UJI DAYA HAMBAT PERASAN BUAH JERUK PURUT CITRUS Hytrix TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Bentuk jeruk purut bulat dengan tonjolan-tonjolan, permukaan kulitnya kasar

ABSTRAK. Kata Kunci : Streptococcus mutans, avokad, in vitro.

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN BINAHONG (Anredera Cordifolia Steenis) TERHADAP PERTUMBUHAN Streptococcus mutans SECARA IN VITRO

UJI EFEKTIFITAS PERASAN AIR JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia S) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus

DAYA HAMBAT DEKOKTA KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI. Muhamad Rinaldhi Tandah 1

ABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO

ABSTRAK. AKTIVITAS ANTIMIKROBA INFUSA DAUN ASAM JAWA (Tamarindus indica Linn.) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO

BAB 1 PENDAHULUAN. di saluran akar gigi. Bakteri ini bersifat opportunistik yang nantinya bisa menyebabkan

I. PENDAHULUAN. antara lain: disebabkan oleh penyakit infeksi (28,1 %), penyakit vaskuler

ABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) TERHADAP Escherichia coli DAN Bacillus subtilis SECARA IN VITRO

BAB I PENDAHULUAN. yang mana tidak hanya terkait dengan persoalan estetika, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. mulut. Ketidakseimbangan indigenous bacteria ini dapat menyebabkan karies gigi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya dengan tumbuhan berkhasiat, sehingga banyak dimanfaatkan dalam bidang

ABSTRAK. AKTIVITAS ANTIMIKROBA AIR PERASAN JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) TERHADAP Escherichia Coli SECARA IN VITRO

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK RUMPUT LAUT GRACILARIA SP TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS

BAB 1 : PENDAHULUAN. jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle) memiliki aktivitas antibakteri dengan

ABSTRAK. Pembimbing I : Widura, dr., MS. Pembimbing II : Yenni Limyati, dr., Sp.KFR., S.Sn., M.Kes. Selly Saiya, 2016;

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

PENGARUH EKSTRAK METANOL DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI SALMONELLA TYPHI SECARA IN VITRO. Putu Nanda Pramadya P.

ABSTRAK. Michael Jonathan, 2012; Pembimbing I : dr. Fanny Rahardja, M.Si Pembimbing II: dr. Rita Tjokropranoto, M.Sc

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN DURIAN (Durio zybethinus) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA IN VITRO

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah dengan menggunakan obat kumur antiseptik. Tujuan berkumur

UJI EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BIJI KAKAO (Theobroma cacao L)TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans

BAB 1 PENDAHULUAN. positif yang hampir semua strainnya bersifat patogen dan merupakan bagian dari

ABSTRAK AKTIVITAS ANTIMIKROBA INFUSA BUNGA ROSELLA (Hibiscus sadariffa L) TERHADAP Escherichia coli SECARA IN VITRO

BAB 1 PENDAHULUAN. mulut dan bersama grup viridans lainnya umum terdapat di saluran pernapasan

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SARI BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Linn.) TERHADAP BAKTERI PSEUDOMONAS AERUGINOSA DAN STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS

Uji daya hambat ekstrak daun lidah mertua (Sansevieriae trifasciata folium) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Streptococcus sp

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Mencapai derajat Sarjana Kedokteran Gigi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang predominan. Bakteri dapat dibagi menjadi bakteri aerob, bakteri anaerob dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mikroorganisme dapat menyebabkan infeksi terhadap manusia. Infeksi

Uji daya hambat ekstrak biji buah alpukat (Persea americana Mill.) terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans

UJI EFEKTIVITAS DAYA HAMBAT GETAH DAUN JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) TERHADAP Streptococcus mutans

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERBEDAAN DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL BIJI ALPUKAT (Persea americana Mill.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli DENGAN Staphylococcus.

ABSTRAK. AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK KULIT MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP BAKTERI PENYEBAB JERAWAT SECARA IN VITRO

Uji daya hambat minyak kelapa murni (virgin coconut oil) terhadap pertumbuhan bakteri Enterococcus faecalis

DAYA HAMBAT EKSTRAK SABUT KELAPA (COCOS NUCIFERA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK AKTIVITAS TEH HIJAU SEBAGAI ANTIMIKROBA PADA MIKROBA PENYEBAB LUKA ABSES TERINFEKSI SECARA IN VITRO

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Untuk mengetahui efek pemberian ekstrak mengkudu terhadap daya

ABSTRAK. Kata kunci: Staphylococcus aureus, buah andaliman, antibakteri.

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN JAMBU MAWAR (Syzigium jambos L. alston) MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Streptococcus mutans SECARA IN VITRO

BAB I PENDAHULUAN. Rongga mulut manusia tidak terlepas dari berbagai macam bakteri, diantaranya

Kata kunci: Infusa Siwak, Staphylococcus aureus, konsentrasi, waktu kontak.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Streptococcus sanguis merupakan bakteri kokus gram positif dan ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber bahan obat

INTISARI. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma Heyneana Val) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella Dysentriae SECARA IN VITRO

BAB I PENDAHULUAN. virus, bakteri, dan lain-lain yang bersifat normal maupun patogen. Di dalam

Daya Antibakteri Air Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Terhadap Pertumbuhan Stapylococcus aureus dan Escherichia coli yang Diuji Secara In Vitro

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

mampu menghambat pertumbuhan bakteri.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERBEDAAN EFEKTIFITAS ANTARA KEJU CHEDDAR DAN YOGHURT PLAIN TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STREPTOCOCCUS MUTANS SECARA IN VITRO

I. PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5)

ABSTRAK. EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) TERHADAP Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO

EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP Streptococcus mutans DAN Staphylococcus aureus

ABSTRAK. AKTIVITAS ANTIFUNGI AIR PERASAN LOBAK (Raphanus sativus L.) TERHADAP Candida albicans SECARA In Vitro

Alexander Dicky 1, Ety Apriliana 2

BAB I PENDAHULUAN. Plak gigi adalah deposit lunak yang membentuk biofilm dan melekat pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota) TERHADAP BAKTERI Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus SKRIPSI

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN SUKUN (Artocarpus altilis) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Streptococcus mutans

UJI EKSTRAK DAUN BELUNTAS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang kaya dengan berbagai tumbuhan, terdapat

PENGARUH EKSTRAK BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus sp

PERBANDINGAN EFEK EKSTRAK BUAH ALPUKAT (Persea americana Mill) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Pseudomonas aeruginosa DENGAN METODE DISK DAN SUMURAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. golongan usia (Tarigan, 1993). Di Indonesia penderita karies sangat tinggi (60-

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Angka kejadian masalah

Daya Antibakteri Ekstrak Tumbuhan Majapahit (Crescentia cujete L.)Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila

APPLICATION OF STAR ANISE

ABSTRAK AKTIVITAS ANTIMIKROBA MADU IN VITRO TERHADAP ISOLASI BAKTERI DARI LUKA

BAB I PENDAHULUAN. juta penduduk setiap tahun, penyebab utamanaya adalah Vibrio cholera 01,

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK BAWANG BOMBAY (Allium cepa L) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK KULIT NANAS (Ananas comosus L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO

Uji daya hambat ekstrak daun serai (Cymbopogon citratus L) terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans

Uji konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia Steenis) sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans

BAB I PENDAHULUAN. Bahan-bahan alam banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan, termasuk dalam

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Teh Hijau (Camellia. Bakteri Staphylococcus Aureus dan Escherichia coli secara In. Vitro. Oleh: MICHAEL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EFEKTIVITAS BERBAGAI SEDIAAN EKSTRAK BAWANG PUTIH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

ABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN MIMBA (Azadirachta indica A. Juss) TERHADAP Enterococcus faecalis

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) dengan konsentrasi 25%, 50%

BAB 1 PENDAHULUAN. iskemik jaringan pulpa yang disertai dengan infeksi. Infeksi tersebut

EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN KATUK (SAUROPUS ANDROGYNUS L.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS SECARA IN VITRO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan hubungan oklusi yang baik (Dika et al., 2011). dua, yaitu ortodontik lepasan (removable) dan ortodontik cekat (fixed).

Kata kunci: Air perasan jeruk nipis, Streptococcus viridans

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL TANAMAN YODIUM

Irmanita Wiradona Erni Mardiati Sulur Joyo Sukendro

Daya Antibakteri Infusa Annona muricata L. dalam Menghambat Bakteri Escherichia coli secara In Vitro

Transkripsi:

UJI DAYA HAMBAT PERASAN BUAH JERUK PURUT CITRUS Hytrix TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO Rinaldy Eq Dwi putra 1), Herriyannis Homenta 1), Vonny N.S Wowor 1) 1) Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran UNSRAT Manado, 95115 ABSTRACT Staphylococcus aureus is a type of normal flora in the mouth that may be pathogenic in certain conditions. These bacteria including Gram positive bacteria and the bacteria that cause abscesses in the oral cavity. These bacteria grow rapidly in the anaerobic environment and very difficult destroyed with standard antibiotic regimen. Kaffir Lime fruit is a fruit that contains essential oils that have inhibitory to bacteria by destroying the cell wall and inhibit the formation of the bacterial cell wall. This research was conducted purely laboratory experimental in vitro with the study design post test only control group design. This study aims to determine the inhibitory Kaffir Lime Fruit juice Citrux Hytrix on the growth of Staphylococcus aureus bacteria testing using Kirby-bauer. The results showed the formation of inhibition zone Kaffir Lime fruit juice on the growth of Staphylococcus aureus amounted to 13.05 mm. The conclusion of this research is Kaffir Lime Citrus fruit juice hytrix have inhibitory effect on the growth of Staphylococcus aureus bacteria in the oral cavity. Keywords: Inhibition test, Fruit Kaffir Lime, Staphylococcus aureus. ABSTRAK Staphylococcus aureus adalah sejenis flora normal dalam mulut yang dapat bersifat patogen pada kondisi tertentu. Bakteri ini termasuk bakteri Gram Positif dan merupakan bakteri penyebab abses di rongga mulut. Bakteri ini tumbuh cepat pada lingkungan yang anaerobik dan sangat sulit dimusnahkan dengan regimen antibiotik standar. Buah Jeruk Purut merupakan sejenis buah yang memiliki kandungan minyak atsiri yang memiliki daya hambat terhadap bakteri dengan cara merusak dinding sel dan menghambat terbentuknya dinding sel bakteri.penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro dengan rancangan penelitian post test only control group design. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat perasan Buah Jeruk Purut Citrux Hytrix terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan menggunakan metode pengujian Kirby-Bauer. Hasil penelitian menunjukkan terbentuknya zona hambat perasan buah Jeruk Purut terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus sebesar 13,05 mm.kesimpulan pada penelitian ini adalah perasan buah Jeruk Purut Citrus hytrix memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus yang terdapat di rongga mulut. Kata kunci : Uji daya hambat, Buah Jeruk Purut, Staphylococcus aureus. 62

PENDAHULUAN Profil kesehatan gigi dan mulut di Indonesia menggambarkan bahwa dari 12 jenis penyakit gigi dan mulut yang diderita masyarakat yang berobat di rumah sakit pemerintah pusat dan pemerintah daerah, kelainan periodontal adalah salah satu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat, kebersihan mulut yang kurang terjaga dengan baik, merupakan salah satu penyebab gangguan kesehatan gigi dan mulut, termasuk penyakit periodontal dan karies gigi (Anonim, 2013). Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang sering terjadi di Indonesia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional tahun 2013, prevalensi nasional masalah kesehatan gigi dan mulut mencapai 25,9% dan sebanyak 14 provinsi di Indonesia memiliki prevalensi masalah gigi dan mulut di atas prevalensi nasional dan prevalensi kesehatan gigi dan mulut di Sulawesi Utara mencapai 23,5%. Prevalensi nasional karies aktif 43,4% sebanyak 11 provinsi memiliki prevalensi karies aktif dan salah satunya adalah Sulawesi Utara (Anonim, 2013). Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri Gram positif berbentuk bulat yang merupakan bakteri patogen bagi manusia. Staphylococcus aureus dikenal sebagai mikroorganisme patogen yang dihubungkan dengan berbagai sindrom klinis. Bakteri ini merupakan bakteri patogen utama pada manusia yang menyebabkan berbagai penyakit secara luas. Staphylococcus aureus juga dapat menginfeksi jaringan atau alat tubuh lain yang menyebabkan timbulnya penyakit dengan tanda-tanda yang khas seperti nekrosis, peradangan dan pembentukan abses (Bhargavi et al, 2010). Dalam mulut, bakteri ini dapat menyebabkan abses dentogen. Pemberian antibiotik dalam dosis dan jenis yang tepat diperlukan untuk menangani berbagai kasus infeksi yang terjadi. Beberapa tahun terakhir perhatian pemerintah Indonesia terhadap pemanfaatan obat herbal di bidang kesehatan terus meningkat. Banyak penelitian yang ditujukan untuk mengembangkan bahan herbal sebagai sumber obat yang memiliki daya hambat terhadap bakteri. Bahan herbal dapat mengurangi efek samping dan memiliki nilai yang lebih ekonomis (Yuliani dkk, 2011). Jeruk purut (Citrus hystrix) merupakan salah satu jenis tanaman yang berasal dari genus Citrus, merupakan tanaman penghasil minyak atsiri. Tanaman ini banyak dimanfaatkan untuk pengobatan, karena kandungan yang dimilikinya. Daun dari tanaman jeruk purut digunakan sebagai bahan utama dalam obatobatan tradisional. Daun jeruk purut mengandung alkaloid, polifenol, minyak atsiri, tannin, flavonoid. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Yuliani menyatakan bahwa minyak atsiri daun jeruk purut memiliki daya hambat terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli (Joko, 2010). Selain itu buah jeruk purut mengandung setidaknya 21 macam kumarin, 4 di antaranya adalah bergamottin, N-(iminoetil)-L-ornithine (L- NIO), oksipeucedanin, 5-[(6,7 -dihidroksi- 3, 7 -dimetil-2-oktenil) oksi psoralen. Kumarin adalah senyawa metabolik sekunder berupa minyak atsiri yang terbentuk dari turunan glukosa non atsiri saat penuaan atau pelukaan. Daging buah juga mengandung saponin dan flavonoid (Joko, 2010) dengan demikian daun dan buah jeruk purut memiliki efek farmakologis 63

sebagai antiseptik dan mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Berdasarkan kandungan dan manfaat obat herbal tersebut peneliti tertarik untuk menguji daya hambat perasan buah jeruk purut terhadap bakteri Staphylococcus aureus secara In vitro. BAHAN DAN METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik secara in vitro, dengan rancangan penelitian post test only control group design. Penelitian dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UNSRAT pada bulan Oktober- April 2016. Subjek dari penelitian ini adalah Staphylococcus aureus. Variabel penelitian ini yaitu Perasan buah jeruk purut dan Pertumbuhan Staphylococcus aureus. Perasan buah jeruk purut adalah Perasan Buah jeruk purut, diperoleh dari 1 buah jeruk purut di mana airnya mengandung senyawa-senyawa kimia yang bermanfaat sehingga dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Pertumbuhan Staphylococcus aureus adalah pertumbuhan dari bakteri uji setelah diberikan perlakuan dan diinkubasi selama 24 jam. Pertumbuhan Staphylococcus aureus dilihat dari zona bening yang tidak terbentuk. Zona bening yang terbentuk menunjukan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureuss terhambat oleh bahan uji. Zona bening yang terbentuk diukur menggunakan jangka sorong dan dinyatakan dalam satuan milimeter. Metode pengujian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode modifikasi Kirby-Bauer dengan menggunakan cawan petri. Media MHA disediakan sebanyak lima cawan petri dengan 15 buah cawan, lima sumur pertama yang sudah terbentuk pada media agar di lima cawan petri diisi dengan Perasan buah jeruk purut, lima cawan berikutnya sebagai control positif diisi klindamisin, lima cawan lainnya diisi dengan aquades sebagai kelompok kontrol negatif. Cawan petri selanjutnya diinkubasi dalam inkubator pada suhu 37ºC selama 24 jam. Setiap cawan petri berisi satu cawan kelompok intervensi, satu sumur kelompok kontrol positif dan satu sumur kelompok kontrol negatif. Penilaian zona hambat digolongkan menjadi (1) tidak ada zona hambat, (2) lemah yaitu zona hambat kurang dari 5 mm, (3) sedang yaitu zona hambat 5-10 mm, (4) kuat yaitu zona hambat 11-20 mm, (5) sangat kuat yaitu zona hambat 21-30 mm pada penelitian Davis dan Stout pada tahun 1971. HASIL PENELITIAN Pengujian daya hambat dilakukan dengan mengukur diameter zona hambat yang terbentuk pada media NA yang diinkubasi bakteri Staphylococcus aureus selama 24 jam pada suhu 37 C. Pada media NA tampak pembentukan zona hambat pada cakram satu yang direndam dalam perasan buah Jeruk Purut dan cakram dua yaitu Klindamisin, tetapi tidak terbentuk zona hambat pada cakram ketiga yang direndam dengan Aquades. Gambar hasil pengukuran zona hambat dapat dilihat pada tabel 1. 64

Tabel 1. Perbandingan diameter zona hambat terhadap Staphylococcus aureus Diameter zona hambat (mm) Perasan Cawan Aquades buah Klindamisin petri (Kontrol jeruk (Kontrol +) -) purut I 12,8 22,5 0 II 11,8 19,8 0 III 13,05 17,5 0 IV 13,0 16,7 0 V 14,6 20,8 0 Total 65,7 97,30 0 Rerata 13,05 19,46 0 Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa terdapat zona hambat yang terbentuk di sekitar sumur yang diberi perasan buah jeruk purut, tetapi lebih kecil dibandingkan dengan antibiotik klindamisin. PEMBAHASAN Menurut Bell pada tahun 1984, dalam Suciawati A, bahwa suatu bahan dikatakan memiliki aktivitas antibakteri apabila diameter zona hambat lebih besar atau sama dengan 6 mm (Suciati dkk, 2012). Pada penelitian David dan Stout pada Tahun 1971, aktivitas antibakteri dikatakan sangat kuat jika mempunyai zona hambat mencapai 20 mm atau lebih, zona hambat antara 11-20 mm termasuk kategori kuat, zona hambat antara 5-10 mm masuk kategori sedang dan zona hambat 5 mm atau kurang masuk kategori lemah. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada setiap pengujian di lima cawan petri memperlihatkan adanya zona hambat yang terbentuk di sekitar cakram yang diberi perasan buah jeruk purut. Rerata diameter zona hambat yang dihasilkan perasan buah jeruk purut sebesar 13,05 mm. Berdasarkan penelitian tersebut maka perasan buah jeruk purut tergolong memiliki kemampuan kuat dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Perbandingan hasil perasan buah jeruk purut dengan klindamisin menunjukan bahwa disk cakram yang diberi perasan buah jeruk purut lebih kecil dari disk cakram yang diberi klindamisin sedangkan pada cakram yang diberi aquades tidak menunjukan zona hambat. Hasil diameter perasan buah jeruk purut lebih kecil dari Klindamisin, hal ini dipengaruhi oleh minimal inhibitory concetration klindamisin telah diketahui sedangkan untuk kemampuan perasan buah jeruk purut belum diketahui konsentrasi paling tepat untuk menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Lebarnya zona hambat dapat dijadikan ukuran untuk melihat kekuatan senyawa bioaktif yang terkandung dalam perasan buah jeruk purut. Semakin lebar zona hambat yang terbentuk maka semakin kuat senyawa bioaktif yang menghambat pertumbuhan bakteri. Perasan yang menunjukkan zona hambat yang kecil bukan berarti sampel tersebut kurang efektif, tetapi dapat disebabkan tidak diukurnya konsentrasi sampel uji yang digunakan atau kadar hambat minimumnya belum diketahui (Setiabudy, 2008). Menurut Tanu, dalam Setiabudy R suatu bahan antibakteri tertentu aktivitasnya dapat meningkat bila kadar antibakterinya ditingkatkan melebihi kadar hambat minimumnya, dengan demikian ekstrak bawang bombay dapat menghasilkan zona hambat yang lebih besar apabila ditingkatkan melebihi kadar hambat minimum. Klindamisin merupakan antimikroba yang bersifat bakteriostatik maupun 65

bakterisida. Klindamisin menunjukan diameter zona hambat yang lebih besar karena memiliki spektrum luas dalam menghambat bakteri. Antibiotik ini mempunyai mekanisme dalam membunuh bakteri itu dengan cara mencegah sintesa protein dari bakteri (Waji, 2009). Hasil penelitian menunjukkan klindamisin memiliki diameter zona hambat yang lebih besar dari jeruk purut. Hasil ini menunjukkan bahwa klindamisin memiliki kemampuan anti bakteri dari jeruk purut karena memiliki spektrum luas dalam menghambat pertumbuhan bakteri. Antibiotik ini mempunyai mekanisme membunuh bakteri dengan cara mencegah sintesis protein dari bakteri. Klindamisin merupakan antimikroba yang bersifat bakteriostatik maupun bakterisida. Aquades tidak memiliki zona hambat, pemilihan aquades sebagai control negatif karena aquades bersifat netral dan tidak memiliki kandungan anti bakteri. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan buah jeruk purut dalam menghambat bakteri Staphylococcus aureus karena kandungan minyak atsiri yang terdapat didalam buah jeruk purut yang dapat merusak dinding sel sehingga bakteri terhambat. flavonoid yang bersifat antibakteri dapat merusak integritas dinding sel sehingga dapat menghambat atau membunuh bakteri. SARAN 1. Diharapkan dapat dilakukan penelitian lanjut mengenai daya hambat perasan buah jeruk purut sehingga dapat diketahui minimal inhibitory concentration (MIC) ekstrak terhadap bakteri Staphylococcus aureus. 2. Diharapkan agar ada penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas antibakteri perasan buah jeruk purut sebagai alternatif pengobatan di bidang kedokteran gigi khususnya dalam mengobati abses dan penyakit infeksi rongga mulut lainnya. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2013. Laporan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) nasional, Badan penelitian dan pengembangan kesehatan departemen kesehatan RI, Jakarta. Bhargavi S, Gopala V, Mukkanti K, Dinesh B, Krishna P. 2010. Increasing emergence of antibacterial resisteance mainly in uropathogens: southest part of india. International journal of microbiology research;2(1): p.1-7 Joko S. 2010. Bertani jeruk purut. Yogyakarta:Pustaka baru press ; hal 1-17. Setiabudy R. 2008. Antimikroba. In: Farmakologi dan terapi edisi 5. Tanu I. Jakarta: EGC; h.585 Suciati A, Wardyanto, Sumino, 2012. Efektifitas daun Rizhapora mueronata dalam menghambat Aeromonas salmonicida dan Vibrio Harvey. Jurnal rekayasa dan budidaya perairan. Unila.;1(1) Waji RA, Sugrani A. 2009. Makalah kimia organic bahan alam Flavonoid (quercetin). Program S2 Kimia Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unshas. h.4-10 66

Yuliani R, Peni I, Septi S.R. 2011. Aktivitas antibakteri minyak atsiri daun jeruk purut (Citrus hystrix) z terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Pharmacon.; 12(2): 50-4. 67