BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
HUKUM ISLAM DAN KONTRIBUSI UMAT ISLAM INDONESIA

BAB IV. asusila di Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya. kegiatan maupun praktik asusila, baik yang dilakukan di jalan-jalan yang

AL-QUR AN SEBAGAI PERANTARA PENGUATAN KARAKTER (RELIGIUS, TOLERANSI DAN DISIPLIN) MAHASISWA FKIP PGSD UMS ANGKATAN 2012

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya mengedepankan aspek hubungan vertikal (hablumminallah), namun

Kerangka Dasar Agama dan Ajaran Islam

PELEMBAGAAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. sendiri. Jadi, hukum Islam mulai ada sejak Islam ada. Keberadaan hukum Islam di

Landasan Sosial Normatif dan Filosofis Akhlak Manusia

TINJAUAN UMUM Tentang HUKUM ISLAM SYARIAH, FIKIH, DAN USHUL FIKIH. Dr. Marzuki, M.Ag. PKnH-FIS-UNY 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kebutuhan kodrat manusia, setiap manusia

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

AKU WARGA NEGARA YANG BAIK

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Registrasi Nomor 19/PUU-VI/2008

BAB I PENDAHULUAN. perbuatan yang bernilai ibadah adalah perkawinan. Shahihah, dari Anas bin Malik RA, Ia berkata bahwa Rasulullah SAW

BAB IV PANDANGAN HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN KEWARISAN TUNGGU TUBANG ADAT SEMENDE DI DESA MUTAR ALAM, SUKANANTI DAN SUKARAJA

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PERMOHONAN IZIN POLIGAMI TERHADAP WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI PENGADILAN AGAMA MALANG

PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM. Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I

BAB III PROSES IJMA MENURUT ABDUL WAHAB KHALLAF DAN PROSES PENETAPAN HUKUM DALAM KOMISI FATWA MUI

BAB IV ANALISIS SIYASAH DUSTURIYAH TERHADAP PENYELENGGARAAN SISTEM PRESIDENSIAL DENGAN FORMAT KOALISI

H.M.A Tihami dan Sohari Sahrani, Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.6

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

Pendidikan Agama Islam

PERSATUAN DAN KERUKUNAN

segera melaksanakannya. Karena perkawinan dapat mengurangi kemaksiatan, baik

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. yang lengkap dan sempurna, yang mengatur segala aspek kehidupan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhannya telah mampu merombak tatanan atau sistem kewarisan yang

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PERSYARATAN TEKNIS DAN SANKSI HUKUM MODIFIKASI KENDARAAN BERMOTOR YANG

PENGATURAN PERKAWINAN SEAGAMA DAN HAK KONSTITUSI WNI Oleh: Nita Ariyulinda Naskah diterima : 19 September 2014; disetujui : 3 Oktober 2014

BAB I PENDAHULUAN. jalan pernikahan. Sebagai umat Islam pernikahan adalah syariat Islam yang harus

MAKALAH MANAJEMEN BISNIS SYARI AH

PANCASILA & KEBEBASAN BERAGAMA STMIK AMIKOM Yogyakarta

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM AL-QURAN TELAAH PENDIDIKAN ISLAM

BAB 1 PENDAHULUAN. menyangkut urusan keluarga dan urusan masyarakat. 1. tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ke-tuhanan Yang Maha Esa.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan harta agar seseorang dapat memenuhi kebutuhannya, menikmati

UMMI> DALAM AL-QUR AN

Makalah Pendidikan Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III KERANGKA TEORITIS. serangkaian kebiasaan dan nilai-nilai dari satu generasi kepada generasi

-1- QANUN ACEH NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PEMBINAAN DAN PERLINDUNGAN AQIDAH

BAB I PENDAHULUAN. sekali. Selain membawa kemudahan dan kenyamanan hidup umat manusia.

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras,

MAKNA PANCASILA SILA PERTAMA SEBAGAI DASAR DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA DAN BERNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. mahluk Allah SWT, tanpa perkawinan manusia tidak akan melanjutkan sejarah

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. suci atau jalinan ikatan yang hakiki antara pasangan suami istri. Hanya melalui

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bernegara. Islam telah mengaturnya sedemikian rupa sehingga

BAB I. Pendahuluan. Perkawinan beda agama adalah suatu perkawinan yang dilakukan oleh

2. Macam-Macam Norma. a. Norma Kesusilaan

BAB IV ANALISIS HEDGING TERHADAP KENAIKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK-BBM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Mempunyai anak adalah kebanggaan hidup dalam keluarga supaya kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

METODE PENELITIAN HUKUM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BAB I PENDAHULUAN. dan hasil dari proses pendidikan berupa manusia yang berkualitas. Manusia

RATIOLEGIS HUKUM RIDDAH

KETETAPAN MUKTAMAR MASJID VNI 3 Nomor 4/Muktamar/2003 tentang Anggaran Dasar Masjid ANGGARAN DASAR SEMENTARA (ADS)

2002), hlm Ibid. hlm Komariah, Hukum Perdata (Malang; UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang,

BAB I PENDAHULUAN. ghoirumahdloh (horizontal). Sebagaimana firman Allah swt berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya salah satu kebutuhan manusia adalah perkawinan. Berdasarkan Pasal 28B ayat (1) Undang Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang

Mam MAKALAH ISLAM. Pernikahan Beda Agama Perspektif Undang-Undang Perkawinan

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA DALAM PERKAWINAN ISLAM. harta kerabat yang dikuasai, maupun harta perorangan yang berasal dari harta

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

HUKUM WASIAT MENDONORKAN ORGAN TUBUH MANUSIA MENURUT PENDAPAT YUSUF AL-QARDHAWI SKRIPSI

AKHLAK DAN KEPEMIMPINAN

BAB I PENDAHULUAN. Amir Syarifudin, Hukum Kewarisan Islam, Fajar Interpratama Offset, Jakarta, 2004, hlm.1. 2

Objektif. Topik yang akan dipelajari SIMPOSIUM 2015 METODOLOGI PENGELUARAN HUKUM DALAM ISLAM. Ciri-Ciri Syariat Islam Ustaz Sayid Sufyan b Jasin

Salah seorang gembong liberal Luthfi Assyaukanie mengumpamakan Lia Eden dengan Nabi Muhammad SAW. Pendapat Anda?

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok dan kemampuan manusia dalam hidup berkelompok ini dinamakan zoon

BAB I PENDAHULUAN. tulisan ditemukan sekalipun, berbicara tetap lebih banyak digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. bahagia dan kekal yang dijalankan berdasarkan tuntutan agama. 1

Lahirnya ini disebabkan munculnya perbedaan pendapat

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

PERJANJIAN KERJA DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERILAKU SADISME DAN MASOKISME DALAM HUBUNGAN SUAMI ISTRI

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam, dimana didalamnya telah di tetapkan ajaran-ajaran yang sesuai

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kelaminnya (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarikmenarik

BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM

BAB I PENDAHULUAN. sebuah masyarakat adalah aqidah, khususnya aqidah Islam. Maka tugas

BAB I PENDAHULUAN. setelah melalui proses pemeriksaan dan pemutusan perkaranya, akan merasa

BAB IV ANALISIS DATA. A Pelaksanaan Adat Pelangkahan dalam Perkawinan dan Dampaknya Terhadap Keharmonisan Rumah Tangga

BAB 1 PENDAHULUAN. disisi Tuhan-Nya, dan untuk berpacu menjadi hamba-nya yang menang di

BAB I PENDAHULUAN. mereka yang belum beragama. Dakwah yang dimaksud adalah ajakan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan merupakan suatu institusi sosial yang diakui disetiap kebudayaan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. identitas Indonesia adalah pluralitas, kemajemukan yang bersifat

MASALAH HAK WARIS ATAS HARTA BERSAMA DALAM PERKAWINAN KEDUA MENURUT HUKUM ISLAM

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Hukum islam merupakan serangkaian kesatuan dan bagian integral dari ajaran agama islam yang memuat seluruh ketentuan yang mengatur perbuatan manusia. Baik yang manshuh dalam Al-Qur an, As-sunnah, maupun yang berbentuk penalaran. Untuk mmewujudkan hukum nasional bagi bangsa Indonesia yang terdiri dari suku bangsa dengan kebudayaan dan agama yang berbeda, bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Maka dari itu sangat diperlukan sebuah kontruksi hukum islam disuatu negara. B. RUMUSAN MASALAH 1. Karakteristik Hukum islam. 2. Undang-Undang Dasar dan Pancasila Dengan Syari at Islam. 3. Konstruksi Hukum Islam ke Indonesia. C. TUJUAN - Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ushul Fiqh - Untuk memahami kostruksi hukum islam ke Indonesia melalui berbagai karakteristik hukum islam, undang-undang dasar dan pancasila serta dengan konstruksi hukum islam ke Indonesia. USHUL FIQH 1

BAB II PEMBAHASAN A. Karakteristik hukum islam Hukum islam memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan karakteristik system lain yang berlaku di dunia ini. Berbedanya karakteristik ini disebabkan karena hukum islam berasal dari Allah Swt. Bukan buatan manusia yang tidak luput dari kepentingan individu dan hawa nafsu. Salah satu karakteristik hukum islam adalah menyidikitkan beban agar hukum yang ditetapkan oleh Allah Swt dapat dilaksanakan oleh manusia agar tercapai kebahagiaan hidupnya. Para pakar islam telah banyak membahas tentang karakteristik hukum islam ini dalam berbagai interatur yang ditulisnya. Dalam membahas karakteristik ini mereka sependapat untuk berpedoman pada surat Al-A raf (7): 157. Yang maksudnya: bahwasanya Allah menyuruh mereka mengerjakan yang ma ruf dan melarang mereka mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Ayat ini menyatakan bahwa tidak ada batasannya untuk berprilaku, maka Allah memberikan batasan manusia berprilaku yang baik agar terarah dalam beribadah dan berprilaku. Agar manusia dapat melaksanakan prilaku yang baik itu, Allah memberikan kelonggaran dan kemudahan agar apa yang yang telah diperintahkan oleh Allah dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hasbi ash-shiddieqiy, menyebutkan beberapa karakteristik hukum islam, yaitu sempurna (ta amul), harmonis (wasathiyah) dan dinamis (harakah). Sedangkan Muhammad Al-Sayih 1 mengemukakan bahwa karakteristik yang paling menonjol ada tiga, yaitu yang tidak menyusahkan dan selalu menghindari kesusahan dalam pelaksanaannya, menjaga kemaslahatan manusia dan selalu melaksanakan keadilan 1 Muhammad Ali al-sayih, Tarikh al-fiqh al-islam, Makalah wa Matba ah Muhammad Ali Sabih wa Awladuh, Qariah, Mesir:II, hlm.25 USHUL FIQH 2

dalam penerapannya. Sedangkan Abdul Basir bin Muhammad 2, meneyebutkan macam karakteristik hukum islam, tetapi maksudnya sama dan tidak keluar dari prinsip-prinsip yang tersebut dalam Al-Qur an surat Al-A raf (7) : 157, yang intinya yaitu tidak susah, sedikit beban, beragsur-angsur, ada kelonggaran, dan sesuai dengan kemaslahatan umum. B. Undang-undang dasar dan pancasila dengan syari at islam. Negara Republik Indonesia menganut berbagai sistem hukum, yaitu sistem hukum adat, sistem hukum Islam, dan sistem hukum eks Barat yang berlaku sebelum Indonesia merdeka. Kalau membicarakan sistem hukum di Indonesia perlu mengetahui dan memahami bahwa sistem hukum yang dimaksud adalah yang berasaskan Pancasila. Pancasila sebagai asas dan pedoman dan bintang pemandu terhadap UUD 1945, UU, dan peraturan lainnya. Membicarakan hukum islam dan tata hukum di Indonesia, berkaitan dengan latar belakang masyarakat Indonesia. Sebelum Indonesia merdeka terdapat sebuah kelompok umat islam, yang mana mereka merupakan slah satu kelompok masyarakat yang mendapat legalitas pengayoman secara hukum ketatanegaraan di Indonesia. Oleh karena itu, umat Islam tidak dapat dipisahkan dengan hukum Islam yang sesuai keyakinannya. Namun demikian, hukum Islam di Indonesia bisa dilihat dari aspek perumusan dasar negara yang dilakukan oleh BPUPKI. Yaitu para pemimpin Islam berupaya memulihkan dan mendudukkan hukum Islam dalam Indonesia merdeka. Dalam tahap awal, rumusan pancasila yang tertulis dalam Piagam Jakarta adalah Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari at Islam bagi pemeluknya. Dengan adanya desakan dari kalangan pihak Kristen, tujuh kata tersebut kemudian diganti dengan Ketuhanan Yang Maha Esa. kata tersebut, dapat ditafsirkan antara lain sebagai berikut: 1. Dalam negara Republik Indonesia tidak boleh berlaku hukum yang bertentangan dengan norma-norma, agama, dan kesusilaan bangsa Indonesia. 2. Penyelenggaraan negara berkewajiban menjalankan syari at agama agam yang dipeluk oleh bangsa Indonesia untuk kepentingan pemeluk agama bersangkutan. 2 Yusuf al-qardhawi, Karakteristik islam kajian analitik, Surabaya: Risalah Gusti, 1995, hlm.117 USHUL FIQH 3

3. Hukum yang berasal dari suatu agama diakui di negara Republik Indonesia yang dapat dijalankan sendiri pemeluk agama masing-masing. Berdasarkan uraian diatas, dapat diasumsikan bahwa hukum Islam dan kekuatan hukumya secara ketatanegaraan di NKRI adalah Pancasila dan UUD 1945. 3 C. Konstruksi hukum islam ke Indonesia. Ajaran-ajaran islam yang termaktub didalam Al-Qur an dan Al-Sunnah, mengandung pedoman-pedoman besar tentang penataan kehidupan manusia secara normatif, baik dalam arti kehidupan pribadi, kehidupan keluarga, maupun kehidupan masyarakat. Al-Qur an dan Al-Sunnah sebagaimana diketahui, selalu mendokumentasi sejarah hidup Nabi Muhammad Saw melalui berbagai prilaku sosialnya yang berimplikasi pada norma-norma hukum dan moral-baik dalam bentuk peribadatan maupun kemasyarakatan-secara sengaja dibeberkan dengan maksud yang sudah bisa diduga, sebagaimana teladan bagi umat islam di mana pun dan kapan pun. Penerapan Al-Qur an dan Al-Sunnah dalam bidang kehidupan kemasyarakatan itu, sebagaimana telah dikemukakan oleh para ahli hukum islam, pada umumnya berisikan norma-norma yang bersifat umum: sebagian mengandung nilai moral, sebagian lagi mengandung norma hukum. Bidang-bidang hukum dalam kehidupan kemasyarakatan yang mendapatkan pengaturan normatif secara rinci adalah bidang hukum perkawinan dan hukum kewarisan. Sedangkan bidang hukum lainnya, corak pengaturan normatif yang diberikan Al-Qur an dan Al-Sunnah terbatas pada prinsi-prinsip global saja. Pelaksanaan selanjutnya dapat dirinci melalui ijtihad para ahli hukum Islam dalam bentuk (fiqh) maupun dituangkan sebagai produk hukum positif dalam bentuk undang-undang negara. Negara Repubik Indonesia adalah negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia. Terlepas sejauh mana ketaaatan setiap individu terhadap ajaran-ajaran agama 3 Prof. Dr. H. Zainuddin Ali, M.A, Hukum Islam (Pengan tar Hukum Islam di Indonesia), (Jakarta: Sinar Grafika), 2006. USHUL FIQH 4

yang dipeluknya, jumlah kaum Muslim yang dominan dinegara ini sedikit banyak akan berpengaruh terhadap kesadaran hukum dinegri ini. Karena itu, secara empiris, tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa hukum Islam di Indonesia adalaha hukum yang hidup (The living law). Kendatipun secara resmi, dalam aspek-aspek pengaturan tertentu, ia tidak atau belum dijadiakan kaidah positif oleh negara 4. 4 Prof. Dr. Said Agill Husin Al-Munawar, MA. Hukum Islam dan Pluralitas Sosial, cet. 1 Jakarta: PENAMADANI, 2014 hal 28-29. USHUL FIQH 5

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Berbedanya karakteristik ini disebabkan karena hukum islam berasal dari Allah Swt. Bukan buatan manusia yang tidak luput dari kepentingan individu dan hawa nafsu. Salah satu karakteristik hukum islam adalah menyidikitkan beban agar hukum yang ditetapkan oleh Allah Swt dapat dilaksanakan oleh manusia agar tercapai kebahagiaan hidupnya. B. KRITIK DAN SARAN Di dalam pembuatan makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan yang harus kami perbaiki. Maka dari itu sangat diperlukan kritik dan saran agar makalah ini lebih baik lagi. Dan semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk semua pembaca. Amin USHUL FIQH 6

DAFTAR PUSTAKA Prof. Dr. H. Zainuddin Ali, M.A, Hukum Islam (Pengan tar Hukum Islam di Indonesia), (Jakarta: Sinar Grafika), 2006 Muhammad Ali al-sayih, Tarikh al-fiqh al-islam, Makalah wa Matba ah Muhammad Ali Sabih wa Awladuh, Qariah, Mesir:II Yusuf al-qardhawi, Karakteristik islam kajian analitik, Surabaya: Risalah Gusti, 1995 Prof. Dr. Said Agill Husin Al-Munawar, MA. Hukum Islam dan Pluralitas Sosial, cet. 1 Jakarta: PENAMADANI, 2014 USHUL FIQH 7