III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. terdiri dari 6 kelas jurusan manajemen (Akuntansi, Pemasaran dan Perkantoran).

III. METODE PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014. Kelas VIII di SMP

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 2

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Metro

A. Populasi dan Sampel

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 4

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri I Ketapang. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri I Ketapang yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung yang berlokasi di

III. METODE PENELITIAN. Pringsewu yang terdiri dari enam kelas, yaitu VIII-1 sampai VIII-6 dengan ratarata

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII MTs Al-Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pekalongan. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Xaverius 2 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sribhawono.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandarlampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terusan Nunyai yang terletak

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 13 Bandarlampung yang beralamat di

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Al-Kautsar Bandar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 28 Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 25 Bandar Lampung semester genap

METODE PENELITIAN. Bandar Lampung. Kelas VIII di SMP Negeri 24 Bandar Lampung terdiri dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Hikmah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Kotabumi. Populasi yang diambil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Bangunan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Tamansiswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 20 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII di SMP Negeri 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang terdiri dari 7 kelas yaitu kelas VIIIA - VIIIG. Pengambilan sampel dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP TMI Roudlotul Qur an Metro yang terletak di

METODE PENELITIAN. sebanyak 145 siswa yang terdistribusi ke dalam lima kelas (VIII A VIII E).

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen semu (quasi experiment). Kelompok

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Terbanggi Besar Tahun Pelajaran 2012/2013 Kelas VIII semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Mathla ul Anwar Gisting. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 317 siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPT Pringsewu. Populasi dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 22 Bandarlampung semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di

METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 23

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Darul Huffaz Pesawaran yang terletak di jalan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 17 Bandarlampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

BAB III METODE PENELITIAN. matematik siswa dengan menerapkan pendekatan Model Eliciting Activities

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bangunrejo. Populasi yang diteliti

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Trimurjo yang terletak di Jalan Raya

III. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12 Bandarlampung

III. METODE PENELITIAN. SMPN 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri dari enam kelas

Dimana, O : Pretes atau postes. X : Perlakuan berupa pembelajaran kontekstual dengan teknik mind map. : Subjek tidak dipilih secara acak.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis masalah open-ended bila dibandingkan dengan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa

III. METODE PENELITIAN. 3 kelas yaitu VIII-A, VIII-B, VIII-C,. Sedangkan sampel dalam penelitian ini

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

28 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. Kelas X di SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung terdiri dari tiga kelas, yaitu kelas Bank terdiri dari 15 siswa, kelas Teknik Komputer Jaringan yang terdiri dari 23 siswa dan kelas Akutansi yang terdiri dari 28 siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposive sampling dengan pertimbangan bahwa perbedaan jumlah siswa pada kedua kelas tersebut tidak jauh berbeda. Maka terpilihlah kelas X Akutansi sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe TPS dan kelas X TKJ sebagai kelas kontrol yaitu kelas yang mendapatkan pembelajaran konvensional. B. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan quasi eksperimen. Desain yang digunakan adalah pretest-posttest control design yang dipilih berdasarkan pedoman dari Ruseffendi (2005: 52). Gambar desainnya adalah sebagai berikut:

29 Tabel 3.1 Pretest Posttest Control Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest E O 1 TPS O 2 K O 3 Konvensional O 4 Keterangan : E K = Kelas eksperimen = Kelas kontrol O 1 = Pretest pada kelas ekperimen O 3 = Pretest pada kelas kontrol O 2 = Posttest pada kelas ekperimen O 4 = Posttest pada kelas kontrol C. Instrumen Penelitian dan Pengembangannya 1. Instrumen Test Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah tes. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes komunikasi matematis. Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis dengan bentuk uraian yang terdiri atas lima soal. Tes komunikasi matematis ini disusun berdasarkan indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu ekspresi matematika (Mathematical Exspression), Menyatakan solusi dalam bentuk aljabar secara tertulis dan menuliskannya (Written Texts), Menyatakan peristiwa sehari-hari dengan menggunakan bahasa dan simbol matematika secara tepat. Seperti yang terlihat pada Tabel 3.2.

30 Sebelum digunakan dalam penelitian, soal tes tersebut dikonsultasikan terlebih dahulu kepada guru mitra. Selanjutnya soal tes tersebut diujicobakan pada siswa kelas X SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012-2013. Data yang diperoleh dari hasil uji coba kemudian diolah dengan menggunakan bantuan software Microsoft Excel untuk mengetahui reliabilitas tes, indeks daya pembeda, dan indeks kesukaran butir soal. Tabel 3.2 Pemberian Skor Soal Kemampuan Komunikasi Matematis Skor Ekspresi Matematika (Mathematical Expression) Menulis (Written Texts) Tidak ada jawaban, kalaupun ada hanya memperlihatkan tidak memahami konsep sehingga informasi yang diberikan tidak 0 memiliki arti. 1 Hanya sedikit dari pendekatan matematika yang benar 2 Membuat pendekatan matematika dengan benar, namun salah dalam mendapatkan solusi 3 Membuat pendekatan matematika dengan benar, kemudian melakukan perhitungan atau mendapatkan Hanya sedikit dari penjelasan yang benar Penjelasan secara matematis masuk akal namun hanya sebagian yang lengkap dan benar Penjelasan secara matematis tidak tersusun secara logis atau terdapat sedikit kesalahan bahasa solusi secara lengkap dan benar 4 - Penjelasan secara matematis masuk akal dan jelas serta tersusun secara sistematis Skor Maksimal 3 4 (Diadaptasi dari Ansari, 2004)

31 2. Analisis Perangkat Tes Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar instrumen penelitian yang digunakan mendapatkan data yang akurat, yaitu validitas dan reliabilitas. Kedua kriteria itu dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Validitas Butir Soal Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi. Validitas isi dari tes komunikasi matematis ini dapat diketahui dengan cara membandingkan isi yang terkandung dalam tes komunikasi matematis dengan indikator pembelajaran yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini soal tes dikonsultasikan kepada guru mata pelajaran matematika kelas X. Dengan asumsi bahwa guru mata pelajaran matematika kelas X SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung mengetahui dengan benar kurikulum SMK, maka validitas instrumen tes ini didasarkan pada penilaian guru mata pelajaran matematika. Tes yang dikategorikan valid adalah yang butir-butir tesnya telah dinyatakan sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang diukur berdasarkan penilaian guru mitra. Penilaian terhadap kesesuaian isi tes dengan isi kisi-kisi tes yang diukur dan kesesuaian bahasa yang digunakan dalam tes dengan kemampuan bahasa siswa dilakukan dengan menggunakan daftar check list oleh guru.

32 b. Reliabilitas Tes Bentuk soal tes yang digunakan pada penelitian ini adalah soal tes tipe subjektif atau uraian, karena itu untuk mencari koefisien reliabilitas (r 11 ) digunakan rumus Alpha yang dirumuskan sebagai berikut: Keterangan: r 11 = (1 ) r 11 = Koefisien reliabilitas alat evaluasi = Banyaknya butir soal = Jumlah varians skor tiap soal = Varians skor total Menurut Guilford dalam Suherman (1990: 177) koefisien reliabilitas diinterpretasikan seperti yang terlihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Kriteria Reliabilitas Koefisien relibilitas (r 11 ) Kriteria r 11 0,20 sangat rendah 0,20 < r 11 0,40 rendah 0,40 < r 11 0,60 sedang 0,60 < r 11 0,80 tinggi 0,80 < r 11 1,00 sangat tinggi Setelah menghitung reliabilitas instrumen tes, diperoleh nilai r 11 = 0,684. Berdasarkan pendapat Guilford di atas, nilai r 11 memenuhi kriteria tinggi. c. Indeks Daya Pembeda Untuk menghitung daya pembeda, data terlebih dahulu diurutkan dari siswa yang memperoleh nilai tertinggi sampai terendah. Karena banyak siswa dalam penelitian ini kurang dari 100 siswa, maka menurut Arikunto (2009: 212) diambil

33 50% siswa yang memperoleh nilai tertinggi (disebut kelompok atas) dan 50% siswa yang memperoleh nilai terendah (disebut kelompok bawah). To dalam Noer (2010: 22) mengungkapkan menghitung daya pembeda ditentukan dengan rumus : DP = Keterangan : DP : indeks daya pembeda satu butir soal tertentu JA : jumlah skor kelompok atas pada butir soal yang diolah JB : jumlah skor kelompok bawah pada butir soal yang diolah IA : jumlah skor ideal kelompok (atas/bawah). Hasil perhitungan daya pembeda diinterpretasi berdasarkan klasifikasi yang tertera dalam tabel berikut : Tabel 3.4 Interpretasi Nilai Daya Pembeda Nilai Interpretasi Negatif DP 0.10 Sangat Buruk 0.10 DP 0.19 Buruk 0.20 DP 0.29 Agak baik, perlu revisi 0.30 DP 0.49 Baik DP 0.50 Sangat Baik To dalam Noer (2010: 22) Setelah menghitung daya beda butir soal, diperoleh hasil bahwa soal nomor 1 memiliki interpretasi daya beda 0,37, soal nomor 2 memiliki interpretasi daya beda 0,35, soal nomor 3 memiliki interpretasi daya beda 0,34, soal nomor 4 memiliki interpretasi daya beda 0,30, soal nomor 5 memiliki interpretasi daya beda 0,32. Dari 5 soal tersebut terdapat semua termasuk kategori daya pembeda yang baik.

34 d. Indeks Kesukaran Sudijono (2008: 372) mengungkapkan untuk menghitung tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan rumus berikut. = Keterangan: TK : tingkat kesukaran suatu butir soal J T : jumlah skor yang diperoleh siswa pada butir soal yang diperoleh I T : jumlah skor maksimum yang dapat diperoleh siswa pada suatu butir soal. Untuk menginterpretasi tingkat kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria indeks kesukaran menurut Sudijono (2008: 372) sebagai berikut : Tabel 3.5 Interpretasi Nilai Tingkat Kesukaran Nilai Interpretasi 0.00 0.15 Sangat Sukar 0.16 0.30 Sukar 0.31 0.70 Sedang 0.71 0.85 Mudah 0.86 1.00 Sangat Mudah Setelah menghitung tingkat kesukaran soal diperoleh hasil bahwa soal nomor 1 memiliki nilai tingkat kesukaran 0,76 sehingga termasuk kategori soal yang mudah, soal nomor 2 memiliki nilai tingkat kesukaran 0,79 sehingga termasuk soal dengan tingkat kesukaran mudah, soal nomor 3 memiliki nilai tingkat kesukaran 0,63 sehingga termasuk soal dengan kategori sedang, soal nomor 4 memiliki nilai tingkat kesukaran 0,68 sehingga termasuk soal dengan tingkat kesukaran sedang, soal nomor 5 memiliki nilai tingkat kesukaran 0,35 sehingga

35 termasuk soal dengan tingkat kesukaran sedang. Dari 5 soal tersebut, terdapat 2 soal termasuk kategori mudah dan 3 soal termasuk kategori sedang. Tabel 3.6 Rekapitulasi Hasil Tes Uji Coba No Soal Validitas Reliabilitas Daya Pembeda Tingkat Kesukaran 1 Valid 0.37 (baik) 0.76 (mudah) 2 Valid 0,684 0.35 (baik) 0.79 (mudah) 3 Valid (Reliabilitas 0.34 (baik) 0.63 (sedang) 4 Valid tinggi) 0,30 (baik) 0.68 (sedang) 5 Valid 0,32 (baik) 0,35 (sedang) Dari tabel rekapitulasi hasil tes uji coba di atas, terlihat bahwa semua soal memenuhi kriteria daya pembeda dan tingkat kesukaran yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, semua soal tersebut dapat digunakan sehingga dalam penelitian ini instrument test komunikasi matematis yang digunakan terdiri dari lima soal dengan koefisien realibilitas 0,684 dengan kriteria indeks reliabilitas sangat tinggi. D. Langkah-Langkah Penelitian Adapun langkah langkah dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran matematika di Provinsi Lampung. Identifikasi masalah dilakukan dengan mewawancarai beberapa guru matematika SMK di Provinsi Lampung. Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa SMK belum memiliki kemampuan komunikasi matematis yang baik.

36 2. Pemilihan sampel penelitian yang dapat mewakili kondisi kemampuan komunikasi matematis siswa SMK di Provinsi Lampung, yaitu seluruh siswa kelas X SMK Muhammadiyah 2 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012-2013. Kemudian terpilihlah 2 kelas yaitu kelas X AK yang terdiri dari 28 siswa, kelas ini sebagai kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe TPS. Kelas X TKJ yang terdiri dari 23 siswa, kelas ini sebagai kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran konvensional. 3. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan lembar kerja siswa (LKS) untuk delapan kali pertemuan. RPP yang dibuat dalam penelitian ini ada 2, yaitu RPP untuk kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TPS dan RPP untuk kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Siswa yang diberikan LKS adalah siswa yang berada di kelas eksperimen, LKS diberikan kepada masing-masing siswa di kelas X ketika pembelajaran memasuki tahap thinking, dan setelah siswa mengerjakan LKS secara individu lalu mereka bergabung dengan pasangannya untuk melakukan diskusi untuk menyelesaikan soal yang mereka anggap sulit saat mereka mengerjakannya secara mandiri, tahap ini merupakan tahap pairing, setelah semua siswa selesai mengerjakan LKS mereka ada beberapa kelompok yang menjelaskan didepan kelas tentang materi dan soal-soal yang mereka bahas sebelumnya bersama pasangannya, tahap ini disebut tahap share. 4. Membuat instrumen penelitian yang terlebih dahulu dibuat kisi-kisi yang sesuai dengan indikator pembelajaran dan indikator komunikasi matematis beserta penyelesaian dan aturan penskorannya. Kemudian soal tersebut diujikan terlebih dahulu ke kelas yang sebelumnya sudah pernah mendapatkan materi

37 yang ada pada soal-soal tersebut. Setelah itu menghitung validitas tes untuk mengetahui apakah soal tersebut layak digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis pada siswa yang baru akan mendapat pembelajaran tentang materi sistem persamaan dan pertidaksamaan linier dan kuadrat. 5. Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran terlebih dahulu diadakan pretest di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada pertemuan selanjutnya proses pembelajaran pada kedua kelas tersebut sudah dilaksanakan, dimana kelas X AK mendapat pembelajaran tipe TPS dan kelas X TKJ mendapat pembelajarn konvensional. Setelah kedua kelas tersebut diberi perlakuan yang berbeda dan materi pelajaran yang di bahas dalam penelitian ini sudah selesai lalu diadakan post-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 6. Setelah semua tahapan selesai didapat data nilai pretest dan post-test. Data dari nilai para siswa tersebut yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian dan selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. 7. Pada saat semua perhitungan yang dibutuhkan dalam penelitian ini kemudian menyusun hasil penelitian E. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Sebelum sampel diberi perlakuan terlebih dahulu diadakan pretest, kemudian didapat hasil pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah kedua sampel diberi perlakuan yang berbeda, data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest, dianalisis untuk mengetahui besarnya peningkatan kemampuan belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Menurut Melzer

38 dalam Noer (2010: 105) besarnya peningkatan dihitung dengan rumus gain ternormalisasi ( normalized gain) = g, yaitu : posttest score g max imum possible pretest score score pretes score Hasil perhitungan gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi dari Hake dalam Noer (105: 2010 ) seperti terdapat pada tabel berikut Tabel 3.7 Kriteria Indeks Gain Indeks Gain (g) Kriteria g > 0,7 Tinggi 0,3 < g 0,7 Sedang g 0,3 Rendah Sumber : Meltzer dalam Noer (2010: 105) 1. Uji Normalitas Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data peningkatan kemampuan komunikasi matematis yang sudah dihitung dengan gain sebelumnya berdistribusi normal atau tidak. Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah. 1) Hipotesis Uji: H 0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H 1 : sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal 2) Taraf Signifikansi: α = 5% 3) Statistik uji: Uji ini menggunakan uji Chi-Kuadrat menurut Sudjana (2005: 273): = ( )

39 Keterangan: X 2 = harga Chi-kuadrat O i = frekuensi observasi E i = frekuensi harapan k = banyaknya kelas interval 4) Keputusan uji: 2 Tolak H 0 jika x x 1 k 3 dengan taraf = taraf nyata untuk pengujian. Dalam hal lainnya H 0 diterima. Karena sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal kemudian data diolah dengan menggunakan uji non-parametrik (uji Mann-Whitney U). 2. Uji Hipotesis Adapun hipotesis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam uji Mann- Whitney U menurut Djarwanto (1985: 40) sebagai berikut. H 0 : Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS sama dengan Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. H 1 : Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik dari Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

40 Untuk menghitung nilai statistik uji Mann-Whitney U, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : n1 ( n1 1) U = n1n2 R1 2 n2 ( n2 1) U = n1n2 R2 2 Keterangan: U n 1 = Nilai Uji Mann-Whitney U = banyaknya subyek kelas dengan pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share n 2 = banyaknya subyek kelas dengan pembelajaran konvensional R 1 = jumlah urutan yang diberikan pada sampel dengan jumlah n 1. R 2 = jumlah urutan yang diberikan pada sampel dengan jumlah n 2. Adapun kriterianya adalah: 1. Jika probabilitas > 0,05 maka H 0 diterima 2. Jika probabilitas < 0,05 maka H 1 diterima Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan SPSS untuk melakukan Uji Mann- Whitney U.