HUBUNGAN LATIHAN TAEKWONDO DENGAN TINGKAT KEBUGARAN REMAJA USIA TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
Kata kunci: Berjalan santai selama 30 menit, kewaspadaan, laki-laki dewasa muda

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN JOGGING DENGAN TINGKAT KEBUGARAN REMAJA USIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH RENANG GAYA BEBAS TERHADAP KEBUGARAN REMAJA USIA TAHUN

PENGARUH RENANG GAYA BEBAS TERHADAP KEBUGARAN REMAJA USIA TAHUN

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TREADMILL METODE BRUCE DAN TES BANGKU METODE TINGGI TETAP 25 CM

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SUBJEK, ASUPAN ZAT GIZI, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEKUATAN OTOT ANAK USIA SEKOLAH DI KABUPATEN PURWAKARTA

ABSTRAK PENGARUH AKTIVITAS FISIK SEDANG TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

HUBUNGAN JENIS KELAMIN, AKTIFITAS FISIK DAN STATUS GIZI DENGAN KESEGARAN JASMANI ANAK SEKOLAH DASAR

ABSTRAK PENGARUH MENGUNYAH PERMEN KARET TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA. Arie, Pembimbing : Pinandojo Djojosoewarno, dr., drs., AIF.

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

Usep suhendra, Pembimbing: Dr. Iwan budiman, dr., MS.

ABSTRAK PERBANDINGAN PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU ANTARA PEROKOK DAN NON PEROKOK SETELAH LATIHAN FISIK AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kualitas hidup seseorang, akan tetapi nilai kebugaran jasmani

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KELINCAHAN PADA PEMAIN FUTSAL PRIA USIA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE ASTRAND MODIFIKASI IWAN BUDIMAN

SKRIPSI HUBUNGAN SENAM LANSIA DENGAN KUALITAS TIDUR LANSIA. di Posyandu Lestari Lansia Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN ORGANISASI DENGAN REGULASI DIRI PADA REMAJA : STUDI KASUS DI SMA N 2 NGAWI

BAB I PENDAHULUAN. kuratif saja, tetapi juga usaha promotif, preventif, dan rehabilitatif. Gerak yang

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis maupun psikologis. Segala yang dibutuhkan manusia untuk

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI AKADEMI KEBIDANAN CIPTO MEDAN

HUBUNGAN INDEKS MASA TUBUH (IMT) DENGAN KECEPATAN BERJALAN PADA REMAJA DI SMA NEGERI 1 BLORA

PERBEDAAN TEKANAN DARAH ANTARA WANITA DEWASA AWAL YANG MELAKUKAN PILATES DENGAN YANG TIDAK MELAKUKAN PILATES DI RPM BODY FITNESS SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA LATIHAN FISIK DAN KAPASITAS VITAL PARU PADA SISWA PENCAK SILAT PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP PENINGKATAN RISIKO OBESITAS

INTISARI. Kata kunci: tekanan darah, dataran tinggi, dataran rendah.

I. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara

HUBUNGAN PERSENTASE LEMAK TUBUH DENGAN TOTAL BODY WATER MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PAPARAN PADA PEROKOK PASIF DENGAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO2MAX) PADA REMAJA USIA TAHUN SKRIPSI

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK SD DI PERKOTAAN DAN PEDESAAAN NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU METODE YMCA

JL. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN KEBIASAAN SARAPAN PAGI DENGAN KESEGARAN JASMANI PADA MURID SMP ST. THOMAS 3 MEDAN TAHUN 2011 SKRIPSI. Oleh:

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PRODI KEDOKTERAN UNJA

PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akhir Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi. Disusun Oleh: MUHAMMAD REZA NIM J

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS KEBUGARAN JASMANI DAN KESEIMBANGAN TUBUH PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

sebagainya. Menurut Susan M Sawyer et al, 2012 masa remaja merupakan salah satu fase kehidupan saat fungsi fisik hampir mencapai puncaknya.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

ABSTRAK HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD. Indraji Dwi Mulyawan, 2002; Pembimbing: DR. Iwan Budiman, dr.

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE MODIFIKASI YMCA

Tomi Sutanto, 2007 Pembimbing : Dr. Iwan Budiman, dr., MS, MM, MKes, AIF

* Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

PERBANDINGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA ATLET USIA REMAJA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO NOMOR POOMSAE DAN KYORUGI DI KOTA SEMARANG

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

Hubungan antara Anemia dan Kejadian Inersia Uteri di RSUD Dr.Moewardi SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

HUBUNGAN ASUPAN MAGNESIUM DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI PENDERITA ANEMIA DI SUKOHARJO SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

ABSTRAK HUBUNGAN TES BANGKU ASTRAND-RYHMING DAN TES 8ANGKU KASCH. Diana Ridzki, Pembimbing : Dr. 1wan Budiman, dr., MS., A1F.

Hubungan Antara Gaya (Yundhi Arfianto) Kata kunci: Gaya Hidup sehat, Tingkat Kesegaran Jasmani, Kelas VIII

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN OLAHRAGA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyokong hidupnya. Sistem pernapasan terutama paru merupakan

PERBANDINGAN PENGARUH ANTARA SENAM AEROBIK LOW IMPACT DENGAN JOGGING TERHADAP PERSENTASE LEMAK TUBUH

ABSTRAK. Rommy Andika Kurniawan, Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN ANTARA TES BANGKU METODE QUEEN S COLLEGE DAN TES BANGKU METODE FREKUENSI TETAP 25 KALI/MENIT

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. sengaja dan sistematis untuk mendorong, membina dan mengembangkan

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

HUBUNGAN ANEMIA DENGAN MOTIVASI BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMK MURNI 1 SURAKARTA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA GURU DI SMP X DI KOTA CIMAHI TAHUN 2010

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU QUEEN S COLLEGE

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv. ABSTRAK... v. ABSTRACT... vi. RINGKASAN... vii. SUMMARY...

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE PROGRESIF

HUBUNGAN RIWAYAT ATOPIK ORANG TUA DAN KEJADIAN ASMA PADA ANAK USIA TAHUN DI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH FREKUENSI LATIHAN AEROBIC TERHADAP NILAI VO2MAX PADA TAEKWONDOIN DOJANG KOGURYO MANAHAN SURAKARTA

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

ABSTRAK KORELASI ANTARA BENTUK WAJAH DAN BENTUK GIGI INSISIVUS SENTRAL MAKSILA PADA ETNIS TIONGHOA USIA TAHUN

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU MODIFIKASI HARVARD

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN OKSIGEN KALENG TERHADAP WAKTU ISTIRAHAT SETELAH BEROLAHRAGA

ABSTRAK HUBUNGAN USIA DAN JENIS KELAMIN TERHADAP RISIKO JATUH PADA LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. melekat kecintaanya terhadap cabang olahraga ini. Sepuluh tahun terakhir ini

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN INFEKSI RESPIRATORIK AKUT (IRA) BAGIAN BAWAH PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN DI RSUD SUKOHARJO

ABSTRAK PREVALENSI GANGGUAN CEMAS PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 1 DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Jurnal Kesehatan Olahraga Volume 03 Nomor 03 Edisi Juni 2015,

PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MAKAN PAGI DENGAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA SD NEGERI DI KELURAHAN TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN TES ERGOMETER SEPEDA ASTRAND DAN TES BANGKU HARVARD.

HUBUNGAN ANTARA GLAUKOMA DENGAN DIABETES MELITUS DAN HIPERTENSI SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, PERAN KELUARGA DAN SUMBER INFORMASI (MEDIA) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA PRANIKAH DI SMP 1 PARANG KABUPATEN MAGETAN

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

ABSTRAK PENGARUH KURANG TIDUR TERHADAP KEWASPADAAN DAN KETELITIAN PADA PRIA DEWASA

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR RET HE, FE, DAN TIBC PADA PENDERITA ANEMIA DEFISIENSI FE DENGAN ANEMIA KARENA PENYAKIT KRONIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN PRAKTIK SENAM LANSIA DI DESA SOBOKERTO, NGEMPLAK, BOYOLALI

HUBUNGAN OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Aktivitas fisik merupakan salah satu aktivitas yang didapatkan dari adanya pergerakan tubuh manusia.

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGARUH KECUKUPAN MENU MAKAN SIANG TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA DI PT. MUTU GADING TEKSTIL KARANGANYAR SKRIPSI

Transkripsi:

HUBUNGAN LATIHAN TAEKWONDO DENGAN TINGKAT KEBUGARAN REMAJA USIA 12 15 TAHUN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan oleh : FADMA PUTRI J 120 120 034 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

i

ii

iii

HUBUNGAN LATIHAN RUTIN TAEKWONDO DENGAN TINGKAT KEBUGARAN REMAJA USIA 12-15 TAHUN Abstrak Latar Belakang: Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa remaja seseorang akan mengalami fase pubertas yang dapat mempengaruhi kebugarannya. Kebugaran adalah kemampuan fisik yang dapat menyesuaikan fungsi tubuh terhadap suatu pekerkaan. Kebugaran sangat penting dimiliki oleh setiap orang tidak terkecuali seorang remaja untuk mengembangkan potensinya. Untuk mendapatkan kebugaran yang baik seorang remaja harus melakukan latihan fisik secara rutin seperti latihan taekwondo. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan latihan rutin taekwondo dengan tingkat kebugaran remaja usia 12-15 tahun. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Desain penelitian yaitu point time apporoach, yaitu setiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali. Pengukuran kebugaran dilakukan dengan menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). Teknik analisis data menggunakan uji cross tab chi square serta di hitung odds ratio. Hasil Penelitian: Ada hubungan latihan rutin taekwondo dengan tingkat kebugaran remaja usia 12-15 tahun setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji ratio cross tab didapat p-value 0,000. Kesimpulan: Ada hubungan latihan rutin taekwondo dengan tingkat kebugaran remaja usia 12-15 tahun. Kata Kunci: Latihan Rutin, Taekwondo, Kebugaran, TKJI, Remaja 12-15 Tahun. Abstract Background: Adolescence is a period of transition from childhood to adulthood. In adolescence period, someone will experience a puberty phase which can affect the pyhsical fitness. Physical fitness is the ability to customize the functions of the body toward activity. Physical fitness is very important for everyone including adolescence or teenager to develop their potential physical activity. To obtain a good physical fitness, adolescence should do physical exercise regularly, such as taekwondo training. Objective: To find out the relationship of regular taekwondo exercise toward the fitness level of adolescents at 12-15 years old. Methods: This study is an observational research with cross sectional approach. The design of the study is point time apporoach, in which all subject of the was study was only observed once. The measurements was done by using the fitness Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). The data were analyzed by using chi square test and using the cross tab in calculating the odds ratio. Results: There was a relationship between regular taekwondo exercise toward the fitness level of adolescents at 12-15 years. Based on the statistical tests of cross tab obtained p-value of 0.000. Conclusion: There is a relationship between regular taekwondo exercise toward the fitness level of adolescents at 12-15 years old. Keywords: Regular Exercise, Taekwondo, Fitness, TKJI, Adolescence, 12-15 Years Old. 1. PENDAHULUAN Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Masa ini dibagi manjadi tiga tahap, yaitu masa remaja awal, masa remaja pertengahan dan pasa remaja akhir (Batubara, 2010). Pada masa ini remaja akan mengalami fase pubertas yang ditandai dengan perubahan fisik 1

seperti berat badan, tinggi badan dan perubahan kerangka tubuh yang juga dapat mempengaruhi kebugaran (Husdarta dan Kusmaedi, 2012). Namun tidak hanya perubahan fisik saja yang mempengruhi kebugaran yang baik, pola hidup juga menjadi faktor penunjang yang sangat berperan. Saat ini banyak remaja yang tidak mampu mengatur waktu berolahraga sehingga mengalami penurunan kebugaran (Poole dan Davies, 2015). Berdasarkan tes kebugaran yang dilakukan Pusat Kualitas Jasmani menunjukkan pada tahun 2010 sebanyak 12.240 siswa tingkat SD, SMP, SMA/SMK di 17 provinsi mengalami kebugaran baik 17%, sedang 38% dan kurang sebanyak 45% (Depkes, 2014). Bela diri taekwondo menjadi salah satu sarana penunjang dalam peningkatan kebugaran. Taekwondo merupakan latihan bela diri yang dirancang untuk mempertahankan diri (Shirley dan Shamay, 2014). Latihan yang dilakukan seara rutin dapat meningkatkan kondisi fisik dan efisiensi otot pernafasan. Hal ini dikarenakan pada saat latihan akan melibatkan semua kelompok otot, sehingga pompa jantung dan sirkulasi darah keseluruh tubuh meningkat (Bandoim, 2015). Dari uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan latihan taekwondo dengan tingkat kebugaran remaja usia 12-15 tahun. 2. LANDASAN TEORI Pada masa remaja juga akan terjadi banyak perubahan mulai dari perubahan hormonal, fisik, psikologi bahkan perubahan dalam bersosialisasi. Seseorang sudah dapat dikatakan dewasa bila mencapai rentang usia 12-21 tahun. Periode remaja dibagi menjadi tiga tahap yaitu, remaja awal, pertengahan dan akhir. Pada tahap remaja awal terjadi pada usia 12-15 tahun (Batubara. 2010). Kebugaran pada remaja berusia 12-15 tahun sangat sering terlupakan, padahal kebugaran yang baik akan sangat bermanfaat untuk menunjang kapasitas kerja fisik remaja yang akan berdampak pada hasil belajarnya (Mayasari, 2011). 2

Kebugaran adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas serta pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti (Kemenkes RI, 2015). Untuk mendapatkan kebugaran seseorang dianjurkan untuk hidup aktif seperti olahraga teratur, tidur secukupnya, menjaga pola makan, dapat mengontrol berat badan, bebas dari rokok, dan bebas dari obatobatan serta tidak mengonsumsi alkohol (Sharkey, 2011). Untuk menilai kebugaran bisa dilakukan dengan berbagai alat ukur, salah satunya adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). Tes ini dilakukan dengan cara melakukan serangkaian tes secara berurutan seseai dengan poin yang telah ditentukan (Mubarok dkk., 2015). Selain untuk meningkatkan kedisiplinan atau untuk membela diri taekwondo juga dapat dijadikan sebagai pilihan olahraga dalam peningkatan kebugaran. Hal ini dikarenakan gerakan pada taekwondo memiliki pola yang dinamis serta terstruktur (Leffers dan Lodder, 2014). Latihan yang yang dilakukan secara teratur dan intensif dengan dosis yang sesuai dapat menyebabkan terjadinya perubahan adaptasi secara spesifik dalam struktur ultra maupun biokimia di dalam sel otot (Giriwijoyo dan Sidik, 2012). Taekwondo yang dilakukan dengan rutin dapat meningkatkan efisiensi otot pernafasan serta peningkatan kekuatan otot. Hal ini disebabkan karena pada saat latihan teknik, kyoruki, dan poomsae akan melibatkan semua kelompok otot. Latihan secara isometrik dan dinamis juga dapat memungkinkan untuk mendapatkan otot yang lebih baik dan kuat (Bandoim, 2015). 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada remaja usia 12-15 tahun yang melakukan latihan taekwondo secara rutin maupun tidak rutin di Dojang Koguryo Manaha pada bulan Mei. Jenis penelitian observasional dengan menggunakan cross sectional. Populasi terdiri dari 130 remaja, sedangkan untuk sempelnya menggunakan Purporsive Sample sesuai dengan kriteria inklusi dan kriteria ekslusi sebanyak 93 remaja yang dikelompokkan menjadi remaja yang latihan secara rutin maupun tidak rutin. Teknik analisadata 3

menggunakan uji cross tab untuk hipotesa dan odds ratio untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Berdasarkan Usia Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Usia No Usia (tahun) Responden (n) Presentase (%) 1 12 15 16,1 2 13 25 26,8 3 14 29 31,2 4 15 24 25,8 Jumlah 93 100 Berdasarkan hasil dari Tabel 4.1 di atas diketahui responden terbanyak adalah usia 14 tahun sebanyak 29 responden (31,2%), usia 13 tahun sebanyak 25 responden (26,8%), usia 15 tahun sebanyak 24 responden (25,8%) dan usia 12 tahun sebanyak 15 responden (16,1%). 4.2 Karakeristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Responden (n) Presentase (%) 1 Laki-Laki 51 54,8 2 Perempuan 42 45,2 Jumlah 93 100 Berdasarkan hasil dari Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa sebanyak 51 responden (54,8%) berjenis kelamin laki-laki dan sisanya sebanyak 42 responden (45,2%) berjenis kelamin perempuan. 4

4.3 Hubungan latihan rutin taekwondo dengan tingkat kebugaran remaja usia 12-15 tahun Tabel 4.3 Hasil uji Hipotesa dan Odds Ratio Tingkat Kebugaran Latihan Kurang Total Rutin Baik Baik Taekwondo N % N % N % Rutin 59 63,4 0 0 59 63,4 Tidak Rutin 6 6,4 28 30,1 34 36,5 Total 65 69,8 28 30,1 93 100 p- value OR 0,000 10,833 Berdasarkan hasil uji Chi-Square diketahui bahwa nilai p-value 0,00 < 0,05 maka H 0 ditolak dan Hα diterima. Dengan demikian dapat diartikan ada hubungan antara kedua variabel. Odds Ratio (OR) dengan nilai sebesar 10,833 yang artinya seorang remaja yang menjalankan latihan taekwondo secara rutin mempunyai peluang lebih besar untuk memperoleh kebugaran 10 kali lipat dibanding remaja yang tidak rutin menjalani latihan taekwondo. Pola pernafasan yang ritmis pada saat latihan poomsae mengakibatkan udara yang masuk lebih banyak dibanding yang dikeluarkan, sehingga akan terjadi peningkatan difusi oksigen dari paruparu ke dalam darah dimana oksigen disalurkan melalui sel darah merah dan hemoglobin. Dengan latihan rutin volume darah dan hemoglobin akan meningkat hal ini juga akan meningkatkan kebugaran tubuh terutama kebugaran aerobik (Sharkey, 2011). Pasukan darah yang banyak di otot terjadi bila terjadi mekanisme pompa vena aktif. Hal ini dikarenakan pada saat kontraksi otot pembuluh darah akan terjepit sehingga darah akan terperas keluar ke vena, dan saat terjadi fase rileksasi maka jepitan akan menghilang dan darah akan masuk kembali melalui arteri (Giriwijoyo dan Sidik, 2012) Pada saat latihan kyoruki seorang taekwondoin akan melakukan serangan dengan cepat. Dengan demikian mereka membutuhkan kemampuan daya anaerobik tinggi untuk mengelola energi secara efektif 5

saat latihan (Ouergui dkk., 2013). Pada metobolisme anaerobik sistemik pasokan O 2 tidak mencukupi setiap sel, yang menyebabkan meningkatnya denyut jantung dan asam laktat (Sant ana dkk., 2014). 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka penulis mengambil kesimpulan bahwa ada hubungan latihan rutin taekwondo dengan tingkat kebugaran remaja usia 12-15 tahun. 5.2 Saran a. Bagi Instituti Pendidikan Taekwondo dapat digunakan sebagai pilihan latihan rutin yang digunakan untuk meningkatkan kebugaran pada remaja usia 12-15 tahun. b. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan penelitian selanjutnya mengenai latihan yang dapat meningkatkan kebugaran pada remaja dan dapat meningkatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi tentang kebugaran remaja. DAFTAR PUSTAKA Bandoim, L. 2015. The Physical Benefits Of Taekwondo. Diakses 16 November 2015. www.emaxhealth.com. Batubara, J.R.L. 2010. Adolescent Development (perkembangan Remaja). Jurnal Seri Pediatri. Vol 12. No 1. Juni 2010: 21-29. Depkes Provinsi Jateng. 2014. Pembinaan Kebugaran Anak Sekolah Melalui Upaya Kesehatan Sekolah UKS. Semarang: Depkes Jateng. Griwijoyo, S dan Sidik, Z. 2012. Ilmu Faal Olahraga. (Fisiologi Olahraga). Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Shirley SM dan Shamay SM. 2014. Korean Martial Arts and Health-Taekwondo. Hongkong: The University of Hongkong. 6