SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 11. KETERAMPILAN BERSASTRALatihan Soal 11.4

dokumen-dokumen yang mirip
SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 11. KETERAMPILAN BERSASTRALatihan Soal 11.2

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian

Belajar Memahami Drama

Prosa Tradisional (Hikayat Indera Nata)

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG

Bahasa Indonesia 10/16/13. Rela Berbagai, Ikhlas Memberi

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan karya yang berasal dari imajinasi pengarang, imajinasi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pengalaman dan pengamatannya terhadap kehidupan. Kehidupan

BAB II GAMBARAN UMUM CERITA RAKYAT LUTUNG KASARUNG. lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa dengan kultur budaya dan

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

Biarkan Samudera (Raihanah Salleh)

GURATAN PENULIS AMATIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

Perjuangan Meraih Cita-cita

Disebarluaskan melalui: website: Desember, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

CHAPTER I INTRODUCTION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.9

Cerpen Idola ( Zaen Kasturi)

BAB V KESIMPULAN. kritik sastra feminis sosialis karena dalam Kumpulan Cerpen ini

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

a. Judul Modul Bagian ini berisi nama modul dari suatu mata pelajaran tertentu. b. Petunjuk Umum

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

Analisis Struktural Objektif Cerita Sambung Rembulan Wungu Karya Ardini Pangastuti dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Maret-Juli 2011

Resensi Film : CHICHA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap kumpulan puisi Aku Ini Binatang Jalang karya

DAFTAR ISI ABSTRAK... UCAPAN TERIMA KASIH.. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL..

Copyright all rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. dipahami anak. Sastra anak secara emosional psikologis dapat ditanggapi dan

SASTRA MELAYU HALAMAN SAMPUL SOAL MID SEMESTER JURUSAN SASTRA DAERAH/ MELAYU SEMESTER 2

SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 6. MEMBACA SASTRALATIHAN SOAL BAB 6

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Strukturalisme Genetik

MENGAMPUNI ORANG LAIN

KAJIAN STRUKTURAL DALAM SERAT PARARATON: KEN ANGROK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

TELAAH NILAI MORAL DALAM NOVEL BIDADARI-BIDADARI SURGA KARYA TERE LIYE SKRIPSI. Oleh: YURIKA LELYANA NIM

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. Ibtidaiyah (MI) Sekecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

Hari ini kesunyian ku bertambah parah, tiada lagi yang bisa ku lakukan, tak ada lagi yang bisa ku harapkan,

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 7. MEMBACA SASTRALatihan Soal 7.6

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak akan terlepas dari imajinasi pengarang. Karya sastra

.satu. yang selalu mengirim surat

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

ANALISIS STRUKTURAL OBJEKTIF DALAM NOVEL KENTJONO KATON WINGKO KARYA BOEDHI S.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

I. PENDAHULUAN. terjadi konflik-konflik yang akhirnya menyebabkan terjadinya perubahan jalan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

- Penerapan konsep energi gerak

BAB V KESIMPULAN. dilakukan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

BAB IV KONSEP VISUAL DAN KONSEP KOMUNIKASI. : Silu meminta Ayus menjaga kéncéng dan Ayus tidak boleh membuka kéncéngnya, Ayus menyanggupinya

SANGAT RAHASIA Bahasa Indonesia SMA/MA IPS MATA PELAJARAN WAKTU PELAKSANAAN PETUNJUK UMUM

BAB I PENDAHULUAN. PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN VISUAL GAME THE LEGEND OF PRAMBANAN"/Permana Adi Wijaya

BAB I PENDAHULUAN. hiburan, dan secara tidak langsung juga berfungsi sebagai sarana menanamkan

I. PENDAHULUAN. penelitian dari penelitian mengenai citra perempuan dalam novel Bidadari-

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL LAMPAU KARYA SANDI FIRLY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

PENDAHULUAN. Dari masa ke masa banyak pujangga yang menghasilkan karya sastra. dengan berbagai bentuk dan gaya penulisan sebagai pengukuh segi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dengan penuh hormat. rumah. mata.

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu, karya sastra memberikan manfaat kepada pengarang dan pembaca

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Antiremed Kelas 11 Bahasa Indonesia

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai gambaran dunia (dalam kata), hadir pertama-tama kepada

4 SOSIAL. A. Menulis Teks Pengumuman. 1. Bahasa yang efektif. Aspek: Menulis Standar Kompetensi:

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melalui bab analisis, sampailah kita pada tahap simpulan yang akan

2/27/2017. Kuliah 2 Ciri bahasa Melayu Klasik BMK pada batu bersurat & Peranan BMK

BAB I PENDAHULUAN. hutan belantara merupakan kebanggaan pada usia muda. Di tengah perjalanannya rombongan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai manusia kita telah dibekali dengan potensi untuk saling

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. penikmatnya. Karya sastra ditulis pada kurun waktu tertentu langsung berkaitan

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Emansipasi adalah suatu gerakan yang di dalamnya memuat tentang

Luka-luka itu sering kuibaratkan sebagai kaca. Aku sering bosan dengan luka-luka. Ketika aku tahu bahwa kaca adalah temanku, maka kaca adalah

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK PADA KISAH NABI YUSUF DALAM AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Inilah gerangan suatu madah Mengarangkan syair terlalu indah Membetuli jalan tempat berpindah Di sanalah iktikat diperbetuli sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. sastra mengambil isi sastra tersebut dari kehidupan sehari-hari yang terdapat

Transkripsi:

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 11. KETERAMPILAN BERSASTRALatihan Soal 11.4 1. Perhatikan penggalan hikayat berikut ini untuk menjawab soal nomor 1 dan 2! Maka segera diusirnya, akan Laksamana pun undur sambil memarang, tetapi melihat ke belakang tempat bertahan. Maka dengan takdir Allah Taala, Laksamana pun bertemu dengan suatu lorong pagar batu kiri kanan luasnya untuk jalan seorang juga. Hatta Laksamana pun segera menghunus keris panjangnya, lalu melompat ke dalam lorong itu bertahan. Ciri karya sastra klasik pada cuplikan cerita di atas adalah Tema tentang kehidupan raja-raja / istana sentries Latar zaman dahulu Mengandung pesan moral bagi pembaca Tiap awal kalimat berpreposisi (maka, hatta) Alur panjang dan berbelit-belit Kunci Jawaban : D Ciri dari sastra melayu klasik antara lain: menggunakan bahasa yang sulit dipahami, istana sentris, mengisahkan kehidupan raja-raja,kemustahilan, setiap awal kalimat dengan kata maka/hatta. Dalam penggalan sastra melayu klasik di atas ciri yang menonjol adalah menggunakan kata maka/hatta. 2. Perhatikan penggalan hikayat berikut ini untuk menjawab soal nomor 1 dan 2! Maka segera diusirnya, akan Laksamana pun undur sambil memarang, tetapi melihat ke belakang tempat bertahan. Maka dengan takdir Allah Taala, Laksamana pun bertemu dengan suatu lorong pagar batu kiri kanan luasnya untuk jalan seorang juga. Hatta Laksamana pun segera menghunus keris panjangnya, lalu melompat ke dalam lorong itu bertahan. Nilai-nilai yang dikembangkan pada cuplikan hikayat di atas adalah patriotisme kebersamaan Keadilan Pertanggungjawaban diri Keberanian Kunci Jawaban : E

Keberanian ditunjukkan oleh tokoh Laksamana yang dengan berani menghunus keris panjangnya dan melompat ke dalam lorong dan bertahan. 3. Perhatikan puisi berikut untuk menjawab soal nomor 3 dan 4! Ini kali tidak ada yang mencari cinta Di antara gudang, rumah tua, pada cerita Tiang serta temali. Kapal perahu tiada berlaut Menghembus diri dalam mempercaya maut berpaut Latar yang tedapat dalam puisi di atas adalah gudang rumah tua pelabuhan tiang kapal Kunci Jawaban : C Latar tempat dalam penggalan puisi di atas adalah di pelabuhan. Hal tersebut ditandai dengan kata kapal, perahu. 4. Ini kali tidak ada yang mencari cinta Di antara gudang, rumah tua, pada cerita Tiang serta temali. Kapal perahu tiada berlaut Menghembus diri dalam mempercaya maut berpaut Imajinasi/citraan yang diterapkan dalam cuplikan puisi di atas adalah visual auditori

perasaan gerak pikiran Kunci Jawaban : A Imaji/citraan dalam puisi berkaitan indra pendengaran, penglihatan, perasaan. Dalam puisi itu menggunakan imaji /citraan visual atau penglihatan. 5. Redi dengan seragam oranyenya yang lusuh tetap melaksanakan tugasnya menyapu dan membersihkan setiap sisi, sudut, dan badan jalanan meskipun siang itu sangat terik dan berdebu. Sejak tadi, ia harus menahan amarah. Para penonton iringiringan mobil yang membawa piala Adipura, seenaknya membuang sampah. Padahal, tempat sampah jelas-jelas terlihat oleh mata mereka, sangat ironis menerima piala kebersihan tapi masyarakatnya kurang peduli terhadap kebersihan. Nilai moral yang terdapat pada penggalan cerpen tersebut adalah Jangan membuang sampah sembarangan. Jangan menganggap rendah pekerjaan orang lain. Jagalah kebersihan lingkungan. Sebuah prestasi jangan hanya dijadikan simbol. Buanglah sampah pada tempatnya. Kunci Jawaban : D Nilai moral adalah nilai yang berkaitan dengan tingkah laku manusia, nilai moral dalam penggalan cerita di atas adalah perilaku ironis manusia yang membuang sampah di sembarang tempat padahal menerima penghargaan kebersihan. Jadi jawabannya

6. Bacalah kutipan berikut dengan saksama! Maka dengan takdir Allah menganugerahi kepada hambanya, maka si Miskin pun menggali tanah hendak berbuat tempatnya tiga beranak itu. Maka digalinyalah tanah itu hendak mendirikan tiang teratak itu maka tergalilah kepada sebuah tajau yang besar berisi emas terlalu banyak. Maka, istri itu pun datanglah melihat akan emas itu, seraya berkata suaminya: Adapun akan emas ini, sampai kepada anak cucu kita tidak habis dibuat belanja. Pesan yang terkandung dalam penggalan tersebut adalah hendaklah kita selalu tabah dan sabar dalam penderitaan hendaklah kita bertakwa kepada Tuhan kemiskinan tidak menjadikan putus asa kita harus percaya bahwa Tuhanlah yang menentukan nasib manusia bekerja keras pasti akan mendatangkan kebahagiaan Kunci Jawaban : D Pesan yang terkandung dalam penggalan sastra Melayu Klasik tersebut adalah kita harus percaya bahwa Tuhanlah yang menentukan nasib manusia. 7. Bacalah kutipan berikut dengan saksama! Maka dengan takdir Allah menganugerahi kepada hambanya, maka si Miskin pun menggali tanah hendak berbuat tempatnya tiga beranak itu. Maka digalinyalah tanah itu hendak mendirikan tiang teratak itu maka tergalilah kepada sebuah tajau yang besar berisi emas terlalu banyak. Maka, istri itu pun datanglah melihat akan emas itu, seraya berkata suaminya: Adapun akan emas ini, sampai kepada anak cucu kita tidak habis dibuat belanja. Salah satu ciri karya sastra Melayu Klasik pada kutipan di atas adalah bercerita tentang si Miskin menggunakan kata penghubung yang kurang tepat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar berisi tentang cerita-cerita lama menggunakan kata-kata serapan yang sudah tepat Kunci Jawaban : B

Salah satu ciri karya sastra Melayu Klasik pada kutipan tersebut adalah menggunakan kata penghubung yang kurang tepat. 8. Bacalah kutipan berikut dengan saksama! Maka dengan takdir Allah menganugerahi kepada hambanya, maka si Miskin pun menggali tanah hendak berbuat tempatnya tiga beranak itu. Maka digalinyalah tanah itu hendak mendirikan tiang teratak itu maka tergalilah kepada sebuah tajau yang besar berisi emas terlalu banyak. Maka, istri itu pun datanglah melihat akan emas itu, seraya berkata suaminya: Adapun akan emas ini, sampai kepada anak cucu kita tidak habis dibuat belanja. Isi kutipan tersebut tentang Allah memberikan rezeki kepada orang yang tabah orang miskin yang sangat beruntung si Miskin yang malang akhir sebuah penantian kepercayaan orang kepada Tuhan Kunci Jawaban : B Isi kutipan penggalan sastra Melayu Klasik tersebut tentang orang miskin yang sangat beruntung. 9. Bacalah kutipan sastra Melayu Klasik di bawah ini dengan saksama! Tuan Puteri Indra Seri Bulan bersalah. Ramai anak raja yang datang meminang Tuan Puteri. Tidak lama kemudian, Tuan Puteri sakit dan semua tabib istana tidak dapat menyembuhkan. Maka gong pun dipalu, Barang siapa dapat mengobati Tuan Puteri, jika hina sekalipun bangsanya akan diangkat menjadi menantu raja. Indra Putera muncul dan menyembuhkan Tuan Puteri. Setelah berbagai masalah datang menerjang akhirnya Indra Putera dapat meminang Tuan Puteri Indra Seri Bulan. Karakteristik yang menyatakan bahwa karya sastra tersebut hasil sastra Melayu Klasik adalah Sumber: Hikayat Indra Putra struktur kalimat dan kecantikan Tuan Puteri istanasentris dan kesaktian seseorang

kemustahilan dan watak tokoh istanasentris dan kisah tokoh struktur kalimat dan penokohan Kunci Jawaban : B Karakteristik yang menyatakan bahwa karya sastra tersebut hasil sastra Melayu Klasik adalah istanasentris dan kesaktian seseorang. 10. Bacalah kutipan sastra Melayu klasik di bawah ini dengan saksama! Maka kata perdana menteri, Akan hamba ini orang sesat jalan. Serta diceritakannya segala perihalnya disuruh raja mencari ibu kijang itu. Maka Tuan Syekh itu pun tersenyum, katanya, Jikalau Tuan hamba hendak kembali dari sini, turutlah matahari hidup (matahari terbit), niscaya bertemulah dengan manusia dan sebuah negeri terlalu besar. Syaharstan namanya dan rajanya terlalu adil dan murahnya. Maka kata perdana menteri, Aduhai Tuan Syekh! Ajari apalah kiranya akan hamba suatu ilmu yang indah-indah permainan dunia ini. Maka kata perdana menteri, Ajari juga akan hamba, Maka diajarilah oleh Tuan Syekh suatu ilmu pada hal memindahkan nyawa kepada mayat binatang yang mati, itu pun dapat hidup dan berkata seperti adatnya, tetapi ada suatu pantangannya terlalu besar. Nilai sosial dalam kutipan sastra Melayu klasik di atas adalah... Hikayat Bayan Budiman perbuatan seseorang suka memberi kehidupan saling menyayangi perbuatan saling menolong antarsesama kebiasaan penduduk bergotong royong keluarga yang suka memberi sedekah Kunci Jawaban : C Nilai sosial yang terdapat dalam kutipan sastra Melayu klasik tersebut adalah perbuatan saling menolong antarsesama. Tuan Syekh menunjukkan arah kepada perdana menteri dan mengajarkannya ilmu-ilmu.