ANALISIS GAMBARAN TUPOKSI SKPD INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing,

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 52 TAHUN 2016

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 55 TAHUN 2008

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I P E N D A H U L U A N

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMENEP NOMOR : 6 TAHUN 2011 TENTANG

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT ACEH

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 37 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 39 TAHUN 2007

KATA PENGANTAR. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung tersusunnya Revisi Renstra ini.

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LANDAK

PEMERINTAH KOTA PARIAMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kuningan Tahun merupakan penjabaran visi, misi dan program Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Kuningan, yang

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPS PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG KANTOR STAF PRESIDEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR INSPEKTUR, Drs. Zat Zat Munazat, M.Si NIP Inspektorat Kabupaten Garut

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

- 1 - GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR : 4 TAHUN 2016 T E N T A N G

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

2013, No BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Lembaga Administrasi Negara yang selanjutnya disebut LAN adalah lembaga pemerintah nonke

BUPATI PESISIR SELATAN

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) INSPEKTORAT KABUPATEN WONOSOBO TAHUN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR : 64 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN. Renstra Inspektorat Kabupaten Tanah Bumbu Tahun

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR : 2 TAHUN 2011 T E N T A N G

;;; WALIKOTA TUAL PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KOTA TUAL NOMOR 01 TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA BATU

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG UNIT KERJA PRESIDEN BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN I N S P E K T O R A T Jalan A. Yani Nomor 17 Telp. (0517) KANDANGAN 71211

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 40 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2013 TENTANG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 11 TAHUN 2014

BUPATI BANGKA. Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. : (0717) Faximile : (0717) 92534

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Nomor : 04/P/M.KOMINFO/5/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 41 TAHUN 2007 ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG BADAN EKONOMI KREATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

dddddd PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HALMAHERA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2012 T E N T A N G

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2002 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 6 Tahun 2005 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

Transkripsi:

ANALISIS GAMBARAN TUPOKSI SKPD INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR A. DASAR PEMBENTUKAN ORGANISASI. Dasar hukum pembentukan Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya telah ditetapkan Peraturan Gubernur Nomor 46 Tahun 2008, tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kalimantan Timur. Inspektorat Provinsi Kalimantan merupakan unsur pelaksana dibidang pengawasan yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur. B. ASPEK STRATEGIS ORGANISASI. Inspektorat Provinsi Kalimantan merupakan unsur penyelenggaraan pemerintahan, baik di Provinsi maupun di Kabupaten / Kota. Dalam rangka akuntabiltas dan objektifitas hasil pengawasan, maka Inspektur dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Gubernur, sedangkan kepada Sekretaris Daerah merupakan pertanggungjawaban administratif dalam hal keuangan dan kepegawaian. Sesuai dengan peran Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur yang merupakan unsur pengawasan, mempunyai tugas membantu Gubernur dibidang pengawasan pemerintahan dan pembangunan serta memfasilitasi pelaksanaan pengawasan dilingkungan pemerintah Provinsi dan Kabupaten / Kota di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Aspek strategis

organisasi yang akan capai oleh Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur meliputi aspek strategis internal dan eksternal, adalah sebagai berikut : 1. Laporan Pengelolaan Keuangan Pemerintah Daerah sesuai Standar Akuntansi Pemerintah dalam rangka pencapaian Opini WTP. 2. Laporan Keuangan SKPD yang sesuai Standar Akuntansi Pemerintah. 3. Menurunnya kasus dan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 4. Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Hasil Evaluasi APIP. 5. Meningkatnya koordinasi dan sinergitas pelaksanaan Pengawasan. 4. Meningkatnya penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan, baik hasil pemeriksaan APIP maupun Eksternal. 5. Tersedianya Sumber Daya Aparatur Pengawasan yang profesional, kompeten dan berintegritas. 6. Meningkatkan kapasitas kelembagaan Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dalam rangka peranserta Inspektorat sebagai mitra kerja / sebagai Counseling Partner dan Quality Assurance. 7. Berupaya dan berkomitmen dalam rangka pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan KKN sesuai dengan rencana aksi daerah PPK. C. PERMASALAHAN UTAMA YANG SEDANG DIHADAPI ORGANISASI Isu- isu strategis dalam melaksanakan tugas-tugas pengawasan sesuai analisis dan evaluasi serta prediksi terhadap pelaksanaan tugas pengawasan yang menyebabkan dan menimbulkan permasalahanpermasalahan utama yang sedang dihadapi organisasi, khususnya pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur adalah sebagai berikut :

1. Belum optimalnya pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah berdasarkan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008. 2. Belum optimalnya cakupan pengawasan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur, khususnya pada Satuan Kerja Perangkat Daerah pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. 3. Masih rendahnya tingkat penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan yang dilaksanakan oleh Obrik/Auditan dan masih rendahnya komitmen SKPD untuk menindaklanjutinya. 4. Masih terbatasnya SDM yang profesional, khususnya di bidang pengawasan terkait jabatan fungsional Auditor. D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dijabarkan dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Nomor 46 Tahun 2008. Inspektorat Provinsi adalah unsur pengawas penyelenggaraan pemerintah daerah, maka Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pengawasan urusan pemerintahan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan bidang pengawasan sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah ; 2. Pemberian dukungan atas perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis dibidang pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah ; 3. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang pembangunan ; 4. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang pemerintahan ;

5. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan bidang kemasyarakatan ; 6. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan ; 7. Pembinaan Kelompok Jabatan Fungsional ; 8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. F. STRUKTUR ORGANISASI. Dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan dibidang pembangunan, pemerintahan, dan kemasyarakatan Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur didukung dengan susunan organisasi sebagai berikut : Inspektur selaku Pimpinan Instansi, membawahi : a. Sekretaris : - Kasubbag Umum - Kasubbag Keuangan - Kasubbag Perencanaan Program b. Inspektur Pembantu Wilayah I ; c. Inspektur Pembantu Wilayah II ; d. Inspektur Pembantu Wilayah III ; e. Inspektur Pembantu Wilayah IV ; f. Kelompok Jabatan Fungsional / Auditor dan P2UPD Untuk lebih jelasnya struktur organisasi pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dapat dilihat pada bagan berikut ini :

Inspektur Jafung/Auditor /P2UPD Sekretariat Sub Bagian Perenc. Program Sub Bagian Umum Sub Bagian Keuangan Inspektur Pembantu Wilayah I Inspektur Pembantu Wilayah II Inspektur Pembantu Wilayah III Inspektur Pembantu Wilayah IV G. SUMBER DAYA MANUSIA. Keberhasilan dalam tugas pengawasan baik bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sangat tergantung pada sumber daya manusia aparatur Negara khususnya Pegawai Negeri Sipil. Oleh Karena itu, dalam rangka mencapai tujuan tersebut dan untuk mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern yang demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi, diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang merupakan unsur aparatur Negara sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat yang dalam menyelenggarakan pelayanan harus secara adil dan merata kepada seluruh masyarakat yang didasarkan atas kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Disamping itu dalam pelaksanaan desentralisasi kewenangan pemerintahan kepada Daerah, Pegawai Negeri Sipil berkewajiban untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan harus melaksanakan tugasnya secara profesional dan bertanggung jawab dalam tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, serta bersih dan bebas dari korupsi,

kolusi dan nepotisme. Pernyataan diatas merupakan pernyataan yang tertuang dalam penjelasan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Sumber daya manusia merupakan topik yang sangat penting dan harus terus ditingkatkan kemampuannya untuk menunjang kelancaran tugastugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat khususnya pada bidang pengawasan. Oleh karena itu untuk menghadapi perkembangan dan kemajuan zaman yang berbasis IT sekarang ini, perlu didukung dengan etika yang baik serta diimbangi dengan ilmu pengetahuan yang memadai serta mampu menjawab segala perubahan dan tantangan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dibidang pengawasan, sampai dengan saat ini jumlah Sumber Daya Manusia yang ada di Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2017 berjumlah sebanyak 64 orang. Dari jumlah 64 orang tersebut terdiri dari pejabat struktural, pejabat fungsional auditor, P2UPD dan Pelaksana dengan berbagai latar belakang disiplin ilmu dan pendidikan. Berikut ini kami sajikan data mengenai sumber daya aparatur / pegawai yang berada di lingkungan Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan jabatan, pendidikan pangkat dan golongan. G.1. Jabatan Struktural. Dalam rangka menunjang kelancaran tugas-tugas pengawasan pembangunan, pemerintahan dan pelayanan masyarakat, maka perlu adanya formasi jabatan struktural pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas pengawasan. Jabatan struktural dimaksud tentunya harus sesuai dengan syarat administrasi jabatan yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berikut ini data tabel Jumlah Pejabat Struktural berdasarkan eselon pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur :

Tabel 1 Jumlah Pejabat Struktural berdasarkan eselon di lingkungan Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur No. Jabatan Eselon II.a III.a IV.a Jumlah L P L P L P 1. Inspektur 1 - - - - - 1 2. Sekretaris - - - 1 - - 1 3. Inspektur Pembantu Wilayah I - - 1 - - - 1 4. Inspektur Pembantu Wilayah II - - 1 - - - 1 5. Inspektur Pembantu Wilayah III - - 1 - - - 1 6. Inspektur Pembantu Wilayah IV - - 1 - - - 1 7. Kasubbag Perencanaan Program - - - - 1-1 8. Kasubbag Umum - - - - 1-1 9. Kasubbag Keuangan - - - - - 1 1 Jumlah 1-4 1 2 1 9 G.2. Jabatan Fungsional Auditor dan P2UPD. Untuk mendukung kegiatan pengawasan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kemasyarakatan pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2016 telah memiliki Jabatan Fungsional sebanyak 32 orang, yaitu Jabatan Fungsional Auditor dan Pejabat Pengawas Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD). Auditor merupakan jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pengawasan intern pada instansi pemerintah, lembaga dan/atau pihak lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang. Auditor pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur dibentuk dan dibina oleh BPKP. Jumlah jabatan auditor pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur

sebanyak 25 orang yang terdiri dari auditor ahli madya, ahli muda, ahli pertama dan auditor penyelia. Sedangkan Pejabat Pengawas Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD) adalah Jabatan fungsional pengawasan yang bertugas sebagai pengawasan urusan yang bersifat pemerintahan. P2UPD dibentuk dan dibina oleh Kementerian Dalam Negeri, dan untuk saat ini jumlah jabatan P2UPD yang ada di lingkungan Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 7 orang yang terdiri dari Pengawas Pemerintah Pertama dan Pengawas Pemerintah Muda. Berikut tabel jumlah Jabatan Fungsional Auditor Provinsi Kalimantan Timur : dan P2UPD pada Inspektorat Tabel 2 Jumlah Jabatan Auditor dan P2UPD pada Inspektorat Provinsi Kaltim Menurut Jenis Kelamin No Nama Jabatan Fungsional Jenis Kelamin L P Jumlah I. Jabatan Fungsional Auditor 1. Auditor Ahli - - - 2. Auditor Ahli Madya 2 1 3 3. Auditor Ahli Muda 10 3 13 4. Auditor Ahli Pertama 3 4 7 5. Auditor Terampil - - - 6. Auditor Penyelia - 1 1 7. Auditor Pelaksana Lanjutan - 1 1 Jumlah I 15 10 25 II. Pejabat Pengawas Urusan Pemerintahan Daerah ( P2UPD) L P Jumlah 1. Pengawas Pemerintah Pertama 2-2 2. Pengawas Pemerintah Muda 5-5 3. Pengawas Pemerintah Madya - - - Jumlah II 7-7 Jumlah I dan II 22 10 32

Jika dilihat dari data tabel di atas jumlah Pejabat Fungsional (Auditor dan P2UPD) yang ada pada Inspektorat Provinsi Kalimantan Timur sangat minim sekali, tidak seimbang dengan beban pekerjaan dan jumlah SKPD diawasi/diperiksa yang ada di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.