BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia mempunyai peranan penting baik secara perorangan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB 1 PENDAHULUAN. dicapai. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Ditahun ini semakin banyak perusahaan-perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat diera globalisasi ini. Organisasi yang terbiasa dengan perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sebuah masalah menarik dan berpengaruh besar dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dan sumber daya yang dimiliki perusahaan. perusahaan sektor publik. Salah satu perusahaan sektor publik yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan tercapainya sebuah tujuan dari sebuah organisasi, tak dapat. peran aktif sumber daya manusia didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adanya para karyawan yang memiliki kedisiplinan yang baik sebagai unsur

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

B A B I PENDAHULUAN. Instansi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi publik yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Disiplin kerja pegawai merupakan hal yapng penting karena. dengan ditegakkannya disiplin, pegawai dapat melakukan pekerjaanya

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (GEOTEK LIPI) yang semula

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Disiplin Kerja. penguasaan diri dengan tujuan menahan impuls yang tidak diinginkan, atau untuk

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin dalam menerapkan teori kepemimpinan dalam organisasi. tujuan, serta mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni untuk menerapkan fungsifungsi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan yang serba modern ini setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tidak ditunjang dengan tenaga kerja yang cakap maka kemungkinan besar sasaran

PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM DI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sarana yang paling penting bagi setiap manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

I. PENDAHULUAN. pertama dari setiap masalah yang terjadi dalam suatu organisasi. Bahkan ada

BAB I PENDAHULUAN. masing masing dengan tujuan mencapai kelangsungan hidup organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan, cara atau metode, material, mesin, uang dan beberapa sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun

BAB I PENDAHULUAN. yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai bentuk

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya dikarenakan ruang lingkup dan luas perusahaan yang telah meluas

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan yang jelas untuk dijadikan sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang menjadi salah satu tempat dalam pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dikatakan sebagai sumber daya penting karena bagaimanapun

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat menghasilkan karyawan yang berkompeten. Kepemimpinan merupakan unsur yang paling penting di dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk melakukan

2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:

I. PENDAHULUAN. Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun suatu instansi. Mereka berperan sebagai pemikir, perencana,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BRI Cabang Limboto, samping kiri kantor Urusan Agama

BAB I PENDAHULUAN. terus-menerus seiring perkembangan zaman. Saat ini baik perusahaan swasta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB 1 : PENDAHULUAN. penunjang medis dan melaksanakan pelayanan administratif. Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. tahap kedua adalah pengkapasitasan inilah yang sering disebut capasity

BAB 1 PENDAHULUAN. disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yang professional semuanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang sangat pesat mengharuskan bank-bank

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam sebuah organisasi. Pengelolaan sumber daya manusia ditempatkan sebagai unsur penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi serta produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen sumber daya manusia menempatkan tenaga kerja dalam suatu organisasi tidak hanya sebagai alat produksi, lebih dari itu tenaga kerja merupakan kekayaan atau asset utama suatu organisasi. Pegawai selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena pegawai menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Untuk dapat mewujudkan tujuan organisasi, tentunya karyawan tersebut perlu diarahkan, dibina, dibimbing, agar dapat menjalankan fungsinya sesuai dengan harapan pegawai. Dalam hal ini pemimpin berpengaruh dalam merealisasikan tujuan organisasi, pihak manajemen perlu memanfaatkan dan mengelola sumber daya yang ada seoptimal mungkin, sehingga didapatkan hasil yang efektif dan efisien. Tujuan organisasi tidak mungkin tercapai tanpa peran aktif dari pegawai meskipun alatalat yang dimiliki organisasi begitu canggih. Mengatur pegawai adalah sulit dan

kompleks, karena mereka mempunyai fikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Untuk itu, dalam suatu organisasi diperlukan seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang dapat mengarahkan, membimbing, dan memotivasi pegawai agar mau dan mampu bekerja secara efektif dan efisien. Seorang pemimpin yang baik dapat memilih gaya kepemimpinan yang dapat dijalankan dan sesuai dengan kondisi lingkungan organisasi sehingga tercipta kerjasama yang harmonis didalam organisasi tersebut. Pemilihan gaya kepemimpinan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi dasar dalam gaya kepemimpinan yang tepat, diantaranya adalah faktor dari pemimpin itu sendiri, faktor yang ada pada bawahan, dan fakor lingkungan atau situasi dan kondisi yang ada. Jadi jelaslah bahwa tidak ada gaya kepemimpinan yang mutlak baik dan buruk yang terpenting tujuan organiasi dapat tercapai dengan baik dan hubungan antara pemimpin dan orang-orang yang dipimpin dapat harmonis. Keputusan yang diambil oleh seorang pemimpin membawa pengaruh yang besar terhadap kelangsungan kegiatan dan perkembangan organisasi serta disiplin kerja yang tinggi. Disiplin sangat penting ditegakkan didalam suatu organisasi, untuk membentuk suasana kerja yang baik, dimana para karyawan mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang ada didalam organisasi, karena tingkat disiplin yang tinggi yang dimilik oleh setiap karyaawan dapat menunjang usaha mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan. Dalam menerapkan disiplin kerja, organisasi perlu memerhatikan faktor-faktor yang dapat menimbulkan lemahnya disiplin karyawan, karena, kesalahan pimpinan dalam menerapkan gaya

kepemimpinan kepada pegawai akan memberikan dampak yang merugikan bagi pegawai maupun bagi organisasi itu sendiri. Berhasil tidaknya perusahaan atau organisasi dalam mencapai tujuan selain bergantung pada kepemimpinan dan gaya kepemimpinan juga bergantung pada kualitas sumber daya manusianya, yang ditunjukkan melalui tingkat kedisiplinan kerja. Sebab kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja atau pegawai tanpa ditunjang dengan kedisiplinan kerja yang tinggi, maka tugas atau pekerjaan yang akan dilaksanakan tidak akan mencapai hasil yang maksimal, bahkan mungkin akan mengalami kegagalan yang dapat merugikan organisasi. Bagian Umum Pemerintah Kabupaten (PEMKAB) Cirebon merupakan kantor pemerintahan yang bergerak dalam mengelola tatausasha, rumah tangga, dan keuangan PEMKAB Cirebon dengan membawahi 3 (tiga) sub bagian. Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Umum PEMKAB Cirebon sangat dituntut untuk memiliki pemimpin yang mempunyai gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan pegawainya dan memerlukan tingkat kedisiplinan yang tinggi. Dengan adanya disiplin kerja yang tinggi maka tugas-tugas yang diberikan kepada pegawainya akan diselesaikan dengan baik, sehingga tujuan organisasi yang telah ditetapkan akan tercapai secara maksimal, karena pada saat ini seperti yang kita ketahui, sedang marak isu penyelewengan disiplin yang dilakukan oleh pegawai negeri (misal: penyelewengan jam kantor, absensi, dll) karena kurangnya sikap tegas dari pimpinan untuk menerapkan disiplin. Hambatan hambatan seperti ini sering kita jumpai pada instansi instansi pemerintah, khususnya kedisiplinan yang menjadi salah satu masalah mendasar dan harus segera diatasi dengan serius.

Bukan hanya masalah ketepatan jam kerja saja, tetapi masih banyak disiplin kerja lainnya yang harus diatasi, seperti keikutsertaan pegawai dalam apel pagi, tingkat kehadiran atau absensi, dan lain sebagainya. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai: PENGARUH GAYA KEPEMIMPIN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN UMUM PEMERINTAH KABUPATEN (PEMKAB) CIREBON 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang serta keterbatasan waktu yang dimiliki oleh penulis, maka masalah-masalah yang akan diidentifikasi dibatasi atas permasalahan berikut: 1. Gaya kepemimpinan apa yang diterapkan pada Bagian Umum PEMKAB Cirebon. 2. Bagaimana disiplin kerja pada PEMKAB Cirebon khususnya di Bagian Umum. 3. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai pada Bagian Umum PEMKAB Cirebon. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh ujian sidang akhir sarjana pada Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama.

Adapun yang menjadi tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan pada Bagian Umum PEMKAB Cirebon. 2. Untuk mengetahui disiplin kerja pada Bagian Umum PEMKAB Cirebon. 3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh gaya kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai pada Bagian Umum PEMKAB Cirebon. 1.4 Kegunaan Penelitian Dalam melaksanakan penelitian pada Bagian umum PEMKAB Cirebon, penulis mengharapkan agar penelitian ini dapat bemanfaat bagi: 1. Bagi organisasi yang menjadi objek penelitian Penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan pertimbangan dalam menerapkan gaya kepemimpinan yang dapat meningkatkan disiplin kerja pegawai. 2. Pada pihak lain Diharapkan dapat berguna untuk dipelajari dan dapat menambah pengetahuan mengenai ilmu manajemen sumber daya manusia. 3. Bagi penulis Diharapkan dapat memperluas wawasan berfikir dibidang manajemen khususnya sumber daya manusia.

1.5 Kerangka Pemikiran Kepemimpinan memerlukan komunikasi efektif antara angota-anggota kelompok dalam sebuah organisasi. Komunikasi merupakan alat untuk mentransfer ide tentang tujuan kelompok, sumbangsih dari anggota kelompok dan motivasi para anggotanya. Adapun keinginan suatu pemimpin dalam suatu organisasi adalah agar anggota organisasi berprestasi dengan disiplin kerja yang baik sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai seperti yang diharapkan. Kepemimpinan (leadership) yang ditetapkan oleh seorang manajer dalam organisasi dapat menciptakan integrasi yang serasi dan mendorong gairah kerja pegawai untuk mencapai sasaran yang maksimal. Kepemimpinan adalah kata benda dari pemimpin (leader). Pemimpin (leader = head) adalah seseorang yang mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya, mengarahkan bawahan untuk mengerjakan sebagian pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi (Hasibuan, 2008 : 169). Pelaksanaan kepemimpinan cenderung menumbuhkan kepercayaan, partisipasi, loyalitas, dan internal motivasi para bawahan dengan cara persuasif. Hal ini semua akan diperoleh karena kecakapan, kemampuan, dan perilakunya. Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin memengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. (Hasibuan, 2008: 169) Definisi kepemimpinan menurut Kartono (dalam Suwanto dan Priansa, 2011 : 140) bahwa pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki superioritas tertentu,

sehingga ia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain melakukan usaha bersama guna mencapai sasaran tertentu. Dari dua pengertian mengenai kepemimpinan tersebut, terlihat jelas bahwa peran seorang pemimpin sangat penting dan sangat memengaruhi tercapainya tujuan organisasi dengan cara membimbing, memengaruhi, serta memotivasi bawahannya. Pemimpin dapat menggunakan wewenangnya untuk mengatur bawahan agar disiplin agar mereka dapat bekerja lebih efektif dan efisien sehingga tercapailah suatu tujuan. Kedisiplinan adalah hal terpenting dalam manajemen sumber daya manusia, karena semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja, semangat kerja, dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Oleh karena itu, setiap manajer selalu berusaha agar para bawahannya memiliki disiplin yang baik. Selain kepemimpinan, faktor yang berpengaruh terhadap kemajuan suatu organisasi adalah tingkat kedisiplinan anggota-anggota organisasi. Seorang pemimpin harus mampu menerapkan disiplin kepada seluruh pegawainya. Disiplin dalam suatu organisasi juga dimaksud agar semua pegawai yang ada bersedia dan sukarela mematuhi dan menaati segala peraturan yang berlaku dalam organisasi tanpa paksaan. Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma norma sosial yang berlaku (Hasibuan, 2008: 193)

Sedangkan kesadaran sendiri memiliki arti: Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Jadi, dia akan mematuhi/mengerjakan semua tugasnya dengan baik, bukan atas paksaan (Hasibuan, 2008: 193) Kedisiplinan diartikan jika pegawai selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya disiplin merupakan tindakan sesorang atau manajemen untuk mendorong para anggota organisasi dapat memenuhi berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi, yang didalamnya mencakup adanya tata tertib atau ketentuanketentuan, adanya kepatuhan para pengikut, dan adanya sanksi bagi para pelanggar. Dari kerangka pemikiran diatas, penulis mengadakan penelitian tentang peranan kepemimpinan dalam meningkatkan disiplin kerja pegawai dan untuk mengetahui seberapa jauh hubungan antara gaya kepemimpinan dengan disiplin kerja pegawai, dan dari kerangka pemikiran diatas pula maka penulis membuat hipotesis: Jika gaya kepemimpinan sesuai dengan kehendak pegawai, maka disiplin kerja pegawai akan meningkat.

1.6 Metode Penelitian Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajarai masalah-masalah dalam masyarakat serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandanganpandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena. (dikutip dari al hafidz. 2010. Metode deskriptif. http://blog.uin-malang.ac.id/muttaqin/2010/11/28/10/. Diakses pada tanggal 18 januari 2013) Disamping metode deskriptif juga digunakan metode korelasional yaitu metode yang bertujuan untuk meneliti hubungan yang ada antara variabel-variabel yang terdapat dalam judul skripsi ini. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan, penulis menggunakan bentuk penelitian sebagai berikut: 1. Riset lapang melalui a. Wawancara Adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dipersiapkan terlebih dahulu secara tertulis atau lisan mengenai masalah yang diteliti. b. Kuesioner Yaitu dengan cara menyebarkan angket yang berupa pernyataan tertulis kepada pegawai untuk memeroleh data-data yang objektif. 2. Studi kepustakaan

Upaya untuk memeroleh data yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini, dikumpulkan data-data bersumber pada: a. Data primer Yaitu data yang didapatkan langsung dari objek yang diteliti. Adapun data tersebut diproleh dengan cara memantau langsung terhadap kegiatankegiatan organisasi. b. Data sekunder Yaitu data-data yang didapat dari buku-buku, catatan-catatan kuliah dan artikel-artikel yang digunakan sebagai dasar penunjang dalam menganalisis masalah-masalah yang berkaitan dengan judul yang dibahas. 1.7 Lokasi penelitian Penulis mengadakan penelitian pada Pemerintah Kabupaten Cirebon, Bagian Umum, Jl. Sunan Muria No. 4, Sumber.