BAB I PENDAHULUAN. Musik Minimalis merupakan salah satu seni kontemporer yang ada pada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. media atau sarana yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Musik adalah

BAB I PENDAHULUAN. luas. Susunan bunyi atau nada yang tercipta dalam suatu karya musik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. pendukung berupa gagasan, sifat dan warna bunyi. Kendati demikian, dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang menggunakan berbagai jenis alat musik sebagai satu kesatuan

BAB III METODE PENELITAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh

pergelaran wayang golek. Dalam setiap pergelaran wayang golek, Gending Karatagan berfungsi sebagai tanda dimulainya pergelaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah musik Barat, banyak komponis musik yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah suatu susunan tinggi rendah nada-nada yang berjalan dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. seni juga mengalami perkembangan. Seni bahkan menyatu dengan kemajuankemajuan

2015 LAGU SINTREN ARANSEMEN YUS WIRADIREDJA

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS RITME BAMBU'A DI PROVINSI GORONTALO PENULIS DWI ANGGELITA HAMZAH ANGGOTA PENULIS. TRUBUS SEMIAJI, S.Sn, M.Sn. NUGRA P. PILONGO, S.Pd, M.

Kesenian Sisingaan Grup Putra Mekar Jaya Pada Acara Khitanan Di kabupaten Subang

MUSIK & MISTERINYA. Bambang Sugiharto

2015 PENGOLAHAN MUSIK TETABUHAN NUSANTARA DALAM RHYTHM SAWAH KARYA GILANG RAMADHAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN. Pupuh Balakbak Raehan merupakan salah satu pupuh yang terdapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:602) Musik adalah ilmu atau

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 1

2015 TARI KREASI DOGDOG LOJOR DI SANGGAR MUTIARA PAWESTRI PELABUHAN RATU KABUPATEN SUKABUMI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dina Febriyanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Musik keroncong telah menjadi bagian dari budaya musik bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. namun alat musik elektrikpun berkembang dengan sangat pesat. Salah satu contoh

BAB I PENDAHULUAN. ini dibuktikan dengan adanya musik pada Quadrivium, kurikulum Phytagorean

BAB I PENDAHULUAN. Analisis merupakan salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang

BAB I PENDAHULUAN. bentuk partitur atau tulisan musik. Pemain musik melalui alat musiknya

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III ANALISIS KARYA

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya seni tidak terlepas dari pembuatnya, yaitu lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Sekolah Tinggi Musik Bandung 1

2016 TARI JAIPONG ACAPPELLA KARYA GOND O D I KLINIK JAIPONG GOND O ART PROD UCTION

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.6. 5

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis.

2014 PROSEDUR TEKNIS PENGGUNAAN DAW UNTUK LAGU CINTA ITU BUTA OLEH GRUP MAHADEWA

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang

2016 PENERAPAN MATERI PELATIHAN MARIMBA D ALAM 2009 CAROLINA GOLD PERCUSSION D I MARCHING BAND GITA SWARA SPANSA KALIMANTAN TENGAH

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAK KARYA CIPTA LAGU BERDASARKAN UU NO. 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA (STUDI KASUS DI LOKANANTA SURAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), hlm.? 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ketiga

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Semua aktifitas manusia hampir semuanya didukung dengan. musik. Musik adalah bahasa yang universal. Manusia mengungkapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia dikenal dengan keberagaman tradisinya, dari

BAB I PENDAHULUAN. Musik populer adalah nama bagi aliran-aliran musik yang didengar luas. oleh pendengarnya dan kebanyakan bersifat komersial.

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip pendidikan seni dan budaya meliputi pengembangan dimensi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu benda pakai yang memiliki nilai seni tinggi dalam seni rupa ialah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan adanya sebuah metode atau pendekatan

MUSIK BAB I PENDAHULUAN

2015 PERMAINAN GITAR ILLO DJEER DALAM MUSIK KERONCONG TUGU PADA GRUP ORKES KRONTJONG TOEGOE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INOVASI PENGGUNAAN LARAS PADA MUSIK GAMELAN 1 Oleh Iwan Gunawan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

LAPORAN PENELITIAN CONDUCTOR ORCHESTRA DALAM KONSER JANUARY OVERTURE

BAB 1 PENDAHULUAN. Gitar merupakan alat musik berdawai yang banyak digemari masyarakat pada

BAB II LANDASAN TEORI. tradisi slametan, yang merupakan sebuah upacara adat syukuran terhadap rahmat. dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT.

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi. Pendidikan Seni Budaya diharapkan mampu mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Bab. Kritik Musik. Kritik Musik. Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Pengertian Kritik. Jenis Kritik. Langkah-Langkah dan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan karya-karya musik. Karya-karya tersebut sudah dikenal

BAB I PENDAHULUAN. etnis batak toba, batak karo, batak simalungun, batak mandailing, batak pak-pak,

ANALISIS PERMAINAN DOUBLE BASS RAY BROWN PADA LAGU THE DAY OF WINE AND ROSES. TUGAS AKHIR Program Studi S1 Seni Musik. Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MODUL SENI MUSIK KLS XI IPA, IPS & BAHASA TAHUN AJARAN WAWASAN MUSIK NUSANTARA OLEH : DIANA MARETA, S.PD

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB III ANALISIS KARYA

2015 MODEL PEMBELAJARAN TARI UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN RITME GERAK DAN RASA MUSIKAL BAGI GURU SENI BUDAYA DI PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

REMA INTAN PERMATA SUDRAJAT,

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dirasakan dan dikembangkan manusia sejak zaman purbakala.

Wawancara Berikut hasil ringkasan wawancara dengan Gotot Prakosa dan Wahyu Aditya yang dikutip dari wawancara yang dilakukan oleh Raissa Christie:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Widdy Kusdinasary, 2013

BAB I PENDAHULUAN. penting. Notasi musik merupakan media agar hasil karya musik seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Musik juga menjadi warna tersendiri yang dapat

UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Sunda memiliki identitas khas yang ditunjukkan dengan

siswa, mahasiswa, dan umum dalam skala lokal, nasional

BAB VI KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian Lagu gedé dalam Karawitan. Sunda Sebuah Tinjauan Karawitanologi, diketahui keunggulan

2015 PEMBELAJARAN TARI KREASI UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMPN 45 BANDUNG

7

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dapat menciptakan bunyi melalui sebuah proses, juga dapat

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

BAB I PENDAHULUAN. Wida Kartika Ayu, 2016

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Musik Minimalis merupakan salah satu seni kontemporer yang ada pada saat ini yang berangkat dari sebuah gaya eksperimental dengan konsep minimal namun hasil yang maksimal, artinya konsep musik minimalis pada umumnya hanya menggunakan pengolahan pola-pola minimal kemudian terdapat perubahan-perubahan secara sedikit-demi sedikit dan bertahap sehingga didapat sebuah komposisi musik secara utuh. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Dieter Mack (wawancara tanggal 18 Juni 2011) bahwa Pokoknya minimal music hanya berarti musik dengan perubahan sedikit sedikit yang umumnya cenderung prosesual. Kemudian cepat sekali ada beberapa model dan karakteristik lain. Musik Minimalis tentu mempunyai unsur-unsur didalamnya, layaknya sebuah karya musik lainnya. Didalam sebuah karya musik biasanya ada unsurunsur yang memiliki keterikatan yaitu ritmik, nada, melodi, irama dan waktu. Unsur tersebut sangat berpengaruh dalam bentuk dan perkembangan musik hingga saat ini. Dalam tatanan kehidupan sosial maupun akademik, musik sudah menjadi kebutuhan primer bahkan menjadi suatu fenomena yang sering dibahas dan diperbincangkan di abad ke-20 ini. Tak heran jika banyak orang beranggapan dan berselisih bahwa musik itu banyak sekali genrenya atau penggolongannya berdasarkan keberadaanya di dunia masa kini. Permasalahan genre di bidang 1

2 musik diuraikan menjadi dua genre dasar, sebagaimana yang dikemukakan Mack (1995: 377) bahwa: Perselisihan tentang kedua genre dasar dalam bidang musik, yaitu musik seni (art-music) pada umumnya menuju pada suatu karya musik yang diciptakan oleh karena tujuan ekspresi individual, secara mandiri tanpa penyesuaian dengan selera orang lain atau keinginan orang lain. dan musik hiburan pada umumnya sebenarnya punya tradisi yang lama, padahal permasalahan pertama sudah muncul pada tahap awal ini, sebab belum tentu apakah kedua kategori ini cukup untuk mendefinisikan suatu klasifikasi musik yang paling umum itu. Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa genre musik itu ada karena kebiasaan orang atau individual bahkan masyarakat sekalipun yang menciptakan musik yang memiliki perbedaan masing-masing dalam hal musikal ditinjau dari pengalaman atau sejarahnya sehingga munculah istilah genre tersebut. Saat ini musik terus berkembang bahkan terus mengalami perubahan setiap waktunya, salah satu diantaranya yang saat ini diperbincangkan dikalangan seniman dan pedagogik musik adalah Musik Minimalis yaitu musik yang muncul di Amerika sekitar tahun 1960-an yang berawal dari genre musik eksperimental Amerika yang pergerakkannya dipelopori oleh 4 komposer ternama dari Amerika yaitu: La Monte Young, Terry Riley, Steve Reich, dan Philip Glass. Walaupun pada kenyataannya Musik Minimalis bukan merupakan sesuatu yang baru, namun didalamnya terdapat suatu keunikan tersendiri, yang mana setiap apresiatornya harus masuk kedalam kelompok bunyi-bunyian yang ada dalam ruang waktu musik tersebut yang biasanya terkesan monoton namun kesan bunyi alam ada dalam musik ini atau lebih ke kesan ritual tergantung persepsi dan interpretasi setiap apresiatornya. Bentuk pengulangan-pengulangan setiap motif

3 juga merupakan sesuatu yang bersifat siklus seperti bumi yang berputar pada porosnya serta bersifat sirkulasi dan meditasi. Hal-hal seperti ini kebanyakan didapat pada musik-musik etnik yang ada di Asia (Khususnya di India, Tibet dan Indonesia) yang mana kesan ritualnya lebih menonjol karena berdasarkan pengulangan-pengulangan yang berlangsung secara terus menerus yang menjadi sebuah ide dasar umumnya pada musik etnik di Asia, akan tetapi pengaruh musik etnik bukan merupakan landasan utama yang mendasari terciptanya sebuah komposisi Musik Minimalis melainkan seorang komposer menciptakan konsep dasar dalam mengolah musiknya, komposer-komposer tersebut di ilhami oleh keberadaan musik etnik yang memiliki ide dasar pengulangan motifis yang nantinya disebut orang sebagai musik minimalis. Ini menunjukkan bahwa Musik Minimalis merupakan Musik Seni yang muncul secara individual berasal dari pengalaman empiris sang komposer dalam bentuk karya yang nyata dan merupakan sesuatu yang bersifat inspiratif dan dikembangkan secara imajinatif sesuai dengan kemampuan seorang komposer dalam menciptakan karyanya sehingga kesan musik baru dikaitkan pada konsep musiknya yang baru (gaya musik) bukan karena keberadaannya yang baru saat ini. Salah satu komposer Musik Minimalis yang ingin penulis kaitkan dalam penelitian ini adalah Philip Glass. Philip Glass telah sukses lewat komposisikomposisi operanya yang berkembang dan pada akhirnya beliau dijuluki Glass Minimalis meskipun Glass tidak mau menyebut dirinya sebagai komposer Musik Minimalis, Glass lebih suka disebut sebagai seorang komposer dengan konsep musik berulang-ulang atau repetisi. Hal yang menjadi masalah utama

4 dalam penelitian ini adalah Musik Minimalis Glass sangat berbeda dengan ketiga komposer yang disebutkan diatas yang mana antara Young, Riley, Reich, & Glass memiliki konsep yang berbeda dalam hal kompositorisnya. Young sebelum ke konsep Minimalisnya tidak bisa melepaskan diri dari Serialisme serta aliran Fluxus, Riley dalam karir awalnya bekerja dalam musik jazz, serta dia mendapat pengaruh dengan seorang Fluxus. Reich dengan gaya ala Concept Art nya telah menciptakan berbagai karya sekitar tahun 1960-an sebelum dirinya belajar musik etnik Afrika (Ghana) dimana ia belajar langsung dengan master drummer Alorwoyie Gideon. Reich juga belajar gamelan Bali di Seattle. Sedikit berbeda dari ketiga komposer di atas, Glass dalam pengembangan konsep musiknya, belajar komposisi dengan seorang Perancis yaitu seorang pedagog legendaris bernama Nadia Boulanger di sekolah musik Paris serta belajar sitar dengan Ravi Shankar dan belajar konsep ritmik musik India dengan Allah Rakha. Selain belajar musik India, Glass juga dalam komposisinya tidak telepas dari pengaruh tradisi musik Klasik Franz Schubert, Johan Sebastian Bach, serta Wolfgang Amadeus Mozart. Mack (1995: 247) mengemukakan bahwa: Namun yang dia (Glass) peroleh dari musik India bisa dibandingkan dengan cara Olivier Messiaen, artinya: suatu unsur musik India ditransfer ke dalam suatu konteks yang berbeda sekali, sehingga sumbernya sama sekali tidak terasa. Perbandingan antara cara Oliver Messiaen dan Philip Glass dalam mengolah karya musik seperti yang dikemukakan Mack di atas menunjukkan bahwa musik Messiaen dan Glass itu jika didengarkan, jelas tidak akan terasa ada unsur etniknya (dalam hal ini musik India), Glass tidak bertolak dari suatu sumber yang jelas sehingga musiknya selalu dianggap tidak jelas oleh kebanyakan musisi.

5 Glass sendiri sama sekali tidak berbicara soal aspek kekaryaannya sekitar awal tahun 60-an, dalam perkembangannya pun dirinya agak terpisah dari ketiga komposer Young,Riley&Reich yang memang sejak awal banyak melakukan kerjasama. Dalam perkembangan karir Glass di bidang Musik Minimalis yang memang terpisah dari Young,Riley&Reich penulis merasa bahwa perbedaan antara Glass dengan ketiga komposer di atas memiliki keunikan tersendiri, yang mana jika dikaji lebih mendalam dengan pendekatan konsep-konsep kompositorisnya akan menghasilkan suatu paradigma yang baru bagi penulis tentang Musik Minimalis yang diciptakan oleh Philip Glass. Two Pages (1969) komposisi yang diciptakan untuk instrumen keyboard memiliki struktur musik secara horisontal dalam konsep komposisinya, yang ditonjolkan adalah pengolahan unsur motif dasar dan permainan angka dalam pengulangan motifnya, proses aditif dan subtraktif dalam setiap pergeseran motifnya memiliki keteraturan dalam setiap peralihan bagiannya. Penulis berkeinginan untuk menganalisis karya Two Pages karena terdapat suatu hal yang kemudian penulis merasa tertarik untuk menelaah lebih lanjut karya tersebut, yang mana karya ini dibangun dari materi melodi yang sederhana (minimal) dan pengolahan pengulangan motif dari setiap materi melodinya secara aditif dan subtraktif yang sifatnya siklus dan memberi kesan ritual. Adapun judul penelitian yang di angkat adalah Analisis Komposisi Musik Two Pages Karya Philip Glass.

6 B. RUMUSAN MASALAH Dari judul penelitian di atas, peneliti akan mengidentifikasi masalah - masalah yang diangkat dalam penelitian. Berdasarkan latar belakang yang telah di jelaskan, penulis mendapatkan masalah sebagai berikut: Two Pages merupakan komposisi musik Minimalis yang berbeda dengan Young, Riley& Reich dimana pada karya ini memiliki kesan monoton pada setiap pengulangannya namun kesan ini terdapat sebuah pengolahan yang dinamis jika dilihat dari form (bentuk), struktur figur melodis, dan teknik komposisi yang menghasilkan kekayaan akustik didalamnya. Adapun masalah penelitian yang diangkat dalam penelitian ini, penulis merumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk komposisi musik Two Pages karya Philip Glass? 2. Bagaimana struktur figur melodis dalam komposisi musik Two Pages karya Philip Glass? 3. Bagaimana teknik komposisi yang digunakan dalam komposisi musik Two Pages karya Philip Glass? C. TUJUAN PENELITIAN Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini, adalah untuk menjawab berbagai permasalahan yang ada pada penelitian yang dilakukan, secara rinci tujuan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut : 1. Mengetahui secara lebih jelas bentuk komposisi musik Two Pages karya Philip Glass

7 2. Menjelaskan dan mengkaji struktur figur melodis dalam komposisi musik Two Pages karya Philip Glass 3. Mengetahui secara lebih jelas tentang teknik komposisi yang digunakan dalam komposisi musik Two Pages karya Philip Glass D. MANFAAT PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: 1. Bagi Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI Setelah penelitian ini mendapatkan hasil, diharapkan dapat digunakan untuk menambah wawasan serta dapat dijadikan sumber untuk perpustakaan di Jurusan Pendidikan Seni Musik UPI terkait dengan Musik Minimalis. 2. Peneliti Sebagai dokumentasi analitik secara musikal atas kajian musik minimalis yang terdapat pada komposisi Two Pages karya Philip Glass. 3. Mahasiswa Untuk menambah pengetahuan tentang kajian analitik serta memberi inspirasi dalam proses kelimuan mahasiswa untuk peningkatan kualitas pembelajaran mahasiswa dalam menganalisis dan mengkaji musik secara spesifik.

8 4. Praktisi Seni Sebagai informasi dan bahan referensi untuk menambah wawasan khususnya komposisi Two Pages karya Philip Glass dan memperkaya khasanah pendidikan seni musik. E. ASUMSI Karya Philip Glass pada komposisi musik Two Pages merupakan musik Minimalis dengan berbagai melodi mikro yang kemudian tersusun membentuk bagian-bagian melodi panjang dan pendek yang diolah secara repetitif. Kesan monoton pada setiap pengulangannya hanya dilihat dari struktur unison saja kemudian disisi lain terdapat perubahan dinamis yang muncul oleh karena berbagai teknik komposisi yang digunakan pada karya ini. Pada setiap melodi mikro memiliki kekayaan bunyi yang secara mandiri terbentuk oleh karena berbagai teknik pengolahan komposisi. Semuanya menggunakan not dengan satuan not θ (seperempat) sebagai satuan ketukannya dalam satu bar, namun tidak menggunakan birama sebagai satuan hitung dalam setiap barnya. F. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif lewat pendekatan intrepretatif, dengan pola penulisan deskriptif analisis. Dengan metode ini peneliti mencoba membuat gambaran dengan hal-hal yang ada dalam objek penelitian yang mendukung proses penelitian. Objek dalam penelitian ini

9 adalah komposisi musik Two Pages karya Philip Glass. Disamping itu peneliti juga membuat beberapa instrumen penelitian diantaranya: 1. Melakukan kajian literatur, dengan membaca literatur-literatur yang berkaitan dengan penelitian yang dijalankan. 2. Melakukan kajian dokumentasi berupa penulisan ulang komposisi Two Pages" karya Philip Glass. 3. Melakukan wawancara dengan sumber-sumber yang memiliki informasi tentang komposisi Two Pages" karya Philip Glass.. 4. Melakukan analisa terhadap komposisi Two Pages karya Philip Glass melalui rekaman audio visual Setelah data-data diperoleh melaui proses pengumpulan data (data yang berupa catatan maupun rekaman), data kemudian dikumpulkan dan dikelompokkan menurut jenis data dan hasil penelitian, serta dianalisis dan ditulis dalam bentuk laporan secara deskriptif untuk mendapatkan kesimpulan penelitian. G. SISTEMATIKA PENULISAN Pada tahapan ini, setelah penulis mengumpulkan dan memperoleh datadata melalui studi literatur, wawancara dan studi dokumentasi maka data-data tersebut dikumpulkan untuk dianalisis. Kemudia disusun menjadi sebuah laporan tertulis dengan menggunakan sistematika sebagai berikut: JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR

10 DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH B. RUMUSAN MASALAH C. TUJUAN PENELITIAN D. MANFAAT PENELITIAN E. ASUMSI F. METODE PENELITIAN G. SISTEMATIKA PENULISAN BAB II LANDASAN TEORETIK A. PENGERTIAN KATA MUSIK MINIMALIS B. KONSEP MUSIK MINIMALIS PHILIP GLASS C. MUSIK KONTEMPORER D. ANALISIS E. KOMPOSISI F. RIWAYAT SINGKAT PHILIP GLASS BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN B. DEFINISI OPERASIONAL C. TEKNIK PENELITIAN D. TAHAPAN PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN B. PEMBAHASAN BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN B. REKOMENDASI DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP