SISTEM PAKAR DETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CABAI DENGAN METODE NAÏVE BAYES

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS TANAMAN CABAI MENGGUNAKAN METODE BAYES

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TEBU MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem agar dapat siap untuk

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA ANGGREK PHALAENOPSIS BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ADENIUM (KAMBOJA JEPANG)

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN FUZZY MCDM BERBASIS WEB

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penyusunan skripsi diperlukan metode yang digunakan untuk menyusun

Sistem Pakar Diagnosa Hama Dan Penyakit Cabai Berbasis Teorema Bayes

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN PADI VARIETAS SARINAH BERBASIS ANDROID

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada langkah identifikasi masalah dilakukan tahapan-tahapan untuk

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. botani disebut Fungi termasuk ke dalam golongan tumbuhan sederhana

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENJURUSAN BAGI SISWA BARU MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di seluruh dunia, terutama di

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK IDENTIFIKASI JENIS DAN PENYAKIT PADA BUNGA MAWAR

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Pakar Diagnosa Faktor Kegagalan Penanaman Ulang Kelapa Sawit menggunakan

Rancang Bangun Penentuan Modalitas Gaya Belajar Anak Dengan Metode Decision Tree. Kemal Farouq M, Miftahus Sholihin, Hikmatul lailiyah ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. apabila program dijalankan. Pada halaman ini user dapat memilih menu apa

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk membuat

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... xi

Sistem Pakar Diagnosis Hama Dan Penyakit Tanaman Kacang Tanah Berbasis Desktop Dengan Metode Backward Chaining

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN PEPAYA CALIFORNIA DI DUSUN KETHITANG-RAWALO. Oleh : Afit Nadhar Pratitis

BAB I PENDAHULUAN. dinding sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus. Tapi kondisi ini

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SEMANGKA. Dr. M. SYUKUR, SP, MSi INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

PENERAPAN METODE K-MEANS CLUSTER ANALYSIS UNTUK MENDETEKSI HAMA ATAU PENYAKIT PADA TANAMAN MELON

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya seorang pakar (human exspert). Seorang pakar atau ahli (human

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi petani, tetapi masalahnya adalah apakah penyakit tersebut

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat

1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji coba perangkat lunak

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN PELIHARAAN. Arina Pramudita

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

BAB I PENDAHULUAN. yaitu genetik (keturunan) dan lingkungan sebagai faktor eksternal tubuh. Alergi

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI BESAR MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

4. HASIL PENELITIAN 4.1. Pengamatan Selintas Serangan Hama dan Penyakit Tanaman Keadaan Cuaca Selama Penelitian

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. sistem perangkat lunak komputer yang menggunakan ilmu, fakta, dan teknik

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

PENERAPAN METODE NAIVE BAYES UNTUK KLASIFIKASI JAGUNG PRODUKTIF DI GORONTALO

Sumber Pengetahuan Integrasi Sistem Pemeliharaan Sistem Akuisisi Pengetahuan Pengujian HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Masalah

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan pemikiran manusia dewasa. ini, menyebabkan manusia berusaha membuat sesuatu untuk mempermudah

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi internet begitu menyentak dan membawa banyak pembaharuan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. website merupakan salah satu wujud dari perkembangan teknologi tersebut.

CASE BASED REASONING UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN ANGGREK DENDROBIUM MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMILARITAS PROBABILISTIC SYMMETRIC

TEKNIK BUDIDAYA TOMAT

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI

IMPLEMENTASI FRAMEWORK CODEIGNITER PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSA HAMA TANAMAN KELAPA SAWIT DENGAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

MODUL-12 MENGENAL GEJALA PENYAKIT DAN TANDA PADA TANAMAN. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP A. KOMPTENSI DASAR B.

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS HAMA DAN PENYAKIT JERUK KEPROK SIEM BERBASIS ANDROID

CASE-BASED REASONING (CBR) PADA SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN SINGKONG DALAM USAHA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN PANGAN

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN DURIAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORITMA BAYES NASKAH PUBLIKASI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

TEGUH HERLAMBANG

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. dari ilmu komputer, yaitu kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Artificial

Pembuatan Aplikasi Sistem Pakar untuk Membantu Mendiagnosa Penyakit dan Hama pada Tanaman Anggrek Berbasis Web

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang 1. Abstrak

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Aplikasi Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Pada Tanaman Pisang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN NAIVE BAYES CLASSIFIER DALAM IDENTIFIKASI PENYAKIT ANTRAKS PADA SAPI ABSTRAK

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Research of Science and Informatic

Hama Kedelai dan Kacang Hijau

CARA MENGGUNAKAN APLIKASI

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN DIAGNOSA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU. Oleh :

DETEKSI PENYAKIT DAN SERANGAN HAMA TANAMAN BUAH SALAK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN (JST) DENGAN METODE PERCEPTRON

Hama Aggrek. Hama Anggrek

Lampiran 1. DFD Level 1 (Data Flow Diagram). Lampiran 2. Halaman utama sistem.

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau exspert system merupakan sebuah program komputer

Transkripsi:

Prosiding Seminar Informatika Aplikatif Polinema 205 (SIAP~205) ISSN: 2460-60 SISTEM PAKAR DETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CABAI DENGAN METODE NAÏVE BAYES Yuvida Anindita Fitrianingtyas, Cahya Rahmad 2,2 Teknik Informatika, Teknologi Informasi,Politeknik Negeri Malang yuvida.anindita@gmail.com, 2 cahya.rahmad@yahoo.com Abstrak Tan cabai merupakan tan bernilai ekonomi yang tinggi, terbukti pada tahun 203 inflasi di Indonesia disebabkan oleh harga cabai yang mencapai Rp 00.000 per kilogram. Melonjaknya harga cabai tersebut diakibatkan karena kualitas dan produktivitas cabai menurun. Kendala utama dalam pembudidayaan tan cabai adalah serangan hama dan penyakit pada tan cabai. Petani cabai sering kali salah mendeteksi hama dan penyakit yang menyerang. Untuk mendeteksi hama dan penyakit secara tepat memerlukan seorang ahli atau pakar pertanian.keterbatasan jumlah pakar atau ahli pertanian tidak dapat mengatasi permasalahan petani cabai, makadari itu diperlukan se sistem yang mana sistem tersebut dapat membantu kerja seorang pakar. Pada sistem pakar deteksi hama dan penyakit pada tan cabai ini menggunakan metode naïve bayes dalam proses identifikasi. Sistem pakar ini diimplementasikan dalam bentuk website, yang bertujuan untuk memudahkan akses dan penggunaan. Dari hasil penggujian yang dilakukan sistem pakar ini dapat mengidentifiksi penyakit berdasarkan banyak data kejadian yang telah dimasukkan oleh pakar. Semakin banyak data kejadian yang dimasukkan akan semakin besar hasil kemungkinan identifikasi pada suatu permasalahan tersebut. Kata kunci : sistem pakar, hama dan penyakit tan cabai, naïve bayes,. Pendahuluan Tan cabai merupakan salah satu komoditas pertanian yang di butuhkan dalam kehidupan seharihari, karena komoditas ini memiliki banyak manfaat. Selain dimanfaatkan untuk bumbu masakan tan cabai ini juga memiliki kandungan kapsaikin, vitamin A, vitamin C, dan antioksidan yang bermanfaat untuk menambah daya tahan tubuh, melncarkan peredaran darah, menurunkan kadar kolestrol dan membantu proses pencernaan. Selain itu tan cabai merupakan tan yang bernilai ekonomi yang tinggi dan dapat menyebabkan inflasi Negara. Beberapa kendala utama dalam pembudidayaan tan cabai adalah serangan hama dan penyakit. Penyakit dan hama sangat merugikan bagi petani sehingga membuat hasil panen menurun dan sampai gagal panen. Beberapa permasalahan dalam pengendalian penyakit dan hama antara lain adalah gejala awal yang tidak terlihat jelas sehingga petani maupun masyarakat sulit untuk mendeteksi jenis hama dan penyakit yang menyerang tan dan identifikasi hama ataupun penyakit yang merusak tan harus cepat dan tepat, apabila identifikasi dan penanganan lambat maka kerusakan tan akan semakin berat sehingga akan berakibat fatal bagi tan itu sendiri maupun lingkungan, Dengan demikian untuk mengatasi permasalahan yang telah disebutkan diperlukan juga sistem pakar yaitu mendekteksi hama dan penyakit pada tan cabai peneliti menggunakan Metode Naïve Bayes. 2. Sistem Pakar Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman. 3. Naive Bayes Bayes merupakan teknik prediksi berbasis probabilistik sederhana yang berdasar pada penerapan teorema bayes (atau aturan bayes) dengan asumsi independensi (ketidaktergantungan) yang kuat (naif). Dengan kata lain, dalam Naïve bayes, model yang digunakan adalah model fitur independen. Dalam Bayes (terutama Naïve bayes), maksud independensi yang kuat pada fitur adalah bahwa se fitur pada se data tidak berkaitan dengan ada atau tidaknya fitur lain d alam data yang sama. III-68

Prediksi Bayes didasarkan pada teorema bayes dengan formula umum sebagai berikut : P (H E) = E H ( ) ( ) () 4. Akuisisi Pengetahan Observasi dilakukan di Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu berfungsi untuk mengetahui hama dan penyakit pada tan cabai. Sedangkan metode wawancara berfungsi untuk memperoleh data secara jelas dan rinci dari seorang pakar sehingga mendapatkan kesimpulan akhir yang valid Gambar 2. Tampilan halaman utama pengguna 5. Proses Identifikasi Hama dan Penyakit 6.2 Tampilan Admin Mulai T Input gejala (fakta) Prosespenentuan probabilitas awal Gejala > Y Hitung nilai probabilitas pada setiap serangan dengan naïve bayes Gambar 3. Tampilan halaman utama admin Hasil identifikasi Penangulangan hasil identifikasi Selesai Gambar. Diagram alir identifikasi sistem pakar Dari Gambar diatas dijelaskan proses identifikasi sistem pakar deteksi hama dan penyakit pada tan cabai. Dimulai dari memasukkan gejala (fakta) pada tan cabai, kemusian proses penentuan probabilitas awal. Apabila gejala kurang dari dua maka masukkan gejala lagi. Apabila gejala sudah mencukupi maka akan dilakukan proses penghitungan probabilitas dengan naïve bayes. Setelah itu akan akan teridentifikasi serangan dari perhitungan naïve bayes kemudian adan memnunjukkan penngulangan dari serangan yang teridentifikasi tersebut. 6. Tampilan Antar muka 6. Tampilan Pengguna 7. Perancangan Perangkat Lunak 7. ERD Entity Relational Diagram (ERD) adalah model yang menerangkan hubungan data pada se basis data. Hubungan antar data tersebut di hubungkan dengan se relasi. Data data tersebut kan dengan entitas yang mempunyai atribut. Atribut tersebut berfungsi untuk mendeskripsikan dan memaparkan sifat dari entitas tersebut. 8. Hasil Pengujian 8. Pengujian asi Dari hasil pengujian tersebut sistem pakar deteksi hama dan penyakit tan cabai dapat dihitung nilai validasinya dengan menggunakan persamaan sebagai berikut Berdasarkan pengujian pada Tabel mendapatkan 6 hasil pengujian. Dari hasil pengujian tersebut sistem pakar deteksi hama dan penyakit tan cabai dapat dihitung nilai validasinya dengan menggunakan persamaan sebagai berikut = Jml tindakan yang dilakukan Jml tindakan kebutuhan x 00% III-69

Prosiding Seminar Informatika Aplikatif Polinema 205 (SIAP~205) ISSN: 2460-60 asi = x 00% password username kd_admin kd_grafik kategori kd_gejala = 00 % detail tb_grafik tb_admin tb_gejala Gambar 4. kd_artikel judul kd_serangan tgl_posting tb_artikel tb_serangan N isi detail tb_aturan kategori penanganan kd_datatraining Gn jawaban ERD sistem pakar tb_konsultasi pertanyaan kd_konsultasi tgl_konsultasi No Hasil yang diharapkan Hasil Pengujian Sistem dapat menerima data masukan username dan password dan mengecek ke dalan database Sistem dapat menambah, 2 menampilkan, mengubah, dan menghapus data artikel 3 Sistem dapat menambah, menampilkan, mengubah, dan menghapus data artikel 4 Sistem dapat menambah, menampilkan, mengubah, dan menghapus data serangan 5 Sistem dapat menambah, menampilkan, mengubah, dan menghapus data gejala 6 Sistem dapat menambah, menampilkan, mengubah, dan menghapus data aturan 7 Sistem dapat menampilkan, mengubah, dan menghapus data konsultasi 8 Sistem dapat menambah, menampilkan, mengubah, dan menghapus data admin 9 Sistem dapat menampilkan artikel 0 Sistem dapat menampilkan grafik Sistem dappat menampilkan gejala pada tan cabai 2 Sistem dappat menampilkan serangan pada tan cabai 3 Sistem dapat menjalankan proses identifikasi dari data masukan gejala (fakta) yang dimasukkan oleh user 4 Sistem dapat menampilkan hasil identifikasi berupa hasil perhitungan menggunakan metode Naïve Bayes berdasarkan gejala(fakta) yang di masukkan oleh pengguna 5 Sistem dapat menerima dan menyimpan ke dalam database masukkan konsultasi berupa pengguna dan pertanyaan 6 Sistem dapat menampilkan data konsultasi berupa pengguna, pertanyaan dan jawaban yang tersimpan di database 8.2 Pengujian Akurasi No Gejala Diagno sa Sistem -Daun tinggal tulang-tulang saja -terdapat sisa epidermis pada - lubang tidak beraturan pada 2 -Daun - Daun kering - Pucuk dan tunas menggulung 3 - Terdapat titik coklat kehitaman pada pangkal -Terdapat gerekan pada -Buah 4 -Terdapat nekrotik pada -Tunas dan percabangan tidak berkembang -Daun berbintik Ulat grayak Diagnos a Pakar Ulat grayak Hasil Penguji an thrips thrips lalat Kutu kebul lalat Kutu kebul III-70

5 - Daun kering - Terdapat titik kecil merah, atau keputihan pada - Dibalik terdapat benang halus keputihan 6 - Tan - berbunga - Terdapat lapisan hitam berupa cendawan pada 7 - Daun rontok - Terdapat bulat dengan garis sirkuler pada (bagian tengah abu-abu/coklat tua) -Daun kehitaman 8 - Buah - Buah rontok - Terdapat noda hitam pada 9 - Daun - Tulang memucat keputihan - Terdapat lingkaran coklat kehitaman apabila batang - Akar 0 - Daun - Apabila batang melintang, dicelupkan ke air bersih akan keluar cairan keruh - Tan - Daun - Batang mongering - Bercak dipermukaan kulit melesak ke dalam daging 2 - Daun rontok - Kulit batang berkerut kasar dan coklat - Bercak silkuler pada tungau tungau kutu busuk fusariu m antakn osa/pat ek kutu busuk fusarium antaknos a/patek III-7 3 - Daun belang hijau muda dan hijau tua - Tepi bergelombang tidak teratur - Bercak silkuler pada 4 - Daun mengulung ke atas cuping - Tulang /terdapat jalur sepanjang (vein clearing) 5 - Akar membengkak - Terdapat bintil pada akar - Tan kerdil - Pertumbuhan tan terhambat 6 - Akar membengkak - Pertumbuhan tan terhambat 7 -Daun - Pucuk dan tunas menggulung 8 - Daun - Akar 9 - Daun - Tan kerdil 20 - Daun - Pucuk dan tunas mengulung - Daun Layu - Apabila batang melintang, dicelupkan ke air bersih akan keluar cairan keruh 2 - Daun kering Nilai Akurasi = mozaik mozaik nemato da nemato da nematod a nematod a thrips thrips fusariu m terdete ksi terdete ksi -tungau -thrips = x 00% = 90,47 % fusarium -Thrips -Layu -tungau -thrips x 00...(2) Pengujian akurasi pada sistem pakar deteksi hama dan penyakit pada tan cabai menghasilkan keakurasian sebesar 90.47 %. Dari hasil nilai

Prosiding Seminar Informatika Aplikatif Polinema 205 (SIAP~205) ISSN: 2460-60 pengujian sebesar 90,47 % didapatkan nilai hasil error 9.53 %. Nilai eror tersebut dikarenakan gejala yang diinputkan belum masuk ke dalam dat aturan. Karena pada pengujian ke 9 pengguna memasukkan data dan tan kerdil tidak teridentifikasi karena data yang dimasukkan penggguna tidak masuk ke dalam data aturan. Apabila pengguna memasukkan gejala tan kerdil dan terjadi lajur sepanjang maka sistem akan mendeteksi. Pada pengujian ke 20 gejala yang dimasukkan, pucuk dan tunas mengulung,, apabila batang pakar dapat mendeteksi tan tersebut terkena penyakit thrips dan, melintang, dicelupkan ke air bersih akan keluar cairan keruh namun sistem tidak daapt mendeteksi kedua penyakit tersebut. Karena naive bayes langsung menghitung probabilitas semua data yang dimasukkan, dan pada data training tidak ada data serangan yang memuat semua gejala tersebut. Dari pengujian tersebut, diketahui bahwa metode Naïve bayes mengambil keputusan hasil identifikasi dengan mengambil nilai probabilitas tertinggi. Pencarian nilai probabilitas tidak dapat berjalan apabila data gejala yang dimasukkan pengguna belum disukkan ke dalam data aturan. 9. Kesimpulan Perancangan dan pengimplementasian Dari hasil perancangan dan pengujian pada sistempakar deteksi hama dan penyakit pada tan cabai dengan metode naïve bayes, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : a. Perancangan dan pengimplementasian sistem pakar deteksi hama dan penyakit pada tan cabai melakukan proses identifikasi serangan pada tan cabai dilakukan dengan cara memasukkan gejala yang ada pada tanamn cabai. Gejala yang telah dimasukkan akan dihitung dengan metode naïve bayes dimana dari perhitungan tersebut akan dihasilkan probabilitas dari setiap serangan. Untuk menentukan hasil identifikasi sistem mencari nilai tertingi dari nilai probabilitas setiap serangan. b. Berdasarkan nilai hasil pengujian validasi black box testing atau pengujian validasi sebesar maka kebutuhan fungsionalitas dati sistem pakar deteksi hama dan penyakit pada tanaaman cabai ini sudah berjalan dengan baik. Sedangkan untuk pengujian akurasi distem pakar deteksi hama dan penyakit pada tan cabai mempunyai hasil nilai keakurasian sebesar Dari hasil nilai pengujian sebesar 90,47 % didapatkan nilai hasil error 9.53 %. Nilai eror tersebut dikarenakan gejala yang diinputkan belum masuk ke dalam data aturan. Apabila pada sistem ini dipilih lebih dari 2 gejala hasil serangan hanya dapat menghasilkan satu hasil serangan saja, namun apabila dipilih satu gejala maka dapat mengidentifikasi lebih dari satu serangan. Hal tersebut dikarenakan metode naïve bayes ini menghitung probabilitas dari tiap-tiap gejala. 0. Saran Karena sistem pakar deteksi hama dan penyakit pada tan cabai ini masih banyak kekurangan. Untuk pengembangan sistem diberikan beberapa saran antara laian adalah : a. Diharapkan sistem ini dapat dikembangkan untuk tan selain cabai. b. Dapat dilakukan pengembangan dengan sistem pakar deteksi hama dan penyakit pada tanamn cabai berbasis mobile. c. Sistem daapt dikembangkan dengan mengabungkan metode naïve bayes d. Diharapkan sistem pakar deteksi hama dan penyakit pada tan cabai dengan metode naïve bayes ini dapat menambahkan gejala baru pada data aturan. e. Apabila user memilih gebih dari satu gejala diharapkan dapat mendeteksi lebih dari satu serangan. Daftar Pustaka: Ripangi, Arip.,202, Budidaya Cabai, Jogjakarta, Javalitera Prasetyp, Eko., 202, DATA MINING -Konsep dan Aplikasi Menggunakan Matlap, Yogyakarta, ANDI Kusumadewi, Sri., 2003, Artificial Intelegence (Teknik dan Aplikasinya ) Yogyakarta, Graha Ilmu Heri Widodo, SP http://skpkarimun.or.id/index.php/203-05-03-03-03-30/42-pengendalian-opt-pada-tancabai Pengendalian OPT pada tan cabai (di akases pada 0 januari 205) Kusuma, Rully, Harga Cabai Melambung Dahlan Iskan PanggilAhli http://www.tempo.co/read/news/203/07/7/090 497054/Harga-Cabai-Melambung-Dahlan- Iskan-Panggil-Ahli (diakses pada 3 januari 204) Angga Hardika P, dkk.,204, Aplikasi Sistem Pakar Untuk Identifikasihama Dan Penyakit Tan Tebu Dengan Metode Naïve Bayes Berbasis Web, Repositori Jurnal Mahasiswa PTIIK UB Ashar, Busyairi Lartiful, 2009, Sistem Pakar Diagnosa Hama Dan Penyakit Tan Cabai BEsar Merah (Capsicum annum L.).Skripsi, Program Studi Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor III-72