BAB I PENDAHULUAN. andalan untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Sektor ini sebagai penyumbang. pertanian memberi andil sekitar 13,39 %, (BPS, 2006).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri kecil di perdesaan dikenal sebagai tambahan sumber pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. parah bagi perekonomian nasional. Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald

BAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan merupakan suatu kebutuhan individu dalam memenuhi. perekonomiannya, bermacam-macam pekerjaan telah menjadi pilihan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri di Indonesia diarahkan untuk mampu. pemerataan pendapatan dan pengentasan kemiskinan. Salah satu jalan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah mengurangi pengganguran, memerangi kemiskinan dan. pemerataan pendapatan. Oleh karena itu tidak heran jika kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah yang sedang dihadapi (Sandika, 2014). Salah satu usaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi adalah usaha atau kebijakan yang bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. terjadinya krisis moneter, yaitu tahun 1996, sumbangan industri non-migas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. agar mampu berkembang secara mandiri dan pendapatan ekonomi daerah. Sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dan terus berkembang di tengah krisis, karena pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. dan harus siap dalam menghadapi pasar bebas dimana setiap sekat. dan makmur material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. rakyatnya. Pembangunan ekonomi suatu bangsa juga merupakan pilar penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. akan menyebabkan terjadinya regional disparity. Oleh karena itu, pedesaan haruslah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya apabila tingkat kegiatan ekonomi lebih tinggi daripada yang

BAB I PENDAHULUAN. investasi merupakan faktor penting yang berperan besar dalam pertumbuhan dan

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan global di masa mendatang juga akan selalu berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan nasional. Menurut Sukirno

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi diartikan juga sebagai peningkatan output masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebagai Kota yang telah berusia 379 tahun, Tanjungbalai memiliki struktur

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional merupakan cerminan keberhasilan pembangunan. perlu dilaksanakan demi kehidupan manusia yang layak.

BAB I PENDAHULUAN. kota ataupun kabupaten untuk berlomba-lomba mengembangkan daerahnya di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Nawacita Joko Widodo dan Jusuf Kalla tahun tentang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan meningkatnya tingkat kemiskinan. suatu negara. Gambar 1.1 dibawah ini menunjukkan tingkat inflasi yang terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. cukup penting didalam pembangunan nasional. Kemampuannya untuk tetap

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kota kota lainnya. Rendahnya kualitas tenaga kerja sangat

I. PENDAHULUAN. industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dampak terus menerus berzakat dan berinfaq, di dalam masyarakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian suatu Negara sangat ditunjang oleh berkembangnya usaha

BAB I PENDAHULUAN. kecil merupakan bagian dari dunia usaha nasional yang. mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan ekonomi di antaranya adalah untuk. meningkatkan pertumbuhan ekonomi, disamping dua tujuan lainnya yaitu

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu

I. PENDAHULUAN. upaya dan kegiatan aktifitas ekonomi masyarakat tersebut. Untuk mencapai kondisi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Muhammad Rizki, 2015

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Produksi dan Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Menurut Todaro dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan hal yang terpenting bagi setiap Negara,

BAB I PENDAHULUAN. tanah dan sumber daya lainnnya sangat berpotensi dan mendukung kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketenagakerjaan merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian utama

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada

BAB I PENDAHULUAN. oleh negara-negara sedang berkembang tetapi juga di negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara karena mengurangi angka pengangguran dan

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. seperti Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini tentunya membuat jumlah

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UKM juga berperan dalam perindustrian

BAB 1 PENDAHULUAN. interaksi antara pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi produksi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah pembangunan dapat mendatangkan dampak berupa manfaat yang

PENDAHULUAN. penulisan. Pada latar belakang dibahas mengenai isu-isu yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional secara makro pada hakekatnya bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan kegiatan-kegiatan yang. dilakukan oleh suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. negara yang saling membutuhkan satu sama lain. Kegiatan ini diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam konteks bernegara, pembangunan diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian nasional.

BAB I PENDAHULUAN. saat ini sudah mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan. Jumlah penganggur

BAB I PENDAHULUAN. pembagian pendapatan yang merata bagi seluruh rakyat sesuai dengan sila Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pembangunan ekonomi adalah proses yang dapat menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari Sumber Daya Alam (SDA) dan iklimnya, Indonesia memiliki

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor. merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran merupakan salah satu masalah yang selalu dihadapi dan sulit

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil menempati posisi strategis dalam perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Sektor pertanian telah. masyarakat, peningkatan Pendapatan Domestik Regional Bruto

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Risna Khoerun Nisaa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. jatuhnya perekonomian nasional. Sehingga banyak usaha-usaha berskala besar

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.

2015 PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN MENDONG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang mengikuti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. transformasi struktur ekonomi di banyak Negara. Sebagai obat, industrialisasi. ketimpangan dan pengangguran (Kuncoro, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. nasional telah menunjukkan bahwa kegiatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh

Bab I. Pendahuluan. memberikan bantuan permodalan dengan menyalurkan kredit pertanian. Studi ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian di negara yang sedang berkembang seperti

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses perubahan struktural di Indonesia dapat ditandai dengan: (1) menurunnya pangsa

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kurang kokohnya perekonomian Indonesia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang menetapkan sektor industri sebagai sektor utama penggerak pembangunan dan juga sebagai sektor andalan untuk memacu pertumbuhan ekonomi. Sektor ini sebagai penyumbang terbesar dalam pembentukkan PDB Indonesia selama sepuluh tahun terakhir. Sebagai gambaran pada tahun 2005 peran sektor industri pengolahan diperkirakan mencapai lebih dari seperempat (28,06 %) komponen PDB, sementara sektor pertanian memberi andil sekitar 13,39 %, (BPS, 2006). Pembangunan industri terus ditingkatkan dan diarahkan agar sektor industri makin menjadi penggerak ekonomi yang lebih efisien, berdaya saing tinggi, mempunyai struktur yang makin kukuh dengan pola produksi yang berkembang dari barang-barang yang mengandalkan pada tenaga kerja produktif dan sumber daya yang melimpah menjadi barang yang makin bermutu, bernilai tambah tinggi dan padat keterampilan. Sektor industri juga menunjukkan daya serap yang sangat luas dalam hal penggunaan tenaga kerja karena kesempatan kerja pada sektor pertanian semakin sempit. Secara keseluruhan pembangunan industri dapat meningkatkan keahlian dan keterampilan masyarakat serta mempertinggi sikap mental yang menjamin. 1

bangsa Indonesia tumbuh dan berkembang dengan kekuatan sendiri. Salah satu bentuk industri yang lebih mudah untuk mengikut sertakan semua lapisan masyarakat adalah usaha industri kecil. Usaha industri menengah kecil mengemban peranan strategis dalam pembangunan. Karena itu, keberhasilan pembangunan usaha kecil merupakan salah satu tolak ukur penting dari pada keberhasilan pembangunan nasional secara keseluruhan. Di Sumatera Barat pada tahun 2005, dari 43.261 unit usaha, 43.014 diantaranya merupakan industri kecil. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lebih dari 99 % industri yang ada di Sumatera Barat merupakan industri kecil. Sedangkan industri menengah besar hanya sekitar 0.6 %. Industri menengah kecil sangat banyak diusahakan oleh masyarakat, selain modal yang dibutuhkan relatif kecil, kegiatan ini dapat membawa hasil dalam jangka waktu yang relatif pendek. Usaha industri kecil ini juga tepat untuk menghasilkan barang konsumsi dengan harga murah. Industri kecil juga berperan penting dalam penyediaan lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja di Sumatera Barat. Karena banyaknya jumlah unit usaha membutuhkan banyak tenaga kerja yang diserap oleh industri tersebut. Pada tahun 2005 dari 471.552 orang tenaga kerja di sektor industri, 447.094 diantaranya bekerja pada usaha industri kecil atau dapat dikatakan lebih dari 85 % tenaga kerja sektor industri di Sumatera Barat bekerja pada industri kecil. Sedangkan industri menengah besar hanya menyerap 24.458 orang tenaga kerja atau sekitar 14%. 2

Menurut Kuncoro(2007), menyatakan bahwa Industri kecil sangat perlu untuk di tumbuh kembangkan, setidaknya dilandasi oleh tiga alasan. Industri kecil menyerap banyak tenaga kerja. Apalagi karena lokasinya banyak di pedesaan, pertumbuhan industri kecil akan menimbulkan dampak positif terhadap peningkatan jumlah tenaga kerja, pengurangan jumlah kemiskinan, pemerataan dalam distribusi pendapatan, dan pembangunan ekonomi di pedesaan. Dari sisi kebijakan, industri kecil jelas perlu mendapat perhatian karena tidak hanya memberikan penghasilan bagi sebagian besar angkatan kerja Indonesia khususnya Sumatera Barat, namun juga merupakan ujung tombak dalam upaya pengentasan kemiskinan. Seperti yang terlihat dalam keseharian aktifitas di pedesaan, peran penting industri ini memberikan tambahan pendapatan dan sebagai pelengkap produksi pertanian bagi penduduk miskin. Boleh dikata, ia juga berfungsi sebagai strategi mempertahankan hidup (survival strategy) di tengah krisis moneter. Industri kecil juga memegang peranan penting dalam ekspor nonmigas..oleh karena itu dapat diketahui bahwa industri kecil dan rumah tangga mempunyai andil yang cukup besar terhadap perekonomian rakyat khususnya di Sumatera Barat. Sebagian kecil industri yang di dilakukan oleh masyarakat di Sumatera Barat adalah industri kecil gula aren, industri kecil tersebut adalah industri kecil gula Aren di Nagari Lawang yang dapat memproduksi Gula Aren untuk kebutuhan masyarakat yang masih belum terpenuhi,dengan adanya industri Gula Aren dapat membantu perekonomian masyarakat Nagari Lawang, industri ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan dengan sebaik-baiknya agar produktifitas yang dihasilkan dapat meningkat dari tahun ke tahun.. 3

Upaya peningkatan produksi ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang mendukungnya. Penggunaan tenaga kerja yang baik akan mampu menghasilkan kualitas dari produk yang dihasilkan, karena tenaga kerja merupakan orang yang mampu memproduksi barang dan jasa khususnya pada sektor industri. Begitu juga halnya dengan modal, besar kecilnya jumlah modal juga sangat berpengaruh terhadap jumlah produksi yang dihasilkan, karena dengan adanya modal sebuah industri akan dapat membiayai faktor-faktor produksi yang dibutuhkan, khususnya dalam penyediaan bahan baku. Jadi dapat dikatakan bahwa modal merupakan faktor utama dalam kegiatan produksi tersebut. Dengan berfluktuasinya jumlah modal dan jumlah tenaga kerja pada industri ini dari tahun ke tahun diduga akan mempengaruhi jumlah produksi pada industri kecil gula aren di daerah ini. Untuk membuktikan permasalahan tersebut diperlukan suatu penelitian. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukannya dengan judul: PENGARUH MODAL DAN TENAGA KERJA TERHADAP JUMLAH PRODUKSI INDUSTRI KECIL GULA AREN DI NAGARI LAWANG 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Sejauh mana pengaruh jumlah modal terhadap jumlah produksi industri kecil gula aren di Nagari Lawang? 2. Sejauh mana pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap jumlah produksi industri kecil gula aren di Nagari Lawang? 3. Sejauh mana pengaruh modal dan jumlah tenaga kerja secara bersama sama terhadap jumlah produksi industri kecil gula aren di Nagari Lawang? 4

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis : 1. Pengaruh jumlah modal terhadap jumlah produksi industri kecil gula aren di Nagari Lawang. 2. Pengaruh jumlah tenaga kerja terhadap jumlah produksi industri kecil gula aren di Nagari Lawang. 3. Pengaruh jumlah modal dan jumlah tenaga kerja secara bersama-sama terhadap jumlah produksi industri kecil gula aren di Nagari Lawang. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat bermanfaat : 1. Bagi penulis dapat menambah wawasan dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang ekonomi pembagunan, khususnya ekonomi mikro dan ekonomi industri, terutama pada teori produksi. 2. Bagi penulis lebih lanjut yaitu sebagai acuan dan referensi dalam menyusun kajian teoritis dan bahan dasar, serta dapat memperoleh pengetahuan teoritis maupun praktis dari usaha ini. 3. Bagi Badan Pusat statistik Agam diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan untuk menyusun kebijakan terhadap perkembangan industri khususnya industri kecil di Nagari Lawang. 1.5 Sistematika Penulisan penulisan penelitian ini terdiri dari lima bagian.adapun sistematikanya adalah sebagai berikut: 5

BAB I PENGANTAR Bab ini mencakup uraian mengenai latar belakang masalah, dan rumusan masalah. Selain itu bagian ini juga menjelaskan tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan gambaran umum mengenai teori-teori yang mendukung penelitian, pembahasan mengenai penelitian-penelitian yang berkaitan dengan masalah penelitian. BAB III METODELOGI PENELITIAN Bab ini berisi uraian mengenai cara dan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian. BAB IV GAMBARAN UMUM Bab ini menjelaskan perkembangan daerah penelitian baik dari sektor ekonomi, serta keadaan geografi, penduduk dan produksi hasil olahan gula aren di kecamatan matur. BAB V HASIL PENELITIAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Bab ini menjelaskan analisis hasil, intepretasi data, pembahasan dari penelitian serta implikasi kebijakan. BAB VI PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian secara keseluruhan, dan saran berdasar hasil penelitian terhadap produksi industri kecil gula aren di Nagari Lawang. 6