BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus, di daerah Sumatera disebut Angin Bohorok dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis ini yang ada di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500 meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pancaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. Dampak yang ditimbulkan akibat angin puting beliung dapat menghancurkan area seluas 5 km dan tidak ada lagi angin puting beliung susulan. Rumah akan hancur dan tanaman akan tumbang diterjang angin puting beliung, mahluk hidup bisa sampai mati karena terlempar atau terbentur benda keras lainnya yang ikut masuk pusaran angin.ancaman puting beliung atau angin berputar ini hanya melanda daerah yang bersisian dengan perairan karena daerah tersebut sangat berpotensi setelah terjadi pemanasan dengan teriknya matahari di daerah tersebut. Pemanasan ini menimbulkan penguapan yang kemudian menjadi hujan yang biasanya disertai dengan angin kencang atau puting beliung ( Hidayat,2010). Ancaman angin puting beliung desebabkan beberapa faktor yakni karena suhu panas yang tinggi, k, dan awan comonimbus. Faktor yang juga sangat berpengaruh puting beliung itu adalah konveksi tinggi. Menurut BMKG Yogyakarta didaerah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang rindang akan pepohonan dan lingkungan permukiman di sekitar Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang panas karena padat penduduk dapat memicu terjadinya angin puting beliung. 1
2 Penyebab terjadinya angin puting beliung sendiri disebabkan karena udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karena dalam awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan. Hal inilah yang menyebabkan angin puting beliung melanda UGM pada tahun 2008, dengan kecepatan 70 80 km/jam. Sehingga UGM mengalami kerugian mencapai 12 milyar rupiah. Kerugian tersebut berasal dari robohnya beberapa tower jaringan internet dan pemancar radio, kerusakan beberapa kendaraan, komputer, dan kerusakan atap, plafon serta kanofi di hampir semua gedung fakultas dan gedung pertemuan seperti University Club, Wisma Gadjah Mada, Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri, Gelanggang mahasiswa dan sebagainya.pemerintah sendiri selama ini belum dapat memberikan peringatan yang dini kepada warga masyarakat bila akan terjadi angin puting beliung, walaupun pemerintah mungkin sudah memberi peringatan lewat Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui siaran ramalan cuaca baik melalui media elektronik maupun media cetak. Cara ini dinilai kurang efektif karena tidak semua orang suka mendengar atau membaca melalui media elektronik maupun media cetak. Mengingat kekuatan dan dampak yang mampu dihasilkan oleh angin puting beliung yang mampu menghancurkan segala macam benda yang berada di jalur lintasanya hingga mampu menimbulkan jatuh korban jiwa maka perlulah diciptakan sebuah alat yang mampu memberikan peringatan dini atau cepat kepada warga masyarakat agar dapat meminimalisir dampak akibat yang ditimbulkan oleh angin puting beliung serta meminimalisir jatuhnya korban jiwa. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diangkat disini yaitu bagaimana kita bisa membuat sebuah sistem yang dapat atau mampu mendeteksi akan datangnya bencana alam angin putting beliung, serta memberi tanda akan tingkat bahayanya kecepatan angin
3 yang melintas di suatu daerah dengan tampilan web server yang memungkinkan untuk dapat di akses semua orang. 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah merancang, dan mengimplementasikan sensor kecepatan angin anemometer sebagai sistem pendeteksi dini bencana alam angin puting beliung berdasarkan angin yang melintas dengan pemberitauan nilai kecepatan angin serta lampu indicator dan alaram buzzer sebagai tanda tingkat bahayanya angin yang melintas. Manfaat dari penelitian ini adalah mampu meminimalisisir dampak akibat angin puting beliung terutama menghindari jatuhnya korban jiwa. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah: 1. Anemometer yang digunakan adalah buatan sendiri dengan 3 buah baling-baling sebagai penangkap angin. 2. Tidak di lengkapi dengan sensor arah angin. 3. Sensor yang digunakan menggunakan photodiode. 4. Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino-Uno R3 sebagai pengendali keseluruhan sistem yang berjalan. 5. Software yang dipakai untuk pemograman pembuatan alat ini adalah Arduino dan Adobe Dreamweaver CS6. 6. Sistem monitoring yang digunakan untuk menampilkan hasil pengukuran adalah Display Web melalui Ethernet Shield. 1.5 Metode Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Studi Literatur Mempelajari dan mengambil data-data dari pengetahuan pustaka, pengetahuan kuliah, serta mengkaji referensi berupa buku, majalah,
4 jurnal, artikel-artikel dari internet yang kemudian dianalisis dan ditulis secara sistematis menjadi sebuah bahan penelitian. 2. Konsultasi dan Diskusi Melakukan konsultasi dengan Dosen Pembimbing serta berdiskusi dengan orang yang mengerti bidang elektronika, jaringan komunikasi dan pemrograman untuk mendapatkan saran serta masukan yang bermanfaat dalam tugas akhir ini. 3. Pengumpulan Bahan Bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan tugas akhir ini diantaranya adalah Akrelik dan Mikrokontroler. 4. Perancangan Sistem Merancang alat baik dari segi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) sistem beserta perakitannya. 5. Studi Praktek dan Pengujian Menerapkan teori yang telah diperoleh dari studi-studi lainnya yaitu melalui proses perancangan alat, perakitan alat dan pengujian hasil output dari alat tersebut. Pengujian dilakukan dengan menampilkan suatu hasil pembacaan kecepatan angin yang terbaca pada anemometer ke dalam desain web yang sudah kita buat dengan Adobe Dreamweaver CS6. 6. Pembahasan Pembahasan dilakukan dengan membahas hasil penelitian yang didapat dari pengujian yang telah dilakukan sebelumnya.selain itu dilakukan berbagai analisa setelah alat selesai dikerjakan.
5 1.6 Sistematika Penulisan berikut : Laporan penelitian Tugas Akhir ini disusun dengan sistematika sebagai BAB I PENDAHULUAN Meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Berisi pembahasan komponen-komponen yang akan digunakan pada sistem. Pembahasan berdasarkan sifat, fungsi, dan karateristik dari komponen yang digunakan. BAB III METODE PENELITIAN Memuat peralatan yang digunakan, dan perancangan sistem perangkat keras dan sistem perangkat lunak. Dan membuat uraian tentang implementasi sistem secara detail sesuai dengan rancangan dan berdasarkan komponen yang dipakai serta penjelasan singkat, yang secara logis dapat menerangkan alasan diperolehnya hasil data dari penelitian. BAB IV HASIL UJI DAN PEMBAHASAN Membahas tentang hasil pengujian sistem yang dilakukan meliputi pengamatan hasil dari kinerja sistem. BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran sehingga sistem ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan dengan harapan dapat bermanfaat untuk mendukung kehidupan masyarakat