Analisis Tuturan Imperatif Bahasa Jawa di Desa Sruweng Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen

dokumen-dokumen yang mirip
Bentuk Tuturan Imperatif Bahasa Indonesia dalam Interaksi Guru-Siswa di SMP Negeri 1 Sumenep

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

WUJUD KALIMAT IMPERATIF TUTURAN GURU TAMAN KANAK-KANAK KARYA PKK PACONGKANG KABUPATEN SOPPENG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diharuskan saling berkomunikasi dan

Kesantunan Imperatif Dialek Antara Penjual Dan Pembeli Di Pasar Indrakila Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Adat istiadat merupakan suatu hal yang sangat melekat dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Ngulandara Karya Margana Djajaatmadja

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian kesantunan bertutur dialog tokoh dalam film Sang

BAB 4 KESIMPULAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta temuan kasus yang telah

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam penulisan proposal skripsi ini peneliti mengumpulkan data-data dari

TINDAK TUTUR IMBAUAN DAN LARANGAN PADA WACANA PERSUASI DI TEMPAT-TEMPAT KOS DAERAH KAMPUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM BAHASA SIDANG

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, 2003:588).

KESANTUNAN IMPERATIF DALAM BAHASA BATAK TOBA

ABSTRACT: Kata kunci: kesantunan, tuturan, imperatif. maksim penghargaan, maksim kesederhanaan,

PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA ANTARA SANTRI DENGAN USTAD DALAM KEGIATAN TAMAN PENDIDIKAN ALQUR AN ALAZHAR PULUHAN JATINOM KLATEN

ANALISIS KALIMAT IMPERATIF PADA BAHASA PEMBINA UPACARA DI SMA NEGERI 3 KOTA TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

WUJUD KESANTUNAN IMPERATIF DALAM INTERAKSI ANTARPEMUDA DI DUSUN SIDOREJO KABUPATEN SIMALUNGUN. Oleh Novi Sri Trisnawati Drs. Syamsul Arif, M.Pd.

TINDAK TUTUR IMPERATIF KHUTBAH JUMAT DALAM TABLOID SUARA MUHAMMADIYAH

Oleh: MELATI PUTRI UTAMI A

BAB I PENDAHULUAN. digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Manusia sebagai

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. Media massa tidak hanya memberikan informasi kepada pembaca, gagasan, baik pada redaksi maupun masyarakat umum. Penyampaian gagasan

KESANTUNAN IMPERATIF DALAM PIDATO M. ANIS MATTA: ANALISIS PRAGMATIK SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan seseorang. Oleh

JENIS KALIMAT IMPERATIF PADA TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SMK N 1 SAWIT KABUPATEN BOYOLALI

ANALISIS TUTURAN IMPERATIF DALAM DIALOG FILM LASKAR ANAK PULAU KARYA ARY SASTRA EJOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. firmannya Katakanlah: Inilah jalanku (agamaku). Aku dan orang-orang yang

KESANTUNAN BERTUTUR DIALOG TOKOH DALAM FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO. Oleh

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM WACANA KELAS (KAJIAN MIKROETNOGRAFI TERHADAP BAHASA GURU)

Ragam Bahasa Jawa dalam Komunitas Pecinta Musik Reggae di Alun-alun Kebumen

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

BAB I PENDAHULUAN. Suku Batak terdiri dari lima bagian yaitu; Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun,

WUJUD MAKNA PRAGMATIK TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM FILM KELUARGA CEMARA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP

Analisis Tindak Tutur Bahasa Jawa di Pasar Sampang Kecamatan Sampang Kabupaten Cilacap

BAB II LANDASAN TEORI. imperatif antara lain penelitian yang dilakukan oleh Entin Atikasaridari program studi

ANALISIS TUTURAN IMPERATIF DALAM BAHASA MELAYU DIALEK SINTANG KECAMATAN SERAWAI KAJIAN PRAGMATIK

PERWUJUDAN TINDAK KESANTUNAN PRAGMATIK TUTURAN IMPERATIF GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI SMK NEGERI 8 SURAKARTA

Diajukan Oleh: HARIYANTO A

Analisis Tindak Tutur Komisif Bahasa Jawa dalam Cerbung Tresna Kagiles Ila-Ila karya Mbah Brintik pada Majalah Jayabaya Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. tetapi juga pada pemilihan kata-kata dan kalimat-kalimat yang digunakan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Wujud pragmatik imperatif dipilih sebagai topik kajian penelitian ini karena di dalam kajian dapat

HUMANIKA Vol. 23 No.1 (2016) ISSN Apa dan Mana Dalam Kalimat Deklaratif Sri Puji Astuti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

Kesantunan Imperatif dalam Tuturan Masyarakat di Desa Stagen Kabupaten Kotabaru. Normasunah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST

terhubung dengan manusia lainnya di berbagai daerah yang berbeda, dengan menggunakan sebuah bahasa yang telah disepakati bersama.

Alih Kode dan Campur Kode dalam Roman Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

TUTUR PUJIAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI KELAS

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

diperoleh mempunyai dialek masing-masing yang dapat membedakannya

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya anak telah mengenal bahasa sebelum dia dilahirkan, karena

OLEH: DENIS WAHYUNI NPM:

Tindak Tutur Ekspresif dalam Novel Emas Sumawur Ing Baluarti Karya Partini B

BENTUK DAN STRATEGI PENOLAKAN DI KALANGAN MASYARAKAT BERBUDAYA JAWA DI SOLO DALAM KONTEKS NONRESMI NASKAH PUBLIKASI

REALISASI KESANTUNAN PRAGMATIK IMPERATIF KUNJANA RAHARDI DALAM RUBRIK SURAT PEMBACA PADA MAJALAHCAHAYAQU

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. (Chaer, 2010: 22). Sehingga dalam bertutur tentu menggunakan bahasa dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desa Babadan terletak di ujung Utara Kecamatan Pagentan Kabupaten

ANALISIS TUTURAN IMPERATIF PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM KOMPAS.COM SKRIPSI. Oleh YAYU LESTARININGSIH NIM

STRATEGI MENOLAK ANAK USIA SD DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG TUA DI RUMAH NASKAH PUBLIKASI

GUGON TUHON SEPUTAR MASA KEHAMILAN DI DESA KARANGSEMBUNG KECAMATAN NUSAWUNGU KABUPATEN CILACAP

BAB V PENUTUP. kota Melbourne bertujuan untuk menelaah jenis, bentuk, fungsi,dan faktor-faktor

BENTUK IMPERATIF PADA BANNER DAN POSTER DI RUMAH SAKIT SE-KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2016

Tindak Tutur Direktif dalam Novel Sala Lelimengan Karya Suparto Brata

ANALISIS WUJUD PRAGMATIK IMPERATIF PADA TUTURAN CERAMAH USTADZ WIJAYANTO DI YOUTUBE BULAN FEBRUARI 2017 SKRIPSI

MAHASISWA DI STKIP SILIWANGI BANDUNG KAJIAN PRAGMATIK OLEH NENG NURHAYATI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi dan penghubung antar masyarakat sebagai

Penggunaan Bentuk dan Jenis Honorifik Bahasa Jawa di Kabupaten Purworejo

BAB II LANDASAN TEORI. seseorang menggunakan kata-kata kerja promise berjanji, apologize minta

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan kajian pragmatik sebelumnya pernah diteliti oleh:

ANALISIS DEIKSIS DALAM NOVEL EMPRIT ABUNTUT BEDHUG KARYA SUPARTO BRATA

SKRIPSI. Oleh Izza Maulida NIM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan yang telah dilakukan oleh peneliti saat melakukan penelitian di Sekolah Dasar 5

BAB I PENDAHULUAN. Definisi mengenai kalimat memang telah banyak ditulis orang.

WUJUD PRAGMATIK IMPERATIF DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI TAMAN PENDIDIKAN ALQURAN AL FALAH DESA SREBEGAN KECAMATAN CEPER KABUPATEN KLATEN

Analisis Tindak Tutur Direktif dalam Novel Kadurakan Ing Kidul Dringu Karya Suparto Brata

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

WUJUD PRAGMATIK KESANTUNAN IMPERATIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PONDOK KELAPA BENGKULU TENGAH

KESANTUNAN IMPERATIF PADA NASKAH DRAMA GERR KARYA PUTU WIJAYA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Transkripsi:

Analisis Tuturan Imperatif Bahasa Jawa di Desa Sruweng Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen Oleh: Nur Khabibah Program Studi Pendidikan dan Sastra Jawa Nurkhabibah1159@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) wujud pragmatik imperatif (2) kesantunan linguistik tuturan imperatif (3) kesantunan pragmatik tuturan imperatif di Pabrik Genteng Desa Sruweng Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Tempat penelitian berlokasi di Pabrik Genteng Desa Sruweng Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen selama 28 hari. Subjek penelitian ini adalah tuturan pengusaha dan karyawan. Objek penelitian adalah tuturan imperatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 31 Pabrik dan mengambil sampel snowball sampling berjumlah 7 Pabrik. Instrumen utama dalam penelitian adalah peneliti sendiri dengan instrumen alat bantu seperti buku catatan, camera digital, kartu data. Teknik pengumpulan data adalah dengan metode observasi, teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Kemudian, data dianalisis menggunakan metode content analysis. Hasil penelitian ini adalah (1) wujud pragmatik imperatif pada tuturan pengusaha dan karyawan di Pabrik Genteng Desa Sruweng Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen yang diperoleh 16 wujud (2) kesantunan linguistik tuturan imperatif yaitu panjang pendek tuturan, urutan tutur, intonasi dan isyarat kinesik, ungkapan-ungkapan penanda kesantunan yang meliputi penanda kesantunan tolong, mohon, silakan, biar, ayo, coba, hendaknya (3) kesantunan pragmatik tuturan imperatif meliputi kesantunan pragmatik deklaratif dan kesantunan pragmatik interogatif. Kata kunci: tuturan imperatif, Desa Sruweng, Kebumen Pendahuluan Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi untuk menyampaikan suatu informasi agar dapat berinteraksi dengan masyarakat luas. Manusia tanpa disadari selalu menggunakan tuturan imperatif dalam segala tindak kehidupan untuk berkomunikasi karena mengandung maksud kalimat perintah. Pada kalimat imperatif berkisar dari suruhan yang sangat keras atau kasar sampai dengan permohonan yang sangat halus dan santun. Kalimat imperatif dapat pula berkisar antara suruhan untuk melakukan sesuatu sampai dengan larangan untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kalimat imperatif banyak variasinya dengan intonasi yang berbeda-beda baik intonasi halus maupun kasar dalam berkomunikasi. Hal tersebut menjadi dasar untuk melakukan analisis wujud tuturan imperatif karena melibatkan bagaimana orang saling memahami satu sama lain. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 55

Moeliono dalam Nadar (2009: 73) menjelaskan bahwa kalimat perintah atau kalimat imperatif adalah kalimat yang maknanya memberikan perintah untuk melakukan sesuatu. Ungkapan di atas menjelaskan bahwa penutur dan mitra tutur saling terkait. Penutur diartikan sebagai orang yang memerintah, sedangkan mitra tutur orang yang melakukan tanggapan terhadap apa yang diinginkan si penutur. Jadi, pada kalimat imperatif diartikan sebagai mitra tutur memberikan tanggapan berupa tindakan untuk melakukan sesuatu. Kalimat imperatif mengandung maksud memerintah atau meminta agar mitra tutur melakukan suatu sebagaimana diinginkan penutur (Rahardi, 2006: 79). Kalimat imperatif pada wujud imperatif dan kesantunan imperatif ini sering muncul pada tuturan pengusaha dan karyawan di Pabrik Genteng Desa Sruweng Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen yang menjadi bahan pemasalahan penelitian bagi penulis. Adapun permasalahan pada penelitian diantaranya: wujud pragmatik imperatif, Kesantunan linguistik imperatif, kesantunan pragmatik imperatif pada tuturan pengusaha dan karyawan. Adapun referensi yang dijadikan sebagai tinjauan pustaka oleh peneliti adalah penelitian yang dilakukan oleh Enita Eko Supri Yani tahun 2012 mahasiswi dari UNY dan Septa Setia Utamitahun 2014 mahasiswi dari UMP. METODE PENELITIAN Moleong (2010:11) berpendapat bahwa penelitian deskriptif adalah data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Tempat penelitian berlokasi di Pabrik Genteng Desa Sruweng Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen selama 28 hari pada bulan April-Mei 2015. Subjek penelitian ini adalah tuturan pengusaha dan karyawan. Objek penelitian adalah tuturan imperatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 31 Pabrik dan mengambil sampel snowball sampling berjumlah 7 Pabrik. Sugiyono (2014: 222) berpendapat bahwa dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Instrumen utama dalam penelitian adalah peneliti sendiri dengan instrumen alat bantu seperti buku catatan, camera digital, kartu data. Arikunto (2013: 203) menjelaskan instrumen adalah alat Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 56

atau fasilitas yang digunakan untuk mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik. Teknik pengumpulan data adalah dengan metode observasi, teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Kemudian, data dianalisis menggunakan metode content analysis atau analisis isi. Hasil Penelitian a. Wujud pragmatik tuturan imperatif antara pengusaha dan karyawan di Pabrik Genteng 1) Imperatif perintah, yaitu kalimat yang megandung perintah. Data tuturan Sampeyan nata kene,yu. 2) Imperatif suruhan, yaitu kalimat yang ditandai oleh pemakaian penanda kesantunan coba. Data tuturan Yu jal, wedange tulung jimotna. 3) Imperatif permintaan, yaitu kalimat yang ditandai oleh pemakaian penanda tolong, minta. Data tuturan ngesuk aku garep lunga kerjane sing bener, aku anu arep pengajian. 4) Imperatif permohonan, yaitu kalimat yang ditandai oleh pemakaian imbuhan lah. Data tuturan Ya alon-alon bae bu lah wis kesel, alon-alon bae. 5) Imperatif desakan, yaitu kalimat yang ditandai oleh pemakaian penanda mari, harap disertai intonasi cenderung keras. 6) Imperatif bujukan, yaitu kalimat yang sifatnya membujuk. Data tuturan ya semangat engko nek wis rampung gari bayaran. 7) Imperatif imbauan, yaitu kalimat yang ditandai oleh pemakaian penanda harap. Data tuturan Guwe sampahe aja diguangi sembarangan yu, kotor! diguang nganah aring tempat sampah. 8) Imperatif persilaan, yaitu kalimat yang ditandai oleh pemakaian penanda dipersilahkan, silakan. Data tuturan Manggah Bu didhahar rumiyin. 9) Imperatif ajakan, yaitu kalimat yang ditandai oleh pemakai penanda mari, ayo. Data tuturan Yuh, pada semangat nggole ngode ya. 10) Imperatif permintaan izin, yaitu kalimat yang ditandai oleh pemakai penanda boleh. Data tuturan Bu angsal teng kamar mandi? ajeng pipis bu. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 57

11) Imperatif mengizinkan, yaitu kalimat yang mengandung memperbolehkan sesuatu. Data tuturan ya pada udud disit ben akas maning kayanu loyo temen. 12) Imperatif larangan, yaitu kalimat yang ditandai oleh pemakai penanda jangan. Data tuturan aja kebanteren, Gus. 13) Imperatif harapan, yaitu kalimat yang ditandai oleh pemakai penanda semoga. Data tuturan Wis jam yu, nggo ngesuk maning, paringi waras, slamet ya nggole bali! Moga-moga ketemu maning. 14) Imperatif umpatan, yaitu kalimat yang mengandung makna kasar. Data tuturan Kepriye sih? nek ngomong maning srampang temenan kowe. 15) Imperatif anjuran yaitu, kalimat yang ditandai oleh pemakai penanda hendaknya, sebaiknya. Data tuturan nggole maliki gendeng kudune kaya giye, yu. 16) Imperatif ngelulu yaitu kalimat yang mengandung suruhan namun sebenarnya melarang. Terusna nggole hapenan ben pacare seneng. b. Kesantunan linguistik imperatif pada tuturan pengusaha karyawan ada 4 macam, yaitu sebagai berikut. 1) Panjang Pendek Tuturan - Kana sing rapih sisan! - Guwe rempone dirapihi sisan, engko gari nyet, munggah! 2) Urutan Tutur Imperatif - Kader wis bersih men akas maning, siki gari sarapan, manggah! - Kene giye jan, yu, mak, mil-milane giye nang kene! 3) Intonasi dan Isyarat kinesik - Yuh, pada semangat nggole ngode ya! - Kerjane sing semangat Lut! Wis madange akeh mau ya! 4) Ungkapan Penanda Kesantunan - Penanda tolong, ( Yu, jal wedange tulung jimotna ). - Penanda mohon, ( Astagfirullahaladzim! kepriwe si giye lha, jan, sing bener ya lah, nyuweni ). Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 58

c. Kesantunan pragmatik imperatif terdapat 2 macam adalah sebagai berikut. 1) Kesantunan Pragmatik Deklaratif - Deklaratif suruhan, ( Giye sisih kene mbarang, genine mati! ). - Deklaratif ajakan, ( Bagus guwe mas, gendeng kuningan guwe ). - Deklaratif permohonan, ( Ya moga-moga ya dadi ngesuk ). - Deklaratif persilaan, ( Giye udude! bar madang, gari ngudud ). - Deklaratif larangan, ( Ana adzan lal ). 2) Kesantunan Pragmatik Interogatif - Interogatif perintah, ( Guwe apa ra keadohen nggole onclang? ). - Interogatif ajakan, ( Nggole sarapan wis rampung yah? ). - Interogatif permohonan, ( Mas ken nyewun bayaran saniki napa angsal? ). - Interogatif persilaan, ( Manggah mbah ajeng ngersaaken napa? Gendeng? ). - Interogatif larangan, ( Miki apa yanto sing nibakna kan nduwur? ana Lisin ). Simpulan Berdasarkan analisis tuturan imperatif dalam bahasa jawa pengusaha dan karyawan di Pabrik Genteng di Desa Sruweng Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen. Adapun wujud pragmatik imperatif ditemukan 16 macam diantaranya: 1) Imperatif perintah ada tiga puluh satu tuturan; 2) Imperatif suruhan ada empat tuturan; 3) Imperatif permintaan ada tiga tuturan; 4) Imperatif permohonan ada dua tuturan; 5) Imperatif desakan ada dua tuturan; 6) Imperatif bujukan ada tiga tuturan ; 7) Imperatif persilaan ada lima tuturan ; 8) Imperatif imbauan ada tiga tuturan; 9) Imperatif ajakan ada tujuh tuturan; 10) Imperatif permintaan izin ada satu tuturan; 11) Imperatif mengizinkan ada dua tuturan; 12) Imperatif larangan ada tiga belas tuturan; 13) Imperatif harapan ada dua tuturan; 14) Imperatif umpatan ada satu tuturan; 15) Imperatif anjuran ada tiga tuturan; 16) Imperatif ngelulu ada satu tuturan; 17) Imperatif pemberian ucapan selamat tidak menemukan pada tuturan tuturan pengusaha dan karyawan. Kesantunan linguistik imperatif antara lain: 1) panjang pendek tuturan sebagai penentu kesantunan linguistik ada satu tuturan; 2) urutan tutur sebagai penentu kesantunan linguistik ada satu tuturan; 3) intonasi dan isyarat-isyarat kinesik sebagai Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 59

penentu kesantunan linguistikada satu tuturan; 4) jumlah ungkapan-ungkapan penanda kesantunan ada dua puluh tiga tuturan. Kesantunan pragmatik imperatif antara lain: 1) kesantunan pragmatik imperatif dalam tuturan deklaratif yaitu imperatif suruhan ada tiga tuturan, imperatif ajakan ada dua tuturan, imperatif permohonan ada satu tuturan, imperatif persilaan ada tiga tuturan, imperatif larangan ada tiga tuturan; 2) kesantunan pragmatik imperatif dalam tuturan interogatif meliputi imperatif perintah ada tiga tuturan, imperatif ajakan ada tiga tuturan, imperatif permohonan ada satu tuturan, imperatif persilaan ada satu tuturan, imperatif larangan ada tiga tuturan. Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Moleong, Lexi J.2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nadar, F.X. 2009. Pragmatik & Penelitian Pragmatik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Rahardi, Kunjana. 2005. Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Erlangga. Jakarta: Sugiyono. 2014. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 60