PERANAN UNESCO TERHADAP PENGKLAIMAN BUDAYA TIDAK BERWUJUD DAN PENERAPAN HUKUMNYA DI INDONESIA SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
PERLINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA TERHADAP WARISAN BUDAYA BANGSA INDONESIA DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Warisan kebudayaan Indonesia yang bermacam macam ini disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. baik dibanding dengan tahun lalu. Kondisi ini tidak lepas dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Kemanusiaan dari Indonesia yang merupakan budaya lisan dan nonbendawi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sumartini, Penerapan Hasil Belajar "Mewarna Pada Kain Dan Serat" Dalam Praktikum Pewarnaan Batik

SIMBIOSIS MUTUALISME ANTARA PEMERINTAH DAERAH DAN PENGUSAHA BATIK DI KABUPATEN BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. jendela tersebut. Tanpa membaca, tidak akan mengetahui dunia. Dalam dunia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam proses pemulihan perekonomian Indonesia, sektor Usaha Kecil

BAB I PENDAHULUAN. Di setiap tempat di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing,

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

BAB I PENDAHULUAN. negara yang kaya dalam berbagai hal, termasuk dalam segi kebudayaan.

Pemerintah gelar aksi pelestarian pusaka Indonesia Ayu Rachmaningtyas Selasa, 24 Desember :53 WIB

MODEL PERLINDUNGAN HUKUM ATAS KARYA CIPTA MOTIF BATIK JEMBER SEBAGAI KEKAYAAN INTELEKTUAL TRADISIONAL ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Syafrida Eliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Harus diakui saat ini para wisatawan berkunjung ke suatu daerah di

BAB 1 PENDAHULUAN. Batik saat ini berusia 4 tahun setelah batik diakui oleh lembaga kebudayaan PBB

BISNIS BATIK ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Mata Kuliah Lingkungan Bisnis : AKHMAD DAHLAN NIM :

Sambutan Presiden RI pd Acara Puncak Sail Komodo 2013, tgl.14 Sept 2013, di NTT Sabtu, 14 September 2013

BAB I PENDAHULUAN. Selain keberagaman kebudayaan Indonesia, juga dikenal sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. Kanada merupakan salah satu negara multikultur yang memiliki lebih

PENGATURAN HASIL KARYA INTELEKTUAL ATAS LAYANGAN JANGGAN SEBAGAI EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL KE DALAM HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia seperti wayang, batik, keris, angklung, reog. Wayang adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh bangsa Indonesia ini telah ditetapkan United Nations Educational,

Bahasa Daerah: Kekayaan Budaya Yang Harus Tetap Lestari (Dalam Rangka Peringatan Hari Bahasa Ibu Sedunia)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Potensi Budaya Indonesia Dan Pemanfaatannya

BAB I PENDAHLUAN. Pulau Bali merupakan daerah tujuan pariwisata dunia yang memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Kerajinan batik merupakan sebuah industri tradisional yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mahkamah Internasional (International Court of Justice ICJ, Malaysia atas kebudayaan-kebudayaan asli Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. latar Belakang Pendidikan di Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dibandingkan dengan makhluk hidup yang lain, manusia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

UKDW BAB I 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. yang sesuai dengan fungsi dan tujuan yang diinginkan. Kesenian dapat

BAB I PENDAHULUAN Amalia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa adanya pendidikan yang memadai dan

PENGATURAN HUKUM INTERNASIONAL MENGENAI STATUS KEPEMILIKAN ATAS PENEMUAN HARTA KARUN DI WILAYAH PERAIRAN INTERNASIONAL SKRIPSI

MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR PERANAN BUDAYA LOKAL MENDUKUNG KETAHANAN BUDAYA NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena adanya isu-isu negatif tentang lingkungan yang marak dibicarakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diproduksi di berbagai daerah di Indonesia dengan motif yang berbedabeda.

EKSPRESI KARYA SENI TRADISIONAL SEBAGAI KEKAYAAN INTELEKTUAL BANGSA. Oleh: Etty S.Suhardo*

TEKS DESKRIPSI BUDAYA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dan sangat kaya akan keragaman tradisi dan budaya, Indonesia tentunya memiliki

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Dilihat dari sejarah Indonesia ketika berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu, kemudian lahirnya

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA PERESMIAN ACARA PESONA BATIK PESISIR UTARA JAWA BARAT. Di Hotel Sari Pan Pasific. Tanggal, 19 Mei 2016.

BAB I PENDAHULUAN. negara dimana wilayah daratnya berbatasan dengan laut. menimbulkan kerenggangan hubungan dan apabila berlarut-larut akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan di Negara Tujuan Ekspor Batik (Liputan 6.com, 2013) Negara

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Sebagaimana disebutkan dalam pasal

HAK DAN KEWAJIBAN KAPAL DAN PESAWAT UDARA ASING MELAKUKAN LINTAS DI ALUR LAUT KEPULAUAN INDONESIA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai negara yang masih berkembang, pendidikan di Indonesia masih. sangat rendah dari segi Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. UMKM(Usaha Mikro Kecil Menengah) adalah unit usaha produktif yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. akhir-akhir ini. Pengaruhnya telah merubah tata cara manusia bersikap dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. umumnya menggunakan buku, dimana didalamnya berisikan nama budaya serta

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

SKRIPSI UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN CULTURAL HERITAGE PASCA KLAIM MALAYSIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu di daerah Preah Vihear yang terletak di Pegunungan Dangrek. Di

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu proses yang berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran Pakaian Adat Madura dengan menggabungkan 3D dan live shot. Hal

BAB I PENDAHULUAN Alasan Pemilihan Judul. Kebudayaan daerah merupakan aset yang cukup penting bagi pengembangan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA HARI BATIK NASIONAL PEKALONGAN, 3 OKTOBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki keragaman budaya dari berbagai daerah, yang berarti

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

2017 DAMPAK MODERNISASI TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT KAMPUNG BENDA KEREP KOTA CIREBON TAHUN

1.6 Manfaat a. Melestarikan batik sebagai warisan kekayaan budaya indonesia. b. Menambah pengetahuan masyarakat tentang batik.

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 yang memberikan dampak sangat

PERAN INTERPOL DALAM PEMBERANTASAN JARINGAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA INTERNASIONAL SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I MENJEJAKKAN LANGKAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

MEDAN TRADITIONAL HANDICRAFT CENTER (ARSITEKTUR METAFORA)

MUSEUM WAYANG NUSANTARA DI SURAKARTA

: Tiga Asas Luhur dalam Kehidupan Manusia Terdiri dari 2 kegiatan belajar. 1. Asas Keutuhan Watak dan Asas Kesusilaan 2. Asas Keadilan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pulau. Latar belakang ini melahirkan keanekaragaman yang luar biasa. Baik

Transkripsi:

PERANAN UNESCO TERHADAP PENGKLAIMAN BUDAYA TIDAK BERWUJUD DAN PENERAPAN HUKUMNYA DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA HUKUM Oleh SAMUEL VALENTINO ADIPUTRA NIM : 060200263 DEPARTEMEN HUKUM INTERNASIONAL FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

ABSTRAKSI Penelitian ini berjudul Peranan UNESCO terhadap pengklaiman budaya tidak berwujud dan implikasinya di Indonesia. Kebudayaan merupakan suatu ciri khas dari suatu bangsa. Kebudayaan merupakan warisan luhur bagi suatu bangsa. Oleh karena itu, budaya suatu bangsa harus dilindungi dan dilestarikan oleh bangsa itu sendiri. Namun dalam perwujudannya, perlindungan dan pelestarian budaya tidak hanya harus dilakukan oleh bangsa itu sendiri, budaya suatu bangsa juga harus dihormati dan dilindungi oleh bangsa lain. Dalam hal ini, dibutuhkan suatu lembaga internasional yang dapat menaungi dan melindungi budaya budaya yang dimiliki setiap bangsa bangsa di dunia. Lembaga yang menangani tentang kebudayaan secara internasional yaitu United Nations Educational Scientific And Cultural Organization (UNESCO). Berdasarkan latar belakang ini dapat dilihat bahwa UNESCO mempunyai peranan penting dalam perlindungan kebudayaan. Adanya peneliti tertarik meneliti permasalahan ini dikarenakan peneliti ingin mengetahui bagaimana peranan UNESCO dalam melindungi kebudayaan tidak berwujud dan untuk mengetahui bagaimana implikasnya di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Dimana penelitian memaparkan dan membahas data data yang diperoleh mengenai peranan UNESCO, dan penerapan hukum yang dilakukan terhadap pengklaiman budaya di Indonesia. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah UNESCO sudah cukup aktif dalam upaya perlindungan budaya tidak berwujud. Namun alangkah lebih baik apabila UNESCO mengharuskan suatu Negara apabila mempunyai kebudayaan asli daerahnya untuk langsung didaftarkan ke UNESCO. Seharusnya Indonesia membangun persepsi dan perspektif baru. Dimana kita harus sadar bahwa kita memiliki budaya yang sangat beraneka ragam, dan dengan kekayaan itu kita harus sadar untuk melindungi dan menjaga kebudayaan tersebut menjadi warisan budaya bagi generasi Bangsa Indonesia selanjutnya.

DAFTAR ISI ABSTRAK DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Penulisan. 1 B. Perumusan masalah.. 4 C. Keaslian Penulisan...4 D. Tinjauan Kepustakaan. 5 E. Metode Penulisan... 10 F. Sistematika Penulisan. 10 BAB II : TINJAUAN UMUM TENTANG BUDAYA TIDAK BERWUJUD (INTANGIBLE CULTURAL ) A. Kebudayaan...12 A.1. Pengertian Kebudayaan......12 A.2 Pengertian Kebudayaan Nasional...16 A.3. Pengertian Budaya Tidak Berwujud..18 B. Ruang Lingkup Budaya Tidak Berwujud..22 C. Tujuan Perlindungan Budaya Tidak Berwujud....25 C.1. Prinsip Prinsip Dasar Konsep Pelestarian Warisan Budaya Tidak Berwujud.....26

C.2. Memahami Konsep Tradisi dalam Pelestarian Warisan Budaya Tidak Berwujud.........28 C.3. Memahami Konsep Sejarah dalam Pelestarian Warisan Budaya Tidak Berwujud.........31 BAB III : PERANAN UNESCO DALAM PERLINDUNGAN BUDAYA TIDAK BERWUJUD A. PBB A.1 Sejarah Lahirnya PBB.....32 A.2 Asas dan Tujuan PBB.34 A.3 Keanggotaan PBB...35 A.4 Susunan Keanggotaan dan Tugas Badan Badan PBB 36 A.5 Perkembangan Hubungan antara RI dan PBB 44 A.6 Peran Indonesia terhadap PBB.... 45 B. UNESCO B.1 Sejarah Terbentuknya UNESCO. 46 B.2Konvensi Konvensi yang Telah Dihasilkan UNESCO Untuk Melindungi Budaya Tidak Berwujud..... 48 B.3 Peranan UNESCO dalam Perlindungan Budaya Tidak Berwujud..64

BAB IV : PENERAPAN HUKUM DI INDONESIA A. Peraturan Pemerintah Indonesia Tentang Budaya Tidak Berwujud.69 B. Berbagai Pengklaiman Terhadap Budaya Tidak Berwujud di Indonesia Oleh Negara Lain..75 C. Beberapa Penjelasan Kasus Pengklaiman Budaya Tidak Berwujud Negara Indonesia oleh Negara Malaysia 78 C.1. Klaim Batik 78 C.2. Klaim Tari Pendet...84 D. Penegakan Hukum dan Perlindungan terhadap Budaya Tidak Berwujud 86 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 91 B. Saran..92