International Conference on Entrepreneurship, Business, and Social Sciences Yogyakarta, Agustus 2015

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN TIPE STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI PEMASARAN DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN TENAGA PENJUAL

II. LANDASAN TEORI. A. Investasi dalam Teknologi Informasi dan Kinerja Perusahaan. Perdagangan bebas akan menyebabkan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor industri mempunyai andil paling besar dalam

BAB I PENDAHULUAN. saat ini menjadikan setiap organisasi untuk terus dapat berjuang demi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan yang bermunculan sehingga dalam mempertahankan keberadaan dan usahanya,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan strategi keunggulan bersaing. Perusahaan dalam

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...

Daftar Pustaka. Azwar, S Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Era Globalisasi dalam bidang ekonomi telah dimulai dengan

PILIHAN TIPE STRATEGI BISNIS UMKM BINAAN DKP3 KOTA MAKASSAR. BUSINESS STRATEGY TYPE OF MSMEs ASSISTED BY MAKASSAR DKP3

ANALISIS TIPE STRATEGI USAHA KECIL DAN MENENGAH PADA INDUSTRI KERAJINAN DI KABUPATEN BANTUL

06FTPD. Marketing. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Porter Wachjuni 2014) (Departemen Perdagangan 2007). (Suaramerdeka, 2013)

BAB V PENUTUP. terhadap transfer of tacit knowledge dalam pembentukan non-financial business

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

BAB 5 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL. Pada bab ini akan dibahas kesimpulan akhir dari penelitian tentang

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan untuk melihat penerapan Total Quality

Bab VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan

ISSN : AGRITEPA, Vol. II, No.2, Januari Juni 2016

JUDUL TIMES NEW ROMAN 14PT 1 SPASI BOLD KAPITAL CENTER Jurusan. Fakultas.. Universitas..

BAB I PENDAHULUAN. organisasi melakukan penyesuaian terhadap kondisi organisasi dengan. lingkungan. Dalam kondisi demikian, kemampuan manajemen untuk

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

ABSTRACT. Keywords: social media, buzz marketing, strategic marketing. Universitas Kristen Maranatha

BAB V PENUTUP. IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Persepsi kualitas produk secara parsial memiliki pengaruh positif signifikan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi komunikasi membuat persaingan produsen smartphone kian ketat.

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB6 KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata Kunci: implementasi infrastruktur, sarana inti, kinerja keuangan. vii. Universitas Kristen Maranatha

4. Bagaimana pengaruh perceived quality atas produk Pertamax di SPBU Pertamina Pasteur terhadap tingkat kepuasan konsumen? Berdasarkan hasil analisa r

ABSTRAK. Kata kunci : Biaya kualitas, biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, profitabilitas.

STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP TINGKAT OMZET PENJUALAN Studi Kasus pada PT. Surya Pelita Pratama

Elana Era Yusdita Pendidikan Magister Akuntansi Universitas Brawijaya

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan yang dilakukan pada bab. 1. Variabel kepuasan pelanggan mempunyai pengaruh yang signifikan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Manajemen Pemasaran. Endang Suryana, M.M

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Analisis Managerial Skill Sebagai Bentuk Penerapan Budaya Organisasi Menurut Teori Cameron And Quinn Di Perusahaan X

PENGARUH LABA, ARUS KAS, DAN ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PROSPECTOR DAN DEFENDER

BAB 6 FORMULASI STRATEGI. Penerbit Erlangga

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP IMPLEMENTASI STRATEGI PROSPEKTOR DAN DEFENDER

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

Sistem Informasi Pemasaran, Lingkungan Makro Pemasaran, Sistem Riset Pemasaran dan Proses Riset Pemasaran

ABSTRACT. Keywords: Comprehension of good governance, leadership style, organizational culture,, audit structure, performance auditor.

ABSTRAK. Kata kunci: ukuran perusahaan, dewan komisaris, leverage, profitabilitas, pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN

MINGGU#3. Sistem Informasi, Organisasi, dan Strategi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menimbulkan

Analisis Tipe Strategi Industri Kecil di Wilayah Kota Yogyakarta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tanggapan konsumen terhadap store atmosphere yang ada di Mulia

PEMODERASIAN MODAL SOSIAL PADA PENGARUH IMPLEMENTASI STRATEGI TEHADAP KINERJA ORGANISASIONAL

Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Bisnis

Universitas Kristen Maranatha

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS STRUKTUR PASAR INDUSTRI MIKRO DAN KECIL DI INDONESIA TAHUN 2015 ABSTRAK

ABSTRACT. Keywords: Expansion of the brand, brand knowledge, perceived quality, innovativeness, consumer purchase intention. viii

Gambar 1.1. : Tabel perbandingan penjualan consumer goods Sumber : Marketing, 14 Mei 2016

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan jasa keuangan bagi nasabah-nasabahnya, dimana pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002, Metode Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dewasa ini, banyak perusahaan yang hanya melakukan pengukuran kinerja

ABSTRACT. Keywords: marketing mix, business-to-business, delivery value process, consumer goods. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ruang lingkup perusahaan, terdapat serangkaian sumber daya yang tak

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Pengaruh Strategi Keunggulan Bersaing Terhadap Industri Kecil (Studi pada Industri Keramik Dinoyo)

DAFTAR PUSTAKA. European Journal of Accounting Auditing and Finance Research, Vol.2,

MARKETING MANAGEMENT 12 th edition. Pertemuan 5 Menciptakan Customer Value, Satisfaction, and Loyalty

KINERJA SOSIAL DAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (LITERATUR REVIEW) Anggita Langgeng Wijaya Pendidikan Akuntansi IKIP PGRI MADIUN

BAB V PENUTUP. berupa data laporan keuangan dan data harga saham yang berasal dari Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian digunakan untuk memecahkan suatu masalah, memahami, serta

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENENTU STRUKTUR MODAL UKM DI ITC MEGA GROSIR SURABAYA OLEH: JEANETTE SHELYTA BITIN

ABSTRACT. Key words: consumer behavior, experiential marketing, customer loyalty. Universitas Kristen Maranatha

3. Private label adalah produk yang hanya menanggung nama pengecer. 4. Sub merek sendiri membawa nama pengecer tapi produk yang memiliki posisi yang

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

SILABUS Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Jumlah SKS Prodi Standar Kompetensi Deskripsi Mata Kuliah Sumber Bahan (A & G)

ANALISIS PERBEDAAN PERSEPSI PENGGUNAAN UKURAN KINERJA PADA INDUSTRI CONSUMER GOODS DAN RETAIL OLEH: CINDY VERONICA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENGARUH SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN, DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PEGAWAI KANTOR PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN NGAWI.

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak di bidang industri, penjualan maupun jasa. Maka akan terjadi suatu

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata kunci: Brand Community, Social Media, Brand Trust

PENGARUH KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP KINERJA KEUANGAN: RASIO AKTIVITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO

BAB V PENUTUP. perception dan risk propensity serta menguji hubungan antara risk perception dan

PENGARUH COMPETITIVE DYNAMICS TERHADAP KEPUTUSAN PERUSAHAAN PADA STRATEGI IMITASI ATAU INOVASI SERTA KONSEKUENSINYA DALAM KINERJA PERUSAHAAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Performance Management System: Implementation [Part 4 & 5] Presented by: Josua Tarigan, MBA, CMA, CFP, CSRS

PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA CAFE DI YOGYAKARTA

# $ !!" ! #$! $% # %!!!'(!! +!! % %+!'!! " #! # % #, #,-! #! )!! %" .'.!% % ) ' ' '!!!! % '! $ )!!'" /!.!% % ) $ % & (!!!!.!% %!$

MODEL PENGARUH PERSEPSI KUALITAS TERHADAP HARGA PRODUK KAOS

PENGARUH KOMPENSASI, KESEJAHTERAAN, DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPJS KESEHATAN MANADO

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP KEPUASAN KERJA SERTA KINERJA KARYAWAN PADA PT PLN (PERSERO) APJ PURWOKERTO

Transkripsi:

International Conference on Entrepreneurship, Business, and Social Sciences Yogyakarta, 13-14 Agustus 2015 The Performance Implication of Matching Marketing Strategy to Business Strategy Typology among Garment SMEs in Yogyakarta Dyna Herlina Suwarto (1) dan Nurhidayati Kusumaningtyas (2) (1) Universitas Negeri Yogyakarta (2) Balai Diklat Industri Yogyakarta Abstract This papers describes a study that asseses the implications of matching marketing strategy to business strategy among Garment SMES in Yogyakarta. Research conducted a survey of 100 managers. We next performed a K -means clustering to create samples based on business strategy and marketing strategy. While the differences in test performance and profitability of the company performed using ANOVA. The results showed that the congruence between marketing strategy type and business strategy type is far from perfect (78 of 100 samples demonstrated a lack of congruence between strategy type and marketing strategy type). Proposition that firm will achieve superior profitability when they link between marketing strategy and business strategy is partially supported in that prospector with aggressive mass marketing strategy. Proposition that firm will achieve superior performance when they link between marketing strategy and business strategy is also partially supported in that prospector with aggressive mass marketing strategy and differenciate defender with value marketing strategy. Keywords: business strategy typology, marketing strategy typology, business performance

International Conference on Entrepreneurship, Business, and Social Sciences Yogyakarta, 13-14 Agustus 2015 Implikasi Kinerja dan Profitabilitas Perusahaan Berbasis Kesesuaian Antara Strategi Bisnis dan Strategi Pemasaran di Kalangan Perusahaan Kecil dan Menengah Pakaian Jadi di Daerah Istimewa Yogyakarta Dyna Herlina Suwarto (1) dan Nurhidayati Kusumaningtyas (2) (1) Universitas Negeri Yogyakarta (2) Balai Diklat Industri Yogyakarta Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi kinerja dan profitabilitas perusahaan berbasis kesesuaian antara strategi bisnis dan strategi pemasaran di kalangan perusahaan kecil dan menengah pakaian jadi di DIY. Penelitian dikerjakan dengan menggunakan metode survei terhadap 100 manajer. Sedangkan metode analisis data menggunakan K- means Cluster untuk membuat pengelompokan sampel berdasarkan strategi bisnis dan pemasaran. Sedangkan uji perbedaan kinerja dan profitabilitas perusahaan dilakukan dengan menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar perusahaan tidak menerapkan kesesuaian antara strategi bisnis dan strategi pemasaran. Dugaan mengenai implikasi profitabilitas terbukti sebagian yaitu pada perusahaan yang menerapkan strategi bisnis prospector dengan strategi pemasaran mass aggressive. Sedangkan dugaan mengenai implikasi kinerja terbukti sebagian yaitu pada perusahaan yang menerapkan strategi bisnis prospector dengan strategi pemasaran mass aggressive dan perusahaan yang menerapkan strategi bisnis differenciate defender dengan strategi pemasaran value marketers. Keywords: tipologi strategi bisnis, tipologi strategi marketing, kinerja bisnis

1. Latarbelakang Miles dan Snow (1978) menyebutkan bahwa organisasi dapat dibagi menjadi empat tipe berdasarkan strategi bisnis yang digunakan yakni organisasi yang menerapkan strategi prospector, analyzer, low cost defender, dan differentiate defender. Secara tersirat, Miles dan Snow (1978) menunjukan bahwa tipe organisasi yang berbeda akan melakukan strategi pemasaran yang berbeda. Penelitian yang dilakukan oleh Snow dan Hrebiniak (1980) mengajukan bukti empiris terhadap dugaan tersebut. Lebih spesifik, McDaniel dan Kolari (1987) menemukan bahwa perusahaan yang memilih strategi bisnis berbeda akan menerapkan elemen pemasaran yang berbeda. Manajer perusahaan prospector dan analyzer memandang pengembangan produk baru lebih penting dibandingkan manajer pemasaran bank kategori defender. Peran personal selling dianggap penting oleh manajer pemasaran kategori prospector dan analyzer. Mereka juga memandang riset pemasaran lebih penting daripada kategori defender. Dikembangkan dari penelitian sebelumnya, Slater dan Olson (2001) mengajukan tipologi strategi pemasaran. Dalam tipologi tersebut, organisasi dibagi ke dalam empat tipe yakni agresive marketing, mass marketing, minimizer marketing dan value marketing. Lebih lanjut Slater dan Olson (2001) menemukan bahwa perusahaan yang menerapkan kesesuaian antara strategi bisnis dan strategi pemasaran akan meraih profitabilitas dan kinerja optimal. Ada empat kesesuaian strategi yaitu prospector aggresive, analyzer-mass marketing, low cost defender minimizer, differentiate defender-value marketing. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Slater dan Olson (2001) tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil empiris khususnya dibidang industri pakaian jadi yang ada di Yogyakarta. Penelitian ini juga bertujuan untuk menguji apakah terdapat kesesuaian antara strategi bisnis dengan strategi pemasaran pada perusahaan kecil dan menengah pakaian jadi di DIY. Pertanyaan selanjutnya dalam penelitian ini adalah apakah kesesuaian strategi bisnis dan pemasaran tersebut berpengaruh pada perceived profitability dan perceived performance. 2. Definisi Operasional a. Prospector adalah jenis perusahaan yang mencerminkan karakter agresif dan lebih mementingkan pada inovasi dan kreativitas untuk menciptakan produk baru atau pasar baru. Perusahaan berusaha untuk selalu menjadi pioneer dalam bersaing, dan rela mengorbankan internal efisiensi untuk berinovasi, dan kreasi. b. Defender adalah karakter organisasi yang menekankan pada penggunaan strategi stabilitas, dan kelangsungan hidup usaha. Perusahaan ini sangat mempertahankan inti bisnisnya atau core business, tanpa banyak melakukan perubahan. c. Analyzer adalah perusahaan yang menggunakan strategi diantara defender, dan prospectors. Artinya perusahaan ini tidak terlalu berani mengambil resiko besar dalam berinovasi, tetapi tetap berusaha menciptakan keunggulan dalam pelayanannya kepada pasar.

d. Reactor adalah jenis perusahaan yang lebih banyak ditekan oleh lingkungan sehingga ia melakukan penyesuaian jangka pendek. e. Aggresive marketing adalah perusahaan yang menyasar pada pembeli kualitas tinggi yang bersedia membayar harga tinggi. Oleh karena itu perusahaan memilih strategi distribusi dan tenaga penjualan yang selektif, inovasi dalam pemasaran dan periklanan. f. Mass marketers adalah perusahaan yang menawarkan produk masal berharga rendah dengan distribusi seluas-luasnya. g. Marketing minimizer memberikan layanan konsumen dan pemasaran minimal h. Value marketing menyasar konsumen khusus yang menginginkan produk inovatif dengan harga di bawah agresive marketers dengan distribusi yang terbatas. i. Perceived Profitability adalah penilaian manajer perusahaan terhadap kemampuan perusahaan untuk meraih laba dalam kurun waktu j. Perceived Performance adalah penilaian manajer perusahaan terhadap hasil kerja yang dapat dicapai perusahaan dalam kurun waktu tertentu 3. Hipotesis 2.1 Kesesuaian antara strategi bisnis dengan strategi pemasaran Slater dan Olson (2001 ) menjelaskan bahwa perusahaan dapat menerapkan kesesuaian antara strategi bisnis dan strategi pemasaran untuk menghasilkan kinerja yang optimal. Studi tersebut menggunakan teknik analisis K means klaster yang merupakan kategori klaster non hirarki. Dari penelitian tersebut, Slater dan Olson berhasil mengelompokkan organisasi ke dalam empat kategori yakni : 1. Perusahaan yang menerapkan strategi prospector aggressive marketing 2. Perusahaan yang menerapkan strategi analyzer- mass marketing 3. Perusahaan yang menerapkan strategi low cost defender minimizer 4. Perusahaan yang menerapkan strategi differentiate defender - value marketers Berdasarkan kajian literatur di atas maka disusun hipotesis pertama sebagai berikut. H1: Perusahaan kecil dan menengah pakaian jadi di DIY menerapkan kesesuaian antara strategi bisnis dan strategi pemasaran yaitu: prospector aggressive marketing, analyzer- mass marketing, low cost defender minimizer, differentiate defender - value marketers. 2.2 Kesesuaian strategi bisnis dengan strategi pemasaran berpengaruh pada perceived profitability Penelitian yang dilakukan oleh Slater dan Olson (2001) menyebutkan bahwa perusahaan yang menerapkan kesesuaian strategi bisnis dan strategi pemasaran dapat berimplikasi positif terhadap profitabilitas perusahaan. Jadi perusahaan yang menerapkan strategi prospector aggressive, analyzer- mass marketing, low cost defender minimizer, differentiate defender value marketers akan meraih profitabilitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menerapkan kesesuaian antara strategi bisnis dengan strategi pemasaran sebagaimana di atas.

Sementara itu dalam studi yang dilakukan oleh Chilia (2009) yang ingin melihat kaitan antara strategi pemasaran dengan profitabilitas perusahaan menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara strategi pemasaran terhadap profitabilitas perusahaan. Berdasarkan kajian literatur diatas maka hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H2a. Profitabilitas perusahaan yang menerapkan strategi prospectoraggressive marketing lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak menerapkan kesesuaian strategi tersebut. H2b. Profitabilitas perusahaan yang menerapkan strategi analyzer- mass marketing lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak menerapkan kesesuaian strategi tersebut H2c. Profitabilitas perusahaan yang menerapkan strategi low cost defender minimizer lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak menerapkan kesesuaian strategi tersebut H2d. Profitabilitas perusahaan yang menerapkan strategi differentiate defender - value marketers lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak menerapkan kesesuaian strategi tersebut 2.3 Kesesuaian strategi bisnis dengan strategi pemasaran berpengaruh pada perceived performance Menurut Conant, et al. (1990) strategi bisnis sangat memengaruhi kinerja perusahaan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa salah satu strategi bisnis yang paling memengaruhi kinerja perusahaan adalah strategi pemasaran. Oleh karena itu kesesuaian antara strategi bisnis dan strategi pemasaran sangat dianjurkan. Slater dan Olson (2001) meneliti 10 00 senior executive marketing di perusahaan farmasi menunjukkan bahwa adanya kesesuaian antara strategi pemasaran dengan strategi bisnis perusahaan berkaitan dengan kinerja/ kinerja perusahaan. Sejalan dengan dua studi sebelumnya, penelitian Mohammadzadeh et al (2013) terhadap perusahaan farmasi di Iran yang terdaftar di Tehran Stock Market selama periode 2006-2010 menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara strategi pemasaran dan strategi keuangan terhadap kinerja/ kinerja perusahaan. Berdasarkan kajian literatur diatas maka hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. H3a. Kinerja perusahaan yang menerapkan strategi prospector-aggressive marketing lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak menerapkan kesesuaian strategi tersebut. H3b. Kinerja perusahaan yang menerapkan strategi analyzer- mass marketing lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak menerapkan kesesuaian strategi tersebut H3c. Kinerja perusahaan yang menerapkan strategi low cost defender minimizer lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak menerapkan kesesuaian strategi tersebut

H3d. Kinerja perusahaan yang menerapkan strategi differentiate defender - value marketers lebih tinggi daripada perusahaan yang tidak menerapkan kesesuaian strategi tersebut. 3. Metode Penelitian 3.1 Populasi dan Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah UKM Pakaian jadi yang ada di Yogyakarta. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode convenience sample alasannya karena tidak adanya data resmi UKM pakaian jadi yang bisa diakses oleh peneliti. Sebanyak 100 pelaku usaha industri kecil terlibat dalam penelitian ini. 3.2 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pertanyaan yang disusun dalam kuesioner berupa pertanyaan tertutup. Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan skala pengukuran dan pemberian skor. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah modifikasi skala Likert, yaitu dari 1 sampai 4. 3.3 Metode Analisis Data Dalam penelitian ini terdapat dua tahap analisa data. Tahap pertama digunakan untuk menjawab hipotesis pertama. Tahap ini terdiri dari tiga bagian. Pertama, peneliti melakukan klusterisasi strategi bisnis. Kedua, dilakukan klusterisasi strategi pemasaran. Ketiga, kemudian diperiksa kesesuaian antara strategi bisnis dan strategi pemasaran sehingga diketahui jumlah perusahaan yang menerapkan kesesuaian strategi dan perusahaan yang tidak. Ketiga tahapan ini dilakukan dengan K-means Cluster (Hair et al, 2009). Analisis data tahap kedua dilakukan untuk menjawab hipotesis kedua dan ketiga. Tahap kedua dilakukan untuk mengetahui perbedaan profitabilitas dan kinerja perusahaan yang menerapkan kesesuaian strategi dengan perusahaan yang tidak menerapkan kesesuaian strategi. Uji beda ini diketahui melalui teknik ANOVA (Hair et al, 2009). 4. Hasil 4.1 Kesesuaian strategi bisnis dengan strategi pemasaran Pada tahap pertama, dengan menggunakan k means klaster dilakukan klusterisasi berdasarkan strategi bisnis dan hasilnya adalah sebagai berikut: terdapat 35 perusahaan yang menerapkan strategi prospector, 10 perusahaan menerapkan strategi analyzer, 15 perusahaan menerapkan low cost defender, dan 40 perusahaan yang menerapkan differentiate defender. Kemudian pada tahap kedua dilakukan klusterisasi berdasarkan strategi pemasaran dan hasilnya adalah terdapat 26 perusahaan yang menerapkan strategi aggresive, 23 perusahaan yang menerapkan strategi mass marketer, 20 perusahaan yang menerapkan marketing minimizer, 20 perusahaan yang menerapkan value marketer.

Strategi Pada tahap ketiga dilakukan tabulasi silang (cross tabulation) dan diperoleh data yang menggambarkan bahwa hanya ada 5 perusahaan yang menerapkan strategi prospector-aggressive marketing, 2 perusahaan yang menerapkan strategi analyzer-mass marketing, 2 perusahaan yang menerapkan low cost defenderminimizer dan 13 perusahaan yang menerapkan differentiate defender-value marketers. Jadi dari 100 perusahaan yang diteliti hanya 22 perusahaan yang menerapkan kesesuaian antara strategi bisnis dan strategi pemasaran (Lihat Tabel 1). Total 26 23 20 31 100 Sumber: data primer diolah 4.2 Perceived profitability Setelah mengetahui ada tidaknya kesesuaian antara strategi bisnis dan strategi pemasaran dan kemudian hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 22 perusahaan yang memiliki kesesuaian kemudian dilakukan uji anova untuk melihat apakah perusahaan yang memiliki kesesuaian antara strategi bisnis dengan strategi pemasaran juga memiliki profitabilitas yang lebih baik. Hasil uji pada tabel 2 menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki kesesuaian antara strategi bisnis dan strategi pemasaran memiliki profitabilitas yang lebih baik terbukti sebagian. Kesesuaian antara strategi bisnis dan strategi pemasaran yang dapat meningkatkan profitabilitas hanya terjadi pada perusahaan yang menerapkan strategi bisnis prospector - aggressive marketing. Sebagaimana ditunjukan oleh tabel 2 bahwa perusahaan prospector - aggressive marketing mendapatkan nilai rata-rata profitabilitas di atas 2,5. Tabel 2 Perceived Profitability Perusahaan Strategi Perusahaan Tabel 1 Kesesuaian Strategi Bisnis dan Strategi Pemasaran Marketing Strategy Cluster Aggresive Mass MInimizer Value Prospector 5 11 8 11 35 Analyzer 3 2 3 2 10 Low Cost Defender 5 3 2 5 15 Differentiate Defender 13 7 7 13 40 Marketing Strategy Cluster Aggresive Mass MInimizer Value Profitability Profitability Profitability Profitability Mean Mean Mean Mean Prospector 2,80 2,14 1,38 2,41 Analyzer 3,00 2,25 1,83 1,00 Low Cost Defender 2,80 2,17 2,25 3,00 Differentiate Defender 2,69 2,50 1,93 2,42 Total

4.3 Perceived performance Hasil uji anova pada tabel 3 menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki kesesuaian antara strategi bisnis dan strategi pemasaran memiliki kinerja (performance) yang baik terbukti sebagian. Kesesuaian strategi bisnis dan strategi pemasaran dapat meningkatkan kinerja perusahaan pada perusahaan yang menerapkan strategi prospectoraggressive marketing dan defender-value marketing. Tabel 3 menunjukan pada perusahaan pada kedua kluster tersebut mendapatkan nilai rata-rata di atas 2.5 Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui bahwa perusahaan yang berada dalam kluster analyzer-mass marketing dan low cost defender-minimizer marketing tidak mengalami peningkatan kinerja. Strategi Perusahaan Tabel 3 Perceived Performance Marketing Strategy Cluster Aggresive Mass MInimizer Value performance performance performance Performance Mean Mean Mean Mean Prospector 2,55 2,39 1,66 2,57 Analyzer 3,08 2,13 1,92 2,13 Low Cost Defender 2,80 2,33 2,25 2,90 Differentiate Defender 2,65 2,75 2,29 2,67 5. Kesimpulan dan Saran Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 usaha kecil menengah pakaian jadi di Yogyakarta hanya 22 perusahaan yang menerapkan kesesuaian pola strategi bisnis dan strategi pemasaran. Maka hipotesis satu terdukung sebagian. Selanjutnya, hasil penelitian menunjukan bahwa perusahaan yang memiliki kesesuaian antara strategi bisnis dan strategi pemasaran memiliki profitabilitas optimal hanya terjadi pada perusahaan yang menerapkan strategi aggressive marketing. Sehingga hanya H2a yang terdukung sedangkan H2b, H2c, H2d tidak terdukung. Terakhir, studi ini menunjukan bahwa perusahaan yang memiliki kesesuaian antara strategi bisnis dan strategi pemasaran memiliki kinerja optimal hanya terjadi pada perusahaan yang menerapkan strategi aggressive marketing dan defendervalue marketing. Sehingga hanya H2a dan H2d yang terdukung sedangkan H2b, H2c tidak terdukung. Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam jumlah sampel dan metode pemilihan sampel. Oleh karena itu di masa depan diharapkan penelitian semacam ini dapat melibatkan sampel yang lebih banyak dan cara penentuan sampel yang lebih efisien.

6. Daftar Pustaka Conant J, MokwaM, VaradarajaPnR (1990). Strategic types, distinctive marketing competencies, and organizational performance: a multiple measures-based study. Strategic Management Journal 11(5): 365-383. Hair, Joseph F., Black, Bill., Babin, Barry., Anderson, Rolph E., Tatham, Ronald. (2009), Multivariate Data Analysis, 6 th ed. Prentice Hall. Miles, R. E., and Snow, C. C. (1978). Organization Strategy, Structure, and Process. New York: McGraw Snow, Charles C. dan Hambrick, Donald C. (1980) Measuring Organizational Strategies: Some Theoretical and Methodological Problems, Academy of Management Review, Vol. 5, No. 4, pp. 527-538. Slater, S., & Olson, E. M. (2001). Marketing s contribution to the implementation of business strategy: An empirical analysis Strategic Management Journal, 22(11), 1055 1068 Mohammadzadeh, Mehdi, Aarabi, Sied Mohammad * and Salamzadeh,Jamshid (2013) Organizational performance, Marketing strategy, and Financial strategic alignment: an empirical study on Iranian pharmaceutical firms DARU Journal of Pharmaceutical Sciences