DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Halaman Persembahan... iv. Abstrak... viii. Daftar Isi... ix. Daftar Tabel... xvi

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

PELACAKAN LEVEL KETINGGIAN AIR BERDASARKAN WARNA DENGAN BACKGROUND SUBSTRACTION

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

APLIKASI PENGENALAN PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Implementasi Edge Detection Pada Citra Grayscale dengan Metode Operator Prewitt dan Operator Sobel

BAB II LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang

ANALISIS PELACAKAN OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND ESTIMATION PADA KAMERA DIAM DAN BERGERAK (Hasil Penelitian)

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

IMPLEMENTASI ALGORITMA COLOR FILTERING PADA APLIKASI GITAR VIRTUAL

Aspek Penerapan Video Segmentasi Sebagai Sistem Pendeteksi Pelanggaran Lalu Lintas

IMPLEMENTASI METODE CANNY DAN SOBEL UNTUK MENDETEKSI TEPI CITRA

IP TRAFFIC CAMERA PADA PERSIMPANGAN JALAN RAYA MENGGUNAKAN METODE LUASAN PIKSEL

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )

ARTIKEL APLIKASI KLASIFIKASI JENIS JENIS BUAH JERUK MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR

PERBANDINGAN METODE PREWIT DAN ROBERTS UNTUK KEAKURATAN MENDETEKSI TEPI PADA SEBUAH GAMBAR DENGAN MENGGUNAKAN VB.6

BAB III PROSEDUR DAN METODOLOGI. Pada bab ini kita akan melihat masalah apa yang masih menjadi kendala

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Perbandingan Algoritma Optical Flow dan Background Estimation untuk Pendeteksian Objek pada Video

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisa Perbandingan Algoritma Histogram of Oriented Gradient (HOG) dan Gaussian Mixture Model (GMM) Dalam Mendeteksi Manusia

FAKULTAS TEKNIK (FT) PROGRAM TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN DETEKSI TEPI DAN KOEFISIEN KORELASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Traffic IP Camera untuk Menghitung Kendaraan Roda Empat Menggunakan Metode Luasan Piksel

Perbandingan Metode Sobel, Metode Prewitt dan Metode Robert Untuk Deteksi Tepi Objek Pada Aplikasi Pengenalan Bentuk Berbasis Citra Digital

Penentuan Stadium Kanker Payudara dengan Metode Canny dan Global Feature Diameter

Konvolusi. Esther Wibowo Erick Kurniawan

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2 LANDASAN TEORI

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson

Analisa dan Pemodelan Kerumunan Orang pada Video Digital

ANALISIS PENELUSURAN TEPI CITRA MENGGUNAKAN DETEKTOR TEPI SOBEL DAN CANNY

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMBIMBING : Dr. Cut Maisyarah Karyati, SKom, MM, DSER.

BAB III METODE PENELITIAN

Batra Yudha Pratama

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 4, No. 2, Hal ISSN : x

1 BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran yang diperoleh dari sekolah adalah pengenalan dan pemahaman akan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI WEBCAM UNTUK MENJEJAK PERGERAKAN MANUSIA DI DALAM RUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Aplikasi Deteksi Tepi pada Realtime Video menggunakan Algoritma Canny Detection

BAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain : akan digunakan untuk melakukan pengolahan citra.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DENGAN ALGORITMA EDGE DETECTION DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN KONTUR JALAN

PENGENALAN POLA PLAT NOMOR KENDARAAN BERBASIS CHAIN CODE

BAB II LANDASAN TEORI

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL

OTOMASI PEMISAH BUAH TOMAT BERDASARKAN UKURAN DAN WARNA MENGGUNAKAN WEBCAM SEBAGAI SENSOR

PENERAPAN METODE SOBEL UNTUK PENGUKURAN TINGGI BADAN MENGGUNAKAN WEBCAM

PENDETEKSI LOKASI PARKIR MOBIL MENGGUNAKAN METODE FRAME DIFFERENCES DAN STATIC TEMPLATE MATCHING

PERBANDINGAN METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL. Lia Amelia (1) Rini Marwati (2) ABSTRAK

ALGORITMA SOBEL UNTUK DETEKSI KARAKTER PADA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL

DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA WATERSHED DAN LOWPASS FILTER SEBAGAI PROSES AWAL ( November, 2013 )

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pendeteksian Tepi Citra CT Scan dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG) Nurhasanah *)

Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter. Roslyn Yuniar Amrullah

Analisa Gerakan Manusia Pada Video Digital

Gambar 4.1 Diagram Percobaan

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

Pengenalan Plat Nomor Kendaraan Secara Otomatis Untuk Pelanggaran Lalu Lintas

oleh: M BAHARUDIN GHANIY NRP

Analisis Perbandingan Algoritma Optical Flow dan Background Estimation untuk Pendeteksian Objek pada Video

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

PEMANFAATAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DALAM MENENTUKAN KEMATANGAN BUAH KAKAO MENGGUNAKAN METODE EUCLIDEAN DISTANCE SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP KINERJA SEGMENTASI

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI TRANSFORMASI WATERSHED UNTUK SEGMENTASI CITRA DENGAN SPATIAL FILTER SEBAGAI PEMROSES AWAL

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan menurut bunganya. Kebanyakan manusia hanya mengetahui beberapa

Transkripsi:

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL Muhammad Affandes* 1, Afdi Ramadani 2 1,2 Teknik Informatika UIN Sultan Syarif Kasim Riau Kontak Person : Muhammad Affandes, Afdi Ramadani affandes@uin-suska.ac.id* 1, afdi.ramadani@students.uin-suska.ac.id 2 Abstrak Pengolahan citra digital (digital image processing) saat ini bukan hanya digunakan dalam mengenali foto dan gambar diam, melainkan juga digunakan pada gambar bergerak (video). Sehingga tantangan yang dihadapi bukan hanya tentang bagaimana mengenali sebuah objek di dalam foto, melainkan mengenali objek di dalam video. Salah satu manfaat pengenalan objek pada video adalah deteksi gerak (moti on detection). Implementasinya dapat digunakan pada bidang keamanan berupa kamera pengawas CCTV. Banyak jenis CCTV yang sudah dilengkapi dengan fitur deteksi gerak. Hanya saja biaya CCTV cenderung sangat mahal. Penelitian ini menggunakan alternatif kamera web (webcam) yang biasa dijual di pasaran dan cenderung murah. Namun, tantangan pada deteksi gerak menjadi bertambah yaitu antara lain: bagaimana mengenali objek pada video dengan resolusi rendah. Eksperimen yang dilakukan yaitu pengambilan frame, deteksi tepi, background substraction, perbandingan frame, pemberian nilai threshold dan hitung jumlah total piksel. Deteksi tepi Sobel digunakan untuk membantu dalam proses background substraction. Sedangkan background substraction digunakan untuk menentukan objek tersebut bergerak atau tidak berdasarkan nilai threshold yang ditentukan. Di dalam implementasinya, objek yang bergerak ditandai dengan garis kotak berwarna merah yang mengelilingi objek tersebut. Dari pengujian diperoleh hasil akurasi dalam mendeteksi gerak mencapai 88,3%. Nilai akurasi tersebut dipengaruhi oleh nilai threshold, cahaya dan jarak objek dari kamera. Kata kunci: Background Subtraction, Deteksi Tepi Sobel, Motion Detection, Webcam. 1. Pendahuluan Metode perubahan piksel (Background Substraction) merupakan salah satu metode yang umum digunakan untuk mendeteksi gerak suatu gambar bergerak. Proses ini dilakukan dengan cara membandingkan setiap frame pada video dan melakukan kalkulasi tertentu untuk melihat gerakan dan arah gerakan. Namun, metode ini sangat sensitif dengan cahaya. Di dalam lingkungan statis metode ini dapat mendeteksi gerakan ataupun objek dengan baik. Namun, pada kondisi lingkungan yang lain metode ini sering mengalami kesalahan dalam mendeteksi gerakan, salah satunya adalah ketika terjadi perubahan cahaya, maka cahaya yang berubah dianggap sebagai suatu gerakan [1]. Kesalahan yang terjadi dapat dihindari dengan menambahkan fungsi lainnya yaitu dengan deteksi tepi Sobel. Metode deteksi tepi Sobel digunakan untuk mendapatkan batas tepi dari objek yang bergerak sehingga piksel yang bergerak disegmentasi menjadi objek. Cara ini dapat meningkatkan akurasi deteksi gerak menggunakan Background Substraction. Deteksi tepi Sobel merupakan metode deteksi tepi yang memiliki kualitas deteksi yang lebih baik dibandingkan dengan metode deteksi tepi gradient pertama lainnya [2]. Algoritma ini termasuk algoritma pemograman yang berfungsi sebagai filter image. Filter ini mendeteksi keseluruhan edge yang ada. Dalam prosesnya filter ini menggunakan sebuah operator yang dinamakan operator Sobel. 2. Metode Penelitian Motion detection (deteksi gerak) secara sederhana dapat dilakukan dengan mencari perubahan posisi antara dua buah citra yang berurutan yang diperoleh dari hasil pencarian dengan menggunakan perangkat monitoring seperti webcam. Metode operasi perhitungan yang digunakan untuk mendeteksi adanya gerakan yaitu operasi perubahan piksel putih (255). Untuk itu citra yang didapat harus diubah SENTRA 2017 V - 1

ke dalam bentuk grayscale agar nilai yang ada pada citra tersebut lebih sedikit dan mudah untuk dihitung. Operasi perbandingan antara dua buah citra, dimana kedua buah citra tersebut memiliki objek yang sama (background objek tersebut sama) bila terdapat perubahan posisi piksel putih (255) maka dapat disimpulkan adanya suatu gerakan [3]. Output dari Background Subtraction biasanya adalah inputan yang dapat diproses lebih lanjut. Kualitas Background Subtraction tergantung pada teknik pemodelan background yang digunakan untuk pengambilan background dasar. Tujuan dari Background Subtraction itu sendiri adalah untuk menghasilkan urutan frame dari kamera dan mendeteksi seluruh objek foreground. Suatu deskripsi pendekatan yang telah ada tentang Background Subtraction adalah mendeteksi objek dari foreground sebagai perbedaan frame sekarang dan gambar background [4]. Suatu piksel dikatakan foreground jika: > h h (1) Metode ini sangat peka dengan nilai threshold karena nilai threshold akan berpengaruh penting pada hasil gambar yang nantinya akan dibandingkan dan dilihat apakah ada perubahan atau tidak. Untuk dapat mendeteksi gerak dari suatu objek maka jumlah piksel dari gambar harus dapat kita ketahui dengan cara [4]: Kamera mempunyai resolusi 320 x 240 sehingga untuk menghitung banyaknya piksel gambar tersebut adalah: Jumlah piksel total = panjang x lebar = 320 x240 = 76800 piksel Kamera akan mendeteksi gerakan apabila jumlah piksel yang ada lebih banyak dari pada 0,08% dari jumlah piksel sehingga webcam akan merekam apabila Jumlah piksel min > 0,008 x Jumlah piksel total Jumlah piksel min > 0,008 x 76800 Jumlah piksel min > 230,4 piksel Di bawah nilai tersebut dianggap tidak terjadi gerakan. Thersholding digunakan untuk mengelompokan citra dengan mengatur nilai intensitas semua piksel yang lebih besar dari nilai threshold T sebagai latar depan dan yang lebih kecil dari nilai threshold T sebagai latar belakang. Biasanya pengaturan nilai threshold dilakukan berdasarkan histogram grayscale. Karena ketika gambar ataupun citra tersebut sudah dalam bentuk grayscale barulah dapat dilakukan pemberian nilai antara objek dan background-nya. Lalu dibuat ketentuan antara objek dan background sesuai dengan threshold yang telah ditentukan [5]. Deteksi Tepi Sobel Analisis citra bertujuan mengidentifikasi parameter-parameter yang diasosiasikan dengan ciri (feature) dari objek di dalam citra. Analisis citra pada dasarnya terdiri dari tiga tahapan: ekstraksi (feature extraction), segmentasi, dan klasifikasi. Faktor kunci dalam mengekstraksi ciri adalah kemampuan mendeteksi keberadaan tepi (edge) dari objek di dalam citra. Setelah tepi objek diketahui, langkah selanjutnya dalam analisis citra adalah segmentasi, yaitu mereduksi citra menjadi objek atau region, misalnya memisahkan objek-objek yang ada dengan mengekstraksi batas-batas objek (boundary). Langkah terakhir dari analisis citra adalah klasifikasi, yaitu memetakan segmen-segmen yang berbeda ke dalam kelas objek yang berbeda pula [2]. Metode Sobel merupakan salah satu pengembangan dari teknik edge detection sebelumnya (Metode Robert) dengan menggunakan HPF (High pas Filter) yang diberikan satu angka nol sebagai penyangga. Algoritma ini termasuk algoritma pemrograman yang berfungsi sebagai filter image. Filter ini mendeteksi keseluruhan edge yang ada. Dalam prosesnya filter ini menggunakan sebuah operator, yang dinamakan operator Sobel. Operator Sobel menggunakan matriks n x n dengan berordo 3 x 3, 5 x 5, 7 x 7. Matriks seperti ini digunakan untuk mendapatkan piksel tengah sehingga menjadi titik tengah matriks. Piksel tengah ini merupakan piksel yang akan diperiksa. Cara pemanfaatan matriks ini sama V - 2 SENTRA 2017

seperti pemakaian sebuah grid, yaitu dengan cara memasukan piksel-piksel di sekitar citra yang sedang diperiksa (piksel tengah) ke dalam matriks [6]. Operator sobel adalah magnitudo dari gradien yang dihitung dengan rumus: Yang dalam hal ini turunan parsial dihitung dengan (2) (3) Tinjau pengaturan pixel di sekitar pixel (x,y): (4) Dengan konstanta c = 2, S x dan S y dapat dinyatakan sebagai berikut: (5) Arah tepi dihitung dengan persamaan Berikut adalah contoh pendeteksian tepi dengan operator Sobel. Konvolusi pertama dilakukan terhadap piksel yang bernilai 1 (di titik pusat mask): (6) (i) Citra semula (ii) hasil konvolusi Nilai 18 pada citra hasil konvolusi diperoleh dengan perhitungan berikut : Sx =(3)(-1) + (2)(-2) + (3)(-1) + (2)(1) +(6)(2) +(7)(1) = 11 Sy = ( 3)(1) +(4)(2) + (2)(2) + (3)(-1) + (5)(-2) + (7)(-1) = -7 SENTRA 2017 V - 3

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Sumber Data Dalam pengambilan video untuk masukan akan ditangkap menggunakan kamera webcam yang memiliki maksimal resolusi yang berbeda-beda mulai 640 x 480 hingga kamera webcam yang memiliki resolusi 640 x 720. Pengambilan video dilakukan di dalam dan di luar ruangan, dan format video yang diambil dalam bentuk video (.avi). Video yang diambil kemudian diekstrak setiap frame-nya sehingga proses kalkulasi dilakukan pada masing-masing frame. Grayscale Setiap frame yang diambil dilakukan proses grayscale. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam mendeteksi nilai-nilai piksel tepi yang ada pada frame tersebut. Jika masih dalam bentuk RGB maka penghitungan piksel-piksel tepi yang ada akan lebih banyak. Deteksi Tepi Sobel Gambar 1 Proses grayscale Gambar 2 Proses Deteksi Tepi Sobel Deteksi Gerak Dengan Background Substraction Pada proses ini sistem akan mengambil frame background dan last background untuk dibandingkan. Pada metode Background Subtraction citra yang masuk akan diubah dalam bentuk citra hitam-putih, hal tersebut berguna dalam menghitung jumlah piksel putih yang ada pada setiap frame. V - 4 SENTRA 2017

Gambar 3 Proses Background Substraction Berikut adalah citra hasil dari capture sistem pendeteksi gerak yang mnedeteksi adanya suatu gerakan: Gambar 4 Hasil proses Background Substraction Gambar 5 Hasil implementasi Motion Detection SENTRA 2017 V - 5

Pada gambar tersebut dapat diperhatikan bahwa bagian yang ditandai dengan kotak-kotak merah merupakan bagian gambar yang dideteksi sebagai objek bergerak. 4. Kesimpulan Berikut kesimpulan dari hasil penelitian: 1. Persentase sistem dalam mendeteksi gerakan mencapai 88.3%. 2. Nilai threshold di atas 30 tidak menganggap perubahan cahaya sebagai gerakan. 3. Deteksi gerak terbaik berada pada nilai threshold antara 30-50. Referensi [1] D. Prihatmoko and K. A. Zyen, "Sistem Pendeteksi Gerak Berbasis Web Menggunakan Metode Background Substraction," Jurnal DISPROTEK, vol. 6, 2015. [2] R. Munir, Pengolahan Citra Digital Dengan Pendekatan Algoritmik, Bandung: Informatika, 2004. [3] N. Singh, P. Kumar, P. Akhoury, R. Kumar and M. Ramasubramanian, "Motion Detection Application Using Web Camera," International Journal of Modern Engineering Research, pp. 75-77. [4] K. D. Irianto, G. Ariyanto and D. A. P, "Motion Detection Using Opencv With Background Subtraction and Frame Differencing Technique," Simposium Nasional RAPI VIII, 2009. [5] A. Y. Mustafa, "Penentuan Threshold Menggunakan Algoritma Fuzzy C-Means Untuk Segmentasi Region Pada Plat Motor Kendaraan," Jurnal Teknologi Informasi, vol. 10, 2014. [6] I. Munandar and B. E. Cahyono, "Implementasi Algoritma Deteksi Tepi Untuk Menentukan Kualitas Surface Pada Mutiara Laut Dengan Menggunakan Metode Sobel," in Seminar Hasil Teknik Informatika UMM, Malang, 2009. V - 6 SENTRA 2017