Perawatan Anestesi dan Bedah (PAB)
PAB: Maksud Anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah sering dilakukan dan kompleks Hal-hal tersebut membutuhkan: Pengkajian yang lengkap dan menyeluruh Perencanaan perawatan yang terintegrasi Pemantauan pasien terus-menerus Transfer berdasarkan kriteria tertentu untuk kelanjutan perawatan Rehabilitasi Transfer dan pemulangan akhir
Pertanyaan Berapa banyak diantara anda menggunakan anestesi di rumah sakit anda? Berapa banyak hal itu dilakukan di tempat yang berbeda di rumah sakit? Apakah faktor risiko terbesar dalam memberikan anestesi?
PAB-Empat Area Fokus Organisasi dan Manajemen Sedasi sedang dan dalam Perawatan anestesi Perawatan bedah
Sedasi Sedasi Sedang Sedasi Dalam Pasien menanggapi perintah lisan dengan baik Tidak diperlukan intervensi untuk memelihara jalan napas pasien Fungsi kardiovaskular biasanya dipelihara Pasien tidak dapat dirangsang dengan mudah tetapi menanggapi dengan baik setelah stimulasi berulang atau yang menyakitkan Jalan napas mungkin terganggu Fungsi kardiovaskular biasanya dipelihara
Organisasi dan Manajemen Layanan anestesi (termasuk sedasi sedang dan dalam) tersedia untuk keadaan darurat setelah jam kegiatan kerja biasa. Sumber luar dipilih berdasarkan rekomendasi direktur, rekam jejak kinerja yang dapat diterima, dan kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Organisasi dan Manajemen Layanan anestesi (termasuk sedasi sedang dan dalam) seragam di seluruh rumah sakit. Layanan anestesi (termasuk sedasi sedang dan dalam) berada di bawah arahan satu atau lebih individu yang memenuhi kualifikasi. Tanggung jawab ditetapkan dan dijalankan untuk: mengembangkan, menerapkan dan menjaga kebijakan dan prosedur menjalankan program pengendalian mutu merekomendasikan sumber dari luar untuk layanan anestesi (termasuk sedasi sedang dan dalam) memantau dan mengkaji semua layanan anestesi (termasuk sedasi sedang dan dalam)
Perawatan Sedasi Kebijakan dan prosedur sedasi mengidentifikasi bagaimana perencanaan dilaksanakan, termasuk menetapkan perbedaan penerapan sedasi antara populasi dewasa dan pediatrik atau pertimbangan-pertimbangan khusus lainnya; dokumentasi yang diperlukan tim perawatan untuk bekerja dan berkomunikasi secara efektif; pertimbangan persetujuan khusus, jika sesuai; frekuensi dan jenis persyaratan pemantauan pasien; kualifikasi atau keterampilan khusus staf yang terlibat dalam proses sedasi; ketersediaan dan penggunaan peralatan khusus.
Perawatan Sedasi Kualifikasi dokter, dokter gigi, atau individu lain yang bertanggung jawab akan pasien yang menerima sedasi sedang dan dalam harus kompeten dalam: teknik-teknik berbagai cara sedasi; pemantauan yang tepat; respons terhadap komplikasi; penggunaan zat antidotum; dan setidaknya melakukan pertolongan pertama atau P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) atau menggunakan alat-alat bantu kehidupan yang mendasar.
Perawatan Sedasi Asesmen prasedasi dilaksanakan konsisten dengan kebijakan rumah sakit. Individu yang memenuhi kualifikasi memantau pasien selama masa sedasi dan mendokumentasikan pemantauan tersebut. Kriteria untuk pemulihan dan selesainya sedasi ditetapkan dan didokumentasikan.
Perawatan Anestesi Asesmen praanestesi dilaksanakan untuk setiap pasien. Asesmen prainduksi yang terpisah dilaksanakan. Kedua asesmen tersebut dilaksanakan oleh seseorang yang memenuhi kualifikasi dan didokumentasikan di rekam medis
Perawatan Anestesi Perawatan anestesi setiap pasien direncanakan dan didokumentasikan di dalam rekam medis. Risiko, manfaat, dan alternatif dibahas dengan pasien, keluarga pasien, atau mereka yang membuat keputusan untuk pasien. Jenis dan teknik anestesi yang digunakan ditulis di dalam rekam medis. Ahli anestesi dan/atau perawat anestesi dan asisten anestesi diidentifikasi di dalam catatan anestesi pasien.
Perawatan Anestesi Frekuensi minimum dan jenis pemantauan selama anestesi seragam untuk pasien serupa yang menerima anestesi yang serupa di mana pun anestesi tersebut diberikan. Status fisiologis dipantau berdasarkan kebijakan dan prosedur selama pemberian anestesi. Hasil-hasil pemantauan ditulis di dalam catatan anestesi pasien.
Perawatan Anestesi Pasien dipantau sesuai dengan kebijakan selama masa pemulihan pascaanestesi. Penemuan-penemuan dalam pemantauan dituliskan Pasien dipindahkan dari unit pascaanestesi dengan salah satu alternatif berikut: dipindahkan (atau pemantauan pemulihan dihentikan) oleh seorang ahli anestesi yang memenuhi kualifikasi atau individu lain yang diizinkan oleh individu yang bertanggung jawab mengelola layanan anestesi. dipindahkan (atau pemantauan pemulihan dihentikan) oleh seorang perawat atau individu yang memiliki kualifikasi setara berdasarkan kriteria pascaanestesi yang ditetapkan oleh pemimpin rumah sakit. Rekam medis menunjukkan bukti bahwa kriteria tersebut terpenuhi. dipindahkan ke unit yang mampu menyediakan perawatan pascaanestesi atau pascasedasi pasien khusus Waktu dimulai dan dihentikannya proses pemulihan ditulis di dalam rekam medis.
Perawatan Bedah Dokumentasi oleh dokter yang bertanggung jawab sebelum prosedur: Asesmen pra bedah diagnosis praoperasi dan prosedur yang yang direncanakan Perawatan bedah setiap pasien direncanakan berdasarkan informasi asesmen.
Perawatan Bedah Pasien, keluarga pasien, dan pembuat keputusan diberi edukasi mengenai risiko, manfaat, kemungkinan komplikasi, dan alternatif yang berkaitan dengan prosedur bedah yang direncanakan. Penyuluhan tersebut mencakup kebutuhan, risiko dan manfaat, serta alternatif penggunaan darah dan produk darah. Ahli bedah pasien atau individu lain yang memenuhi kualifikasi memberikan edukasi tersebut.
Perawatan Bedah Isi minimum laporan bedah tertulis atau catatan operasi singkat meliputi: diagnosis pascaoperasi; nama ahli bedah dan para asistennya; nama prosedur; spesimen bedah yang dikirim untuk pemeriksaan; komplikasi ataupun tidak adanya komplikasi selama prosedur, termasuk jumlah darah yang hilang disebut secara khusus; dan tanggal, waktu dan tanda tangan dokter yang bertanggung jawab.
Perawatan Bedah Status fisiologis pasien dipantau secara terusmenerus selama pembedahan. Hal-hal yang ditemukan dimasukkan ke dalam rekam medis. Perawatan pascaoperasi setiap pasien direncanakan dan meliputi medis, keperawatan dan lainnya seperti diindikasikan oleh kebutuhan pasien. Rencana perawatan didokumentasikan dalam rekam medis dalam waktu 24 jam setelah pembedahan.