BULETIN IKLIM. Edisi November BMKG Stasiun Meteorologi Pangkalpinang

dokumen-dokumen yang mirip
Bulet n klim PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

ANALISIS HUJAN SEPTEMBER 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN NOVEMBER, DESEMBER 2016 DAN JANUARI 2017 DI BANGKA BELITUNG

ANALISIS HUJAN AGUSTUS 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN OKTOBER, NOVEMBER DAN DESEMBER 2016 DI BANGKA BELITUNG

ANALISIS HUJAN MARET 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN MEI, JUNI DAN JULI 2016 DI BANGKA BELITUNG

ANALISIS HUJAN JANUARI 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN MARET, APRIL DAN MEI 2016 DI BANGKA BELITUNG

ANALISIS HUJAN OKTOBER 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN DESEMBER 2016, JANUARI DAN FEBRUARI 2017 DI BANGKA BELITUNG

ANALISIS HUJAN NOVEMBER 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN JANUARI,FEBRUARIDAN MARET 2017 DI BANGKA BELITUNG

ANALISIS HUJAN JULI 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN SEPTEMBER, OKTOBER DAN NOVEMBER 2016 DI BANGKA BELITUNG

ANALISIS HUJAN FEBRUARI 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN APRIL, MEI DAN JUNI 2016 DI BANGKA BELITUNG

ANALISIS CUACA EKSTRIM TERKAIT KEJADIAN HUJAN LEBAT DAN BANJIR DI PULAU BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA - BELITUNG TANGGAL 11 MARET 2018

STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG

STASIUN METEOROLOGI PANGKALPINANG

STASIUN METEOROLOGI PANGKALPINANG

ANALISIS CUACA TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI PULAU BANGKA TANGGAL 07 FEBRUARI 2016

KATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP

ANALISIS HUJAN DESEMBER 2015 DAN PRAKIRAAN HUJAN FEBRUARI, MARET DAN APRIL 2016 DI SUMATERA SELATAN

I. INFORMASI METEOROLOGI

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

I. INFORMASI METEOROLOGI

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

I. INFORMASI METEOROLOGI

I. INFORMASI METEOROLOGI

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Lampiran I.19 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

KATA PENGANTAR. Banjarbaru, Oktober 2012 Kepala Stasiun Klimatologi Banjarbaru. Ir. PURWANTO NIP Buletin Edisi Oktober 2012

KATA PENGANTAR. Semarang, 22 maret 2018 KEPALA STASIUN. Ir. TUBAN WIYOSO, MSi NIP STASIUN KLIMATOLOGI SEMARANG

KATA PENGANTAR. Pontianak, 1 April 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK. WANDAYANTOLIS, S.Si, M.Si NIP

ANALISIS HUJAN FEBRUARI 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN APRIL, MEI DAN JUNI 2016 DI SUMATERA SELATAN

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS HUJAN JANUARI 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN MARET, APRIL DAN MEI 2016 DI SUMATERA SELATAN

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

ANALISIS HUJAN OKTOBER 2015 DAN PRAKIRAAN HUJAN DESEMBER 2015, JANUARI DAN FEBRUARI 2016 DI SUMATERA SELATAN

EVALUASI CUACA BULAN JUNI 2016 DI STASIUN METEOROLOGI PERAK 1 SURABAYA

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

ANALISIS HUJAN JUNI 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2016 DI SUMATERA SELATAN

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

ANALISIS HUJAN MARET 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN MEI, JUNI DAN JULI 2016 DI SUMATERA SELATAN

JUMLAH PUSKESMAS MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2013)

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

PRAKIRAAN MUSIM 2017/2018

PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2017 REDAKSI

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN JANUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I SULTAN AJI MUHAMMAD SULAIMAN SEPINGGAN BALIKPAPAN

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

Buletin Edisi Januari Tahun 2017 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2016

ANALISIS UNSUR CUACA BULAN FEBRUARI 2018 DI STASIUN METEOROLOGI MALIKUSSALEH-ACEH UTARA. Oleh Febryanto Simanjuntak S.Tr

ANALISIS ANOMALI CURAH HUJAN FEBRUARI 2018 DALAM KAITAN TERJADINYA KARHUTLA DI KALBAR. Fanni Aditya, Firsta Zukhrufiana Setiawati, Ismaharto Adi

Buletin Edisi September Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi Oktober Tahun 2016 KATA PENGANTAR

ANALISIS KEJADIAN BANJIR TANGGAL 10 SEPTEMBER 2017 DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI, PROVINSI SUMATERA UTARA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

PROSPEK IKLIM DASARIAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Update: 01 Februari 2016

KATA PENGANTAR. Sleman, Februari 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI MLATI. AGUS SUDARYATNO, S.Kom, MM NIP

PEMETAAN SEGMENTASI SASARAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA

KEPALA, STASIUN KLIMATOLOGI MLATI

Buletin Edisi November Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Analisis Hujan Bulan Juni 2012 Iklim Mikro Bulan Juni 2012 Prakiraan Hujan Bulan Agustus, September dan Oktober 2012

STASIUN METEOROLOGI TANJUNGPANDAN

Buletin Edisi Juli Tahun 2016 KATA PENGANTAR

Buletin Edisi Agustustus Tahun 2016 KATA PENGANTAR

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

ANALISIS HUJAN APRIL 2016 DAN PRAKIRAAN HUJAN JUNI, JULI DAN AGUSTUS 2016 DI SUMATERA SELATAN

KATA PENGANTAR. Segala kritik dan saran sangat kami harapkan guna peningkatan kualitas publikasi ini. Semoga bermanfaat.

STASIUN KLIMATOLOGI KAIRATU

BULETIN METEOROLOGI BMKG STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA. Agustus Volume V - No.

PENGANTAR. Bogor, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR. DEDI SUCAHYONO S, S.Si, M.Si NIP

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR

KATA PENGANTAR. Prakiraan Musim Kemarau 2018

BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM

MONITORING DINAMIKA ATMOSFER DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN SEPTEMBER 2016 FEBRUARI 2017

Buletin Bulan Juni Tahun 2016 KATA PENGANTAR

ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER LAUT, ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN UPDATED DASARIAN II FEBRUARI 2017

Analisis Hujan Bulan Oktober 2012 Iklim Mikro Bulan Oktober 2012

Transkripsi:

Edisi November 2017 BULETIN IKLIM PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Analisa Curah Hujan Oktober 2017 Prakiraan Curah Hujan Desember 2017,Januari dan Februari 2018 Informasi Peta Kekeringan Metode SPI (Standardized Precipitation Index) BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS I DEPATI AMIR PANGKALPINANG Jalan Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Kode Pos 33171 Telepon (0717) 436894, Fax (0717) 432060 E-mail: bmg_pkp@yahoo.co.id, stamet.pangkalpinang@bmkg.go.id BMKG www.stametpangkalpinang.com Stasiun Meteorologi Pangkalpinang

BULETIN IKLIM PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG EDISI NOVEMBER 2017 DI TERBITKAN OLEH: STASIUN METEOROLOGI KLAS 1 DEPATI AMIR PANGKALPINANG JL. BANDARA DEPATI AMIR PANGKALAN BARU BANGKA TENGAH, KEP. BANGKA BELITUNG PENANGGUNG JAWAB: Mohammad Nurhuda, S.T. REDAKTUR: Ahmad Bisri, S.T Eko Taufiq S., S.T EDITOR: Nur Setiawan, S.Si Aflah Yuliarti, S.Tr TIM PENGELOLA DATA: Slamet Supriadi, M.Si Evi Diana Prihatiningsih, A.Md Irlando Kusumo, S.Tr Muhammad Nurwahyudi, S.Tr KONTRIBUTOR DATA: Tri Yulianto, S.Kom Rizki Adzani, S.ST Anggun Rahmania, S.Tr DESAIN COVER: Bimo Satria Nugroho Presli P. Simanjutak Susanto PERCETAKAN & DISTRIBUSI: Elsye Hervianti, S.E Hermansjah,S.Kom Ivan Frediyoki Eka Febriansyah, SE M. Fathi Robbani, S.Tr i WEBSITE & EMAIL: www.stametpangkalpinang.com bmg_pkp@yahoo.co.id

KATA PENGANTAR Analisis Hujan Bulan Oktober dan Prakiraan hujan bulan Desember, Januari dan Februari 2018 disusun berdasarkan hasil analisis data hujan yang diterima dari stasiun dan pos pengamatan curah hujan yang ada di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta unsur cuaca lainnya dengan memperhatikan kondisi fisis dan dinamika atmosfer yang sedang berlangsung yang cenderung dapat mempengaruhi iklim di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Disamping itu dalam buletin ini juga disampaikan beberapa informasi meteorologi lainnya, antara lain tentang banyaknya hari hujan, monitoring hari tanpa hujan berturut turut, Informasi tingkat kekeringan dan kejadian ekstrim yang terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Mengingat ketepatan hasil Analisis dan Prakiraan curah hujan ini sangat tergantung dari data yang masuk, maka diharapkan Stasiun Kerjasama maupun Pos-Pos Hujan dapat menyampaikan data hasil pengamatan secara tepat waktu ke Stasiun Meteorologi Klas I Pangkalpinang. Mudah-mudahan dengan diterbitkannya hasil Analisis dan Prakiraan Hujan di Kepulauan Bangka Belitung ini dapat lebih bermanfaat bagi para pembuat keputusan maupun masyarakat pada umumnya. Kami ucapkan terima kasih kepada instansi, stasiun kerja sama dan semua pihak yang telah membantu penyusunan terbitan ini. Pangkalpinang, 15 November 2017 KEPALA STASIUN METEOROLOGIKLAS I PANGKALPINANG ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR TABEL... iv PENGERTIAN... 1 I. RINGKASAN... 3 II. ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2017... 5 A. ANALISIS CURAH HUJAN BULAN OKTOBER 2017... 5 B. ANALISIS SIFAT HUJAN BULAN OKTOBER 2017... 6 C. INFORMASI CURAH HUJAN EKSTRIM HARIAN OKTOBER 2017... 7 III. PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER, JANUARI 2017 DAN FEBRUARI 2018... 8 A. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN DESEMBER 2017... 8 1. Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2017... 8 2. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2017... 9 B. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN JANUARI 2018... 9 1. Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2018... 9 2. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2018... 10 C. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN FEBRUARI 2018... 11 1. Prakiraan Curah Hujan Bulan Februari 2018... 11 2. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Februari 2018... 12 IV. INFORMASI JUMLAH HARI HUJAN OKTOBER 2017... 14 A. INFORMASI JUMLAH HARI HUJAN DI PROV. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG... 14 V. EVALUASI TINGKAT BAHAYA KEBAKARAN... 15 VI. PETA MONITORING HARI TANPA HUJAN BERTURUT-TURUT (UPDATE 10 NOVEMBER 2017)... 17 VII. INFORMASI TINGKAT KEKERINGAN DENGAN METODE SPI... 18 A. MONITORING TINGKAT KEKERINGAN BULAN OKTOBER 2017... 18 B. PRAKIRAAN TINGKAT KEKERINGAN BULAN DESEMBER 2017... 20 VIII. PENGAMATAN ARAH DAN KECEPATAN ANGIN DI KOTA PANGKALPINANG BULAN OKTOBER 2017... 23 A. ARAH DAN KECEPATAN ANGIN RATA-RATA... 23 1. METODE WIND ROSE... 23 2. DISTRIBUSI FREKUENSI KECEPATAN ANGIN... 23 LAMPIRAN... 25 LAMPIRAN 2. DATA INDEKS SPI 3 BULANAN (AGUSTUS OKTOBER 2017) DI KEP. BANGKA BELITUNG... 25 iii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Anomali suhu muka laut dasarian III Oktober 2017... 3 Gambar 3. Peta distribusi curah hujan bulan Oktober 2017... 5 Gambar 4. Peta distribusi sifat hujan bulan Oktober 2017... 6 Gambar 5.Peta prakiraan curah hujan bulan Desember 2017... 8 Gambar 6. Peta prakiraan sifat hujan buan Desember 2017... 9 Gambar 7. Peta prakiraan curah hujan bulan Januari 2018... 10 Gambar 8. Peta sifat hujan bulan Januari 2018... 11 Gambar 9. Peta prakiraan curah hujan bulan Februari 2018... 12 Gambar 10. Peta sifat hujan bulan Februari 2018... 13 Gambar 11. Grafik FDRS Pangkal Pinang 1 sampai dengan 31 Oktober Tahun 2017... 16 Gambar 12. Peta monitoring hari tanpa hujan berturut-turut Prop. Bangka Belitung... 17 Gambar 13. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 Bulanan Provinsi Kep. Bangka Belitung Agustus - Oktober 2017... 18 Gambar 14. Prakiraan indeks presipitasi terstandarisasi (SPI) 3 bulanan Oktober Desember 2017... 20 Gambar 15. Analisis Arah dan Kecepatan Angin Metode Wind rose buan Oktober 2017... 23 Gambar 16. Distribusi frekuensi kecepatan angin bulan Oktober 2017... 23 DAFTAR TABEL Tabel 1. Analisis distribusi curah hujan bulan Oktober 2017... 5 Tabel 2. Analisis sifat hujan bulan Oktober 2017... 6 Tabel 3. Analisis kejadian curah hujan Lebat dan sangat lebat di Bangka Oktober 2017... 7 Tabel 4. Analisis kejadian curah hujan Lebat dan sangat lebat di Belitung Oktober 2017... 7 Tabel 5.Prakiraan curah hujan bulan Desember 2017... 8 Tabel 6. Prakiraan sifat hujan bulan Desember 2017... 9 Tabel 7. Prakiraan curah hujan bulan Januari 2017... 10 Tabel 8. Prakiraan sifat hujan bulan Januari 2018... 11 Tabel 9. Prakiraan curah hujan bulan Februari 2018... 12 Tabel 10. Prakiraan sifat hujan bulan Februari 2018... 13 Tabel 11. Informasi jumlah hari hujan bulan Oktober 2017... 14 Tabel 12. Monitoring hari tanpa hujan wilayah Prop. Bangka Belitung... 17 Tabel 13. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI... 18 Tabel 14. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI... 19 Tabel 15. Prakiraan Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI 3 Bulanan Oktober Desember 2017... 20 Tabel 16. PrakiraanTingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI 3 Bulanan Oktober Desember 2017... 21 iv

PENGERTIAN 1. Cuaca adalah kondisi atmosfer yang terjadi suatu saat disuatu tempat dalam waktu yang relatif singkat, Iklim mengandung pengertian kebiasaan cuaca atau ciri kecuacaan yang terjadi di suatu tempat atau suatu daerah, sedangkan Musim adalah selang waktu dengan cuaca yang paling sering terjadi atau mencolok. Hujan adalah butir-butir air atau kristal es yang keluar dari awan yang sampai ke permukaan bumi. 2. Sifat Hujan : Perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan, dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat, sehingga jika sifat hujan Atas Normal bukan berarti jumlah curah hujan yang melimpah ataupun sebaliknya jika sifat hujan Bawah Normal bukan berarti tidak ada hujan. Sifat hujan dibagi menjadi tiga kriteria yaitu : a. Atas Normal ( AN ) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan terhadap rata ratanya > 115 %. b. Normal ( N ) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan terhadap rata ratanya antara 85 115 %. c. Bawah Normal ( BN ) jika nilai perbandingan jumlah curah hujan selama 1 bulan terhadap rata ratanya < 85 %. 3. Normal curah hujan : a. Rata-rata curah hujan bulanan: nilai rata rata curah hujan masing masing bulan dengan periode minimal 10 tahun. b. Normal curah hujan bulanan: nilai rata rata curah hujan masing masing bulan selama 30 tahun. 4. Musim hujan Suatu zona musim dikatakan masuk musim hujan jika dalam 10 hari atau satu dasarian jumlah curah hujannya mencapai lebih dari 50 mm dan diikuti oleh dasarian berikutnya atau dengan kata lain, dalam satu bulan jumlah curah hujannya sudah mencapai 150 mm. 5. Dasarian a. Dasarian adalah masa selama 10 ( sepuluh ) hari b. Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 ( tiga ) dasarian yaitu : Dasarian I: masa dari tanggal 1 sampai dengan 10 Dasarian II: masa dari tanggal 11 sampai dengan 20 Dasarian III: masa dari tanggal 21 sampai dengan akhir bulan Contoh: Awal musim hujan berkisar antara DesemberI Desember III Artinya = Tanggal 01 Desember sampai dengan 30 Desember 1

6. Kriteria Intensitas Curah Hujan a. Hujan sangat ringan intensitasnya < 5 mm dalam 24 jam b. Hujan ringan intensitasnya 5 20 mm dalam 24 jam c. Hujan sedang intensitasnya 20 50 mm dalam 24 jam d. Hujan lebat intensitasnya 50 100 mm dalam 24 jam e. Hujan sangat lebat intensitasnya > 100 mm dalam 24 jam 7. Anomali Adalah penyimpangan suatu nilai terhadap nilai rata-ratanya. 8. Penyempurnaan Istilah Informasi Iklim Sesuai dengan Surat Edaran Kepala BMKG no. UM.205./A.11/KB/BMKG-2010. Tentang Penyempurnaan Penggunaan Istilah Dalam Informasi Iklim / Hujan. a. Istilah Evaluasi pada Tabel atau Bab dan Sub Bab disempurnakan menjadi Analisis. b. Istilah Prakiraan Curah hujan pada Tabel atau Bab dan Sub Bab adalah tetap Prakiraan. c. Istilah Evaluasi pada Peta Evaluasi Curah Hujan disempurnakan menjadi Peta Distribusi Curah Hujan. Istilah Evaluasi pada Peta Evaluasi sifat hujan disempurnakan menjadi Peta Analisis Sifat Hujan. 9. Standardized Precipitation Index (SPI) Adalah indeks yang digunakan untuk menentukan penyimpangan curah hujan terhadap normalnya, dalam suatu periode waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan dst). Nilai SPI dihitung menggunakan metoda statistik probabilistik distribusi gamma. Berdasarkan nilai SPI ditentukan tingkat kekeringan dan kebasahan dengan kategori sebagai berikut : a. Tingkat Kekeringan : 1) Sangat Kering : Jika nilai SPI -2,00 2) Kering : Jika nilai SPI 1,50 s/d -1,99 3) Agak Kering : Jika nilai SPI -1,00 s/d -1,49 b. Normal : Jika nilai SPI -0,99 s/d 0,99 c. Tingkat Kebasahan : 1) Sangat Basah : Jika nilai SPI 2,00 2) Basah : Jika nilai SPI 1,50 s/d 1,99 3) Agak Basah : Jika nilai SPI 1,00 s/d 1,49 10. Kekeringan Meteorologis Adalah berkurangnya curah hujan dari keadaan normalnya dalam jangka waktu yang panjang (bulanan, dua bulanan, tiga bulanan, dst). 11. Curah Hujan Tiga Bulanan Adalah jumlah curah hujan selama tiga bulan, yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung nilai SPI. 2

I. RINGKASAN 1. Suhu muka laut perairan Indonesia November Desember 2017 umumnya Anomali SST perairan Indonesia dan sekitarnya diprediksi netral hingga anomali positif, Anomali positif terdapat di perairan barat Sumatera dan Indonesia bag.timur. Wilayah Nino 3.4 terjadi anomali suhu negatif. Samudera Hindia dibagian utara anomali positif hingga netral, sedangkan dibagian tenggara anomali negatif. Januari April 2018. SST Perairan Indonesia bag.barat diprediksi mulai terdapat anomali negatif dan berangsur menuju netral sedangkan di wilayah perairan Indonesia bag.timur diprediksi anomali positif hingga netral. Wilayah Nino 3.4, anomali negatif masih bertahan. Sedangkan Samudera Hindia diprediksi akan didominasi kondisi netral. Gambar 1. Anomali suhu muka laut dasarian III Oktober 2017 2. ENSO (El Nino-Southern Oscillation ) Pembentukan El-Nino dikaitkan dengan pola sirkulasi samudera pasifik yang dikenal sebagai osilasi selatan sehingga disebut juga El Nino-Southern Oscillation (ENSO), merupakan fenomena yang ditimbulkan oleh interaksi laut-atmosfer yang terjadi di Samudra Pasifik tropis. Fenomena La Nina dapat menyebabkan meningkatnya curah hujan secara drastis, bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup hangat. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin tidak berpengaruh terhadap bertambahnya curah hujan secara signifikan di Indonesia. 3

Fenomena ENSO (El Nino Southern Oscillation) diprediksi berada pada kondisi La Nina lemah pada bulan November 2017 Februari 2018. 3. Dipole Mode India OceanDipole Mode (IODM) atau yang lebih dikenal Dipole Mode didefinisikan sebagai interaksi laut dan atmosfer di Samudera Hindia di sekitar khatulistiwa yang ditandai dengan gejala akan memanasnya suhu permukaan laut (SPL) dari di sepanjang Ekuator Samudera Hindia, khususnya sebelah selatan India yang diiringi dengan menurunnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia di wilayah pantai barat Sumatera (Saji dan Yamagata, 2001). Gambar 2. Prediksi indeks Dipole Mode Jika nilai IODM positif, pada umumnya berdampak pada berkurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat, sedangkan nilai IODM negatif, dapat menyebabkan adanya penambahan curah hujan di Indonesia bagian barat. Indeks Dipole Mode (IODM) berada pada kondisi normal pada November 2017 - Februari 2018 sehingga mengindikasikan bahwa penambahan uap air dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat tidak signifikan. 4

II. ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2017 A. ANALISIS CURAH HUJAN BULAN OKTOBER 2017 Berdasarkan data curah hujan yang diterima dari Pos hujan di Kepulauan Bangka Belitung maka analisis curah hujan Oktober 2017 adalah sebagai berikut : Gambar 2. Peta distribusi curah hujan bulan Oktober 2017 Tabel 1. Analisis distribusi curah hujan bulan Oktober 2017 CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN / DAERAH 0 20-21 50-51 100 101 150 Sebagian kecil Kab. Bangka Barat bagian tengah, sebagian kecil Kab. Bangka Tengah bagian tengah, sebagian kecil Kab. Bangka Selatan bagian selatan, sebagian Kab. Belitung bagian selatan, sebagian kecil Kab. Belitung Timur bagian selatan Sebagian kecil Kab. Bangka Barat bagian tengah dan utara, sebagian kecil Kab. Bangka Induk bagian utara dan barat, sebagian Kab. Bangka Tengah bagian barat, sebagian besar Kab. Bangka Selatan bagian barat dan selatan, sebagian kecil Kab. Belitung bagian selatan, 5

sebagian kecil Kab. Belitung Timur bagian selatan dan timur 151 200 201 300 301 400 Sebagian besar Kab. Bangka Barat bagian barat dan timur, sebagian besar Kab. Bangka Induk bagian utara dan selatan, Pangkalpinang, sebagian Kab. Bangka tengah bagian timur, sebagian kecil Kab. Bangka Selatan bagian timur, sebagian kecil Kab. Belitung bagian selatan, sebagian Kab. Belitung Timur bagian selatan dan timur Sebagin kecil Kab. Bangka Barat bagian utara, sebagian Kab. Bangka Induk bagian tengah, sebagian besar Kab. Belitung bagian utara, sebagian besar Kab. Belitung Timur bagian utara Sebagian kecil Kab. Belitung bagian timur, sebagian Kab. Belitung Timur bagian tengah 401 500 - > 500 - B. ANALISIS SIFAT HUJAN BULAN OKTOBER 2017 Berdasarkan data curah hujan bulan Oktober 2017 yang diterima dari Stasiun/Pos hujan di Kepulauan Bangka Belitung maka analisis sifat hujan bulan Oktober 2017 adalah sebagai berikut: Gambar 3. Peta distribusi sifat hujan bulan Oktober 2017 Tabel 2. Analisis sifat hujan bulan Oktober 2017 6

SIFAT HUJAN BAWAH NORMAL NORMAL ATAS NORMAL KABUPATEN / DAERAH Sebagian kecil Kab. Bangka bagian utara, sebagian besar Kab. Bangka Tengah bagian barat, seluruh Kab. Bangka selatan Sebagian besar Kab. Bangka Barat bagian timur, sebagian besar Kab. Bangka bagian selatan, sebagian Pangkalpinang bagian utara, sebagian kecil Kab. Bangka Tengah bagian barat, sebagian Kab. Belitung Timur bagian timur Sebagian Kecil Kab. Bangka Barat bagian barat, sebagian Pangkalpinang bagian selatan, seluruh Kab. Belitung, sebagian Kab. Belitung Timur bagian barat C. INFORMASI CURAH HUJAN EKSTRIM HARIAN OKTOBER 2017 Tabel 3. Analisis kejadian curah hujan Lebat dan sangat lebat di Bangka Oktober 2017 KRITERIA CURAH HUJAN LEBAT (51 100 mm/hari) CURAH HUJAN SANGAT LEBAT (> 100 mm/hari) KABUPATEN / DAERAH Kelapa, Kundi, Pangkalan Baru, Lubuk Besar, Namang, Mangkol, Mentok Tabel 4. Analisis kejadian curah hujan Lebat dan sangat lebat di Belitung Oktober 2017 KRITERIA CURAH HUJAN LEBAT (51 100 mm/hari) CURAH HUJAN SANGAT LEBAT (> 100 mm/hari) KABUPATEN / DAERAH Buluh Tumbang, BPP Perawas, Sijuk, Tanjung Binga, Pangkalalang, Badau, Bukit Indah, Peggantungan, Damar, Kelapa Kampit, Simpang Renggiang, Dendang Membalong, Perawas, Tungkusan, 7

III. PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER, JANUARI 2017 DAN FEBRUARI 2018 A. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN DESEMBER 2017 1. Prakiraan Curah Hujan Bulan Desember 2017 Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan curah hujan bulan Desember 2017 Provinsi Kep. Bangka Belitung disajikan sebagai berikut : Gambar 4.Peta prakiraan curah hujan bulan Desember 2017 Tabel 5.Prakiraan curah hujan bulan Desember 2017 CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN / DAERAH 0 20-21 50-51 100-101 150-151 200-201 300-301 400 Seluruh Pulau Bangka dan Pulau Belitung 401 500-8

> 500-2. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Desember 2017 Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan curah hujan bulan Desember 2017 Provinsi Kep. Bangka Belitung disajikan sebagai berikut : Gambar 5. Peta prakiraan sifat hujan buan Desember 2017 Tabel 6. Prakiraan sifat hujan bulan Desember 2017 SIFAT HUJAN KABUPATEN / DAERAH BAWAH NORMAL - NORMAL - ATAS NORMAL Seluruh Pulau Bangka dan Pulau Belitung B. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN JANUARI 2018 1. Prakiraan Curah Hujan Bulan Januari 2018 Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan curah hujan bulan Januari 2018 Provinsi Kep. Bangka Belitung disajikan sebagai berikut : 9

Gambar 6. Peta prakiraan curah hujan bulan Januari 2018 Tabel 7. Prakiraan curah hujan bulan Januari 2017 CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN / DAERAH 0 20-21 50-51 100-101 150-151 200-201 300-301 400 Seluruh Pulau Bangka dan Pulau Belitung 401 500 - > 500-2. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Januari 2018 Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan curah hujan bulan Januari 2017 Provinsi Kep. Bangka Belitung disajikan sebagai berikut : 10

Gambar 7. Peta sifat hujan bulan Januari 2018 Tabel 8. Prakiraan sifat hujan bulan Januari 2018 SIFAT HUJAN KABUPATEN / DAERAH BAWAH NORMAL - NORMAL - ATAS NORMAL Seluruh Pulau Bangka dan Pulau Belitung C. PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN FEBRUARI 2018 1. Prakiraan Curah Hujan Bulan Februari 2018 Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan curah hujan bulan Februari 2018 Provinsi Kep. Bangka Belitung disajikan sebagai berikut : 11

Gambar 8. Peta prakiraan curah hujan bulan Februari 2018 Tabel 9. Prakiraan curah hujan bulan Februari 2018 CURAH HUJAN (mm) KABUPATEN / DAERAH 0 20-21 50-51 100-101 150-151 200-201 300 Seluruh Pulau Belitung 301 400 Seluruh Pulau Bangka 401 500 - > 500-2. Prakiraan Sifat Hujan Bulan Februari 2018 Berdasarkan hasil perhitungan dan dengan mempertimbangkan kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia dan sekitarnya, maka prakiraan curah hujan bulan Februari 2018 Provinsi Kep. Bangka Belitung disajikan sebagai berikut : 12

Gambar 9. Peta sifat hujan bulan Februari 2018 Tabel 10. Prakiraan sifat hujan bulan Februari 2018 SIFAT HUJAN KABUPATEN / DAERAH BAWAH NORMAL - NORMAL - ATAS NORMAL Seluruh Pulau Bangka dan Pulau Belitung 13

IV. INFORMASI JUMLAH HARI HUJAN OKTOBER 2017 A. INFORMASI JUMLAH HARI HUJAN DI PROV. KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Tabel 11. Informasi jumlah hari hujan bulan Oktober 2017 KRITERIA KABUPATEN / DAERAH > 20 hari Tungkusan 10-20 hari Dendang, Simpang Tritip, Bukit Ketok, Muntok, Cambai, Mangkol, Kundi, Kace, Air Gegas, Tempilang, Pugul, Parit Tiga, Sungai Selan, Jebus, Kelapa, PAngkalpinang, Lubuk, Koba, Tanjung Binga, Membalong, Damar, Perawas, Dendang Beltim, Air Saga, Pegantungan, Lalang, Air Asam, Bukit Indah, Sijuk, Pangkallalang, Badau, Kelapa KAmpit, Cerucuk, Simpang Rengiang, Tungkusan < 10 hari Batu Betumpang, Bakam, Mayang, Rias, Simpang Pesak 14

V. EVALUASI TINGKAT BAHAYA KEBAKARAN A. Analisis FDRS (Fire Danger Rating System) bulan Oktober 2017 Pangkal Pinang FFMC merupakan suatu indikator mudah-tidaknya serasah (sampah hutan) terbakar dan bahan bakar lainnya yang diintegrasikan/dihubungkan dengan pengaruh cuaca pada beberapa hari sebelumnya. Kode ini dipengaruhi oleh 4 unsur cuaca, yaitu : curah hujan, suhu, kelembaban relatif dan kecepatan angin. Dari grafik indeks FFMC di Stasiun Meteorologi PangkalPinang dari tanggal 1 sampai dengan 31 Oktober 2017 dapat dilihat bahwa persentase kejadian indeks FFMC (Indeks bahan bakar halus) pada level Sedang 35,48 %; pada level Tinggi tercatat 19,35 %; dan pada level ekstrim tercatat 45,16 %. DC merupakan peringkat rata-rata kadar air dari bahan organik di bawah permukaan. Kode ini merupakan suatu indikator yang sangat berguna dalam penggunaan bahan bakar di hutan pada musim kering, termasuk jumlah kejadian asap pada lapisan bawah dan merupakan indikator terjadinya kabut asap. Kode ini dipengaruhi oleh 2 unsur cuaca, yaitu : Curah Hujan dan Suhu. Dari grafik indeks kekeringan (DC) di Stasiun Meteorologi PangkalPinang dapat dilihat bahwa kejadian indeks DC dari tanggal 1 sampai dengan 31 Oktober 2017 tercatat 100 % pada level Rendah. FWI merupakan angka peringkat intensitas kebakaran, yang dapat digunakan sebagai angka indeks secara umum dari sistem peringkat bahaya kebakaran. Dari grafik indeks cuaca kebakaran (FWI) di Stasiun Meteorologi PangkalPinang dari tanggal 1 sampai dengan 31 Oktober 2017 dapat dilihat bahwa persentase kejadian indeks cuaca kebakaran FWI pada level Rendah sebesar 45,16 %; pada level Sedang sebesar 48,39 %; dan pada level Tinggi sebesar 6,45 %. 15

Gambar 10. Grafik FDRS Pangkal Pinang 1 sampai dengan 31 Oktober Tahun 2017 16

VI. PETA MONITORING HARI TANPA HUJAN BERTURUT- TURUT (UPDATE 10 NOVEMBER 2017) Berikut adalah monitoring hari tanpa hujan berturut turut, hasil pantauan data pos hujan di wilayah Bangka Belitung : Tabel 12. Monitoring hari tanpa hujan wilayah Prop. Bangka Belitung Gambar 11. Peta monitoring hari tanpa hujan berturut-turut Prop. Bangka Belitung 17

VII. INFORMASI TINGKAT KEKERINGAN DENGAN METODE SPI A. MONITORING TINGKAT KEKERINGAN BULAN OKTOBER 2017 Analisis tingkat kekeringan dan kebasahan periode tiga bulanan (Agustus Oktober 2017) menggunakan indeks SPI disajikan dalam Gambar II.1. Detail analisis tiap wilayah propinsi dapat dilihat pada tabel 1 dan 2 yang menunjukkan daerah kabupaten dan kota. Hasil analisis didasarkan pada pengamatan curah hujan periode Agustus - Oktober 2017 di seluruh wilayah Kep. BangkaBelitung. Gambar 12. Indeks Presipitasi Terstandarisasi (SPI) 3 Bulanan Provinsi Kep. Bangka Belitung Agustus - Oktober 2017 Tabel 13. Monitoring Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI TINGKAT KEKERINGAN DAERAH SANGAT KERING KERING AGAK KERING NORMAL KAB. BANGKA BARAT - - - Kec. Muntok dan Sebagian Besar Kec. Simpang Teritip 18

KAB. BANGKA INDUK DAN KOTA PANGKALPINANG KAB. BANGKA TENGAH KAB. BANGKA SELATAN - - - - - - - - - Sebagian Kecil Kec. Puding Besar dan Sebagian Besar Kec. Mendo Barat Kec. Sungai Selan. Sebagian Kecil Kec. Koba dan Sebagian Kec. Simpang Katis Sebagian Besar Kec. Simpang Rimba dan Kec. Payung. Sebagian Kecil Kec. Pulau Besar KAB. BELITUNG - - - - KAB. BELITUNG TIMUR - -. - - Tabel 14. Monitoring Tingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI DAERAH AGAK BASAH TINGKAT KEBASAHAN BASAH SANGAT BASAH KAB. BANGKA BARAT KAB. BANGKA INDUK DAN KOTA PANGKALPINANG KAB. BANGKA TENGAH KAB. BANGKA SELATAN KAB. BELITUNG Hamnpir Seluruh Kecamatan di Kabupaten Bangka Barat kecuali Kec. Muntok dan Simpang Teritip Kota Pangkalpinang dan Hampir Seluruh Kecamatan di Kab. Bangka Induk kecuali Kec. Mendo Barat dan Kec. Puding Besar Sebagian Besar Kecamatan di Kabupaten Bangka Tengah Kecuali Kec. Sungai Selan, Koba dan Simpang Katis Hampir Seluruh Kecamatan di Kabupaten Bangka Selatan kecuali, Kec. Simpang Rimba, Payung dan Pulau Besar Seluruh Kecamatan di Kabupaten Belitung 19 - - - - - - - - - -

KAB. BELITUNG TIMUR Seluruh Kec. di Kabupaten Belitung Timur - - B. PRAKIRAAN TINGKAT KEKERINGAN BULAN DESEMBER 2017 Prakiraan SPI 3 Bulanan periode Oktober - Oktober 2017 menggunakan data prakiraan curah hujan bulan Oktober dan November 2017 disajikan dalam Gambar III.1. Wilayah propinsi yang diprakirakan akan mengalami kondisi kering dapat dilihat pada tabel 3. Gambar III.1. Gambar 13. Prakiraan indeks presipitasi terstandarisasi (SPI) 3 bulanan Oktober Desember 2017 Tabel 15. Prakiraan Tingkat Kekeringan berdasarkan Metode SPI 3 Bulanan Oktober Desember 2017 TINGKAT KEKERINGAN DAERAH SANGAT KERING KERING AGAK KERING NORMAL KAB. BANGKA BARAT - - - Seluruh Kec. di Kab. Bangka Barat 20

KAB. BANGKA INDUK DAN KOTA PANGKALPINANG KAB. BANGKA TENGAH - - - - - - Hampir Seluruh Kec. di Kab Bangka Induk Kecuali Kota Pangkalpinang, Kec. Merawang, Riau silip, Bakam, Puding Besar, Sungai Liat Pemali dan Mendo Barat Sebagian Kecil Kec. Sungai Selan dan Simpang Katis KAB. BANGKA SELATAN - - - - KAB. BELITUNG - - - Sebagian Kecil Kec. Badau dan Membalong KAB. BELITUNG TIMUR - - - Hampir seluruh Kec. di Kab. Belitung Timur Kecuali Kec. Simpang Rengiang, Kelapa Kampit, Simpang Pesak, Gantung dan Dendang Tabel 16. PrakiraanTingkat Kebasahan berdasarkan Metode SPI 3 Bulanan Oktober Desember 2017 DAERAH TINGKAT KEBASAHAN AGAK BASAH BASAH SANGAT BASAH KAB. BANGKA BARAT - - - KAB. BANGKA INDUK DAN KOTA PANGKALPINANG Kota Pangkalpinang, Kec. Sungai Liat, Pemali dan Merawang. Sebagian Riausilip. Sebagian Kecil Kec. Bakam, Puding Besar dan Mendo Barat - - 21

KAB. BANGKA TENGAH KAB. BANGKA SELATAN KAB. BELITUNG KAB. BELITUNG TIMUR Hampir seluruh Kec. di Kabupaten Bangka Tengah kecuali Kec. Sungai Selan dan Simpang Katis Seluruh Kec. di Kabupaten Bangka Selatan Hampir seluruh Kec. di Kabupaten Belitung kecuali Kec. Membalong dan Badau Sebagian Kecil Kec. Simpang Rengiang, Gantung dan Kelapa Kampit. Sebagian Besar Kec. Dendang dan Simpang Pesak - - - - - - - - 22

VIII. PENGAMATAN ARAH DAN KECEPATAN ANGIN DI KOTA PANGKALPINANG BULAN OKTOBER 2017 A. ARAH DAN KECEPATAN ANGIN RATA-RATA 1. METODE WIND ROSE PLOT MAWAR ANGIN: PENGAMATAN SEBARAN ARAH & KECEPATAN ANGIN BULAN OKTOBER 2017 DI STASIUN METEOROLOGI KLAS I DEPATI AMIR PANGKALPINANG NORTH GAMBAR : Wind Speed Direction (blowing from) KETERANGAN : <> Arah angin dalam derajat. <> Nol (0) derajat sebagai arah utara. <> Arah menerangkan arah datangnya angin (dari). <> 1 Knots = 1,85 Km/jam 25% PERIODE DATA : 20% Start Date: 01/10/2017-00:00 End Date: 31/10/2017-23:00 10% 15% JML. PENGAMATAN : ANGIN CALM: 744 hrs. 3,36% RATA2 KEC. ANGIN: WEST 5% EAST 3,35 Knots INSTANSI : BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA WIND SPEED (Knots) >= 22 UNIT PELAKSANA TEKNIS : STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG TANGGAL : 12/11/2017 SOUTH 17-21 11-17 7-11 4-7 1-4 Calms: 3,36% NO. PROYEK : 10.2017 WRPLOT View - Lakes Environmental Software Gambar 14. Analisis Arah dan Kecepatan Angin Metode Wind rose buan Oktober 2017 2. DISTRIBUSI FREKUENSI KECEPATAN ANGIN 90 Frekuensi Sebaran Angin Bulan Oktober 2017 Di Stasiun Meteorologi Klas I Depati Amir - Pangkalpinang 80 76,2 70 60 50 % 40 30 20 12,5 10 0 3,4 7,0 0,9 0,0 0,0 Calms 1-4 4-7 7-11 11-17 17-21 >= 22 Wind Class (Knots) Gambar 15. Distribusi frekuensi kecepatan angin bulan Oktober 2017 23

Angin memiliki dua parameter pengukuran, yaitu arah angin dan kecepatan angin. Arah angin merupakan arah dari mana datangnya angin. Standar penentuan arah angin adalah dengan menggunakan suatu derajat melingkar sampai 360 0. Titik 0 0 digunakan sebagai titik utara, yang biasanya disebut sebagai titik utara sebenarnya (True North). Bertambahnya nilai derajat menuju ke 360 0 (titik kembali ke 0 0 ) berarti berubahnya arah mengikuti jarum jam. Dengan demikian akan didapatkan 0 0 dan 360 0 sebagai titik utara, 90 0 sebagai titik timur, 180 0 sebagai titik selatan, dan 270 0 sebagai titik barat. Arah angin dibagi menjadi 8 arah mata angin, yaitu: Utara, Timur Laut, Timur, Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, dan Barat Laut. Sedangkan standar kecepatan angin secara internasional yang digunakan dalam meteorologi adalah dalam satuan knots. Sebagai perbandingan, 1 Knots memiliki nilai sebesar 1.86 km/jam. Untuk membedakan tingkat kecepatannya, maka kecepatan angin umumnya diklasifikasikan ke dalam 7 kelas, yaitu: calm (0 knot), 1-4 knots, 4-7 knots, 7-11knots, 11-17 knots, 17-22knots, dan diatas 22 knots. Model mawar angin dapat menggambarkan frekuensi arah dan kecepatan angin. Model ini lebih mirip diagram, akan tetapi berbentuk lingkaran. Gambar jari jari melambangkan arah angin berasal. Sedangkan panjang jari jarinya melambangkan jumlah frekuensi angin. Warna dari jari jari windrose dapat menggambarkan interval kecepatan angin. Adapun hasil dari pengolahan data angin pada bulan Oktober 2017 di Stasiun Meteorologi Klas I Depati Amir Pangkalpinang dapat disimpulkan sebagai berikut: Arah angin didominasi angin dari Selatan sebesar 23 %; diikuti dari arah Selatan sekitar 19,3 %; dari Barat Daya sebesar 18,6 %; dan dari Barat sebesar 18,2 %. Arah angin berikutnya dari Timur sekitar 11 %; dari Barat Laut sebesar 3,5 % dan dari Timur Laut sebesar 3 %. Adapun sisanya adalah Arah angin 0 derajat (Angin Tenang / calm) sekitar 3,4 %. Dilihat dari kecepatan anginnya, frekuensi terbanyak adalah angin dengan kecepatan 1 4 knots sebesar 76,2 %; terbanyak ke-2 pada interval kecepatan 4 7 knots sebesar 12,5 %. Kecepatan angin terbanyak ke-3 pada interval 7 11 knots sebesar 7,0 %; terbanyak ke-4 adalah angin Teduh (calm) sebesar 3,4 %. Frekuensi terkecil (terbanyak ke-5) pada interval kecepatan 11 17 knots sebesar 0,9 %. 24

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2017 Curah Hujan RATA - RATA CH ANALISIS No Stasiun Rata - Rata OKTOBER OKTOBER 2017 SIFAT HUJAN Bulanan (mm) 85% 115% (mm) OKTOBER 2017 I Kab. Bangka Barat 1 Mayang 182 155 209 187 N 2 Kelapa 260 221 299 267 N II Kab. Bangka Induk 1 Bukit Ketok 228 194 262 167 BN III Kota Pangkalpinang 1 Stasiun Meteorologi 172 146 198 203 AN IV Kab. Bangka Tengah 1 Sungaiselan 233 198 268 122 BN V Kab. Bangka Selatan 1 Rias 215 183 247 119 BN VI Kab. Belitung 1 Stasiun Meteorologi 236 201 271 407 AN LAMPIRAN 2. DATA INDEKS SPI 3 BULANAN (AGUSTUS OKTOBER 2017) DI KEP. BANGKA BELITUNG NO KABUPATEN POS HUJAN INDEKS SPI 1 Telak 0,54 2 BANGKA BARAT Bukit Ketok 0,044 3 Mayang -0,57 4 Kelapa 0,21 5 Bakam 0,47 BANGKA INDUK 6 Pemali -0,81 7 Rukam 0,087 8 KOTA PANGKALPINANG Stamet Pangkalpinang 0,45 9 BANGKA TENGAH Sungai Selan -0,14 12 Air Gegas 0,037 13 BANGKA SELATAN Lubuk 0,64 14 Rias -0,045 15 Tanjung Pandan 0,38 BELITUNG 16 Air Asam 0,22 17 Simpang Renggiang 1,2 18 BELITUNG TIMUR Membalong -0,11 25