BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode penelitian digunakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. pedoman atau alat bantu peneliti tentang bagaimana langkah-langkah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan fokus telaahan dalam penelitian ini yakni mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI.. vi DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. A. Latar Belakang Masalah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kesesuaian antara LKS yang ada di SMP Negeri di Kota Bandung dengan kriteria

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Masyhuri

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Agroindustri FPTK UPI, dengan subjek penelitian Mahasiswa bidang peminatan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode penelitian digunakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2015 di MI Walisongo Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono (2010:13)

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. expost facto, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data,

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel 1. Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Regional I Bandung Jalan Jayagiri Nomor 63 Lembang, Bandung 40791, Telepon (022) 2786017 Faksimilie (022) 2787474. Peneliti memiliki alasan memilih lembaga ini karena lembaga ini telah menerapkan pelatihan elektronik (e-training) yang bergerak dalam bidang pendidikan anak usia dini nonformal dan informal. Peneliti berpandangan PP PAUDNI Regional I Bandung memiliki keunggulan dalam implementasi program-program pelatihan. Keunggulan yang dimiliki adalah sudah terintegrasinya sistem e-training dengan segala kebutuhan pelatihan dalam bidang pendidikan anak usis dini nonformal dan informal. Sehingga akses utama terhadap pelatihan yang diselenggarakan memiliki tingkat kesiapan yang mencukupi. 2. Populasi Penelitian Populasi merupakan keseluruhan dari subyek atau obyek suatu wilayah yang akan diteliti dengan syarat-syarat tertentu. Hal senada dikemukakan Sugiyono (2014, hlm. 117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah pengelola dan peserta pelatihan (e-training) di lembaga PP PAUDNI Regional I Bandung dengan jumlah 47 orang. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal yang telah mengikuti e-training di PP PAUDNI Regional I Bandung berjumlah 40 orang sedangkan pengelola e-training berjumlah 7 orang. 40

41 3. Sampel Penelitian Sampel merupakan subjek penelitian yang dapat mewakili dari keseluruhan populasi, dapat diartikan bahwa sampel adalah bagian kecil dari popolasi yang dibutuhkan dalam penelitian sebagai gambaran dari popolasi secara keseluruhan. Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representative (mewakili). Seperti yang dikemukakan Arifin (2011, hlm. 215), sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau juga dapat dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan didapat dengan teknik pengambilan sampel jenuh yaitu suatu pengambilan sampel yang populasinya memungkinkan di ambil dari jumlah populasi, karena jumlah populasi 47 orang. Seperti yang dikemukakan Sugiyono (2014, hlm. 126), sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Teknik sampling jenuh merupakan teknik penentuan sampel yang seluruh populasi digunakan sebagai sampel penelitian. Gambaran mengenai penarikan data dari sampel yang ditentukan sebagai berikut : Tabel 3.1 Sampel Penelitian No Sampel Jumlah (Orang) 1 Peserta E-training 40 2 Pengelola E-training 7 Total 47 B. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini dikategorikan penelitian evaluasi (evaluation research) menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Sebagaimana sudah dijelaskan pada sebelumnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini dipilih peneliti karena sesuai untuk memecahkan rumusan masalah yang telah dijabarkan, dimana pemecahannya memerlukan perhitungan dan

42 pengukuran. Seperti yang dikemukakan oleh Arifin (2011, hlm. 29) Pendekatan kuantitatif sebagai sebuah pendekatan dijelaskan sebagai berikut. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian untuk menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai degan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kuantitatif. Metode yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode deskriptif menggunakan studi evaluatif yakni untuk mengevaluasi keberhasilan implementasi e-training dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) sehingga diperoleh suatu informasi/data yang akan dijadikan dasar pertimbangan sebuah kebijakan. Adapun langkah-langkah penelitian evaluasi menurut Sukmadinata (2010, hlm. 132) adalah sebagai berikut : a. Klarifikasi alasan melakukan evaluasi b. Memilih model evaluasi c. Mengidentifikasi pihak pihak yang terkait d. Penentuan komponen yang akan dievaluasi e. Menyusun desain evaluasi dan jadwal kegiatan f. Pengumpulan dan analisis data g. Pelaporan hasil evaluasi. Pada penelitian evaluatif ini memiliki dua kegiatan utama yaitu pengambilan data-data dan kemudian membandingkan pengumpulan data dan pengukuran data dengan standar atau kriteria yang sudah ditentukan diawal penelitian. Penelitian evaluatif yang dilakukan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) yang menjadi komponen utama dalam mengumpulkan informasi keberhasilan implementasi e- training di PP PAUDNI Regional I Bandung. C. Definisi Operasional Definisi Operasional ini dirumuskan agar konsep variabel yang ditetapkan peneliti mudah dipahami dan tidak terjadi perbedaan persepsi. Menurut Arifin (2011, hlm. 190), definisi operasional adalah definisi khusus

43 yang didasarkan atas sifat-sifat yang didefinisikan, dapat diamati, dan dilaksanakan oleh peneliti lain. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini, sebagai berikut : 1. Studi Evaluatif Studi Evaluatif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan evaluasi dengan menggunakan model evaluasi Context, Input, Process, Product (CIPP). Adapun penjelasan dari masing-masing aspek yaitu sebagai berikut : - Context yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kondisi lingkungan e-training, latar belakang implementasi e-training serta tujuan e-training. - Input yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sumber daya yang berkaitan dengan e-training, pengadaan fasilitator/instruktur e- training, peserta e-training, materi yang terdapat dalam e-training, metode e-training, jenis media dalam e-training yang digunakan serta sarana dan prasarana e-training - Process yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sejauh mana program e-training berjalan sesuai dengan perencanaan awal, proses pembelajaran dalam e-training, penampilan fasilitator/instruktur e- training serta pelakasanaan evaluasi pada setiap mata pelatihan dalam e-training. - Product yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan bagaimana kualitas pencapaian yang telah dicapai program e- training dan yang belum tercapai dari program e-training, yakni berupa hasil belajar peserta e-training. 2. Implementasi E-training Implementasi E-training yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelatihan yang telah dilaksanakan dalam bentuk elektronik sebagai media utama dan menggunakan jaringan internet.

44 D. Pengembangan Instrumen Penelitian 1. Angket Penggunaan angket dalam penelitian ini menjadi hal yang utama. Diharapkan teknik angket dapat memberian kemudahan bagi responden. Menurut Arifin (2011, hlm. 228), angket adalah instrumen penelitian yang berisi serangkaian pertannyaan atau pernyataan untuk menjaring data atau informasi yang harus dijawab responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya. Penggunaan angket dalam penelitian ini bertujuan mengumpulkan data atau informasi dari Context yaitu tujuan diselenggarakannya e-training. Aspek Input yaitu, fasilitator/instruktur, materi dalam e-training, metode, media yang digunakan serta fasilitas sarana dan prasarana e-training. Pada aspek Process data atau informasi yang diperlukan yaitu, penampilan instruktur, proses belajar mengajar, dan pelaksanaan evaluasi. Dalam hal pengumpulan data atau informasi responden utamanya adalah pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini (PTK PAUDNI) yang telah mengikuti e-training di PP PAUDNI Regional I Bandung pada tahun 2015. Sebagai alat instrumen utama dalam penelitian, angket yang digunakan adalah angket tertutup, responden hanya menjawab setiap butir pertanyaan karena jawaban telah disediakan peneliti. Jenis angket yang digunakan peneliti adalah skala likert. Menurut Darmadi (2013, hlm. 85), Skala Likert ini menilai sikap atau tingkah laku yang diinginkan oleh peneliti dengan cara mengajukan beberapa pernyataan kepada responden. Skala model likert yang diajukan untuk memilih kategori jawaban yang diatur oleh peneliti adalah skala rentang sikap. Berikut gambaran rentang skala pada model Likert dalam penelitian ini. Tabel 3.2 Rentang Skala Likert Aspek Context, Input & Process Pernyataan Sangat Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Sikap Setuju Setuju

45 Positif 4 3 2 1 Negatif 1 2 3 4 2. Wawancara Dalam melengkapi pengumpulan data, peneliti memerlukan alternatif teknik pengumpulan data, teknik wawancara diperlukan untuk melihat lebih dekat yang akan diteliti. Penggunaan pedoman wawancara adalah untuk menjaring data atau informasi pelengkap selain menggunakan angket. Aspek evaluasi yang menjadi fokus adalah aspek Context, berkenaan dengan latar belakang implementasi e-training, Pada aspek Input berkenaan dengan pengadaan fasilitator/instruktur e-training, pola pendaftaran peserta serta fasilitas sarana dan prasarana e-training. Pada aspek Process berkenaan dengan keberjalanan kegiatan e-training, kendala yang dihadapi dalam keberjalanan e-training. Penggunaan pedoman wawancara merupakan instrumen pelengkap dalam memperoleh data, yakni mengenai keberhasilan implementasi e-training di Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Regional I Bandung. Menurut Arifin (2011, hlm. 233), wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui percakapan dan Tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan responden untuk mencapai tujuan tertentu. Wawancara dilakukan secara langsung dengan Kepala Bidang Sumber Daya PP PAUDNI Regional I Bandung beserta staff yang menjadi bagian dari Bidang Sumber Daya PP PAUDNI Regional I Bandung. 3. Studi Dokumentasi Pedoman dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data berupa dokumen-dokumen yang tertulis yang berupa nilai hasil belajar peserta pelatihan. Aspek yang menjadi fokus dokumentasi dalam penelitian ini, yaitu aspek product. Aspek product berkaitan dengan ketercapaian implementasi e-training dilihat dari peningkatan kemampuan peserta e-training berupa dokumen-dokumen hasil belajar peserta pelatihan, diantaranya adalah hasil pretest dan postest.

46 E. Analisis Data 1. Uji Validitas Dalam mengukur validitas instrumen, peneliti dalam hal ini menggunakan uji validitas statistik menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dari Karl Pearson. Selain uji validitas statistik, peneliti melakukan uji validitas non statistik terlebih dahulu, selama proses penyusunan instrumen penulis mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing sebelum melaksanakan expert judgement. Kemudian instrumen selesai dikonsultasikan kepada dosen pembimbing, diajukan kepada ahli dalam bidang evaluasi untuk menelaah dan dimintai pendapatnya mengenai kualitas instrumen yang telah disusun apakah sudah menunjukan suatu indikator yang dapat mengukur suatu variabel yang ada, lalu di expert judgment oleh ahli dalam bidang evalusi. Perhitungan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment dari karl pearson sebagai berikut : N XY ( X)( Y) Rxy= {N X 2 ( X ) 2 {N Y 2 ( Y) 2 } Keterangan : r = Koefisien korelasi antara variabel x dan y N = Jumlah responden X = Skor tiap butir soal Y = Skor total (Arifin, 2011, hlm. 279) 2. Uji Reliabilitas Menurut Arifin (2011, hlm. 248), reliabilitas adalah derajat konsistensi instrumen yang bersangkutan. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Dalam

47 penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrumen menggunakan pengujian reliabilitas dengan internal consistency. Menurut Sugiyono (2014, hlm. 185), pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Untuk perhitungan uji reliabilitas menggunakan rumus Croncbach s Alpha atau Koefisien Alpha. Menurut Siregar (2013, hlm. 57) Teknik Alpha Cronbach dapat digunakan untuk menentukan suatu instrument penelitian reliable atau tidak, bila jawaban yang diberikan responden berbentuk sekala seperti 1-3, 1-5, dan 1-7 atau jawaban responden menginterpretasikan penilaian sikap. Langkah-langkah yang digunakan dalam mencari reliabilitas dengan menggunakan Croncbach s Alpha, seperti yang dikemukakan Arifin ( 2009, hlm. 264) adalah sebagai berikut. a = Keterangan : R : jumlah butir soal 2 σ i 2 σ X : varians butir soal : varian skor total 2 R R 1 (1 σ i 2 σ ) X 3. Teknik Analisis Data Data yang berhasil dikumpulkan dalam penelitian ini sifatnya kuantitatif. maka diperlukan langkah selanjutnya untuk menganalisis data yang diperoleh. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, data yang diperoleh kemudian dilakukan teknik hiting statistik deskriptif untuk dideskripsikan. Teknik statistik yang digunakan adalah Uji Kai Kuadrat. Uji Kai Kuadrat Pengolahan data dari hasil penelitian melalui instrumen angket dilakukan dengan uji Kai Kuadrat. Menurut Arifin (2011, hlm. 288) teknik

48 Kai Kuadrat digunakan untuk menguji perbedaan antara frekuensi yang diobservasi (observed frequency) dan frekuensi yang diharapkan (expected frequency). Fungsi dari Kai Kuadrat adalah untuk menguji ada atau tidaknya perbedaan antara frekuensi yang diamati dengan frekuensi yang diharapkan. Adapun rumus kai kuadrat sebagai berikut : Χ 2 fo fe = ( ) fe Keterangan : Χ 2 = nilai kai kuadrat fo = frekuensi yang diobservasi fe = frekuensi yang diharapkan (Arifin, 2011, hlm. 288) Adapun langkah-langkah analisis data Uji Kai Kuadrat adalah sebagai berikut : 1) Mengelompokkan setiap jawaban yang diberikan oleh responden, untuk mengetahui banyaknya fo. 2) Mencari frekuensi yanga diharapkan fe dengan jalan 3) jumlah seruruh fo dibagi dengan jumlah alternatif jawaban. 4) Mencari selisih fo dengan fe (fo-fe). 5) Menghitung Kai Kuadratsetelah memperoleh fo dan fe. 6) Menentukan tingkat kebebasan (dk) yaitu jumlah alternatif jawaban dikurangi satu (dk-1) 7) Melihat kolom dk (tabel harga kritik Kai Kuadrat) pada tingkat kepercayaan 99% untuk melihat apakah ada perbedaan yang signifikan atau tidak. 8) Menafsirkan atau menguji hasil perhitungan Kai Kuadrat dengan kriteria sebagai berikut : Jika Χ 2 hitung > X 2 tabel berarti terdapat perbedaan yang signifikan. Jika Χ 2 hitung < Χ 2 tabel berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara frekuensi yang diperoleh dengan frekuensi yang diharapkan.

49 Setelah mengetahui besaran kontribusi tiap indikator yang telah di analisis maka digunakan skor rata-rata presentase untuk menentukan keseluruhan masing masing komponen model evaluasi CIPP dengan persamaan sebagai berikut : Dp = n N x 100% Keterangan : Dp = Deskriptif Persentase n = Skor diperoleh N = Skor Ideal Riduwan, (2004, hlm. 71) Setelah melakukan perhitungan secara keseluruhan maupun pada masing masing aspek evaluasi, langkah berikutnya adalah penafsiran hasil evaluasi menggunakan kriteria yang telah ditentukan. Dalam penafsiran hasil evaluasi, evaluator memberikan judgement terhadap hasil evaluasi serta memberikan beberapa catatan jika dibutuhkan, sehingga hasil evaluasi memiliki nilai dan makna. F. Langkah - Langkah Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian evaluatif untuk mendapatkan hasil penelitian yang maksimal maka diperlukan langkah demi langkah mengenai pelaksanaan penelitian. 1. Tahap Pra Lapangan Pada tahap pra lapangan penelitian disiapkan dalam bentuk gambaran fokus penelitian. Gambaran fokus penelitian dan masalah penelitian diperlukan untuk mempersiapkan berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian. Bentuk kegiatan yang dilakukan antara lain : a. Survey Pendahuluan Survey pendahuluan merupakan awal kegiatan dalam menentukan permasalahan. Survey pendahuluan dilaksanakan pada ketika peneliti melakukan Program Latihan Profesi (PLP) di Pusat Pengembangan

50 Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Regional I Bandung. Pada tahapan survey pendahuluan peneliti menentukan pokok permasalahan yang dipaparkan dalam bentuk latar belakang masalah serta mengidentifikasi permasalahan yang akan dijadikan fokus penelitian serta disusun dalam bentuk proposal penelitian. b. Menyusun Proposal Penelitian Penyusunan proposal penelitian untuk memberikan kemudahan peneliti dalam menyusun pokok permasalahan yang ditemukan dan kemudian diajukan kepada dewan skripsi sebagai alur regulasi dalam penelitian, beberapa kali proposal penelitian mengalami revisi dari dewan skripsi dan dosen pembimbing hingga pada akhirnya disetujui dalam bentuk proposal penelitian. 2. Tahap Penyusunan Instrumen a. Penyusunan Kisi-Kisi Penelitian Kisi-kisi penelitian merupakan aspek acuan pembuatan dalam pengumpulan data. Penyusunan kisi-kisi penelitian disusun secara sistematis berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditentukan. Penjabaran kisi-kisi dilakukan berdasarkan indikator tertentu, sehingga memberikan kemudahan dalam pembuatan dan penyusunan angket. Pada kisi-kisi termuat didalamnya kolom-kolom judul, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, aspek yang diteliti, indikator dan nomor item pertanyaan. Berikut penjelasan mengenai tahapan penyusunan kisi-kisi penelitian berdasarkan model evalusi yang digunakan:

51 Gambar 3.1 Tahap Penyusunan Kisi-kisi Instrumen Penelitian E-training Model CIPP Aspek Teknik Pengumpulan Data Output Context - Latar belakang implementasi e-training - Tujuan e-training Evaluasi Input Process Product - Fasilitator/Instruktur e-training - Peserta dalam e-training - Materi dalam e-training - Metode dalam e-training - Media dalam e-training - Sarana dan prasarana penunjang e-training - Prosess Pembelajaran - Penampilan Fasilitator/Instruktur e-training - Pelaksanaan evaluasi dalam e-training - Angket - Wawancara - Studi Dokumentasi Sampel Hasil - Hasil belajar peserta e-training

52 Pada tahap penyusunan kisi-kisi penelitian berdasarkan penjabaran peta konsep di atas. Kisi-kisi penelitian dikembangkan melalui model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product). Masing-masing aspek pada model evaluasi CIPP di konstruksikan komponen-komponen penyusun model evaluasi CIPP. Komponen-komponen yang disusun kemudian ditentukan indikator-indikator. Setiap komponen, indikator, model evaluasi menjadi pusat teknik pengumpulan data yang digunakan pada saat penarikan data dari sampel yang telah ditentukan. b. Penyusunan Angket Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yang menjadi utama adalah angket. Angket merupakan pernyataan yang dibuat kemudian dijabarkan dari indikator-indikator yang akan digunakan dalam pertanyaan. Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut : 1) Merumuskan dan menetukan tujuan angket serta batasannya 2) Menentukan indikator-indikator yang akan dijabarkan dalam pertanyaan 3) Merumuskan dan memilih item pertanyaan yang relevan dengan indikator 4) Menyusun angket beserta alternatif jawaban berdasarkan indikator yang ditetapkan disertai dengan petunjuk pengisian angket. c. Expert Judgement Dalam pengujian instrumen penelitian menggunakan pendapat para ahli (Expert Judgement). Instrumen dalam hal ini disusun berdasarkan konstruksi aspek-aspek yang telah ditentukan, kemudian selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli yang diminta pendapatnya mengenai instrumen yang telah disusun. d. Uji Coba Angket Angket yang telah didapatkan pertimbangan dan judgment dari ahli berkenaan isi/konten instrument, maka angket diuji cobakan kepada peserta e- training sesuai dengan kebutuhan berdasarkan jumlah responden yang ditetapkan. e. Revisi Proses penyempurnaan dilakukan berupa revisi setelah angket diuji coba, revisi angket akan diuji validitas dan reliabilitas menggunakan rumus yang telah ditentukan. Butir-butir pertanyaan dalam angket dihitung status valid dan dihitung tiap butir pertanyaan valid atau tidaknya.

53 3. Tahap Pelaksanaan Penelitian Tahap ini peneliti mengumpulkan data berdasarkan dengan fokus dan tujuan penelitian. pengumpulan data dan informasi dilakukan menggunakan angket, wawancara dan observasi sesuai dengan tahap yang ditentukan. 4. Tahap Pelaporan Penelitian Pada tahap ini, peneliti menyajikan pelaporan mengenai evaluasi implementasi e-training di Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Regional I Bandung secara sistematis dan rinci. Sebagai pertanggungjawaban dan penyelesaian studi Program Strata 1, maka secara ilmiah skripsi ini diajukan kepada tim penguji untuk diadakan penilaian. I BANDUNG