BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. kecamatan di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh petugas

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Berdasarkan sistem yang sedang berjalan, tahapan-tahapan proses. deteksi adanya viskositas darah dalam tubuh adalah sebagai berikut :

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM


BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi:

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Penulis akan memaparkan proses konsultasi untuk mengetahui apakah pemakai CCTV mengalami kerusakan pada CCTV secara manual. Pada sistem yang lama proses mendeteksi kerusakan pada CCTV menggunakan proses manual dan dimana pengguna CCTV yang mengalami gangguan dan kerusakan CCTV harus menemui teknisi dan membuat janji sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada CCTV pengguna. Sehingga ketika CCTV yang mengalami kerusakan yang awalnya ringan menjadi rusak yang cukup parah di karenakan ketidak tahuan pengguna CCTV, sehingga membuat pengguna CCTV harus mengeluarkan biaya yang besar untuk mnegganti komponen Camera CCTV. Tentu hal ini sangat memprihatinkan mengingat saat ini kamera CCTV menjadi alat yang sangat membantu dalam proses pengawasan yang dilakukan guna menjaga suatu keamanan. Selain hal tersebut juga, pengguna pada sistem yang lama juga ditekankan ketika memanggil teknisi untuk konsultasi mereka harus membayar terhadap konsultasi yang dilakukan dan dianjurkan oleh teknisi utnuk memperbaiki CCTV pengguna yang rusak. Dengan adanya aplikasi yang akan penulis rancang semoga 31

32 bisa membantu seorang pengguna CCTV untuk mengetahui kerusakan yang sebenarnya terjadi. III.1.1. Analisa Input Masukan input pada sistem yang lama adalah merupakan data yang dimasukkan kedalam sistem untuk diproses. Pada bagian ini, sistem yang digunakan adalah dengan cara manual. Data input yang diberikan pengguna kepada pakar masih yaitu dengan menyampaikan langsung data Pengguna kepada Pakar. Adapun inputan yang diperlukan adalah keluhan dari pengguna berdasarkan gejala kerusakan yang terjadi pada CCTV-nya. III.1.2. Analisa Proses Adapun proses yang berjalan, berdasarkan tahapan-tahapan kerja atau proses mendeteksi kerusakan CCTV yang dilakukan yaitu: Pakar akan merumuskan kerusakan yang terjadi berdasarkan keluhan dari pengguna terhadap kondisi CCTV serta gejala atau kerusakan yang terjadi untuk di analisa. Dan kemudian pakar harus memeriksa secara menyeluruh terhadap instalasi pemasangan CCTV yang terpasang di lokasi/ tempat dan melakukan proses analisa terhadap gejala kerusakan yang tampak pada CCTV pengguna. III.1.3. Analisa output Output merupakan hasil dari pengolahan data terhadap keluhan pengguna yang telah di sampaikan kepada pakar. Output atau hasil keluaran dari sistem yang lama adalah pakar akan memberitahukan hasil kerusakan kepada pengguna

33 CCTV, apakah CCTV yang di alami pada user mengalami kerusakan atau tidak dan jika mengalami kerusakan maka akan di beritahukan kerusakannya pada komponen yang mengalami kerusakan. III.2. Evaluasi Sistem yang berjalan Berdasarkan analisa terhadap input, proses dan output pada sistem yang lama untuk mendeteksi kerusakan CCTV yang sedang berjalan pada penulis menemukan beberapa kelemahan antara lain bsebagai berikut: 1. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan konsultasi relatif tidak efektif karena pada umumnya pengguna akan melakukan konsultasi harus membuat janji untuk bertemu dengan pakar. 2. Keterlambatan penanganan terhadap kerusakan, sangat mempengaruhi proses pemantauan dan keamanan yang sedang di dalakukan menjadi terganggu. Untuk menangani kelemahan-kelemahan sistem yang ada salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan merancang sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan CCTV. Sistem ini di harapkan mampu memberikan kontribusi positif sebagai aplikasi pendamping bagi ahli mekanik khususnya CCTV dan juga bagi pengguna CCTV.

34 III.3. Desain Sistem Perancangan desain sistem yang akan dibangun menggunakan pemodelan Unified Modelling System ( UML ). Diagram-diagram yang digunakan use case diagram, activity diagram, class diagram dan squence diagram. Dan dengan menggunakan VB.Net, database SQL Server, dan menggunakan metode Forward Chaining. III.3.1. Metode Forward chaining Metode forward chaining yang akan di terapkan dalam pembuatan sistem pakar ini adalah metode dengan forward chaining sebagai berikut: Gambar III.1 penarik kesimpulan (inferensi) dengan metode forward chaining adalah seperti di tunjukan oleh gambar III.1 dibawah ini : N End G03 N G05 N Y N G07 Y N G09 Y G08 N G11 Y G10 Y G13 G12 Y K04 Y Y K05 G14 K06 Y K07 N Y G06 Y K03 G01 G04 Y K02 Y G02 Y K01 Gambar III.1 Skema penarikan kesimpulan (inferensi)

35 III.3.2 Represaentasi pengetahuan Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk mengkodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar yang berbasis pengetahuan (knowledge base). Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman dan merupakan inti dari sistem pakar, yaitu berupa representasi pengetahuan dari pakar, yang tersusun atas 2 elemen dasar yaitu fakta dan aturan serta mesin inferensi untuk mendeteksi kerusakan CCTV. Basis pengetahuan yang di dalam sistem pakar ini akan digunakan untuk menentukan proses pencarian atau menentukan kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis. Hasil yang diperoleh setelah pengguna melakukan interaksi dengan sistem pakar yaitu dengan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh sistem pakar. Basis pengetahuan yang digunakan didalam sistem pakar ini terdiri dari gejalagejala yang dialami user dan derajat/tingkat keyakinan yang diberikan oleh pakar. Tabel keputusan untuk pertanyaan yang terjadi adalah seperti di tunjukan oleh tabel III.1 dibawah ini: Tabel III.1 Keputusan Untuk pertanyaan gejala-gejala kerusakan Kerusakan id Gejala K01 K02 K03 K04 K05 K06 K07 Lensa Kamera BNC Adaptor DVR Kabel Hardisk Kamera CCTV CCTV CCTV CCTV Coaxial CCTV CCTV CCTV 1 Apakah Video yang dihasilkan tidak focus (blur)? 2 Apakah gambar yang dihasilkan tampak seperti ada meteorid? * *

36 3 Apakah Hasil rekaman video pada kamera tertentu yang tampak pada layar * monitor berubah warna menjadi hitam putih? 4 Apakah Gambar yang dihasilkan pada monitor hilang atau tampak video loss * tetapi hanya pada kamera tertentu saja dan tidak pada semua kamera pemantau.? 5 Apakah gambar kabur seperti banyak semut? 6 Apakah tidak ada gambar pada monitor dan hanya menghasilkan layar menjadi * * hitam? 7 Apakah gambar tampak bergaris-garis vertikal dan turun kebawah secara terus * menerus? 8 Apakah terjadi video loss di semua kamera yang terpasang? * 9 Apakah DVR suka me-restart sendiri & * DVR tidak bisa dioperasikan (tomboltombol macet)? 10 Apakah gambar hilang (blank), baik saat live maupun playback dan * Rekaman pada tanggal tertentu hilang? 11 Apakah gambar yang dihasilkan bergoyang-goyang, berkedip-kedip? 12 Apakah bergaris seakan-akan gambar yg dihasilkan CCTV akan hilang? * *

37 13 Apakah tidak ada hasil video pada saat video akan di putar ulang (play back)? 14 Apakah tidak tampak disemua bagian kamera pemantau proses Record tanda * * ( R )? Tabel kepastian untuk gejala kerusakan di tunjukan oleh tabel III.2 berikut ini: Tabel III.2 Tabel Kepastian (forward Chaining) untuk gejala Kerusakan Id_gejala G01 G02 G03 Gejala Gambar yang dihasilkan tidak focus (blur). Gambar yang dihasilkan tampak seperti ada meteorid. Hasil rekaman video pada kamera tertentu yang tampak pada layar monitor berubah warna menjadi hitam putih. G04 Gambar yang dihasilkan pada monitor hilang atau tampak video loss tetapi hanya pada kamera tertentu saja dan tidak pada semua kamera pemantau. G05 G06 G07 Gambar kabur dan banyak semut. tidak ada gambar pada monitor dan layar menjadi hitam Gambar tampak bergaris-garis vertikal dan turun kebawah secara terus menerus. G08 G09 Video loss di semua kamera yang terpasang. DVR suka me-restart sendiri & DVR tidak bisa dioperasikan (tombol-tombol macet).

38 G10 Gambar hilang (blank), baik saat live maupun playback dan Rekaman pada tanggal tertentu hilang. G11 G12 Gambar yang dihasilkan bergoyang-goyang, berkedip-kedip. Gambar bergaris-garis seakan-akan gambar yg dihasilkan CCTV akan hilang. G13 Tidak ada hasil video pada saat video akan di putar ulang (playback). G14 Tidak tampak disemua bagian kamera pemantau proses Record Tabel Kepastian Untuk kerusakan CCTV adalah seperti di tunjukan oleh tabel III.3. dibawah ini Tabel III.3 Tabel Kepastian untuk kerusakan CCTV dan solusi Id_Kerusakan Kerusakan Solusi K01 Lensa Camera CCTV 1. Sebelum memasang cctv, saat membeli atau memilih camera sebaiknya pastikan camera cctv, (produk) memiliki kualitas yang baik, saat penempatan carilah posisi yang benar-benar baik, tidak lembab, tidak berdebu, dan tidak terkena cahaya langsung dari luar camera, jangan meletakkan kamera di tempat yang bergetar. 2. Lakukan penyetelan terhadap lensa dengan cara memutar lensa sampai gambar tidak blur lagi,

39 gantilah Lensa CCTV dengan yang baru kemudian lakukanlah pembersihan secara rutin agar lensa bersih dan tidak kotor. K02 Camera CCTV 1. Ganti kamera CCTV dengan yang baru kemudian gunakan alat bantu penangkal petir untuk perawatan. K03 BNC CCTV 1. Periksalah konektor BNC dan lakukan pemasangan dengan baik dan jika perlu Gantilah BNC dengan yang baru. K04 Adaptor CCTV 1. Cobalah periksa terlebih dahulu menggunakan multitester. 2. Menggantikan adaptor menggunakan voltase yang besar, jika perlu pasanglah alat penangkal petir. K05 DVR CCTV 1. Gantilah DVR CCTV dan lakukanlah pembersihan, pemantauan serta pembeckupan secara rutin. K06 Cabel Coaxial CCTV 1. Kemungkinan Instalasi kabel terlalu panjang sehingga kualitas gambar menjadi berkurang. 2. Kemungkinan kabel coaxial CCTV terbakar dan putus atau di sebabkan di gigit tikus. K07 Hardisk CCTV 1. Lakukanlah Format ulang dan lakukan putar ulang (Playback) setiap 3 hari sekali dan jika perlu gantilah Hardisk dengan yang baru.

40 III.3.3. Use Case Diagram Diagram ini menggambarkan interaksi beberapa aktor dengan sistem digambarkan pada gambar III.2 berikut ini: Login Admin Melihat Info Login User <<include>> <<include>> Data Kerusakan <<include>> Data Gejala Admin Konsultasi <<include>> User Registrasi <<extend>> <<extend>> Edit Admin <<include>> Data Rule Melihat Laporan Gambar III.2. Use Case Diagram III.3.4. Class Diagram Class diagram pada aplikasi yang akan dibangun untuk penggunanya fungsi dari pakar di perankan oleh seorang admin yaitu dimulai dari Login admin untuk proses selanjutnya yaitu pengaturan admin, untuk seorang user yaitu konsultasi dan melihat info seperti digambarkan pada gambar III.3 berikut:

41 User 31 Admin -username.varchar -password.varchar +Cek.username() +Cek.Password() Halaman home -Menuadmin ToolStrimMenuItem -DataGejala.ToolStrimMenuItem -DataRusak.ToolStrimMenuItem -DataRule.ToolStrimMenuItem Pakar.ToolStrimMenuItem -Logout.ToolStrimMenuItem -username.varchar -alamat.varchar -jeniskel.varchar -email.varchar -pekerjaan.varchar +Cek.username() +cekalamat() +cekjeniskel() +cekemail() +cekpekerjaan() Loginadmin.view -txtusername.textbox -txtpassword.textbox -btnlogin.button -btnregister.button +DataGejala.show() +DataRusak.show() +DataRule.show() +Pakarkonsultasishow() +Editadmin.show() +me.close() Pakar Konsultasi.View Pertanyaan.Label -JikaYa.Button JikaTdk.Button +HasilKonsultasi.Show() +Get.username.Varchar +Get.Password.Varchar +EditAdmin.show() Data gejala.view -txidgejal.textbox -txtgejala.textbox -dggejala.datagridview -save.botton -update.botton -Delete.Botton +Get.id_gejala.Char +Get.gejala.Varchar +Me.Clos() DataKerusakan.view -txtkodetextbox -txtkerusakan.textbox -txtsebab.textbox -txtsolusitextbox -txtdetailtextbox -dgkerusakan.datagridview +GetKode.Char +GetKerusakan.Varchar +GetSebab.Varchar +GetSolusi.Varchar +GetDetail.Varchar +Meclose Data rule view -txidrule.textbox -txtidgejala.textbox txtifya.textbox txtdk.textbox -dgrule.datagridview -save.botton -update.botton -Delete.Botton -Search.Textbox +Get.idrule.Char +Getgejala.Varchar +Me.Clos() Gambar III.3. Class Diagram Sistem Pakar Medeteksi Kerusakan CCTV

42 III.3.5. Squence Diagram Penggambaran kolaborasi antar objek dari kelas-kelas yang ada serta pesan dan jawaban yang diterima atau dikirim oleh objek. Squence diagram pada aplikasi yang akan dibuat yaitu Squence diagram login admin, Squence diagram data kerusakan, Squence diagram data gejala, Squence diagram data rule. III.3.5.1. Squence Diagram Login Admin Squence diagram login admin menggambarkan interaksi yang terjadi antara objek yang menghasilkan tampilan menu admin. Squence diagram login admin ditunjukkan pada gambar III.7 berikut ini: Menuawal: Loginadmin: admin: Admin Pilih menu Login admin Iinput Login Berhasil Login Back Logout Gambar III.4 Squence Diagram Login Admin

43 III.3.5.2. Squence Diagram Data Kerusakan Squence diagram data kerusakan menggambarkan interaksi antara objek pada proses edit kerusakan. Squence diagram edit kerusakan ditunjukkan pada gambar III.8 berikut ini: Data Kerusakan Kerusakan: :admin Pilih Botton Simpan kerusakan baru Back Update data Hapus data Gambar III.5 Squence Diagram Data Kerusakan

44 III.3.5.3. Squence Diagram Data Gejala Squence diagram data gejala menggambarkan interaksi antara objek pada proses edit gejala. Squence diagram edit gejala ditunjukkan pada gambar III.9 berikut ini: Data Gejala gejala: :Admin Pilih Botton Simpan gejala baru Back Update data Hapus data Gambar III.6 Squence Diagram Data Gejala

45 III.3.5.4. Squence Diagram Data Rule Squence diagram data rule menggambarkan interaksi antara objek pada proses edit rule. Squence diagram edit rule ditunjukkan pada gambar III.10 berikut ini: Data Rule Rule: :admin Pilih Botton Simpan aturan baru Back Update data Hapus data Gambar III.7 Squence Diagram Data Rule

46 III.4. Desain Sistem Secara Global Desain sistem secara global dari sistem pakar mendeteksi kerusakan CCTV menggunakan forward chaining adalah sebagai berikut: III.4.1. Desain Ouput Terdapat lima antar muka yang menjadi output dari sistem yang akan di bangun yaitu tampilan home data user, tanyajawab, dan laphasil. III.4.1.1. Rancangan Tampilan Home Adapun rancangan tampilan home yang merupakan tampilan utama yang berisi data menu Admin, Konsultasi, About, Help. Rancangan tampilan home ditunjukkan pada gambar III.8 berikut ini: MENU UTAMA Home Contact Me About Help GAMBAR GAMBAR Gambar III.8 Rancangan Tampilan Home

47 III.4.1.2. Rancangan Tampilan Konsultasi Tampilan Tanyajawab merupakan tampilan untuk konsultasi. Rancangan antar muka Tanyajawab ditunjukkan pada gambar III. 9 berikut ini: Gambar III. 9 Rancangan Tampilan Konsultasi III.4.1.3. Rancangan Tampilan Hasil Konsultasi Tampilan hasil Konsultasi merupakan Tampilan yang berisi Laporan data user yang melakukan konsultasi. Rancangan Tampilan hasil kerusakan ditunjukkan pada gambar III.10 berikut ini: Gambar III.10 Rancangan Tampilan Hasil Konsultasi

48 III.4.1.4. Rancangan Tampilan Detail Kerusakan Tampilan detail kerusakan merupakan antar muka yang berisi laporan hasil detail konsultasi pasien. Rancangan tampilan detail kerusakan ditunjukkan pada gambar III.11 berikut ini: Gambar III.11 Rancangan Tampilan Detail kerusakan III.4.2. Disain Input Terdapat lima tampilan yang menjadi input dari sistem yang akan di bangun yaitu login admin, edit admin, data kerusakan, data gejala, data rule. III.4.2.1. Rancangan Tampilan Login admin Tampilan login admin merupakan tampilan login pengguna sebagai seorang pakar merangkap menjadi admin. Rancangan tampilan login dmin ditunjukkan pada gambar III.12 berikut ini:

49 Gambar III.12 Rancangan Tampilan Login Admin III.4.2.2. Rancangan Tampilan Edit admin Tampilan edit admin merupakan tampilan login pengguna sebagai seorang pakar merangkap menjadi admin. Rancangan tampilan edit dmin ditunjukkan pada gambar III.13 berikut ini: Gambar III.13 Rancangan Tampilan Login Admin

50 III.4.2.3. Rancangan Tampilan Data Kerusakan Tampilan data kerusakan merupakan tampilan untuk data kerusakan untuk menambah data kerusakan baru, sebab, solusi, detail, dan gambar, menupdate data kerusakan, sebab, solusi, detail, dan gambar atau menghapus data kerusakan sebab, solusi, detail, dan gambar. Rancangan tampilan data kerusakan ditunjukkan pada gambar III.14 berikut ini: Gambar III.14 Rancangan Tampilan Data Kerusakan III.4.2.4. Rancangan Tampilan Data Gejala Tampilan data gejala merupakan tampilan untuk data gejala yaitu untuk menambah data gejala baru, update data gejala yang ada atau menghapus data gejala. Tampilan data gejala ditunjukkan pada gambar III.15 berikut ini:

51 Gambar III.15 Rancangan Tampilan Data Gejala III.4.2.5. Rancangan Tampilan Data Rule Tampilan data rule merupakan tampilan untuk data rule aturan yaitu untuk menambah data aturan baru, menupdate data rule yang ada atau menghapus data rule. Rancangan tampilan data rule ditunjukkan pada gambar III.16 berikut ini: Gambar III.16 Rancangan Tampilan Data Rule

52 III.4.2.6. Rancangan Tampilan Data User Tampilan data user merupakan tampilan yang berisi data user yang berkonsultasi. Rancangan antar data user ditunjukkan pada gambar III.12 berikut ini: Gambar III.17 Rancangan Tampilan User III.4.3. Desain Database Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Untuk merancangnya diperlukan alat bantu, baik menggambarkan relasinya maupun mengoptimalkan rancangan database.

53 III.4.3.1. Kamus Data 1. Kamus data tabel kerusakan penyakit : id_kerusakan + jeniskerusakan + sebab + solusi + detail + Gambar + keterangan Keterangan : id_kerusakan : primary key Jenis kerusakan sebab solusi detail gambar : jenis kerusakan yang dialami : penyebab kerusakan : solusi permasalahan : penjelasan : gambar komponen yang rusak 2. Kamus data tabel gejala gejala : id_gejala + pertanyaan_gejala Keterangan : id_gejala : primary key pertanyaan_gejala : gejala yang dibuat dan di rumuskan menjadi sebuah pertanyaan 3. Kamus data tabel rule aturan : id_aturan + id_gejala + gya + gtdk Keterangan : id_aturan : primary key id_gejala gya gtdk : foreign key : id_gejala, bila kondisi gejala benar : id_gejala, bila kondisi gejala salah

54 4. Kamus data tabel user pasien : Email + id_user + nama + Jk[L P] + alamat + pekerjaan Keterangan : Email : primary key id_user nama Jk Alamat : id user : nama : Jenis Kelamin : alamat Pekerjaaan : pekerjaan 5. Kamus data tabel admin admin : id_admin + username + password Keterangan : id_admin : primary key III.4.3.2. Normalisasi Normalisasi database biasanya jarang dilakukan dalam database skala kecil dan dianggap tidak diperlukan pada penggunaan personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang dikandung dalam sebuah database, proses normalisasi akan sangat membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap tabel di dalamnya, sekaligus mempercepat proses permintaan data. Pada tahap ini semua data direkam tanpa format tertentu dan data bisa jadi mengalami duplikasi.

55 1. Bentuk Normal Pertama ( 1NF/ First Normal Form) a. Tabel Normal Pertama id_admin admin Password id_rule id_gejala Gya gtdk Id_user nama Jen_kelamin pekerjaan alamat email Id_kerusakan kerusakan Sebab solusi gambar Detail 2. Bentuk Normal Kedua (2NF) a. Tabel Aturan id_aturan id_gejala Ifya Iftdk 31

56 b. Tabel Gejala id_gejala Gejala c. Tabel Kerusakan id_kerusakan Kerusakan Sebab Solusi Detail Gambar d. Tabel User Email* Id_user Nama JK Alamat Pekerjaan e. Tabel admin id_admin* username password 3. Bentuk Normal ketiga (3NF) a. Tabel aturan id_aturan* id_gejala Ifya Iftdk

57 b. Tabel gejala id_gejala* Gejala c. Tabel kerusakan id_kerusakan Kerusakan Sebab Solusi Detail Gambar d. Tabel User Email* Id_user Nama JK Alamat Pekerjaan e. Tabel admin id_admin* Username password

58 III.4.3.3. Disain Tabel/ File Perancangan struktur tabel pada sistem manajemen basis data yang akan digunakan terdiri dari tabel kerusakan, gejala, rule, admin, dan user. III.4.3.3.1. Struktur Tabel kerusakan Tabel kerusakan digunakan untuk menyimpan record data kerusakan dengan properti atribute id_kerusakan, kerusakan, sebab, solusi, detail, dan gambar. Tabel penyakit ditunjukkan pada tabel III.4 Tabel III.4 Tabel kerusakan No. Nama Field Type Width Keterangan 1. id_kerusakan Varchar 5 Primary Key 2. Kerusakan Varchar 20 Not null 3. Sebab Varchar 500 Not null 4. Solusi Varchar 500 Not null 5. Detail Varchar 300 Not null 6. Gambar Image Byte Not null III.4.3.3.2. Struktur Tabel gejala Tabel gejala digunakan untuk menyimpan record data gejala dengan properti atribute id_gejala, dan gejala. Tabel gejala ditunjukkan pada tabel III.5 berikut ini:

59 Tabel III.5 Tabel gejala No. Nama Field Type Width Keterangan 1. id_gejala Varchar 5 Primary Key 2. Gejala Varchar 200 Not null III.4.3.3.3. Struktur Tabel Rule Tabel rule digunakan untuk menyimpan record data rule dibuat sebagai aturan dengan properti atribute id_rule, id_gejala, ifya, dan iftdk. Tabel rule ditunjukkan pada tabel III.6 berikut ini: Tabel III.6 Tabel rule No. Nama Field Type Width Keterangan 1. id_aturan Varchar 5 Primary Key 2. id_gejala Varchar 5 Foreign Key 3. Gya Varchar 5 Not null 4. Gtdk Varchar 5 Not null III.4.3.3.4. Struktur Tabel admin Tabel admin adalah tabel untuk menyimpan data admin. Properti atribute id_admin, username dan password. Tabel admin ditunjukkan pada tabel III.7

60 Tabel III.7 Tabel admin No. Nama Field Type Width Keterangan 1. id_admin Char 5 Primary Key 2. Username Varchar 30 Not null 3 Password Varchar 30 Not null III.4.3.3.4. Struktur Tabel User Tabel User adalah tabel untuk menyimpan data user. Properti atribute id_user, nama, Jenis Kelamin, alamat, pekerjaan dan email. Tabel user ditunjukkan pada tabel III.8 Tabel III.8 Tabel user No. Nama Field Type Width Keterangan 1. Email Varchar 30 Primary Key 2. Id_user Varchar 5 Not null 3. Nama Varchar 30 Not null 4. Jenis_kelamin Varchar 10 Not null 5. Alamat Varchar 50 Not null 6. Pekerjaan Varchar 30 Not nul

61 III.5. ERD (Entity Relationship Diagram ) Adapun ERD ( Entity Relationship Diagram ) dari aplikasi yang akan di bangun ditunjukkan pada gambar III.18 berikut ini: Id_admin username password gejala admiin 1 id_gejala Aturan M menginput M gejala id_aturan Iftdk M id_kerusakan id_gejala M Ifya kerusakan Konsultasi kerusakan Id_user I nama sebab gambar detail User Jk solusi email alama t pekerjaan Gambar III.18 ERD ( Entity Relationship Diagram )

62 III.6. Activity Diagram Setiap aktivitas suatu aktor dieksentasikan ke aktivitas aktor lain dapat disatukan dengan swimline. Aktivitas yang terjadi pada sistem yang akan dibangun memiliki gabungan aktivitas antar aktor pengguna (user), dan Admin. III.6.1. Activity Diagram Login Admin Activity diagram login admin merupakan activity diagram untuk proses login pakar. Activity diagram login admin ditunjukkan pada gambar III.19. diberikut ini: Isi Username dan Password Invalid Mengecek Username dan Password Valid Aktifkan Pengatuaranadmin Gambar III.19 Activity Diagram Login admin

63 III.6.2. Activity Diagram Data Rule Activity diagram data rule merupakan activity diagram untuk proses simpan, update dan delete data pada tabel rule. Activity diagram data rule juga sama dengan Activity diagram data kerusakan, Activity diagram data gejala, Activity diagram data admin ditunjukkan pada gambar III.20 diberikut ini: Aktifkan halaman data rule Simpan data baru Ya Input id_aturan, id_gejala, gya, gtdk, Simpan id_aturan, id_gejala, gya, gtdk, Tidak Update data Tidak Ya tampil id_aturan, id_gejala, gya, gtdk, Update id_aturan, id_gejala, gya, gtdk, Delete data Tidak Ya tampil id_aturan, id_gejala, gya, gtdk, Delete id_aturan, id_gejala, gya, gtdk, Tampil tabel datarule Gambar III.20 Activity Diagram Data Rule

64 III.6.3. Activity Diagram Data User Activity diagram login user merupakan activity diagram untuk proses simpan, update dan delete data pada tabel user. Activity diagram data user ditunjukkan pada gambar III.21 diberikut ini: Isi Email, Nama, Jk Alamat, Pekerjaan Invalid Mengecek Email,Nama, Jk, Alamat, Pekerjaan Valid Aktifkan Konsultasi Gambar III.21 Activity Diagram Login User

65 III.6.4. Activity Diagram Konsultasi Activity diagram konsultasi merupakan activity diagram untuk proses konsultasi user terhadap sistem. Activity diagram konsultasi ditunjukkan pada gambar III.22 diberikut ini: Mengisi data user Menjawab pertanyaan Melihat hasil konsultasi Detail hasil konsultasi Gambar III.22. Activity Diagram Konsultasi