PENGARUH MASSAGE DAN KINESIO TAPING TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk memenuhi sebagian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER SISWI MAN 1 SURAKARTA

PENGARUH LATIHAN SCAPULAR POSTURAL CORRECTION TERHADAP PENURUNAN NYERI LEHER PENGGUNA NOTEBOOK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH PENAMBAHAN KINESIO TAPING PADA MASSAGE EFFLEURAGE DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA DISMENORE

BAB I PENDAHULUAN. Dismenorheayaitu nyeri di perut bagian bawah ataupun di punggung bagian bawah

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DENGAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA SISWI DI MTsN NGEMPLAK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PEMBERIAN BACK EXERCISE DAN SLOW- STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PRIMER

PENGARUH STRETCHING DAN STRENGTHENING CORE MUSCLE TERHADAP PENURUNAN DYSMENORRHEA PRIMER

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya nyeri saat haid atau dysmenorrhea dan disebut juga menstrual

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI PENGARUH TERAPI AKUPRESUR SANYINJIAO POINT TERHADAP INTENSITAS NYERI DISMENORE PRIMER PADA MAHASISWI SEMESTER VIII

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

[Jurnal Florence] Vol. VII No. 1 Januari 2014

PENGARUH FISIOTAPING TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL PADA PASIEN OSTEOARTHRITIS

BAB I PENDAHULUAN. dengan persalinan (Cunningham, 2006). Menurut Kemenkes RI (2010), pada

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

PENGARUH PEMBERIAN ISOMETRIC EXERCISE DAN PROGRESSIVE RESISTIVE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN LINGKUP GERAK SENDI LUTUT PADA PENDERITA OSTEOARTRITIS

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.

SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seseorang. Masa ini merupakan periode transisi dari masa anak ke

BAB 1 PENDAHULUAN. Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENURUNAN NYERI DYSMENORRHEA PADA ANGGOTA PKK DI DESA MARGO ASRI, PURO, KARANGMALANG, SRAGEN

PENGARUH PEMBERIAN MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP TINGKAT NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII DI SMPN 3 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. vagina. Terjadi setiap bulan kecuali bila terjadi kehamilan. Siklus menstruasi

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa. tidak adanya pembuahan (Andriyani, 2013).

PENGARUH PENAMBAHAN KINESIO TAPING PADA SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN NYERI HAID PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Masa pubertas merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi remaja.

PENGARUH BACK MASSAGE DURASI 20 MENIT DAN 40 MENIT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS II DI SMA N 1 KARANGNONGKO KLATEN

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

EFEKTIVITAS PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI DISMINORE PADA REMAJA DI SMPN III COLOMADU KARANGANYAR

PENGARUH KINESIO TAPING TERHADAP PENURUNAN NYERI KASUS CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA OPERATOR KOMPUTER DI PABELAN

PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN WILLIAM S FLEXION EXERCISES PADA INTERVENSI SHORT WAVE DIATHERMY DAN TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION PADA

PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. juga istilah adolesens (dalam Bahasa Inggris: adolescence). Para ahli. merumuskan bahwa istilah pubertas digunakan untuk menyatakan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Nurlika Sholihatun Azizah

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

PENGARUH LATIHAN CONTRACT RELAX STRETCHING TERHADAP PENURUNAN NYERI MYOFASCIAL TRIGGER POINT SYNDROME

BAB I PENDAHULUAN. yang menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa. remaja adalah anak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi.

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

BAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI AUTO STRETCHING

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

PERUT TEKNIK EFFLEURAGE

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keluhan dan gangguan. Hal ini terjadi karena kurangnya

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

BAB I PENDAHULUAN. fisik, terjadi perubahan karakteristik jenis kelamin sekunder menuju kematangan seksual

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian adalah Rehabilitasi Medik.

BAB I PENDAHULUAN. dan 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, dismenorea adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan lunak untuk. memperbaiki kerusakan yang dideritanya disebut menua aging

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa

BAB V HASIL PENELITIAN. Karekteristik sampel penelitian dipaparkan dalam Tabel 5.1 diskripsi

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP PENINGKATAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (V MAKS) PADA REMAJA USIA TAHUN

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

STUDI KOMPARASI PEMBERIAN TERAPI KOMPRES HANGAT DAN TERAPI YOGA TERHADAP TINGKAT DISMENOREA PADA SISWI KELAS VIII DI SMP N 4 GAMPING YOGYAKARTA

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

PENGARUH PENAMBAHAN CODMAN PENDULAR EXERCISE S

PERBEDAAN SENAM DISMENORHEA DAN PIJAT EFFLEURAGETERHADAP SKALA NYERI DISMENORHEA PADAREMAJA PUTRI DI SMA N 15 KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERSETUJUAN TINDAKAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN AEROBIC INTENSITAS RINGAN DAN SEDANG TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL DALAM DARAH DI AEROBIC AND FITNESS CENTER FORTUNA

BAB 1 PENDAHULUAN. Haid adalah perdarahan dari kemaluan yang terjadi pada seorang wanita yang

BAB III METODE PENELITIAN. Desain dari penelitian ini adalah Pre Experimental dengan pendekatan one

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa fase perkembangan dinamis dalam

BAB I PENDAHULUAN. jaman. Termasuk ilmu tentang kesehatan yang di dalamnya mencakup. manusia. Selama manusia hidup tidak pernah berhenti menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengalami menstruasi atau haid. Menstruasi merupakan bagian dari proses

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi, yang memaksa

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH MASSAGE DAN KINESIO TAPING TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun oleh : NUNUNG SETYAWATI J 110 080 051 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI PENGARUH MASSAGE DAN KINESIO TAPING TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA Telah disetujui oleh : Pembimbing Utama Isnaini Herawati, SSt.FT, M.Sc NIK. 748 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

ABSTRAK PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI, 2013 NUNUNG SETYAWATI PENGARUH MASSAGE DAN KINESIO TAPING TERHADAP DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA (Dibimbing oleh: Isnaini Herawati, SSt.FT, M.Sc dan Totok Budi S, SSt. FT, M.Ph) Latar Belakang: Dysmenorrhea adalah nyeri haid yang sedemikian hebatnya sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari, untuk beberapa jam atau beberapa hari. Dysmenorrhea Primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan alat-alat genital yang nyata. Dysmenorrhea merupakan kondisi medis yang nyata yang diderita oleh wanita dan harus ditangani dengan tepat agar tidak mengganggu aktifitas. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh dan beda efektifitas antara massage dan kinesio taping terhadap dysmenorrhea primer. Subyek: Sebanyak 22 responden mahasiswi D4 fisioterapi UMS yang ber umur 18 dan 19 tahun. Responden dibagi menjadi dua kelompok yaitu, kelompok massge dan kelompok kinesio taping. Hasil: Hasil uji pengaruh dengan Paired Sample T-test Paired Sample T-test pada kelompok massage p- value 0.000 berarti ada pengaruh pemberian massage pada dysmenorrhea primer dan kinesio taping p- value 0.000 berarti ada pengaruh pemberian kinesio taping pada dysmenorrhea primer. Hasil uji beda pengaruh dengan Independent T-Test antara kelompok massage dan kinesio taping diperoleh p- value 0.201 berarti tidak ada beda pengaruh antara pemberian massage dan kinesio taping pada dysmenorrhea primer. Kesimpulan: Massage dan kinesio taping terbukti dapat menurunkan nyeri dysmenorrhea primer. Antara massage dan kinesio taping tidak ada beda pengaruh yang signifikan. Kata Kunci: Massage, Kinesio Taping, Dysmenorrhea Primer

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dysmenorrhea merupakan menstruasi yang sangat menyakitkan, terutama terjadi pada perut bagian bawah dan punggung bawah yang terasa seperti kram (Varney, 2004). Dysmenorrhea menyebabkan 14% dari pasien remaja sering tidak hadir di sekolah dan tidak menjalani kegiatan sehari-hari (Calis, 2011). Massage merupakan suatu sentuhan yang dilakukan pada bagian tubuh yang dapat mengurangi ketegangan otot dan memperlancar peredaran darah (Bryce, 2002). Kinesio Taping adalah sebuah metode pengobatan non farmakologi yang dikembangkan oleh Dr. Kenzo Kase sekitar 25 tahun yang lalu di Jepang. Karakterisrik dari kinesio taping sendiri adalah sama dengan kulit manusia. Dengan bobot, ketebalan, dan elastisitas hingga 130% - 140%. Ini membuat kinesio taping menjadi lapisan kedua kulit, sehingga aplikasinya jauh lebih aman dan efektif (Murray, 2000). Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan masalah: 1. Apakah ada pengaruh massage terhadap dysmenorrhea primer? 2. Apakah ada pengaruh kinesio taping terhadap dysmenorrhe primer? 3. Apakah ada beda pengaruh antara massage dan kinesio taping terhadap dysmenorrhe primer? Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui ada pengaruh pemberian Massage terhadap Dysminorrhea primer pada remaja.

2. Untuk mengetahui ada pengaruh pemberian Kinesio taping terhadap Dysminorrhea primer pada remaja. 3. Untuk mengetahui ada perbedaan antara pemberian hebatnya sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari, untuk beberapa jam atau beberapa hari (Okparasta, 2003). Menutut Simanjuntak (2008), Massage dan Kinesio taping dysmenorrhea diklasifikasikan terhadap Dysminorrhea primer pada remaja. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Sebagai masukan bagi tenaga medis dalam penanganan keluhan dysmenorrhea primer 2. Manfaat praktisi Memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya fisioterapi dalam penanganan Dysminorrhea primer. LANDASAN TEOR Dysmenorrhea menjadi 2 yaitu dysmenorrhea Primer, dysmenorrhea primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan alat-alat genital yang nyata dan dysmenorrhea sekunder, dysmenorrhea sekunder adalah nyeri haid yang dijumpai dengan adanya kelainan pada alat-alat genital yang nyata seperti endometriosis, salfingitis, adenomiosis uteri, dan lain-lain. Massage pada Dysmenorrhea Massage yaitu tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan Dysmenorrhea didefinisikan lunak, bisanya otot, tendon atau sebagai nyeri haid yang sedemikian ligamen, tanpa menyebabkan

pergeseran atau perubahan posisi sendi guna menurunkan nyeri, menghasilkan relaksasi, dan meningkatkan sirkulasi (Henderson, 2006). Valiani, dkk (2010), menyatakan bahwa massage dapat menguragi nyeri haid. Massage yang mempunyai efek distraksi juga dapat bawah perut dan di L 5 -S 1 dapat meredakan nyeri yang disebabkan oleh dysmenorrhea primer (Tijdschr, 2009). Kinesio taping juga mempunyai empat fungsi utama menurut Kase (2003), yaitu: Mensupport otot, mengurangi nyeri, mengaktivasi sistem endogenous meningkatkan pembentukan analgetic, dan memperbaiki masalah endorphin dalam sistem kontrol dasenden. Massage dapat membuat pasien lebih nyaman karena massage membuat relaksasi otot. Kinesio taping pada Dysmenorrhea Kinesio Taping merupakan salah satu dari berbagai macam metode dalam fisioterapi olahraga, metode ini tenyata ampuh dalam mengurangi nyeri dismenore, kembung, kram, kejang yang umum pada perut bawah dalam waktu sendi. Metode Penelitian Rancangan yang digunakan adalah quasi eksperimental design pre and post test two group design. Dengan membandingkan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2, dimana kelompok eksperimen 1 diberikan perlakuan massage dan kelompok eksperimen 2 diberikan perlakuan kinesio taping. sekitar 30 60 menit. Pemasangan kinesio taping selama 3-5 hari pada

Tempat dan Waktu Penelitian Penelitain dilakukan di Laboratorium Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan UMS pada bulan Februari 2013. Definisi Operasinal 1. Dysmenorrhea 2. Massage Massage yaitu tindakan penekanan oleh tangan pada jaringan lunak, bisanya otot, tendon atau ligamen, tanpa menyebabkan pergeseran atau perubahan posisi sendi guna menurunkan nyeri, Dysmenorrhea didefinisikan menghasilkan relaksasi, dan sebagai nyeri haid yang sedemikian hebatnya sehingga memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan atau cara hidupnya sehari-hari, untuk beberapa jam atau beberapa hari (Okparasta, 2003). Dysmenorrhea merupakan menstruasi yang sangat menyakitkan, terutama terjadi pada perut bagian bawah dan punggung bawah yang terasa seperti kram (Varney, 2004). Pengukuran nyeri dysmenorrhea dengan menggunakan alat VAS meningkatkan sirkulasi (Henderson, 2006). Massage merupakan suatu sentuhan yang dilakukan pada bagian tubuh yang dapat mengurangi ketegangan otot dan memperlancar peredaran darah (Bryce, 2002). Pada penelitian ini massage akan dilakukan 1 minggu sebelum menstruasi selama 3 hari yang bertujuan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri saat haid. Intervensi terdiri dari 20 menit sesi massage pada beberapa titik tertentu dari perut, sisi, dan bagian belakang (sakrum) pasien. Dengan

menggunakan teknik Swedish Massage berupa effleurage, pada perut bagian bawah dan pada lumbal (L 5 S 1 ). patrissage,vidrasi, friction. 3. Kinesio Taping tapotement, Teknik analisa data Pengumpulan data berupa pengukuran nyeri dilakukan pre-test Menurut Kuntono (2012), Konesio taping merupakan dasar terapi dengan menggunakan pendekatan proses penyembuahan secara alami dengan bantuan penberian elastis taping yang di kembangkan oleh kenzo kaze dengan istilah kinesio taping. Memasang kinesio taping selama 3-5 hari pada bagian bawah perut dan lumbal sebelum haid dapat meredakan nyeri yang disebabkan oleh dysmenorrhea primer (Tijdschr, 2009). Pada penelitian ini kinesio taping akan dipasang 1 minggu sebelum menstruasi selama 6 hari dengan teknik I pada dua bagian yaitu dan post-test pada kelompok massage dan kelompok kinesio taping. Analisis statistik yang digunakan untuk menguji normalitas data adalah Shapiro Wilk test. Karena data berdistribusi normal maka untuk mengetahui pengaruh perlakuan massage dan kinesio taping terhadap dysmenorrhea primer, digunakan uji statistik Paired sample T- test. Sedangkan pada uji beda pengaruh antara kedua kelompok perlakuan maka digunakan uji analisis Independent sample T-test. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswi D4 Fisoterapi

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta, dengan 22 orang yang memenuhi kriteria inklusi sebagai responden. Jumlah responden dibagi menjadi 2 kelampok, kelompok pertama sebanyak 11 responden mendapatkan kedua sebanyak 11 responden mendapatkan perlakuan Kinesio Taping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat massage dan Kinesio Taping terhadap penurunan nyeri dysmenorrhea primer. perlakuan massage dan kelompok Hasil penelitian No Umur Responden Tabel 1. karakteristik responden berdasarkan usia Massage Kinesio Taping Jumlah Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase 1 18 7 32% 5 23% 12 2 19 4 18% 6 27% 10 Jumlah Total 22 Tabel 2. Hasil frekuensi penilaian nyeri sebelum dengan VAS pada kelompok Massage dan kelompok Kinesio Taping Nilai Nyeri Sebelum Massage Sebelum Kinesio Taping 58 61 2 2 62 65 2 3 66-69 3 6 70 73 2 74 77 1 78-80 1 Mean 67,73 68,09

Tabel 3. Hasil frekuensi penilaian nyeri sesudah dengan VAS pada kelompok Massage dan kelompok Kinesio Taping Nilai Nyeri Sesudah Massage Sesudah Kinesio Taping 20 22 1 2 23 25 2 4 26 28 2 29 31 2 1 32 34 1 4 35 37 2 38 40 1 Mean 29,45 26,27 Uji Normalitas Data Tabel 4 Uji Shapiro-wilk Kelompok Massage Kiesio Taping P Kesimpulan p Kesimpulan Pre 0,852 Normal 0,593 Normal Post 0,990 Normal 0,367 Normal Uji Pengaruh (Paired Sample T- Test) Tabel 5 Uji Paired Sample T-Test Kelompok Jumlah Mean Pre Post P value Kesimpulan Massage 11 67,37 29,45 0,000 Signifikan Kinesio Taping 11 68,09 26,27 0,000 Signifikan

Uji Beda Dua Sampel Terpisah (Independent T-Test) Variabel Kelompok Massage dan Kelompok Kinesio taping Tabel 6 Uji Independent T-Test Sig. (2tailed) 0,201 Tabel 7 Hasil interprestasi nilai Mean, nilai selisih massage dan kinesio taping Interprestasi Nilai Massage Kinesio Taping Selisih Massage dan 38,27 41,82 Kinesio Taping Pembahasan Pada uji beda dengan menggunakan uji statistik Independent T-Test, menunjukkan bahwa hasil kelompok massage p= 0,201, p>0,05 yang berarti tidak signifikan. Kelompok kinesio taping p= 0,202, p>0,05 yang berati data tidak signifikan. Berdasarkan hasil uji Independent T-Test pada kelompok massage dan kinesio taping didapatkan hasil tidak ada beda penurunan antara massage dan kinesio taping terhadap penurunan nyeri dysmenorrhea primer. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Martinez (2011) yang menyatakan bahwa massage dan kinesio taping mampu menurunkan nyeri dysmenorrhea primer. Karena massage membuat pasien lebih nyaman, merelaksasikan otot dan mengurangi nyeri. Hal ini di dukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lis-Balchin (2009), yang menyatakan bahwa aksi mekanikal tangan pada jarinagan cutaneous dan subcutaneous

meningkatkan sirkulasi pembuluh darah dalam lymph, sehingga didapatkan peningkatan suplai oksigen dan mengganti produksi mediator nyeri. Sedangkan Kinesio Taping dapat menciptakan gerakan massage yang lembut dengan perubahan tekanan dan gerakan pada kulit menyebabkan terbuka dan tertutupnya saluran limfatik yang mengakibatkan peningkatan mekanisme aliran deep limfatik (Tijdschr, 2009). KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan kajian dan didukung adanya analisa data serta mengacu pada perumusan masalah yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa, ada pengaruh massage dan kinesio taping terhadap dysmenorrhea primer dan tidak ada beda pengaruh antara massage dan kinesio taping terhadap dysmenorrhea primer. B. Saran 1. Bagi Masyarakat Disarankan bagi masyarakat khusus perempuan untuk mengatasi dysmenorrhea primer dengan melakukan tindakan terapi berupa massage atau dengan menggunakan kinesio taping. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Hendaknya penelitian selanjutnya dapat menambah jumlah sampel penelitian, waktu penelitian dan menambah metode-metode baru dalam mengatasi dysmenorrhea.

Daftar Pustaka Bryce, 2002: Massage. http://www.greatcycling.com/content/feature/massage.pdf. (Diakses pada tanngal 15 Desember 2012). Calis, Karim Anton 2011: Dysmenorrhea. dari: http://emedicine.medscape.com/article/253812-overview. : (Diakses pada tanngal 14 Desember 2012) Holder, Andre 2011: Dysmenorrhea in Emergency Medicine Clinical Presentation. Dari: http://emedicine.medscape.com/article/795677- clinical. (Diakses pada tanggal 18 Desember 2012) Kase Kenzo, 2003: Clinical Therapeutic Applications of Kinesio Taping Method, 2 ND Edition: Tokyo Kuntono, P.Heru. 2012: Kinesio Taping pada leher dan bahu; seminar & Workshop Nasional Managemen Terkini CRS serta Nyeri Leher & Bahu, surakarta Murray H, 2000: Effects of Kinesio Taping on Muscle Strength and ROM after ACL repair, Journal of Orthopedic and Sports Physical Therapy Okparasta, Andika, 2003. Dismenore. dari: http://fkunsri.wordpress.com/2008/02/06/dismenore-part-1. (Diakses pada tanngal 14 Desember 2012) Simanjuntak, Pandapotan, 2008: Gangguan Haid dan Siklusnya. Dalam : Prawirohardjo, Sarono, Wiknjosastro, Hanifa, edisi 2. Ilmu Kandungan. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 229-232. Tijdschr Ned, 2009: Het effect van CureTape op pijn tijdens de menstruatie bij patienten met primaire dysmenorrhoe Varney H, Kriebs M, J Gegor 2004: Buku Ajar Asuham Kebidanan. Vol.1 Ed.4, Jakarta: EGC