BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan anak dan berpengaruh terhadap penataan dan. pembangunan jangka menengah nasional , mempunyai visi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk

KERANGKA ACUAN PELAYANAN IMUNISASI PROGRAM IMUNISASI

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

No. Dok UPT.PUSKESMAS RANGKASBITUNG. Revisi KERANGKA ACUAN IMUNISASI. Tanggal Halaman A. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan seutuhnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bebas dari penyakit cacar oleh WHO sejak tahun 1974.

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan sumber daya manusia sejak dini. Sebagai pusat kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, selain indikator Angka Kematian Ibu (AKI), Angka

BAB I PENDAHULUAN. mencegah tubuh dari penularan penyakit infeksi. Penyakit infeksi. adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

BABI PENDAHULUAN. (Abdul Latief., dkk, 1991).

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI DEGAP CIRAP (KADER SIGAP UCI DIGARAP) UPK PUSKESMAS KAMPUNG DALAM Lap. Inpovasi : KOTA PONTIANAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

BAB 1 PENDAHULUAN. xvi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk menilai derajat kesehatan masyarakat adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. keluarga sebagai unit terkecil dari kehidupan bangsa. Kemandirian keluarga dalam

BAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap

BAB 1 : PENDAHULUAN. dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian target Millenium Development Goals (MDG s) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi (Achmadi, 2016). harus menyelesaikan jadwal imunisasi (Kemenkes RI, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap tujuh macam penyakit (PD3I) yaitu penyakit TBC, Difteri, Tetanus,

BAB I PENDAHULUAN. Program kesehatan di Indonesia periode adalah Program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mempersiapkannya diperlukan anak-anak Indonesia yang sehat baik fisik

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit yang dapat. menyerang anak dibawah usia lima tahun (Widodo, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan partisipasi masyarakat di dalamnya adalah posyandu. Posyandu

BAB I PENDAHULUAN. ini mencakup 1,4 juta anak balita yang meninggal. Program Pengembangan

ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pembangunan kesehatan di Indonesia adalah untuk. melaksanakan pembangunan nasional yang berwawasan kesehatan, semua

PEDOMAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) PUSKESMAS AMPLAS

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009, p.98).

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dalam kelompok penyakit infeksi dan merupakan ancaman besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. satu penyebab utama kematian anak-anak di dunia. Pada negara berkembang hampir

BAB 1 : PENDAHULUAN. Upaya mewujudkan kesehatan tersebut difokuskan pada usaha promotif dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dinas Kesehatan Kota Surabaya adalah suatu instansi pemerintahan Kota

cita-cita UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 ini masih jauh lebih baik dibandingkan dengan 20 tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan tentang imunisasi sangat penting untuk ibu, terutama ibu

I. PENDAHULUAN. Selama beberapa periode belakangan ini, pembangunan sosial di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen

DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG

Bab 1 PENDAHULUAN STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

DI PUSKESMAS SIAK HULU III KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Negara, juga merupakan salah satu indikator yang paling sensitif dalam

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap kesejahteraan manusia. Setiap kegiatan dan upaya untuk

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran, tergantung pada keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. meneruskan pembangunan nasional jangka panjang tersebut (Ranuh, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar, karena menyangkut pemenuhan kebutuhan yang sangat vital bagi kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun menitikberatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberdayaan masyarakat atau kader posyandu (Depkes, 2007). Menurut MDGs (Millenium Development Goals) di tingkat ASEAN, AKB

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi, angka kesakitan bayi, status gizi dan angka harapan hidup (Depkes RI,

2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B

Zakiyah,et al, Hubungan antara Peran Petugas Kesehatan dengan Cakupan Imunisasi per Antigen...

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Balita (AKBA) di Indonesia telah menurun, dimana rata-rata

KUESIONER UNTUK KADER

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap status gizi anak. upaya kesehatan masyarakat lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Penyakit ini tetap menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan mencapai % menurun menjadi % (Adisasmito, upaya untuk mendekatkan masyarakat terhadap jangkauan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. gizi anak balitanya. Salah satu tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. Visi Kementrian Kesehatan adalah mencapai masyarakat yang mandiri

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dari 17 program pokok pembangunan kesehatan adalah program

BAB I PENDAHULUAN. supervisi dinas kesehatan kabupaten atau kota. Puskesmas mempunyai tugas

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan anak adalah permaslahan yang sangat penting di perhatikan, karena hal itu menjadi sesuatu yang mempengaruhi derajat kesehatan anak dan berpengaruh terhadap penataan dan perencanaan pembangunan nasional. 1 Program pembangunan kesehatan di Indonesia dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional 2005-2009, mempunyai visi masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat dimana salah satu targetnya adalah menurunkan angka kematian bayi (AKB) dan balita. 2 Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimksud dalam UUD 1945 melalui pembangunan nasional berkesinambungan berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta disusun dalam satu program kesehatan dengan perencanaan terpadu oleh dan informasi epidemologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan masalah, sementara penyakit degeneratif juga muncul sebagai masalah. Penyakit menular tidak mengenal batas wilayah administrasi, sehingga menyulitkan pemberantasannya. 3 1

2 Salah satu pencegahan penyakitmenular adalah upaya pengebalan (imunisasi). Upaya imunisasi di selenggarakan di Indonesia sejak tahun 1958. Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling efektif. 4 Desa/Kelurahan UCI (Universal Child Immunization) adalah desa/kelurahan dimana 80% dari jumlah bayi yang ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap dalam waktu satu tahun.dengan jumlah desa/kelurahan sebanyak 280 di Kabupaten Grobogan,ditahun 2014 ini semua desa/kelurahan tersebut telah menjadi Desa/Kelurahan UCI,sehingga cakupan UCI di Kabupaten Grobogan mencapai 100% selama 7 tahun berturut-turut. Pelayanan Imunisasi merupakan bagian dari upaya pencegahan dan pemutusan matarantai penularan pada penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Tujuan dari Program Imunisasi yaitu menurunkan angka kesakitan,kematian dan kecacatan bayi,anak dan balita akibat penyakit PD3I.Program ini, menyeluruh dan terpadu dengan pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi umur< 12bulan berupa imunisasi Hb<7hari,BCG 1 kali,dpt-hb-hib 3 kali,polio 4 kali, Campak 1 kali dan Imunisasi Lengkap. Tahun 2014 cakupan imunisasi bayi Hb<7 hr targetnya adalah 90%, di Kabupaten Grobogan sudah mencapai target,yaitu sebesar 96,61%.Di 30 Wilayah kerja Puskemas Kabupaten Grobogan semuanya sudah mencapai target. Imunisasi BCG targetnya sebesar 95%, tingkat Kabupaten sudah mencapai target yaitu sebesar 100%, tetapi masih ada 1 Puskesmas yang belum mencapai target yang telah ada.yaitu di

3 Wilayah kerja Puskesmas Tawangharjo. Imunisasi POLIO 4 targetnya adalah 95%, tingkat Kabupaten sudah mencapai target yaitu sebesar 99,37%, tetapi masih ada 3 wilayah kerja Puskesmas yang belum mencapai target yaitu wilayah kerja Puskesmas Penawangan II,Toroh I,dan Godong I. Imunisasi Campak targetnya adalah 95%, tingkat Kabupaten sudah mencapai target yaitu sebesar 99,37%, tetapi masih ada 6 wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Grobogan yang belum memenuhi target yaitu wilayah kerja Puskesmas Penawangan II,Toroh I,Geyer II,Kradenan I,Kradenan II dan Purwodadi II. Imunisasi Lengkap targetnya adalah 95%, tingkat Kabupaten sudah mencapai target yaitu sebesar 97,65%. Tetapi masih ada 6 wilayah kerja Puskesmas yang belum memenuhi target yaitu diantaranya Puskesmas Penawangan II, Toroh I, Geyer II, Kradenan I, Kradenan II dan Purwodadi II.Dalam cakupan imunisasi bayi masih ada permasalahan yang dihadapi, yaitu diantaranya pertama, belum semua petugas imunisasi memanfaatkan kohort bayi secara maksimal, kedua, Sasaran bayi belum semuanya divalidasi dengan jumlah bayi yang ada di desa, dan yang ketiga, ada keterlambatan kedatangan vaksin dari Provinsi. 5 Posyandu merupakan salah satu pelayanan kesehatan untuk memudahkan masyarakat untuk mengetahui atau memeriksa kesehatan terutama untuk ibu dan anak balita dalam rangka menuju indonesia sehat 2010 yang dicanangkan oleh pemerintah, sehingga kualitas dan kuantitas dari pembangunan kesehatan sangat ditentukan oleh keberhasilan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan holistik pada klien dalam rangka memenuhi sasaran yang ingin dicapai. Pos

4 pelayanan terpadu atau posyandu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dan merupakan bagian dari pembangunan kesehatan yang diprogramkan oleh pemerintah yang bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi (infant mortality rate) angka kelahiran bayi (birth rate ) dan angka kematian ibu (maternal mortality rate) serta dalam rangka mempercepat terwujudnya norma keluarga kecil bahagia sejahtera (NKKBS). 5 Banyak faktor yang mempengaruhi keaktifan kader diantaranya pengetahuan kader tentang Posyandu. Pengetahuan kader tentang Posyandu akan berpengaruh terhadap kemauan dan perilaku kader untuk mengaktifkan kegiatan Posyandu, sehingga akan mempengaruhi terlaksanakannya program kerja Posyandu. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. 6 Selain pengetahuan kader tentang Posyandu, keaktifan kader juga dipengaruhi oleh motivasi baik dalam diri kader sendiri ataupun dari pihak luar seperti dukungan yang positif dari berbagai pihak diantaranya, kepala desa, tokoh masyarakat setempat, maupun dari petugas kesehatan setempat, fasilitas yang memadaii (mengirimkan kader kepelatihan pelatihan kesehatan, pemberian buku panduan, mengikuti seminar-seminar kesehatan) penghargaan, kepercayaan yang diterima kader dalam memberikan pelayanan kesehatan mempengaruhi aktif tidaknya seorang kader posyandu. 5 Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Posyandu Desa Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan

5 Tahun 2016 pada tanggal 17 April 2016, pada 25 kader didapatkan hasil 7 kader memiliki motivasi kurang baik dilihat dari partisipasi kader dalam menginformasikan jadwal imunisasi kepada orang tua bayi dan balitauntuk mewujudkan program imunisasi dasar lengkap. Berdasarkan data survei awal diatas, maka peneliti tertarik meneliti lebih lanjut mengenai Hubungan peran kader dengan kepatuhan pemenuhan imunisasi dasar lengkap pada bayi di Posyandu Desa Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan tahun 2016. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan yang muncul adalah adakah hubungan antara peran kader dengan pemenuhan imunisasi dasar lengkap di Posyandu Desa Sugihan Kecamatan Toroh Tahun 2016. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan peran kader dengan kepatuhan pemenuhan imunisasi dasar lengkap pada bayi di Posyandu Desa Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan Tahun 2016. 2. Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan karakteristik kader (umur,tingkat pendidikan). b. Mendiskripsikan kehadiran kader di Posyandu. c. Mendiskripsikan pemberian informasi. d. Mendiskripsikan keramahan kader. e. Mendiskripsikan pemenuhan imunisasi dasar lengkap.

6 f. Menganalisis hubungan kehadiran kader dengan pemenuhan imunisasi dasar lengkap. g. Menganalisis hubungan pemberian informasi dengan pemenuhan imunisasi dasar lengkap. h. Menganalisis hubungan keramahan dengan pemenuhan imunisasi dasar lengkap. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan Memberikan informasi dan bahan pertimbangan dalam pemecahan masalah pada program kesehatan khususnya dibidang imunisasi pada bayi, agar dapat dijadikan sebagai monitoring dan evaluasi program pemberian imunisasi dasar lengkap. 2. Bagi peneliti Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama masa pendidikan dan sebagai bahan acuan untuk meneliti tentang hubungan hubungan peran kader dengan pemenuhan imunisasi dasar lengkap pada bayi di masa yang akan datang. 3. Bagi institusi Dapat dijadikan sebagai dasar evaluasi pemilihan metode penyuluhan imunisasi dasar sehingga dapat bermanfaat bagi orang lain dan dapat digunakan sebagai bahan penelitian selanjutnya. 4. Bagi petugas kesehatan Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pelayanan imunisasi dan Posyandu.

7 5. Bagi masyarakat Sebagai bahan informasi bagi masyarakat terutama bagi kader kader dan keluarga agar dapat mengetahui tentang manfaat dan pentingnya imunisasi dasar bagi bayi di bawah satu tahun dan bersedia memberikan imunisasi pada anak. E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Nama Judul penelitian Variabel Penelitian Metode Hasil 1. Sholikatun Hubungan Sikap 1. Sikap Ibu Observasion Sikap ibu negatif ( 2013 Ibu Dengan 2. Kelengka al dan Cross tidak mau menerima Kelengkapan pan sectional mengenai imunisasi Imunisasi Dasar imunisasi dasar ) dengan Pada Bayi Umur dasar imunisasinya tidak 12 Bulan Di Desa lengkap sebanyak 23 Troso Kec orang (79,3%) dan Pecangaan Kab bayi yang Jepara imunisasinya lengkap 6 orang ( 20,7%), sedangkan ibu yang bersifat positif ( mau menerima mengenai imunisasi dasar ) -dengan imunisasi tidak lengkap

8 sebanyak 6 orang (24%) dengan imunisasi lengkap sebanyak 19 orang (76%) 2. Deni Hubungan 1. Tingkat Non Adanya hubungan Adinegoro Tingkat Pengetahuan Eksperiment antara pengetahuan 2014 Pengetahuan Ibu Tentang Ibu Tentang Imunisasi al ibu tentang imunisasi dasar terhadap Imunisasi Dasar Dasar kapatuhan pemberian Dengan 2. Kepatuhan imunisasi pada bayi Kepatuhan Pemberian dengan nilai koefisien Pemberian Imunisasi kontigensi 0,556 Imunisasi Pada Pada Bayi dengan taraf Bayi Di Posyandu signifikan p=0,001 Desa Tonjong (p<0,05 Brebes Dari penelitian yang telah dipublikasi terdapat beberapa kesamaan variabel penelitian. Sedangkan perbedaan variabel dari keseluruhan penelitian lainya terletak di peran kader, wilayah dan waktu penelitian.

9 F. Lingkup Penelitian 1. Lingkup Keilmuan Merupakan bagian dari ilmu kesehatan masyarakat. 2. Lingkup Materi Dalam penelitian ini peneliti membatasi materi tentang hubungan peran kader dengan kepatuhan pemenuhan imunisasi dasar lengkap pada bayi. 3. Lingkup Lokasi Penelitian di lakukan di Posyandu Desa Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. 4. Lingkup Metode Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional. 5. Lingkup Sasaran Kader posyandu Desa Sugihan Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. 6. Lingkup Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus- September 2016.