III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PAUD Amalia yang terletak di Jln M.yunus Blok

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PAUD Melati yang terletak di jalan Telogo Rejo

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimental, menurut Sugiyono

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian ex post facto yang bertujuan

III. METODE PENELITIAN. untuk mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya. digunakan adalah metode kuantitatif non eksperimen.

III. METODE PENELITIAN. Metode ini menggunakan metode Pre-Experimental Design, menurut

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2014 : 109) Metode yang digunakan dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang bersifat non

III. METODELOGI PENELITIAN. melakukan suatu penelitian dengan melalui metode-metode ilmiah. Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya (Sukmadinata,

BAB III METODE PENELITIAN. sebab akibat. Hubungan sebab akibat menunjukkan pengaruh antara suatu variabel

III. METODE PENELITIAN. disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan perubahan

III.METODE PENELITIAN. Sugiyono (2011:74) dikatakan Pre-Experimental Designs, karena desain ini

METODE PENELITIAN. Dalam, Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung pada bulan Maret

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di TK. Tut Wuri Handayani Jalan Pagar Alam Komplek

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif kuantitatif, untuk mengetahui pengaruh antara variabel

METODE PENELITIAN. penelitian yang didasari oleh asumsi asumsi dasar pandangan pandangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen. Metode

METODE PENELITIAN. untuk umum dan generalisasi (Sugiyono, 2012:199).

III. METODOLOGI PENELITIAN. perencanaan, prosedur hingga teknis pelaksanaan dilapangan. Hal ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Pringsewu Timur Kabupaten. Pringsewu pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

III. METODE PENELITIAN. ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Desain penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian harus sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada semester genap tahun ajaran

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

BAB III METODE PENELETIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. dengan metode yang digunakan oleh peneliti. pada suatu faktor berkaitan dengan variabel-variabel pada satu

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode tersebut. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif eksperimen yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang sistematis yang dimiliki dan ditempuh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITITAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri

III. METODE PENELITIAN. mengukur maupun mengumpulkan data, serta bagaimana melakukan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian

III. METODE PENELITIAN. oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dan jenis penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Mu amalat Indonesia yang berlokasi di Jl.Letjend S Parman no.54 Slipi

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2011:2). Sedangkan peneliti lain mengatakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

METODE PENELITIAN. ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang menggunakan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara atau jalan untuk memahami suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen, yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS PENGGUNAAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DENGAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP UKURAN JURNAL. Oleh

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode ini menggunakan metode Pre-Experimental Designs, menurut

METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa.

III. METODE PENELITIAN. Setiap penelitian diharapkan mencapai hasil yang sebaik-baiknya serta dapat

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan. ataupun karakteristik, serta objek yang akan diteliti.

III.METODE PENELITIAN. atau menjelaskan hubungan, perbedaan, atau pengaruh satu variabel dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

METODE PENELITIAN. penyajian pelajaran dimana, siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan. efektif dan efisien jika diterapkan di suatu tempat.

BAB II METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan analisa kuantitatif. Adapun metode korelasional

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN KARTU ANGKA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN ANAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III LANDASAN TEORI. dengan mudah dapat dikenali variabel variabel penelitiannya. Bahwa dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Adapun langkah-langkah yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

37 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PAUD Amalia yang terletak di Jln M.yunus Blok G No.8 samping Masjid Almuhajirin Kec. Tanjung Senang Bandar Lampung, pada semester genap bulan Februari 2015. B. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di PAUD Amalia yang berjumlah 30 anak, yang terdiri dari 18 anak perempuan dan 12 anak laki- laki. C. Sampel Penelitian Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan sampling jenuh (penuh) atau samping total. Menurut Sugiyono (2011:124-125) Sampling jenuh (penuh) ini adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jika jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh (penuh) adalah sensus, dimana semua anggota populasinya dijadikan

38 sampel. Sampel penelitian ini yaitu keseluruhan anak usia 5-6 tahun yang ada di PAUD Amalia, dan berjumlah 30 anak. D. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, diperlukan sebuah desain metode penelitian untuk mencapai tujuan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Pre Eksperimental. Alasan digunakannya metode ini karena metode eksperimen merupakan salah satu metode yang sudah baku dan teruji dalam berbagai kegiatan penelitian, dengan variabel terikat (Y) kemampuan kognitif mengklasifikasi benda, variabel bebas (X) adalah aktivitas bermain dengan media alam sebagai proses pembelajaran. Menurut Sugiyono (2011:72) metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Pada rancangan eksperimen ini hanya ingin melihat pengaruh aktivitas bermain dengan media alam terhadap kemampuan kognitif mengklasifikasi benda, sesuai dengan kemampuan anak yang berbedabeda peneliti hanya ingin membandingkan perbedaan sebelum dan sesudah menerapkan aktivitas bermain dengan media alam terhadap kemampuan kognitif mengklasifikasi benda. Menurut Newman dalam Mulyatiningsih (2011: 86) desain metode eksperimen dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: X Y

39 Gambar 2. Desain Penelitian Keterangan : X = treatmen yang diberikan aktivitas bermain dengan media alam Y = Observasi (hasil kemampuan kognitif mengklasifikasi benda) E. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel 1. Variabel bebas: Aktivitas Bermain Dengan Media Alam Definisi Konseptual: Aktivitas Bermain Dengan Media alam adalah aktivitas seluruh kegiatan siswa baik kegiatan jasmani maupun kegiatan rohani yang mendukung keberhasilan belajar. Media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta mendorong anak untuk belajar. Menurut Gagne dalam Sujiono (2007:7-8) media adalah berbagai komponen lingkungan anak yang mendorong anak untuk belajar. Komponen lingkungan tersebut adalah berbagai macam benda dari alam yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Definisi Operasional: Aktivitas bermain Media alam merupakan sumber belajar yang sangat efektif dan efisien, yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif mengklasifikasi benda melalui media alam adalah dengan memanfaatkan alam sekitar, seperti berbagai jenis tanaman, daun, batu, pasir, air, dan lain- lain yang dapat dibedakan, diukur, dibentuk, dan diamati oleh anak. Dalam bentuk aktivitas bermain

40 dengan media alam maka indikator yang harus dicapai anak adalah: dapat mengelompokkan benda, menunjukkan benda, menyusun, mengukur, membedakan benda, dan lain- lain. 2. Variabel Terikat: Kemampuan Kognitif mengklasifikasi benda Definisi Konseptual: Menurut teori kognitif Piaget dalam Desmita (2008), kemampuan kognitif mengklasifikasi benda adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana anak dapat beradaptasi dengan menginterprestasikan objek dan kejadian- kejadian disekitarnya. Vygosky dalam Ramli berpandangan bahwa budaya anak membentuk perkembangan kognitif anak dengn menentukan apa dan bagaimana anak belajar tentang lingkungannya. Definisi Operasional: Kemampuan kognitif adalah suatu proses berpikir berupa kemampuan untuk mengklasifikasikan, menghubungkan, membedakan, menirukan, menilai dan mempertimbangkan sesuatu. Indikator yang diamati adalah: membedakan benttuk, ukuran dan warna, mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran, membedakan perbedaan besar kecil, berat- ringan, panjangpendek dan seterusnya, serta mengenal berbagai macam konsep jauhdekat, panjang-pendek, mengenal perbedaan satu benda dengan benda lain. Dapat juga dimaknai sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah dan mengenali serta menggali pengetahuan melalui lingkungan sekitar.

41 F. Teknik Pengumpulan Data Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini melalui dokumentasi, dan observasi. Hal ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data yang akurat dan valid, sehingga tindakan penelitian kuantitatif ini dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Rincian teknik dan alat pengumpulan data sebagai berikut : a. Dokumentasi yaitu dipergunakan untuk mengumpulkan data perkembangan sebelum dan sesudah dilakukannya penelitian terhadap anak pada kemampuan kognitif mengklasifikasi benda serta saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Dokumentasi tersebut dapat berbentuk ceklis, rubrik, foto, dan portofolio anak. b. Teknik non tes digunakan untuk memperoleh data mengenai aktivitas bermain anak dengan menggunakan teknik observasi, yaitu dengan mengamati kegiatan anak selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengadakan pencatatan secara sistematis atau pengkodean tentang aspek-aspek tertentu yang diamati, lalu mencheklist atau memberi tanda pada lembar pengamatan penilaian. Alat yang digunakan berupa lembar observasi yang disusun dalam bentuk rating scale. Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengumpulan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran Arikunto (2013:127). Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang partisipasi anak

42 dalam mengembangkan kemampuan kognitif mengklasifikasi benda melalui media lingkungan alam. Data aktivitas bermain anak diperoleh dari lembar observasi menurut Sudjana dalam Apriyanti (2014:36) dianalisis secara kuantitatif dengan proses sebagai berikut: 1) Skor yang diperoleh dari masing- masing anak adalah jumlah skor dari setiap aspek 2) Nilai aktivitas bermain anak diperoleh dengan Rumus: Nilai aktivitas bermain = Skor 100 Skor Maksimum 3) Nilai akhir aktivitas bermain anak diperoleh dengan rumus: Nilai akhir aktivitas bermain = nilai aktivitas pertemuan 1+ pertemuan 2 + pertemuan 3 pertemuan 4) Persentase nilai aktivitas bermain anak diperoleh dengan rumus Persentase nilai aktivitas bermain anak = siswa dalam satu kategori x 100% banyaknya kategori c. Teknik Tes Kemampuan Teknik tes kemampuan kognitif dilihat dari sebelum perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan, ini bukan pemberian soal- soal akan tetapi untuk melihat apakah tingkat pencapaian indikator pada

43 setiap aspek dalam sebuah indikator yang harus dicapai pada proses pembelajaran dapat meningkat atau tidak setelah diberikan perlakuan aktivitas bermain dengan media alam dalam pembelajaran. Indikator yang belum tercapai pada anak adalah hasil dari skor sebelum diberikannya perlakuan (aktivitas bermain dengan media alam) dan hasil sekor adalah hasil setelah diberikannya perlakuan (aktivitas bermain dengan media alam). Data hasil kemampuan kognitif anak berupa aspek aspek yang harus ditingkatkan pada setiap anak. Menurut Sudjana dalam Apriyanti (2014:32) dianalisis secara kuantitatif dengan proses sebagai berikut: 1. Skor yang diperoleh dari masing- masing anak adalah jumlah skor dari setiap aspek yang dinilai. 2. Pencapaian hasil kemampuan kognitif ank diperoleh dengan rumus: Pencapaian hasil kemampuan kognitif = Skor x 100% Skor maksimum 3. Persentase pencapaian hasil kemampuan kognitif anak diperoleh dengan rumus: Persentase pencapaian hasil kemampuan kognitif anak = anak dalam satu kategori 100% Banyaknya kategori

44 4. Nilai rata- rata hasil kemampuan kognitif anak didperoleh dengan rumus: Rata- rata hasil kemampuan kognitif anak nilai hasil kemampuan kognitif setiap anak anak Menurut Pedoman dari Ditjen Mandas Diknas dalam Dimyati (2013:103-104) Kriteria pemahaman konsep (kemampuan kognitif) dan aktivitas bermain, kriteria dan penilaian standar tersebut digunakan untuk membantu dalam menentukan kriteria yang dimiliki pada setiap anak. Standar kategori tersebut pada tabel berikut: Tabel 1. Standar atau Kategori Hasil Kemampuan Anak No Rentang Persentase Kategori 1. 76 % sampai 100 % Berkembang Sangat Baik (BSB 2. 51 % sampai 75 % Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 3. 26 % sampai 50 % Mulai Berkembang (MB) 4. 0 % sampai 25 % Belum Berkembang (BB) G. Instrumen Penelitian Penilaian perkembangan anak pada pembelajaran anak usia dini pada dasarnya lebih tepat disebut dengan asesmen perkembangan. Jamaris dalam Nurani (2010:200) bahwa asesmen pada pendidikan anak usia dini

45 merupakan suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan data atau bukti- bukti tentang perkembangan dan hasil belajar yang berkaitan dengan perkembangan anak usia dini. Sedangkan Purwanto dalam Nuraini (2010:200) menjelaskan bahwa kegiatan penilaian merupakan suatu proses merencanakan, memperoleh data, dan menyediakan informasi yang diperlukan untuk membuat alternatif- alternatif bagi mengambil keputusan. Dalam paparan selanjutnya istilah asesmen akan ditukarpakaikan dengan istilah penilaian atau evaluasi. Kemampuan kognitif mengklasifikasi benda adalah skor yang diperoleh setiap kemampuan selama pelaksanaan instrumen. Menurut Dimyati (2013:104) Kemampuan ini diukur dengan rentang skor 1-4 yang diperoleh setiap kemampuan mengklasifikasi benda. Cara pemberian skornya adalah (BSB)Berkembang Sangat Baik, jika anak mampu menunjukkan kemampuan mengklasifikasi benda sesuai tagihan indikator tanpa bantuan guru diberi sekor 4, (BSH) Berkembang Sesuai Harapan, jika anak menunjukkan kemampuan mengklasifikasi benda sesuai tagihan indikator namun terkadang masih harus diberikan bimbingan dan bantuan guru diberi skor 3, (MB) Mulai Berkembang, yakni jika anak telah mampu menampakkan kemampuan mengklasifikasi benda sesuai tagihan indikator namun masih sering dibimbing dan dibantu langsung oleh guru diberi skor 2, dan (BB) Belum Berkembang, yakni jika anak belum menampakkan kemampuan mengklaifikasi benda sesuai tagihan indikator pencapaian perkembangan kognitif mengklasifikasi benda karena dalam melakukannya

46 harus selalu dibimbing dan dibantu secara langsung dari awal oleh guru maka diberi skor 1. Sesuai dengan tehnik yang digunakan dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan kognitif mengklasifikasi benda melalui aktivitas bermain dengan media alam adalah dengan menggunakan lembar observasi dan pengolahan dengan rating scale dengan membuat kisis- kisi instrumen penilaian. Adapun kisi- kisi yang dibuat dalam penelitian ini terlampir pada lampiran 3. H. Teknik Analisis Data Setelah diberi perlakuan, data yang diperoleh dianalisis untuk mengetahui kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun. Data yang diperoleh digunakan sebagai dasar dalam menguji hipotesis penelitian. Menurut Hadi Sutrisno (2006: 178) untuk menyajikan data secara singkat maka perlu menentukan interval, rumus interval adalah sebagai berikut: i = (NT NR ) K Keterangan: NT = Nilai tertinggi NR = Nilai terendah K = Katagori Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji analisis data yaitu uji analisis tabel dan analisis hipotesis menggunakan uji

47 regresi linier sederhana. Adapun langkah-langkah dan rumus yang digunakan sebagai berikut: 1. Analisis Tabel Analisis tabel digunakan untuk mengetahui sebaran data yang diperoleh dari hasil penelitian. Tabel tersebut berbentuk tabel tunggal atau tabel silang. 2. Analisi Uji Hipotesis Sebelum uji hipotesis, data kemampuan kognitif anak harus dianalisis terlebih dahulu. Penganalisisan tersebut dilakukan dengan: a. Menghitung besaran korelasi antar variabel X dengan Y Analisis korelasi dalam penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Selain itu uji korelasi ini dilakukan, jika penelitian mengambil populasi secara keseluruhan yang dijadikkan sebagai sampel penelitian tanpa menggunakan ukuran besarnya sampel. Analisis teknik yang digunakan dalam pengujian ini adalah teknik korelasi rs Korelasi Tata Jenjang Spearman Rank di mana untuk mendapatkan angka indeks korelasinya dicari atau dihitung berdasarkan skor aslinya dengan rumus statistik menurut Anas Sudijono(2012:232) sebagai berikut:

48 r s = 1 6 d 2 n (n 2 1) Gambar 3. Korelasi Tata Jenjang Keterangan: rs = Korelasi Spearman 6 dan 1 = Bilangan Konstanta d n = Difference = Number of Cases Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan menurut Sugiyono, (2013:136) yang tertera pada: Tabel 2. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,00 0,199 0,20 0,399 0,40 0,599 0,60 0,799 0,80 1,00 Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat

49 b. Analisis Uji Regresi Linier Sederhana Dalam penelitian ini guna mengetahui adanyan pengaruh (Resiprokal), sehingga teknik yang digunakan dalam menganalisis uji hipotesis menggunakan uji regresi linier sederhana Uji regresi sederhana digunakan untuk menguji hipotesis yang terdiri dari satu variabel bebas (independent) dan satu variabel tak bebas (dependent) tujuan penerapan metode ini adalah untuk meramalkan atau memprediksikan besaran nilai variabel tak bebas (dependent) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent). Sofyan Siregar (2014:379) menggunakan persamaan berikut untuk menghitung persamaan Regresi Linier Sederhana: Y = a + bx Gambar 4. Persamaan Regresi Linier Sederhana Dimana : Y = variabel terikat X = variabel bebas a dan b = konstanta Untuk menguji hipotesis digunakan uji regresi linier sederhana, sebagai berikut: Ho: Tidak ada pengaruh aktivitas bermain dengan media alam terhadap kemampuan kgonitif mengklasifikasi benda pada anak usia 5-6 tahun.

50 Ha: Ada pengaruh aktivitas bermain dengan media alam terhadap kemampuan kognitif mengklasifikasi benda pada anak usia 5-6 tahun.