ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO Setiya Isna Pratiwi, Widya Susanti, Arief Rahman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya E-mail : Setiya_13812@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa metode pembebanan biaya produksi terhadap perhitungan Harga Pokok Produksi dengan metode Full Costing pada PT. Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan perhitungan harga pokok produksi metode perusahaan. Karena perusahaan belum membebankan semua unsur biaya produksi sehingga hasil perhitungannya lebih rendah dibanding dengan menggunakan metode full costing. KataKunci : Harga Pokok Produksi, Metode Full Costing, Unsur-unsur Biaya Produksi. ABSTRACT The purpose of this study is to analyze the imposition method for the calculation of production costs in Cost of Production with the full costing method at PT. Sumber Perkasa Djaja Sidoarjo. This research uses descriptive method with qualitative approach.the analysis showed that the calculation of the cost of production with the full costing method looks value is higher than the production cost price calculation method of the company. Because the company has not impose all the elements of production costs so that the calculation is lower than using the full costing method. Keywords : Cost of Production, Full Costing Method, Elements of Production Costs PENDAHULUAN Seiring dengan banyaknya persaingan di dunia industri, maka perusahaan harus meningkatkan efektivitas kerjanya, guna meningkatkan daya saing perusahaan. Perusahaan perlu membuat kebijakan yang mengacu pada terciptanya efisiensi dan efektivitas kerja, kebijakan tersebut dapat berupa penetapan harga pokok produksi. Harga Pokok Produksi sangat berpengaruh terhadap penetapan harga jual dan perhitungan laba rugi.pt. Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo merupakan salah satu 146
perusahaan industri yang dalam proses produksinya selalu terdapat unsur-unsur biaya produksi, sehingga dapat dianalisa biaya produksi untuk mengetahui efisiensi atau tidaknya dalam penggunaan biaya produksi. Masalah yang dihadapi PT Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo adalah dalam penentuan harga pokok produksi perusahaan terhadap produk yang kurang tepat, dalam hal pembebanan biaya. Untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam perhitungan biaya produksi dan agar menghasilkan biaya yang efisien, maka diperlukan metode yang baik. Metode yang tepat digunakan dalam menghitung biaya produksi tersebut ialah metode full costing. Metode full costing yaitu metode perhitungan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur-unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yaitu Biaya baku langsung, Biaya tenaga kerja langsung, Biaya overhead pabrik (Widilestariningtyas, dkk, 2012:16). Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah yang menjadi pokok bahasan penelitian ini adalahbagaimana analisis metode pembebanan biaya produksi terhadap perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing pada PT. Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa metode pembebanan biaya produksi terhadap perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing pada PT. Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo.Metode pembebanan biaya produksi di perlukan dan sangat berpengaruh besar terhadap kelancaran proses produksi dan pencapaian tujuan dari perusahaan dan pembebanan biaya merupakan salah satu unsur didalam menentukan keuntungan yang dicapai. Berdasarkan pemikiran dan kenyataan tersebut di atas, peneliti tertarik untuk memilih judul: ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTINGPADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO Pengertian Biaya Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu (Bastian Bustami, Nurlela, 2013:2).Menurut Widilestariningtyas,dkk (2012:11) Terdapat empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut, yaitu: 1. Biaya merupakan sumber ekonomi 147
2. Diukur dalam satuan uang 3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi 4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu Harga Pokok Produksi Menurut Hasen dan Mowen (200 4:48), harga pokok produksi mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan selama periode berjalan. Biaya yang hanya akan dibebankan ke barang yang diselesaikan adalah biaya manufaktur bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Rincian dari biaya ini diuraikan dalam daftar pendukung yang disebut sebagai laporan harga pokok produksi. Menurut Witjaksono (2006:10), harga pokok produksi adalah sejumlah nilai aktiva ( asset), tetapi apabila selama tahun berjalan aktiva tersebut dimanfaatkan untuk membantu memperoleh penghasilan, aktiva tersebut harus dikonversikan ke beban (expanse). Berdasarkan pendapat pada teori diatas dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu produk pada waktu tertentu yang terdiri dari Biaya bahan baku langsung, Biaya tenaga kerja langsung dan Biaya Overhead pabrik. Tujuan Penentuan Harga Pokok Produksi Menurut Mulyadi (2005:71) menyebutkan bahwa dalam perusahaan manufaktur, informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen. Tujuan penentuan harga pokok produksi antara lain: 1. Menetukan harga jual produk. 2. Memantau realisasi biaya produksi. 3. Menghitung laba atau rugi periodik. Metode Perhitungan Harga Pokok Produksi Metode perhitungan harga pokok produksi adalah cara unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi terdapat dua pendekatan, yaitu full costing dan variabel costing. 1) Full Costing Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap. 148
(Widilestariningtyas, dkk,2012:16). Dengan demikian harga pokok produksi menurut full costing terdiri dari unsur biaya produksi seperti disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 1 Penentuan Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Pendekatan Full Costing Persediaan awal Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik variabel Biaya overhead pabrik tetap Total Biaya Produksi Persediaan akhir Harga pokok produksi Sumber :Mulyadi, ( 2010:18 ) 2) Variabel Costing () Variabel Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel kedalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.dengan demikian harga pokok produksi menurut metode variabel costing terdiri dari unsur biaya produksi seperti disajikan dalam tabel berikut ini : Tabel 2 Penentuan Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Pendekatan Variabel Costing Persediaan Awal Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik variabel Total Biaya Produksi Persediaan Akhir Harga pokok produksi Sumber : Mulyadi,( 2010:19 ) () 149
Pendekatan Penelitian METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang berbentuk uraian kalimat dan mencari bentuk yang baru untuk objek studi, menemukan metode untuk penyelesaian masalah. Jenis dan Sumber data Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data Primer Data Primer diambil dari laporan data produksi PT Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo pada periode tertentu dan Laporan atau arsip-arsip dari perusahaan yang berwenang, yang berupa dokumen-dokumen dan struktur organisasi. b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh dari membaca dan memahami literatur-literatur yang bersifat teoritis melalui pemanfaatan kepustakaan maupun penelitian bahan dokumentasi. Data sekunder yang digunakan peneliti berupa: 1. Buku-buku ilmiah yang digunakan sebagai pedoman selama kuliah. 2. Skripsi yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya. 3. Literatur ilmiah lainnya yang berhubungan dengan akuntansi biaya. Sumber Data Sumber data yang digunakan peneliti yaitu diperoleh langsung dari perusahaan PT Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo dengan dibantu oleh karyawan yang ada di dalam perusahaan tersebut, skripsi yang digunakan sebagai penelitian terdahulu, dan buku- buku yang digunakan sebagai pedoman. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu berdasarkan pengamatan terhadap data-data yang diperoleh dari PT Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo, dari data yang diperoleh tersebut dapat dilakukan analisis sebagai berikut : 1. Identifikasi Data mengenai Objek Penelitian. 2. Evaluasi dan Pengklasifikasian Biaya Produksi. 150
3. Metode Penentuan Perhitungan Harga Pokok Produksi. 4. Perhitungan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Full Costing. 5. Membuat Simpulan dan Saran. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Didalam menentukan biaya produksi, PT. Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo mengelompokkan biaya berdasarkan objek pengeluaran perusahaan yang menjadi beberapa bagian, antara lain : 1. Biaya Bahan Baku Langsung 2. Biaya Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Pabrik Untuk lebih jelasnya bagaimana pelaksanaan pembebanan biaya yang dilakukan oleh PT. Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo dalam menentukan harga pokok produksinya, maka penulis akan menyajikan data keuangan perusahaan sebagai berikut : Tabel 3 Biaya Bahan Baku Langsung Tahun 2009 Tahun Biaya Bahan Baku 2009 Rp. 12.634.893.500 Sumber : PT. Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo Tabel 4 Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2009 Tahun Biaya Tenaga Kerja Langsung 2009 Rp. 1.653.788.400 Sumber : PT. Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo Biaya tenaga kerja tak langsung Biaya pemeliharaan mesin pabrik Biaya Bahan Bakar dan Pelumas Biaya Pemakaian Bahan Pembantu Biaya penyusutan mesin pabrik Sumber : PT. Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo Tabel 5 Biaya Overhead Pabrik Tahun 2009 Uraian 2009 Rp.622.493.680 Rp.415.927.300 Rp.368.516.700 Rp.607.911.570 Rp.388.093.900 151
Tabel 6 PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO Laporan Harga Pokok Produksi Per 31 Desember 2009 Persediaan awal bahan baku Rp 113.505.205 Pembelian bahan baku Rp 12.676.615.631 Total bahan baku Rp 12.790.120.836 Persediaan bahan baku akhir Rp (155.227.336) Pemakaian Bahan baku Rp 12.634.893.500 Tenaga kerja langsung Rp 1.653.788.400 Biaya Overhead Pabrik : -Biaya Tenaga kerja tak langsung Rp 622.493.680 -Biaya Pemeliharaan Mesin Pabrik Rp 415.927.300 -Biaya bahan bakar dan pelumas Rp 368.516.700 -Biaya Pemakaian bahan pembantu Rp 607.911.570 -Biaya Penyusutan mesin pabrik Rp 388.093.900 Total Biaya overhead pabrik Rp 2.402.943.150 Jumlah Biaya Produksi Rp 16.691.625.050 Persediaan awal BDP Rp 206.691.431 Rp 16.898.316.481 Persediaan BDP akhir Rp (910.856.422) Harga Pokok Produksi Rp 15.987.460.059 Sumber : PT. Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo Hasil Analisis Masalah yang sedang dihadapi oleh PT. Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo adalah dalam penentuan harga pokok produksi perusahaan terhadap produk yang kurang tepat, yaitu dalam hal pembebanan biaya.dari data biaya Overhead pabrik tabel 4.3 (Tabel Biaya Overhead Pabrik Tahun 2009), diketahui bahwa biaya overhead pabrik Tahun 2009 sebesar Rp. 2.402.943.150. Akan tetapi masih ada pembebanan biaya kurang tepat, misalnya Biaya Listrik Pabrik, Biaya Asuransi bagian produksi, Biaya Penyusutan Bangunan pabrik, Biaya Penyusutan Kendaraan Pabrik, yang masih belum dibebankan ke dalam biaya overhead pabrik per tgl 31 Desember 2009. Adapun jumlah biaya-biaya tersebut yaitu : Biaya Asuransi bagian produksi : Rp. 140.675.750 Biaya Penyusutan Bangunan pabrik : Rp. 285.803.820 152
Biaya Penyusutan Kendaraan Pabrik : Rp. 121.774.330 Biaya Listrik pabrik : Rp. 126.711.700 Tabel 7 PT.SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Full Costing Per 31 Desember 2009 Persediaan awal bahan baku Rp 113.505.205 Pembelian bahan baku Rp 12.676.615.631 Total bahan baku Rp 12.790.120.836 Persediaan bahan baku akhir Rp (155.227.336) Pemakaian bahan baku langsung Rp 12.634.893.500 Tenaga kerja langsung Rp 1.653.788.400 Biaya Overhead Pabrik -Biaya Tenaga kerja tak langsung Rp 622.493.680 -Biaya Pemeliharaan mesin pabrik Rp 415.927.300 -Biaya bahan bakar & pelumas Rp 368.516.700 -Biaya Pemakaian bahan pembantu Rp 607.911.570 -Biaya penyusutan mesin pabrik Rp 388.093.900 -Biaya asuransi bagian produksi Rp 140.675.750 -Biaya Penyusutan Bangunan pabrik Rp 285.803.820 -Biaya Penyusutan Kendaraan pabrik Rp 121.774.330 -Biaya Listrik pabrik Rp 126.711.700 Total Biaya Overhead Pabrik Rp 3.077.908.750 Jumlah Biaya Produksi Rp 17.366.590.650 Persediaan awal BDP Rp 206.691.431 Rp 17.573.282.081 Persediaan BDP akhir Rp (910.856.422) Harga Pokok Produksi Rp 16.662.425.659 Sumber : Peneliti (2015) Interpretasi Dari hasil analisis diatas dapat diketahui bahwa masalah yang ditemukan pada PT. Sumber Djaja Perkasa adalah kekurangtepatan atas perhitungan harga pokok produksi. Perusahaan kurang merinci dalam menghitung biaya produksinya sehingga hasil perhitungan harga pokok produksi dinilai lebih kecil. Perbandingan hasil 153
perhitungan harga pokok produksi antara metode perusahaan dan metode full costing yaitu sebagai berikut : Tahun Tabel 8 Perbandingan Harga Pokok Produksi Metode Perusahaan Metode Full Costing Selisih 2009 Rp.15.987.460.059 Rp.16.662.425.659 Rp.674.965.600 Sumber : Peneliti (2015) Simpulan SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan pada PT. Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo. Maka dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang terjadi adalah : 1. Perusahaan PT. Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo masih kurang tepat dalam melakukan pengklasifikasian / penggolongan biaya ke dalam komponen biaya produksi, sehingga menyebabkan pembebanan biaya yang kurang tepat. Yaitu biaya yang seharusnya dikelompokkan ke dalam biaya produksi, tetapi oleh perusahaan dikelompokkan ke dalam biaya non produksi. 2. Hasil perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing lebih tinggi karena biaya yang ada dalam proses produksi tersebut dihitung secara teliti dan terinci, perbedaan ini disebabkan karena perhitungan metode perusahaan tidak merinci semua biaya overhead pabrik, sehingga didapat perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing tinggi. 3. Perhitungan harga pokok produksi antara metode perusahaan dengan metode full costing memiliki perbedaan. Pada perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing lebih besar dibandingkan dengan perhitungan harga pokok produksi dengan metode perusahaan. Selisih perhitungan harga pokok produksi pada Tahun 2009 yaitu sebesar Rp. 674.965.600. 154
Saran Jurnal Akuntansi UBHARA Berdasarkan simpulan diatas, maka peneliti memberikan saran-saran yang berguna untuk membantu pimpinan perusahaan dalam mengatasi masalah yang terjadi. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut : 1. Agar dapat menentukan harga pokok produksi secara tepat dan teliti hendaknya diadakan penggolongan biaya secara tepat ke dalam elemen biaya produksi. PT Sumber Djaja Perkasa hendaknya dapat mengidentifikasi mana yang termasuk biaya produksi dan mana biaya yang termasuk biaya non produksi. 2. PT. Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo sebaiknya memasukkan biaya listrik pabrik, biaya asuransi pabrik, biaya penyusutan bangunan pabrik, dan biaya penyusutan kendaraan pabrik kedalam biaya produksi, karena biaya-biaya tersebut merupakan elemen dari biaya produksi dan elemen penting untuk menghitung Biaya Overhead Pabrik. 3. Sebaiknya PT. Sumber Djaja Perkasa Sidoarjo menggunakan metode full costing dalam menghitung biaya produksinya, karena metode ini lebih akurat dibandingkan metode yang dilakukan oleh perusahaan. 4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode penentuan harga pokok produksi secara tepat dan benar sehingga bisa memberikan gambaran yang realitis terhadap penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan ketentuan dalam prinsip Akuntansi Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Bastian, Bustami dan Nurlela, 2013. Akuntansi Biaya, Edisi 4, Mitra Wacana Media : Jakarta. Hansen, Don R dan Maryanne M Mowen, 2004. Akuntansi Biaya, Salemba Empat : Jakarta. Mulyadi, 2010. Akuntansi Biaya. Edisi ke 5. Yogyakarta: UPP Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Widilestariningtyas, Ony, dkk., 2012. Akuntansi biaya, Edisi 1, Graha illmu : Yogyakarta. Witjaksono, Armanto, 2006. Akuntansi Biaya. Cetakan pertama, Graha Ilmu : Yogyakarta. 155