dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihasilkan indung telur. Berhentinya haid akan membawa dampak pada konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. wanita yang biasanya terjadi di atas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses

Masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium umur tahun

Perkembangan Sepanjang Hayat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. menopause (Kuncara, 2007).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

SINOPSIS RENCANA TESIS

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi seorang wanita, menopause itu sendiri adalah datangnya masa tua.

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

PERAN BIDAN DALAM MENGHADAPI WANITA KLIMAKTERIUM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga konsep pengertian tersebut adalah :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama usia reproduktif.

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

Gangguan Hormon Pada wanita

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan (Ayu dan Bagus, 2010).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui penginderaan yaitu : penglihatan,

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Konsep diri adalah perasaan seseorang tentang dirinya sebagai pribadi yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggambarkan haid. Menopause adalah periode berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA (13-15 TAHUN) KELAS VII DAN VIII TENTANG PERSONAL HYGIENE PADA SAAT MENSTRUASI DI SMPN 29 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Menopause dari bahasa Latin, Mensis, bulan, dan bahasa Yunani pausis,

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

Perdarahan dari Vagina yang tidak normal. Beberapa masalah terkait dengan menstruasi. Perdarahan selama kehamilan atau setelah persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program kesehatan pada umumnya dapat dilihat dari

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menopause berasal dari bahasa latin yaitu mensis yang berarti bulan dan bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. usia harapan hidup penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk,

BAB I PENDAHULUAN. kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, juga ditunjukkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Lansia/Manula

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan mukosa rongga mulut dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

I. PENDAHULUAN. perempuan menopause (Rachmawati, 2006). usia. Seorang wanita yang sudah menopause akan mengalami berhentinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Faktor umur harapan hidup masyarakat Indonesia saat ini memerlukan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-perlahan

KESEHATAN REPRODUKSI. Erwin Setyo Kriswanto PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB 1 PENDAHULUAN. wanita pasti akan mengalami masa menopause. Seiring dengan bertambahnya umur,

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

BAB II. Penuaan Dini pada Wanita Jepang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Faktor-faktor yang mempengaruhi menopause Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas merokok

`BAB I PENDAHULUAN. akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan bukan sekedar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di

KUISIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PEREMPUAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI KELURAHAN LEDENG RW 01 KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. organ, khususnya mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (America

Tumor jinak pelvik. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Masa madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan. manusia. Gallagher, Lachman, Lewkowictz, & Peng (2001), menyatakan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi perhatian individu (Moustafa, 2015). Kualitas hidup yang di

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kemajuan dalam bidang sosioekonomi

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada wanita lebih banyak dihubungkan dengan fungsi dan

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

Selamat Membaca dan Memahami Materi e-learning Rentang Perkembangan Manusia II Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi 1. Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa kepada siapa dengan efek apa (Laswell, 2010). Komunikasi adalah segala aktifitas interaksi manusia yang bersifat human relationships disertai dengan peralihan sejumlah fakta (Azriel Winnett, 2007). Komunikasi merupakan interaksi antarpribadi yang menggunakan sistem simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (katakata), verbal dan non-verbal. Sistem ini dapat disosialisasikan secara langsung/tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan visual), (Karlfried Knapp, 2007). Komunikasi merupakan setiap proses pertukaran informasi, gagasan dan perasaan. Proses ini meliputi informasi yang disampaikan baik secara lisan maupun tertulis dengan kata-kata, atau yang disampaikan dengan bahasa tubuh, gaya maupun penampilan diri, menggunakan alat bantu di sekeliling kita sehingga sebuah pesan menjadi lebih kaya (Hybels & Weafer II, 2012). Komunikasi Terbuka adalah komunikasi jelas dan langsung, komunikasi ini merupakan bentuk yang paling sehat dan terjadi ketika pesan dinyatakan dengan jelas dan langsung ke anggota keluarga yang sesuai. Komunikasi Tertutup adalah komunikasi tidak jelas dan tidak langsung yang terjadi ketika kedua pesan dan si penerima tidak jelas. Dalam hubungan keluarga yang tidak sehat, komunikasi cenderung sangat tertutup dan tidak langsung (Epstein et al. 2006). Komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau kelompok kecil dengan feed back, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi interpersonal diungkap dengan skala Likert yang disusun berdasarkan aspek-aspek komunikasi interpersonal yang dikemukakan oleh Devito yang diadaptasi dari penelitian

(Hidayah, 2007) yaitu lima sikap positif yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan komunikasi interpersonal antara lain keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan. Dari beberapa pengertian diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa komunikasi adalah interaksi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu yang memiliki makna dan tujuan khusus, komunikasi yang dilakukan bisa secara langsung maupun tidak langsung dengan pesan komunikasi berbentuk verbal dan non verbal. 2. Proses Komunikasi Proses komunikasi merupakan proses timbal balik yang terjadi diantara komunikator yang berperan sebagai pengirim dan komunikan sebagai penerima pesan, serta menghasilkan sebuah tindakan yang sama untuk mencapai suatu tindakan (Zamroni, 2009). Tahapan dalam proses komunikasi dijelaskan oleh (Zamroni, 2009) terdiri dari: a. Tahap Ideasi / Gagasan merupakan tahap pertama yang terjadi dalam suatu proses komunikasi adalah ideasi (Ideation) yaitu suatu proses dalam menciptakan gagasan yang saling dilakukan oleh komunikator. b. Tahap Encoding merupakan gagasan yang muncul dapat dibentuk menjadi sebuah simbol untuk dikirim pada komunikan. Didalam tahap ini juga dilakukan pemilihan saluran dan media komunikasi yang nantinya akan digunakan. Simbolnya dapat berbentuk kata-kata baik lisan maupun tertulis, gambar dapat berbentuk poster atau grafik, dan bisa juga berupa tindakan. c. Tahap Pengiriman merupakan pengiriman (transmitting) atau pesanpesan yang sudah disimbolkan melalui media komunikasi yang tersedia dalam suatu organisasi bisa langsung dikirimkan. Pengiriman pesan bisa dilakukan melalui cara berbicara, menulis, bertindak, dan menggambarkan. Media komunikasi yang digunakan sebagai saluran bisa berupa lisan ataupun tertulis.

d. Tahap Penerimaan pesan bisa diterima oleh komunikan setelah dikirim melalui media komunikasi. Penerimaan pesan bisa melalui proses mendengarkan, membaca maupun mengamati, semua tergantung dari media yang mengirimkannya. e. Tahap Decoding pesan-pesan yang telah diterima kemudian dapat diinterpretasikan, dibaca, diartikan, dan diuraikan secara langsung maupun tidak langsung melalui proses berfikir. f. Tahap Respons merupakan tindakan yang dapat dilakukan oleh komunikan sebagai respons mengenai pesan-pesan yang diterimanya merupakan tahap akhir dalam suatu proses komunikasi. Jika setiap pesan yang telah dikirimkan komunikator menghasilkan respons dari komunikan sebagaimana yang telah diharapkan itu artinya telah terjadi komunikasi yang efektif. 3. Pola Komunikasi Fungsional Dalam Pasangan Menurut Friedman (2010) pola komunikasi merupakan karakteristik, pola interaksi sirkular yang bersinambung yang menghasilkan arti dan transaksi antara anggota keluarga. Pola komunikasi melalui interaksi yang dapat memenuhi kebutuhan afektif keluarga. Kemampuan keluarga untuk mengenal dan merespon pesan merupakan aspek yang penting pada keluarga yang sehat. Kebanyakan komunikasi terjadi dalam suatu sub sistem (orang tua-anak, pasangan-orang tua/pasangan dewasa dan saudara kandung) (Friedman, Jakarta) Sifat pertama dari keluarga yang sehat adalah komunikasi yang jelas dan kemampuan untuk saling mendengarkan. Komunikasi yang baik diperlukan untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan saling mencintai (Barmawi, 2010) 4. Manfaat Komunikasi Menurut Friedman (2010), manfaat komunikasi dapat disebutkan sebagai berikut: memberikan pengaruh positif bagi penerima pesan, menumbuhkan keakraban yang memperbesar kepercayaan diri, menambah

pengetahuan dan meningkatkan kepekaan terhadap masalah, mempermudah pemecahan dalam suatu masalah yang dihadapi, menyamakan persepsi tentang sesuatu dan melaksanakan pengambilan keputusan dengan penuh pertimbangan atas dasar musyawarah. 5. Teknik Komunikasi Menurut Efendi (2010), pada umumnya teknik komunikasi yang bisa dilakukan ada tiga macam, yaitu: a. Komunikasi informatif merupakan suatu proses menyampaikan pesan yang bersifat pemberitahuan oleh seseorang kepada orang lain. Komunikasi ini bisa dilakukan secara lisan maupun tertulis, misalnya melalui memo, papan tulis, dan media massa. b. Komunikasi persuasif merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain dengan cara membujuk sehingga si penerima pesan dengan kesadaran sendiri bersedia melakukan kegiatan tertentu. c. Komunikasi koersif/instruksi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain dengan cara sedikit paksaan. Komunikasi ini dilakukan dalam bentuk peraturan, instruksi, keputusan, dan lain-lain yang bersifat imperative, yang artinya mengandung keharusan dan kewajiban untuk ditaati. (Efendi, 2010) B. Menopause 1. Pengertian Menopause Menurut Safrina (2009) menopause merupakan berhentinya menstruasi secara permanen yang disebabkan oleh hilangnya fungsi folikel-folikel sel telur. Menopause merupakan berhentinya siklus menstruasi terutama karena ketidakmampuan sistem neurohormonal untuk mempertahankan stimulasi periodiknya pada sistem endokrin (Perry & Potter, 2008).

Menopause merupakan berakhirnya masa reproduksi seorang perempuan dimana selama 12 bulan perempuan tersebut mengalami amenore, umumnya menopause terjadi pada usia antara 45 hingga 55 tahun dan usia rata-rata perempuan menopause 51 tahun (Abernethy, 2010). Menopause merupakan sebuah kata yang menggambarkan berhentinya haid. Ini merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen yang dihasilkan ovarium (Manuaba, 2010). Dari beberapa pengertian diatas maka peneliti menyimpulkan menopause adalah proses alami dalam penuaan yang pasti terjadi dalam diri setiap perempuan, yaitu ketika perempuan tidak mendapatkan haid lagi selama 1 tahun dengan perdarahan yang berkurang. Serta mengalami berbagai gejala pasti yang ditimbulkan akibat menopause. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi menopause Menurut Kumalasari, I. & Andhyantoro, I ( 2013 ) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kapan seorang wanita dapat mengalami menopause, antara lain : a. Usia haid pertama kali ( menarche ),jika semakin muda seorang perempuan yang mengalami menstruasi pertama kalinya, semakin tua atau semakin lama ia memasuki masa menopause. b. Jumlah anak mempengaruhi karena semakin sering seorang perempuan melahirkan maka semakin tua atau lama mereka memasuki masa menopause. c. Semakin tua seseorang melahirkan anak, semakin tua ia mulai memasuki usia menopause. Hal ini terjadi karena kehamilan dan persalinan akan memperlambat sistem kerja organ reproduksi bahkan akan memperlambat proses penuaan tubuh. d. Faktor psikis seorang perempuan yang tidak menikah dan bekerja diduga memengaruhi perkembangan psikis seorang perempuan. Menurut beberapa penelitian, mereka akan mengalami masa

menopause lebih muda, dibandingkan mereka yang menikah dan tidak bekerja/bekerja atau tidak menikah dan tidak bekerja. e. Perempuan dengan histerektomi dapat mengalami menopause, misalnya sebagai akibat adanya tumor di uterus. Mereka akan mengalami gejala menopause pada usia yang lebih muda). f. Pemakaian kontrasepsi jenis hormonal bekerja dengan cara menekan fungsi indung telur sehingga tidak memproduksi sel telur. Pada perempuan yang menggunakan kontrasepsi ini akan lebih lama atau tua memasuki menopause. g. Perempuan yang sering merokok diduga akan lebih cepat memasuki masa menopause. h. Status sosial ekonomi, di samping pendidikan dan pekerjaan suami, begitu juga hubungan antara tinggi badan dan berat badan perempuan diduga dapat memengaruhi usia menopause. i. Pengaruh budaya dan lingkungan sudah dibuktikan sangat memengaruhi perempuan untuk dapat atau tidak dapat menyesuaikan diri dengan fase klimakterium dini. 3. Perubahan/dampak negatif yang terjadi pada masa menopause perubahan/dampak negatif yang terjadi dapat bersifat jangka pendek dan jangka panjang. a. Jangka pendek 1) Perubahan fisik Akibat berhentinya menstruasi, berbagai organ reproduksi akan mengalami perubahan. Rahim mengalami atropi, panjangnya menyusut, dan dindingnya menipis. Jaringan miometrium (otot rahim) menjadi sedikit dan lebih banyak mengandung jaringan fibrotik (sifat beserabut secara berlebihan). Serviks menyusut tidak menonjol ke dalam vagina bahkan lama-lama akan merata dengan dinding vagina. Lipatanlipatan saluran telur menjadi lebih pendek, menipis, dan

mengerut. Rambut getar yang ada pada ujung saluran telur atau fimbria menghilang. Keadaan fisik seorang perempuan menopause mengalami banyak perubahan akibat perubahan organ reproduksi dan juga hormon tubuh. Keadaan ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya sebagai berikut. a) Perasaan panas (hot flushes) yang terjadi pada seorang perempuan biasanya timbul pada wajah dan tubuh bagian atas (seperti leher dan dada), pada saat terjadi gejolak panas warna kulit menjadi kemerahan di daerah dada, leher, dan wajah serta terasa adanya peningkatan suhu pada perabaan. Gejolak panas yang terjadi karena jaringan-jaringan yang bersifat sensitif atau yang bergantung pada esterogen akan terpengaruh sewaktu kadar estrogen menurun, rasa panas sering timbul di malam hari sehingga menyebabkan perempuan terbangun dari tidur dan terjadi hanya dalam hitungan menit sampai dengan 1 jam, rasa panas akan berkurang jika udara dingin, namun akan lebih sering timbul dan sangat mengganggu jika dalam keadaan stres, rasa panas ini akan berkurang dan hilang setelah 4 hingga 5 tahun pasca menopause. b) Kelainan kulit, rambut, gigi, dan keluhan sendi/tulang terjadi akibat rendahnya kadar estrogen dalam tubuh seorang perempuan menopause hingga berpengaruh pada jaringan kolagen yang berfungsi sebagai jaringan penunjang pada tubuh. Hilangnya kolagen menyebabkan kulit kering dan keriput, rambut terbelah-belah, rontok, gigi mudah goyang dan gusi berdarah, sariawan, kuku rusak, serta timbulnya rasa sakit, dan ngilu pada persendian. c) Vagina kering merupakan perubahan yang terjadi pada organ reproduksi, diantaranya pada daerah vagina sehingga

dapat menimbulkan rasa sakit pada saat berhubungan intim. Berkurangnya esterogen menyebabkan keluhan/gangguan pada epitel vagina, jaringan penunjang, dan elastisitas dinding vagina. Padahal, epitel vagina mengandung banyak reseptor esterogen yang sangat membantu mengurangi rasa sakit dalam berhubungan seksual. d) Tidak dapat menahan air seni. Ketika usia bertambah, air seni sering tidak dapat ditahan pada saat bersin dan batuk. Hal tersebut dikarenakan kadar esterogen yang berkurang menyebabkan dinding serta lapisan otot polos uretra perempuan yang mengandung banyak reseptor esterogen mengalami gangguan penutupan uretra, sehingga salah satu dampaknya adalah inkontinensia urine (tidak dapat mengendalikan fungsi kandung kemih dan terjadi perubahan pola aliran urine menjadi abnormal serta mudah terjadi infeksi pada saluran kemih bagian bawah). e) Penambahan berat badan sering terjadi saat perempuan mulai menginjak usia 40 tahun, biasanya tubuhnya mudah menjadi gemuk, tetapi sebaliknya sangat sulit menurunkan berat badannya. Berdasarkan penelitian, setiap kurun 10 tahun, akan bertambah berat badan atau melebar ke samping secara bertahap. Hal ini diduga ada hubungannya dengan turunnya estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar metabolik lemak. f) Nyeri tulang dan sendi muncul seiring dengan meningkatnya usia maka beberapa organ tidak lagi mengadakan remodeling bahkan sebaliknya mengalami proses penurunan karena pengaruh dari perubahan organ lain, seperti tulang. Selain itu dengan bertambahnya usia, penyakit yang timbul semakin beragam. Hal ini tentu saja

berkaitan dengan kebugaran dan kesehatan tubuh perempuan 2) Perubahan psikologis Selain fisik, perubahan psikis juga sangat memengaruhi kualitas hidup seorang perempuan dalam menjalani masa menopause. Pengaruh perubahan psikis ini sangat bergantung pada pandangan masing-masing perempuan terhadap menopause. Pengetahuan yang cukup akan membantu mereka memahami dan mempersiapkan dirinya menjalani masa ini dengan lebih baik. Perubahan psikis pada perempuan pramenopause, muncul karena perubahan fisik dan hormonalnya, yang berakibat pada peningkatan sensitivitas seperti mudah tersinggung, mudah berubah suasana hati, mudah marah, kurang percaya diri, sukar berkonsentrasi, perubahan perilaku, menurunnya daya ingat, ehilangan gairah seksual, dan bahkan sampai depresi, yang semua gejala ini akan mengganggu kehidupan sosial juga memengaruhi kemampuan kerja mereka sehari-hari. b. Jangka panjang 1. Osteoporosis yang terjadi karena berkurangnya kepadatan tulang akibat penurunan kadar esterogen, sehingga tulang menjadi mudah rapuh dan patah. Osteoporosis yang sering muncul umumnya terjadi pada tulang berongga, yaitu tulang paha, panggul, dan lengan bawah. Osteoporosis dipercepat oleh kekurangan kalsium, sinar matahari, aktivitas fisik dan olahraga, kekurangan gizi, kelainan kelenjar gondok, merokok, penggunaan alkohol, dan kortikosteroid seperti pada penderita asma dan lupus. 2. Penyakit jantung koroner muncul karena berkurangnya estrogen sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol baik (High Density Lipoprotein/HDL) dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein/LDL) yang meningkatkan kejadian penyakit

jantung koroner pada perempuan.kepikunan (demensia tipe alzheimer) akibat dari berkurangnya estrogen memengaruhi susunan saraf pusat atau otak sehingga menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, kehilangan ingatan akan peristiwa jangka pendek, sukar tidur, gelisah, depresi, sampai pada kepikunan tipe alzheimer. Penyakit kepikunan alzheimer dapat terjadi jika kekurangan estrogen sudah berlangsung lama dan berat yang juga dipengaruhi oleh faktor keturunan serta proses penuaan menurut (Bobak, Lowdermill, & Jensen, 2006) 4. Kerangka Teori Faktor yang mempengaruhi menopause 1. Pemakaian kontrasepsi 2. Sosial ekonomi 3. Faktor psikis 4. Jumlah anak 5. Usia melahirkan Faktor yang mempengaruhi keharmonisan pasangan 1. Faktor intern (kecurigaan antar pasangan, rasa egois dan terlalu banyak mementingkan diri sendiri) 2. Faktor ekstern (saling tidak mau menerima saran, menghormati keputusan, menghargai pendapat dan menjujung tinggi norma-norma keluarga 1. Karakteristik pasangan menopause 2. Komunikasi pada pasangan menopause Sumber: Potter & Perry, (2008)., Friedman (2010)., Diklat Kementrian Agama RI, (2011)

Gambar 2.1 Kerangka Teori 5. Variabel Penelitian a. Karakteristik pasangan menopause di wilayah RW 04 Tlogosari Kulon b. Komunikasi pasangan menopause di wilayah RW 04 Tlogosari Kulon 6. Hipotesis a. Bagaimanakah Karakteristik pasangan menopause di wilayah RW 04 Tlogosari Kulon b. Bagaimanakah Komunikasi pasangan menopause di wilayah RW 04 Tlogosari Kulon