Perkembangan Pengajaran Berbantuan Komputer

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPUTER DAN PENDIDIKAN. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2013/2014

Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Komputer dan Computer Assisted Learning (CAL)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WORKSHOP Pelatihan Pembelajaran Online Dosen

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROGRAM PEMBELAJARAN INTERAKTIF

MEDIA ELEKTRONIK BERBASIS KOMPUTER SEBAGAI MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

APLIKASI MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA KULIAH INFORMATION TECHNOLOGY BERBASIS MULTIMEDIA

PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN PEMENCARAN TUMBUHAN BERBANTUAN KOMPUTER SKRIPSI SUHARSONO

PENERAPAN METODE COMPUTER BASED INSTRUCTION PADA PEMBELAJARAN PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. martabat manusia secara holistik. Hal ini dapat dilihat dari filosofi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tenis meja juga merupakan salah satu olahraga yang popular di Indonesia,

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

Pemanfaatan ICT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Skor Maksimal Internasional

DI BUAT OLEH : Nama : Febrianto NIM : Prodi : Teknik Informatika Kelas : Reguler pagi/ 21

Mereduksi Gap antara Kelas Belajar dengan Dunia Profesi Pemanfaatan Teknologi Informasi pada Kelas Kuliah Terintegrasi

Pemanfaatan Program Computer Assisted Instruction (CAI) dalam Program Pembelajaran Berbasis Internet. Oleh: Ali Muhtadi *)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia dan kemajuan pesat di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi siswa dengan lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN. tahunan UNESCO Education For All Global Monitoring Report 2012.

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan kegiatan. Setiap hari, bahkan disetiap saat, teknologi dapat

BAB I PENDAHULUAN. Paket keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

memilih apa yang akan dikerjakan selanjutnya, bertanya dan memberikan jawaban

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring perkembangan hardware dan software komputer. Saat ini, multimedia

PROGRAM STUDI D-3 KOMPUTER DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TERPADU

P4 Pemanfaatan Komputer Di Berbagai Bidang. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

S Pembelajaran berbasis komputer (CBL) S CD pembelajaran S Multimedia pembelajaran S Aplikasi tutorial S Games, dll. S Pembelajaran berbasis web (WBL)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SMA NEGERI 1 BABALAN DENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN PHP DAN MYSQL TUGAS AKHIR DEVI YULITA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi adalah era dimana setiap individu dituntut untuk

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran biologi penguasaan konsep-konsep biologi sangat

pengertian input dan output device beserta contohnya.

BAB I PENDAHULUAN. dicapai manusia dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER BERBASIS MULTIMEDIA SKRIPSI MUHAMMAD RAJIB

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

PENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A. Jenis Komputer

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA. Sunaryo Soenarto Teknik Elektro - UNY

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM AJAR TEMATIK BERBASIS MULTIMEDIA

MAKALAH Komputer Dalam Lingkup Pendidikan Disusun Oleh : Yudha Priyo Wahyu Adi ( )

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (Information and

Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Saat ini, multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan. Dalam

MEDIA PEREKAMAN DALAM SEJARAH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik dunia kerja maupun dunia pendidikan. Ditambah lagi dengan adanya dunia

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan

BAB I PENDAHULUAN. tadinya susah diakses kini bukan menjadi masalah lagi. Teknologi internet

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sudah menjadi suatu kebutuhan pokok semua manusia di zaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tidak terelakan lagi. Konsep yang di kenal dengan sebutan e-learning ini. bentuk digital, baik secara isi maupun sistemnya.

BAB I. PENDAHULUAN. menyenangkan membuat peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi

SISTEM PENJUALAN BERBASIS WEB PADA BUTIK RYAN BINJAI TUGAS AKHIR NUNUNG WIJANA

Pendahuluan. Hardware/Software/ Teknologi Informasi Tipe-tipe Komputer Bagian-bagian Utama PC (Personal Computer) Computer Performance

PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN PROSES PENYERBUKAN DAN PEMBUAHAN BERBASIS FLASH TUGAS AKHIR VIVI APRIYANTI

BAB 1 PENDAHULUAN. di-imbangi dengan penguasaan ilmu pengetahuan terhadap teknologi agar teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN. Pengolahan Data Terdistribusi 1 A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wiwin Windarni, 2014 Pengembangan multimedia animasi pembuatan pola bustie teknik draping

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek kehidupan masyarakat termasuk di bidang pendidikan. Kemajuan

MINGGU II JENIS KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat

Mengapa menggunakan ICT. Bagaimana level kompetensi ICT bagi seorang guru? Pemanfaatan ICT untuk Pembelajaran 5/24/12. Learning: dahulu vs sekarang

BAB I PENDAHULUAN. World Wide Web saat ini menjadi trend dunia. Perkembangan web site

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bahan ajar inovatif dan interaktif dibutuhkan oleh siswa dan guru agar

BAB I PENDAHULUAN. dibungkus dalam satu paket perangkat lunak. Perangkat lunak tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini sistem pendidikan masih cenderung mengarah pada dua

SISTEM INFORMASI PEMBUATAN APLIKASI KEBUTUHAN GIZI DENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN ANDROID TUGAS AKHIR WARDIANSYAH PADANG

PROSES PEMBELAJARAN MELALUI MEDIA ELEKTRONIK (e-learning)

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEDOMAN PELAKSANAAN TATA CARA IBADAH HAJI SKRIPSI SITI REZEKI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Jurnal FASILKOM Vol.1 No.1, 1 Maret 2003 PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI YANG TELAH DITERAPKAN DALAM PROSES PENGAJARAN DI INDONESIA

MAKALAH PENELITIAN HIBAH PEMBINAAN RANCANG BANGUN MEDIA VISUAL UNTUK MATA KULIAH K3 DAN HUKUM KETENAGAKERJAAN

Peran Strategis e-library dalam Pembangunan Infrastruktur Intelektual. Sri Andayani Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Perkembangan Pengajaran Berbantuan Komputer

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Information and Communication Tecknology (ICT) dalam bidang pendidikan

Modul Pengantar Aplikasi Komputer (PAK 240) Prodi S1 P.Akuntansi UNY Pengampu : Annisa Ratna Sari, S.Pd PENGENALAN KOMPUTER

MENDEFINISIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL. Oleh. Sudrajat. Mahasiswa Prodi Pendidikan IPS PPS Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran ilmiah. Keduanya merupakan alat untuk mengkomunikasikan setiap materi

Transkripsi:

Perkembangan Pengajaran Berbantuan Komputer Mahyuddin K. M. Nasution PS Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (Fasilkom-TI), Universitas Sumatera Utara, Medan 20155 USU Sumatera Utara Indonesia mahyuddin@usu.ac.id Abstract. Hadirnya teknologi informasi secara umum, khususnya komputer telah membawa perubahan di dalam banyak bidang kehidupan, termasuk bidang pendidikan dan penyampaian informasi. Tantangan terdepan yang sedang dihadapi berasal dari abad informasi ini, berkaitan dengan jaminan sejarah manusia yang akan datang, melalui sejarah peradaban manusia sekarang. Teknologi komunikasi dan informasi telah mempersempit jarak dunia, meninggalkan hal-hal klasik dan mengungkapkan hal-hal baru, yang terus mempengaruhi kehidupan manusia. Key words: Filsafat, matematika, teknologi informasi, data, informasi 1 Pendahuluan Secara konsep Pengjaran Berbantuan Komputer (PBK) adalah hal-hal yang berkaitan dengan pembagian bahan pengajaran dan keahlian dalam satuan kecil agar mudah dipelajari serta difahami. Satuan terkecil ini pula akan dipresentasikan lagi dengan gaya yang memikat di dalam bingkai (frame) untuk ditayangkan di layar monitor. Harus diingat bahwa PBK bukanlah satu-satunya jalan pintas dalam proses pembelajaran. PBK juga bukanlah cara untuk menghindar dari melakukan hal yang biasa dilakukan dalam proses pengajaran. Walaupun konsep PBK tidak sulit untuk difahami, tetapi tugas untuk mengembangkan perangkat lunak pengajaran yang baik dan berfaedah begitu rumit. Pengembangan perangkat lunak PBK meliputi aspek keahlian dalam menyusun bahan dan pemrograman. PBK juga memerlukan pengetahuan tentang teori pengajaran yang mendalam, termasuk psikologi, teori informasi, pengetahuan tentang proses akal dan juga hal yang berkaitan dengan teknologi komputer. Oleh karena persoalan penggabungan kesemua aspek tersebut, perangkat lunak PBK terusmenerus mengalami kegagalan atau tidak mampu bertahan lama. Paket aplikasi PBK dapat saja terlalu menjenuhkan seperti mesra pengguna, atau sebaliknya boleh jadi sangat menarik, bermanfaat dan berguna bagi penggunanya. Hal ini didapatkan melalui peningkatan kemampuan perangkat keras M. K. M. Nasution, Pengajaran Berbantuan Komputer (PBK), Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, BK-1.

2 M. K. M. Nasution seperti layar monitor, kamera video serta perangkat lunak untuk membangun suatu sistem PBK yang lebih canggih, bermutu serta diiringi dengan perangkat lunak semakin baik. Tulisan ini didasarkan kepada laporan projek Inherent-USU pada tahun 2005 yang berkaitan dengan pembuatan bahan ajar di setiap program studi terkait [1], disamping beberapa bagian atau keseluruhan dari rujukan lainnya [2, 3]. Tulisan ini menjadi bagian ketiga dari bagian pertama berjudul Pengajaran Berbantuan Komputer: Suatu Pendahuluan [4] dan bagian ketiga berjudul Penguasaan Sains dan Teknologi [5]. 2 Pengertian Pendidikan Berkomputer Terdapat banyak istilah yang digunakan untuk merujuk dan menjelaskan konsep pendidikan berkomputer ini, dua di antaranya yang paling terkenal adalah Pengajaran Berbantuan Komputer (Computer-Aided Instruction, disingkat CAI), Pembelajaran Berbantuan Komputer (Computer-Aided Learning, disinglat CAL). Sebenarnya tidak terdapat perbedaan antara kedua-duanya, hanya pemakaiannya tergantung kepada pengguna. Istilah CAI lebih banyak digunakan di kalangan pendidik di Amerika Serikat, sedangkan istilah CAL digunakan di negaranegara Eropah, karena itu tidak salah jika tulisan ini berkaitan dengan Pengajaran Berbantuan Komputer. Selain kedua istilah di atas, akan dijumpai beberapa istilah lain seperti 1. Komputer dalam Pendidikan (Computer in Education, disingkat CIE), 2. Pembelajaran Berbasis Komputer (Computer-Based Learning, disingkat CBL), 3. Pelatihan Berbasis Komputer (Computer-Based Training, disingkat CBT), 4. Pembelajaran Terkelola Komputer (Computer Managed Learning, disingkat CML), 5. Pengajaran Terkelola Komputer (Computer Managed Instruction, disingkat CMI), 6. Pengajaran Berbantuan Komputer (Computer-Assisted Teaching, disingkat CAT), dan banyak lagi. Secara terpadu, konsep pendidikan melibatkan dua aspek, yaitu pengajaran dengan penekanan terhadap pihak pengajar (guru) dan pembelajaran dengan penekanan terhadap pihak yang belajar (siswa), dan tidak akan terjadi proses pendidikan tanpa kehadiran kedua-duanya. Namun demikian, kajian di dalam tulisan ini akan terfokus kepada sudut teknik, yaitu bagaimana mengembangkan suatu perangkat lunak pembelajaran yang mampu melakukan pengajaran, di mana aspek pengajarannya akan lebih dititikberaktkan walaupun segi pembelajarannya juga disentuh. Berdasarkan hal ini juga istilah Pengajaran Berbantuan Komputer (PBK) ditempatkan pada judul mata kuliah dan kajian ini. Pengertian tentang konsep PBK tergantung kepada orang yang memahaminya, di antaranya ialah pendapat yang diberikan oleh seorang ahli teknologi pendidikan terkemuka: Kelly-Bootle di dalam Devil s DP Dictionary, yang menyatakan bahwa pengajaran dan pembelajaran dibantu oleh komputer bertujuan

Perkembangan Pengajaran Berbantuan Komputer 3 untuk berhubungan secara daring (online). Pernyataan ini berarti adanya interaksi antara pelajar dengan komputer melalui perangkat lunak PBK. Dengan kata lain, seorang tenaga pengajar akan digantikan oleh komputer untuk mengajar di suatu kelas. Oleh karena satu komputer hanya dapat digunakan oleh satu pengguna pada suatu waktu, maka setiap siswa akan berhadapan dengan satu komputer dalam sesi pembelajarannya, dengan sarana paket perangkat lunak tersebut dapat diperoleh dalam bentuk perangkat keras: Diskette, CD, kaset, pita video, DVD, pita audio atau media yang lebih canggih berkaitan dengan ingatan (memory). Saat ini, interaksi melalui bunyi, suara dan sentuhan bukan soal yang sulit dilakukan. Sedangkan komputer yang digunakan boleh jadi komputer mainframe, mini-computer, atau personal computer (PC) atau server. 3 Perkembangan dan Sejarah Banyak ahli menyatakan konsep PBK merupakan sesuatu yang baru. Pernyataan ini didasarkan kepada perkembangan PBK saat ini begitu cepat dan hampir mempengaruhi setiap bidang ajaran dari sekolah sampai perguruan tinggi. Pada dasarnya konsep PBK telah dimulai sejak tahun 1950-an lagi. Usaha untuk itu telah dilakukan oleh banyak ahli pendidikan, terutama setelah diluncurkannya komputer pribadi untuk pertama kalinya, sehingga dimungkinkan setiap orang memiliki satu komputer, tetapi perkembangan PBK tidak secepat sekarang ini. Hal ini didasarkan atas kurangnya kemampuan perangkat keras yang sejalan dengan kemampuan perangkat lunak, di samping bantahan atau kritikan sebagian pihak terhadap penelitian dan pengayaan paket PBK. Di negara Amerika Serikat, program PBK yang pertama dibangun atas kerja keras dua tokoh, Rath dan Andersen pada tahun 1958 yang ketika itu bekerja pada perusahaan IBM. Perangkat lunak pertama untuk PBK ini dikembangkan dengan menggunakan komputer mainframe IBM 650, bertujuan untuk mengajar aritmatika sistem binari, yang pada saat itu begitu diperlukan untuk memahami komputer. Kemudian, tak lama berselang Dr. Don Bitzer dari Illinois University memperkenalkan konsep pengajaran berkomputer dengan bantuan Illiac 1, suatu komputer yang paling baik saat itu. Sumbangannya yang paling berharga adalah konsep bahasa pangarangan (authoring language). Bahasa ini dirancang secara khusus untuk membantu penulis PBK yang tidak mahir dengan pemrograman komputer. Semua bahan pengajaran dimasukkan ke dalam kerangka menurut urutan penyampaiannya. Bahasa ini kemudian akan menyajikan bahan tersebut termasuk memandu penggunaannya. Prinsip membangunkan PBK pada waktu itu bukanlah untuk menghasilkan paket yang bermutu tetapi untuk menyampaikan prinsip pengembanan paket PBK terhadap guru dan sekolah sebanyak mungkin. Perkembangan selanjutnya yang menggembirakan dengan tercapainya objektivitas dari perangkat lunak PBK: meningkatnya pencapaian siswa di Amerika Serikat melalui dua sistem yaitu PLATO (Programmed Logic for Automatic Teaching Operations) oleh Control Data\Corporation dan TICCIT (Ti-meshared

4 M. K. M. Nasution Interactive Computer-Controlled Information Television) oleh Mitre Corporation. Kedua-dua sistem ini dibiayai sebesar US$10.000.000 melalui American National Science Foundation (ANSF) yang dilaksanakan selama lima tahun. Sistem PLATO selain digunakan di negara asalnya juga dipakai di hampir semua tempat di Inggris. Dengan demikian, kedua-dua sistem ini mendapat perhatian serius dari penggunanya, walaupun dari sudut biaya distribusi menghabiskan biaya yang mahal. Tentunya selain keuntungan, terdapat juga kerugian disebabkan ketidaklayakan sistem, misalnya program TICCIT tidak cocok digunakan untuk semua tingkat siswa, karena hanya siswa yang berkemampuan tinggi saja yang berhasil menggunakannya, artinya walaupun sistem ini berhasil meningkatkan pencapaian siswa, tetapi memberi dampak negatif, yang berarti bahwa kadar kegagalan siswa ikut meningkat sebanding dengan cara pembelajaran biasa. Seiring dengan kedua projek di atas, perusahaan IBM juga berusaha mengembangkan sistam PBK-nya sendiri, sehingga di akhir tahun 1960, telah dibangun di seluruh Amerika Serikat sebanyak 25 pusat pembelajaran dengan berbagai fasilitas: di antaranya adalah pen cahaya, perekam audio, projektor dan lainnya. Setiap pusat ini dikendalikan oleh komputer mainframe IBM 1500. Akan tetapi, projek ini mengalami kegagalan disebabkan biaya yang dibelanjakan terlalu mahal. Semenjak itu, perusahaan IBM mengembangkan sistem PBK dan sistem khusus yang digunakan untuk mengembangkan perangkat lunak pengajaran seperti CourseWriter-III dan CourseWriterHS. Selain IBM, beberapa perusahaan lain juga telah menyumbangkan pengembangan sistem BPK di dalam sejarah perkembangannya, di antaranya adalah Computer Curriculum Corporation, Bell and Howell, Texas Instrument dan Hawlett-Packard. Semua sistem yang dikembangkan menggunakan komputer mainframe sehingga hadirnya komputer mikro. Perlunya PBK dirasakan setelah komputer IBM PC diluncurkan pada tahun 1982. Semanjak itu banyak perubahan dilakukan untuk mempertingkatkan kinerja dan mutu paket PBK. Selain itu, karena komputer mikro telah menyaingi bahkan melebihi komputer-komputer besar semakin banyak saja perusahaan komputer yang mempelopori pengembangan paket-paket pendidikan, misalnya perusahan Apple, Tandy, Commodore, dan lainnya. Karakteristik kemampuan yang dimiliki oleh komputer untuk melarikan sistem PBK adalah ukuran memori (ruang ingatan), kecepatan memproses perintah serta ukuran jumlah bit untuk tujuan pemindahan data, serta kemampuan-kemampuan lainnya yang dirangkum dalam pemberian nama komputer multimedia. Tentunya selain kemampuan itu, harga yang murah sehingga hampir setiap orang yang berpendapatan sederhana dapat memiliki komputer mikro mendorong perkembangan PBK. Indonesia sebagai negara yang terus tumbuh dan berkembang, tentunya memerlukan suatu sistem pendidikan yang mampu mendorong percepatan pengembangan sains dan penerapan teknologi dengan benar, mempertahankan budaya bertamadun, penyerapan etika dan kemampuan menaati hukum dan aturan serta menghargai nilai-nilai kemanusiaan, agar bangsa dapat tumbuh menjadi sekumpulan manusia yang mempunyai sistem bernegara yang benar. Oleh karena itu, sejak komputer menjadi suatu teknologi yang dapat menyelesaikan beberapa

Perkembangan Pengajaran Berbantuan Komputer 5 persoalan secara efisien dan efektif, badan-badan pemerintahan, instansi perkantoran, dunia usaha/industri/perdagangan, termasuk lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi berusaha dengan keras untuk memanfaatkannya, dan ini tidak mudah untuk dilakukan. Gambar 1. Pelaksanaan seminar, pembicara Dr. Dali S. Naga Berdasarkan cita-cita luhur itulah, pengembangan sistem pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi ini mulai dirintis di Universitas Sumatera Utara (USU) atas arahan Dr. Darwin Sitompul, M.Eng. yang saat itu menjadi kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Komputer (UPT Puskom) USU, dengan digelarnya Seminar Pencarian Pola Sistem Pendidikan Komputer untuk mengisi LUSTRUM VII USU pada tahun 1992, dengan mengundang beberapa pakar baik dari dunia pendidikan maupun dari dunia usaha/industri. Selanjutnya, seraya memperbaiki tatanan administrasi akademis USU secara bertahap, dilakukan pelatihan-pelatihan terkait antar bidang ilmu dengan bantuan dan menggunakan komputer baik yang didanai oleh masyarakat maupun kerjasama dengan HEDS (Higher Education Development Support) dengan USAID (USA International Development), DGHE (Directorate General of Higher Education), dan JICA (Japan International Cooperation Agency). Beberapa usaha lain dalam rangka mengembangkan sistem pendidikan di USU berkaitan dengan bidang keilmuan ini, adalah dengan dibukanya program studi diploma ilmu komputer pada tahun 1993 di bawah departemen matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) USU atas kerja keras Dr. Herman Mawengkang dan Opim Salim Sitompul sebagai perancang

6 M. K. M. Nasution program ini. Kemudian, program studi ini kelak menjadi dasar fondasi untuk berdirinya program studi ilmu komputer jenjang sarjana pada tujuh tahun kemudian. Selain itu, untuk mengatasi ketinggalan informasi di bidang perkembangan sains dan teknologi, dan untuk meningkatkan mutu pengajaran dan penelitian, pada tahun 1993 atas restu Rektor USU dirintis usaha pembangunan sistem jaringan internet di USU di bawah komando pimpinan UPT Puskom saat itu dengan anggota tim: Opim Salim Sitompul, Saib Suwilo, Sawaluddin, Tulus, Sutarman, Sufianto Mahfudz, dan Mahyuddin (Mahyuddin K. M. Nasution). Usaha ini terealisasi tidak lama sejak diusulkan atas dana bantuan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Republik Indonesia di bawah pimpinan Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie, sebanyak 3 M yang diluncurkan secara bertahap selama 2 tahun berturut-turut, dan USU sejak saat itu telah masuk ke dunia maya dan mengglobalisasi. Dalam pengembangan Departemen Ilmu Komputer, dan untuk mengantisipasi tuntutan keilmuan dan penerapan bidang ini pada dunia pendidikan, pada kurikulumnya dicantumkan mata kuliah Pengajaran Berbantuan Komputer disingkat PBK sebagai kurikulum institusional dengan kolompok matakuliah prilaku berkarya, yang pada dasarnya termasuk matakuliah penerapan teknologi informasi. Beberapa kajian dan penelitian telah dilakukan seiring dengan itu, baik yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa, termasuk tulisan ini merupakan pengembangan dari bahan ajar yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber untuk PBK, termasuk dalam rangka mengisi konten e-learning atas proyek hibah INHERENT. 4 Alasan Penggunaan Teknologi Setiap teknologi baru tampak rumit atau merepotkan sehingga kalau tidak kerena manfaatnya orang akan enggan memahaminya apalagi menggunakannya dan kembali menggunakan teknologi yang lama. Untuk membuka tutup botol minuman misalnya, orang telah biasa menggunakan pinggir meja atau paku yang tertancap pada tiang. Kenapa alat khusus harus digunakan, yang masih harus dipelajari cara menggunakannya? Bukankah mempelajari penggunaan alat itu memerlukan waktu? Apalagi bila berfikir kemungkinan untuk gagal pada percobaan pertama karena belum terampil menggunakannya. Alat baru yang lebih rumit itu akan menguntungkan pemakai sedikitnya dalam tiga hal sebagai berikut: Pertama, meningkatkan kualitas, karena bibir botol tidak atau sedikit kemungkinan pecah. Kedua, lebih aman, karena tidak ada atau sedikit kemungkinan menimbulkan bahaya akibat tutup botol melesat dan mengenai mata yang membuka. Ketiga, lebih efisien, karena lebih cepat berhasil. Bidang pekerjaan kecil seperti membuka tutup botol bila dilakukan terus menerus dan berulangkali tentu dapat ditentukan nilai ekonomis berdasarkan pertimbangan psikologisnya. Apalagi bila pekerjaan tersebut dilakukan di suatu kilang (paberik). Bagaimana dengan penggunaan alat pembelajaran? Tentunya peningkatan mutu pembelajaran akan didapatkan setelah memperbaiki suatu sistem pem-

Perkembangan Pengajaran Berbantuan Komputer 7 belajaran dengan bantuan alat-alat. Meningkatkan mutu pembelajaran dengan menggunakan alat pembelajaran tidaklah sederhana, tetapi tidak terlalu rumit untuk dipelajari. Setiap alat bersandar kepada suatu teknologi yang dibangun atas dasar teori tertentu. Demikian juga dengan alat pembelajaran, didasarkan atas dasar prinsip-prinsip yang ditarik dari teori psikologi terutama teori belajar dan hasil-hasil penelitian dalam kegiatan pembelajaran (instructional). Tanggapan-tanggapan baru (new responses) diulang sebagai akibat dari tanggapan tersebut. Bila tanggapan itu berakibat menyenangkan, pembelajar cenderung untuk mengulang tanggapan tersebut karena ingin memelihara akibat yang menyenangkan, pembelajar cenderung mencari jalan yang dapat mengurangi tanggapan yang sama atau melakukan perilaku lain. Agar efektif, akibat dari suatu tanggapan harus jelas terasa bagi pembelajar, segera setelah tanggapan dibuat. Setelah akibat yang segera itu diberikan beberapa kali secara berturut-turut, pembelajar akan tetap memelihara tanggapan tersebut walaupun kemudian akibat itu diberikan setiap berapa kali. 5 Penutup Sejarah perkembangan PBK di Indonesia didasarkan atas usaha ingin memperbaiki sistem pendidikan untuk mencapai bangsa yang bermartabat. Perkembangan ini dimulai dengan memanfaatkan komputer pada sistem administrasi, kemudian dilanjutkan dengan usaha mendapatkan berbagai perlengkapan, teknologi, metode, dan kemungkinan pengembangan-pengembangan lain yang berkaitan dengan dunia pendidikan. References 1. Nasution, M. K. M., Nasution, S., Mahfudz, S. 2005. Pengajaran Berbantuan Komputer untuk Kompetensi Unggul (The Winning Competence). USU-Inherent. 2. Nasution, M. K. M. 2001. Basis sains dan teknologi sebagai basis perekonomian. Suara USU, edisi 24. 3. Sianipar, P. & Nasution, M. K. M. 1995. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. SEMIRATA, UNTAN Pontianak, 5-7 Juli 1995. 4. Nasution, M. K. M. 2005. Pengajaran Berbantuan Komputer: Suatu Pendahuluan. Pengajaran Berbantuan Komputer (PBK), Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, BK-1. 5. Nasution, M. K. M. 2005. Penguasaan Sains dan Teknologi. Pengajaran Berbantuan Komputer (PBK), Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, BK-1.