Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

dokumen-dokumen yang mirip
Jumlah Aset Lancar

Jumlah Aset Lancar 80,278,114,864 69,876,058,857

Jumlah Aset Lancar

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT. Nusantara Inti Corpora, Tbk

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

Jumlah aset lancar

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI Per 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 (UnAudited) dan tahun yang

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian... 3

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian... 3

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian... 3

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

1. Umum. a. Pendirian dan Informasi Umum

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

PT. RADIANT UTAMA INTERINSCO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT SUGIH ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2016 DAN 30 SEPTEMBER 2015 (MATA UANG RUPIAH)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT. Pacific Strategic Financial Tbk dan Anak Perusahaan

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Desember beserta Laporan Auditor Independen

p PT STAR PETROCHEM Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2017

PT ZEBRA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2016 (TIDAK DIAUDIT)

PT. NUSANTARA INTI CORPORA

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT STAR PETROCHEM Tbk. DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2012 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2011 (Diaudit) Serta Untuk

P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT ALKINDO NARATAMA TBK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT Alam Karya Unggul Tbk (d/h PT Aneka Kemasindo Utama Tbk) dan Entitas Anak

PT VICTORIA INSURANCE

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT. PUSAKO TARINKA, Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk. DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 Serta Untuk Periode Tiga Bulan Yang

PT ALDIRACITA CORPOTAMA DAN ENTITAS ANAK

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI

P.T. APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

P.T. APAC CITRA CENTERTEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3-4. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 5

30 Juni 31 Desember

PT YULIE SEKURINDO TBK

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT. INTI AGRI RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012

Transkripsi:

Daftar Isi Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 6-29

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 Catatan 30 September 2011 31 Desember 2010 1 Januari 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan Bank 2e,4 1.445.630.785 3.560.306.067 4.440.799.884 Piutang Usaha Kepada Pihak Ketiga 2d,5 35.591.589.155 26.771.933.873 31.027.298.056 Piutang Lain-Lain 2d 373.195.206 624.250.606 337.100.000 Persediaan Barang 6 30.173.408.455 38.904.029.808 51.869.996.778 Uang Muka Pembelian 7 16.659.540.554 9.915.476.273 12.561.052.864 Biaya Dibayar dimuka 2j 322.595.410 365.806.255 305.916.000 Pajak Dibayar dimuka 2l,8 1.912.549.233-81.356.545 Jumlah Aset Lancar 86.478.508.798 80.141.802.882 100.623.520.127 ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak tangguhan 2l,8 4.966.083.396 4.796.523.055 4.878.181.993 Aset Tetap - setelah dikurangi akumulasi 2f,9 219.073.397.077 224.659.641.870 204.385.376.754 Penyusutan sebesar Rp 80.205.671.504,-, Rp.69.500.175.361,-, dan Rp. 55.964.429.197,-masing- masing pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 Aset Lain-Lain 220.316.000 193.916.000 421157450 Jumlah Aset Tidak Lancar 224.259.796.473 229.650.080.925 209.684.716.197 JUMLAH ASET 310.738.305.271 309.791.883.807 310.308.236.324 (23.815.229.779) 0 Catatan atas laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan Konsolidasian 1

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010 Catatan 30 September 2011 31 Desember 2010 1 Januari 2010 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang Bank 11 65.179.539.161 62.476.077.901 44.759.520.191 Hutang Usaha Kepada Pihak Ketiga 12 1.612.399.089 1.564.291.582 21.584.724.264 Liabilitas Sewa Pembiayaan jatuh tempo < 1 Tahun 10-1.004.943.485 1.193.643.250 Biaya Yang Masih Harus Dibayar 25.002.154 110.154.800 221.548.420 Hutang Pajak 2l,8 521.297.484 920.366.584 17.653.124 Hutang Lain-lain 17.548.489 148.745.220 241.027.510 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 67.355.786.377 66.224.579.573 68.018.116.759 Liabilitas Sewa Pembiayaan jatuh tempo > 1 Tahun 11-2.204.993.000 2.887.714.899 Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 2n, 20 3.336.230.711 2.641.995.782 2.223.621.465 Jumlah Liabilitas 70.692.017.088 71.071.568.355 73.129.453.123 Pendapatan Ditangguhkan 13 936.841.644 980.080.490 1.037.732.284 EKUITAS Modal Saham Ditempatkan dan Disetor 15 107.746.000.000 107.746.000.000 107.746.000.000 10.774.600 saham seri A dan 64.647.600 saham seri B tahun 2011 dan 2010 Agio Saham 16 154.920.000 154.920.000 154.920.000 Saldo Laba 22.474.518.550 21.455.666.084 20.107.773.850 Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 130.375.438.550 129.356.586.084 128.008.693.850 Kepentingan Non Pengendali 14 108.734.007.989 108.383.648.878 108.132.357.067 Total Ekuitas 239.109.446.539 237.740.234.962 236.141.050.917 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 310.738.305.271 309.791.883.807 310.308.236.324 (0) Catatan atas laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan Konsolidasian 2

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KOMPREHANSIF KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain ) Catatan 30 September 2011 30 September 2010 PENDAPATAN 2i, 17 94.893.854.149 90.777.361.946 Beban Pokok Penjualan 2i, 18 81.619.392.601 78.810.482.313 LABA KOTOR 13.274.461.548 11.966.879.633 Beban Usaha 2i, 19 5.447.187.446 4.262.987.081 Laba Usaha 7.827.274.102 7.703.892.552 Pendapatan ( Beban ) Lain-lain -Bunga deposito, jasa giro dan bunga 32.764.872 29.367.153 -Laba selisih kurs 2g 486.397.862 275.836.385 -Beban bunga dan administrasi bank 2i, 11 (6.976.382.864) (7.378.797.567) -Pendapatan lain-lain- bersih 87.660.346 561.316.803 Beban Lain-lain -bersih (6.369.559.784) (6.512.277.226) Laba Sebelum Pajak Penghasilan 1.457.714.318 1.191.615.326 Beban Pajak Penghasilan Kini 2l, 8 (313.108.144) (475.411.066) Beban Pajak Penghasilan Tangguhan 2l, 8 224.605.402 - Laba Periode Berjalan 1.369.211.577 716.204.260 Pendapatan Komprehensif Lain - - Jumlah Laba Komprehensif 1.369.211.577 716.204.260 Laba yang didistribusikan kepada: Pemilik entitas induk 1.018.852.466 467.268.242 Kepentingan Non Pengendali 350.359.111 248.936.018 Jumlah Laba Komprehensif 1.369.211.577 716.204.260 Laba per saham dasar 2o 14 6 Catatan atas laporan Keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 3

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Periode Sembilan Bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dan 2010 (disajikan dalam rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas yang dapat Modal ditempatkan Agio Saham Saldo Laba diatribusikan kepada Kepentingan Jumlah Ekuitas dan Disetor pemilik entitas Non Pengendali Induk Saldo 31 Desember 2009 107.746.000.000 154.920.000 20.107.773.850 128.008.693.850 108.132.357.067 236.141.050.917 Laba periode berjalan - - 467.268.242 467.268.242 248.936.018 716.204.260 Saldo 30 September 2010 107.746.000.000 154.920.000 20.575.042.092 128.475.962.092 108.381.293.085 236.857.255.177 Saldo 31 Desember 2010 107.746.000.000 154.920.000 21.455.666.084 129.356.586.084 108.383.648.878 237.740.234.962 Laba periode berjalan - - 1.018.852.466 1.018.852.466 350.359.111 1.369.211.577 Saldo 30 September 2011 107.746.000.000 154.920.000 22.474.518.550 130.375.438.550 108.734.007.989 239.109.446.539 Catatan atas laporan Keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 4

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30 SEPTEMBER 2011 30 SEPTEMBER 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 85.569.784.636 63.628.679.821 Pembayaran kas kepada pemasok (72.059.087.686) (64.658.003.530) Penerimaan dari operasi lain-lain 137.880.170 20.731.893 Kas dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi 13.648.577.120 (1.008.591.816) Pembayaran beban bunga dan keuangan (6.976.382.864) (7.378.797.567) Pembayaran pajak penghasilan (2.065.267.185) (460.231.547) Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 4.606.927.071 (8.847.620.930) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan bunga jasa giro 32.764.872 29.367.153 Perolehan aset tetap (6.247.892.000) (6.247.892.000) Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi (6.215.127.128) (6.218.524.847) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan (pembayaran) hutang bank 2.703.461.260 19.376.002.929 Pembayaran hutang sewa pembiayaan (3.209.936.485) (633.589.324) Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan (506.475.225) 18.742.413.605 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK (2.114.675.282) 3.676.267.828 KAS DAN BANK AWAL TAHUN 3.560.306.067 4.440.799.884 KAS DAN BANK AKHIR PERIODE 1.445.630.785 8.117.067.712 Catatan atas laporan Keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian 5

1. INFORMASI UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Nusantara Inti Corpora, Tbk ( dahulu bernama PT United Capital Indonesia, Tbk ) ( "Perusahaan ") didirikan berdasarkan akta Notaris No. 166 tanggal 30 Mei 1988 dari Mohamad Said Tadjoedin, S.H. Notaris di Jakarta dengan nama PT. Aneka Keloladana dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. C2-5501 HT.01.01. Th. 1988 tertanggal 30 Juni 1988 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 tanggal 11 Desember 1990 Tambahan No. 5045. Anggaran Dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 10 tanggal 29 Juni 2009 dari Eko Putranto, SH., Notaris di Jakarta, dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang No 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta tersebut mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-36886.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 03 Agustus 2009. Perusahaan berdomisili di Wisma Metropolitan II Lt. 6 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29-31 Jakarta 12920. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1992. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Independen : Subuh Hari Cahyanto : Thomas Hindarto Dewan Direksi : Direktur Utama Direktur : Prianto Paseru, SH : David Panggabean, SH b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 28 Maret 2002, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-614/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum atas 96.000.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp. 210 per saham kepada masyarakat. Waran seri I tersebut diberikan sebagai insentif bagi para pemegang saham baru dimana setiap pemegang saham yang memiliki 19 saham baru dan tercatat namanya sebagai pemegang saham pada tanggal 26 Mei 2000 akan mendapatkan 13 waran seri I yang memberikan hak untuk setiap pemegang waran seri I untuk melakukan pembelian saham baru perusahaan dengan nilai nominal Rp. 200 per saham pada harga Rp. 210. Waran seri I tersebut memiliki jangka waktu selama 3 tahun dan telah berakhir pada tanggal 18 april 2005. Pada tanggal 18 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan surat No. S-1873/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum terbatas I kepada para pemegang saham Perusahaan untuk membeli saham Perusahaan. Pada tanggal 16 april 2004, Perusahaan melakukan perubahan dan peningkatan Modal Dasar Perseroan dari Rp. 84.000.000.000 menjadi Rp. 164.000.000.000, melakukan penerbitan saham baru yang diklasifikasikan sebagai saham seri B dan melakukan perubahan nilai nominal saham ("Reverse Stock") dari Rp. 200 per saham menjadi Rp. 400 per saham dan waran seri I dengan rasio perbandingan 2 waran seri I yang lama akan mendapatkan 1 waren seri I yang baru yang dapat digunakan untuk membeli saham seri A dengan nilai nominal Rp. 400 pada harga Rp. 420 per saham. 6

1. INFORMASI UMUM b. Penawaran Umum Efek Perusahaan - lanjutan Perusahaan melakukan penawaran umum terbatas I pada tanggal 18 Juni 2004 dengan melakukan penawaran sebanyak-banyaknya 780.000.000 lembar hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang dapat melakukan pembelian saham biasa seri B atas nama dengan nilai nominal Rp. 100 per saham. Dalam penawaran terbatas ini telah diambil bagian oleh para pemegang saham sebanyak 64.647.600 lembar saham seri B. Perubahan modal perseroan karena adanya peningkatan modal dasar dan nilai nominal saham dilakukan pada tanggal 6 mei 2005, dimana modal dasar perseroan ditingkatkan dari Rp. 164.000.000.000,- (Seratus enam puluh empat milyar) menjadi Rp. 430.984.000.000,- (Empat ratus tiga puluh milyar sembilan ratus delapan puluh empat juta rupiah), dengan melakukan peningkatan nilai nominal saham seri A dari Rp. 400 per saham menjadi Rp. 4.000,- dan nilai nominal saham seri B dari Rp. 100,- menjadi Rp. 1.000,- serta menerbitkan saham baru dengan nilai nominal sebesar Rp. 100,- yang dikategorikan sebagai saham seri C. c. Anak perusahaan Pada tahun 2007, Perusahaan memiliki saham anak Perusahaan yang bergerak dalam industri pemintalan benang yaitu : Anak Perusahaan Domisili Persentase Pemilikan Tahun Operasi Komersial Total Aset 30 September 2011 PT. Delta Nusantara Yogyakarta 51,90% 1989 310.738.305.271 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi) tentang Penyajian Laporan Keuangan. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun berdasarkan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. b. Prinsip Konsolidasian Laporan keungan Konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. pengendalian juga dianggap ada apabila induk Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak Perusahaan lebih dari 50% hak suara. Anak Perusahaan dikonsolidasian sejak tanggalk pengendalian telah secara efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak dikonsolidasian sejak tanggal pelepasan. Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus. jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), maka nilai wajar aset non-moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan yang ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan metode gartis lurus. 7

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan c Kombinasi Bisnis akuisisi anak perusahaan dari pihak ketiga dicatat denganmenggunakanmetode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha afdalah keseluaruhan nilai wajar (pada atanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian yang diperoleh ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Pada saat akuisisi, aset dan liabilitas anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secarta proporsional, sampai seluaruh selisih tersebut tereliminasi. Kepentingan nonpengendali dinyatakan sebesar bagian nonpengendali dari biaya perolehan historis aset bersih. d. Instrumen Keuangan Perusahaan telah menerapkan kebijakan akuntansi berikut berdasarkan PSAK 50 dan 55 yang berlaku efektif 1 Januari 2010 : Perusahaan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Perusahaan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian. Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, termasuk biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif. Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan untuk penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih. Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dan liabilitas lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan. 8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan d. Instrumen Keuangan - lanjutan Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value ), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models ), dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai. Aset Keuangan Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal pertukaran dimana pembelian atau penjualan suatu investasi diatur dalam kontrak yang mempersyaratkan penyerahan pelepasan investasi dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh pasar yang bersangkutan dan diukur pertama kali menggunakan nilai wajar, termasuk biaya transaksi kecuali untuk aset-aset keuangan yang diklasifikasikan menggunakan nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, yang diukur pertama kali menggunakan nilai wajar. Investasi dalam kelompok diperdagangkan Investasi yang diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajar, dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual Investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diukur sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai, bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar atas aset moneter yang diakui langsung dalam laporan laba rugi komprehensif. Pada saat investasi dihentikan atau ditetapkan mengalami penurunan nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode berjalan. Dividen atas instrumen ekuitas yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika hak Perusahaan untuk menerima pembayaran telah ditetapkan. Nilai wajar dari aset moneter yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang didenominasi dalam mata uang asing ditentukan dalam mata uang asing tersebut dan dijabarkan sesuai dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan. Keuntungan dan kerugian kurs mata uang asing yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ditentukan berdasarkan biaya perolehan diamortisasi aset moneter tersebut. Keuntungan dan kerugian kurs mata uang asing lainnya diakui dalam ekuitas. Apabila tidak terdapat nilai wajar yang dapat diandalkan atas investasi jangka panjang yang diklasifikasi sebagai investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual, maka aset tersebut dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penurunan nilai, jika ada. 9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan d. Instrumen Keuangan - lanjutan Pinjaman dan piutang Piutang usaha dan piutang lainnya yang mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap dan yang tidak diperdagangkan dalam pasar aktif diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali untuk piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori ini. Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti yang objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan dari investasi. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, penurunan nilai yang diakui adalah sebesar perbedaan antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan menggunakan tingkat bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset keuangan diturunkan secara langsung melalui kerugian penurunan nilai untuk seluruh aset keuangan, kecuali untuk piutang usaha dan piutang lain-lain dimana nilai tercatat diturunkan melalui akun penyisihan. Bila piutang usaha atau piutang lain-lain tidak tertagih, piutang dihapuskan terhadap akun penyisihan. Pemulihan di kemudian hari dari jumlah yang dihapuskan sebelumnya, dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Ketika aset keuangan dalam kelompok investasi tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Pengecualian untuk instrumen ekuitas yang diklasifikasi dalam kelompok tersedia untuk dijual, jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan Aset keuangan dihentikan pengakuannya hanya bila hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset tersebut berakhir, atau Perusahaan menyerahkan secara substantial aset keuangan dan seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset tersebut kepada entitas lain. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi Sebagai Hutang atau Ekuitas liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasikan sesuai substansi perjanjian kontrak dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas. 10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan d. Instrumen Keuangan - lanjutan Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang membuktikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil yang diterima, setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas Keuangan liabilitas keuangan (termasuk hutang bank atau pinjaman lain, hutang usaha dan hutang lainnya) pada awalnya dinilai berdasarkan nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya dinilai berdasarkan biaya perolehan yang diamortisasi, dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan beban bunga diakui berdasarkan suku bunga efektif. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika, dan hanya jika, liabilitas Perusahaan telah dibebaskan, dibatalkan atau berakhir. Instrumen Keuangan Derivatif Derivatif awalnya diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif dibuat dan kemudian diukur kembali sebesar nilai wajarnya pada setiap tanggal pelaporan. Semua derivatif dicatat sebagai aset apabila nilai wajarnya positif, jika sebaliknya, derivatif dicatat sebagai liabilitas. Keuntungan atau kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya, karena instrumen derivatif tidak memenuhi syarat untuk akuntansi lindung nilai. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Dalam hal terdapat kesepakatan induk untuk menyelesaikan secara neto (master netting agreements), aset dan liabilitas yang terkait tidak dapat disajikan saling hapus dalam laporan posisi keuangan. e. Kas dan Bank Kas dan Bank terdiri dari kas dan kas di bank yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaanya. f. Aset Tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan harga perolehan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap. Taksiran masa manfaat setiap jenis aset adalah sebagai berikut : Jenis Aset Masa manfaat % - Bangunan dan Prasarana 20 tahun 5% - Kendaraan 10 tahun 10% - Mesin dan Peralatan 5 dan 8 tahun 12,5%-20% - Peralatan Kantor 5 dan 8 tahun 12,5%-25% - Komputer 4 tahun 25% Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Aset tetap yang tidak digunakan dinyatakan sebesar jumlah terendah antara jumlah tercatat atau nilai realisasi bersih. 11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan f. Aset Tetap - lanjutan Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah terpulihkan maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah terpulihkan, yang ditentukan sebagai nilai teringgi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif periode yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dicatat sebesar harga perolehan, akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan dalam aset tetap yang bersangkutan bila pengerjaan aset tersebut telah selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan. g. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan Anak Perusahaan diselenggarakan dalam satuan Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing yang terjadi sepanjang tahun dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia. Laba atau rugi nilai tukar akibat penjabaran dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan. h. Transaksi Dengan Pihak-Pihak Berelasi Pihak pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. a). Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut : 1) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama ( arinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkain dengan entitas lain ) 2) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah enggotanya. 3) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. 5) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut maka entitas sponsor juga berelasi entitas pelapor. 6) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a). 7) Orang yang diidentifikasi dalam huruf a) (1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas ( atau entitas induk dari entitas) b). Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut : 1) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor, 2) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau 3) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. 12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan i Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan barang diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi: Perusahaan telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli; Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual; Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal; Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir kepada Perusahaan; dan Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal. Pendapatan Bunga Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai. Beban Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). j. Biaya Dibayar Dimuka Biaya yang telah dibayar dan pembebanannya baru akan dilakukan pada periode yang akan datang. k. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan Pinjaman yang diberikan dan piutang yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan penurunan nilai. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun cadangan penurunan nilai. Perubahan nilai tercatat akun cadangan penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi. 13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan l. Taksiran Pajak Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. liabilitas pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa akan datang. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. m. Biaya Emisi Saham Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan rencana Perusahaan dalam rangka penawaran umum sahamnya kepada masyarakat dicatat dalam akun biaya emisi saham ditangguhkan sebagai bagian dari aset keuangan lainnya. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan rencana Perusahaan dalam rangka penawaran umum sahamnya kepada masyarakat dicatat dalam akun biaya emisi saham ditangguhkan sebagai bagian dari Aset keuangan lainnya. Setelah penawaran umum perdana saham perusahaan dijalankan dan menjadi efektif, pencatatan akun ini akan disesuaikan dengan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 maret 2000 mengenai Perubahan Peraturan No. VIII.G. tentang pedoman penyajian Laporan Keuangan, dimana biaya-biaya tersebut akan disajikan sebagai pengurang tambahan modal disetor agio saham. n. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Anak Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Anak Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian akturial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian akturial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui. o. Laba per Saham p. Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan. Informasi Segmen lnformasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan yang secara regular direview oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sedangkan standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. 14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - lanjutan p. Informasi Segmen - lanjutan Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: a. b. c. Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk, yang mana hampir sama dengan informasi segmen bisnis yang dilaporkan di tahun sebelumnya. q. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah Aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapkan Aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi. 3. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK) DAN (ISAK) a. Standar yang berlaku efektif pada periode berjalan Pada periode berjalan, Perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan keuangan Standar ini memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan, antara lain: Penyajian seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas dalam laporan perubahan ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif. Penyajian laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila Perusahaan menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif. Penyajian hak minoritas atas aset bersih anak Perusahaan disajikan sebagai kepentingan nonpengendali yang merupakan bagian dari ekuitas. PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim Standar ini mengharuskan laporan keuangan interim berisikan laporan posisi keuangan per akhir periode interim berjalan dengan laporan posisi keuangan komparatif per akhir tahun buku sebelumnya. laporan laba rugi komprehensif komprehensif untuk periode interim berjalan dan secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai tanggal interim, dengan laporan laba rugi komprehensif komprehensif komparatif untuk periode interim yang dapat dibandingkan dari tahun buku sebelumnya. Laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai dengan tanggal interim, dengan laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas komparatif untuk periode awal tahun buku sampai tanggal pelaporan interim dari tahun buku sebelumnya. Laporan keuangan interim ini telah disusun sesuai dengan standar revisi ini. 15

3. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK) DAN (ISAK) - lanjutan PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi Standar ini merupakan pengungkapan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana Perusahaan terlibat dan lingkungan ekonomi dimana Perusahaan beroperasi. Standar ini mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan pelaporan internal mengenai komponen Perusahaan yang direview secara reguler oleh pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional Perusahaan adalah Direksi Perusahaan. Berikut ini adalah PSAK dan ISAK revisi yang berlaku efektif pada periode berjalan, namun tidak berdampak material atau tidak relevan terhadap Perusahaan: PSAK 2 (revisi 2010), Laporan Arus Kas PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai b. Standar dan Interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan Standard berikut ini efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya ISAK 18, Bantuan Pemerintah Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 20, Pajak Penghasilan Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards ). 16

4. KAS DAN BANK Kas dan Bank terdiri dari : 30 September 2011 31 Desember 2010 Kas : Kas Kantor Pusat 303.848.540 155.102.180 Kas Pabrik 667.976.595 870.388.509 Jumlah 971.825.135 1.025.490.689 Bank : IDR : PT Bank Capital Indonesia, Tbk 332.529.280 2.395.613.319 PT Bank Panin, Tbk 16.666.168 11.218.191 PT Bank Victoria, Tbk 966.169 420.570 PT Bank Bumi Putra, Tbk 2.909.916 1.671.421 PT CIMB Niaga, Tbk 63.958.070 54.677.881 PT Bank Central Asia, Tbk 17.452.465 17.514.350 434.482.068 2.481.115.731 USD : PT CIMB Niaga, Tbk 20.513.475 33.581.385 PT Bank Panin, Tbk 18.810.107 20.118.262 39.323.582 53.699.647 Jumlah 1.445.630.785 3.560.306.067 Seluruh saldo bank ditempatkan pada pihak ketiga. 5. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan, terdiri dari : 30 September 2011 31 Desember 2010 Pihak ke tiga Benang 12.518.962.919 5.372.507.820 Kapas 23.072.626.236 21.399.426.053 Jumlah 35.591.589.155 26.771.933.873 30 September 2011 31 Desember 2010 Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang, terdiri dari : Belum jatuh tempo 20.794.110.359 6.914.722.916 Lewat jatuh tempo : 1-30 hari 4.872.630.205 4.955.230.685 31-60 hari 4.146.363.118 3.250.349.956 61-90 hari 3.083.370.770 1.119.609.062 > 90 hari 2.695.114.703 10.532.021.254 Jumlah 35.591.589.155 26.771.933.873 17

5. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA - lanjutan 30 September 2011 31 Desember 2010 Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang, terdiri dari : Rupiah 30.811.361.586 24.837.759.960 Dollar Amerika Serikat 4.780.227.569 1.934.173.913 Jumlah 35.591.589.155 26.771.933.873 Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha tersebut dapat ditagih sehingga tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu. 6. PERSEDIAAN BARANG 30 September 2011 31 Desember 2010 Barang Jadi 15.539.767.659 18.846.574.835 Barang Dalam Proses 1.316.666.537 1.761.405.245 Bahan Baku 8.961.130.371 14.414.941.233 Sukucadang dan bahan penolong 4.355.843.888 3.881.108.495 Jumlah 30.173.408.455 38.904.029.808 7. UANG MUKA PEMBELIAN Akun ini merupakan uang muka atas pembelian bahan baku, dimana saldo per 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Pihak Ketiga 30 September 2011 31 Desember 2010 Mesin 9.372.018.939 - Bahan Baku 7.287.521.615 9.915.476.273 Jumlah 16.659.540.554 9.915.476.273 8. PERPAJAKAN 30 September 2011 31 Desember 2010 a. Pajak Dibayar Dimuka PPN Masukan 1.912.549.233 - Jumlah 1.912.549.233 - b. Hutang Pajak 30 September 2011 31 Desember 2010 PPh pasal 21 1.884.200 1.286.404 PPh pasal 23 816.288 400.000 PPN 205.488.852 582.316.819 PPh pasal 29 313.108.144 336.363.361 521.297.484 920.366.584 18

8. PERPAJAKAN - lanjutan c. Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara laba ( rugi ) sebelum taksiran pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba-rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak perusahaan adalah sebagai berikut : 30 September 2011 31 Desember 2010 Laba ( Rugi ) sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan laba-rugi Konsolidasian 1.457.714.318 2.343.207.901 Anak Perusahaan (870.104.514) (1.058.863.196) Laba ( Rugi ) sebelum taksiran pajak 587.609.804 1.284.344.705 Koreksi Fiskal Perbedaan Temporer Penyusutan aset tetap (42.986.154) 85.972.308 Jumlah Perbedaan temporer (42.986.154) 85.972.308 Perbedaan Permanen Bunga deposito dan jasa giro (1.254.629) (242.613.829) Beban pajak - 4.000.000 Penyusutan Handphone & Mobil Mewah & Kendaraan 35.000.000 67.500.000 Entertainment 13.506.006 3.756.900 Beban lain -lain 83.321.172 21.327.000 Jumlah Perbedaan Permanen 130.572.549 (146.029.929) Jumlah koreksi fiskal 87.586.395 (60.057.621) Laba kena pajak 675.196.199 1.224.287.084 Penghasilan kena pajak 675.196.199 1.224.287.084 Taksiran pajak penghasilan : 168.799.050 306.071.771 Jumlah taksiran pajak penghasilan 168.799.050 306.071.771 Dikurangi : PPh Pasal 25 (145.475.406) (262.620.268) Taksiran pajak penghasilan badan - Induk Perusahaan 23.323.644 43.451.503 Taksiran pajak penghasilan badan - Anak Perusahaan 289.784.500 336.363.361 Jumlah Pajak Penghasilan 313.108.144 379.814.864 d. Pajak Tangguhan Perhitungan taksiran pajak penghasilan tangguhan dengan menggunakan tarif pajak maksimum adalah sebagai berikut : 30 September 2011 30 September 2010 Penyusutan Aset tetap (42.986.154) - Pajak tangguhan anak perusahaan 267.591.556 - Jumlah Pajak Tangguhan Induk Perusahaan 224.605.402-19

8. PERPAJAKAN - lanjutan d. Pajak Tangguhan - lanjutan Saldo aset (liabilitas) pajak tangguhan tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut : 30 September 2011 31 Desember 2010 Saldo awal aset (liabilitas) pajak tangguhan 4.796.523.055 4.878.181.993 Pajak tangguhan tahun berjalan 224.605.402 98.474.915 Pemulihan pajak tangguhan (55.045.061) (180.133.853) Saldo akhir aset (liabilitas) pajak tangguhan 4.966.083.396 4.796.523.055 9. ASET TETAP Awal Penambahan 30 September 2011 Pengurangan Reklasifikasi Akhir Harga Perolehan Tanah 43.522.604.000 - - - 43.522.604.000 Bangunan dan Prasarana 84.934.367.183 2.638.655.486 - - 87.573.022.669 Kendaraan 2.387.970.130 - - - 2.387.970.130 Mesin dan Peralatan 151.200.345.924 2.480.595.864-6.240.000.000 159.920.941.788 Peralatan kantor 3.018.187.265 - - - 3.018.187.265 Komputer 1.882.491.854 - - - 1.882.491.854 Renovasi Kantor 973.850.875 - - - 973.850.875 Jumlah 287.919.817.231 5.119.251.350-6.240.000.000 299.279.068.581 Aset Sewa Pembiayaan Mesin dan Peralatan 6.240.000.000 - - (6.240.000.000) - Jumlah 294.159.817.231 5.119.251.350 - - 299.279.068.581 Akumulasi Penyusutan Bangunan dan Prasarana 20.236.836.509 2.991.574.236 - - 23.228.410.745 Kendaraan 1.393.546.995 147.627.533 - - 1.541.174.528 Mesin dan Peralatan 42.536.568.568 6.858.772.231-1.367.521.175 50.762.861.974 Peralatan kantor 1.701.976.621 334.096.942 - - 2.036.073.563 Komputer 1.777.041.356 26.362.626 - - 1.803.403.982 Renovasi Kantor 786.871.712 46.875.000 - - 833.746.712 Jumlah 68.432.841.761 10.405.308.568-1.367.521.175 80.205.671.504 Aset Sewa Pembiayaan Mesin dan Peralatan 1.067.333.600 300.187.575 - (1.367.521.175) - Jumlah 69.500.175.361 10.705.496.143 - - 80.205.671.504 Nilai Buku 224.659.641.870 219.073.397.077 20