Desain dan Simulasi Average Model Voltage Source Inverter pada Generator Induksi

dokumen-dokumen yang mirip
Desain dan Simulasi Average Model Voltage Source Inverter pada Generator Induksi

PENGATURAN TEGANGAN DAN FREKUENSI GENERATOR INDUKSI MENGGUNAKAN VSI UNTUK SISTEM TIGA FASA EMPAT KAWAT

Studi Regulasi Output Generator Induksi dengan Voltage Source Inverter

Perbaikan Performa Tegangan Motor Induksi Kapasitas Besar Berbasis Hybrid Converter System

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

No Fasa/Line Tegangan(Volt) 1 Vrs Vst Vtr Vrn Vsn Vtn

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

Desain dan Simulasi Single Stage Boost-Inverter Terhubung Jaringan Satu Fasa Menggunakan Sel Bahan Bakar

GENERATOR SINKRON Gambar 1

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

Studi Regulasi Output Generator Induksi dengan Voltage Source Inverter

KONDISI TRANSIENT 61

PEMODELAN SISTEM GENERATOR INDUKSI TEREKSITASI SENDIRI (SELF-EXCITED INDUCTION GENERATOR (SEIG))

Sistem Pengendali Tegangan pada Generator Induksi 3 Phasa Menggunakan Kontrol PI

1 BAB I PENDAHULUAN. listrik. Di Indonesia sejauh ini, sebagian besar kebutuhan energi listrik masih disuplai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

Perbaikan Performa Tegangan Motor Induksi Kapasitas Besar Berbasis Hybrid Converter System.

Tes Surja untuk Mendeteksi Kerusakan Belitan pada Motor Induksi Tegangan Rendah

BAB 4 SIMULASI DAN ANALISA

Mesin Arus Searah. Karakteristik Generator Arus Searah

Desain dan Implementasi Current-Controlled Voltage Source Inverter untuk Kontrol Tegangan dan Frekuensi Generator Induksi Tiga Fasa

DAFTAR ISI PROSEDUR PERCOBAAN PERCOBAAN PENDAHULUAN PERCOBAAN Kontrol Motor Induksi dengan metode Vf...

Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa

ANALISIS PERBANDINGAN REGULASI TEGANGAN GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI TANPA MENGGUNAKAN KAPASITOR KOMPENSASI DAN DENGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

BAB III METODE PENELITIAN

Penurunan Rating Tegangan pada Belitan Motor Induksi 3 Fasa dengan Metode Rewinding untuk Aplikasi Kendaraan Listrik

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 SIMULASI DAN ANALISA

Peredaman Resonansi Harmonisa Pada Sistem Kelistrikan Industri Menggunakan Filter Hybrid Dengan Konduktansi Variable

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

Wendi Alven Pradana

BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB II GENERATOR SINKRON

ABSTRAK. Kata Kunci: pengaturan, impedansi, amperlilit, potier. 1. Pendahuluan. 2. Generator Sinkron Tiga Fasa

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

FILTER AKTIF SHUNT 3 PHASE BERBASIS ARTIFICIAL NEURAL NETWORK (ANN) UNTUK MENGKOMPENSASI HARMONISA PADA SISTEM DISTRIBUSI 220/380 VOLT

BAB II GENERATOR SINKRON

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

Kautsar Wira Difitra S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

BAB II GENERATOR SINKRON TIGA FASA

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA. Pada bab ini akan dibahas hasil pengujian dan analisa dari system buck chopper

Materi Presentasi: Pendahuluan Tinjauan Pustaka Perancangan Hasil Simulasi Kesimpulan

BAB III 3 METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan selama penelitian sebagai berikut : 1. Generator Sinkron tiga fasa Tipe 72SA

ABSTRAK. Kata kunci : Arus Transien, Ketahanan Transformator, Jenis Beban. ABSTRACT. Keywords : Transient Current, Transformer withstand, load type.

ANALISA PERBANDINGAN PENGARUH HUBUNGAN SHORT-SHUNT DAN LONG-SHUNT TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI

Gerak Gaya Listrik (GGL) Electromotive Force (EMF)

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control

Desain Sistem Photovoltaic (PV) Terhubung Dengan Grid Sebagai Filter Aktif

BAB III METODE PENELITIAN

Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

PENGARUH ARUS HARMONISA PADA UNJUK KERJA SISTEM OPEN- LOOP VARIABLE SPEED DRIVE MOTOR INDUKSI MENGGUNAKAN INVERTER

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Motor Sinkron Tiga Fasa. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

Pemodelan Dinamik dan Simulasi dari Motor Induksi Tiga Fasa Berdaya Kecil

Gambar 1. Karakteristik torka-kecepatan pada motor induksi, memperlihatkan wilayah operasi generator. Perhatikan torka pushover.

Teknik Tenaga Listrik(FTG2J2)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Harmonisa Arus Di Gedung Direktorat TIK UPI Sebelum Dipasang Filter

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB 1 PENDAHULUAN. ini terlihat dengan semakin banyaknya penggunaan peralatan elektronik baik pada

Penggunaan Filter Daya Aktif Paralel untuk Kompensasi Harmonisa Akibat Beban Non Linier Menggunakan Metode Cascaded Multilevel Inverter

Rancang Bangun Catu Daya Digital Menggunakan Buck Converter Berbasis Mikrokontroler Arduino

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP REGULASI TEGANGAN DAN EFISIENSI PADA GENERATOR INDUKSI PENGUATAN SENDIRI DENGAN KOMPENSASI TEGANGAN MENGGUNAKAN KAPASITOR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Oleh : Kikin Khoirur Roziqin Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Mochammad Ashari, M.Eng. Ir. Sjamsjul Anam, M.T.

BAB I PENDAHULUAN. Pada suatu kondisi tertentu motor harus dapat dihentikan segera. Beberapa

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PENGEREMAN ELEKTRIS BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL INVERTER UNTUK APLIKASI KENDARAAN LISTRIK

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

BAB I TEORI RANGKAIAN LISTRIK DASAR

BAB II MOTOR INDUKSI 3 Ø

SKRIPSI. Analisa sistem..., Denna Maulana Achmad, FT UI, 2012

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

DAN RANGKAIAN AC A B A. Gambar 4.1 Berbagai bentuk isyarat penting pada sistem elektronika

BAB II LANDASAN TEORI

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: B-91

BAB II ELEMEN RANGKAIAN LISTRIK

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

MODEL SISTEM.

Penyearah (rectifier) Permasalahan yang ditimbulkan oleh harmonisa Permasalahan Harmonisa pada Transformator...

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

TUGAS AKHIR ANALISIS KARAKTERISTIK TEGANGAN DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA SEBAGAI GENERATOR INDUKSI DENGAN KELUARAN SATU FASA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beban non linier pada peralatan rumah tangga umumnya merupakan peralatan

DESAIN & OPERASI MOTOR SWITCH RELUCTANCE 4 KUTUB ROTOR 6 KUTUB STATOR LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh : MOSES EDUARD LUBIS

Transkripsi:

Desain dan Simulasi Average Model Voltage Source Inverter pada Generator Induksi Siti Aisyah 2209100179 Dosen Pembimbing Dedet Candra Riawan ST,M.Eng, PhD Ir. Arif Musthofa MT.

Latar Belakang Proses ON/OF dari komponen elektronik (switching) Model detail dari sebuah rangkaian elektronik Rangkaian yang kompleks Waktu simulasi lama 1 Average Model

Tujuan Mempelajari rangkaian average model dari VSI tiga fasa Menyajikan simulasi dan analisis pada pengoperasian generator induksi dengan rangkaian average model voltage source inverter. 2

Batasan Masalah Pengaturan tegangan dan frekuensi output generator induksi oleh VSI. Komponen VSI diasumsikan ideal. Kontrol yang digunakan adalah closed loop sederhana 3

Pemodelan Sistem Konfigurasi sistem secara umum Prime Mover Parameter Mesin Induksi Desain Average Model VSI Pengaturan tegangan dan Frekuensi Generator Induksi Pengaturan Load Dump 4

Konfigurasi Sistem Secara Umum 5

Prime mover Prime mover dalam simulasi ini menggunakan beban mekanis dengan kecepatan konstan sebesar 1580 rpm 6

Parameter Mesin Induksi Parameter Nilai Type EM802-4 Kw/HP 0,75/1 V 220/380 A 3,6/2,1 Seri No 001321 IP 55 Hz 50 Parameter Definisi Nilai Rs Resistansi stator 10.8 Ω Ls Induktansi stator 95.56 mh Rr Resistansi rotor 10.08 Ω Rpm 1380 Rating mesin induksi Lr Induktansi rotor 95.56 mh Lm Induktansi Magnetisasi 0.61 H P Kutub 4 7 Parameter mesin induksi

Average Model VSI Membagi rangkaian Voltage source inverter menjadi beberapa bagian sesuai fungsinya Membuat pemodelan matematis dari tiap bagian Model matematis diubah menjadi sebuah average model 8

Average Model VSI GENERATOR INDUKSI 9

Average Model VSI Sisi Sumber DC dan Switching 10

Average Model VSI Pengaruh switching pada sisi induktor Pengaruh switching pada sisi beban 11

Pengaturan Tegangan dan 12 frekuensi generator induksi Outer loop Inner loop Keterangan : V err = Sinyal tegangan error V ref = Tegangan referensi V act = Tegangan actual output generator I ref = Sinyal output PI K pact = konstanta proporsional PI V act K iact = konstanta integral PI V act t = waktu atau waktu sesaat Keterangan : I err = Sinyal arus error I ref = Sinyal arus referensi I L = Sinyal arus yang terukur di output VSI K pcc = Konstanta proporsional pengaturan tegangan inner loop K icc = Konstanta integral pengaturan tegangan inner loop I switch = Sinyal pensaklaran dari hasil modulasi output PI t = Waktu atau waktu sesaat

Desain Rangkaian Load Dump Keterangan : V dcerr = Sinyal tegangan DC error V dcreff = Sinyal tegangan DC referensi V dcact = Sinyal DC yang terukur di beban K pdc = Konstanta proporsional pengaturan tegangan DC K idc = Konstanta integral pengaturan tegangan DC V dc = Sinyal tegangan DC hasil pengaturan tegangan dengan PI t = Waktu atau waktu sesaat 13

14 Desain Rangkaian Keseluruhan

Simulasi dan Analisis Parameter Simulasi Perbandingan dengan model detail Beban Konstan Beban bertambah Beban Berkurang 15

Parameter Simulasi Outer Loop Current Control Inner Loop Current Control Parameter Nilai K pact 0.006 K iact 0.01 V reff 380 V K pcc 4 K icc 0.001 I reff 1.44 Frekuensi sinyal sinusoidal 50 Hz V L-L Sinyal Sinusoidal 1 volt Parameter Pengaturan Load Dump Parameter Nilai K pdc 1 K idc 0.05 V dcreff 450 16

Beban Konstan Generator dibebani dengan beban resistif sebesar 500Ω 17

Pengurangan Beban 18 Perubahan beban dilakukan dengan cara menambahkan beban berupa beban resisitif yang dipasang seri sebesar 300Ω pada saat 1.5 detik. Sehingga beban total menjadi 800Ω.

Pengurangan Beban Tegangan kapasitor = 450 Volt 19

Penambahan Beban 20 Pada kondisi ini penambahan beban dilakukan dengan menambahkan beban ketika generator sedang dalam keadaan operasi. Beban ditambahkan dari 800Ω kemudian pada saat 1.5 detik beban ditambahkan menjadi 500Ω..

21 Penambahan Beban

Perbandingan Model Average Model dan Model Detail Arus output dari Average Model VSI 22 Arus output dari VSI dengan permodelan detail

Perbandingan Model Average Model dan Model Detail BEBAN WAKTU SIMULASI Average Model Pemodelan Detail Selisih waktu Beban Konstan (R = 500Ω) 12 detik 1 menit 7 detik 55 detik Beban Berkurang (R 1 = 500Ω;R 2 = 800Ω) 36 detik 1 menit 17 detik 41 detik Beban Bertambah (R 1 = 800Ω;R 2 = 500Ω) 26 detik 1 menit 15 detik 49 detik Perbandingan waktu simulasi penggunaan Average Model VSI dengan permodelan detail dengan waktu total 4.5 detik 23

Kesimpulan Dengan menggunakan average model dari VSI, respon dinamika dari sistem dapat diamati, tetapi respon transien dalam sistem tidak dapat diamati karena average model menghilangkan respon transien dari sistem. Simulasi dengan rangkaian average model membutuhkan waktu yang lebih singkat. Selisih waktu antara simulasi average model dengan pemodelan detail adalah sebesar 47 detik. 24

Saran Rangkaian average model ini digunakan untuk rangkaian beban seimbang saja. Untuk analisis selanjutnya dapat dilakukan simulasi untuk dinamika sistem yang lebih kompleks dan dalam waktu yang lebih panjang. Untuk kedepannya rangkaian dengan average model dapat pula diuji untuk beban non-linear. Sistem ini dapat digunakan untuk sistem yang lebih kompleks seperti DFIG. 25

26

Apa bedanya Average Model dengan permodelan detail?? Perbedaannya ada pada switching. Karena switching pada average model digantikan dengan persamaan matematis dari hubungan arus dan tegangan yang telah dimodelkan menjadi persamaan average model. Dikarenakan persamaan average model ini maka bentuk dari sinyal tegangan dan arus yang sebenarnya (ripple) tidak dapat diamati.

Apakah bisa beban pada L diganti dengan beban resistif?? Tidak bisa. Karena L yang diseri dalam rangkaian VSI ini bukan berperan sebagai beban, melainkan sebagai filter induktansi. Pemasangan beban dilakukan dengan meletakkan beban secara paralel dengan VSI

Pembangkitan Tegangan SEIG 27 Kurva terbangkitnya tegangan pada SEIG Syarat utama adalah adanya fluks sisa pada rotor Dengan memutar rotor akan terbangkit tegangan induksi yang kecil Arus akan mengalir pada kumparan medan. Arus ini akan memperkuat fluks yang telah ada sebelumnya Hal ini akan berlanjut hingga tercapai tegangan

28 Rangkaian Ekivalen Generator Induksi

29 Average Model VSI

30 Average Model VSI

31 Average Model VSI