Fauziah Yulia Andriyani dan Kiswanto: Produktivitas dan Komponen Hasil

dokumen-dokumen yang mirip
Abstrak. Kata kunci : Jagung hibrida, Sistem tanam, Varietas. Pendahuluan

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI TINGKAT PETANI LAHAN KERING KABUPATEN BLORA

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT

X.82. Pengembangan tanaman jagung yang adaptif di lahan masam dengan potensi hasil 9,0 t/ha. Zubachtirodin

RESPON PETANI TERHADAP BEBERAPA JAGUNG HIBRIDA VARIETAS BIMA MELALUI PENDAMPINGAN SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH ABSTRAK

Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DENGAN SISTEM TANAM DI LAHAN KERING

KERAGAAN KARAKTER AGRONOMIS GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR

PENGARUH WAKTU TANAM INDUK BETINA TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN MUTU BENIH JAGUNG HIBRIDA

KERAGAAN USAHATANI JAGUNG VARIETAS KOMPOSIT PADA BERBAGAI JARAK TANAM DI LAHAN KERING

UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR

PENERAPAN SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO JAGUNG HIBRIDA UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI LAHAN INCEPTISOLS GUNUNGKIDUL

KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENGUJIAN GALUR-GALUR HARAPAN JAGUNG TOLERAN KEKERINGAN DI PAPUA. Fadjry Djufry dan Arifuddin Kasim Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua

PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

Keragaan Galur Jagung Genjah pada Lahan Kering Provinsi Riau

POTENSI HASIL BEBERAPA JAGUNG LOKAL KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DENGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

PENGARUH KEPADATAN POPULASI TERHADAP HASIL DUA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA

Pengelolaan Tanaman Terpadu. Samijan, Ekaningtyas Kushartanti, Tri Reni Prastuti, Syamsul Bahri

Kajian Produksi Benih Sumber Padi UPBS BPTP Kalimantan Tengah

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

KERAGAAN AGRONOMI VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LOKASI SL-PTT JAGUNG DI KABUPATEN TAKALAR

KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

UJI GALUR/VARIETAS JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR

Keragaan Produksi Benih Jagung di Tingkat Penangkar di Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara

EFEKTIVITAS PENYEBARAN INOVASI T PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG MELALUI DEMONSTRASI TEKNOLOGI DI KABUPATEN LUWU

POTENSI HASIL BEBERAPA JAGUNG LOKAL KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA DENGAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU

Jurnal Pertanian Tropik ISSN No : Vol.4, No.3. Desember (22) :

Adaptasi Beberapa Varietas Jagung Hibrida di Lahan Sawah

Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan jagung yang

PEKAN SEREALIA NASIONAL I JULI 2010

Sumber : Lampiran SK Menteri Pertanian No.76/Kpts/SR.120/2/2007, tanggal 7 Pebruari 2007.

TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH JAGUNG HIBRIDA

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK

PERSEPSI PETANI KOOPERATOR TERHADAP EMPAT VARIETAS JAGUNG KOMPOSIT DI GIYANTI, KABUPATEN BLORA

PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI DI SUMATERA UTARA MELALUI UPBS

INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG

DAYA ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

KAJIAN SISTEM TANAM JAGUNG UMUR GENJAH MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Komoditi jagung memiliki peranan cukup penting dan strategis dalam pembangunan

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI KALIMANTAN SELATAN. Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia

ADAPTASI VARIETAS JAGUNG HIBRIDA HASIL BADAN LITBANG PERTANIAN PADA LAHAN GAMBUT DANGKAL AIA TAJUN LUBUK ALUNG PADANG PARIAMAN

Pedoman Umum. PTT Jagung

REKOMENDASI VARIETAS JAGUNG TOLERAN TERHADAP HAMA PENYAKIT DI PROVINSI BENGKULU. Wahyu Wibawa

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP MUTU BENIH DAN PRODUKTIVITAS JAGUNG. Fauziah Koes dan Rahmawati Balai Penelitian Tanaman Serealia

KARAKTER PERTUMBUHAN POTENSI HASIL POPULASI JAGUNG QPM DI LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT. BPTP Nusa Tenggara Barat 2) BPTP Nusa Tenggara Timur 3)

UJI ADAPTASI DAN STABILITAS HASIL GALUR HARAPAN MUTAN DIHAPLOID PADI TIPE BARU DI KAWASAN INDONESIA TIMUR

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara

PENGEMBANGAN PERBENIHAN (UPBS) PADI DI SUMATERA UTARA. Tim UPBS BPTP Sumatera Utara

Tinggi tongkol : cm : Menutup tongkol cukup baik

[ ] Pengembangan Varietas Jagung Putih untuk Pangan, Berumur Genjah dan Toleran Kekeringan Muhammad Azrai

VI. UBI KAYU. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 41

PETUNJUK TEKNIS PRODUKSI BENIH SUMBER JAGUNG KOMPOSIT (BERSARI BEBAS) Penyusun Zubachtirodin Syuryawati Constance Rapar

Kajian Teknologi Spesifik Lokasi Budidaya Jagung Untuk Pakan dan Pangan Mendukung Program PIJAR di Kabupaten Lombok Barat NTB

2. BENIH TANAMAN JAGUNG

Peran Teknologi Pertanian dalam Meningkatkan Produktivitas Tanaman Jagung Senin, 22 Maret 2010

PENGARUH PUPUK NPK 20:10:10 DAN ASAM HUMAT TERHADAP TANAMAN JAGUNG DI LAHAN SAWAH ALUVIAL, GOWA

PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN

UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

DAYA WARIS DAN HARAPAN KEMAJUAN SELEKSI KARAKTER AGRONOMI KEDELAI GENERASI F 2

PERAN UNIT PENGELOLA BENIH SUMBER DALAM PENGUATAN SISTEM PERBENIHAN DI KALIMANTAN TENGAH

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. secara signifikan. Melalui proses seleksi tanaman yang diikuti dengan penyilangan

INTRODUKSI VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI LAMPUNG. Dewi Rumbaina Mustikawati dan Yulia Pujiharti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung

PERAN PTT JAGUNG DALAM PENINGKATAN PRODUKSI DAN FINANSIAL: KASUS DI DESA DONGGOBOLO KECAMATAN WOHA KABUPATEN BIMA NTB

PROSPEK DAN STRATEGI PENGEMBANGAN JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI PROVINSI JAMBI. Adri dan Endrizal Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENELITIAN PENDAMPINGAN PROGRAM STRATEGIS KEMENTERIAN PERTANIAN DI SULAWESI SELATAN:

PELUANG AGRIBISNIS BENIH JAGUNG KOMPOSIT DI JAWA TENGAH

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

Universitas Sumatera Utara

UJI ADAPTASI VARIETAS KEDELAI DI LAHAN KERING KABUPATEN MUSI RAWAS SUMATERA SELATAN

Pemahaman Petani terhadap Mutu Benih Jagung (Studi Kasus di Provinsi Sulawesi Selatan)

PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG PADA BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI KABUPATEN MAJALENGKA

( 2 ) untuk derajat kecocokan nisbah segregasi pada setiap generasi silang balik dan

PENGARUH SORTASI BIJI DAN KADAR AIR SERTA VOLUME KEMASAN TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH JAGUNG

Kata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan

DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1

EVALUASI PRODUKSI DAN PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH JAGUNG (Studi Kasus di Desa Nun Kurus, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT)

Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) Produksi Benih Jagung Hibrida

Kajian Paket Teknologi Budidaya Jagung pada Lahan Kering di Provinsi Jambi

Pengembangan Varietas Hibrida Jagung Tahan Penyakit Bulai (Perenosclerospora maydis L.), Umur Genjah(<90 hst), Potensi Hasil Tinggi(11 t/ha)

PENDAPATAN DAN TANGGAPAN PETANI TERHADAP USAHATANI JAGUNG HIBRIDA BISI 2

Penampilan Varietas Jagung Unggul Baru Bermutu Protein Tinggi di Jawa dan Bali

INTERAKSI TAKARAN PUPUK NITROGEN DAN PERIODE SIMPAN TERHADAP MUTU BENIH JAGUNG. Oom Komalasari dan Fauziah Koes Balai Penelitian Tanaman Serealia

KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan sumber bahan pangan ketiga di

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN PANGAN

PENGEMBANGAN BENIH DAN VARIETAS UNGGUL PADI SAWAH

PROSIDING SEMINAR HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN BPTP KARANGPLOSO

V. VARIETAS UNGGUL UBI KAYU

PENGARUH PEMUPUKAN PETROBIO GR TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN JAGUNG DI DAERAH ENDEMIS PENYAKIT BULAI

Pengaruh Pupuk N, P, K terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Hibrida dan Komposit pada Tanah Inseptisol Endoaquepts Kabupaten Barru Sulawesi Selatan

Kebutuhan pupuk kandang perpolibag = Kebutuhan Pupuk Kandang/polibag = 2000 kg /ha. 10 kg kg /ha. 2 kg =

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditi pangan utama

Transkripsi:

Seminar Nasional Serealia, 2013 ISBN: 978-979-8940-37-8 PRODUKTIVITAS DAN KOMPONEN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU JAGUNG DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG Fauziah Yulia Adriyani dan Kiswanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung ABSTRAK Penggunaan VUB hibrida merupakan upaya peningkatan produktivitas dalam usaha yang umum dilakukan, tetapi kesesuaian varietas terhadap lingkungan tumbuh sangat bervariasi baik pertumbuhan maupun hasil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan komponen hasil dan produktivitas beberapa varietas unggul baru (VUB) jagung di kabupaten lampung tengah provinsi lampung. Penelitian merupakan penelitian on-farm yang dilaksanakan di lahan petani Desa Buyut Ilir, Gunung Sugih, Lampung Tengah pada Bulan Desember 2012-Maret 2013. Perlakuan yang diuji adalah 3 (tiga) VUB jagung hibrida (Bima 3, Bima 6 dan Bima 14) dengan 3 (tiga) ulangan. Data yang dikumpulkan meliputi parameter komponen hasil (jumlah tongkol/tanaman, berat 6 tongkol, berat pipilan, berat 100 butir dan rendemen) serta produktivitas. Data ditabulasi untuk dilakukan analisis secara deskriptif serta analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan jumlah tongkol pertanaman tidak menunjukkan perbedaan nyata antar VUB dengan kisaran 1,02-1,06 tongkol/tanaman. Berat 6 (enam) tongkol dan berat pipilan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antar VUB, berat tongkol dan berat pipilan tertinggi pada Bima 6 yaitu (1,6 kg dan 1,2 kg). Berat 100 butir tidak berbeda nyata antar varietas demikian pula dengan rendemen tidak berbeda nyata antar varietas, rendemen tertinggi pada varietas Bima 14 (74,9%). Hasil rata-rata VUB Bima 6 yaitu 7,43 t/ha tidak berbeda nyata dengan hasil ratamc /P </MCID 97>> BDC BT1(i)0.0845 Tc[(dengan BDC BT1(i)0.0845 51

Fauziah Yulia Andriyani dan Kiswanto: Produktivitas dan Komponen Hasil antara lain pemupukan, penggunaan varietas berdaya hasil tinggi, pengendalian hama dan penyakit serta penurunan kehilangan hasil. Diantara komponen teknologi produksi jagung, varietas unggul (baik hibrida maupun bersari bebas) mempunyai peranan penting dalam upaya peningkatan produktivitas jagung. Peranannya menonjol baik dalam potensi peningkatan hasil per satuan luas maupun sebagai salah satu komponen pengendalian hama dan penyakit (BPTP Sulsel, 2007). Jagung merupakan tanaman yang memiliki sifat heterosis yaitu pada kondisi heterozigot akan menghasilkan produksitivitas yang lebih tinggi daripada induknya. Hal ini menyebabkan penggunaan varietas jagung diarahkan pada varietas unggul hibrida. Sebagai salah satu unit Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Pertanian, Balai Penelitian Serealia telah mengembangkan dan merilis beberapa Varietas Unggul Jagung Hibrida. Tetapi varietas tersebut, belum seluruhnya dikenal dan mampu beradaptasi serta berdaya saing dengan varietas hibrida jagung yang diproduksi oleh pihak swasta. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengkajian untuk mengetahui keragaan produksi dan komponen produksi pada beberapa varietas jagung hibrida yang dirilis oleh Badan Litbang Pertanian sehingga didapatkan umpan balik bagi perbaikan dan pengembangan varietas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan komponen hasil dan produktivitas beberapa varietas unggul baru (VUB) jagung di kabupaten lampung tengah provinsi lampung. BAHAN DAN METODE Penelitian merupakan penelitian on-farm yang dilaksanakan di lahan petani Desa Buyut Ilir, Gunung Sugih, Lampung Tengah pada Bulan Desember 2012-Maret 2013. Perlakuan yang diuji adalah 3 (tiga) VUB jagung hibrida Badan Litbang Pertanian (Bima 3, Bima 6 dan Bima 14) dengan 3 (tiga) ulangan. Teknologi budidaya yang diterapkan sesuai dengan teknologi budidaya anjuran (BB Pengkajian, 2008). Data yang dikumpulkan meliputi parameter komponen hasil (jumlah tongkol/tanaman, berat 6 tongkol, berat pipilan, berat 100 butir dan rendemen) serta produktivitas. Data ditabulasi untuk dianalisis secara deskriptif serta analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%. 52

Seminar Nasional Serealia, 2013 ISBN: 978-979-8940-37-8 HASIL DAN PEMBAHASAN Keragaan Komponen Produksi Hasil analisis deskriptif (Tabel 1) menunjukkan berat 6 tongkol rata-rata untuk semua varietas memiliki keseragaman yang tinggi dengan nilai variance 0,0-0,0. Sebagian besar jumlah tongkol per tanaman dalam kisaran 1,0-1,0 tongkol/tanaman (varietas Bima 3), 1,0-1,0 tongkol/tanaman (Bima 6) dan 1,0-1,0 tongkol/tanaman (Bima 14). Sedangkan rata-rata jumlah tongkol per tanaman varietas Bima 3, Bima 6 dan Bima 14 berturut-turut 1,0 tongkol/tanaman, 1,0 tongkol/tanaman dan 1,0 tongkol/tanaman (Tabel 1) yang tidak berbeda nyata secara statistik (Tabel 2). Tabel 1. Analisis deskriptif komponen produksi beberapa varietas unggul hibrida jagung di Lampung Tengah. jumlah tongkol/ tanaman berat 6 tongkol (gr) Komponen produksi berat pipilan 6 tongkol (gr) kadar air panen (%) berat 100 butir (gr) rendeman (%) Bima 3 Rataan 1,0 1.520,2 1.104,6 30,3 39,0 72,7 Simpangan baku 0,0 32,2 19,7 0,7 0,7 0,0 Ragam 0,0 1.786,4 11,4 0,6 0,4 0,0 Minimum 1,0 1.473,7 1.080,5 29,7 38,8 72,0 Maximum 1,0 1.556.2 1.120,5 31,2 39,2 73,5 Bima 6 Rataan 1,0 1.680,8 1233,0 30,2 40,5 73,2 Simpangan baku 0,0 145,4 159,81 0,49 2,1 0,98 Ragam 0,0 30.783,6 92,2 0,2 1,2 0,97 Minimum 1,0 1.532,3 1.085,5 29,9 40,1 70,8 Maximum 1,0 1.874,4 1.402,8 30,8 40,9 74,8 Bima 14 Rataan 1,0 1.521,9 1126,77 34,30 41,7 74,9 Simpangan baku 0,0 111,4 92,81 0,61 1,8 0,6 Ragam 0,0 12,4 53,58 0,35 1,0 0,3 Minimum 1,0 1.393,8 1019,6 34,00 38,3 73,2 Maximum 1,0 1.596,6 1180,6 35,00 43,8 76,8 Hasil analisis deskriptif (Tabel 1) menunjukkan sebagian besar bobot 6 tongkol dalam kisaran 1.487,935-1.552,465 gr (varietas Bima 3), 1.535,3-1.826,2 gr (Bima 6) dan 1.410,4-1.596,6 (Bima 14). Sedangkan bobot 6 tongkol berturut-turut mulai dari yang terendah adalah 1.520,2 gr (Bima 3), 1.521,9 gr (Bima 14) dan 1.680.8 gr (Bima 6) tidak berbeda nyata secara statistik (Tabel 2). Bobot pipilan 6 tongkol setiap varietas (Tabel 1) lebih seragam dibandingkan dengan bobot 6 tongkol yang ditunjukkan oleh nilai variance bobot pipilan 6 tongkol yang lebih kecil (11,4-92,2) bila dibandingkan dengan bobot 6 tongkol (1.786,4-30.783,6). Sebagian besar varietas jagung yang diuji memiliki bobot pipilan dari 6 53

Fauziah Yulia Andriyani dan Kiswanto: Produktivitas dan Komponen Hasil tongkol dalam kisaran 1.084,8-1.120,5 gr (varietas Bima 3), 1.535,3-1.826,2 gr (Bima 6) dan 1.072,9-1.180,5 gr (Bima 14). Sedangkan rata-rata bobot pipilan 6 tongkol mulai dari yang terendah berturut-turut 1.104,6 gr (Bima 3), 1.126,7 gr (Bima 14) dan 1.233,0 gr (Bima 6) tidak berbeda nyata secara statistik (Tabel 2). Sebagian varietas jagung yang diuji memiliki kadar air panen dalam kisaran 29,5-31,1% (varietas Bima 3), 29,7-30,7% (Bima 6) dan 33,6-34,9% (Bima 14). Sedangkan rata-rata kadar air panen berturut-turut mulai dari yang terendah adalah 30,3% (Bima 3), 30,2% (Bima 6) dan 34,3% (Bima 14) tidak berbeda nyata secara statistik (Tabel 2). Semakin tinggi kadar air pada saat panen akan mempengaruhi waktu pengeringan untuk mencapai kadar air optimal untuk pemipilan agar biji di tongkol dapat dipipil dengan baik dan tidak mempengaruhi mutu hasil. Menurut Saenong (2007), kadar air benih yang akan dipipil merupakan faktor penentu mutu hasil pipilan. Kisaran kadar air terbaik untuk benih yang 15-17%. Kadar air yang tinggi saat pemipilan mengakibatkan benih mudah rusak. Varietas Tabel 2. Keragaan rata-rata komponen produksi varietas unggul hibrida jagung di Lampung Tengah. jumlah tongkol/ tanaman berat 6 tongkol (gr) Komponen Produksi berat kadar air pipilan 6 panen tongkol (%) (gr) berat 100 butir rendemen (%) Bima 3 1,0 1520,2 1104,6 30,3 39,0 72,7 Bima 6 1,0 1680,8 1233,0 30,2 40,5 73,2 Bima 14 1,0 1521,9 1126,7 34,3 41,7 74,9 Berat 100 butir sebagian besar varietas jagung yang diuji berada dalam kisaran 38,8-31,1 gr (varietas Bima 3), 40,2-40,7 gr (Bima 6) dan 38,7 43,8 g (Bima 14). Sedangkan rata-rata berat 100 butir berturut-turut mulai dari yang terendah adalah 39,03gr (Bima 3), 40,5 gr (Bima 6) dan 41,7% (Bima 14) tidak berbeda nyata secara statistik (tabel 2). Bila dibandingkan dengan deskripsi varietasnya, Bima 3 dan Bima 6 memiliki bobot 100 biji yang lebih rendah daripada bobot biji untuk varietas Bima 3 dan Bima 6 di lokasi pengkajian. Berdasarkan deskripsi varietas (Balit Serealia, 2010) bobot 1000 biji Bima 3 adalah 359 gr atau untuk 100 biji adalah 35,9 gr. Berdasarkan deskripsi varietas bobot 1000 biji Bima 3 adalah 277 gr atau untuk 100 biji adalah 27,7 gr. Adanya perbedaan deskripsi varietas dengan penampilan varietas di lapangan kemungkinan disebabkan perbedaan lingkungan tumbuh. Hal ini sejalan dengan pendapat Hinz et al. (1977) yang menyatakan bahwa suatu genotipe akan memberikan tanggapan yang berbeda pada lingkungan yang berbeda. 54

Seminar Nasional Serealia, 2013 ISBN: 978-979-8940-37-8 Rendemen sebagian besar varietas jagung yang diuji berada dalam kisaran 72,27-7,13% (varietas Bima 3), 71,0-74,8% (Bima 6) dan 73,1-76,7% (Bima 14). Sedangkan rata-rata rendemen berturut-turut mulai dari yang terendah adalah 72,7% (varietas Bima 3), 73,2 (Bima 6) dan 74,1% (Bima 14) (Tabel 2). Keragaan Produktivitas Produktivitas varietas jagung yang diuji berada dalam kisaran 6,87-6,99 t/ha (varietas Bima 3), 6,45-8,10 t/ha (Bima 6) dan 6,60-7,82 t/ha (Bima 14). Sedangkan rata-rata produktivitas berturut-turut mulai dari yang terendah adalah 6,93 t/ha (Bima 3), 7,15 t/ha (Bima 14) dan 7,43 t/ha (Bima 6) tidak berbeda nyata secara statistik (tabel 2). Bila dibandingkan dengan deskripsi varietasnya, Bima 3 dan Bima 6 memiliki produktivitas yang lebih tinggi daripada produktivitas untuk varietas Bima 3 dan Bima 6 di lokasi pengkajian. Berdasarkan deskripsi varietas (Balit Serealia, 2010), produktivitas Bima 3 adalah 8,27 t/ha dan produktivitas Bima 6 adalah 9,36 t/ha. Tabel 3. Analisis deskriptif produktivitas varietas unggul hibrida jagung di Lampung Tengah. Produktivitas (t/ha) Bima 3 Bima 6 Bima 14 Rataan 6,9 7,4 7,1 Simpangan baku 0,0 0,9 0,6 Ragam 0,0 0,9 0,3 Minimum 6,9 6,3 6,6 Maximum 7,0 8,1 7,9 Tabel 4. Keragaan produktivitas varietas unggul jagung hibrida di Lampung Tengah. Varietas Produktivitas (t/ha) BIMA 3 6,9 tn BIMA 6 7,4 BIMA 14 7,1 tn = tidak nyata Pewarisan sifat untuk hasil tanaman (produktivitas) rendah, hal ini disebabkan hasil tanaman sangat dipengaruhi oleh genetipe lainnya seperti ukuran biji, bobot biji, ketahanan penyakit dan lain-lain. Halloran et al. (1979) menyatakan bahwa mekanisme fisiologis tanaman pada kondisi lingkungan yang baru biasanya bervariasi sehingga kebutuhan gen untuk dapat mengekspresikan penampilan yang baik pada lingkungan baru tersebut biasanya juga berbeda. 55

Fauziah Yulia Andriyani dan Kiswanto: Produktivitas dan Komponen Hasil KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Varietas jagung hibrida yang diuji (Bima 3, Bima 6 dan Bima 14) di Lampung Tengah Provinsi Lampung secara statistik menunjukkan tidak berbeda nyata antar varietas untuk hasil dan setiap komponen produksi yang diamati. 2. Varietas Bima 6 memiliki keseragaman hasil dan komponen hasil (berat 6 tongkol, berat pipilan 6 tongkol, berat 100 butir, rendeman) yang lebih rendah daripada varietas Bima 3 dan Bima 14 yang ditunjukkan oleh nilai variancenya. DAFTAR PUSTAKA BBP2TP. 2008. Seri Buku Inovasi: Teknologi Budidaya Jagung. Badan Litbang Pertanian. BPTP Sulsel. 2007. Brosur: Teknologi PTT pada Jagung. Badan Litbang Pertanian. Departemen Pertanian. Balit Sereal. 2010. Deskripsi Varietas Unggul Jagung edisi keenam. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Kementerian Pertanian Halloran, G.M. 1979. Breeding self pollinated crops. In Knight, R. (Ed.). A Course Manual in Plant Breeding. AAUCS. Brisbane Hinz, P.N., R. Shorter, P.A. Du Bose, and S.S Yang. 1977. Probablities of selecting genotypes when testing at several locations. Crop Sci. 17:325-326. Kasryno, F., E. Pasandaran, Suyamto, dan M.O. Adyana. 2007. Gambaran Umum Ekonomi Jagung. Jagung: Teknik Produksi dan Pengembangan. Balitsereal.litbang.deptan.go.id. diakses tanggal 4 Mei 2011. Saenong, S., M. Azrai, Ramlah, Rahmawati. 2007. Pengelolaan Benih Jagung, dalam Buku: Jagung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Departemen Pertanian. 56