BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Tergantung : Kecemasan sebelum berlomba Variabel Bebas : Dukungan sosial B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Kecemasan Sebelum Berlomba Kecemasan adalah suatu perasaan atau keadaan tidak nyaman yang dirasakan seseorang yang disertai gejala fisik dan biasanya disebabkan oleh sesuatu yang tidak begitu spesifik. Kecemasan sebelum berlomba yaitu suatu keadaan atau perasaan tidak nyaman yang dirasakan oleh seorang pembalap menjelang perlombaan yang disertai gejala fisik dan biasanya disebabkan oleh sesuatu yang tidak begitu spesifik. Dalam penelitian ini aspek-aspek kecemasan yang digunakan mengacu pada aspek kecemasan dari Karageoghis (Amasiatu dkk, 2013) yaitu meliputi aspek kognitif (cognitive), somatik (somatic), dan perilaku (behavioural). Kecemasan diketahui dengan skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala kecemasan. Semakin tinggi skor yang diperoleh, semakin tinggi kecemasan yang dirasakan subjek. 30
2 Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, semakin rendah kecemasan yang dirasakan subjek 2. Dukungan sosial Dukungan sosial adalah suatu bentuk interaksi antara individu dengan individu atau kelompok yang bersifat membantu sehingga individu tersebut dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapinya. Dukungan sosial dapat berbentuk fisik maupun non fisik, verbal maupun non verbal. Pada penelitian ini dukungan sosial mengarah pada dukungan dari keluarga, teman, pelatih maupun rekan dalam satu tim/komunitas. Dalam penelitian ini aspek-aspek dukungan sosial yang digunakan mengacu pada aspek dukungan sosial dari Cohen dan Mc Kay; Wills (Puspitasari dkk, 2010) yang meliputi dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informatif, dan dukungan jaringan sosial. Dukungan sosial diketahui dengan skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala dukungan sosial. Semakin tinggi skor yang diperoleh, semakin tinggi dukungan sosial yang diterima subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh, semakin rendah dukungan sosial yang diterima subjek. C. Subjek Penelitian
3 Subjek penelitian ini adalah pembalap downhill yang biasa berlomba di kejuaraan seri nasional Indonesian Downhill maupun kejuaraan daerah. Adapun karakteristik subjek penelitian adalah pembalap dengan usia 17-35 tahun (kelas junior sampai dengan master A) baik lakilaki maupun perempuan. Subjek setidaknya pernah mengikuti perlombaan lebih dari satu kali. D. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Metode pengumpulan data data yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode angket dan skala. Data yang diungkap oleh angket berupa data faktual atau yang dianggap fakta dan kebenaran yang diketahui oleh subjek, sedangkan data yang diungkap oleh skala psikologi adalah deskripsi mengenai aspek kepribadian individu (Azwar, 2012). Metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah metode skala Likert. Penelitian ini menggunakan dua macam skala, yaitu skala kecemasan untuk mengukur tingkat kecemasan subjek dan skala dukungan sosial untuk mengukur tingkat dukungan sosial yang diterima subjek. Skala ini menggunakan penilaian modifikasi skala Likert dengan empat alternatif jawaban yang digunakan yaitu: sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Skala ini tidak mencantumkan jawaban netral
4 (N) pada alternatif jawaban yang disediakan, sebab (DeVellis, 1991) mengatakan : 1. Kategori netral mempunyai arti ganda sehingga tidak dapat dinilai kecenderungannya (sesuai atau tidak sesuai) 2. Tersedianya jawaban di tengah dapat menimbulkan kecenderungan untuk memilih jawaban tengah tersebut bagi subjek yang ragu-ragu atas arah kecenderungan jawabannya. Skor atas alternatif jawaban bergerak dari 4-1 pada aitem favorable dan sebaliknya bergerak dari angka 1-4 pada aitem unfavorable 1. Skala kecemasan Kecemasan sebelum berlomba adalah suatu keadaan atau perasaan tidak nyaman yang dirasakan oleh seorang pembalap menjelang perlombaan yang disertai gejala fisik dan biasanya disebabkan oleh sesuatu yang tidak begitu spesifik. Kecemasan akan diukur menggunakan skala kecemasan. Jumlah dan penempatan aitem yang direncanakan untuk skala kecemasan yang hendak diukur beserta penempatannya dalam angket, akan dijelaskan dalam blue-print berikut ini : Tabel 1 Distribusi Aitem Skala Kecemasan Aspek Butir Favorable Butir Unfavorable Nomor Butir Jumlah Nomor Butir Jumlah Cognitive 1, 4, 7, 10, 12, 19, 22, 29, 32, 10 15, 25 2
5 Somatic Behavioural 36 3, 5, 6, 9, 13, 16, 20, 23, 27, 30, 33 2, 8, 11, 14, 17, 26, 31, 35 11 18 1 8 21, 24, 28, 34 4 29 7 2. Skala dukungan sosial Dukungan sosial adalah suatu bentuk interaksi antara individu dengan individu atau kelompok yang bersifat membantu sehingga individu tersebut dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapinya. Dukungan sosial dapat berbentuk fisik maupun non fisik, verbal maupun non verbal. Dukungan sosial akan diukur menggunakan skala dukungan sosial. Jumlah dan penempatan aitem yang direncanakan untuk skala dukungan sosial yang hendak diukur beserta penempatannya dalam angket, akan dijelaskan dalam blue-print berikut ini : Tabel 2 Distribusi Aitem Skala Dukungan Sosial Butir Favorable Butir Unfavorable Aspek Nomor Butir Jumlah Nomor Butir Jumlah 1, 6, 16, 23, 31 5 11, 26, 38 3 Dukungan Emosional Dukungan Penghargaan 2, 7, 12, 17, 27, 37 6 22, 32 2 Dukungan Instrumental Dukungan Informatif Dukungan Jaringan Sosial 3, 8, 18, 24, 33 5 13, 28, 36 3 4, 9, 14, 19, 29 5 21, 34, 39 3 5, 10, 20, 25, 35, 40 6 15, 30 2 27 13
6 E. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Di dalam bidang psikologi kata validitas digunakan sekurangkurangnya dalam tiga konteks, yaitu: a. Validitas penelitian (research validity), mempersoalkan derajat kesesuaian hasil penelitian dengan keadaan yang sebenarnya; sejauh mana hasil penelitian mencerminkan keadaan yang sebenarnya. b. Validitas soal (item validity), adalah derajat kesesuaian antara sesuatu soal dengan perangkat soal-soal lain. Ukuran vaiditas soal adalah korelasi antara skor pada soal itu dengan skor pada perangkat soal yang banyak kali dihitung dengan korelasi biserial. c. Validitas alat ukur atau tes (test validity), adalah sejauh tes itu mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Jadi validitas tes pada dasarnya menunjuk kepada derajat fungsi mengukurnya suatu tes, atau derajat kecermatan ukurnya sesuatu tes (Suryabrata, 2004). 2. Reliabilitas Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya. Hal ini ditunjuukan oleh taraf keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh oleh para subjek yang diukur dengan alat yang sama, atau diukur dengan alat yang setara pada kondisi yang berbeda (Suryabrata, 2004).
7 Koefisien reliabilitas berada dalam rentang angka dari 0 sampai dengan 1,00. Sekalipun bila koefisien reliabilitas semakin tinggi mendekati angka 1,00 berarti pengukuran semakin reliabel, namun dalam kenyataan pengukuran psikologi koefisien sempurna yang mencapai angka reliabilitas =1,00 belum pernah dijumpai (Azwar, 2012). F. Metode Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah dengan analisis statistik, dengan pertimbangan bahwa statistik bekerja dengan angka, bersifat objektif, dan universal dalam arti dapat digunakan hampir pada semua bidang penelitian (Hadi, 2004). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah r product moment yang dikembangkan oleh Spearman. Penggunaan metode analisis dikarenakan hanya ada dua variabel yang akan dikorelasikan yaitu dukungan sosial terhadap kecemasan sebelum berlomba pada pembalap downhill. Analisis data dilakukan dengan menggunakan PASW Statistics 18 for windows.