BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian Hubungan penggunaan mesin kantor dengan efektivitas

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan bahwa, Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan jenis studi korelasional, yakni mendeskripsikan mengenai hubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. kerja pegawai di sekretariat DPRD kota Cimahi. Adapun yang menjadi variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pasundan 1 Bandung. Adapun yang menjadi objek penelitian variabel bebas

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah variabel X yaitu penggunaan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan langkah kerja yang harus dilakukan dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh kompetensi dan motivasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terikatnya (dependent variable) adalah Efektivitas pembelajaran sebagai variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek kajian pada penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Cangkorah Batujajar. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu Pemberian

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Utama Bandung. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah karyawan PT

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Adapun yang

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Metode Survey Eksplanasi (Explanatory

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN OBJEK PENELITIAN. dilakukan. Sementara itu, variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

BAB III DESAIN PENELITIAN. variabel disiplin kerja, dan variabel kinerja pegawai. Dimana variabel motivasi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini

BAB III OBJEK, METODE, DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. khususnya pengaruh job description yaitu mengenai pengaruh job description

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN. Perluasan Kerja Lembang yang beralamat di Jalan Raya Lembang No. 222

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh lingkungan kerja non fisik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh kepuasan kerja terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

3.1 Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian ini adalah Hubungan Sistem Informasi Kepegawaian dengan Promosi Jabatan di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD). Variabel independen (variabel bebas) dalam penelitian ini adalah Sistem Informasi Kepegawaian yang terdiri dari tiga indikator, yaitu: Informasi Perencanaan Tenaga Kerja, Informasi Manajemen Tenaga Kerja dan Informasi Lingkungan kerja. Sedangkan variabel dependen (variabel terikat) adalah Promosi Jabatan, yang indikatornya adalah Prestasi Kerja, Kecakapan, Senioritas, Keadilan, Kompetensi, dan Tanggung Jawab. Penelitian ini dilakukan di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum, dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung. Yang beralamat di Jalan Raya Sumedang Km.21 Jatinangor 45363. Adapun yang menjadi responden ini adalah pegawai pada Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD) yang berjumlah 65 pegawai. 3.2 Desain Penelitian Desain penelitian diartikan sebagai rencana, struktur dan strategi. Menurut Nazir (Suryadi, 2005, hlm. 40) bahwa: Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam pengertian yang lebih sempit penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja, sedangkan dalam pengertian luas desain penelitian mencakup proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian survey. Menurut Sugiyono (2006, hlm. 6) metode survey adalah : Metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, wawancara dan sebagainya.

42 Metode penelitian survey ini termasuk kedalam penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2006, hlm. 8): Metode kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian berdasarkan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Dengan demikian penulis dapat menyusun, menganalisa, dan menginterprestasikan data yang dikumpulkan atau variabel yang diteliti, menguji kebenaran hipotesis tentang hubungan sistem informasi kepegawaian dengan promosi jabatan. Hasil rumusan akan dibandingkan dengan data hasil survey dan diolah menggunakan rumus statistic. 3.3 Populasi Untuk mengumpulkan data yang akan diolah dan dianalisis, kita perlu menentukan populasi terlebih dahulu. Pengertian populasi menurut Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 1), adalah keseluruhan elemen, atau unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki ciri/karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian atau menjadi perhatian dalam suatu penelitian (pengamatan). Sedangkan menurut Riduwan (2004, hlm. 55) Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Berdasarkan beberapa definisi populasi diatas, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD), yang berjumlah 183 pegawai 3.4 Sampel Dalam suatu objek penelitian atau populasi, terkadang jumlah populasi terlalu luas bagi peneliti. Sehingga dalam suatu penelitian, peneliti harus mempertimbangkan berbagai aspek khususnya yang berhubungan dengan kemampuan tenaga, biaya, ataupun waktu yang dibutuhkan dalam penelitian yang disesuaikan dengan kemampuan dari peneliti. Berdasarkan atas masalah-masalah

43 tersebut, sebagaimana dipaparkan oleh Surakhmad, Winarno (1990, hlm. 93) yang mengemukakan bahwa : Tidak mungkin suatu penyelidikan selalu menyelidiki segenap populasi, padahal tujuan penelitian adalah menemukan generalisasi yang berskala umum, maka seringkali penyelidikan terpaksa mempergunakan sebagian saja populasi yakni sampel yang dapat dipandang representatif terhadap populasi itu. Sehingga dengan dikemukakannya pernyataan di atas, maka dalam pengumpulan data di dalam penelitian ini, peneliti hanya akan mengambil sebagian dari jumlah populasi untuk dijadikan sampel. Hal ini sesuai dengan apa yang menjadi pengertian dari sampel. Seperti yang disebutkan oleh Muhidin, S. A. (2010, hlm. 2), Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Begitupun dengan pengertian sampel yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013, hlm. 118), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel ini diambil dengan syarat bahwa sampel tersebut harus bersifat representatif atau mewakili populasi. Sebagaimana dijelaskan oleh Sudjana (2005, hlm. 6), Sampel itu harus representatif dalam arti segala karakteristik populasi hendaknya tercerminkan pula dalam sampel yang diambil. Dan juga sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Muhidin, S.A. (2010, hlm. 2), Sampel representatif adalah sampel yang bisa mewakili keadaan populasinya. Untuk menentukan besarnya sampel dalam populasi, peneliti menggunakan rumus Slovin seperti yang dikemukakan menurut Umar, Husein (2008, hlm. 146) yaitu: n = N 1+Ne 2 Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang di tolerir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)

44 Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung jumlah atau besarnya sampel yang akan dijadikan sebagai responden, yaitu sebagai berikut: n = 183 1+183(0,1) 2 = 64,66 = 65orang Sedangkan untuk penentuan responden, peneliti akan menggunakan teknik simple random sampling (sampel acak sederhana), yaitu sebuah rancangan sampling yang paling sederhana ditinjau dari proses samplingnya, dan digunakan untuk ukuran populasi terbatas (kecil), Muhidin, S.A. (2010, hlm. 8). Peneliti memilih teknik ini sebagai teknik sampling yang akan digunakan untuk menentukan responden dari sampel populasi dikarenakan tenik ini dilakukan secara acak sehingga semua anggota populasi memiliki kemungkinan untuk menjadi responden dalam penelitian ini, sehingga dapat dikatakan bahwa teknik ini dapat menghasilkan sampel yang representatif dengan cara yang mudah dan prosesnya pun dapat disesuaikan dengan keadaan obyek dalam penyebaran sampel. Berdasarkan perhitungan besaran sampel di atas, maka dalam penelitian ini yang akan menjadi sampel untuk penelitian adalah pegawai Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung sebanyak 65 orang. 3.5 Instrumen Penelitian Teknik pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: a. Angket atau Kuesioner Angket merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam bentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya, dan harus diisi oleh responden (Sambas Ali M, 2010, hlm. 20). Angket disusun dan diberikan kepada pegawai yang menjadi sampel penelitian, dengan isi pertanyaan yang diajukan oleh penulis berkaitan dengan tujuan penelitian. Penelitian ini menggunakan angket atau kuisioner dengan daftar pertanyaannya dibuat secara terstruktur dengan bentuk

45 pertanyaan terbuka (open question). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang sistem informasi kepegawaian dan promosi jabatan dari responden. b. Wawancara Sugiyono (2013, hlm. 194) menyatakan bahwa wawancara digunakan sebagai alat pengumpulan data, untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai permasalahan yang diteliti dan informasi dari responden. 3.5.1 Pengujian Instrumen Penelitian 3.5.1.1 Uji Validitas Menurut Suharsimi Arikunto, (2010, hlm. 211) Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrument. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui valid atau tidaknya kuisioner yang disebar. Penelitian ini menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu: Keterangan: r xy N X Y X Y X 2 Y 2 r xy = N XY X. Y [N X 2 ( X) 2 ]. [N Y 2 ( Y) 2 ] = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y = Jumlah responden = Jumlah skor item = Jumlah skor total (seluruh item) = Jumlah skor dalam distribusi X = Jumlah skor dalam distribusi Y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur validitas instrumen penelitian menurut Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 26-30), adalah sebagai berikut: 1. Menyebar instrumen yang akan diuji validitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. 2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

46 3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul, termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket. 4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya. 5. Memberikan/menempatkan (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi pada tabel pembantu. 6. Menghitung nilai koefisien korelasi product moment untuk setiap bulir/item angket dari skor-skor yang diperoleh. 7. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n - 2, dimana n merupakan jumlah responden yang dilibatkan dalam uji validitas, yaitu 20 orang. Sehingga diperoleh db = 20 2 = 18, dan = 5%. 8. Membuat kesimpulan, yaitu dengan cara membandingkan nilai r hitung dan nilai r tabel. Dengan kriteria sebagai berikut: a. Jika r hitung > r tabel, maka instrumen dinyatakan valid. b. Jika r hitung < r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid. Uji coba angket dilakukan terhadap 20 orang responden, yaitu 20 orang pegawai di Direktorat SDM Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Data angket yang terkumpul, kemudian secara statistik dihitung validitas dan reliabilitasnya. Jumlah item angket yang diteliti dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Variabel X (Sistem Informasi Kepegawaian) No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0.560 0,444 Valid 2 0.569 0,444 Valid 3 0.553 0,444 Valid 4 0.729 0,444 Valid 5 0.748 0,444 Valid 6 0.591 0,444 Valid 7 0.853 0,444 Valid 8 0.544 0,444 Valid 9 0.739 0,444 Valid 10 0.495 0,444 Valid

47 11 0.556 0,444 Valid 12 0.548 0,444 Valid 13 0.580 0,444 Valid 14 0.491 0,444 Valid 15 0.480 0,444 Valid Sumber: Hasil uji coba angket Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Promosi Jabatan) No. Item r hitung r tabel Keterangan 1 0.658 0,444 Valid 2 0.699 0,444 Valid 3 0.714 0,444 Valid 4 0.774 0,444 Valid 5 0.694 0,444 Valid 6 0.744 0,444 Valid 7 0.570 0,444 Valid 8 0.806 0,444 Valid 9 0.844 0,444 Valid 10 0.713 0,444 Valid 11 0.628 0,444 Valid 12 0.644 0,444 Valid 13 0.397 0,444 Tidak Valid Sumber: Hasil uji coba angket Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dilakukan terhadap variabel Sistem Informasi Kepegawaian (X) dengan 15 item dinyatakan valid 15 item, sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel Sistem Informasi Kepegawaian adalah sebanyak 15 item. Selanjutnya uji validitas pada variabel Promosi Jabatan (Y) dengan 13 item dinyatakan valid sebanyak 12 item, sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel Promosi Jabatan sebanyak 12 item. Sehingga angket yang digunakan untuk mengumpulkan data sebanyak 27 item. 3.5.1.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur, sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Instrumen penelitian yang dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan

48 pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Hal ini relatif sama tetapi tetap adanya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan kecil diantara hasil beberapa kali pengukuran. Untuk mengukur reliabilitas formula yang digunakan dalam penelitian adalah koefisien alfa (α) dari Cronbach (1995) (dalam Sambas Ali Muhidin, 2010, hlm. 31), yaitu: r 11 = [ k ]. [1 σ 2 i k 1 σ t 2 ] Dimana sebelum menentukan nilai reliabilitas, maka terlebih dahulu mencari nilai varians dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: σ = x2 ( x)2 N N r 11 = Reliabilitas instrumen/koefisien korelasi/korelasi alpha K = Banyaknya bulir soal σ i 2 = Jumlah varians bulir 2 σ t = Varians total N = Jumlah responden Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian seperti yang dijabarkan oleh Sambas Ali Muhidin (2010, hlm. 31-35), adalah sebagai berikut: 1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reliabilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. 2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen, kemudian memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket. 3. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

49 4. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu. 5. Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total. Dan menghitung nilai koefisien alfa. 6. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n 2. 7. Selanjutnya nilai r hitung di atas dibandingkan dengan r tabel pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk = n - 2) 8. Membuat kesimpulan dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai tabel r. Kriterianya: a. Jika nilai r hitung > nilai r tabel, maka instrumen dinyatakan reliabel. b. Jika nilai r hitung < nilai r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas angket sebagaimana terlampir, rekapitulasi perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut ini: No. Tabel 3.3 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Variabel Y Hasil Variabel Keterangan r hitung r tabel 1 Sistem Informasi Kepegawaian (X) 0.864 0,444 Reliabel 2 Promosi Jabatan (Y) 0.893 0,444 Reliabel Sumber: Hasil uji coba angket Hasil uji reliabilitas variabel X dan Variabel Y menunjukan bahwa kedua variabel tersebut dinyatakan reliabel karena nilai r hitung > r tabel. Hasil uji reliabilitas variabel X (Sistem Informasi Kepegawaian) yaitu r hitung > r tabel : 0,864 > 0,444, sedangkan variabel Y (Promosi Jabatan) yaitu r hitung > r tabel : 0,893 > 0,444. Hasil dari pengujian validitas dan reliabilitas di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel, sehingga penelitian dapat dilanjutkan. Artinya bahwa tidak ada hal yang menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian disebabkan instrumen yang belum teruji kevalidannya dan kereliabilitasnya.

50 3.6 Prosedur Penelitian 3.6.1 Operasional Variabel Sistem Informasi Kepegawaian Menurut Jogiyanto (2005, hlm. 251) Sistem Informasi Kepegawaian adalah suatu sistem untuk mengumpilkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan kepada pemakai. Selanjutnya Jogiyanto (2005, hlm. 252) menyatakan indikator-indikator yang menentukan sistem informasi kepegawaian dapat diukur dengan informasi perencanaan tenaga kerja, informasi manajemen tenaga kerja, informasi lingkungan kerja. Maka peneliti menggambarkan secara lebih rinci variabel, dimensi, indikator, ukuran dan skala seperti yang tergambarkan pada tabel berikut ini:

51 Tabel 3.4 Operasional Variabel Sistem Informasi Kepegawaian Variabel Indikator Ukuran Skala Sistem Informasi Kepegawaian atau Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (X) Suatu sistem untuk mengumpilkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan kepada pemakai 1. Informasi Perencanaan Tenaga Kerja 2. Informasi Manajemen Tenaga Kerja 3. Informasi Lingkungan Kerja a. Tingkat ketersediaan informasi tenaga kerja b. Tingkat ketersediaan informasi latar belakang pendidikan tenaga kerja a. Tingkat kelengkapan informasi data pelatihan pegawai b. Tingkat ketersediaan informasi prestasi pegawai c. Tingkat ketersediaan informasi pengalaman kerja a. Tingkat kelengkapan informasi data kedisiplinana pegawai b. Tingkat kelengkapan data mengenai kesehatan pegawai c. Tingkat ketersediaan data informasi mengenai keluhan pegawai No. Item 1,2 3,4 5,6 7,8 9,10 11,12 13,14 15 Jogiyanto (2005, hlm. 251-252) 3.6.2 Operasional Variabel Promosi Jabatan Menurut Alex Nitisemito (1998, hlm. 81) menyatakan promosi adalah proses kegiatan pemindahan pegawai dari suatu jabatan ke jabatan yang lain yang lebih tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya.selanjutnya Alex Nitisemito (1998, hlm. 82) menyatakan indikator-indikator yang mennetukan promosi jabatan dapat diukur dengan : prestasi kerja, kecakapan, senioritas, keadilan, kompetensi, dan tanggung jawab. untuk mengetahui operasional variabel promosi jabatan dapat digambarkan dalam tabel berikut:

52 Tabel 3.5 Operasional Variabel Promosi Jabatan Variabel Indikator Ukuran Skala Promosi Jabatan (Y) 1. Pretasi Kerja a. Tingkat kualitas kerja b. Tingkat kuantitas kerja No. Item 1 2 Promosi adalah proses kegiatan pemindahan pegawai dari suatu jabatan ke jabatan yang lain yang lebih tinggi dari jabatan yang diduduki sebelumnya. Alex Nitisemito (1996, hlm. 81) 2. Kecakapan c. Tingkat kemampuan komunikasi d. Tingkat sosialisasi antar personal 3. Senioritas e. Tingkat masa kerja f. Tingkat pengalaman kerja 4. Keadilan g. Tingkat objektivitas penilaian promosi jabatan h. Tingkat kecermatan penilaian promosi jabatan 5. Kompetensi i. Tingkat keahlian j. Tingkat kreativitas k. Tingkat tingkat keterampilan 6. Tanggung jawab l. Tingkat ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan m. tingkat ketelitian dalam bekerja 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 3.7 Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil pengetesan, merupakan data yang masih mentah. Agar data tersebut mempunyai arti, maka diperlukan pengolahan dan analisis data secara statistik. Sugiyono (2015, hlm. 207) mengemukakan bahwa: Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitugan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah teakhir tidak dilakukan. Tujuan dilakukannya analisis antara lain untuk mendeskripsikan data, sehingga dapat dipahami karakteristiknya, juga untuk menarik kesimpulan tentang

53 karakteristik populasi berdasarkan data yang telah diperoleh. Kesimpulan ini biasanya dibuat berdasarkan pendugaan dan pengujian hipotesis. 3.7.1 Analisis Data Deskriptif Menurut Sambas Ali M dan Maman A (2007, hlm. 53) menjelaskan: Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun dalam rumusan masalah yaitu untuk menjawab rumusan masalah nomor 1 dan nomor 2. Analisis deskriptif ini dilakukan untuk mengetahun bagaimana gambaran efektivitas sistem infromasi kepegawaian dan gambaran efektifitas promosi jabatan. Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden. Data yang diperoleh kemudian diolah, maka diperoleh rincian skor dan kedudukan responden berdasarkan urutan angket yang masuk untuk masing-masing variabel. Untuk perhitungan gambaran tersebut, maka dilakukan langkah-langkah yang dikemukakan oleh Sugiyono (2002, hlm. 81) yaitu : 1. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK=ST x JB x JR. 2. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus: x i = x 1 x 2 x 3... +x 37. Keterangan : X 1 = Jumlah skor hasil angket variabel x X 1 -X n = Jumlah skor angket masing masing responden 3. Membuat daerah kontinum. Langkah langkahnya sebagai berikut: Menentukan kontinum tertinggi dan terendah Sangat Tinggi : K = ST x JB x JR Sangat Rendah : K = SR x JB x JR Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus: skortertinggi skorterendah R = 5 Menentukan daerah kontinum sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi.

54 4. Sebagaimana hasil perhitungan dari langkah-langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium antara lain seperti berikut : Tabel 3.1. Skala Penafsiran Skor Rata-rata No Skor Kriterium Kategori Penafsiran 1. 1,00 1,79 Sangat tidak efektif/ Sangat rendah Tidak Pernah 2. 1,80 2,59 Kurang efektif/ Rendah Pernah 3. 2,60 3,39 Cukup efektif/ Sedang Kadang-kadang 4. 3,40 4,19 Efektif/ Tinggi Sering 5. 4,20 5,00 Sangat Efektif/ Sangat Tinggi Sumber : Pengolahan Data Penelitian, 2014. Selalu 3.7.2 Analisis Data Inferensial Sugiyono (2015, hlm. 209) Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Analisis inferensial digunakan sebagai alat untuk menarik sebuah kesimpulan terdapat atau tidaknya hubungan antar variabel yang diteliti, dengan kata lain menjawab rumusan masalah no.3. Statistik inferensial meliputi statistik parametrik yang digunakan untuk kategori data interval dan rasio serta statistik nonparametrik digunakan pada data nominal dan ordinal. Karena penulis pada penyebaran angketnya menggunakan data ordinal jadi penulis menggunakan statisik non parametrik dengan menggunakan uji korelasi dari Rank Spearman. Analisis data ini dilakukan untuk mengetahui rumusan masalah no.3 yaitu adakah hubungan sistem informasi kepegawaian dengan promosi jabatan pegawai di Biro Sumber Daya Manusia, Hukum dan Tata Kelola Universitas Padjadjaran (UNPAD). 3.7.2.1 Koefisien Korelasi Rank Spearman Dalam teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan rumus korelasi Spearmen Brown. Seperti yang dikemukakan oleh Maman Abdurrahman, dkk (2011, hlm. 180), rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

55 Dimana: r s = x 2 + y 2 d 2 2 x 2 y 2 x 2 = N(N2 1) 12 y 2 = N(N2 1) 12 Keterangan: t(t2 1) 12 t(t2 1) 12 r s = Koefisien korelasi rank spearman x 2 = Jumlah ranking yang sama pada variabel x y 2 = Jumlah ranking yang sama pada variabel y d 2 = Jumlah hasil pengurangan antara ranking yang terdapat pada variabel X dan variabel Y. N = Banyaknya data t = Jumlah rank kembar Untuk mengetahui tinggi rendahnya hubungan antara variabel X dan variable Y, maka dibandingkan nilai rank spearman yang telah diperoleh (r s ) dengan batas-batas nilai r (korelasi) sebagai berikut: Tabel 3.2. Guilford Empirical Rule Besar r xy Interpretasi 0,0 - < 0,20 Korelasi sangat lemah (diabaikan, dianggap tidak ada) 0,20 - < 0,40 Korelasi lemah 0,40 - < 0,70 Korelasi sedang/cukup 0,70 - < 0,90 Korelasi kuat 0,90 1,00 Korelasi sangat kuat Sumber: JP. Guilford (dalam Maman Abdurahman, Sambas dkk, 2011, hlm. 179) 3.8 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis merupakan langkah terakhir dalam menganalisis data. Untuk menguji adanya hubungan antar variabel maka perlu melakukan uji hipotesis. Tujuan diadakannya pengujian hipotesis ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Variabel X dengan Variabel Y dengan menggunakan analisis korelasi rank spearman. Adapun syarat dari pengujian hipotesis ini adalah dengan menggunakan data ordinal. Langkah-langkah yang dapat diterapkan untuk menguji analisis korelasi

56 adalah sebagai berikut: 1. Menentukan rumusan hipotesis statistik (H 0 dan H 1 ) H 0 : ρ = 0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara Variabel X (Sistem Informasi Kepegawaian) dengan Variabel Y (Promosi Jabatan). H 1 : ρ 0 : Ada hubungan yang signifikan antara Variabel X (Sistem Informasi Kepegawaian) dengan Variabel Y (Promosi Jabatan). 2. Menentukan taraf kemaknaan atau nyata α (level of significance α). Taraf kemaknaan atau nyata ditetapkan α = 5%. 3. Menggunakan statistik uji yang tepat. Dalam penelitian ini menggunakan statistik uji t dengan rumus sebagai berikut: t = ρ N k 1 1 ρ 2 4. Menghitung nilai statistik uji berdasarkan data yang dikumpulkan. Membuat kesimpulan