dokumen-dokumen yang mirip
Andrefi Purjiningrum 1, Siti Wahyuningsih 2, Rukayah 2

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

PENDAHULUAN. Nur Wulan Rahmawati 1, Chumdari 2, Lies Lestari 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN PRAKARYA MENGGUNAKAN BAHAN BEKAS DI KELOMPOK B2 TK PAPAHAN 03 KARANGANYAR TAHUN AJARAN

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Pada Anak Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA PENGOLAHAN BAHAN BEKAS PADA ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA SURAKARTA AJARAN 2013/2014.

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SAINS MELALUI METODE BERMAIN ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN 2016/2017

Peningkatan Pemahaman Konsep Bilangan 1-10 Melalui Model Pembelajaran Guided Discovery

Iud Puspita Wijianingsih 1, Ruli Hafidah 1 Yudianto Sujana

PENERAPAN OUTDOOR LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH NUSUKAN I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA ANAK MELALUI MEDIA POP UP BOOK PADA KELOMPOK B TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/201

Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN MELALUI BERMAIN KONSTRUKTIF PADA ANAK KELOMPOK A1 Reni Dewi Nur Isnaini 1, Yudianto Sujana 1, Djaelani 2

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN WOODBALL

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Talking Stick

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK/RA CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION


PENINGKATAN PEMAHAMAN PENGGOLONGAN BENDA MELALUI

Asri Restu Utami 1, Sri Anitah, W 1. Siti Wahyuningsih 1 1 Program Studi PG-PAUD Universitas Sebelas Maret

Sakinah 1, Riyadi 2, Lies Lestari


LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGINGAT CERITA MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN PADA ANAK KELOMPOK B TK MASYITOH IV SURAKARTA TAHUN AJARAN

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-20 MELALUI MEDIA KARTU BERGAMBAR PADA KELOMPOK B TK AISYIYAH 21 PREMULUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN PUZZLE

PENERAPAN KEGIATAN MEMBENTUK BENDA GEOMETRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B KB AISYIYAH WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PROJECT BASED LEARNING PADA ANAK KELOMPOK B TK SIWI PENI XI LAWEYAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Farin Kusanggraeni Fardilla 1, Chumdari 2, Karsono

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PANGGUNG BONEKA PADA ANAK KELOMPOK B3 TK AL-HUDA KERTEN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN MELALUI KERJA KELOMPOK PADA ANAK TK B AL-HUDA KERTEN TAHUN AJARAN 2014/2015


UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA ANAK KELOMPOK A BA AISYIYAH KALIKOTES I KLATEN TAHUN AJARAN 2015/ 2016

Peningkatan Motorik Halus Melalui Kegiatan Paper Quilling Pada Anak Kelompok B3 Di TK. Darul Falah Cukir Diwek Jombang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL GUNA PENINGKATAN PENGENALAN POLA MATEMATIKA PADA ANAK KELOMPOK A TK KARANG INDRIYA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK


PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENDAHULUAN. Tri Widiyaningsih 1, Matsuri 2, Joko Daryanto 2

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

MELIPAT, MENGGUNTING DAN MENEMPEL SEBAGAI MEDIA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI

Program studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BACA MELALUI BERMAIN KARTU KATA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Bermain Fungsional Pada Anak Kelompok A TK Negeri Pembina Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL MELALUI KEGIATAN COOKING CLASS

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PEMANFAATAN BARANG BEKAS DALAM PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN SBK KELAS V SD NEGERI 2 KARANGPOH TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

UPAYA PENINGKATAN KECERDASAN LINGUISTIK MELALUI PENGGUNAAN METODE KARYAWISATA PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING

Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak Kelompok A di TK Dharma Bhakti Kepuhrejo Kudu Jombang

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret.

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Melalui Kegiatan Meronce Biji-bijian Di Kelompok Bermain Ceria Gondang Kecamatan Gondang Mojokerto

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI KEGIATAN MENCETAK PADA ANAK USIA 3 4 TAHUN

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE CERITA DENGAN TEMA MURIDKU RANI PADA ANAK KELOMPOK B TK AL-ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

SKRIPSI. Oleh : APRILIA PUSPITASARI K

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

Upaya Meningkatkan Perilaku Empati Anak Melalui Teknik Two Stay Two Stray pada Anak Kelompok B Tk Islam Bakti IX Kerten Tahun Pelajaran 2013/2014

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

SKRIPSI. Oleh : ELFRIDA NOVIANTY K

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN KEMETUL SEMARANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENDAHULUAN. Kata kunci: Media Pewarna Alami, Warna Sekunder

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG BILANGAN BULAT MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN BERPASANGAN

Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Bermain Pasir Pada Anak Usia 3-4 Tahun

Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Fitria Andriyani 1, Retno Winarni 2, Hadiyah 3 ¹Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2

SKRIPSI. Oleh : ZAENI K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Oktober 2015 commit to user

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN PRAKARYA MENGGUNAKAN BAHAN BEKAS DI KELOMPOK B2 TK PAPAHAN 03 KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2015 / 2016 Atika Lutfia Putri 1, Yudianto Sujana 1, Idam Ragil Widianto Atmojo 2 1 Program Studi PG-PAUD, Universitas Sebelas Maret 2 Program Studi PGSD, Universitas Sebelas Maret Email: atikalutfia_putri@yahoo.co.id, yudianto.sujana@staff.uns.ac.id, idamragil@fkip.uns.ac.id Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus melalui kegiatan prakarya menggunakan bahan bekas di kelompok B2 TK Papahan 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.subjek penelitian adalah peserta didik kelompok B2 TK Papahan 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 15 anak. Adapun sumber data berasal dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik untuk mengumpulkan data adalah dengan wawancara, observasi, hasil karya, dan dokumentasi. Uji Validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode.teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan prakarya menggunakan bahan bekas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus di kelompok B2 TK Papahan 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan persentase ketuntasan kemampuan motorik halus yaitu pada prasiklus dari 15 peserta didik sebanyak 3 peserta didik atau, kemudian pada siklus I dari 15 peserta didik sebanyak 10 peserta didik atau sebesar 66,7%, dan pada siklus II dari 15 peserta didik sebanyak 12 peserta didik atau. Simpulan penelitian ini adalah kegiatan prakarya menggunakan bahan bekas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus di kelompok B2 TK Papahan 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016. Kata kunci:kemampuan motorik halus, kegiatan prakarya menggunakan bahan bekas. Abstract. This study aims to improve fine motor skills through craft activity using scrap materials in group B2 TK Papahan 03 Karanganyar 2015/2016 academic year. This research is a classroom action research (PTK) was conducted in two cycles. Each cycle consists of four stages, planning, action, observation, and reflection. The subjects were group B2 TK Papahan 03 Karanganyar 2015/2016 academic year student with 15 children. The source of the data derived from primary data sources and secondary data sources. Techniques for collecting data are interviews, observation, work, and documentation. Data validation in this research are source method triangulation.. Data were analyzed using interactive analysis techniques. The results showed that through craft activities using scrap materials can improve fine motor skills in group B2 TK Papahan 03 Karanganyar 2015/2016 academic year. This can be proved by the increase in the percentage of completeness of fine motor skills at pre-cycle from 15 students there are three students or, then in the first cycle from 15 students there are 10 students or 66.7%, and the second cycle from 15 students there are 12 students or. The conclusions of this study are craft activities using scrap materials can improve fine motor skills in group B2 TK Papahan 03 Karanganyar 2015/2016 academic year.. Keywords: fine motor skills, craft activities using scrap materials..

PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas No.20.1.14 dalam Sari, 2012:1). Montessori dalam Susanto (2011:133) yang menyebut anak usia dini ini sebagai periode sensitif (sensitive periods). Pada masa ini menurut Montessori secara khusus anak mudah menerima stimulus-stimulus tertentu. Suatu sensitivitas khusus terhadap sesuatu yang baru akan berakhir bila sesuatu kebutuhan yang dibutuhkannya telah terpenuhi. Menurut Sujiono kemampuan motorik halus adalah kemampuan anak untuk mempelajari ketepatan koordinasi tangan dan mata. Selain itu anak juga mempelajari cara menggerakkan pergelangan tangan agar lentur, seperti menggunting kertas, menganyam kertas, meronce, menempel dan lain-lain (Dewi, Suara, & Zulaikha, 2014:1). Menurut Susanto (2011:21) perkembangan masing-masing anak berbeda, ada yang cepat dan ada yang lambat, tergantung faktor bakat (genetik), lingkungan (gizi dan cara perawatan), dan konvegensi (perpaduan antara bakat dan lingkungan). Kemampuan motorik halus anak usia 5-6 tahun berdasarkan tingkat pencapaian perkembangan pada usia 5-6 tahun di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 58 Tahun 2009 yaitu: 1) menggambar sesuai gagasannya, 2) meniru bentuk, 3) melakukan eksplorasi dengan berbagai media dan kegiatan, 4) menggunakan alat tulis dengan benar, 5) menggunting sesuai dengan pola, 6) menempel gambar dengan tepat, 7) mengekspresikan diri melalui gerakan menggambar secara detail. Kegiatan pengembangan kemampuan motorik halus di TK menurut Depdiknas (2013:8) dapat dilaksanakan dengan berbagai kegiatan pengembangan sebagai berikut: a) menggambar bebas dengan berbagai media, b) mencetak dengan berbagai media, c) mencocok bentuk dari balok, d) meronce dua pola dengan berbagai media, e) menganyam dengan berbagai media dan lain-lain (Dewi, Suara, & Zulaikha, 2014:2). Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di kelompok B2 TK Papahan 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016 terdapat permasalahan yaitu belum berkembangnya motorik halus anak dalam berbagai kegiatan motorik halus seperti menganyam dan menempel. Kelompok B2 yang berisikan 15 anak yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 9 anak perempuan, hasil observasi dari 15 anak menunjukkan presentase anak yang bisa mengikuti kegiatan motorik halus ialah 3 anak (20,00%) lebih sedikit dibandingkan anak yang belum bisa sekitar 12 anak (80,00%). Dan belum mencapai ketuntasan sebesar 75% atau sekitar 11 dari 15 anak di kelas B2. Hal ini disebabkan karena kurangnya minat dan ketertarikan anak pada alat/media pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan motorik halus anak. Serta berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas bahwa memang anak-anak belum begitu berkembang motoriknya dalam beberapa kegiatan yang membutuhkan kemampuan motorik seperti menganyam, meronce dan lainnya. Prakarya berasal dari istilah pra dan karya, pra mempunyai makna belum dan karya adalah hasil kerja. prakarya juga didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum jadi, prakarya masih berupa proof of concept atau sebuah prototipe. Prakarya memiliki pengertian ketrampilan, hastakarya, kerajinan tangan, atau keterampilan tangan. bahan yang digunakan tersedia secara umum dipasaran, sehingga kita tinggal merangkai ataupun pemanfaatan limbah dan bahan bekas (Ashar, 2014). Menurut Kemendikbud RI (2014) prakarya adalah sebuah proses berkarya, termasuk didalamnya pembinaan apresiasi dan produksi karya. Melalui kegiatan prakarya dapat mengasah dan mengarahkan anak untuk memiliki keberanian dalam

menggunakan daya kreatif, produktif, serta mandiri. Menurut Tim Bina Karya Guru, bahan bekas adalah benda- benda yang tidak berguna lagi jika sudah dibuang namun masih bisa dipakai lagi dengan diolah menjadi barang baru untuk dijadikan sesuatu yang berguna atau dapat dimanfaatkan kembali untuk berkreasi (Sumarno, 2013). Dengan kegiatan prakarya menggunakan bahan bekas, guru dapat menciptakan pembelajaran yang unik, dapat melatih motorik halus anak dengan berbagai kegiatan prakarya yang menyenangkan. Manfaat dari kerajinan/prakarya yang dibuat oleh tangan sendiri bagi seorang anak sangatlah penting. Sesuai dengan pendapat Cantu (2004:3) Craft projects benefit not only fine motor development but also developmental skills such as postural alignment and positioning, cognition, psycho-social skills, and organization. dimana kegiatan kerajinan tidak hanya bermanfaat bagi pengembangan motorik halus, tetapi juga keterampilan perkembangan seperti keselarasan postural dan posisi, kognisi, keterampilan psiko-sosial, dan organisasi. Selain bahan bekas mudah didapat serta ekonomis, penggunaan bahan bekas juga mengurangi serta memanfaatkan bahan-bahan yang tadinya tidak layak guna lagi menjadi sesuatu yang bermanfaat. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan penelitian dengan judul sebagai berikut, Peningkatan Kemampuan Motorik Halus Melalui Kegiatan Prakarya Menggunakan Bahan Bekas di Kelompok B2 TK Papahan 03 Karanganyar Tahun Ajaran 2015/2016. METODE Penelitian tindakan kelas ini dilakukan selama dua siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap, yakni: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun subjek dari penelitian ini adalah anak kelompok B2 TK Papahan 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 15 anak, terdiri dari 9 anak perempuan dan 6 anak laki-laki. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara guru, hasil tes hasil karya, dan hasil observasi. Sumber data dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, hasil karya, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan triangulasi metode.teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif model miles and huberman. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian yang dilaksanakan di kelompok B2 TK Papahan 03 Karanganyar sebanyak dua siklus dengan delapan kali pertemuan serta adanya analisis data selama penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa kegiatan prakarya dari bahan bekas dapat meningkatkan kemampuan motorik pada anak kelompok B2 TK Papahan 03 Karanganyar Tahun Ajaran 2015/2016. Adapun hasil rata-rata ketuntasan kemampuan motorik halus pada anak kelompok B2 TK Papahan 03 Karanganyar Tahun Ajaran 2015/2016 pada pra siklus sebanyak 3 anak dari 15 anak atau sekitar. Kemudian dilakukan tindakan yaitu siklus I dengan rata-rata ketuntasan anak yang meningkat menjadi 66,7% atau sekitar 10 anak dari 15 anak. Hasil ketuntasan pada siklus I belum memenuhi target penilaian, maka dilakukan tindakan kedua yaitu siklus II dengan rata-rata ketuntasan sebesar atau sekitar 12 anak dari 15 anak. Hasil pada siklus II melebihi target penelitian yaitu 75% atau sekitar 11 anak dari 15 anak. Dapat diketahui bahwa masih ada 3 anak yang dinyatakan belum tuntas dalam kemampuan motorik halusnya. Salah satu penyebab belum tuntasnya anak ialah karena selama penelitian mereka tidak mau memperhatikan guru, mereka sering ramai sendiri.

Hasil ketuntasan dan persentase keberhasilan kemampuan motorik halus pada pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel 1 berikut: Tabel 1. Perbandingan Persentase Ketuntasan Kemampuan Motorik Halus Antarsiklus Siklus Frekuensi Tuntas ( ) Frekuensi Belum Tuntas ( ) Persentase Ketuntasan Anak Pra Siklus 3 12 Siklus I 10 5 66,7% Siklus II 12 3 Perbandingan persentase kemampuan motorik halus mulai dari pra siklus, siklus I, dan siklus II, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1 berikut: 90% 70% 60% 50% 40% 30% 10% 0% 66,70% 33,30% Pra Siklus Siklus I Siklus II Tuntas ( ) Belum Tuntas ( ) Gambar 1. Perbandingan Persentase Kemampuan Motorik Halus Pra Siklus, Siklus I, Dan Siklus II Tabel 2. Perbandingan Persentase Ketuntasan Indikator Kemampuan Motorik Halus Antarsiklus Siklus Persentase Ketuntasan Indikator A Persentase Ketuntasan Indikator B Persentase Ketuntasan Indikator C Pra Siklus 60% 33,33% 40% Siklus I 66,67% 46,67% 73,33% Siklus II 86.67% Perbandingan persentase ketuntasan indikator kemampuan motorik halus mulai dari pra siklus, siklus I, dan siklus II, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2 berikut:

100% 90% 70% 60% 50% 40% 30% 10% 0% 86,67% 80,00% 80,00% 73,33% 66,67% 60% 46,67% 40% 33,33% Pra Siklus Siklus I Siklus II Indikator A Indikator B Indikator C Gambar 2. Perbandingan Persentase Ketuntasan Indikator Kemampuan Motorik Halus Pra Siklus, Siklus I, Dan Siklus II Peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan prakarya menggunakan bahan bekas ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Wardani (2014:15) pembelajaran dengan kegiatan prakarya atau hasta karya dapat meningkatkan motifasi anak dalam pembelajaran, dengan hasta karya banyak hal yang dapat ditingkatkan selain kreativitas anak antara lain yaitu motorik halus, kognitif, dan sosial emosional anak. Selain itu pendapat tersebut juga sesuai dengan teori yang dikemukakan Cantu (2004:2), yaitu kegiatan kerajinan/prakarya dipilih karena dapat meningkatkan ketangkasan, koordinasi, dan kekuatan pola pemahaman anak melalui bermain dengan sendok pasir, kontainer, rol, cat puding, dan coretan dengan krayon atau spidol ajaib. Anak-anak prasekolah mengembangkan penggunaan fungsional dari jangkauan, pegang, manipulasi, dan koordinasi melalui kegiatan yang didominasi memerlukan kemampuan menggambar, memotong, menyisipkan, menekan, dan mencubit. Keterampilan ini mengembangkan otot-otot tangan, ketangkasan jari, dan koordinasi manipulasi. Menurut Cantu (2004: 1) Salah satu kegiatan yang dapat menjadi pilihan atau terapi bagi anak yang mengalami keterlambatan motorik halus ialah dengan kegiatan prakarya. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan jika kegiatan ini digunakan pada anak yang normal maka akan lebih bermanfaat. Teori tersebut sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Briyansari (2012) yang berjudul Pembelajaran Keterampilan Kerajinan Tangan Berbasis Kurikulum Bimbingan Program B Bagi Anak Tunagrahita Di BBRSBG Kartini Temanggung Jawa Tengah. Dimana pada hasil penelitian dapat dilihat dari hasil karya membentuk dengan clay tepung anak tunagrahita rata-rata mendapatkan skor sangat baik, baik, dan cukup. Satu anak mendapatkan skor sangat baik, delapan anak mendapat skor baik, dan satu anak mendapatkan skor cukup. Secara keseluruhan rata-rata skor hasil karya keterampilan kerajinan tangan dengan media clay tepung sebanyak 24 dan 38, berdasarkan pedoman skor penilaian masuk dalam kategori baik, dan karya yang dihasilkan rata-rata baik dan kreatif. Hasil penelitian di atas mendukung diterimanya hipotesis bahwa adanya peningkatan kemampuan motorik halus melalui kegiatan prakarya menggunakan bahan bekas di kelompok B2 TK Papahan 03 Karanganyar Tahun Ajaran 2015/2016. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan sebanyak dua siklus, dapat disimpulkan bahwa kegiatan prakarya dari bahan bekas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus di kelompok B2 TK Papahan 03 Karanganyar tahun ajaran 2015/2016. Hal itu terbukti dari datadata yang menunjukan peningkatan dari presentase kemampun motorik halus anak pada tiap siklus, yaitu ketuntasan pada pra siklus sebanyak sekitar (3 anak yang tuntas dari 15 anak). Kemudian pada siklus I ketuntasan anak meningkat menjadi 66,7% (10 anak yang tuntas dari 15 anak). Pada siklus II ketuntasan anak meningkat lagi menjadi atau (12 anak yang tuntas dari 15 anak). Hasil pada siklus II melebihi target penelitian yaitu 75% atau sekitar 11 anak dari 15 anak. Kegiatan prakarya menggunakan bahan bekas dapat digunakan sebagai salah satu kegiatan pembelajaran untuk mengatasi masalah pembelajaran khususnya dalam pengembangan kemampuan motorik halus, dan dapat menarik perhatian anak sehingga membuat anak tidak mudah bosan dengan pembelajaran yang diterimanya. Serta anak dapat mengetahui manfaat dari bahan bekas yang bisa digunakan sebagai media belajar yang menarik. DAFTAR PUSTAKA Ashar, M. (2014). Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan. Diperoleh 13 April 2015 dari http://sman2sinsel.sch.id/berita-129-pengertian-prakarya-dan-kewirausahaan.html. Briyansari, R.W. (2012). Pembelajaran Keterampilan Kerajinan Tangan Berbasis Kurikulum Bimbingan Program B Bagi Anak Tunagrahita Di Bbrsbg Kartini Temanggung Jawa Tengah. Skripsi Universitas Negeri Semarang. Cantu, C.O. (2004). TOY ALTERNATIVES: Crafts And Fine Motor Development. Boston: EP World Inc., 34, 28-29. Diperoleh 14 Mei 2015 dari http://eresources.perpusnas.go.id/library.php?id=00001. Dewi, N.K.A.R., Suara, M., dan Zulaikha, S. (2014). Metode Pemberian Tugas Berbantuan Media Konkret Kegiatan Menganyam Kertas untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak. Dalam e-journal PG-PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Vol 2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 tahun 2009.Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas. Sari, E.K. (2012). Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Kolase dari Bahan Bekas di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Simpang IV Agam. Dalam Jurnal Pesona PAUD Vol 1, 3-8. Sumarno, A. (2013). Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menggunting Dengan Menggunakan Bahan Bekas Pada Kelompok B TK Widya Merti Surabaya. Diperoleh 14 Mei 2015 dari https://www.scribd.com/doc/143718234. Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini: Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana. Wardani, I.K. (2014). Upaya Peningkatan Motorik Halus Menggunakan Kegiatan Hasta Karya Bagi Anak Kelompok B TK Pertiwi 1 Darmaji Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas Semester Genap Tahun Ajaran 2013/2014. Diperoleh 17 April 2015 dari http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/27/jhptump-ump-gdl-ikakusumaw-1306-3- bab2.pdf.