MODIFIKASI DESAIN RANGKA SANDARAN KURSI PADA PERANGKAT RENOGRAF TERPADU

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS STATIK RANGKA PEMEGANG PERISAI RADIASI PADA ALAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS

PERANCANGAN SISTEM MEKANIK PADA PEREKAYASAAN PESAWAT SINAR-X DIGITAL,

ANALISA FATIGUE LIFE STRUKTUR MEKANIK PASIEN PADA PERANGKAT RENOGRAF TERPADU MENGGUNAKAN METODE FINITE ELEMENT

ANALISIS DIMENSI LENGAN PADA MODEL RANCANGAN RENOGRAF THYROID UPTAKE TERPADU

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR DAN NILAI ERGONOMI SISTEM MEKANIK PERANGKAT DIAGNOSIS FUNGSI GINJAL DAN THYROID TERPADU

ANALISIS STATIK SUPPORT PEMEGANG SUMBER PADA PROTOTIP PENCITRAAN PETI KEMAS MENGGUNAKAN ANSYS

Abstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )

Jurnal Perangkat Nuklir ISSN No Volume 07, Nomor 01, Juni 2013

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

SUSTAINABLE PRODUCT DEVELOPMENT FOR SHIP DESIGN USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

KEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

Analisis Desain Struktur Integritas Single Point Mooring (SPM) DWT PT. Pertamina (Persero) Terminal BBM Tuban Dengan Metode Elemen Hingga

DECIDING THE OPTIMUM SPOKE ANGLE OF MOTORCYCLE CAST WHEEL USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

ALTERNATIF PERANCANGAN SISTEM MEKANIK PERANGKAT RENOGRAF DAN THYROID UPTAKE TERPADU

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

SUSTAINABLE PRODUCT DESIGN FOR MOTOR CYCLE CAST WHEEL USING FINITE ELEMENT APPLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

PENENTUAN WELDING SEQUENCE TERBAIK PADA PENGELASAN SAMBUNGAN-T PADA SISTEM PERPIPAAN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Abstrak. Kata Kunci : Frame, Analisis Tegangan Statik, Ansys 14.5, Tegangan Von Mises, Faktor Keamanan. Abstract

30 Rosa, Firlya; Perhitungan Diameter Poros Penunjang Hub Pada Mobil Listrik Tarsius X3 Berdasarkan Analisa Tegangan Geser Dan Faktor Keamanan

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT

LAMPIRAN A GRAFIK DAN TABEL. 1. Grafik untuk menentukan dimensi optimal bejana tekan. [Ref.5 hal 273]

III. METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Teknika Atw 1

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

SKRIPSI METALURGI FISIK SIMULASI DAN ANALISIS PENGUJIAN FATIK DENGAN VARIASI BEBAN PADA MATERIAL PADUAN ALUMINIUM DAN MAGNESIUM

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN ADUK BERBASIS MESIN BOR Jefri Adera Bukit. Fakultas Industri, jurusan Teknik Mesin.

PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PENDAHULUAN PERUMUSAN MASALAH. Bagaimana pengaruh interaksi antar korosi terhadap tegangan pada pipa?

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA STRUKTUR RANGKA SEPEDA FIXIE DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Andra Berlianto ( )

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

BAB IV ANALISA DESAIN MEKANIK CRUISE CONTROL

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

DESAIN AWAL PERANGKAT MEKANIK PADA PEREKAYASAAN PERANGKAT DIGITAL RADIOGRAFI UNTUK INDUSTRI

OPTIMASI DESAIN TANGKI TRUCK BAHAN BAKAR MINYAK DENGAN MENGGUNAKAN FINITE ELEMENT APPLICATION

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

OPTIMASI DESAIN RANGKA SEPEDA BERBAHAN BAKU KOMPOSIT BERBASIS METODE ANOVA

Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Korosi Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Korosi

: Rian Firmansyah NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RANGKA TURBIN HELIKS TIPE L C500 DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI COSMOSWORKS 2007

ANALISIS KESELAMATAN KAPSUL FASILITAS IRADIASI PRTF

ANALISA PENGARUH BENTUK PROFIL PADA RANGKA KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA SAMBUNGAN LAS PADA PENGELASAN TITIK UNTUK MENENTUKAN JARAK OPTIMAL TITIK LAS PADA BAJA KARBON AISI 1045 DENGAN PENDEKATAN ELEMEN HINGGA

PEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Personal Computer,

Prosiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

Oleh: Bayu Wijaya Pembimbing: Dr. Ir. Agus Sigit Pramono, DEA

APLIKASI FINITE ELEMENT APPLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION PADA PERANCANGAN MOUNTAIN BIKE RIGID BODY

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RETAK PESAWAT B

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

ANALISA STATIS PADA STRUKTUR RANGKA CHASSIS KENDARAAN RODA TIGA SKRIPSI

Analisis Pengaruh Ukuran Stopper Pada Sambungan Pelat Kapal Terhadap Tegangan Sisa Dan Deformasi Menggunakan Metode Elemen Hingga

VIRTUAL BURSTING TEST ELBOW 16 LR 90 DENGAN METODE ELEMEN HINGGA MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS WORKBENCH

Bab II STUDI PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Analisis Kekuatan Konstruksi Sekat Melintang Kapal Tanker dengan Metode Elemen Hingga

RANCANG BANGUN AUTOCLAVE MINI UNTUK UJI KOROSI

TANGKI (FUEL TANK) BAHAN BAKAR GAS UNTUK SEPEDA MOTOR: SEBUAH STUDI NUMERIK

Stress Analysis Pada Sudu Tetap Turbin Uap Bab III Metodologi BAB III METODOLOGI

Tutorial SolidWorks : Analisa tegangan dengan COSMOSXpress (seri 1)

INDEPT, Vol. 4, No. 1 Februari 2014 ISSN

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

Analisis Pengaruh Ukuran Stopper Pada Sambungan Pelat Kapal Terhadap Tegangan Sisa Dan Deformasi Menggunakan Metode Elemen Hingga

BAB IV METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. yang memproduksi bahan kimia serta obat-obatan, dan juga digunakan dalam

Rancang Bangun Alat Uji Impak Metode Charpy

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

TUGAS AKHIR. Analisa Tegangan dan Defleksi Pada Plat Dudukan Pemindah Transmisi Tipe Floor Shift Dengan Rib Atau Tanpa Rib. Yohanes, ST.

ANALISA OVER STRESS PADA PIPA COOLING WATER SYSTEM MILIK PT. XXX DENGAN BANTUAN SOFTWARE CAESAR II

BEARING STRESS PADA BASEPLATE DENGAN CARA TEORITIS DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM SIMULASI ANSYS

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI KARAKTERISTIK BUCKLING PADA KOLOM CRANE KAPAL FLOATING LOADING FACILITY (FLF) BERBASIS FINITE ELEMENT METHOD (FEM)

ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTSTEP HOLDER SEPEDA MOTOR Y BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

ANALISA KEKUATAN PADA TURBIN ANGIN SUMBU VERTIKAL (VAWT) DENGAN SOFTWARE

STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015

ANALISIS KEGAGALAN DAN OPTIMASI RANCANGAN PRODUK ROLLER BLIND UNTUK CV. SAMA JAYA

ANALISIS TEGANGAN BERVARIASI PERIODIK PADA STRUKTUR SHELL ROTARY STEAM DRYER

Analisis dan Redesign Kekuatan Struktur pada Girder Overhead Crane 6.3 Ton

Analisis Tegangan Plat Penghubung Bucket Elevator Menggunakan Metode Elemen Hingga. Ully Muzakir 1 ABSTRAK

PERANCANGAN DAN ANALISA SISTEM PERPIPAAN PROCESS PLANT DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

Analisa Kegagalan Crane Pedestal Akibat Beban Ledakan

PENENTUAN WELDING SEQUENCE TERBAIK PADA PENGELASAN PIPA YANG MENEMBUS PELAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Transkripsi:

MODIFIKASI DESAIN RANGKA SANDARAN KURSI PADA PERANGKAT RENOGRAF TERPADU Muhammad Awwaluddin, Tri Hardjanto, Sanda, Joko Sumanto, Benar Bukit PRFN BATAN, Kawasan Puspiptek Gd 71, Tangerang Selatan - 15310 Muhammad.awwaluddin@batan.go.id ABSTRAK MODIFIKASI DESAIN RANGKA SANDARAN KURSI PADA PERANGKAT RENOGRAF TERPADU. Telah dilakukan modifikasi desain rangka sandaran kursi sebagai dudukan detektor untuk mendukung beroperasinya perangkat renograf terpadu. Modifikasi rangka dilakukan dengan mengganti struktur yang tadinya hollow carbon steel 25 x 25 mm dengan pipa carbon steel schedule 40 berukuran 3/4 inch dan hollow carbon steel ukuran 20 x 40 mm tebal 1,2 mm. Kemudian dilakukan analisis menggunakan software ANSYS dengan parameter pembebanan yang telah ditentukan. Hasil analisis menunjukkan tegangan maksimum yang terjadi sebesar 1,7219 x 10 8 Pa masih dibawah batas maksimalnya sebesar 2.4816 x 10 8 Pa sehingga dapat dinyatakan layak digunakan. Dengan modifikasi desain yang diajukan, maka pengoperasian perangkat renograf terpadu dapat dilakukan dengan aman. Kata kunci : Renograf Terpadu, Perangkat, Modifikasi Desain, Rangka. ABSTRACT DESIGN MODIFICATION FOR BACK SEAT FRAME ON INTEGRATED RENOGRAF EQUIPMENT. A the design modification of the back seat frame used as a detector holder to support the operation of the integrated renograf has been done. Modification of the framework is done by replacing the structure that was hollow carbon steel 25 x 25 mm with a schedule 40 carbon steel pipe measuring 3/4 inch and with the hollow carbon steel the measures is 20 x 40 mm in thickness of 1.2 mm. Then performed the analysis using ANSYS software with loading parameters have been determined. The analysis showed that the maximum stress occurs at 1,7219 x 10 8 Pa is still below the maximum limit of 2.4816 x 10 8 Pa to be declared fit for use. With the proposed design modifications,the operation of the integrated renograf can be safe. Keywords: Integrated Renograf, Device, Modification Design, Frame. 1. PENDAHULUAN Telah dikembangkan peralatan prototipe Renograf Terpadu oleh Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir-BATAN yang mempunyai dua fungsi sekaligus, yaitu untuk mendiagnosis fungsi ginjal dan untuk diagnosis fungsi thyroid [1]. Hasil analisis desain yang telah dibuat menggunakan software ansys, yaitu pada struktur rangka sandaran kursi mengalami kegagalan, dalam hal ini defleksi struktur terlalu besar, dan patah pada sudut sambungan struktur. Dengan demikian perlu dilakukan modifikasi sistem mekanik dari perangkat tersebut. Kegagalan tersebut dikarenakan desain rangka terdahulu hanya didesain untuk mampu menahan beban pasien yang bersandar. Sedangkan dalam persyaratan desain yang terbaru, rangka tersebut harus mampu membawa detektor, kolimator, beserta dudukanya pada saat dioperasikan. Modifikasi desain rangka sandaran kursi yang dilakukan meliputi penggantian model desain, penggantian struktur yang digunakan dan melakukan analisis desain yang telah dimodifikasi. Metode yang digunakan adalah dengan menentukan parameter pembebanan yang digunakan, menentukan bentuk dan distribusi pembebanan yang terjadi, melakukan evaluasi desain sebelum modifikasi, membuat modifikasi desain rangka sandaran kursi dan melakukan analisis terhadap hasil desain modifikasi rangka tersebut. Bahan yang digunakan adalah pipa dan hollow carbon steel yang merupakan 47

material yang mudah didapatkan dipasaran dengan massa jenis 7800 kg/m 3. Hasil modifikasi desain rangka sandaran kursi ini diharapkan dapat menahan beban yang diberikan serta dapat memenuhi persyaratan fungsi yang telah ditetapkan yaitu aman saat dioperasikan dengan kondisi pasien tidur maupun saat kondisi pasien duduk. Modifikasi ini juga mempertimbangkan kekuatan untuk menjamin keamanan, kenyamanan baik pengguna (operator) dan pasien, serta menjamin terpenuhinya fungsi yang diharapkan. Selain itu rangka sandaran kursi yang dihasilkan nantinya harus terlihat indah dan tidak menakutkan pasien yang akan diperiksa fungsi ginjal maupun tyroidnya. 2. TEORI 2.1. Prisip Kerja Sistem Mekanik Rangka Sandaran Kursi Rangka Sandaran Kursi Gambar 1. Prinsip kerja perangkat mekanik Gambar 1 menunjukkan sistem mekanik kursi pada perangkat renograf terpadu. Sandaran kursi dapat digerakkan untuk posisi pasien duduk dengan sudut 75 0 maupun posisi tidur 0 0. 2.2. Pembebanan dan Momen Gaya Beban merupakan parameter utama yang dipertimbangkan dalam modifikasi desain rangka sandaran kursi pada perekayasaan renograf terpadu. Beban adalah massa dalam satuan kg dikalikan percepatan gravitasi dalam satuan m/s 2, jika dirumuskan adalah [2] : W = m x g........(1) Parameter beban yang digunakan dalam pertimbangan modifikasi desain rangka sandaran kursi pada perekayasaan renograf terpadu dapat ditunjukkan pada tabel 1. Parameter beban tersebut akan diletakkan pada rangka sandaran kursi sehingga posisi kolimator akan mengikuti gerakan sandaran kursi dan bergerak dari posisi datar 0 0 sampai posisi tegak 75 0 dari posisi datar. Akibat adanya beban tersebut, maka dapat menyebabkan berubahnya dimensi atau bentuk struktur yang digunakan sehingga menyebabkan patah struktur dan dapat membahayakan operator maupun pasien. Gaya yang ditimbulkan akibat parameter beban yang ada juga dapat mempengaruhi pergerakan posisi rangka sandaran kursi maupun aktuator yang digunakan. Gaya tersebut berupa gaya momen dikarenakan beban tersebut 48

berada pada jarak m dari posisi rangka yang sejajar dengan engsel dan jika dirumuskan maka [3] :...(2) 2.3. Faktor Keamanan Syarat kemanan adalah tegangan aktual harus lebih kecil daripada tegangan ijin material. Faktor kemanan dapat dirumuskan [2][4]........(3) Faktor keamanan haruslah 1,0 untuk menghindari kegagalan. Tergantung pada keadaan, maka faktor keamanan yang harganya sedikit di atas 1,0 hingga 10 yang dipergunakan. Faktor keamanan dalam desain bukanlah suatu hal yang sederhana, karena baik kekuatan dan kegagalan memiliki berbagai macam arti. Kegagalan dapat berarti patah atau rusak sama sekali pada suatu struktur. Penentuan faktor keamanan memperhitungkan kemungkinan pembebanan yang melampaui batas (overloading) dari suatu struktur baik dari pembebanan statik maupun pembebanan dinamik secara berulang, serta kemungkinan kegagalan akibat kelelahan struktur ( fatigue failure) dan lain-lain. Pada desain sandaran kursi yang dibuat ditetapkan nilai faktor keamanannya adalah 1,1. Apabila faktor keamanan sangat rendah, maka kemungkinan kegagalan akan menjadi tinggi dan karena itu desain strukturnya tidak diterima. Sebaliknya jika faktor keamanan sangat besar, maka strukturnya akan menjadi boros bahan dan kemungkinan tidak sesuai dengan fungsinya misalnya menjadi sangat berat. 2.4. Finite Element Analisis Menggunakan ANSYS Konsep dasar analisis finite element menggunakan ANSYS adalah mendiskretisasi atau membagi suatu struktur menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang jumlahnya berhingga, kemudian melakukan analisis gabungan terhadap elemen elemen kecil tersebut. Tujuan dari analisis ini adalah untuk memperoleh nilai pendekatan numerik sehingga dapat diselesaikan dengan bantuan komputer, maka Finite Element Analisys (FEA) dikatakan bersifat computer oriented [5]. Program ANSYS memiliki dua tingkatan dasar yaitu: tingkat awal dan tingkat prosesor dan jika digambarkan seperti pada gambar 2. Gambar 2. Bagan proses kerja ansys. Terdapat tiga prosesor yang digunakan: 1. Preprocessor yang berisi perintah perintah yang dibutuhkan untuk membangun model yakni : mendefinisikan tipe dan pilihan elemen, mendefinisikan konstanta real elemen, mendefinisikan sifat material, membuat model geometri, mendefinisikan meshing kontrol, dan mesh model yang dibuat. 2. Prosesor (SOLUSI) yang memiliki perintah memungkinkan untuk menerapkan kondisi batas dan pembebanan. Misalnya pada masalah struktural, dapat ditentukan kondisi batas perpindahan dan kekuatan, atau untuk masalah perpindahan panas, dapat 49

ditentukan batas suhu permukaan atau konvektif. Setelah semua informasi yang dibuat tersedia untuk prosesor solusi, pemecahan solusi dapat dilakukan. Dalam solusi terkait dengan analisis yang dilakukan sekarang, maka yang ditampilkan adalah solusi untuk deformasi, Equivalent Von-Misses Stress, dan Safety faktor. 3. Postprocessor berisi perintah-perintah yang memungkinkan untuk mengurut dan menampilkan hasil analisis, yaitu: membaca data hasil dari prosesor, membaca hasil elemen data, memplot hasil, dan menampilkan daftar hasil. 3. METODE MODIFIKASI DESAIN Metode modifikasi desain rangka sandaran kursi pada Perekayasaan Renograf Terpadu meliputi: - Menentukan parameter beban yang digunakan dalam modifikasi desain rangka sandaran kursi. Dalam hal ini dapat ditunjukkan pada tabel 1. Tabel 1. Parameter beban yang digunakan dalam pertimbangan modifikasi desain No Beban yang dijadikan parameter modifikasi Nilai 1 Kolimator beserta stand penahan kolimator berjumlah 2 buah dan Rangka dudukan kolimator. (F 1) 2 Beban pasien saat menyandar ( diasumsikan sebagian beban manusia dengan berat maksimal 150 kg) (F 2) 33 kg 96 kg - Menentukan bentuk pembebanan yang terjadi serta posisi pergerakan rangka sandaran kursi. - Melakukan Evaluasi kekuatan desain rangka sandaran kursi sebelum dilakukan modifikasi menggunakan software Ansys. - Membuat Modifikasi Desain Rangka Sandaran Kursi - Melakukan Analisys Kekuatan Struktur Modifikasi Desain Rangka Sandaran Kursi menggunakan Software Ansys. - Penggabungan Detektor, Kolimator, Beserta Dudukannya pada Rangka Sandaran Kursi 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Bentuk pembebanan pada rangka sandaran kursi dimodelkan seperti pada gambar 3. F 2 adalah beban yang berasal dari badan pasien sebesar 96 kg, F 1 adalah beban dari 2 kolimator, detektor renograf dan rangka dudukannya sebesar 33 kg. r 2 adalah jarak titik pusat beban F 2 dengan support A (engsel) sebesar 300 mm, dan r 1 adalah jarak titik pusat beban F 1 dengan rangka utama sandaran kursi. Pergerakan lengan dapat bergerak naik ataupun turun sejauh 75 0 50

. Gambar 3. Diagram Pembebanan Rangka Sandaran Kursi Desain sebelum dimodifikasi dan model pembebanan dapat dilihat pada gambar 4. Gambar 4. Desain rangka sebelum dimodifikasi dan pembebanan sebelum dilakukan analisis Rangka sandaran kursi pada perekayasaan renograf terpadu sebelum modifikasi menggunakan struktur hollow (carbon steel) berukuran 25 x 25 mm dan tebal 1,2 mm. Kemudian diberikan pembebanan dengan parameter beban pada Tabel1 dan mengikuti diagram pembebanan pada gambar 3. Hasil analisis struktur tersebut menggunakan software ANSYS adalah sebagai berikut: nilai tegangan maksimum (Equivalent Von-Mises Stress) sebesar 9,187e8 Pa sehingga dapat dikatakan struktur ini mengalami kegagalan. Faktor keamanan t struktur tersebut sebesar 0,27212 atau di bawah batas minimum yang telah ditetapkan yaitu 1,1 sehingga tidak memenuhi persyaratan desain dan harus dilakukan modifikasi desain. 51

Gambar 5. Hasil analisis Equivalent Von-Mises Stress sebelum dimodifikasi Gambar 6. Hasil analisis Safety Factor sebelum dimodifikasi Hasil modifikasi desain rangka sandaran kursi terlihat pada Gambar 7. Dimana ada penggantian struktur hollow ke pipa carbon steel schedule 40 berukuran 3/4 inch (outside diameter 27.2 mm, inside diameter 21.4 mm. Gambar 7. Hasil Modifikasi Desain Rangka Sandaran Kursi 52

Pada lengkungan sandaran menggunakan hollow carbon steel berukuran 20 x40 mm tebal 1.2 mm. Pelat dudukan kolimator menggunakan bahan carbon steel berukuran 325 x 140 mm dengan ketebalan 3 mm dan as untuk engsel menggunakan SS304 dengan diameter 12.5 mm sepanjang 220 mm. Hasil pemodelan dan pembebanan struktur yang telah dimodifikasi pada software ANSYS dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 7. Pemodelan dan Pembebanan Modifikasi Desain Rangka Sandaran Kursi Pembebanan yang diberikan mengikuti diagram pembebanan pada gambar 3 dengan diberikan 2 support yaitu berupa cylindrical support (A) untuk mewakili engsel dan fixed support (F) untuk mewakili actuator. Beban yang di berikan pada (E dan D) total sebesar 26 Kg atau 260 N berasal dari kolimator, dan beban pada B dan C sebesar 96 Kg atau 960 N berasal dari beban pasien. Sebelum running proses analisis maka ditentukan terlebih dahulu material yang akan digunakan, dalam hal ini digunakan material struktur dari carbon steel dengan mechanical properties bahan terlihat pada Table 2. Tabel 2. Mechanical properties of carbon steel [6][7] 53

Hasil analisis struktur rangka sandaran kursi setelah dimodifikasi menggunakan software ANSYS pada gambar 8 dan 9 dapat dijelaskan sebagai berikut: nilai tegangan maksimum (Equivalent Von-Mises Stress) sebesar 1,7219e8 Pa. Faktor Keamanan tersendah struktur adalah 1,4519. Hal ini berarti struktur rangka sandaran kursi setelah dilakukan modifikasi memenuhi kriteria keamanan yang telah ditetapkan yaitu minimum 1,1. Gambar 8. Hasil analisis Equivalent Von-Mises Stress setelah dimodifikasi Gambar 9. Hasil analisis Safety Factor setelah dimodifikasi Hasil analisis kekuatan struktur rangka sandaran kursi hasil modifikasi dapat dilihat pada tabel 3 : Tabel 3. Hasil analisis kekuatan struktur dan faktor keamanan No Keterangan Hasil analisis Nilai Batas Ijin 1 Tegangan (Von-Mises) Max (1,7219 x 10 8 Pa) 2.48168 x 10 8 Pa 2 Faktor keamanan 1.4519 >1,1 Hasil modifikasi rangka sandaran kursi secara keseluruhan setelah digabungkan dengan kolimator dapat dilihat pada Gambar 10. Dan nantinya akan digabungkan pada kursi pasien pada perekayasaan renograf terpadu. 54

Gambar 10. Hasil modifikasi setelah detektor dan kolimator dipasangkan 5. KESIMPULAN Dengan modifikasi desain pada rangka sandaran kursi maka didapatkan nilai kemanan struktur 1,4519 dengan tegangan maksimum yang terjadi sebesar 1,7219 x 10 8 Pa. Dengan demikian struktur dapat dinyatakan aman dan memenuhi kriteria keamanan yang ditetapkan minimal sebesar 1,1, serta tegangan yang terjadi dibawah tegangan ijin material sebesar 2.48168 x 10 8 Pa. 6. DAFTAR PUSTAKA [1]. Ahmad Rifai, 2014, Program Manual Perekayasaan Renograf Terpadu (RT14). [2]. Budynas G. Richard, Nisbett Keith J., 2011, Shigley s Mechanical Engineering Design, Ninth Edition. [3]. Darmadi B. Djarot, 2003, Diktat Statika Struktur 1, Malang. [4]. Jonifan, Lidya Lin, Yasman, 2011, Modul Pembelajaran Fisika Mekanika. [5]. Moaveni, Saeed, 2008, Finite Element Analisis: Theory And Application With Ansys. Pearson Prentice Hall : United States Of America. [6]. American Standard Testing And Material (Astm), 2013. [7]. Ashby F. Michael, 2005, Materials Selection In Mechanical Design, Third Edition, Pergamon Press. 55