2016 EVALUASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI DAN PRODUKSI PADA BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN DI SMK NEGERI 6 BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

Kepala, Syawal Gultom NIP

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tersebut maka dilakukan dengan melalui pendidikan. Pendidikan

LAMPIRAN 7 KODE BIDANG STUDI/MATA PELAJARAN

SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan zaman dan perubahan perubahan yang terjadi dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG PEMINATAN PADA PENDIDIKAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wujud kebudayaan manusia, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan, karena

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI SMK NEGERI 9 SURAKARTA TESIS. Oleh : Ties Setyaningsih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 ISU FEMINITAS DAN MASKULINITAS DALAM ORIENTASI PERAN GENDER SISWA MINORITAS

BAB I PENDAHULUAN. satu sistem pendidikan nasional yang diatur dengan undang-undang, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan suatu negara dapat diukur dari kemajuan pendidikan di negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

2016 PENERAPAN KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN (K3) KERJA PADA PELAKSANAAN PRAKTIK MEMBATIK DI SMK NEGERI 3 TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. praktikum adalah pelajaran yang utama. Karena SMK adalah suatu lembaga

SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN (HASIL PENATAAN )

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Romadhona, 2014

2015 PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

PENDAHULUAN Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan bangsa Indonesia yang termuat dalam undang-undang dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, aktif dan siap kerja adalah

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan bidang pendidikan merupakan sarana yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekar Arum Ningtyas, 2014 Hubungan Antara Kebiasaan Belajar dengan Hasil Belajar Sistem Pengapian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang sengaja diciptakan

2014 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MACRO EXCEL PADA MATA PELAJARAN RAB DI SMKN 1 SUKABUMI

PENDAHULUAN. perubahan dalam segala segi bidang. Peranan teknologi semakin kuat. pemerintahan dan pendidikan. Teknologi sangat berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah A. Rahmat Dimyati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan kejuruan adalah pendidikan menengah yang mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dalam masyarakat, juga untuk menjawab tentang masa depan.

Lampiran Surat Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor : 33022/B.B4/GT/2017 Tanggal : 6 November 2017

TJETJEP RONY BUDIMAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hakikatnya matematika

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kharissa Probosiwi, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi data merupakan gambaran hasil penelitian yang telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bidang pendidikan yang diselenggarakan pemerintah salah satunya adalah

u Agrobisnis dan Agroteknologi

RINGKASAN LAPORAN EVALUASI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FT UNY

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN PEMBUATAN BATIK CAP PADA PESERTA DIDIK SMKN 14 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu secara langsung ataupun tidak langsung dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. prestasi belajar dinyatakan dalam bentuk angka-angka, begitu juga di Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, berencana dan

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

WAKTU PRAKTIK DASAR ELEKTRONIKA OTOMOTIF BAGI SISWA SMK UNTUK MENCAPAI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

KEPUTUSAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR: 0283/SKEP/BSNP/I/2018 TENTANG KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan Indonesia saat ini belum optimal karena banyak faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sumartini, Penerapan Hasil Belajar "Mewarna Pada Kain Dan Serat" Dalam Praktikum Pewarnaan Batik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAYA TAMPUNG PESERTA DIDIK BARU SMK NEGERI PERSYARATAN SPESIFIK KOMPETENSI KEAHLIAN

PROGRAM ALIH FUNGSI PEDOMAN. Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik Bagi Guru SMK/SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendri Risfandi, 2014

Peran Diklat dan LPTK dalam Sertifikasi Guru Kejuruan Berdasarkan Spektrum Pendidikan Menengah Kejuruan

BAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seperti sekarang ini setiap negara di seluruh dunia. semakin terbuka dalam segala bidang usaha seperti bidang

Nomor : 812/E4.1/ Juni 2013 Lampiran : -- Hal : Sosialisasi Rintisan Kolaborasi PPG SMK Produktif

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat diartikan sebagai proses kegiatan mengubah perilaku

2014 MANFAAT HASIL BELAJAR TEKNOLOGI PENCAPAN SEBAGAI KESIAPAN UJI KOMPETENSI PENCAPAN SABLON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Silvisius Rian, 2013

CURRICULUM AND THE PATTERN OF CONCENTRATIONSMK AND ITS RELEVANCE TO PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNIVERSITY OF PALANGKARAYA

SERTIFIKASI GURU MELALUI PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2015

SATUAN LAYANAN (SATLAN) BIMBINGAN DAN KONSELING

PANDUAN SINGKAT TATA KELOLA KOMUNITAS GTK

BAB I PENDAHULUAN. Dunia kerja merupakan tujuan akhir yang hendak diraih oleh setiap peserta

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea 4 dinyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada saat ini telah, sedang dan akan memasuki era perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kejenjang yang lebih tinggi sesuai kejuruannya. Menurut UU Diknas pasal 15

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi manusia adalah dengan pendidikan. Pendidikan memiliki

A 4 1 3,7 4 B ,3 48 C ,5 10 D E ,5 0 Jumlah Rata-rata 2,30

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Melalui pendidikan yang maju, maka perkembangan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Beladina Larasati, 2016

2015 ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTEK MAKE-UP ROOM OLEH PESERTA DIDIK DI EDOTEL SMK NEGERI 9 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membawa dampak perubahan baru, yaitu persaingan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah menengah yang telah dipersiapkan untuk mencetak lulusan yang kompeten dalam bidangnya agar dapat langsung memasuki dunia kerja. Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan serta kualitas lulusan SMK. SMK adalah harapan bagi masyarakat sebagai sekolah yang menjanjikan pekerjaan setelah lulus nanti dan harapan masa depan bagi anak-anak agar dapat membantu ekonomi keluarga. Tetapi fakta di lapangan tidak seperti harapan masyarakat karena dunia usaha dan indrustri hanya bisa menyerap lulusan SMK yang mempunyai standar kompetensi dan itu menjadi masalah tersendiri. Lulusan SMK tidak semua dianggap siap bekerja dan tidak mempunyai kompetensi yang disyaratkan oleh industri. Tetapi ada beberapa SMK yang menjalin kerjasama dengan beberapa industry otomotif, elektronika dan telekomunikasi. Tentang keahlian pendidikan menengah kejuruan berdasarakan keputusan Dirjen Pendidikan Menengah No.7013/D/KP/2013, menyatakan bahwa struktur spektrum melingkupi beberapa kelompok bidang keahlian yaitu: Teknologi dan Rekayasa, Teknologi Informatika dan Komunikasi, Kesehatan, Agrobisnis dan agroteknologi, Perikanan dan kelautan, Bisnis dan Manajemen, Pariwisata, Seni Rupa dan Kriya, Seni pertunjukan. Pada bidang keahlian teknologi dan rekayasa terdapat beberapa studi keahlian, diantaranya Teknik Bangunan, Teknik Funitur, Teknik Plambing dan Sanitasi, 1

Geomatika, Teknik Ketenagaan Listrikan, Teknik Mesin dan lain sebagainya. Salah satu SMK di Bandung SMK Negeri 6 Bandung memiliki 3 bidang keahlian, yaitu : Teknik Bangunan, Teknik Ketenaga Listrikan dan Teknik Mesin. Dari program keahlian itu diuraikan mejadi pengelompokan dalam kompetensi keahlian. Dalam program studi Teknik Bangunan di SMK N 6 Bandung mempunyai dua kompetensi keahlian yaitu: Teknik Kontruksi Kayu (TKK) dan Teknik Gambar Bangunan (TGB). Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki target dalam Kompetensi maupun dalam bidang produksi. Pencapaian target tersebut tentunya Tidak terlepas dari proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang efektif diperlukan agar peserta didik dapat memahami materi yang di berikan pendidik agar bisa melanjutkan ke proses praktek produksi. Proses pembelajaran yang dilaksanakan di SMK adalah proses pembelajaran berbasis kompetensi dan produksi. Proses pembelajaran berbasis kompetensi dan produksi juga dilakukan oleh SMK Negeri 6 Bandung khususnya pada mata pelajaran produktif. Jurusan tenik kontruksi kayu (TKK) memiliki mata pelajaran produktif salah satunya adalah merakit kusen pintu dan jendela. Mata pelajaran merakit kusen ini memiliki taget agar peserta didik memiliki kompetensi dalam proses pembuatan kusen kayu dan menghasilkan produk yang bagus atau standart. Namun saat ini bila kita melihat langsung kondisi kegiatan belajar mengajar di SMK Negeri 6 untuk kelas TKK, setiap pelajaran merakit kusen pintu dan jendela bila melihat langsung di lapangan saat ini proses pembelajaran teori maupun praktek belum bisa berlangsung sesuai perencanaan pembelajarannya. Karena masih banyak siswa yang belum mempunyai kompetensi dan belum punya bayangan tentang tujuan pelajaran merakit kusen. Untuk mengevaluasi keberhasil dari pembelajaran tidak cukup dari hasil penilaian secara tertulis karena kenyataannya tes tertulis atau yang disebut kuis ini siswa masih dapat menyontek, karena itu juga perlu meninjau dari kompetensi siswa dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan produk. Penekanan pencapaian kompetensi ini di SMK menggunakan pembelajaran berbasis kompetensi dan produksi. 2

Kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar yang dapat dilakukan oleh para siswa pada tahap pengetahuan, keterampilan, bersikap. Keterampilan dasar ini akan dijadikan sebagai landasan melakukan proses pembelajaran dan penilaian siswa. Dalam kegiatan pembelajaran di SMK setelah pembelajaran kompetensi akan dilanjutkan pembelajaran produksi yang akan menjadi suatu produk dan keterampilan siswa akan dilihat dan diasah disini. Produksi adalah proses perubahan barang mentah (belum jadi) menjadi barang matang (karya). Dalam pembuatan barang produksi di butuhkan waktu dalam proses pembuatan karya yang mempunyai nilai jual. Proses tersebut antara lain teori proses pembuatan karya, desain karya yang akan di buat, pencarian bahan sesuai dengan struktur karya yang akan di buat lalu pembuatan karya yang akan menjadi barang produksi yang layak jual. Pembelajaran berbasis kompetensi dan produksi ini saling berhubungan agar terciptanya keberhasilannya program pembelajaran di SMK. Akan tetapi di SMK N 6 Bandung bidang keahlian Teknik kontruksi kayu masih banyak siswa yang kemampuan dasar atau kompetensinya masih rendah dan langsung melakuan praktik produksi. Karena itu setiap kelompok dalam praktikum tidak semuanya bekerja karena masih memiiki kompetensi yang rendah. Karena itu produk yang dihasilkan bisa tidak sesuai standar bahkan gagal. Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengetahui tentang proses kegiatan belajar dan mengajar di SMK N 6 Bandung khususnya pada pembelajaran mata pelajaran produktif. Atas dasar itulah penulis menyusun skripsi yang berjudul Evaluasi Implementasi Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Produksi pada Bidang Keahlian Teknik Bangunan di SMK N 6 Bandung B. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dimaksudkan sebagai usaha untuk menemukan sumber-sumber pokok permasalahan dengan gejala-gejala yang menjadi indikatornya. Identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Belum optimalnya pembelajaran berbasis kompetensi dan produksi yang dilaksanakan di SMK N 6 Bandung. 3

2. Masih belum dicapainya kompetensi standar bidang keahlian teknik kontruksi kayu oleh siswa. 3. Produk yang dihasilkan dari pembelajaran belum mencapai standar produksi. 4. Kesesuaian antara rancangan dengan pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan produksi belum sepenuhnya tercapai. C. Batasan Masalah Dengan membatasi masalah agar penelitian lebih terarah dan fokus, maka dilakukan pembatasan masalah, yaitu sebagai berikut : 1. Rancangan pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan produksi dibatasi pada mata pelajaran merakit kusen pintu dan jendela. 2. Evaluasi implementasi dibatasi pada pembelajaran berbasis kompetensi dan produksi pada mata pelajaran merakit kusen pintu dan jendela. 3. Hasil penilaian dibatasi pada pembelajaran kompetensi siswa dan pada hasil produksi pada mata pelajaran merakit kusen pintu dan jendela. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Bagaimana rancangan pembelajaran berbasis kompetensi dan produksi di jurusan TKK SMK N 6 Bandung? 2. Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran berbasis kompetensi dan produksi di jurusan TKK SMK N 6 Bandung? 3. Bagaimana pelaksanaan penilaian pembelajaran berbasis kompetensi dan produksi? E. Tujuan Penelitian Sasaran tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan rancangan pembelajaran berbasis kompetensi dan produksi di Jurusan TKK SMK N 6 Bandung. 4

2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan produksi di jurusan TKK SMK N 6 Bandung. 3. Mengetahui pelaksanaan penilaian yang dilaksanakan berbasis kompetensi dan produksi F. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna, antara lain: 1. Memberikan informasi tentang pentingnya memahami rancangan pembelajaran sebelum pelaksanaan pembelajaran. 2. Memberikan masukan informasi berkenaan dengan implementasi pembelajaran berbasis kompetensi dan produksi bagi pihak sekolah. G. Struktur Organisasi Skripsi Adapun struktur organisasi penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan Dalam bab ini berisi uraian tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi penulisan skripsi. Bab II : Kajian Pustaka Dalam bab ini berisi tentang uraian tentang konsep-konsep, teori-teori, dalil-dalil, penelitian yang meneliti tentang pembelajarn berbasis kompetensi dan produksi. Bab III : Metode Penelitian Berisi penjabaran yang rinci tentang metode penelitian, lokasi, populasi/sampel penelitian, instrument penelitian dan teknik pengumpulan data. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Dalam bab ini memuat dua hal utama yaitu pengolahan data atau analisis data untuk menghasilkan temuan dan pembahasan atau analisis temuan. 5

Bab V : Simpulan dan Saran Dalam bab ini menyajikan penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian, yang di sajikan dalam bentuk simpulan penelitian. 6