8 BAB I 9 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berbagai isu strategis yang dihadapi dalam penyelenggaraan jalan, terutama jalan

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS BIAYA-MANFAAT SOSIAL PERLINTASAN KERETA API TIDAK SEBIDANG DI JALAN KALIGAWE, SEMARANG TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Kota Surakarta sangat cepat. Hal ini bisa dilihat

BAB 1 PENDAHULUAN. Berkembangnya kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia,

Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Perkotaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. pemandangan sehari-hari dikota-kota besar di Indonesia. Dalam suatu sistem jaringan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. JABODETABEK (Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi) telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan orang atau

BAB I PENDAHULUAN I - 1 BAB I PENDAHULUAN TINJAUAN UMUM

operasi simpang yang umum diterapkan adalah dengan menggunakan sinyal lalu

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

Analisis Kebutuhan Parkir dan Kajian Dampak Lalu Lintas Gedung Pusat Perbelanjaan Ramayana Makassar

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan

BAB I PENDAHULUAN. di sisi jalan. hal ini seringkali mengakibatkan terjadinya penumpukan kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga pembangunan prasarana transportasi sangat menentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan tranportasi darat saat ini khususnya di jalan raya, dirasakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi seperti kemacetan, polusi udara, kecelakaan, antrian maupun

BAB 3 STRATEGI DASAR MANAJEMEN LALU LINTAS

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Dari beberapa lokasi kemacetan lalu-lintas, jalan Kampung Melayu sampai

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Indonesia, telah banyak mengalami perkembangan yang pesat dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kemakmuran suatu negara nampak dari infrastrukturnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor transportasi merupakan salah satu mata rantai jaringan distribusi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan jumlah kendaraan di Indonesia dari tahun ke tahun terus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berkembang saat ini sedang giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

VISI DAN MISI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA PONTIANAK

NINDYO CAHYO KRESNANTO. .:

BAB I PENDAHULUAN. Bertambahnya penduduk seiring dengan berjalannya waktu, berdampak

PENGANTAR TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 TUGAS AKHIR PERENCANAAN FLY OVER PERLINTASAN JALAN RAYA DAN JALAN REL DI BENDAN PEKALONGAN

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PROYEK FLY OVER JAMIN GINTING MEDAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

b Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. volume lalu lintas tinggi. Lalu lintas lancar dan teratur dapat menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kota-kota besar lainnya di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lemahnya perencanaan dan kontrol membuat permasalahan transportasi menjadi

ANALISIS KEMACETAN LALU LINTAS DI SUATU WILAYAH (STUDI KASUS DI JALAN LENTENG AGUNG)

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu daerah membutuhkan jasa angkutan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesatnya pembangunan yang berwawasan nasional maka prasarana

BAB I Pendahuluan I-1

BAB I PENDAHULUAN. Jaringan jalan sebagai bagian dari sektor transportasi memiliki peran untuk

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. transportasi yang sekarang selalu dihadapi kota-kota besar di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemacetan adalah situasi keadaan tersendatnya atau terhentinya lalu lintas yang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas yang dilakukan oleh semua lapisan masyarakat disetiap bidangnya. Salah

Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi pada zaman sekarang ini bukanlah sesuatu hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kota adalah prasarana transportasi jalan. Transportasi darat merupakan prasarana

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat, di samping berbagai indikator sosial ekonomi lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IV.B.16. Urusan Wajib Perhubungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian khususnya perkotaan. Hal tersebut dikarenakan transportasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya pembangunan suatu daerah maka semakin ramai pula lalu

BAB I PENDAHULUAN. dan rasa aman kepada pengguna jasa angkutan umum di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. jaringan jalan. Transportasi merupakan bagian yang tidak dapat. dipisahkan dari kehidupan manusia. Terdapat hubungan erat antara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Indonesia negara yang sedang berkembang, pembangunannya terus

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. raya adalah untuk melayani pergerakan lalu lintas, perpindahan manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NINDYO CAHYO KRESNANTO. .:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. : Jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum. (Suryadharma, H. & Susanto, B.,1999)

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk merupakan salah satu faktor yang ikut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial diketahui tidak dapat hidup sendiri

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

REDESAIN STASIUN KERETA API TEBING TINGGI BAB I PENDAHULUAN BAB I. Universitas Sumatera Utara 4. Universitas Sumatera Utara

Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. majunya pertumbuhan perekonomian suatu daerah atau negara. Transportasi

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN RAYA MOJOPAHIT JL. HASANUDIN JL. ERLANGGA SIDOARJO TUGAS AKHIR. Disusun Oleh:

IV.B.16. Urusan Wajib Perhubungan

BAB I PENDAHULUAN. kereta api, angkutan air, dan angkutan udara (Warpani,1990). ke tahun 2014 yaitu hingga 10 juta unit dengan rata-rata rata-rata

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perekonomian dan jumlah penduduk di suatu daerah. fasilitas transportasi yang cukup memadai untuk membantu kelancaran

Transkripsi:

8 BAB I 9 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh mesin. Transportasi darat merupakan moda transportasi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri. Sarana dan Prasarana transportasi di Indonesia belum banyak yang berfungsi dengan baik. Berbagai isu strategis yang dihadapi dalam penyelenggaraan jalan, terutama jalan nasional perkotaan metropolitan diantaranya adalah kurang memadainya sistem jaringan jalan primer dalam melayani arus lalulintas. Hal ini telah menyebabkan terhambatnya arus barang/jasa dan manusia tingkat regional, nasional bahkan internasional yang menyebabkan biaya ekonomi dan sosial yang semakin tinggi. Meningkatnya waktu tempuh dan kecepatan rata-rata yang rendah secara langsung berdampak pada Biaya Operasi Kendaraan (BOK) yang tinggi. Hal ini di perparah dengan jumlah kendaran yang terus bertambah sehingga memberi dampak kemacetan yang cukup parah di berbagai kota besar di Indonesia, salah satunya kota Palembang, Sumatera Selatan. Palembang merupakan salah satu kota besar dan berkembang di Indonesia. Selain untuk tujuan wisata, Palembang juga sering dijadikan sebagai tuan rumah 1

2 penyelenggaraan event-event olahraga, baik nasional maupun internasional. Salah satu kawasan yang sering dijadikan tempat berlangsungnya event-event tersebut adalah kawasan Jakabaring Sport Center (JSC). Kawasan tersebut merupakan salah satu kawasan terpenting di kota Palembang. Selain itu, di kawasan tersebut juga terdapat kawasan perkantoran penting di Palembang. Kepadatan dan kemacetan arus lalu lintas dari dan menuju ke Jakabaring seringkali mengganggu pengguna jalan, itu terjadi terutama pada jam-jam sibuk seperti pulang kerja dan berangkat kerja, karena banyaknya kendaraan yang melintas di jalur tersebut. Kemacetan yang terjadi terutama pada simpang tak sebidang Jakabaring. Hal ini di tambah pula dengan arus dari simpang Ampera yang mengakibatkan antrian panjang dan tundaan yang lama, kenaikan penggunaan BBM dan polusi udara. Untuk menunjang penataan ruang kawasan Jakabaring Palembang ini maka di rencanakanlah pembangunan fly over Simpang Jakabaring dengan maksud untuk mengurangi kepadatan dan kemacetan sehingga arus menjadi lancar dan nyaman. Pembangunan sebuah fly over dibutuhkan koordinasi proyek yang baik, mulai dari segi waktu, tenaga, dan biaya sehingga proyek tersebut dapat terlaksana dengan tepat waktu, tepat biaya dan tepat sasaran. Beberapa keterlambatan proyek yang terjadi di Indonesia banyak diakibatkan oleh berbagai permasalahan, diantaranya dari segi transportasi dan mobilisasi, birokrasi dan perijinan, kondisi di lapangan, sarana dan prasana yang kurang memadai dan masih banyak lagi. Untuk itu, penelitian ini diperuntukkan agar permasalahan dan hambatan yang

3 terjadi dalam pembangunan suatu proyek terutama pada proyek pembangunan flyover Jakabaring tahap 1 mengenai keterlambatan proyek dapat diminimalkan. B. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya keterlambatan proyek; 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kunci sukses dalam pelaksanaan proyek flyover Jakabaring Tahap 1; C. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan pengetahuan dan wawasan tentang faktor-faktor yang menjadi kelebihan dan kekurangan dalam penerapan dan manfaat sistem manajemen proyek untuk proyek konstruksi terlebih dalam penanggulangan keterlambatan proyek; 2. Mempunyai rumusan yang jelas dalam pelaksanaan proyek agar dapat dilakukan secara berkesinambungan. 3. Dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan dan masukan bagi manajemen dalam menyikapi penanganan proyek-proyek konstruksi selanjutnya. D. Batasan Penelitian

4 Untuk memperoleh hasil yang diharapkan, maka dibuat batasan masalah guna memperjelas arah penelitian, yaitu : 1. Penelitian dilakukan pada owner (Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sumatera Selatan) dan kontraktor (PT. Wijaya Karya) proyek pembangunan Fly over tahap 1, Simpang Jakabaring Palembang; 2. Penelitian terbatas pada pembangunan proyek flyover tahap 1, dimulai dari pembersihan lapangan sampai dengan pembangunan pier 2. 3. Penelitian terbatas pada pembahasan dampak dan kualitas manajemen proyek dari segi lingkungan, biaya dan waktu berdasarkan tahapan kegiatan proyek yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaksanaan proyek.. E. Keaslian Penelitian Adapun penelitian tentang kajian manajemen konstruksi proyek yang sudah pernah dilakukan antara lain dilakukan oleh : 1. Adiansyah (2008), memaparkan tentang kajian manajemen konstruksi proyek pada pembangunan Rumah Sakit Sari Asih Serang yang menitik beratkan pada penggunaan prinsip-prinsip Earned value management untuk menganalisis pembiayaan dan waktu pelaksanaan proyek dengan metode main contractor dan metode swakelola sedangkan pada penelitian ini menitikberatkan pada penelitian dilapangan yang kemudian dijabarkan melalui penjelasan mengenai keterlambatan proyek pembangunan flyover tahap 1 Jakabaring, Palembang.

5 2. Isworo (2012), melakukan analisis hubungan antara tingginya tingkat tuntutan kerja terhadap SDM yang disebabkan kurangnya pasokan SDM, kompetensi dan proses manajemen proyek dengan kinerja proyek dilihat dari sisi kualitas, waktu dan biaya pada proyek-proyek di PT. LEN Industri. Metode yang dilakukan yaitu dengan menyusun kuisioner yang kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statistik PLS. Sedangkan penelitian pada proyek pembangunan flyover Jakabaring Tahap 1 tidak menggunakan kuisioner tetapi melalui pendekatan dan wawancara dengan pihak-pihak terkait untuk mengetahui apa yang menjadi kendala dalam proyek tersebut. 3. Wibowo (2011), menganalisis tentang penerapan manajemen proyek untuk meningkatkan ketepatan waktu penyelesaian proyek di PT. Karunia Prima Engineering. Pada penelitian Wibowo lebih mengedepankan tentang unit analisis pada proyek-proyek yang pernah dilaksanakan oleh PT. Karunia Prima Engineering. Sedangkan pada penelitian ini, proyek yang di tinjau hanya berbatas pada keterlambatan proyek yang terjadi pada proyek pembangunan flyover Jakabaring Tahap 1 yang dilaksanakan oleh PT. Wijaya Karya.