GAMBARAN SKOR PLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADYAH GODEAN 1

dokumen-dokumen yang mirip
THE CONCEPTION OF PLAQUE SCORE ON 7TH GRADE STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 1 GODEAN SLEMAN

DESCRIPTION OF PLAQUE SCORES ON STUDENTS WHO CONSUME FRIED FOOD IN CANTEEN OF SMP MUHAMMADIYAH I GODEAN

GAMBARAN PENGETAHUAN PLAK DAN STATUS KESEHATAN GINGIVA IBU HAMIL DI PUSKESMAS PATUK

ABSTRAK. Kata kunci:berkumur, infusa jeruk nipis (Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle), plak gigi

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PERILAKU ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK KELAS 1 DI SDN X DAN Y

GAMBARAN PENYULUHAN TENTANG PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN METODE BERCERITA WAYANG KARTUN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA SD

GAMBARAN MENYIKAT GIGI TERHADAP TINGKAT KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA MURID KELAS V DI MIN 9 KECAMATAN ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH

ABSTRAK. Plak gigi, obat kumur cengkeh, indeks plak

Anneke A. Tahulending 1), Christy Velia Kosegeran 2) 1)3) Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado, Jl. R. W. Mongisidi Malalayang

GAMBARAN JUMLAH KARIES GIGI PADA SISWA DI MADRASAH IBTIDAIAH (MI) ROUDLOTUZZAHIDINKLATEN. Aninda Astutik Apriliani, Siti Sulastri, Siti Hidayati

PERBEDAAN INDEKS HIGIENE ORAL DAN ph PLAK KELOMPOK PEMAKAI DAN BUKAN PEMAKAI PESAWAT ORTODONTI CEKAT LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT DENGAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SMA NEGERI 9 MANADO

Rawati Siregar, Jessi Sihotang Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. jika gigi mengalami sakit akan mengganggu aktivitas sehari-hari. Kesehatan gigi

Kata kunci: plak gigi; indeks plak gigi; ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn.).

Sri Junita Nainggolan Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara selalu menjaga kebersihan gigi dan

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri. Salah satu cara untuk mendapatkan kesehatan rongga mulut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karies gigi merupakan masalah utama dalam kesehatan gigi dan mulut

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

PENGARUH PROMOSI MENYIKAT GIGI TERHADAP SKOR PLAK DI SEKOLAH DASAR KANDANGAN II, SEYEGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

Kata kunci : Plak gigi, pasta gigi, pasta gigi herbal, metode O Leary

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk meningkatkan kesehatannya, tetapi masih banyak orang yang

ABSTRAK. Kata kunci: Menggosok gigi, perilaku, pendidikan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya berkaitan dengan kebersihan gigi dan mulut. Faktor penyebab dari

Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Gigi pada siswa SDN 174 Muara Fajar Pekanbaru

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi ke enam yang

ABSTRAK. Efektivitas menyikat gigi, indeks plak, metode horizontal, metode roll

PENGARUH VISKOSITAS SALIVA TERHADAP PEMBENTUKAN PLAK GIGI PADA MAHASISWA POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

Faktor Manajemen Pelaksanaan UKGS Dan Peran Orangtua Terhadap Status Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar

TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN PERILAKU MENGGOSOK GIGI PADA SISWA KELAS IV DAN V

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil studi morbiditas Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2003

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERBEDAAN INDEKS PLAK SEBELUM DAN SESUDAH PENGUNYAHAN BUAH APEL

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. gigi dan mulut yang paling umum diderita, dan menggambarkan masalah

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENCEGAHAN KARIES GIGI PADA MURID KELAS SATU SDN 74/IV DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEBUN HANDIL KOTA JAMBI TAHUN

Bayyin Bunayya Cholid*, Oedijani Santoso**, Yayun Siti Rochmah***

BAB V HASIL PENELITIAN. Selatan dengan luas wilayah kerja seluas 14,87 Km 2, terdiri dari 3 wilayah

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. kesehatan, terutama masalah kesehatan gigi dan mulut. Kebanyakan masyarakat

Hubungan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dengan Karies Molar Satu Permanen pada Murid Umur 6-12 Tahun SDN 26 Lamteumen Timur Kota Banda Aceh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak usia sekolah dasar disebut juga sebagai masa sekolah. Anak

GAMBARAN PH SALIVA DAN KARANG GIGI PADA KARANG TARUNA DI DESA NGARGOGONDO BOROBUDUR MAGELANG

STATUS KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PASIEN POLIKLINIK GIGI PUSKESMAS PANIKI BAWAH MANADO

BAB I PENDAHULUAN. kotoran lain yang berada di atas permukaan gigi seperti debris, karang gigi, atau

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PENCEGAHAN KARIES GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI BALITA. Nawang Siwi Sayuti 1.

BAB I PENDAHULUAN. dalam perkembangan kesehatan anak, salah satunya disebabkan oleh rentannya

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan gigi dan makanan sehat cenderung dapat menjaga perilaku hidup sehat.

PENGETAHUAN GURU PENJASKES DAN PERANANNYA DALAM PROGRAM USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TANJUNG SEKAYAM KABUPATEN SANGGAU

ABSTRAK. Kata kunci : Kismis, Thompson Seedless, plak gigi, O Leary

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN FREKWENSI MENYIKAT GIGI TERHADAP KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA KELAS IV SDN 28 MATARAM

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS V SD TENTANG PERAWATAN GIGI

*Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado Jl. R.W. Mongisidi Malalayang Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

PENGARUH PH PLAK TERHADAP ANGKA KEBERSIHAN GIGI DAN ANGKA KARIES GIGI ANAK DI KLINIK PELAYANAN ASUHAN POLTEKKES PONTIANAK TAHUN 2013

KEPATUHAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TERJADINYA KARIES GIGI DI SDN KEBUN DADAP BARAT KECAMATAN SARONGGI

PREVALENSI KARIES GIGI SULUNG ANAK PRASEKOLAH DI KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

PENYULUHAN METODE AUDIO VISUAL DAN DEMONSTRASI TERHADAP PENGETAHUAN MENYIKAT GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelum tidur malam, hal itu dikarenakan agar sisa-sisa makanan tidak menempel di

BAB I PENDAHULUAN. makanan sehingga membantu pencernaan, untuk berbicara serta untuk

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Dipublikasikan Pada Jurnal Ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surakarta

MULUT TERHADAP JUMLAH KARIES GIGI M1 PERMANEN PADA ANAK USIA 9-12 TAHUN DI MI SYAFAAT MUHAMMADIYAH JETIS KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi juga merupakan hasil interaksi antara kondisi fisik, mental dan

PENDAHULUAN. mulut adalah penyakit jaringan keries gigi (caries dentis) disamping penyakit gusi.

GAMBARAN PENGETAHUAN PENCABUTAN GIGI SISWA SMA NEGERI 1 SANG TOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. (D = decayed (gigi yang karies), M = missing (gigi yang hilang), F = failed (gigi

BAB I PENDAHULUAN. penanganan secara komprehensif, karena masalah gigi berdimensi luas serta mempunyai

: Makanan Kariogenik, Karies Gigi, prasekolah

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI DI SDI DARUL MU MININ KOTA BANJARMASIN TAHUN 2017 ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia masih merupakan hal yang

PENGARUH BERKUMUR DENGAN LARUTAN TEH HIJAU TERHADAP INDEKS PLAK PADA MURID KELAS VI SDN 62 BANDA ACEH TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK SD

BAB I PENDAHULUAN. dan nilai gizi, berdasarkan data terbaru pada tahun , masalah

BAB I PENDAHULUAN. dibidang kesehatan gigi perlu mendapat perhatian (Depkes RI, 2010).

e-issn Volume 02, Nomor 02, Juli 2017

GAMBARAN PERILAKU MENYIKAT GIGI DENGAN KEJADIAN GIGI BERLUBANG PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SD YBPK KEDIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan TK Aisyiyah Bustanul Atfal Godegan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pencegahan dan manajemen yang efektif untuk penyakit sistemik. Pembangunan

NASKAH PUBLIKASI PREVALENSI GINGIVITIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER PERTAMA, KEDUA DAN KETIGA DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. secara jasmani dan rohani. Tidak terkecuali anak-anak, setiap orang tua

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan gigi dan mulut saat ini masih menjadi keluhan

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SIKAT GIGI ELEKTRIK DAN SIKAT GIGI KONVENSIONAL TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut memiliki peranan yang besar dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Tandanya adalah demineralisasi

PENYEBAB TINGGINYA KARIES GIGI PADA WANITA USIA TAHUN DI DESA GONDOSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOSARI KABUPATEN KUDUS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN TINGKAT KEPARAHAN KARIES GIGI SISWA SDN TUMALUNTUNG MINAHASA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. orang dewasa terdapat gigi tetap. Pertumbuhan gigi pertama dimulai pada

BAB I. I. Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan sosialnya (Monica, 2007). Perawatan ortodontik merupakan salah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

A n d a l a s D e n t a l J o u r n a l P a g e 49

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Hubungan antara kebiasaan konsumsi makanan manis dengan karies gigi anak usia sekolah

ABSTRAK. Kata kunci : anak SD, jajanan, sukrosa, ph saliva, indikator ph, karies

EFEKTIFITAS STRATEGI UPSTREAM TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU HIDUP SEHAT GIGI MELALUI KONSELING PADA SISWA/I KELAS I SDN 12 PONTIANAK KOTA

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun prevalensi masalah kesehatan gigi dan mulut penduduk

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017

Transkripsi:

GAMBARAN SKOR PLAK PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADYAH GODEAN 1 1 2 3 Adithyas Dwi Susanti, Siti Sulastri, Dwi Eni Purwati Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, Jl. Kyai Mojo No. 56 Yogyakarta, 55243, Email : adithyasdwisusanti@gmail.com Abstract Background: The population of Indonesia who have oral health problems is 25.9%. Indonesia's teeth and mouth disease, especially caries and periodontal disease, still suffered by both children and adults. Most of the causes of oral health problems is plaque. Plaque is a soft deposit which is firmly attached to the tooth surface, made up of microorganisms that proliferate in an intracellular matrix if someone neglecting dental hygiene and mouth. Plaque is also a cause of gingivitis and periodontal tissue deeper. Plaque control is the effort to prevent the buildup of plaque. Such efforts can be done mechanically or chemically. One means of prevention chemically plaque is to use mouthwash. Purpose: to reveal the plaque scores at eighth grade students of SMP Muhammadiyah Godean 1. Methods: cross-sectional descriptive study which means that the study subjects were observed only once, and the measurement is made on the status of a character or a variable subject at the time of the study. Results: Based on the results of the study, there were 24 students (70, 6%) had moderate plaque score criteria. Conclusion: Plaque scores at eighth grade students of SMP Muhammadiyah Godean 1 is generally located in the middle criteria. Keywords: Student of Junior High School, Score Plaque. Abstrak Latar Belakang: Jumlah penduduk Indonesia yang mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut adalah 25,9%. Di Indonesia penyakit gigi dan mulut terutama karies dan penyakit periodontal, masih banyak diderita, baik oleh anak-anak maupun usia dewasa. Kebanyakan penyebab masalah kesehatan gigi dan mulut adalah plak. Plak adalah deposit lunak yang melekat erat pada permukaan gigi, terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik intraseluler jika seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulutnya. Plak juga merupakan penyebab terjadinya radang gusi dan jaringan periodontal yang lebih dalam. Pengendalian plak adalah upaya mencegah penumpukan plak. Upaya tersebut dapat dilakukan secara mekanis maupun kimiawi. Salah satu sarana pencegahan plak secara kimiawi adalah dengan menggunakan obat kumur. Tujuan: untuk mengetahui gambaran skor plak pada siswa kelas VIII SMP M u h a m m a d y a h G o d e a n 1. M e t o d e Penelitian: penelitian deskriptif secara cross sectional yang berarti subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat penelitian. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 24 siswa (70,6%) memiliki skor plak dengan kriteria sedang. Kesimpulan: Skor Plak pada siswa kelas VIII SMP Muhammadyah Godean 1 pada umumnya berada pada kriteria sedang. Kata Kunci : Siswa SMP, Skor Plak. PENDAHULUAN Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan m e n i n g k a t k a n d e r a j a t k e s e h a t a n masyarakat dalam bentuk pencegahan p e n y a k i t, p e n i n g k a t a n k e s e h a t a n, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau 6

masyarakat1. Di Indonesia penyakit gigi dan mulut terutama karies dan penyakit periodontal, masih banyak diderita, baik oleh anak-anak maupun usia dewasa. Sebagian besar masalah kesehatan gigi dan mulut sebenarnya dapat dicegah. Kesehatan mulut tidak sepenuhnya bergantung pada perilaku seseorang. Banyak cara untuk dapat mengurangi dan mencegah penyakit gigi dan mulut dengan berbagai pendekatan yang meliputi pencegahan yang dimulai pada masyarakat, perawatan oleh diri sendiri dan perawatan oleh tenaga profesional2. Kebanyakan penyebab masalah kesehatan gigi dan mulut adalah plak. Plak adalah suatu lapisan lengket yang merupakan kumpulan dari bakteri. Plak akan mengubah karbohidrat atau gula menjadi asam sehingga dapat merusak gigi. Plak juga merupakan penyebab terjadinya radang gusi dan jaringan periodontal yang lebih dalam. Apabila proses peradangan berlanjur, maka jaringan periodontal lama-kelamaan akan rusak sehingga akan kehilangan fungsinya sebagai penopang gigi3. Pengendalian plak adalah upaya mencegah penumpukan plak. Upaya tersebut dapat dilakukan secara mekanis maupun kimiawi. Salah satu sarana pencegahan plak secara kimiawi adalah dengan menggunakan obat kumur. Beberapa substansi kimia dalam obat kumur memiliki sifat antiseptik atau antibakteri yang berguna untuk menghambat pembentukan plak dan pencegahan gingivitis4. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VIII di SMP Muhammadyah Godean 1. Dalam studi pendahuluan pada bulan Januari 2016 dengan melakukan wawancara tentang kebiasaan saat istirahat dan makanan yang dimakan terhadap beberapa siswa, dapat diketahui hasil wawancara adalah siswa sering mengkonsumsi makanan yang manis dan lengket, kebiasaan setelah jajan tidak berkumur terlebih dahulu, waktu menyikat gigi yang salah dan belum mengerti cara menyikat gigi yang baik dan benar. Sehingga siswa mempunyai kebersihan gigi dan mulut yang kurang baik, dan mendorong penulis untuk melakukan penelitian tentang Adithyas Dwi Susan, dkk : Gambaran Skor Plak Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Godean 1... gambaran skor plak pada siswa kelas VIII SMP Muhammadyah Godean 1. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Deskriptif secara Cross Sectional yaitu setiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat penelitian5. Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadyah Godean 1. Subjek penelitian i n i a d a l a h s i s w a k e l a s V I I I S M P Muhammadyah Godean 1. Kriteria Inklusi pada penelitian ini adalah 1) Gigi tidak berjejal, 2) Tidak dalam perawatan orthodontie, 3) Gigi permanen, 4) Memiliki 6 gigi indeks yang sehat, 5) Bersedia menjadi responden. Sedangkan, kriteria eksklusi adalah jika responden tidak setuju ikut serta dalam penelitian ini. Aspek yang diamati dalam penelitian ini adalah skor plak. Penelitian ini dilakukan dengan cara memeriksa plak gigi siswa menggunakan disclosing solution untuk mengetahui skor plak. Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan diolah dan disajikan dengan distribusi frekuensi dan tabulasi silang untuk mengetahui gambaran skor plak pada siswa kelas VIII SMP Muhammadyah Godean 1. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN T a b e l 1. D i s t r i b u s i F r e k u e n s i Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki - laki 22 64,7 Perempuan 12 35,3 Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa jumlah responden laki-laki yaitu 22 orang (64,7%) lebih banyak daripada jumlah responden perempuan yaitu 12 orang (35,3%). 7

JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016 Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua Usia 14 tahun 10 29,4 15 tahun 17 50,0 16 tahun 7 20,6 Berdasarkan tabel 2, dapat diketahui bahwa jumlah responden yang paling sedikit yaitu berusia 16 tahun sebanyak 7 orang (20,6%) dan responden yang paling banyak yaitu berusia 15 tahun sebanyak 17 orang (50,0%). Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Orang Tua Pendidikan Orang Tua D3 1 2,9 D1 1 2,9 SMA 15 44,1 SMP 12 35,3 SD 5 14,7 Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa pendidikan orang tua paling banyak pada jenjang SMA sebanyak 15 orang (44,1%) dan yang paling sedikit pendidikan orang tua pada jenjang D3 dan D1 yaitu masingmasing 1 orang (2,9%). Pekerjaan Orang Tua Wiraswasta 4 11,8 Pedagang 3 8,8 Buruh 13 38,2 IRT 14 41,2 Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa pekerjaan orang tua yang paling banyak adalah sebagai IRT dengan jumlah 14 orang (41,2%) dan pekerjaan orang tua yang paling sedikit adalah pedagang dengan jumlah 3 orang (8,8%). Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Kriteria Skor Plak Kriteria Skor Plak 4 11,8 Sedang 24 70,6 Buruk 6 17,6 Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa kebanyakan responden memiliki kriteria skor plak sedang yaitu 24 orang (70,6%) dan kriteria skor plak baik adalah yang paling sedikit yaitu 4 orang (11,8%). 8

Adithyas Dwi Susan, dkk : Gambaran Skor Plak Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Godean 1... Tabel 6. Tabulasi Silang Antara Jenis Kelamin dan Skor Plak Jenis Kelamin Sedang Buruk Total Laki-laki 3 (8.82%) 15(44.12%) 4(11.76%) 22(64.70%) Perempuan 1 (2.94%) 9 (26.47%) 2 (5.88%) 12(35.29%) Total 4(11.76%) 24(70.6%) 6(17.64%) 34(100.0%) Berdasarkan tabel 6, dapat diketahui bahwa skor plak yang tinggi yaitu dengan kriteria skor plak sedang terdapat pada responden dengan jenis kelamin laki-laki yang berjumlah 15 orang. Tabel 7. Tabulasi Silang Responden Antara Usia dan Skor Plak Usia Sedang Buruk Total 14 th 2 (5.88%) 6 (17.65%) 2 (5.88%) 10(29.41%) 15 th 2 (5.88%) 13(38.24%) 2 (5.88%) 17(50.0%) 16 th 0 (0%) 5 (14.71%) 2 (5.88%) 7 (20.59%) Total 4 (11.76%) 24 (70.6%) 6 (17.64%) 34 (100.0%) Berdasarkan tabel 7, dapat diketahui bahwa skor plak yang tertinggi yaitu skor plak sedang terdapat pada responden dengan usia 15 tahun yang berjumlah 13 orang. Tabel 8. Tabulasi Silang Responden Antara Pendidikan Orang Tua dan Skor Plak Pendidikan Orang Tua Sedang Buruk Total D3 0 (0%) 1 (2.94%) 0 (0%) 1 (2.94%) D1 0 (0%) 1 (2.94%) 0 (0%) 1 (2.94%) SMA 3 (8.82%) 8 (23.53%) 4 (11.76%) 15(44.11%) SMP 1 (2.94%) 9 (26.47%) 2 (5.88%) 12(35.29%) SD 0 (0%) 5 (14.71%) 0 (0%) 5 (14.71%) Total 4 (11.76%) 24 (70.6%) 6 (17.64%) 34(100.0%) Berdasarkan tabel 8, dapat diketahui bahwa skor plak tertinggi yaitu kriteria skor plak sedang terdapat pada pendidikan orang tua SMP yang berjumlah 9 orang. 9

JURNAL GIGI DAN MULUT VOL.3, NO. 2, September 2016 Tabel 9. Tabulasi Silang Responden Antara Pekerjaan Orang Tua dan Skor Plak Pendidikan Orang Tua Wiraswasta 0 (0%) Sedang 4 (11.76%) Buruk 0 (0%) Total 4(11.76%) Pedagang 0 (0%) 2 (5.88%) 1 (2.94%) 3 (8.82%) Buruh 2 (5.88%) 9 (26.47%) 2 (5.88%) 13(38.23%) IRT 2 (5.88%) 9 (26.47%) 3 (8.82%) 14(41.17%) Total 4 (11.76%) 24 (70.6%) 6 (17.64%) 34 (100.0%) Berdasarkan tabel 9, dapat diketahui bahwa skor plak yang paling tinggi yaitu kriteria skor plak sedang dengan pekerjaan orang tua sebagai buruh dan IRT yang berjumlah masing-masing 9 orang. Hasil tabulasi silang pada tabel 6, diketahui bahwa siswa laki-laki memiliki kriteria skor plak sedang tertinggi dibandingkan dengan siswa perempuan yaitu sebanyak 15 siswa dengan prosentase 44.12%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa laki-laki memiliki kesehatan gigi dan mulut lebih buruk dibanding siswa perempuan. Ini dikarenakan siswa perempuan lebih menjaga kesehatan gigi dan mulutnya6. Berdasarkan tabel 7, diketahui bahwa bahwa skor plak tertinggi yaitu kriteria skor plak sedang pada responden dengan usia 15 tahun yang berjumlah 13 orang (38.24%). Rata-rata usia responden berkisar antara 14-16 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini adalah skor plak yang buruk terdapat diantara usia 14-16 tahun atau berada ditengah-tengah. Ini dikarenakan responden kurang mengetahui tentang kesehatan gigi dan mulut, cara menggosok gigi masih salah, dan belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut6. Hasil tabulasi silang hubungan antara pendidikan orang tua dengan skor plak didapatkan bahwa orang tua yang menempuh pendidikan hingga SMP dengan kriteria skor plak sedang memiliki prosentase yang tinggi yaitu 26.47% (9 orang). Tetapi dengan pendidikan orang tua yang menempuh hingga diploma dan memiliki kriteria skor plak sedang yaitu sebanyak 1 orang (2.94%). Sehingga dapat disimpulkan pendidikan orang tua tidak mempengaruhi skor plak responden7. Berdasarkan tabel 9, hasil tabulasi silang antara pekerjaan orang tua dan skor plak diketahui bahwa ibu yang bekerja sebagai buruh dan IRT sama-sama memiliki skor plak tertinggi dengan kriteria sedang yaitu masing-masing 9 orang (26.47%). Sebagian besar ibu dari responden adalah buruh dan ibu rumah tangga. Skor plak siswa buruk dikarenakan pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan mulut kurang, sehingga ibu kurang memperhatikan kesehatan mulut anaknya8. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas VIII SMP Muhammadyah Godean 1 mengenai gambaran skor plak pada siswa kelas VIII SMP Muhammadyah Godean 1, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Skor plak tertinggi yaitu skor plak dengan kriteria sedang sebanyak 24 siswa yang terdiri atas 15 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. 2. Skor plak tertinggi dengan kriteria 10

sedang kebanyakan siswa yang berusia 15 tahun dengan jumlah 13 siswa. 3. Skor plak terendah yaitu skor plak dengan kriteria baik sebanyak 4 siswa yang terdiri atas 3 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan. 4. Skor plak terendah dengan kriteria baik yaitu siswa yang berusia 14 tahun dan 15 tahun dengan jumlah siswa sama, masing-masing 2 siswa. Sedangkan siswa yang berusia 16 tahun tidak memiliki kriteria skor plak baik. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis memberikan saran-saran sebagai berikut : 1.Bagi Siswa SMP Muhammadyah Godean 1. Siswa diharapkan untuk meningkatkan kebersihan gigi dan mulut dengan cara rajin menyikat gigi minimal 2 kali sehari sewaktu sarapan dan sebelum tidur, sering mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dan air, kurangi makanan yang lengket dan manis, dan rutin memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi atau puskesmas atau rumah sakit. 2. Bagi SMP Muhammadyah Godean 1 D i h a r a p k a n p i h a k s e k o l a h menyelenggarakan adanya Usaha Kesehatan Gigi Sekolah guna lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut pada siswa-siswa. 3. Bagi Peneliti Penilitian dibidang ini diharapkan dapat dikembangan dengan cakupan yang lebih luas lagi dan aspek yang lebih lengkap, tidak hanya melihat gambaran s k o r p l a k s a j a t e t a p i d e n g a n menambahkan pengetahuan siswa tentang kesehatan gigi dan mulut. DAFTAR PUSTAKA 1. Departemen Kesehatan RI. (2009). UU RI No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta: Depkes RI. 2. Nurjannah, N., Herijulianti, E., Putri, M H. (2011). Ilmu Pencegahan Penyakit J a r i n g a n K e r a s d a n J a r i n g a n Adithyas Dwi Susan, dkk : Gambaran Skor Plak Pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Godean 1... Pendukung Gigi. Jakarta: EGC. 3. Ramadhan, A G. (2010). Serba Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta: Bukune. 4. Awang, M. (2014). Pengaruh Berkumur Larutan Air Perasan Jeruk Nipis Terhadap Akumulasi Plak. Denpasar: Universitas Mahasaraswati. 5. Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 6. Ningsih, D.S. (2015). Hubungan Jenis Kelamin Terhadap Kebersihan Rongga Mulut Anak Panti Asuhan. Aceh: Universitas Syiah Kuala. 7. Selvinova. (2009). Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan Status Kebersihan Gigi dan Mulut Pada Murid Sekolah Dasar. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada. 8. Yulianti, R.P., Muhlisin, A. (2013). Hubungan Antara Pengetahuan Orang Tua Tentang Kesehatan Gigi dan Mulut dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Di SDN V Jaten Karanganyar. Surakarta: Universitas Muhammadyah Surakarta. 11