PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-5 BULAN DI DESA PLALANGAN DAN DESA AJUNG KECAMATAN KALISAT

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA MUNUNGREJO KECAMATAN NGIMBANG KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

PERBANDINGAN POLA TIDUR BAYI YANG MENDAPATKAN PIJAT BAYI DAN BABY SPA PADA BAYI USIA 3-12 BULAN DI KLINIK SRIKANDI RUMAH BUNDA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak mengalami proses tumbuh kembang yang berbeda-beda. Baik menyangkut

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI POLIKLINIK KESEHATAN DESA PURWOREJO KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP LAMA TIDUR BAYI DI DESA DUWET KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN

PENGARUH KOMBINASI PIJAT BAYI DENGAN MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP BERAT BADAN DAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN ABSTRAK

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUANTITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA LEMINGGIR KECAMATAN MOJOSARI KABUPATEN MOJOKERTO

PENGARUH FISIOTERAPI ORAL TERHADAP REFLEKS HISAP PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUANG PERINATOLOGI RSD dr. SOEBANDI JEMBER

FREKUENSI KUNJUNGAN SOLUS PER AQUA (SPA) BAYI KAITANNYA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

HUBUNGAN SPA BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI DI LOLYPOP KIDS AND BABY SPA MEDAN

PENGARUH HEALTH EDUCATION

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UMBULHARJO I YOGYAKARTA


Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI USIA 1-6 BULAN DI POSYANDU DESA PESANTUNAN KECAMATAN WANASARI KABUPATEN BREBES

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 ABSTRAK

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PIJAT BAYI BARU LAHIR TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT Dewi Afrita Sari 1,Misrawati 2,Agrina

HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM

BAB III METODE PENELITIAN. Non Equivalent Control Groups, yaitu penelitian dilakukan sebelum dan

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA GEBANG KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK ARTIKEL.

PENGARUH PENYULUHAN PIJAT BAYI TERHADAP PERSEPSI IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA SENDANGAGUNG, SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN TERAPI BUNGA LAVENDER TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR NEONATUS DI POSYANDU MELATI MOJOROTO KEDIRI.

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BAYI. Nurlia Savitri

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU TENTANG PIJAT BAYI DI BPS SUHARTATIK DESA KALIWATES KEMBANGBAHU

HUBUNGAN PROMOSI SUSU FORMULA DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELUARGA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI HUBUNGAN SENAM LANSIA DENGAN KUALITAS TIDUR LANSIA. di Posyandu Lestari Lansia Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

BAB III METODE PENELITIAN

Immawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif

PERBEDAAN KECERDASAN EMOSI ANAK DENGAN DAN TANPA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) USIA 3-4 TAHUN DI POSYANDU SERUNI TLOGOMAS ABSTRAK

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) Di Ruang Siti Walidah RSU Muhammadiyah Ponorogo

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jl. Sutorejo no 59,Surabaya, 60113,Indonesia

KARYA TULIS ILMIAH PENGETAHUAN PASIEN HIPERTENSI TENTANG MANFAAT BUAH MENGKUDU UNTUK MENURUNKAN TEKANAN DARAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan quasy eksperiment pre-test & post-test with control group

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI UMUR 0-6 BULAN DI PUSKESMAS KARTASURA SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO

Patria Asda, A., Perbedaan Persepsi Pasien...

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI PIJAT BAYI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 6 BULAN Di Desa Karangan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

PENGARUH SENAM OTAK (BRAIN GYM) TERHADAP TINGKAT DEMENSIA PADA LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam

Volume 3 / Nomor 3 / November 2016 ISSN : PENINGKATAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN MELALUI PIJAT BAYI DI RB HASANAH GEMOLONG SRAGEN

GAMBARAN POLA PERILAKU IBU DALAM MEMIJATKAN BAYI KE DUKUN BAYI DI KELURAHAN KARANG TENGAH KECAMATAN SRAGEN

ABSTRAK. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Pijat Bayi Daftar Pustaka : 6 ( ) ABSTRACT

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BAYI USIA 6 BULAN-12 BULAN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SUKAWARNA

SKRIPSI HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN

PENGARUH BERMAIN PERAN TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK DI TK KHUSNUL KHOTIMAH SEMARANG

ABSTRAK SHERLY RACHMAWATI HERIYAWAN

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

PERFORMANCE ACCOMPLISHMENT S DALAM MOTIVASI KADER POSYANDU

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Citra Puspitaningrum * Yuni Sapto Edhy Rahayu** Rusana** Abstract

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BONA F. P. BANJARNAHOR

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

Ika Endar Ariyana 1,Machmudah 2,

IbM PENINGKATAN KESEHATAN BAYI MELALUI MASSAGE BAYI

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN IBU DENGAN PERTUMBUHAN BAYI 7-12 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSLUSIF DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANCUR

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi.

Pengaruh Pemberian Pijat Bayi Terpenuhi Kebutuhan Bayi (6-12 Bulan) di Kelurahan Posyandu Mangundikaran Kabupaten Nganjuk

Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

Transkripsi:

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-5 BULAN DI DESA PLALANGAN DAN DESA AJUNG KECAMATAN KALISAT Nurrella Handayani 1, Awatiful Azza 2, Shofia Rhosma 3 Program S1 Keperawatan Fakultas Ilmu KesehatanUniversitas Muhammadiyah Jember 1. Mahasiswa S1 KeperawatanUniversitasMuhammadiyahJember nurrella@yahoo.co.id 2. Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember awatiful.azza@yahoo.com 3. Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember shofiarhosma84@gmail.com Abstrak Kondisi fisiologis bayi dapat dipengaruhi banyak faktor. Salah satu faktor tersebut adalah keefektifan istirahat atau tidur pada bayi. Bayi dengan kualitas tidur yang baik akan memberikan pengaruh baik untuk kondisi fisiologis bayi. Pijat bayi merupakan sensasi sentuhan sensori yang menunjukkan bahwa sentuhan sayang dan pijatan membantu bayi tumbuh lebih kuat dan tidur lebih nyenyak. Pijat bayi dalam hal ini peneliti anggap akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas tidur yang baik dapat dibantu treatment pijat bayi yang memiliki peran untuk menurunkan tingkat ketegangan sehingga akan membuat bayi lebih nyaman dalam pola istirahat dan tidurnya. Penelitian ini menggunakan Quasy-Experiment dengan rancangan posttest only control group design yang bertujuan untuk menganaliasis pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidurnya. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh bayi yang berusia 3-5 bulan di wilayah kerja puskesmas Kalisat dengan jumlah 72 bayi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dan memilih sanpel minimal sebanyak 30 bayi. 15 bayi sebagai kelompok perlakuan dan sisanya sebagai kelompok komtrol. Hasil penelitian dari 30 sampel rata-rata nilai tertinggi didapat olek kelompok perlakuan dengan kategori baik sebanyak 86,7% sedangkan pada kelompok kontrol jumlah terbanyak adalah responden dengan kualitas tidur cukup 66.7%..Hasil analisis uji maan whitney diperoleh nilai p-value yaitu 0,003 α 0,05 maka dapat disimpulkan H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara pijat bayi trhadap kualitas tidur bayi usia 3-5bulan. Dari hsil penelitin ini direkomendasikan pada ibu untuk dapat mempelajari atau memahami teknik pijat yang baik dan benar agar bisa membantu ibu untuk meningkatkan kualitas tidur bayi. Kata kunci : Pijat bayi, kualitas tidur, bayi Abstract Physiological condition of the baby can be affected by many factors. One such factor is the effectiveness of rest or sleep in infants. Baby with a good quality sleep will give good influence for infant physiological conditions. Infant massage is a sensory sensation of touch that shows that touch of affection and massage helps babies grow stronger and more nyenyak.pijat sleeping baby in this case the researchers consider to be a significant influence on the quality of good sleep can be assisted treatment of infant massage which has a role to lower the level of tension

that will make the baby more comfortable in the patterns of rest and sleep. This study uses Quasy-Experiment with design posttest only control group design that aims to menganaliasis effect of infant massage on sleep quality. The population in this study were all infants aged 3-5 months in the working area health centers Kalisat the number of 72 babies. The sampling technique using the technique of cluster and choose sanpel minimum of 30 babies. 15 baby as the treatment group and the rest as a group komtrol. The results of the 30 samples average of the highest value obtained olek group treated with both categories as much as 86.7% while the control group is the largest number of respondents with 66.7% getting enough sleep quality.. maan Whitney test analysis results obtained p-value is 0.003 α 0.05 it can be concluded H1 accepted which means a significant difference between the reactor baby massage infant sleep quality 3-5bulan.Dari age HSIL this experiment recommended the mother to be able to learn or understand the technique of massage is good and right in order to help mother to improve the quality of infant sleep. Key word: Baby massage, the quality of sleep, baby PENDAHULUAN Tidur merupakan prioritas utama bagi bayi, karena pada saat inil ah terjadi repair neuro brain dan kurang lebih 75% hormon pertumbuhan diproduksi oleh karenanya, kualitas dan kuantitas tidur bayi perlu dijaga. Kualitas dan kuantitas tidur buah hati dapat dilihat dari cara tidurnya, kenyamanan tidur dan pola tidur. Perkembangan tidur bayi berkaitan dengan umur dan maturitas otak, maka jumlah total tidur yang diperlukan berkurang akan diikuti dengan penurunan proporsi Rapid Eyes Movement (REM) dan non REM. Kebutuhan tidur tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas saja namun juga kualitasnya. Dengan kualitas tidur yang baik, pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat dicapai secara optimal (Maya Widyanti dkk, 2008). Cukup banyak bayi di Indonesia yang mengalami masalah tidur, yaitu sekitar 44,2% bayi mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun di malam hari. Menurut hasil penelitian Sekartini tahun 2004 yang berjudul Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan yang dilakukan di 5 kota yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Palembang dan Batam dengan jumlah responden 385 orang, diperoleh data 51,3% bayi mengalami gangguan tidur, 42% jam tidur malamnya kurang dari 9 jam, terbangun malam hari lebih dari tiga kali dan lama terbangun pada malam hari lebih dari satu jam. Berdasarkan studi pendahuluan di Posyandu Dahlia 32 Dusun Krajan Desa Palalangan Kecamatan Kalisat pada bulan Maret 2015, dengan mewawancarai 6 orangtua bayi yang berusia

3-5 bulan, diperoleh data 66,7% mengatakan bahwa bayi sulit untuk tidur malam hari, sering terbangun pada malam hari lebih dari setengah jam,bayi sering tebangun 4 kali dalam 24 jam, total jumlah tidur perhari kurang dari 13 jam, dan hanya 33,3% yang hanya mempunyai jumlah jam tidur normal dengan rata-rata 15 jam perhari. Bayi yang belum mempunyai jam tidur yang cukup, keesokan harinya seringkali menangis dan rewel.berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa masih ada bayi yang belum mempunyai jam tidur yang cukup. Tidur yang tidak adekuat dan kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi. Dampak fisiologi meliputi penurunan aktivitas sehari-hari, rasa capai, lemah, koordinasi neuromuskular buruk, proses penyembuhan lambat dan daya tahan tubuh menurun. Sedangkan dampak psikologinya meliputi emosi lebih labil, cemas, tidak konsentrasi, kemampuan kognitif dan menggabungkan pengalamannya lebih rendah (Saputra, 2009). Mengingat akan pentingnya waktu tidur bagi perkembangan bayi, maka kebutuhan tidurnya harus benar-benar terpenuhi agar tidak berpengaruh buruk terhadap perkembangannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan pijatan. Bayi yang dipijat akan dapat tidur dengan lelap, sedangkan pada waktu bangun, daya konsentrasinya akan lebih penuh (Roesli, 2013). Peningkatan kuantitas atau lama tidur bayi yang dilakukan pemijatan disebabkan oleh adanya peningkatan kadar sekresi serotonin yang dihasilkan pada saat pemijatan (Roesli, 2013). Menurut Guyton (2001), serotonin merupakan zat transmitter utama yang menyertai pembentukan tidur dengan menekan aktivitas sistem pengaktivasi retikularis maupun aktivitas otak lainnya.melatonin mempunyai peran dalam tidur dan membuat tidur lebih lama dan lelap pada saat malam hari (Pierpoli dan Regerson, 2005). Hal ini disebabkan karena melatonin lebih banyak diproduksi pada keadaan gelap saat cahaya yang masuk ke mata berkurang (Mas ud, 2001). Penelitian klinis menunjukkan bahwa sentuhan sayang dan pijatan membantu bayi tumbuh lebih kuat dan tidur lebih nyenyak, mempersingkat masa tinggal perawatan bayi di rumah sakit (setelah dilahirkan). Menurut penelitian Dieter et al (2003), pijat dapat meningkatkan berat badan bayi sampai 47%. Pada penelitian yang dilakukan oleh Scafidi et all dalam

Subakti dan Anggraini, 2009 memperlihatkan bahwa terapi sentuhan yang dilakukan pada bayi prematur dapat memperbaiki pola tidur. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin meneliti tentang Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-5 Bulan di Desa Plalangan dan Desa Ajung Kecamatan Kalisat.Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi pada usia 3-5 bulan di Desa Plalangan dan Desa Ajung Kecamatan Kalisat.Hal ini dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kualitas tidur sehingga dapat mempengaruhi perkembangan fisiologis bayi. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan desain Quasy-Experiment dengan rancangan posttest only control group design dengan kelompok kontrol, yang membandingkan kualitas tidur pada kelompok perlakuan dan kelompok control. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah semua di desa Plalangan dan desa Ajung semua dengan usia 3-5 bulan. Peneliti mengambil 30 sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara Non Probability Sampling dengan teknik Random Sampling. Tempat dan Waktu KEelompok control : 21-27 Juni di Desa Ajung Kelompok Perlakuan : 5-19 Juni 2015 di Desa Plalngan Instrumen Penelitian Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang di uji validitasnya. Kuesioner kualitas tidur bayi yang digunakan dalam peneitian ini mengacu pada Morrell s Infant Sleep Qustionairre (MISQ) dan A Brief Screening Questionnaire For Infant Sleep Problems (BISQ). Prosedur Pengumpulan Data Penelitian ini membutuhkan 2 kelompok responden, yaitu kelompok perlakuan berjumlah 15 dan kelompok control berjumlah 15 yang memenuhi kriteria inklusi. Selanjutnya peneliti memberikan lembar persetujuan (informed consent) kepada masing-masing setelah responden, selesai mengisi lembar persetujuan, kemudian bayi akan diberikan pijat bayi kelompok perlakuan oleh peneliti dengan menggunakan SOP telah ditetapkan.pijat bayi dilakukan 2 kali selama satu minggu.

Setelah responden mendapatkan pijat bayi pada kelompok perlakuan dilanjut penelitian membandingkan kualitas tidur pada kelompok perlakuan dan kelompok dengan kepada kelompok control yang dilakukan 2 kali tetapi tidak sesuai SOP, peneliti melakukan observasi kualitas tidur pada respnden dengan menggunakan lembar control untuk mengetahui pengaruh kualitas tidur bayi pada usia 3-5 bulan. HASIL PENELITIAN A. Analisa Data Umum instrument yang sudah ditetapkan. Hasil Tabel 5.1 Distribusi frekuensi bayi berdasarkan usia bayi 3-5 bulan di Desa Plalangan dan Desa Ajung di Kecamatan Kalisat pada bulan Juli, 2015 Usia Kelompok Perlakuan NO Usia Frekuensi Presentase Usia Frekuensi Presentase 1 3 Bulan 4 26,7% 3 bulan 3 20% 2 4 Bulan 6 40% 4 bulan 3 20% 3 5 Bulan 5 33,3% 5 Bulan 9 60% Total 15 100% Total 15 100% Tabel 5.1 menunjukkan presentase usia (33,3%) dan kelompok kontrol jumlah responden 3-5 bulan pada kelompok terbanyak yaitu responden dengan usia 5 perlakuan jumlah terbanyak yaitu bulan berjumlah 9 (60%). responden dengan usia 4 bulan berjumlah 6 Tabel 5.2 Distribusi frekuensi bayi berdasarkan jenis kelamin bayi usia 3-5 bulan di Desa Plalangan dan Desa Ajung Kecamatan Kalisat pada bulan Juni, 2015 Jenis Kelamin Kelompok Perlakuan Jenis Jenis NO Kelamin Frekuensi Presentase Kelamin Frekuensi Presentase 1 Laki-laki 9 60% Laki-laki 9 60% 2 Perempuan 6 40% Perempuan 6 40% Total 15 100% Total 15 100% Tabel 5.2 menunjukkan presentase jenis sedangkan pada kelompok kontrol yang kelamin bayi 3-5 bulan pada kelompok terbanyak bayi berjenis kelamin laki-laki perlakuan jumlah terbanyak yaitu bayi sebanyak 9 (60%). berjenis kelamin laki-laki sebanyak 9 (60%) Tabel 5.3

Distribusi frekuensi pemberian susu formula pada bayi usia 3-5 bulan di Desa Plalangan dan Desa Ajung Kecamatan Kalisat pada bulan Juni, 2015 Susu Formula Kelompok Perlakuan NO Susu Formula Frekuensi Presentase Susu Formula Frekuensi Presentase 1 Iya 4 26,7% Iya 3 20% 2 Tidak 11 73,3% Tidak 12 80% Total 15 100% Total 15 100% Tabel 5.3 menunjukkan sebagian besar bayi sedangkan pada kelompok kontrol sebagian pada kelompok perlakuan minum susu besar bayi juga minum susu formula formula yaitu berjumlah 11 (73,3%) dengan jumlah 12 (80%). Tabel 5.4 Distribusi frekuensi pendidikan ibu pada bayi usia 3-5 bulan di Desa Plalangan dan Desa Ajung Kecamatan Kalisat pada bulan Juni, 2015 Pendidikan ibu Kelompok Perlakuan NO Pendidikan Frekuensi Presentase Pendidikan Frekuensi Presentase 1 SD 10 66,7% SD 5 33,3% 2 SMP 4 26,7% SMP 3 20% 3 SMA 1 6,7% SMA 5 33,3% 4 S-1 - - S-1 2 13,3% Total 15 100% Total 15 100% Tabel 5.4 menunjukkan sebagian besar ibu (66,7%) sedangkan pada kelompok kontrol pada bayi kelompok perlakuan berpendidikan SD dengan jumlah 10 jumlah terbanyak rata-rata pendidikan SD dan SMA yaitu berjumlah 5 (33,3%). Tabel 5.5 Distribusi frekuensi pendidikan ibu pada bayi usia 3-5 bulan di Desa Plalangan dan Desa Ajung Kecamatan Kalisat pada bulan Juni, 2015 Pekerjaan Ibu Kelompok Perlakuan NO Pekerjaan Frekuensi Presentase Pekerjaan Frekuensi Presentase 1 Wiraswasta Wiraswasta 2 Pegawai Pegawai 2 13,3% 3 Buruh Tani 1 6,7% Buruh Tani 4 IRT 14 93,3% IRT 13 86,7% Total 15 100% Total 15 100%

Tabel 5.6 menunjukkan sebagian besar pekerjaan ibu pada kelompok perlakuan adalah ibu rumah tangga berjumlah 14 (93,3%) sedangkan pada kelompok kontrol terbanyak adalah ibu rumah tangga yaitu berjumlah 13 (86,7%). B. Analisa Data Khusus Tabel 5.6 Karakteristik bayi berdasarkan kualitas tidur pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Jember, Juni 2015 Kelompok Perlakuan Kontrol N 15 15 Mean Median Modus SD Min-Maks 40,6 43 43 4,3552 28-44 33 33,9 34 36 2,752645 28-38 Tabel 5.6 menunjukan perbedaan nilai mean, median, modus, SD, min-maks dimana pada kelompok perlakuan nilai tersebut lebih tinggi. dibandingkan nilai pada kelompok control yaitu nilai mean (40,6), nilai median (43), modus (43), dengan SD (4,3552), dan nilai min-maks (28-44). Tabel 5.7 Hasil analisis pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur pada bayi usia 3-5 bulan di desa Plalangan dan Desa Ajung Kecamatan Kalisat pada bulan Juli, 2015 Kelompok Perlakuan N 15 Mean Median Modus SD Min-Maks 40,6 43 43 4,3552 28-44 p-value 0,003 Kontrol 15 33,9 34 36 2,752645 28-38 Berdasarkan table diatas menunujukkan hasil analisis statistik dengan dengan menggunakan uji mann-whitney test (α = 0,05) didapatkan p value = 0,003. maka H1 diterima, artinya pijat bayi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas tidur bayi usia 3-5 bulan.

PEMBAHASAN A. Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian Kelompok Perlakuan dan Kelompok perlakuan pada penelitian ini adalah kelompok yang akan diberikan treatment sesuai yang diteliti oleh peneliti. Treatment yang dilakukan pada kelompok ini adalah treatment pijat bayi. Pijat adalah sentuhan atau tekanan yang akan merangsang peredaran darah dan menambah energi. Pijat bayi merupakan salah satu bentuk rangsang raba. Rangsang raba adalah yang paling penting dalam perkembangan. Pijat bayi merupakan sensasi sentuhan sensori yang paling berkembang saat lahir. Penelitian klinis menunjukkan bahwa sentuhan sayang dan pijatan membantu bayi tumbuh lebih kuat dan tidur lebih nyenyak. Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok perlakuan menunjukan karasteristik nilai dalam kategori baik,cukup dan kurang. Hasil data dari 15 sampel kelompok perlakuan rata-rata mempunyai karateristik kualitas tidur yang baik sebanyak 13 responden (86.7%) dengan tidur malam rata-rata 11 jam, bayi dalam kondisi berkeringat, rata-rata bayi tidur selama 15-18 jam dalam waktu 24 jam dan rata-rata pada kelompok perlakuan bayi terbangun sebanyak 3 kali dalam 24 jam. Hasil ini menunjukkan bahwa pijat bayi dapat mempengaruhi kualitas tidur pada bayi usia 3-5 bulan ini dibuktikan diantara 15 sample kelompok perlakuan terdapat 13 bayi berkualitas tidur baik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian terbaru dalam Berdasarkan penelitian Lilik Mardiana dan Diah Eko Martini pada tahun 2014 dengan judul Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Di Desa Munungrejo Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan, menunjukkan rerata kuantitas tidur bayi sebelum dilakukan pemijatan adalah 12,42 jam/hari dan sesudah pemijatan adalah 13,77 jam/hari dengan rerata peningkatan 1,29 jam dan penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian Fitriani dan Nurhidayati (2007) tentang pijat bayi terhadap nafsu makan, hasil penelitiannya menunjukkan pengaruh semakin sering bayi dipijat dengan frekuensi yang teratur peningkatan nafsu makannya terus naik. Dari hasil penelitian diperoleh 14 bayi dengan peningakatan nafsu makan lebih dari biasa, 3 bayi dengan peningkatan nafsu makan lebih sedikit dan 3 bayi dengan nafsu makan tetap. Kelompok control pada penelitian ini adalah kelompok yang menjadi pembanding dengan kelompok perlakuan namun dengan

treatment yang berbeda. Treatment yang dilakukan pada kelompok ini adalah treatment massase oral. Massase oral adalah suatu teknik pijat yang dilakukan pada area mulut pada bayi. Adapun massase oral merupakan suatu sentuhan dan pemijatan pada jaringan otot daerah sekitar mulut untuk melancarkan peredaran darah dan merangsang saraf-saraf yang akan memberikan pengaruh positif (Roesli, 2012). Hasil penelitian pada kelompok kontrol menunjukkan karasteristik nilai dalam kategori baik,cukup dan kurang. Hasil data dari 15 sample kelompok kontrol rata-rata mempunyai karateristik kualitas tidur yang cukup sebanyak 10 (66.7%) responden dengan rata-rata tidur malam 9-10 jam, bangun maksimal 4 kali selama 2 jam, tidur siang selama 5-6 jam dan tidur 11-15 jam selama 24 jam. Dari hasil penelian tersebut membuktikan bahwa masase oral kurang berpengaruh pada kualitas tidur bayi usia 3-5 bulan karena masase oral lebih mempengaruhi reflek hisap pada bayi untuk pemenuhan ASI. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian terbaru dalam buku Molika (2014), menunjukkan bahwa bayi prematur yang dipijat dua kali sehari selama sepuluh hari akan mendapatkan kenaikan berat badan hampir 50% lebih banyak, lebih aktif dan dapat meninggalkan rumah sakit enam hari lebih cepat dibandingkan bayi prematur lainnya dan hasil penelitian tersebut juga didukung oleh Penelitian Retnowati (2010), dengan judul Pengeruh Fisioteri Oral Terhadap Reflek Hisap pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah Di Ruang Perinatologi RSD dr. Soebandi Jember pada penelitian ini didapat reflek hisap bayi BBLR sebelum diberi fisioterapi oral 100% didapat reflek hisap lemah, sesudah dilakukan fisioterapi oral 73,3% reflek hisap kuat. Berdasarkan hasil penelitian kualitas tidur bayi diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 86.7% memiliki kualitas tidur yang baik. Sedangkan pada kelompok control jumlah terbanyak responden yaitu 66.7% memiliki kualitas tidur yang cukup. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan dengan menggunakan uji mann-whitney test(α = 0,05) didapatkan p value = 0,003. maka H1 diterima, artinya pijat bayi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas tidur bayi usia 3-5 bulan. KESIMPULAN 1. Kualitas tidur bayi usia 3-5 bulan kelompok perlakuan di wilayah kerja puskesmas Kalisat, dari 15 responden pada kelompok perlakuan 13 responden

termasuk kategori kualitas tidur baik dan 2 responden termasuk kategori cukup. 2. Kualitas tidur usia 3-5 bulan kelompok kontrol di wilayah kerja puskesmas Kalisat, dari 15 responden pada kelompok perlakuan 10 responden termasuk kategori kualitas tidur cukup dan 5 responden termasuk kategori baik. 3. Pijat bayi berpengaruh terhadap kualitas tidur bayi usia 3-5 bulan di wilayah kerja puskesmas Kalisat dengan hasil analisis statistik p value = 0,003. SARAN 1. Orang tua Disarankan kepada orang tua untuk termotivasi dalam belajar melakukan pijat bayi secara mandiri sesuai dengan SOP yang telah di tetapkan sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur pada bayi 2. Petugas kesehatan Disarankan pada petugas kesehatan hendaknya dapat melakukan pemijatan sebagai salah satu implementasi keperawatan pada bayi atau anak yang dirawat di ruangan terutama pada perawat anak dan bayi. 3. Institusi pendidikan Disarankan penelitian ini dapat dipublikasikan secara luas kepada praktisi pelayanan, sehingga dapat dijadikan sumber referensi dalam memberikan pijat bayi. Dan bagi institusi pendidikan disarankan untuk agar selalu meningkatkan penelitianpenelitian di bidang kesehatan. 4. Bagi Institusi Bagi petugas kesehatan Puskesmas diharapkan dapat menyebarluaskan metode pemberian pijat bayi ini ke masyarakat, terutama bagi ibu-ibu yang baru melahirkan atau sedang melakukan imunisasi kepada bayinya sehingga ibu dapat melakukan teknik pijat bayi itu sendiri dan sedini mungkin kepada bayinya sebagai salah satu intervensi yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur bayi 5. +-+++++++++++++++++Peneliti selanjutnya Disarankan pada peneliti selannjutnyan dapat melakukan uji homogenitas pada semua varian atau karateristik bayi sehingga dapat di ketahui pengaruh variab tersebut, selain itu disaran pada peneliti selanjutnya dapat mengontrol variable counfounding atau faktorfaktor yang mempengaruhi kualitas tidur bayi dan peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan

pengukuran kualitas tidur lebih dari 1x24 jam. DAFTAR PUSTAKA Daniati, M. (2010). Pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan neonatus. Skripsi. PSIK UR. Fitriani & Nurhidayati,2007 Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Nafsu Makan Bayi Usia Diatas 6 Bulan Di Ploklinik Fisioterapi Handicamp International Wedi Klaten diunduh 15 September 2014 Hartini. 2009. Kebutuhan Tidur Bayi dan Anak-nak. Artikel Kesehatan, (online), (http://berbagisehat.com/index.php/adve rtorial/index.php?view=article&catid=9 3:baby atoddler&id=319:kebutuhantidur-bayi&format=pdf, diakses 24 April 2012 Kundarti, F. I. (2010). Pengaruh pemijatan terhadap kenaikan berat badan dan lama tidur bayi usia 1 sampai 3 bulan. Jurnal Penelitian Suara Forikes. Diperoleh tanggal 23 Februari 2015 Mardiana dan Martini,2014 Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Di Desa Munungrejo Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Diunduh 29 Oktober 2014 Manuaba. (2007). Ilmu Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC Ningsih, S. ST, 2014 Pengaruh Berat Badan Bayi Usia 0-6 Bulan Yang Diberiterapi Pijat Sesuai Sop Dan Tidak Sesuai Sop Di Puskesmas Banyuputih diunduh 31 Maret 2015 Nursalam, (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Kesehatan: Pendekatan Praktis. Jakarta: Salemba Medika. Rahayu, (2006), Faktor-faktor yang mempengarui kualitas tidur Jakarta : EGC Rakhmawati, S.Kp, M.Kep. 2007.Pijat Bayi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran Di Akses Tanggal 05 Mei 2015 Rini Dri Retnowati. (2010). Pengaruh Fisioterapi Oral Terhadap Reflek Hisap Pada Bayi BBLR Di Ruang Perinatologi RSD dr. Soebandi Jember. Skripsi Universitas Muhammadiyah Jember. Syaukani,2015.Petunjuk Praktis Pijat Senam dan Yoga Sehat untuk Bayi.Yogyakarta : Araska