MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN TELEPON KALENG KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH II TANJUNGANOM GROGOL SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajad Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini Diajukan Oleh : SUCIWATI A 520100117 PROGRAM S-1 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI PERMAINAN TELEPON KALENG KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH II TANJUNGANOM GROGOL SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Suciwati, A 520100117, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 140 halaman. ABSTRAK Penelitian ini adalah tentang meningkatkan kemampuan berbahasa anak melalui permainan telepon kaleng. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kecerdasan bahasa anak dengan menggunakan permainan telepon kaleng. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas rangkaian empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang. Empat kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini bersifat kolaboratif antara peneliti, guru kelas, dan kepala sekolah. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data tentang kemampuan berbahasa pada anak yang diambil melalui metode observasi. Subyek penelitian ini adalah anak kelompok B dengan jumlah 24 anak dan guru TK Al-hidayah II tanjunganom. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 3 siklus 2 kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berbahasa anak melalui permainan telepon kaleng. Peningkatan tersebut yaitu pada siklus I mencapai rata-rata penilaian anak 60% dengan peningkatan dari prasiklus sebesar 17%. Pada siklus II mencapai rata-rata penilaian anak 79% dengan peningkatan mencapai 19%. Pada siklus III mencapai rata-rata penilian anak 87% dengan peningkatan mencapa 8%. Kesimpulan dari penelitian ini Adalah permainan telepon kaleng dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak kelompok B Tk Al-Hidayah II tanjunganom. Kata kunci: Kemampuan Berbahasa, Permainan Telepon Kaleng Surakarta, 25 Juni 2014
PENDAHULUAN Usia pra-sekolah merupakan masa terbentuknya kepribadian dasar individu. Masa pra-sekolah juga merupakan masa yang penuh kejadiankejadian penting dan unik yang menjadi dasar bagi kehidupan seseorang dimasa dewasa. Pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) merupakan pendidikan yang menyenangkan dengan prinsip belajar sambil bermain, bermain sambil belajar. Jalur pendidikan di Indonesia dibagi menjadi dua jalur yaitu pendidikan formal, dan non formal. Taman kanak-kanak merupakan jalur pendidikan formal yang dimasuki setelah pendidikan di lingkungan, keluarga. Sebagai lembaga prasekolah, TK mempunyai peran yang sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak serta mengekspresikan anak untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya, anak usia Tk disebut juga sebagai anak usia dini. Masa perkembangan bicara dan bahasa yang paling intensif pada manusia terletak pada anak usia dini, tepatnya pada tiga tahun dari kehidupanya, yakni suatu periode dimana otak manusia berkembang dalam proses mencapai kematangan (Siti Aisyah dkk, 2007: 6) Bahasa adalah alat komunikasi tidak banyak orang mengerti, mungkin anda salah satunya. Bagaimana anda bisa berkomunikasi dengan anak-anak anda yang masih dalam usia dini jika anda tidak mengerti bahasa anak usia dini. Dalam berkomunikasi, bahasa merupakan alat yang penting bagi setiap orang. Melalui berbahasa seseorang atau anak akan dapat mengembang kemampuan bergaul (social skill) dengan orang lain. Menurut santrock bahasa adalah suatu system symbol yang berkomunikasi yang meliputi
forologi (unit suara), morfologi (unit arti), sintaksis (kata bahasa), semantic (variasi arti), dan pragmati (penggunaan) bahasa (santrock, 2007). Bahasa adalah kunci untuk berkomunikasi dengan lingkungan. Bahasa anak merupakan bahasa yang dipakai anak untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan dan lain-lain untuk kepentingan pribadinya (Dwi w, 2007:56). Anak pada umumnya memakai bahasa dalam kehidupan untuk memenuhi kepentingan individu anak itu sendiri. Sebelum memasuki dunia pendidikan anak cenderung menggunakan bentuk-bentuk bahasa yang dipahami oleh orang tuanya dan orang-orang di sekitarnya. Bahasa memberikan sumbangan yang besar dalam perkembangan anak. Salah satu bentuk permainan yang dirasa mampu meningkatkan kemampuan berbahasa anak adalah permainan sederhana namun mempunyai pengaruh dan manfaat bagi perkembangan bahasa anak, yaitu permainan telepon kaleng, karena dengan permainan ini selain melatih kemampuan bahasa anak juga melatih untuk berbicara dengan bahasa yang baik dan benar melalui dialog dengan teman yang dilakukan dengan menggunakan kaleng sebagai alat berkomunikasi. Di TK Al-Hidayah II pembelajaran khususnya dalam bahasa kurang, anak belum mampu menguasai bahasa dengan baik dan benar yang sudah diberikan oleh guru, bahasa adalah salah satu alat komunikasi untuk mengungkapkan suatu permintaan atau mengungkapkan suatu perasaan, jika anak dalam bahasa kurang maka dalam penyampainya bahasa sulit untuk
dimengerti oleh orang lain, maka dari itu bahasa sangatlah penting untuk anak apalagi untuk anak usia dini. Maka peneliti membuat penelitian untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak di sekolah ini melalui permainan telepon kaleng. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK AL-HIDAYAH II, tanjunganom Rt 05 Rw 06 Kwarasan Grogol Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yang biasanya disingkat dengan PTK dikenal dan ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan, karena dilakukan dalam konteks pembelajaran didalam kelas yang melibatkan guru dan anak C. Populasi Pengumpulan Data Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B TK Al-Hidayah II tanjunganom. Jumlah subjek adalah 24 anak, terdiri dari 16 anak perempuan dan 8 anak laki-laki. Latar belakang pendidikan orang tuanya rata-rata SD dan bekerja sebagai swasta dan buruh pabrik. Mereka termasuk anak-anak yang aktif dan bersemangat dalam belajar. Guru yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah ibu Ann Arti S.Pd selaku kepala sekolah dan guru kelas sedangkan ibu Yeni Maryana S.Pdi sebagai pendamping di Kelompok B. D. Variabel Penelitian Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel y adalah variabel yang dipengaruhi yaitu kemampuan berbahasa. b. Variabel x adalah variabel yang mempengaruhi yaitu metode telepon kaleng.
E. Alat dan Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan berbahasa anak dan keberhasilan pelaksanaan melalui metode permainan telep kaleng oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah observasi, wawancara, analisis dokumen. Pengumpulan data tersebut dapat dirangkum sebagai pedoman dalam melakukan penelitian. 1. Observasi Observasi atau pengamatan adalah merupakan suatu cara pengumpulan data yang pengisiannya berdasarkan atas pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku anak melalui kebiasaan dan kemampuan-kemampuan dasar anak. Pelaksanaan pengamatan ditujukan kepada semua anak dalam satu kelas. 2. Wawancara Wawancara adalah suatu cara atau metode pengambilan informasi yang diperoleh dari informasi yang sudah ditetapkan. Wawancara dilakukan dengan tanyak jawab secara sepihak tetapi sistematis atas dasar tujuan yang telah ditetapkan bersama. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui sejahu mana kemampuan berbahasa anak. 3. Analisis dokumen Dokumen adalah arsip atau informasi yang disimpan sebagai bukti atau bahan konsultasi, sedangkan metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data, nama siswa serta nilai hasil belajar anak.
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan penelitian ini adalah teknik analisis komparatif dan teknik analisis interaktif. Analisis interaktif, analisis data dilakukan pada awal pembelajaran dan dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan. Teknik analisis data interaktif ada tiga alur kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Analisis komparatif dapat dihitung dengan menggunakan rumus statistik sederhana untuk memperoleh nilai rata-rata peningkatan kemampuan berbahasa anak melalui permainan telepon kaleng ada beberapa tahap: a. Membuat tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan berbahasa anak. b. Menjumlah skor yang dicapai anak. c. Menghitung prosentase peningkatan kemampuan berbahasa anak dengan cara sebagai berikut : 1) Prosentase peningkatan kemampuan berbahasa anak 2) Skor maksimum butir amatan yaitu 4 x 10 = 40 3) Hasil prosentasi diisikan pada tabel tabulasi pada kolom Untuk menentukan keberhasilan dan keefektifan penelitian ini maka dirumuskan indikator kinerja yang digunakan sebagai acuan keberhasilan. Keberhasilan kegiatan penelitian ini akan dapat dilihat dengan adanya peningkatan yang signifikan terhadap kemampuan berbahasa anak dalam metode permainan telepon kaleng meliputi aspek: a. Anak mampu berkomunikasi dengan baik dan sopan. b. Anak mampu berkonsentrasi. c. Anak mampu berkreatif. d. Anak mampu fokus. e. Anak berani menjawab informasi yang didapat. Adapun rincian target rata-rata prosentase pencapaian
keberhasilan setiap siklusnya, yaitu 60% siklus I, pada siklus II 70%, dan pada siklus III 80%. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian, serta paparan hasil penelitian, dapat dijabarkan pembahasan hasil penelitian kemampuan berbahasa anak Kelompok B TK Al-Hidayah II Tanjunganom Grogol Sukoharjo Tahun ajaran 2013/2014 Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam 5 tahap kegiatan: 1) perencanaan tindakan 2) pelaksanaan tindakan 3) pengamatan 4) refleksi 5) indikator kinerja. Pada siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan, siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan dan siklus III dilaksanakan dalam 2 pertemuan dengan alokasi waktu yang sama ±30 menit. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, peneliti melakukan observasi awal untuk mengetahui kondisi yang ada dilapangan. Berdasarkan observasi awal, peneliti menemukan bahwa kemampuan berbahasa anak Kelompok B TK Al-Hidayah II Tanjunganom Grogol Sukoharjo Tahun ajaran 2013/2014 tergolong masih rendah. Peneliti kemudian berkolaborasi dengan kepala sekolah selaku guru kelas Kelompok B TK Al-Hidayah II Tanjunganom Grogol Sukoharjo Tahun ajaran 2013/2014, untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan menggunakan permainan telepon kaleng. Tahap pertama peneliti dan guru kelas menyusun perencanaan untuk prasiklus. Pembelajaran pada pra siklus ternyata masih memiliki beberapa kekurangan oleh karena itu peneliti dan guru menyusun rencana untuk siklus I. Pada siklus I peneliti menggunakan permainan telpon kaleng dalam pembelajarannya yang berbeda pada pertemuan di pra siklus. Ternyata masih ada kekurangan dalam pelaksanaannya. Untuk mengatasi kekurangan tersebut peneliti menyusun perencanaan pembelajaran pada siklus II yaitu, dengan memberikan aturan main, pemberian reward. Kegiatan pada siklus II dilaksanakan dengan kegiatan yang sama pada siklus I tetapi dengan menggunakan sub tema yang berbeda. Pada siklus yang ke II masih belum optimal dalam Pembelajaran maka peneliti menyusun perencanaan pada siklus ke III sama dengan siklus II, dan
kegiatannya dibuat berbeda sehingga anak tidak bosan. Pada siklus I diterapkan pada siklus II dan siklus II diterapkan pada siklus III namun kegiatan pembelajaran dibuat berbeda, bertujuan untuk mengoptimalkan pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi seluruh tindakan diketahui bahwa Kemampuan berbahasa anak mengalami peningkatan dari para siklus sampai siklus III. Siklus I menunjukkan peningkatan dari pra siklus sebesar 43%, pada siklus I sebesar 60%, siklus II sebesar 79% dan siklus III sebesar 87%. Hal itu terjadi karena anak terbiasa mengikuti kegiatan dengan permainan telepon kaleng yang digunakan peneliti dalam pembelajarannya. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelompok B TK Al-Hidayah II Tanjunganom Grogol Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan dengan 3 siklus yaitu, siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan, siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan dan siklus III dilaksanakan 2 pertemuan. Pada setiap siklus dilaksanakan dalam 5 tahap, yaitu: 1) perencanaan tindakan 2) pelaksanaan tindakan 3) pengamatan 4) refleksi 5) indikator kinerja. Kesimpulan hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa penggunaan Permainan telepon kaleng dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak kelompok B TK Al-Hidayah II Tanjunganom Grogol Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014. Perkembangan kemampuan berbahasa anak terjadi setelah guru menerapkan upaya tindakan diantaranya; 1. Penggunaan permainan telepon kaleng dengan sub tema yang berbedabeda. 2. Peneliti membuat Rencana Bidang Pengembangan (RBP) terlebih dahulu 3. agar kegiatan pembelajaran dapat terarah dengan baik dan sesuai tujuan yang kita inginkan.
4. Dalam kegiatan pembelajaran memberikan kesempatan pada anak-anak untuk saling menghargai teman/orang lain, kreatif dengan keinginan dan imajinasinya dapat fokus. 5. Anak didik dapat mengenal permainan-permainan tradisional. Dari hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dengan permainan telepon kaleng mampu meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan prosentase kemampuan berbahasa anak dari sebelum tindakan sampai dengan siklus III yaitu sebelum tindakan mencapai 43%, siklus I mencapai 60%, siklus II mencapai 79%, dan siklus III 87% 2. Permainan telepon kaleng bermanfaat bagi anak untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Dalam hal ini anak dapat tertarik dengan permainan telepon kaleng walaupun permainan tradisional yang mampu meningkatkan kemampuan berbahasa anak. 3. Permainan telepon kaleng keuntungannya yaitu cara pembuatannya pun mudah dan tidak mahal, mengajarkan anak mandiri focus, mengajarkan cara berkomunikasi yang baik dan benar dengan menggunakan permainan telepon kaleng, agar anak dapat menggungkapkan suatu pendapat atau permintaan kepada teman/orang lain dengan sopan baik dan jelas. Mengenalkan kepada anak permainan tradisional. SARAN Bahwa menggunakan permainan telepon kaleng mampu meningkatkan kemampuan berbahasa anak, walaupun permainan yang digunakan sangat sederhana, dan mempunyai pengaruh yang positif terhadap anak. Bahan yang digunakan sangatlah sederhana, murah, dan mudah didapat. Mengajak anak memperkenalkan permainan tradisional ini, walaupun permainannya jadul tidak kalah dengan permainan zaman sekarang, juga dapat digunakan untuk bermain dimanapun.
DAFTAR PUSTAKA Achroni, keen. 2012. Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak Melalui Permainan Tradisional. Jogjakarta: Javelitera Aminudin.1990. pengembangan penelitian kualitatif dalam bidang bahasa dan sastra. Malang: yayasan asah asih asuh. Aqih, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung : Yrama Widya. Arikunto, suharsimi. Dkk. 2996. Penelitian tindakan kelas. Jakarta: bumi aksara. Arikunto, suharsimi. Dkk. 2996. Prosedur penelitian (suatu pendekatan praktik). Jakarta: pt rineka cipta. Dekdikbud. 1996. Metode Khusus Pengembangan Kemampuan Berbahasa di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdikbud. Depdiknas. 2007. Pedoman Pembelajaran Bidang Pengembangan Berbahasa di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Tk dan Sd. Depdiknas. 2009. Peraturan Manteri Pendidikan Nasional Republik Indinesia Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak UsiaDini. Dhieni, Nurbiana. Dkk. 2009. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. http://aa-rudi.blogspot.com/2007/10/peralatan-komunikasi-tradisional-tik.html http://csuryana.wordpress.com/2013/03/25/data-dan-jenis-data-penelitian. diakses 3 april 2014. http://en.wikipedia.org/wiki/tin_can_telephone. Jakarta: Depdiknas Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Tk dan Sd. Marhijanto, Bambang. 1995. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Bintang Timur Surabaya. Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: PT.Rineka Cipta. Nazir, moh. 1995. Metode penelitian. Jakarta: ghalia pustaka.
Siti Aisyah Dkk. (2007) Perkembangan Dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka. Suryana, Cahaya. 2010 Data Dan Jenis Data Penelitian. (Online).