Jalan Ir.Sutami No.36A Surakarta Telp.(0271)

dokumen-dokumen yang mirip
Keywords: granular soil, subbase course, k v, CBR. Kata Kunci: tanah granuler, subbase course, nilai k v, CBR

PENGGUNAAN MATERIAL BATU KAPUR SEBAGAI LAPISAN SUBBASE COURSE PERKERASAN JALAN PADA SUBGRADE TANAH LUNAK DENGAN PERKUATAN PLASTIK DAN GEOSINTETIK

PENGARUH PENAMBAHAN KOLOM PASIR (SAND COLUMN) SEBAGAI PERKUATAN TERHADAP NILAI LENDUTAN PADA TANAH DASAR (SUB GRADE)

Keywords: finite element method, subgrade, limestone, deflection. Kata kunci : metode elemen hingga, tanah dasar, limestone, lendutan.

KAJIAN NILAI MODULUS REAKSI SUBGRADE DAN NILAI CBR BERDASARKAN PENGUJIAN DI LABORATORIUM

PENGARUH PENAMBAHAN KOLOM PASIR (SAND COLUMN) SEBAGAI PERKUATAN TERHADAP NILAI LENDUTAN PADA TANAH DASAR (SUB GRADE)

STUDI PENURUNAN PONDASI TELAPAK DIPERKUAT KOLOM KAPUR DI ATAS PASIR

INVESTIGASI SIFAT FISIS, KUAT GESER DAN NILAI CBR TANAH MIRI SEBAGAI PENGGANTI SUBGRADE JALAN ( Studi Kasus Tanah Miri, Sragen )

Jalan Ir.Sutami No.36A Surakarta Telp

PERENCANAAN PERKERASAN JALAN (Pavement Design) Menggunakan CBR

SKRIPSI. Disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret

gambar 3.1. teriihat bahwa beban kendaraan dilimpahkan ke perkerasan jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

NILAI CBR SOAKED DAN k v SUBBASE COURSE PADA BATU KUNING (DOLOMITE LIMESTONE) DENGAN RASIO PERBANDINGAN AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS

KORELASI CBR DENGAN INDEKS PLASTISITAS PADA TANAH UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PENGARUH UKURAN BUTIR TERHADAP NILAI CBR MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

PENGARUH VARIASI DIAMETER SOIL CEMENT COLUMN SKALA LABORATORIUM UNTUK STABILISASI TANAH LEMPUNG PLASTISITAS TINGGI PADA INDEKS LIKUIDITAS 1 DAN 1.

PENGARUH DRAINASE VERTIKAL DUA ARAH KOLOM PASIR KELOMPOK PADA TANAH LUNAK

Jalan Ir.Sutami No.36A Surakarta Telp

ANALISA PENGGUNAAN TANAH KERIKIL TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH UNTUK LAPISAN KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN RAYA

NILAI CBR UNSOAKED DAN k v SUBBASE COURSE PADA BATU KUNING (DOLOMITE LIMESTONE) DENGAN RASIO PERBANDINGAN AGREGAT KASAR DAN AGREGAT HALUS

DAFTAR ISI. TUGAS AKHIR... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PENGESAHAN PENDADARAN... iii. PERNYATAAN... iv. PERSEMBAHAN... v. MOTTO...

PERBANDINGAN MODULUS REAKSI SUBGRADE BERDASARKAN UJI CBR TERHADAP HASIL UJI BEBAN PELAT (STUDI KASUS: PERENCANAAN PERKERASAN KAKU)

PENGARUH VARIASI KOLOM PASIR SEBAGAI DRAINASE VERTIKAL DUA ARAH PADA TANAH LUNAK

MUH RISTANTO I JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user SKRIPSI

PENGARUH PERSENTASE KADAR BATU PECAH TERHADAP NILAI CBR SUATU TANAH PASIR (Studi Laboratorium)

PENGARUH KADAR LEMPUNG DAN KADAR AIR PADA SISI BASAH TERHADAP NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG KEPASIRAN (SANDY CLAY)

STABILISASI TANAH DASAR ( SUBGRADE ) DENGAN MENGGUNAKAN PASIR UNTUK MENAIKKAN NILAI CBR DAN MENURUNKAN SWELLING

PENGARUH PENAMBAHAN POTONGAN BAN BERSERAT NILON TERHADAP NILAI CBR TANAH LEMPUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

STUDI KAPASITAS DUKUNG PONDASI LANGSUNG DENGAN ALAS PASIR PADA TANAH KELEMPUNGAN YANG DIPERKUAT LAPISAN GEOTEKSTIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Pengaruh Ukuran dan Kedalaman Geotekstil Teranyam Tipe HRX 200 terhadap Daya Dukung Ultimit dan Penurunan Tanah Lempung Lunak

STABILISASI TANAH DASAR ( SUBGRADE ) DENGAN MENGGUNAKAN PASIR UNTUK MENAIKKAN NILAI CBR DAN MENURUNKAN SWELLING

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN PENELITIAN

KINERJA LABORATORIUM LAPIS PONDASI DAN PONDASI BAWAH DENGAN PASIR LAUT SEBAGAI MATERIAL PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUSNYA TESIS MAGISTER

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

KAJIAN PENGGUNAAN PASIR GUNUNG DONGGALA SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA LAPIS PONDASI BAWAH JALAN RAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERILAKU PENAMBAHAN SOIL MIXING COLUMN SEBAGAI PERKUATAN PADA TANAH DASAR (SUBGRADE) LUNAK

Hendra Wahyu, Suherman Sulaiman, Mujiman Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung

PENGARUH KADAR AIR TERHADAP DEGRADASI UKURAN BUTIR MATERIAL CRUSHED LIMESTONE PASCA KOMPAKSI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NAMA PRAKTIKAN : Genta Dewolono Grace Helen Y. T Muh. Akram Ramadan KELOMPOK : R 11 TANGGAL PRAKTIKUM : 17 Maret 2016

PEMANFAATAN LIMBAH SLAG SEBAGAI ALTERNATIF AGREGAT PADA PONDASI PERKERASAN JALAN

PENGGUNAAN SIRTU MALANGO SEBAGAI BAHAN LAPIS PONDASI BAWAH DITINJAU DARI SPESIFIKASI UMUM 2007 DAN 2010

PENGUJIAN NILAI CBR LAPANGANDENGAN DCP (DYNAMIC CONE PENETROMETER)

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (ABU AMPAS TEBU) UNTUK MEMPERBAIKI KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG SEBAGAI SUBGRADE JALAN (059G)

EFEKTIFITAS SEMEN PADA STABILISASI LEMPUNG DENGAN KAPUR AKIBAT PERCEPATAN WAKTU ANTARA PENCAMPURAN DAN PEMADATAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sampel tanah asli di laboratorium didapatkan hasil :

BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

PENGARUH PENAMBAHAN AIR DIATAS KADAR AIR OPTIMUM TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ABU TERBANG

DAFTAR ISI. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Landasan Teori Tanah Dasar (subgrade)... 5

STABILISASI TANAH GAMBUT MENGGUNAKAN CAMPURAN GYPSUM SINTETIS (CaSO4 2H2O) dan GARAM DAPUR (NaCl) DITINJAU DARI PENGUJIAN CBR

PENGARUH GRADASI TERHADAP PARAMETER KOMPAKSI MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

Jalan Ir. Sutami No.36A Surakarta 5716.Telp:

PERILAKU PONDASI TELAPAK YANG DIPERKUAT KOLOM PASIR-KAPUR TERHADAP PEMBEBANAN

PENGARUH KADAR LEMPUNG DENGAN KADAR AIR DIATAS OMC TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG ORGANIK

PENGARUH PENAMBAHAN KOLOM TANAH SEMEN TERHADAP PERPINDAHAN VERTIKAL TANAH DASAR EKSPANSIF SAAT KONDISI MENGEMBANG.

1. Kontruksi Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DR. EVA RITA UNIVERSITAS BUNG HATTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERKUATAN KOLOM PASIR TERHADAP PENURUNAN PONDASI TELAPAK

STUDI SIFAT FISIK TANAH ORGANIK YANG DISTABILISASI MENGGUNAKAN CORNICE ADHESIVE. Iswan 1) Muhammad Jafri 1) Adi Lesmana Putra 2)

V. CALIFORNIA BEARING RATIO

PENURUNAN PONDASI TELAPAK YANG DIPERKUAT KOLOM KAPUR

kelompok dan sub kelompok dari tanah yang bersangkutan. Group Index ini dapat

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. golongan, yaitu : struktur perkerasan lentur (Flexible Pavement) dan struktur

LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA PEMANFAATAN KLELET ( LIMBAH PADAT INDUSTRI COR LOGAM ) SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT PADA BETON KEDAP AIR

PENGARUH VARIASI JUMLAH LAPIS DAN JARAK ANTARLAPIS VERTIKAL GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN LERENG PASIR KEPADATAN 74%

PENGARUH GRADASI TERHADAP NILAI CBR MATERIAL CRUSHED LIMESTONE ABSTRAK

BAB II FAKTOR FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PERENCANAAN PERKERASAN PADA LAPANGAN TERBANG

PENGARUH PERKUATAN KOLOM PASIR TERHADAP PENURUNAN PONDASI TELAPAK BUJUR SANGKAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KADAR AIR TERHADAP TEGANGAN DAN PENURUNAN SUBGRADE TANAH EKSPANSIF PADA MODEL PERKERASAN LENTUR

KUAT TEKAN BEBAS TANAH LEMPUNG BUKIT RAWI DISTABILISASI PASIR DAN SEMEN ANWAR MUDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KORELASI ANTARA HASIL UJI DYNAMIC CONE PENETROMETER DENGAN NILAI CBR

Kajian Peningkatan Daya Dukung Sub Base Menggunakan Pasir Sumpur Kudus

BAB III LANDASAN TEORI

I.Pendahuluan: II.Tinjauan Pustaka III. Metodologi IV. Analisa Data V. Perencanaan Perkerasaan dan Metode Perbaikan Tanah. VI.Penutup (Kesimpulan dan

PENGARUH DRAINASE VERTIKAL SATU ARAH MENGGUNAKAN KOLOM PASIR TERHADAP KECEPATAN PENURUNAN TANAH LUNAK

PENGARUH KEPIPIHAN BUTIRAN AGREGAT KASAR TERHADAP DAYA DUKUNG LAPIS PONDASI AGREGAT KELAS-A

PENGARUH VARIASI GRADASI DAN TINGKAT KEPADATAN TERHADAP NILAI KOEFISIEN DRAINASE DAN KOEFISIEN KEKUATAN RELATIF DARI LAPIS AGREGAT TESIS MAGISTER

KAJIAN PENINGKATAN NILAI CBR MATERIAL LAPISAN PONDASI BAWAH AKIBAT PENAMBAHAN PASIR

BAB 3 METODE PENELITIAN

PEMANFAATAN KAPUR SEBAGAI BAHAN STABILISASI TERHADAP PENURUNAN KONSOLIDASI TANAH LEMPUNG TANON DENGAN VARIASI UKURAN BUTIRAN TANAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Selamat Datang. Tak kenal maka tak sayang Sudah kenal maka tambah sayang

Pengaruh Penambahan Bahan Stabilisasi Merk X Terhadap Nilai California Bearing Ratio (CBR)

PERBAIKAN SUBGRADE DENGAN SERBUK BATA MERAH DAN KAPUR (STUDI KASUS TANAH LEMPUNG TANON SRAGEN )

Transkripsi:

MATERIAL BATU KAPUR SEBAGAI LAPISAN SUBBASE COURSE PADA SUBGRADE TANAH LUNAK DENGAN PERKUATAN PLASTIK DAN GEOSINTETIK Estu Waskita A. 1) Bambang Setiawan 2) Harya Dananjaya H. I. 3) 1) Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2) 3) Dosen, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sebelas Maret Surakarta Jalan Ir.Sutami No.36A Surakarta 57126. Telp.(0271)647069. Email :estuwaskita@gmail.com ABSTRAK Kerusakan perkerasan jalan selain karena faktor cuaca dan kelebihan beban juga dapat disebabkan oleh kualitas struktur lapis pondasi atas (base course), lapis pondasi bawah (subbase course) dan tanah dasar (subgrade). Penelitian ditujukan untuk menganalisis pengaruh ketebalan lapisan subbase course pada subgrade tanah lunak terhadap nilai CBR dan k v. Penelitian dilakukan dengan mensimulasikan struktur lapisan perkerasan jalan di dalam laboratorium. Pengujian CBR dilakukan terhadap lapisan subgrade, sedangkan pengujian plate load test dilakukan pada lapisan subbase course dan base course. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan penambahan ketebalan lapisan subbase course setiap 5 cm mampu meningkatkan k v pada kombinasi lapisan lengkap subgrade+plastik+subbase course+base course berturut-turut sebesar 65%; 12,35%; 7,67%; dan ditambah perkuatan geosintetik meningkatkan nilai k v pada base course berturut-turut sebesar 26,13%; 14,28%; 24,19%. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa dengan penambahan ketebalan lapisan subbase course setiap 5 cm mampu meningkatkan CBR pada kombinasi lapisan lengkap subgrade+plastik+subbase course+base course berturutturut sebesar 145,16%; 33,97%; 87,01%; dan ditambah perkuatan geosintetik meningkatkan nilai k v pada base course berturut-turut sebesar 75,43%; 49,51%; 65,53%. Penambahan geosintetik geotextile woven tipe 250 sebagai perkuatan yang diletakan di antara lapisan subgrade dan subbase course dapat meningkatkan nilai modulus reaksi subgrade (k v) sebesar ± 26,35%. Kata Kunci: tanah lunak; subbase course; batu kapur; CBR; nilai k v ABSTRACT Pavement structure s damage apart because of the weather and overloaded, but it could be also occurred because of its base course, subbase course and subgrade quality. The purpose of this research is to analyze the influence of subbase course thickness on soft soil subgrade to CBR and k v values. The research is conducted by simulating a pavement structure in the laboratory. CBR test is applied to the subgrade, whereas plate load test is applied to subbase course and base course. The research showed that additional of subbase course layer s thickness in every 5 cm could increased k v value on complete combination of subgrade+plastic+subbase course +base course successively amounted 65%;12,35%;7,67%. Samples with additional of geo-synthetic could increased k v value on base course successively amounted 26,13%; 14,28%,; 24,19%. The research also showed that additional of subbase course layer s thickness in every 5 cm could increase CBR value at complete combination of subgrade+plastic+subbase course+base course successively amounted 145,16%; 33,97%; 87,01%. Samples with additional of geo-synthetic could increase CBR value on base course successively amounted 75,43%; 49,51%; 65,53%. The additional of geotextile woven geo-synthetic type 250 as reinforcement which is located between subgrade layer and subbase course could increase the modulus reaction value of subgrade (k v) in amount of ± 26,35%. Keywords: soft soil; subbase course; limestone; CBR; k v 1. PENDAHULUAN Jalan raya masih menjadi prasarana yang penting dalam mendukung transportasi. Namun kondisi jalan raya saat ini sangat tidak bagus karena banyak kerusakan. Penyebab kerusakan jalan adalah karena cuaca, beban yang terlalu berat dan perencanaan desain struktur jalan yang tidak sesuai. Faktor lain yang menyebabkan kerusakan jalan adalah kualitas struktur pondasi jalan dan tanah dasar. Riset yang membahas mengenai performa struktur perkerasan jalan pada tanah dasar lunak masih sedikit. Penelitian ini akan membahas perbandingan mengenai pengaruh ketebalan lapisan subbase course pada tanah dasar (subgrade) lunak dengan perkuatan plastik dan perkuatan geosintetik terhadap parameter nilai California Bearing Ratio (CBR) dan modulus reaksi subgrade arah vertikal (k v). Pengaruh ketebalan subbase course terhadap nilai CBR dan k v akan dianalisis sehingga diperoleh ketebalan subbase course yang efisien. Material batu kapur telah diteliti oleh Negara dan Putra (2010) dalam Bahtiar (2012) mengenai penggunaannya sebagai lapisan subbase course struktur e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juni 2017/710

perkerasan jalan. Irianto (2012) menyimpulkan bahwa model struktur perkerasan jalan yang menggunakan batu kapur sebagai lapisan subbase course memiliki nilai California Bearing Ratio (CBR) dan nilai modulus reaksi subgrade tanah (k) yang cukup baik, sehingga memenuhi syarat untuk dijadikan lapisan subbase course. 2. DASAR TEORI Rumus dasar perhitungan nilai koefisien tanah subgrade (k) untuk plat kaku (Hardiyatmo dkk., 2000) ditunjukan pada Persamaan 2.1. k = p δ (2.1) dengan, k = nilai modulus reaksi subgrade tanah (kn/m 2.m -1 ), p = tekanan (kn/m 2 ), δ = lendutan plat (m). Khanna, dkk. (1976) dalam Irianto (2012) menyebutkan bahwa standar untuk penentuan nilai k adalah tekanan (pressure) yang terbaca saat terjadi penurunan 0,125 cm untuk plat uji diameter 76 cm. Standar dari U.S. Corps of Engineer menyarankan penurunan nilai k berdasarkan lendutan yang terjadi saat tekanan terbaca 0,69 kg/cm 2. Hasil nilai k selanjutnya digunakan sebagai salah satu acuan desain tebal perkerasan. Jika pengujian plate load test dilakukan dengan menggunakan plat berdiameter kurang dari 30 inch (76 cm), maka hasil k yang diperoleh harus disesuaikan dengan Gambar 1. Gambar 1. Hubungan antara diameter plat beban dengan nilai k (Hardiyatmo, 2011 dalam Setiawan, 2015) Pendekatan nilai k secara empiris dapat menggunakan grafik hubungan antara nilai CBR dengan nilai k seperti ditunjukan pada Gambar 2 e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juni 2017/711

Gambar 2 Grafik NAASRA hubungan antara k dan CBR (NAASRA 1987). 3. METODE PENELITIAN Penelitian dimulai dengan melakukan pengambilan material dari setiap quarry. Material subgrade (tanah lunak) dan material subbase course (batuan kapur) berasal dari Miri, Kabupaten Sragen, sedangkan material base course (lapis pondasi kelas A) berasal dari Cepogo, Kabupaten Boyolali. Pengujian index properties dilakukan terhadap material subgrade dan subbase course, kemudian dilakukan pengujian parameter kepadatan terhadap material subgrade. Tahap selanjutnya adalah melakukan persiapan sesuai variasi yang ditentukan. Penelitian ini akan menggunakan delapan variasi ketebalan lapisan subbase course, yakni 5, 10, 15, dan 20 cm dengan perkuatan plastik, kemudian ketebalan 5, 10, 15, dan 20 cm dengan perkuatan geosintetik yang berfungsi sebagai separator dan perkuatan antara lapisan subgrade dan subbase course. Pengujian dilakukan dengan menggunakan satu set alat yang terdiri dari mould uji, adjustable steel frame dan alat pembebanan. Sketsa alat pengujian disajikan dalam Gambar 3, sedangkan contoh proses pengujian disajikan dalam Gambar 4. Rekapitulasi kombinasi lapisan pengujian disajikan dalam Tabel 1. Gambar 3. Sketsa alat pengujian Mechanical jack Load Dial Gauge Proving Ring Deflection dial gauge Vertical Dial Reading Gambar 4. Proses pengujian e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juni 2017/712

Tabel 1. Kombinasi lapisan struktur perkerasan jalan Jenis Tebal Lapisan (cm) Kombinasi Subgrade Subbase course Base course Perkuatan Kombinasi 1 20 5 15 Kombinasi 2 20 10 15 Kombinasi 3 20 15 15 Kombinasi 4 20 20 15 Kombinasi 5 20 5 15 Plastik Kombinasi 6 20 10 15 Plastik Kombinasi 7 20 15 15 Plastik Kombinasi 8 20 20 15 Plastik 3. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil pengujian awal material Hasil pengujian index properties material subgrade dan subbase course disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2. Hasil pengujian index properties material subgrade dan subbase course Jenis Pengujian Hasil Pengujian Water content (w) [ASTM D 2216-98] 58,12 % Specific gravity (Gs) [ASTM D 854-02] 2,2 Persentase Kerikil [ASTM D 422-63] 0 % Persentase Pasir [ASTM D 422-63] 9,82 % Persentase Lanau Lempung [ASTM D 422-63] 90,18% LL [ASTM D 4318-00] 79,76% PL [ASTM D 4318-00] 34,93% PI [ASTM D 4318-00] 44,83% Specific gravity Batu Kapur [ASTM D 854-02] 2,475 Hasil pengujian awal material pada Tabel 2 menunjukan bahwa tanah mengandung kadar air yang besar dan persentase lempung >90%, sehingga tanah bersifat lunak. Untuk memenuhi syarat dalam penelitian ini yaitu tanah lunak sebagai subgrade dengan nilai CBR 2%, tanah ini dikondisikan dengan kadar air 50% kemudian dilakukan pengujian CBR dan didapatkan nilai CBR sebesar 1,28%, sehingga tanah memenuhi syarat sebagai tanah lunak. 3.2 Hasil pengujian CBR lapisan subgrade Pengujian CBR dilakukan terhadap lapisan subgrade setelah dilakukan pemadatan setiap 5 cm hingga mencapai ketebalan 20 cm. Pemadatan secara bertahap ini dimaksudkan untuk mencapai kepadatan yang mendekati kepadatan tanah lunak yang telah diuji di laboratorium. Nilai CBR yang didapat setelah perhitungan akan dikonversi ke nilai k v menggunakan persamaan dari teori elastisitas. Berdasarkan konversi tersebut, didapat nilai k v lapisan subgrade sebesar 7.129,0951 kn/m 3. 3.3 Hasil pengujian plate load test lapisan subbase course dan base course Pengujian plate load test dilakukan secara bertahap sesuai dengan kombinasi lapisan pada Tabel 1. Hasil pengujian plate load test pada lapisan subbase course disajikan dalam Tabel 5. Tabel 3. Hasil pengujian plate load test lapisan subbase course Tebal subbase Nilai k v (kn/m 3 ) course Plastik Selisih (%) 5 cm 23.696,68 28.901,73 21,96 10 cm 26.455,03 32.679,74 23,52 e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juni 2017/713

15 cm 32.679,74 38.759,69 18,60 20 cm 34.482,76 52.631,58 52,63 Berdasarkan pengujian plate load test pada lapisan subbase course, penambahan lapisan subbase course meningkatkan nilai k v secara signifikan. Penggunaan geosintetik pada lapisan antara subgrade dan subbase course juga meningkatkan nilai k v dari penggunaan perkuatan plastik. Peningkatan terbesar terjadi pada lapisan dengan tebal subbase course 20cm, yaitu mengalami peningkatan dari nilai k 34.482,76 kn/m 3 meningkat 52,63% menjadi 52.631,58 dari perkuatan plastik. Perbandingan nilai k v dengan perkuatan geosintetik dan plastik pada pengujian subbase course dapat dilihat pada Gambar 3. Nilai k v (kn/m 3 ) 90.000 80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0 Plastik 5 10 15 20 Ketebalan lapisan subbase course (cm) Gambar 5. Grafik perbandingan nilai k v dengan perkuatan geosintetik dan plastik pada pengujian subbase course Adapun hasil pengujian plate load test lapisan base course disajikan dalam Tabel 6. Tabel 4. Hasil pengujian plate load test lapisan base course Tebal subbase Nilai k v (kn/m 3 ) course Plastik Selisih (%) 5 cm 30.303,03 45.045,05 48,65 10 cm 50.000,00 56.818,18 13,64 15 cm 56.179,78 64.935,06 15,58 20 cm 69.444,44 80.645,16 16,13 Berdasarkan pengujian plate load test pada lapisan base course, penambahan lapisan subbase course juga meingkatkan nilai k v. Peningkatan terbesar terjadi pada lapisan dengan tebal subbase course 10 cm diperkuat plastik yang meningkat sebesar 65% dari nilai k v lapisan dengan tebal subbase course 5 cm. Penambahan geosintetik juga berpengaruh pada peningkatan nilai k v yaitu meningkatkan sebesar 23,49% dari dengan perkuatan plastik. Perbandingan nilai k v dengan perkuatan geosintetik dan plastik pada pengujian base course dapat dilihat pada Gambar 4. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juni 2017/714

Defleksi (mm) 60.000 50.000 Nilai k v (kn/m 3 ) 40.000 30.000 20.000 Plastik 10.000 0 5 10 15 20 Ketebalan lapisan subbase course (cm) Gambar 6. Grafik perbandingan nilai k v dengan perkuatan geosintetik dan plastik pada pengujian base course. 3.4 Pengaruh penambahan geosintetik terhadap terhadap nilai defleksi Hubungan antara ketebalan subbase course terhadap defleksi pelat disajikan dalam Gambar 5. 1,60 1,40 1,20 1,00 0,80 0,60 0,40 0,20 0,00 Plastik 0 5 10 15 20 25 Ketebalan lapisan subbase course (cm) Gambar 5. Hubungan antara ketebalan subbase course terhadap defleksi pelat Berdasarkan Gambar 5, dapat diketahui bahwa semakin tebal lapisan subbase course maka defleksi yang terjadi pada pelat akan semakin berkurang. Hal ini disebabkan karena semakin tebal lapisan perkerasan jalan, maka semakin kaku pula lapisan perkerasan tersebut, sehingga nilai defleksi yang terjadi akan berkurang. 3.5 Hasil pendekatan nilai k v ke nilai CBR Hasil pendekatan nilai k v ke nilai CBR disajikan pada Tabel 7. Tabel 5. Hasil pendekatan nilai k v ke nilai CBR Ketebalan subbase course CBR pada base course (%) CBR pada subbase course (%) Plastik Plastik e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juni 2017/715

5 cm 7,35 3,76 3,53 2,79 10 cm 13,33 9,19 4,19 3,12 15 cm 18,56 12,94 5,59 4,19 20 cm 27,29 20,79 10,54 4,59 Tabel 7 menunjukan bahwa peningkatan ketebalan lapisan subbase course dapat meningkatkan nilai CBR. Tampak bahwa penggunaan perkuatan geosintetik menghasilkan nilai CBR yang lebih besar dari penggunaan plastik sebagai perkuatan lapisan perkerasan jalan. 4. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: a. Tanah lunak yang digunakan memiliki nilai CBR sebesar 0,31% (<3%). Hal ini berarti bahwa tanah lunak tersebut merupakan tanah yang jelek untuk digunakan sebagai lapisan subgrade dalam struktur perkerasan jalan. b. Penambahan geosintetik geotextile woven tipe 250 sebagai perkuatan yang diletakan di antara lapisan subgrade dan subbase course dapat meningkatkan nilai modulus reaksi subgrade (k v) sebesar ± 26,35%. c. pengujian plate load test lapisan base course pada setiap penambahan lapisan ketebalan subbase course sebesar 5 cm meningatkan nilai k v sebesar ±27,59%, d. pengujian plate load test lapisan base course pada setiap penambahan lapisan ketebalan subbase course sebesar 5 cm meningatkan nilai CBR sebesar ±62,32% e. nilai CBR dan nilai k v di dapatkan paling besar pada lapisan kombinasi 4 yaitu subgrade + geosintetik + subbase course 20 cm + base course sebesar 80.645,16 kn/m 3 sedangkan nilai k v paling kecil pada lapisan kombinasi 5 yaitu subgrade + subbase course 5 cm sebesar 23.696,68 kn/m 3, 5. REKOMENDASI Saran untuk penelitian selanjutnya adalah: a. Pengaruh confine (kekangan) mould terhadap sampel perlu diperhitungkan secara jelas. Hal ini untuk meminimalkan pengaruh mould yang ukurannya terlalu kecil sebagai perkuatan tambahan bagi sampel, sehingga reaksi yang timbul hanya diakibatkan oleh sampel saja. b. Variasi dapat dilakukan terhadap material subgrade dan/atau material base course. c. Memperbanyak variasi tiap lapisan agar diperoleh lapisan perkerasan yang lebih optimum. d. Pengujian plate load test dilakukan dengan menggunakan hydraulic jack dan pelat standar (diameter 30 inch). e. Menggunakan separator jenis lain yang berlubang. 6. DAFTAR PUSTAKA Ristanto, M., 2011, Pemanfaatan Batu Kuning (Dolomite Limestone) sebagai Bahan Subbase Course Ditinjau dari Besarnya Nilai k pada Pengujian heavy Compaction dan CBR dalam Kondisi Unsoaked, Skripsi S-1, Program Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Bahtiar, S., 2012, Pengaruh Ketebalan Subbase Course dengan Material Utama Dolomite Limestone serta Penggunaan terhadap Nilai CBR dan k Struktur Perkerasan Jalan, Skripsi S-1, Program Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Irianto, C. R., 2012, Nilai CBR Unsoaked dan k Subbase Course pada Batu Kuning (Dolomite Limestone) dengan Rasio Perbandingan Agregat Kasar dan Agregat Halus, Skripsi S-1, Program Sarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta. Anonim, 2002, Pt T-01-2002-B tentang Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur, Departemen Pekerjaan Umum. American Standard Testing and Material e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juni 2017/716

Setiawan, Bambang. (2015). Perilaku Sistem Cakar Ayam Modifikasi pada Tanah Ekspansif, Disertasi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. e-jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juni 2017/717