FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT KESDAM BANDA ACEH. Mayang Sari 1, Imelda 2

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. persalinan. Untungnya, sebagian besar kasus bersifat ringan. Ia menyerang

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Preeklampsi Di Ruang Bersalin BLU-RSUP. Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan tekanan darah dan proteinuria yang muncul ditrimester kedua

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. seorang wanita, dimana kehamilan merupakan proses fertilisasi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 2012, Angka kematian ibu adalah 395 per kelahiran hidup.

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Gambaran kejadian Hipertensi Gravidarum Berdasarkan Karakteristik di Bidan Ny. Y Kelurahan Sambongpari Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

ANALISIS FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA BERAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG 2013

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan ibu hamil, kurangnya Antenatal Care (ANC), diabetes

Dini Dwi Jayani dan Bambang Kuntarto/ Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan Kejadian Preeklamsi/1-11

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

HUBUNGAN IBU HAMIL PEROKOK PASIF DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSU MEURAXA BANDA ACEH

Hubungan Usia Kehamilan dan Preeklampsia dengan Asfiksia Neonatorum Bayi Baru Lahir di RSUD Ambarawa Kabupaten Semarang

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan penyebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN KEJADIAN PRE EKLAMSIA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT ISLAM KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indikator derajat kesehatan masyarakat, tercermin dalam kondisi angka kematian,

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSIA DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA PONTIANAK TAHUN Telly Katharina*, Katarina Iit*

BAB I PENDAHULUAN. yang terkait dengan kehamilan dan persalinan, dengan kata lain 1400 perempuan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disebabkan langsung oleh kehamilan itu sendiri. Preeklampsia adalah timbulnya

Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS BATURADEN I BANYUMAS

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ARJAWINANGUN TAHUN 2015

GAMBARAN KANDUNGAN PROTEIN DALAM URIN PADA IBU BERSALIN DENGAN PRE EKLAMPSI DI RSUD

HUBUNGAN ANTARA KEHAMILAN SEROTINUS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD INDRAMAYU PERIODE 01 SEPTEMBER-30 NOVEMBER TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN PARITAS DAN RIWAYAT SC DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA PADA IBU BERSALIN DI RSUD ABDOEL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. berada dalam rahim (uterus) mulai dari konsepsi saat bertemunya sel telur

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2014 mencapai 214 per

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. tahun diperkirakan wanita di dunia meninggal sebagai akibat. per kelahiran hidup (Wiknjosastro, 2006).

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN ANTARA IBU HAMIL PRE EKLAMSI DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMSIA DI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2012 OLEH : Ajeng Galuh Wuryandari SST.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PARTUS LAMA DI RUANG KEBIDANAN RSUD IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. merupakan persalinan normal, hanya sebagian saja (12-15%) merupakan

PENELITIAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN TERHADAP HASIL LUARAN JANIN. Idawati*, Mugiati*

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMSI BERAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI RSUD KOTA BEKASI TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. masih tingginya angka kematian bayi. Hal ini sesuai dengan target Millenium

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kurang dari 70/ kelahiran hidup. 1. Secara global, Maternal mortality Ratio (MMR) selama 25 tahun terakhir terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI), sehingga menempatkannya diantara delapan tujuan Millennium

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan wanita. Menurut World Health Organization (WHO), setiap hari

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PRABUMULIH TAHUN 2014

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

HUBUNGAN USIA, GRAVIDA, DAN RIWAYAT HIPERTENSI DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN PREEKLAMSIA DI RSUD WONOSARI TAHUN 2015

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

UMUR DAN PENDIDIKAN IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN BBLR

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian yang dialami ibu selama masa kehamilan masih cukup tinggi di

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMSIA PADA PRIMIGRAVIDA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD CILACAP PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN meninggal dunia dimana 99% terjadi di negara berkembang. 1 Angka

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PLASENTA PREVIA DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG TAHUN 2009

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN PRE-EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEYER I KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. Millenium development goal (MDG) menargetkan penurunan AKI menjadi

PENGARUH USIA KEHAMILAN TERHADAP RISIKO PRE EKLAMSI EKLAMSI PADA KEHAMILAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN LAMANYA PELEPASAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH BERSALIN AL-AMIN DONOYUDAN KALIJAMBE SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

FAKTOR RISIKO KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR (STUDI DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GEYER DAN PUSKESMAS TOROH TAHUN 2011)

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

BAB I PENDAHULUAN. berkembang organ demi organ lengkap dengan segala fungsi masing-masing, dan

ANALISIS MULTILEVEL PENYEBAB BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dunia ini setiap menit seorang perempuan meninggal karena

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia lebih atau sama dengan 35 tahun. Kelompok usia ini sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal.

PENELITIAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL PADA KEJADIAN ABORTUS. Diana Meti*

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU BERSALIN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN

ANALISIS FAKTOR RESIKO YANG TERJADINYA PRE EKLAMPSI BERAT PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari ovulasi, migrasi sperma dan ovum, konsepsi dan pertumbuhan

GAMBARAN UMUR DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RUMAH SAKIT MUHAMADIYAH PALEMBANGTAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. faktor utama mortalitas (Saefudin, 2002). AKI ini menggambarkan jumlah

Jurnal Kebidanan 09 (02) Jurnal Kebidanan http : /

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI POLI KEBIDANAN RUMAH SAKIT KESDAM BANDA ACEH Mayang Sari 1, Imelda 2 x + 41 halaman: 7 Tabel, 1 Gambar dan 7 Lampiran INTISARI Pre eklampsia adalah tekanan darah yang tinggi dan kelebihan kadar protein dalam urin. Ini hanya bisa terjadi selama kehamilan atau segera setelah persalinan. Untungnya, sebagian besar kasus bersifat ringan. Ia menyerang hanya 1 dari 14 Ibu, dan jarang menjadi lebih serius. Bila Pre eklampsia terjadi di minggu-minggu akhir kehamilan, dokter akan mengambil tindakan untuk segera mengeluarkan bayi. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh. Penelitian bersifat analitik dengan pendekatan case control. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang pernah memeriksa kehamilan pada bulan Januari sampai dengan Desember 2012 ke Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh. Untuk kelompok kasus dan kontrol diambil berdasarkan data yang ada di RS Kesdam Banda Aceh. Waktu pengumpulan data dilakukan pada tanggal 5 Agustus 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan melihat buku register pasien di Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda. Selanjutnya dianalisa secara univariat dan bivariat. Hasil Penelitian Ada hubungan umur ibu dengan kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh dengan nilai P=0,000 dan OR=5,745. Tidak ada hubungan paritas dengan kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh dengan nilai P=0,858 dan OR=0,563. Ada hubungan riwayat penyakit dengan kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh dengan nilai P=0,000 dan OR=3,877,Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan umur riwayat penyakit, tidak ada hubungan paritas paritas pengaruh paritas dengan pre eklampsia. Diharapkan bagi Lahan penelitian agar dapat dijadikan sebagai referensi atas data yang telah ada, untuk mengkaji dan mengembangkan informasi khususnya tentang pre eklampsia Kata Kunci Daftar Bacaan : Umur, paritas, riwayat penyakit, pre eklampsia : 30 buku, 1 situs internet PENDAHULUAN Pre eklampsia adalah tekanan darah yang tinggi dan kelebihan kadar protein dalam urin. Ini hanya bisa terjadi selama kehamilan atau segera setelah persalinan. Untungnya, sebagian besar kasus bersifat ringan. Ia menyerang hanya 1 dari 14 Ibu, dan jarang menjadi lebih serius. Bila Pre

eklampsia terjadi di minggu-minggu akhir kehamilan, dokter akan mengambil tindakan untuk segera mengeluarkan bayi. Tapi bila pre-eklamsi terjadi di awal kehamilan, maka dokter akan berusaha memperpanjang kehamilan sampai bayi dianggap telah cukup kuat untuk lahir. Karena salah satu faktor pencetus Pre eklampsia adalah obesitas, sebaiknya Ibu menjalankan pola makan sehat dengan menu seimbang (Erwin, 2009). Tekanan darah tinggi pada ibu hamil menimbulkan dampak bervariasi. Mulai dari yang ringan hingga berat. Misalnya mengganggu organ ginjal ibu hamil, menyebabkan rendahnya berat badan bayi ketika lahir, dan melahirkan sebelum waktunya. Tekanan darah yang tinggi menyebabkan berkurangnya kiriman darah ke plasenta. Sudah pasti ini akan mengurangi suplai oksigen dan makanan bagi bayi. Akibatnya, perkembangan bayi pun jadi lambat, dan memicu terjadinya persalinan dini. Lebih fatal lagi, penyakit ini bisa menyebabkan lepasnya jaringan plasenta secara tiba-tiba dari uterus sebelum waktunya. Pre-eklamsi berakibat fatal jika tidak segera ditindak (Anita, 2007). Arulkumaran A, (2005) melaporkan angka kejadian Pre eklampsia di dunia sebesar 0-13%, di Singapura 0,13-6,6%, sedangkan di Indonesia 3,4-8,5%. Dari penelitian Soejoenoes di 12 RS rujukan pada tahun 1980 dengan jumlah sampel 19.506, didapatkan kasus Pre eklampsia 4,78%, kasus eklamsia 0,51%, dan AKP (Angka Kematian Perinatal 10,88/1000. Penelitian yang dilakukan oleh Soejoenoes pada 2000 di 12 RS Pendidikan di Indonesia, didapatkan kejadian Pre eklampsia-eklamsia 5,30% dengan kematian perinatal 10,83 perseribu (4,9 kali lebih besar dibandingkan dengan kehamilan normal). Kematian ibu memang menjadi perhatian dunia internasional. Organisasi Kesehaatan Dunia (WHO) memperkirakan diseluruh dunia lebih dari 585.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin. Artinya, setiap menit ada satu perempuan yang meninggal. Setelah perdarahan dan infeksi, Diagnosa dini Pre eklampsia dan Eklampsia amatlah penting, yaitu mampu mengenali dan mengobati Pre eklampsia ringan agar tidak berlanjut menjadi Eklampsia. Dan tidak menyebabkan kematian maternal dan perinatal (Mochtar, 2002). Menurut World Health Organization (WHO), salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan janin adalah Pre eklampsia (PE), angka kejadiannya berkisar antara 0,51%-38,4%. Di negara maju angka kejadian Pre eklampsia berkisar 6-7% dan eklampsia 0,1-0,7%. Sedangkan angka kematian ibu yang diakibatkan Pre eklampsia dan eklampsia di negara berkembang masih tinggi. Di negara maju angka kejadian Pre eklampsia berkisar 6-7% dan eklampsia 0,1-0,7%, sedangkan angka kematian ibu yang diakibatkan Pre eklampsia dan eklampsia di negara berkembang masih tinggi. Pre eklampsia salah satu sindrom yang dijumpai pada ibu hamil di atas 20 minggu terdiri dari

hipertensi dan proteinuria dengan atau tanpa edema (Amelda, 2009). Di Indonesia menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia ( SDKI ) tahun 2009 Angka Kematian Ibu ( AKI ) masih cukup tinggi, yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup. (SDKI, 2009). Kejadian Pre eklampsia dikatakan sebagai masalah kesehatan masyarakat apabila Case Fatality Rate (CFR) Pre eklampsia mencapai 1,4 sampai 1,8%. Penyebab preeklampsia belum diketahui sampai sekarang secara pasti, bukan hanya satu faktor melainkan beberapa faktor dan besarnya kemungkinan preeklampsia akan menimbulkan komplikasi yang dapat berakhir dengan kematian. Akan tetapi untuk mendeteksi preeklampsia sedini mungkin dengan melalui antenatal secara teratur mulai trimester I sampai dengan trimester III dalam upaya mencegah preeklampsia menjadi lebih berat. (Manuaba. 2008) Faktor yang berhubungan dengan kejadian pre eklampsia pada ibu hamil diantaranya umur, paritas, riwayat penyakit. Umur seorang wanita pada saat hamil sebaiknya tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Umur yang kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun, berisiko tinggi untuk melahirkan. Kesiapan seorang perempuan untuk hamil harus siap fisik, emosi, psikologi, sosial dan ekonomi (Ruswana, 2007). Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari atau sama dengan 500 gram yang pernah dilahirkan hidup maupun mati. Bila berat badan tak diketahui maka dipakai umur kehamilan, yaitu 24 minggu. (Sarwono, 2005). Riwayat penyakit sebelumnya juga merupakan fsktor terjadinya pre eklampsia pada ibu hamil. Penyakit yang diderita sebelumnya bisa berupa diabetes mellitus, dan hipertensi. Berdasarkan data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2006 tercatat 224 jiwa per 100.000 kelahiran Hidup. Angka kematian ibu yang disebabkan karena Pre eklampsia sebesar 12,8% dan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh tahun 2010 angka kejadian Pre eklampsia sebesar 10,2% (Dinkes Aceh, 2012). METODE PENELITIAN Jenis Penelitian ini merupakan penelitian survey yang bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional Untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh. Populasi pada penelitian ini adalah pasien seluruh ibu hamil yang pernah memeriksa kehamilan pada bulan Januari sampai dengan Desember 2012 ke Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh Pengambilan sampel secara semua ibu yang memeriksa kehamilan dan menderita pre eklampsia untuk kelompok kasus berjumlah 63 orang, sedangkan ibu yang memeriksa kehamilan tidak menderita pre eklampsia untuk kelompok kontrol

berjumlah 63 orang. Untuk kelompok kasus dan kontrol diambil berdasarkan data yang ada di RS Kesdam Banda Aceh Variabel yang diteliti adalah, umur, paritas,riwayat penyakit. Metode pengumpulan data penelitianini menggunakan data skunder. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti 63 orang responden yang mengalami pre eklampsia (control) dan juga pada 60 orang responden yang tidak pre eklampsia (kasus) di Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kejadian Pre Eklampsia Pada Ibu Hamil di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh Tahun 2013 No Kejadian Pre F % Eklampsia Pre Eklampsia Tidak Pre 63 63 50 50 Eklampsia Jumlah 126 100 Sumber: Data Sekunder tahun 2013 Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa ibu yang mengalami kejadian pre eklampsia yaitu sebanyak 63 orang (50%) dan tidak pre eklampsia sebanyak 63 orang (50%) di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. a. Umur Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Ibu di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh Tahun 2013 Umur F % Berisiko 62 49,2 Tidak Berisiko 64 50,8 Jumlah 126 100 Sumber: Data Sekunder Tahun 2013 Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa responden yang umur tidak beresiko yaitu 64 orang ( 50,8%) terhadap kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Banda Aceh.olah ta b. Paritas Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Paritas di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2013 No Paritas F % Primipara Multipara/Grande 70 56 55,6 44 Jumlah 126 100 Sumber: Data Sekunder Tahun 2013 Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa responden yang mempunyai paritas primipara yaitu 70 orang ( 55,6%) terhadap kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. olah t c. Riwayat Penyakit Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Riwayat Penyakit di Poli Kebidanan

Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2013 No Riwayat Penyakit F % Ya Tidak 65 61 51,6 48,4 Jumlah 126 100 Sumber: Data Sekunder tahun 2013 (Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa responden yang mempunyai riwayat penyakit yaitu sebanyak 65 orang (51,6%) terhadap terhadap kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Analisa Bivariat a. Umur dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia Tabel 5.5 Hubungan Umur Dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2013 Pre Eklampsia Umur Pre Eklampsia Tidak Pre Total N Eklampsia o f % f % f % Berisiko 49 79,0 13 21,0 62 100 Tidak 14 21,9 50 78,1 64 100 Berisiko Sumber: Data Sekunder tahun 2013 P OR value 0,000 5,745 Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa dari 62 orang ibu yang umur berisiko ternyata 49 orang (79,0%) mengalami pre eklampsia sedangkan dari 62 orang ibu yang umur tidak berisiko terntaya 50 orang tidak pre eklampsia.ohasil analisis uji chi square test menunjukkan bahwa ada hubungan umur ibu dengan kejadian pre eklampsia (p=0,000) dan umur ibu yang berisiko mengalami pre eklampsia 5,7 kali lebih besar dibandingkan dengan umur ibu yang tidak berisiko di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh.

b. Paritas dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia Tabel 5.6 Hubungan Paritas Dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2013 Paritas Pre Eklampsia Pre Tidak Pre Total N Eklampsia Eklampsia P OR o f % F % f % value Primipara Multipara/ Grande 36 27 51,4 48,2 34 29 48,6 51,8 70 56 100 100 0,858 0,563 Sumber: Data Sekunder tahun 2013 Berdasarkan tabel 5.6 diketahui paritas dengan kejadian pre eklampsia bahwa dari 70 responden yang mempunyai paritas primipara ternyata 36 orang (51,4%) (p=0,858) dan ibu yang mempunyai paritas primipara mempunyai resiko 0,5 kali lebih mengalami pre eklampsia sedangkan dari 56 besar mengalami pre eklampsia responden yang mempunyai paritas dibandingkan dengan ibu yang primipara ternyata 29 orang (51,85) tidak pre eklampsia.ohasil analisis uji chi square multipara/grande di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. test menunjukkan bahwa tidak ada hubungan c. Riwayat Penyakit dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia Tabel 5.7 Hubungan Umur Dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh Tahun 2013 Pre Eklampsia Riwayat Pre Eklampsia Tidak Pre Total No Penyakit Eklampsia P Value OR F % f % f % Ya Tidak 48 15 73,8 24,6 17 46 26,2 75,4 65 61 100 100 0,000 3,877 Sumber: Data Sekunder tahun 2013 Berdasarkan tabel 5.7 diketahui dari 61 orang responden yang tidak bahwa responden dari 65 responden yang mempunyai riwayat penyakit ternyata 48 orang (73,8%) mengalami pre eklampsia dan mempunyai riwayat penyakit ternyata 46 orang (75,4%) tetapi tidak pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam

Iskandar Muda Kota Banda Aceh.oHasil analisis uji chi square test menunjukkan bahwa ada hubungan riwayat penyakit dengan kejadian pre eklampsia (p=0,000) dan ibu yang mempunyai riwayat penyakit 3,8 kali lebih besar mengalami pre eklampsia dibandingkan dengan yang tidak mempunyai riwayat penyakit di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. B. Pembahasan Umur dengan Kejadian Pre Eklampsia Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 62 orang ibu yang umur berisiko ternyata 49 orang (79,0%) mengalami pre eklampsia sedangkan dari 62 orang ibu yang umur tidak berisiko terntaya 50 orang tidak pre eklampsia.ohasil analisis uji chi square test menunjukkan bahwa ada hubungan umur ibu dengan kejadian pre eklampsia (p=0,000) dan umur ibu yang berisiko mengalami pre eklampsia 5,7 kali lebih besar dibandingkan dengan umur ibu yang tidak berisiko di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. Penelitian ini sudah pernah dilakukan oleh Wahyuny (2013) tentang Faktor resiko kejadian preeclampsia di RSKD Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun 2011-201 Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur ibu (p= 0,000 OR 3,734 95% CI: 1,878-7,423); paritas (p= 0,000 OR 3,425 95% CI: 1,731-6,774), pemeriksaan kehamilan (ANC) (p= 0,003 OR 2,729 95% CI: 1,395-5,339) berisiko secara bermakna sedangkan faktor Obesitas (p= 0,417 OR 2,375 95% CI: 0,421-13,392) dan olahraga (p= 0,705 OR 1,563 95% CI: 0,337-7,242) tidak bermakna. Umur adalah determinan yang paling berpengaruh terhadap kejadian preeklampsia (OR = 2,492). Penelitian ini menyarankan ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilannya secara teratur dan rutin untuk meminimalkan risiko kejadian preeklampsia dan kepada petugas kesehatan agar melaksanakan pelayanan antenatal secara maksimal sesuai standard Umur mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah Umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada Umur madya, individu akan lebih berperan penelitian dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju Umur tua, selain itu orang Umur madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada Umur ini. Dua sikap tradisional mengenai jalannya perkembangan selama hidup : semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya. Tidak dapat mengajarkan kepandaian baru kepada orang yang sudah tua karena mengalami kemunduran baik fisik maupun mental. Dapat diperkirakan bahwa IQ akan menurun

sejalan dengan bertambahnya Umur, khususnya pada beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata dan pengetahuan umum. Beberapa teori berpendapat ternyata IQ seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan bertambahnya umur. Menurut asumsi peneliti mayoritas responden yang mempunyai umur berisiko ternyata mengalami pre eklampsia. hal ini menunjukkan bahwa ibu yang sudah mempunyai umur berisiko (<2 0 tahun dan >35 tahun) sangat berisiko terhadap kejadian pre eklampsia, namun tidak semua ibu juga yang mempunyai umur < 20 tahun mengalami pre eklampsia. Paritas dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia Hasil penelitian menunjukka bahwa bahwa dari 70 responden yang mempunyai paritas primipara ternyata 36 orang (51,4%) mengalami pre eklampsia sedangkan dari 56 responden yang mempunyai paritas primipara ternyata 29 orang (51,85) tidak pre eklampsia.ohasil analisis uji chi square test menunjukkan bahwa tidak ada hubungan paritas dengan kejadian pre eklampsia (p=0,858) dan ibu yang mempunyai paritas primipara mempunyai resiko 0,5 kali lebih besar mengalami pre eklampsia dibandingkan dengan ibu yang multipara/grande di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. Penelitian ini sudah pernah dilakukan oleh Rian (2011) tentang Hubungan antara primigravida dengan pre eklampsia di RSU Bhakti Yudha Depok Periode Januari 2006 Desember 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara primigravida dengan pre eklampsia dan primigravida memiliki risiko 2,3 kali lebih besar terkena pre eklampsia dibandingkan dengan multigravida. Paritas 2-3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal. Paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. Primipara dan gravida pada Umur di atas 35 tahun merupakan kelompok risiko tinggi untuk toksemia gravidarum. Kematian maternal akan meningkat tinggi jika sudah menjadi eklamsi (Winkjosastro, 2002). Menurut asumsi peneliti mayoritas responden yang mempunyai paritas primipara ternyata mengalami pre eklampsia. hal ini menunjukkan bahwa ibu yang baru pertama kali mempunyai resiko terhadap kejadian pre eklampsia, ttetapi tidak ibu primipara mengalami kejadian pre eklampsia. 3. Riwayat Penyakit dengan Faktor Resiko Kejadian Pre Eklampsia Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dari 65 responden yang mempunyai riwayat penyakit ternyata 48 orang (73,8%) mengalami pre eklampsia dan dari 61 orang responden yang tidak mempunyai riwayat penyakit ternyata 46 orang (75,4%) tetapi tidak pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam

Iskandar Muda Kota Banda Aceh.oHasil analisis uji chi square test menunjukkan bahwa ada hubungan riwayat penyakit dengan kejadian pre eklampsia (p=0,000) dan ibu yang mempunyai riwayat penyakit 3,8 kali lebih besar mengalami pre eklampsia dibandingkan dengan yang tidak mempunyai riwayat penyakit di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh. Penelitian ini sudah pernah dilakukan oleh Kiswatin (2009) tentang pengaruh pre eklampsia terhadap kejadian persalinan preterm di RSU dr. Soetomo Surabaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu pre eklampsia mempunyai resiko lebih besar dibandingkan dengan ibu yang tidak preeklampsia. Komplikasi persalinan preterm dapat ditangani dengan adanya pelaksanaan deteksi dini pada selama kehamilan berlangsung. Pre eklamsi ialah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa (Winkjosastro, 2002). Eklamsia merupakan serangan konvulsi yang mendadak atau suatu kondisi yang dirumuskan penyakit hipertensi yang terjadi oleh kehamilan, menyebabkan kejang dan koma, (kamus istilah medis, 2001). Pre eklampsia merupakan serangan kejang yang diikuti oleh koma, yang terjadi pada wanita hamil dan nifas (Sarwono, 2006). Menurut asumsi mayoritas responden mempunyai riwayat penyakit ternyata mengalami pre eklampsia, hal ini menunjukkan bahwa ibu yang mempunyai riwayat penyakit lebih besar berisiko mengalami pre eklampsia. pre eklampsia terjadi pada ibu yang sebelumnya mempunyai riwayat penyakit. Kesimpulan Ada hubungan umur ibu dengan kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh dengan nilai P=0,000 dan OR=5,745. Tidak ada hubungan paritas dengan kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh dengan nilai P=0,858 dan OR=0,563. 3. Ada hubungan riwayat penyakit dengan kejadian pre eklampsia di Poli Kebidanan Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh dengan nilai P=0,000 dan OR=3,877 A. Saran Lahan Penelitian Diharapkan bagi lahan penelitian agar dapat menambahkan literature yang berhubungan dengan kejadian pre eklampsia. Jurusan Kebidanan Bagi Jurusan Kebidanan agar dapat menambahkan referensi untuk menambahkan pengetahuan mahasiswa khususnya tentang kejadian pre eklampsia pada ibu hamil.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya Dapat dijadikan bahan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengetahuan ibu dengan kejadian Pre eklampsia khususnya di Bagian Kebidanan dan Penyakit Kandungan. DAFTAR PUSTAKA Amelda, 2009 Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kadar Kolinesterase Pada Perempuan Usia Subur Di Daerah Pertanian. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang Amin, 2009. Preeklamsi ibu hami. http//;www.tempo.co.id/medika /arsip/preeklasia. Diakses pada tanggal 15 Januari 2012 Ananta, 2004. Pre eklampsi Pada Wanita Hamil,, Jakarta: Aneka Ilmu Anita, 2007. Upaya Menurunkan Angka Kesakitan Dan Angka Kematian Ibu Pada Penderita Pre eklampsia dan Eklampsia. Medan: USU Repository. Arikunto, 2003. Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta:Bina. Aksara. Arulkumaran, A, 2005. Antioksidan untuk Mencegah Pre eklampsia, Jakarta: Rhineka Ilmu Arystiawari. 2007. Tips Libatkan Suami Saat Persalinan Remaja. Rosdakarya. Jakarta Bobak, dkk, 2005. Buku Ajar keperawatan maternitas Edisi 4. Jakarta :EGC. Budiarto, 2003. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan: Studi Kasus di Perusahaan Penerbangan X Usahawan, No. 03 Tahun 2010, Maret Chapman, 200 Asuhan Kebidanan Persalinan dan Melahirkan, Buku Kedokteran, Jakarta Cuningham, 2006. Obstetri William Volume 1-2 edisi 2 Jakarta: EGC Dinkes NAD, 2008. Profil Kesehatan. Dinkes Erwin, 2009. Hipentensi Pada Kehamilan dan Pencegahannya, Jakarta: Rhineka Cipta. Mansjoer, 200 Pre eklampsia dan Faktor yang Mempengaruhinya, Semarang: Aneka Ilmu, Manuaba, 2006. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC, 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC Mochtar, 200 Sinopsis Obstetri, Penerbit EGC, Jakarta, 2007. Pedoman Diagnosis dan Terapi RSUD Dr. Soetomo, RSUD Dr. Soetomo Niven, 2000. Psikologi Kesehatan : Pengatar untuk Perawat dan Profesional Kesehatan Lain. Terjemahan Agung Waluyo. Edisi kedua. EGC. Jakarta

Notoatmodjo, 2010. Ilmu Kesehatan masyarakat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama., 2010. Promosi kesehatan teori dan Aplikasi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama., 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama., 2010. Metodologi penelitian kesehatan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Prawirohardjo, 200 Pengobatan Pre eklampsi Berat / Eklampsia, Jakarta: Rhineka Cipta POGI, 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta: EGC. Riduwan, 2003. Dasar-dasar Statistik. Alfabeta, Bandung Rustam, 2008. Penyakit Hipertensi dalam Kehamilan, Jakarta: Rosydakarya Remaja. Sabri & Hastono, 2008. Statistika Penelitian. Pustaka Buana. Bandung Saifuddin, 200 Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Sarwono, 2004. Ilmu Kebidanan, Edisi Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirorahardjo. SDKI, 2009. Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2003/2004. http://www.datastatistikindonesia.com/sdki/. 16 Januari 2013 Shennan & Chappel, 200 Issu Mutakhir Tentang Komplikasi Kehamilan ( Preeklampsia Dan Eklampsia). Available from : http://ridwanamiruddin.files.w ordpress.com/2007/09/currentbaru- preeklamsi.doc. [ Accesed 26 Januari 2013]