IDENTITAS MANUSIA DALAM PUISI IKLAN SABUN MANDI KARYA YUDHISTIRA ARDI NOEGRAHA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang semuanya bersifat imajinatif. Novel adalah karya fiksi yang

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. melalui ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah hasil karya kreatif yang objeknya adalah manusia dan segala alur

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. bahasa siswa, karena siswa tidak hanya belajar menulis, membaca,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Karya sastra tidak mungkin tercipta jika para penulis tidak mempunyai

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

I. PENDAHULUAN. Warna lokal adalah kelokalitasan yang menggambarkan ciri khas dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat dalam suatu karya sastra, karena hakekatnya sastra merupakan cermin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kata merupakan bentuk atau unit yang paling kecil dalam bahasa yang

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

UNSUR INTRINSIK PADA CERPEN MENJELANG LEBARAN, MBOK JAH, DAN DRS CITRAKSI DAN DRS CITRAKSA

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

I. PENDAHULUAN. yang berlangsung sepanjang hari dari zaman ke zaman (Semi, 2002:1). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. materi yang harus diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB I PENDAHULUAN. penikmatnya. Karya sastra ditulis pada kurun waktu tertentu langsung berkaitan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

kemanusiaan, nilai-nilai pendidikan, nilai-nilai kebudayaan dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan berdasarkan gagasan dan pandangan seorang

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pengarang dan psikologi isi hatinya, yang diiringi dengan daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia (Trisman, 2003:12). Karya sastra terdiri atas puisi, prosa, dan drama.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sastra selalu melibatkan pikiran pada kehidupan sosial, moral, psikologi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebuah imitasi. Karya sastra merupakan bentuk dari hasil sebuah kreativitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. sastra ini dapat disamakan dengan cat dalam seni lukis. Keduanya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya mencakup struktur, pesan yang disampaikan, sudut pandang, dan nilai.

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan wujud dari proses imajinatif dan kreatif pengarang.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

Berbahasa dan Bersastr

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

I. PENDAHULUAN. Dalam pembahasan bab ini, peneliti akan memaparkan sekaligus memberikan

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kebudayaan sangat erat. Oleh sebab itu, sebagian besar objek karya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA NOVEL HUJAN DI BAWAH BANTAL KARYA E. L. HADIANSYAH DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Hal ini

MENU UTAMA UNSUR PROSA FIKSI PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan ketat sejak di Hollandsch Inlandsche Scholl (HIS) dan Meer

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah bagi siswa. intelektual, emosional maupun budi pekerti.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

Transkripsi:

IDENTITAS MANUSIA DALAM PUISI IKLAN SABUN MANDI KARYA YUDHISTIRA ARDI NOEGRAHA Irfai Fathurohman, PBSI FKIP Universitas Muria Kudus, Gondangmanis Bae Kudus PO BOX 53 Bae Kudus, Jawa Tengah 59324 email: irfai.fathurohman@umk.ac.id ABSTRAK Identitas manusia merupakan salahsatu unsur yang menjadi subjek dan objek yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan. Aktivitas dan peran manusia dalam menjalani perubahan zaman memiliki peran yang sentral dalam lingkup kehidupan baik di politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan. Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji tentang identitas manusia dari segi isi teks, konteks masyarakat, dan realitas keadaan di masyarakat dalam puisi Iklan Sabun Mandi Karya Yudistira Ardi Noegraha melalui metode yang digunakan yaitu dengan penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis. Kata Kunci: Identitas, Manusia, dan Puisi. PENDAHULUAN Puisi sebagai salahsatu karya sastra memiliki peran yang penting dalam menyuguhkan suatu peristiwa dan problematika kehidupan. Karya sastra tidak terbatas oleh waktu dan keadaan serta dapat menembus batas yang tidak terjangkau oleh manusia. Kekayaan inilah yang menjadikan karya sastra khususnya puisi menjadi salahsatu teks yang penting untuk dikaji serta ditelaah peristiwa yang ada didalamnya. Melalui puisi seseorang dapat memberikan hasrat, dan curahan peristiwa yang terjadi dikehidupannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Sayuti (2015: 18) menjelaskan puisi adalah karya estetis yang memanfaatkan sarana bahasa secara khas. Hal ini sejalan dengan pandangan yang menyatakan bahwa jika suatu ungkapan yang memanfaatkan sarana bahasa itu bersifat luar biasa, ungkapan itu disebut sebagai ungkapan sastra atau bersifat sastrawi. Berbicara tentang fiksi, biasanya kita mengacu pada cerita pendek atau novel; padahal fiksi berarti segala narasi dalam bentuk prosa atau sajak dan merupakan karya imajinatif. Baik drama maupun puisi naratif (mengisahkan cerita) dapat diklasifikasikan sebagai fiksi, seperti juga cerita rakyat, parabel, fabel, legenda, satir dan roman, semua mengandung elemn-elemen fiktif 41

(Pickering dan Hoeper dalam Minderop, 2005: 1). Eksistensi manusia dan kejadian yang melingkupi kehidupan manusia menjadikan suatu zaman menjadi berbeda dengan zaman sebelumnya. Peran serta manusia dalam memberikan eksistensi inilah yang menjadikan peran manusia menjadi subjek dan objek yang tidak dapat dihindarkan. Siswanto (2008: 21) mengemukakan dalam komunikasi sastra, selain harus memerhatikan sistem bahasa, sastrawan juga masih harus memerhatikan sistem sosio-budaya. Meskipun kreativitas dijunjung tinggi dan meskipun sastrawan mempunyai licentia poetica, sastrawan tetap harus memerhatikan sistem sosiobudaya masyarakat (bahasa dan sastra) pembacanya. Licentia poetica adalah kebebasan pengarang untuk menyimpang dari kenyataan, dari bentuk atau aturan, untuk mencapai suatu efek. Semiawan dkk (1999: 7) menjelaskan penemuan berbagai macam bahan serta cara mengolah dan mencampurnya membuka peluang untuk realisasi potensi imajinatid dan elaborasi daya kreasi manusia dengan dipakainya bahan-bahan itu untuk menciptakan berbagai macam patung dan perhiasan dengan nilai artistic (dan finansial) yang sukar diukur tingginya, yaitu seperti yang ditemukan di situs-situs purbakala dari sisa-sisa kebudayaan-kebudayaan besar yang telah disebut di atas. Ini merupakan salahsatu bukti dari manfaat penggabungan kemampuan intelek manusia dengan potensi kreatifnya. Puisi sebagai salah satu karya sastra sekarang ini muncul dengan corak popular dengan membebaskan diri dari ciri puisi itu sendiri. Kebebasan ini menjadikan puisi menjadi menarik dan memiliki ciri yang berbeda dari puisi yang ada sebelumnya. Pemilihan bahasa yang dipakai dalam puisi menjadi bebas tanpa adanya keterikatan yang membatasi pemilihan bahasa sebagai sarana komunikasi antara penulis dengan pembaca. Pada makalah ini peneliti menfokuskan pada puisi berjudul Iklan Sabun karya Yudhistira Ardi Noegraha sebagai bahan kajian. Puisi ini merupakan salahsatu puisi mbeling yang muncul pada tahun 1970an. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologi sastra. Penelitian ini dilakukan dengan mengkaji puisi karya Yudhistira Ardi Noegraha berjudul Iklan Sabun Mandi. Data dan sumber data pada penelitian ini 42

yaitu teks puisi berjudul Iklan Sabun Mandi karya Yudhistira Ardi Noegraha. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis. PEMBAHASAN Pembahasan pada makalah ini terbagi menjadi tiga yaitu isi teks, konteks teks dan realitas keadaan di masyarakat terkait dengan puisi Iklan Sabun Mandi karya Yudhistira Ardi Noegraha. IKLAN SABUN MANDI Ini lain lagi Sabun sekaligus parfum Dipakai orang-orang modern Lha yang nggak modern ya nggak usah pakai Beres. Yang jadi soal adalah Sebab supaya kulit sehat Orang mesti mandi pakai sabun Dan biar wangi ya pakai yang wangi Kalu ada yang emoh sehat Kalau ada yang emoh wangi, ya sudah nggak apa-apa Tapi apa ada? Karya: Yudhistira Ardi Noegraha Jakarta, Pebruari 75. 1. Identitas Manusia dari Segi Isi Teks Manusia selalu ingin tampil berbeda dengan maksud lebih baik dari yang lain. Minimal manusia senang apabila ada yang sama dengan dirinya baik dari segi penampilan (fisik) maupun pola pikir yang dimaksud. Tindakan inilah yang menjadikan manusia cenderung mengikuti gaya hidup dan gaya berpikir hampir sama di zamannya. Pada puisi Iklan Sabun Mandi eksistensi manusia terekam dalam permasalahan manusia dalam meniru, mengamati, dan memproduksi suatu sikap yang ditampilkan oleh seseorang dan mulai mengikuti pesan yang disampaikan orang tersebut. Ini lain lagi//sabun sekaligus parfum//. Analisis ini lain lagi merupakan salahsatu keadaan yang berbeda atau belum wajar. Perbedaan antara orang modern dan orang biasa diibaratkan mampu mengikuti perkembangan zaman namun juga boleh mengikuti aturan kepercayaan yang dimilikinya sehingga diperbolehkan tetap pada keadaan apaadanya. Kehidupan ini diibaratkan dengan sederhana bahwa penggunaan kata //beres// mampu menyelesaikan masalah 43

dengan cepat. Sikap saling menghargai antara satu dengan yang lain dapat tersikapi apabila setiap manusia dapat hidup rukun dan memiliki toleransi yang kuat tanpa membedakan satu dengan yang lain. //Yang jadi soal adalah//sebab supaya kulit sehat//orang mesti mandi pakai sabun//dan biar wangi ya pakai yang wangi//kalu ada yang emoh sehat. Santosa (1993: 96) menjelaskan puisi memfokuskan diri pada bahasa itu sendiri sebagai medianya. Pusat perhatian seorang penyair adalah bahasa sebagai wahana ekspresi. Seorang penyair dapat menggunakan segala macam teknik untuk menjadikan puisi yang sebagus-bagusnya dengan menggunakan bahasa. Pada dasarnya bahasa adalah sistem semiotika primer, yaitu sebelum dipergunakan oleh penyair bahasa sudah merupakan sistem tanda atau sistem semiotika. Hal ini disebabkan bahwa setiap unsur bahasa telah memiliki arti tertentu yang secara konvensional telah disetujui oleh pemakai bahasa tersebut. Jadi, mau tak mau penyair harus patuh dan terikat oleh pemakai bahasa pada masyarakat tertentu. 2. Konteks Masyarakat Masyarakat merupakan salahsatu tempat terjadinya interaksi dan interaksi yang saling berhubungan dan berkepentingan antara satu dengan yang lain. Aktivitas manusia dalam masyarakat penting sebagai bentuk eksistensi manusia dalam menyikapi segala bentuk kegiatan yang ada di masyarakat. Permasalahan yang diungkapkan oleh Yudhistira Ardi Noegraha dalam puisinya berjudul Iklan Sabun Mandi mengungkapkan keadaan di masyarakat tentang adanya keterpaksaan yang terjadi dalam diri manusia dalam mengikuti alur kehidupan dimana ada berbagai tuntutan baik sarana dan prasarana yang perlu dimiliki. Keinginan ini didasari oleh adanya informasi dan berbagai media yang memberikan saran tentang produk yang dapat menjaga, merawat, dan memberikan perbaikan pada diri manusia. Pada puisi Iklan Sabun Mandi menunjukkan peristiwa tentang manusia yang diberikan pilihan penggunaan sabun dengan tujuan kulit lebih sehat, namun pakai sabun saja dikatakan belum cukup masih memerlukan sabun yang dianggap wangi dan memiliki kelebihan yang lain dari sabun biasanya. Hal yang menjadi penekanan adalah jika orang yang diberikan pilihan itu tidak mau mengikuti pilihan yang diberikan oleh penyair maka apakah ada yang tidak ingin sehat dalam kehidupannya, inilah suatu pilihan yang diberikan dalam hidup bahwa apabila ada sesuatu yang ditampilkan lebih baik dari sesuatu 44

yang terjadi pada era sebelumnya masihkah ada yang tidak mau mengikuti saran yang lebih baik. Apabila ada yang ikut dipandang lebih baik namun apabila ada yang tidak mengikuti saran yang lebih baik maka diperbolehkan tidak mengikuti karena pentingnya untuk menghormati setiap pilihan yang dipilih oleh orang lain. 3. Realitas Keadaan di Masyarakat Pengaruh iklan di masyarakat pada era sekarang ini dirasa dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat dalam hal meniru, melakukan, dan memilih salahsatu produk yang ada di masyarakat. Pada puisi berjudul Iklan Sabun Mandi karya Yudhistira Ardi Noegraha memberikan ilustrasi tentang beberapa pilihan yang mau tidak mau pembaca setuju dengan yang persepsi yang diberikan oleh penyair. kecenderungan masyarakat dalam menikmati sesuatu yang instan, cepat, murah, dan mudah didapatkan serta diikuti banyak orang dalam komunitasnya akan menjadi sesuatu yang cepat laku dan diminati. Budaya sekarang ini sudah menuju budaya instan dan praktis dengan segala sesuatu mudah diperoleh baik secara langsung maupun tidak langsung dengan akses digital teknologi. Budaya inilah yang sekarang ini muncul melalui pemilihan bahasa seperti puisi Iklan Sabun Mandi yang memberikan catatan salahsatunya pemilihan sabun mandi yang tidak hanya berfungsi untuk mandi saja namun dapat memiliki fungsi wangi dan memberikan kesehatan kepada penggunanya. Perdebatan mengenai pemilihan sabun yang dalam hal ini bentuk sabun cair hampir mirip dengan parfum merupakan penciri dalam iklan sabun mandi tersebut. Budaya modern selalu diikuti dengan produk yang modern. PENUTUP Manusia memiliki identitas pada dirinya yang mampu menjadikan dirinya berbeda dengan manusia yang lain. Identitas ini dapat berupa karakter, kepribadian, sikap, dan pola hidup yang menjadi gambaran pada kehidupan manusia di zamannya. Melalui teks-teks puisi yang dihadirkan oleh penyair merupakan hasil rekaman kehidupan yang dapat memberikan suatu gambaran tentang hidup dan kehidupan yang dijalani oleh manusia. Pilihan yang diambil oleh manusia sebagai salahsatu konsekuensi keputusan dalam bersikap dan memilih menjadi suatu penciri bahwa manusia selalu menginginkan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Puisi sebagai bagian 45

dalam karya sastra menjadi penting untuk dianalisis baik dari segi instrinsik dan ekstrinsiknya sebagai bentuk gambaran tentang peristiwa yang terjadi di masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Minderop, Albertine. 2005. Metode Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: PT Grasindo. Semiawan Conny R, Putrawan I Made, Setiawan. 1999. Dimensi Kreatif dalam Filsafat Ilmu. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Santosa Puji. 1993. Ancangan Semiotika dan Pengkajian Susastra. Bandung: Angkasa. Sayuti Suminto A. 2015. Puisi sebuah pengantar Apresiasi. Yogyakarta: Ombak. 46