BAB III METODE PENELITIAN. Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui permasalahan tertentu dan mencari jawabannya yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu tujuan untuk memecahkan masalah. Menurut Sugiyono (2013: 3) metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. manusia dapat menggunakan hasilnya, secara umum data yang diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan kegunaan tertentu (Sugiyono,2012:2). Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. peniliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori dan konseptualisme. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, dan konseptualisme. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analisis dan metode verifikatif analisis. Metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menetapkan terlebih dahulu metode penelitian yang akan digunakan. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah menurut Sugiyono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

BAB III METODE PENELITIAN. adanya metode penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran kepada peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Sebuah penelitian, agar mempermudah langkah-langkah penelitian. terlebih dahulu metode penelitian yang akan digunakan.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis, menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat dalam pengambilan data penelitian, sedangkan rumusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tentang manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi yang relevan

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka penulisan skripsi ini penulis mengambil lokasi pada Hotel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

Bab III - Objek dan Metode Penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mencapai suatu tujuanan, sedangkan tujuan dari penelitian adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh Hubungan Industrial terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh biaya total terhadap laba usaha pada PT.

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat di Jalan Balam No. 13 Sukajadi Pekanbaru. Wika Pekanbaru, data-data tersebut menyangkut : 1.

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, sedangkan tujuan dari penelitian adalah mengungkapkan, menggambarkan,

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN Waktu dan tempat penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis mengenai Pengaruh Disiplin Kerja terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dan penelitian kualitatif (Sugiyono, 2003: 13-14).

BAB II METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode bagi suatu penelitian merupakan suatu alat didalam pencapaian suatu tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Menurut Sugiyono (2013:3) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Metode deskriptif menurut Sugiyono (2013: 11) adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan keadaan yang ada pada perusahaan berdasarkan fakta, sifat-sifat populasi berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan kemudian disusun secara sisitematis selanjutnya dianalisis untuk diambil kesimpulannya. Dalam penelitian ini, metode deskriptif digunakan untuk mengetahui dan mengkaji: 1. Bagaimana Motivasi karyawan pada PT. Dapensi Trio Usaha Bandung. 2. Bagaimana Lingkungan kerja non fisik karyawan pada PT. Dapensi Trio Usaha Bandung. 3. Bagaimana kinerja karyawan pada PT. Dapensi Trio Usaha Bandung. Sedangkan metode verifikatif adalah metode yang digunakan untuk mengetahui kebenaran hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik yang bertujuan untuk menguji pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Metode ini 49

50 ditunjukan untuk menjawab pertanyaan pada rumusan masalah ke-4 dan ke-6 yaitu: 4. Seberapa besar pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Dapensi Trio Usaha Bandung. 5. Seberapa besar pengaruh lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja karyawan pada pada PT. Dapensi Trio Usaha Bandung. 6. Seberapa besar pengaruh motivasi, lingkungan non fisik terhadap kinerja karyawan pada PT. Dapensi Trio Usaha Bandung. 3.2 Definisi variabel dan Operasional Variabel Penelitian Menjelaskan tentang jenis variabel kemudian variabel-variabel tersebut dioperasionalisasikan berdasarkan sub-variabel atau dimensi, indikator, ukuran dan skala pengukuran. Adapun penjelasan lebih lanjut mengenai definisi variabel dan pengoperasionalisasikannya dijelaskan pada bagian dibawah sebagai berikut. 3.2.1 Definisi Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2013:38). Berdasarkan judul penelitian yang diambil, yaitu Pengaruh Motivasi kerja dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja karyawan pada pada PT. Dapensi

51 Trio Usaha Bandung. maka terdapat tiga variabel yaitu dua variabel independen (X1 dan X2) serta satu variabel dependen (Y) dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Variabel bebas (independen) Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat (dependen), baik pengaruh postif maupun negative (Ghozali, 2011:6). Variabel ini disebut juga variabel awal atau variabel oksogen atau variabel penyebab (Ghozali, 2011) Variabel penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah: a. Motivasi (X1) M.c Clelland yang dikutip oleh Malayu S.P. Hasibuan (2012:281), menyatakan bahwa : Motivasi merupakan cadangan energi potensial yang dimiliki seseorang untuk dapat digunakan dan dilepaskan yang tergantung pada kekuatan dorongan serta peluang yang ada dimana energi tersebut akan dimanfaatkan oleh karyawan karena adanya kekuatan motif dan kebutuhan dasar, harapan dan nilai insentif. b. Lingkungan Non Fisik Wursanto (2011:41), menyatakan bahwa : Lingkungan non fisik sesuatu yang menyangkut segi psikis dari lingkungan kerja. Sedangkan Menurut Sedarmayanti (2013:26), menyatakan bahwa Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan

52 atasan maupun hubungan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan. 2. Variabel Terikat (Dependen) Variabel terikat (Dependen) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independen). Variabel ini disebut variabel akhir atau variabel endogen atau variabel akibat (Ghozali, 2011:6). Dalam penelitian ini peneliti menetapkan kinerja karyawan (Y) sebagai variabel terikat atau dependen. Kinerja karyawan menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2011:67) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikannya. 3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Operasionalisasi variabel dilakukan dengan cara menjelaskan pengertian konkrit dari setiap variabel tersebut, sehigga dimensi indikator dan pengukuran dapat dilakukan. Untuk lebih jelasnya operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

53 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Konsep variabel Dimensi Indikator Ukuran Pernyataan kuesoner Mengembang kan Kreatifitas mengembang kan Saya ingin Mengembangkan kreatifitas diri Motivasi Kerja (X 1 ) motivasi merupakan cadangan energi potensial yang dimiliki seseorang untuk dapat digunakan dan dilepaskan yang tergantung pada kekuatan dorongan serta peluang yang ada dimana energi tersebut akan dimanfaatkan oleh karyawan karena adanya kekuatan motif kebutuhan dasar, harapan dan nilai insentif. (Mc Clelland dalam Malayu S.P Hasibuan, 2012 : 162) Kebutuhan akan prestasi Kebutuhan akan afiliasi Kebutuhan akan kekuasaan Antusias untuk berprestasi tinggi Sense of belonging Sense of importance Sense of achievmant Sense of participation Memiliki kedudukan yang terbaik Menggerakan kemampuan demi mencapai kreativitas Antusias untuk berprestasi Tinggi Sense of belonging sense of importance sense of achievmant sense of participation memiliki kedudukan yang terbaik menggerakan kemampuan demi dalam bekerja Saya sangat antusias untuk berprestasi tinggi di perusahaan tempat saya bekerja Saya ingin menjadi orang yang selalu diterima oleh orang lain di tempat saya bekerja Saya ingin dihormati dalam bekerja Saya ingin selalu maju dan tidak pernah gagal dalam menjalankan pekerjaan Saya ingin ikut serta dalam kegiatan yang diadakan oleh perusahaan saya selalu berusaha memiliki kedudukan yang terbaik di perusahaan Saya berupaya menggerakan seluruh kemampuan

54 kekuasaan mencapai kekuasaan dalam bekerja Lingkungan Kerja Non Fisik (X 2 ) Sesuatu yang menyangkut segi psikis dari lingkungan kerja Wursanto (2011:47) Kinerja Karyawan (Y) Kinerja adalah hasil secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam Lingkungan kerja non fisik Kualitas Kerja Suasana kerja Perlakuan yang baik Rasa aman Hubungan yang harmonis Kemampuan Keterampilan Hasil kerja Suasana kekeluargaan ditempat kerja Perlakuan yang baik antara sesama rekan kerja Perlakuan yang adil yang diberikan atasan kepada bawahan perlindungan dari PHK komunikasi yang baik antar sesama rekan kerja komunikasi dengan atasan kemampuan mengerjakan pekerjaan mengerjakan pekerjaan kesesuaian hasil kerja dengan Saya merasakan suasana kekeluargaan di tempat kerja Saya diperlakukan yang baik oleh rekan kerja Saya mendapatkan perlakuan yang adil dari atasan Di perusahaan ini saya sudah dijamin pasti tidak di PHK Hubungan Komunikasi dengan sesama rekan kerja saya terjalin dengan baik Hubungan Komunikasi dengan atasan saya terjalin dengan baik saya mampu mengerjakan pekerjaan sesuai yang ditetapkan oleh perusahaan Saya terampil dalam melaksanakan pekerjaan Saya dapat mencapai hasil kerja yang baik sesuai dengan

55 melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. (Anwar Prabu Mangkunegara 2011 : 75) Kuantitas Kerja Kerjasama Tanggung jawab Waktu dalam bekerja Pencapaian target Jalinan kerja sama Kekompakan Hasil kerja Mengambil keputusan perintah waktu dalam bekerja pencapaian target menjalin kerjasama dengan rekan kerja kekompakan dalam bekerja sama dengan rekan kerja rasa tanggung jawab pada hasil kerja tanggung jawab saat mengambil keputusan Inisiatif kemandirian kemandirian untuk menyelesaika n pekerjaan yang diperintahkan saya selalu tepat waktu dalam mengerjakan tugas Saya selalu mencapai target pekerjaan dalam menyelesaikan pekerjaan Saya selalu menjalin kerja sama dengan rekan kerja dengan baik Saya selalu kompak dalam bekerjasama dengan rekan kerja Saya bertanggung jawab pada setiap hasil kerja yang diperintahkan Saya bertanggung jawab pada pekerjaan saat pengambilan keputusan Saya selalu berinisiatif mengerjakan tugas sesuai kemampuan sebelum diperintah pimpinan Berdasarkan pada tabel 3.1 di atas secara keseluruhan menggunakan skala interval. Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak satu data dengan data yang lain dengan bobot nilai yang sama.

56 3.3 Populasi dan Sampel Populasi dan sampel dalam suatu penelitian perlu ditetapkan dengan tujuan agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang diharapkan. Adapun pembahasan mengenai populasi dan sampel sebagai berikut. 3.3.1 Populasi Populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai karakteristik yang sama dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua konsep dasar, populasi sebagai keseluruhan data, baik nyata maupun imajiner, dan sampel, sebagai bagian dari populasi yang digunakan untuk melakukan inferensi (pendekatan/penggambaran) terhadap populasi tempat berasal. Populasi menurut Sugiyono (2013:117), adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh karyawan di PT. Dapensi Trio Usaha Bandung. Yang berjumlah 70 orang. 3.3.2 Sampel Pengertian sampel menurut Sugiyono (2013:73) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil dari populasi tersebut harus betul-betul representati ve (mewakili). Ukuran sampel merupakan banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu populasi. Dalam penelitian ini maka diambil sampel dari populasi yang ada dengan Rumus, Sebagai berikut : n = N 1 + ne 2

57 n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi e 2 = Batas toleransi kesalahan Jadi : 70 n = = 60 1 + 70 (0,05) 2 Jadi, (N) = 70 karyawan, sedangkan n = 60 Pada penelitian ini jumlah sampel sebanyak 60 orang dengan batasan kesalahan 5%. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono 2013). Dengan menggunakan teknik sampling insidental. Sampling insidental adalah teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara kebetulan atau adanya faktor yang tidak disengaja (spontanitas). Artinya dalam menentukan sampel dilakukan saat peneliti bertemu dengan siapa saja yang bisa dijadikan sampel penelitian, dengan melihat kebetulan yaitu memang orang tersebut dipandang cocok untuk dijadikan sampel (responden). 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Menurut Sugiyono (2013:137), dalam memperoleh data dapat dilakukan beberapa teknik pengumpulan data yaitu: 1. Data Primer

58 Pengumpulan data primer dilakukan dengan melakukan pengamatan atau survei langsung di PT. Dapensi Trio Usaha Bandung. sebagai objek penelitian. Tujuan penelitian lapangan ini adalah untuk memperoleh data yang lebih jelas dan akurat. Adapun data yang diperoleh meliputi: a. Wawancara Wawancara secara langsung antara peneliti dengan karyawan yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Wawancara dilakukan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada karyawan yang bersangkutan sehingga diharapkan dapat memperoleh data yang lebih jelas. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah karyawan di PT. Dapensi Trio Usaha Bandung. b. Observasi Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung di lokasi penelitian yaitu di PT. Dapensi Trio Usaha Bandung. c. Kuesioner Kuesioner atau daftar pertanyaan yaitu dengan cara membuat daftar pertanyaan yang kemudian disebarkan pada para responden secara langsung sehingga hasil pengisiannya akan lebih jelas dan akurat. Peneliti menyebarkan kuisioner kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan yang menyangkut dengan Motivasi Kerja, Lingkungan kerja non fisik dan kinerja karyawan.

59 2. Data Sekunder Data ini merupakan pendukung yang berhubungan dengan penelitian yang diperoleh dari: 1. Sejarah, literatur dan profil di PT. Dapensi Trio Usaha Bandung 2. Buku-buku yang berhubungan dengan variabel penelitian 3. Jurnal dan hasil penelitian terdahulu yng berhubungan dengan topik permasalahan yang diteliti. 4. Studi kepustakaan yaitu pengumpulan data dengan cara mengkaji dan menelaah berbagai bahan bacaan dan literatur yang erat hubungannya dengan penelitian. 3.5 Uji Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian. Jumlah instrumen penelitian tergantung jumlah variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Selain itu instrumen penelitian memegang peran penting dalam penelitian kuantitatif karena kualitas data yang digunakan dalam banyak hal ditentukan oleh kualitas instrumen yang dipergunakan. Berikut ini beberapa pengujian yang akan digunakan dalam uji instrumen penelitian.

60 3.5.1 Uji Validitas Uji validitas menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dikumpulkan oleh peneliti. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau ketepatan suatu alat ukur (Sugiyono, 2013:384). Teknik uji yang digunakan adalah teknik korelasi melalui koefisien korelasi Product Moment. Skor ordinal dari setiap item pertayaan yang diuji validitasnya dikorelasikan dengan skor ordinal keseluruhan item. Jika koefisien korelasi tersebut positif, maka item tersebut dinyatakan valid, sedangkan jika negatif maka item tersebut tidak valid dan akan dikeluarkan dari kuisioner atau diganti dengan pernyataan perbaikan. Untuk mencari nilai validitas dari sebuah item kita akan mengkorelasikan skor item tersebut dengan total skor item-item dari variabel tersebut. Apabila korelasi diatas 0,3 maka dikatakan item tersebut memberikan tingkat kevalidan yang cukup, sebaiknya apabila nilai korelasi dibawah 0,3 maka dikatakan item tersebut kurang valid. Metode korelasi yang digunakan adalah person product moment sebagai berikut: 1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang diukur. 2. Melakukan uji coba skala pengukuran tersebut pada sejumlah responden. 3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban. 4. Menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi product person yaitu:

61 r = n( XY) - ( X)( Y) [n( x 2 ) - ( x) 2 ][n( Y) 2 - ( Y) 2 ] Dimana: r =Koefisien korelasi n =Jumlah sampel X =Jumlah skor item Y =Jumlah total skor jawaban x 2 =Jumlah kuadrat skor item Y 2 =Jumlah kuadrat total skor jawaban XY =Jumlah perkalian skor jawaban suatu item dengan total skor Angka yang diperoleh harus dibandingkan dengan standar nilai korelasi validitas, nilai standar dari validitas adalah sebesar 0,3. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada nilai standar maka pertanyaan tersebutt valid (Signifikan). 3.5.2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya (dapat diandalkan) atau dengan kata lain menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tersebut tetap konsisten jika dapat dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama. Menurut

62 Sugiyono (2013: 130) menyatakan bahwa uji reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pernyataan. Untuk uji reliabilitas digunakan metode Alpha, hasilnya bisa dilihat dari nilai Alpha Cronbach. hasil peneitian reliabel terjadi apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Dimana instrumen dibagi menjadi dua kelompok. r AB= r = (n AB) - (A B) [n( A 2 ) - ( A) 2 ][n( B 2 ) - ( B) 2 ] Keterangan: r AB =Korelasi Pearson Product Moment A =Jumlah total skor belahan ganjil B =Jumlah total skor belahan genap A 2 =Jumlah kuadrat skor belahan genap B 2 =Jumlah kuadrat skor belahan ganjil AB =Jumlah perkalian skor jawaban belahan ganjil dan genap Apabila korelasi 0,7 atau lebih maka dikatakan item tersebut memberikan tingkat reliabel yang cukup tinggi, namun sebaliknya apabila nilai korelasi dibawah 0,7 maka dikatakan item tersebut kurang reliabel.

63 Kemudian koefisien korelasinya dimasukan kedalam rumus Spearman Brown: r = 2r b 1 + r b Keterangan: r =Koefisien korelasi 2r b =Korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua batas reliabilitas minimal 0,7. Setelah di dapat nilai reliabilitas (r hitung ) maka nilai tersebut dibandingkan dengan r tabel yang sesuai dengan jumlah responden dan taraf nyata dengan ketentuan sebagai berikut: Bila r hitung > r tabel : Instrumen tersebut dikatakan reliabel Bila r hitung < r tabel : Instrumen tersebut dikatakan tidak reliabel 3.6 Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis verifikatif yang dapat membantu dalam mengolah, menganalisis dan mengiterpretasikan data yang diteliti. 3.6.1 Metode Analisis yang Digunakan Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul (Sugiyono 2013: 147). Pengolahan data dilakukan dengan cara data yang telah dikumpulkan, diolah dan disajikan dalam bentuk tabel. Metode penelitian ini menggunakan skala Likert. Skala Likert menurut Sugiyono (2013:

64 93) yaitu skala yang digunakan untuk megukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Kemudian data yang diolah dari hasil pengumpulan kuisioner diberi bobot dalam setiap alternatif jawaban. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dengan demikian, penulis membuat pertanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh data atau keterangan dari responden yang merupakan karyawan PT. Dapensi Trio Usaha bandung. Dimana alternatif jawaban diberikan nilai 5, selanjutnya nilai dari alternatif tersebut dijumlahkan menjadi lima kategori pembobotan dalam skala Likert sebagai berikut: Tabel 3.2 Skala Model Likert No Skala Pertanyaan Positif 1 Sangat Setuju (SS) 5 2 Setuju (S) 4 3 Kurang setuju (KS) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: (Sugiyono, 2013:94) Mengacu pada ketentuan tersebut, maka jawaban dari setiap responden dapat dihitung. Skornya yang kemudian skor tersebut ditabulasikan untuk menghitung validitas dan relibilitasnya.

65 3.6.2 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan tetang ciri-ciri dari variabel penelitian. Dalam penelitian, peneliti menggunakan analisis deskriptif atau variabel independen dan dependennya yang selanjutnya dilakukan pengklasifikasian terhadap jumlah total skor reponden. Dari jumlah skor jawaban responden yang diperoleh kemudian disusun kriteria penilaian untuk setiap item pertanyaan. Untuk mendeskripsikan data dari setiap variabel penelitian dilakukan dengan menyusun tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui apakah tingkat perolehan nilai (skor) variabel penelitian masuk kedalam kategori : sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju. Untuk menetapkan skor rata-rata maka jumlah jawaban kuisioner dibagi jumlah-jumlah pertanyaan dikalikan jumlah reponden. Untuk lebih jelas berikut cara perhitungannya: P Jawaban Kuisioner pertanyaan X Responden =Skor rata-rata Setelah diketahui skor rata-rata, maka hasil tersebut dimasukan kedalam garis kontinum dengan kecenderungan jawaban responden akan didasarkan pada nilai rata-rata skor yang selanjutnya akan dikategorik pada retang skor sebagai berikut ini: r = ST - SR K 5-1 r = = 0,8 5 Dimana:

66 R =Rentang/skala ST =Skor jawaban tertinggi SR =Skor jawaban terendah K =Kategori Secara kontinum dapat digambarkan sebagai berikut: STB TB KB B SB 1 1.8 2,6 3,4 4,2 5 3.6.3 Analisis Verifikatif Gambar 3.1 Garis Kontinum Analisis verifikatif adalah suatu penelitian yang ditunjukkan untuk menguji teori dan penelitian akan coba menghasilkan informasi ilmiah baru yakni status hipotesis yang berupa kesimpulan apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak (Sugiyono, 2013:54). Dalam menggunakan analisis verifikatif dapat menggunakan beberapa metode sebagai berikut: 3.6.3.1 Analisis Regresi Linier Berganda

67 Penelitian ini digunakan analisis regresi linier berganda, karena penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Motivasi (X1) lingkungan non fisik (X2) terhadap kinerja karyawan (Y). Menurut Sugiyono (2013:13) analisis regresi linier berganda adalah hubugan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2) dengan variabel dependen (Y). Persamaan regresi linier ganda dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut: Y= α + b1x1+ b2x2 + e Dimana: Y α b X1 X2 e = Variabel dependen, yaitu kinerja karyawan = Konstanta = Koefisien regresi = Motivasi kerja = lingkungan non fisik = Standar error 3.6.3.2 Analisis Korelasi Berganda Analisis korelasi berganda merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan antara variabel (X1), (X2) dan (Y). Dengan rumus yang digunakan sebagai berikut: R = JK regresi Y 2 Dimana:

68 R =Koefisien Korelasi Berganda JK regresi =Jumlah Kuadrat Y 2 =Jumlah Kuadrat Total Korelasi Untuk mencari JK regresi dihitung dengan menggunakan rumus: JK regresi =b 1 X 1 Y + b 2 X 2 Y Dimana: X1Y = X1Y - ( X1)( Y) n X2Y = X2Y - ( X2)( Y) n Untuk mencari Y 2 menggunakan rumus sebagai berikut: Y 2 = Y 2 - ( Y) 2 n yaitu: Berdasarkan nilai r yang diperoleh maka dapat dihubungkan -1 < r< 1 a. Apabila r=1, artinya terdapat hubungan antara variabel X1,X2 dan variabel Y. b. Apabila r=-1, artinya terdapat hubungan antara variabel negatif c. Apabila r=0, artinya tidak terdapat hubungan korelasi

69 Interpretasi terhadap hubungan korelasi atau seberapa besarnya pengaruh variabel-variabel tidak bebas, digunakan pedoman yang dikemukakan Sugiyono (2013: 184) seperti tertera pada tabel berikut: Tabel 3.3 Taksiran Besarnya Koefisien Korelasi Interval Koefisien Hubungan 0,00-0,199 Sangat Rendah 0.20-0,399 Rendah 0,40 0,599 Sedang 0,60 0,799 Kuat 0,80 1.000 Sangat kuat (Sumber : Sugiono, 2013: 184) 3.6.3.3 Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada atau tidak pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja karyawan, secara simutan dan parsial. Uji hipotesis untuk korelasi ini dirumuskan dengan hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H 1 ). 1. Pengujian hipotesis secara simultan (Uji F) Pengujian ini menggunakan Uji F dengan langkah-langkah sebagai berikut : a. Merumuskan hipotesis H0 : β1, β2 = 0

70 artinya tidak terdapat pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja karyawan. H1 : β1, β2 0, artinya terdapat pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja karyawan. b. Menentukan tingkat signifikan, yaitu 5% atau 0,05 dan derajat bebas (db) = n k 1, untuk mengetahui daerah F tabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. c. Menghitung nilai F hitung untuk mengetahui apakah variabel-variabel koefisien korelasi signifikan atau tidak. Dengan rumus sebagai berikut : F = R 2 / K (1 R 2 )(n K 1) Keterangan: R 2 = Koefisien korelasi ganda yang telah ditentukan K = Banyaknya variabel bebas N = Ukuran sample F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel (n-k-1) = Derajat Kebebasan d. Dari perhitungan tersebut maka akan diperoleh distribusi F dengan pembilang (K) dan dk penyebut (n-k-l) dengan ketentuan sebagai berikut : Tolak H0 jika F hitung F tabel Terima H0 jika F hitung F tabel H1 diterima (signifikan) H1 ditolak (tidak signifikan) 2. Pengujian hipotesis secara parsial (Uji t)

71 Hipotesis parsial diperlukan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Apakah hubungan terdapat saling mempengaruhi atau tidak. Hipotesis parsial dijelaskan ke dalam bentuk statistik sebagai berikut : a. H0 : β 1 = 0, Tidak terdapat pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja karyawan b. H1 : β 1 0, Terdapat pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja karyawan c. H0: β 2 = 0, Tidak terdapat pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Terhadap Kinerja d. H1 : β 2 0, Terdapat pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik terhadap kinerja karyawan Kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan rumus Uji t dengan taraf signifikan 5% atau dengan tingkat keyakinan 95% dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : n = jumlah sampel r = nilai korelasi parsial t = r n - ( k + 1) 1 r 2 selanjutya hasil hipotesis t hitung dibandingkan dengan t tabel dengan ketentuan sebagai berikut : Jika t hitung t tabel, H0 diterima dan H1 ditolak Jika t hitung t tabel, H0 ditolak dan H1 diterima

72 3.6.3.4 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah data untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y. nilai R 2 adalah nilai nol dan satu. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan. 1. Analisis koefisien determinasi simultan Untuk melihat seberapa besar pengaruh X 1 dan X 2 (variabel independen) terhadap variabel (dependen), bisanyanya dinyatakan dalam bentuk persen (%) Rumus koefisien determinasi simultan sebagai berikut : Kd = R 2 x 100% Keterangan: Kd = Koefisien determinasi R 2 = kuadrat dari koefisien ganda 2. Analisis koefisien determinasi parsial Koefisien determinasi parsial digunakan untuk menentukan besaran pengaruh salah satu variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara parsial. Rumus untuk menghitung koefisien determinasi parsial yaitu : Kd = B x Zero Order x 100% Keterangan: B = Beta (nilai standardized coeffecients) Zero Order = Matrik korelasi variabel bebas dengan variabel terikat Dimana apabila : Kd Kd = 0, berarti pengaruh variabel X terhadap Y lemah = 1, berarti pengaruh variabel X terhadap Y kuat

73 3.7 Rancangan Kuesioner Kuisioner adalah instrumen pengumpulan data atau informasi yang dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pernyataan. Penyusunan kuesioner dilakukan dengan harapan dapat mengetahui variabel-variabel apa saja yang menurut responden merupakan hal yang penting. Kuesioner ini berisi pernyataan mengenai variabel motivasi kerja dan lingkungan kerja non fisik terhadap kinerja, sebagaimana yang tercantum pada operasionalisasi variabel. Kuesioner ini bersifat tertutup, dimana pernyataan yang membawa responden ke jawaban alternatif yang sudah ditetapkan sebelumnya. Sehingga responden tinggal memilih pada kolom, yang sudah disediakan. 3.8 Lokasi dan Waktu Penelitian penulis melakukan penelitian di PT. Dapensi Trio Usaha Bandung yang berlokasi di JL. PH.H. Mustofa No 72 Bandung. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan April 2017 sampai dengan selesai.