FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN METODE EDUTAINMENT

PEDOMAN TRANSLITERASI. Penulisan Transliterasi Arab-latin dalam penyusunan Tesis ini

BAGI SISWA KELAS IV MI AL-MUJAHIDIN GUMALAR ADIWERNA TEGAL.

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

PENERAPAN CONTEKSTUAL TEACHING AND LEARNING

UPAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENERAPKAN METODE ROLE PLAYING

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Oleh : ROFIQOH N I M:

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Biologi. Oleh:

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Oleh:

DAFTAR ISI. Pedoman Translitrasi... Abstraks...

FUNGSI LABORATORIUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 4 MAGELANG

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

S K R I P S I. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Biologi.

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. PENGESAHAN...iii. PERSEMBAHAN... iv. MOTTO... v. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI... Halaman PERSETUJUAN... i SURAT PERNYATAAN... PENGESAHAN... ABSTRAKSI... PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN... KATA PENGANTAR...

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal Dimensi Komunikasi Interpersonal C. Komitmen Organisasi

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... MOTTO... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR GRAFIK... xiv

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN ORANG TUA ASPEK KEAGAMAAN DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN SISWA KELAS X SMA WALISONGO SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SKRIPSI. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR TRANSLITERASI... x

PENGARUH DZIKIR IKLIL TERHADAP KESADARAN DIRI MASYARAKAT NELAYAN JAMA AH AL-KHIDMAH DESA MORODEMAK KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK

STUDI KOMPARASI PERILAKU KEBERAGAMAAN ANTARA SISWA MA NEGERI KENDAL DENGAN SISWA SMA NEGERI 1 KALIWUNGU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

DAFTAR ISI. Halaman BAB II STUDI TOKOH. A. Pengertian Studi Tokoh B. Profil Tokoh... 30

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA GURU DI SD ISLAM HIDAYATULLAH BANYUMANIK SEMARANG TAHUN

STUDI KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN S{ALAT. KELAS VII MTs HIDAYATUS SYUBBAN KARANGROTO GENUK SEMARANG TAHUN 2017

STRATEGI DAKWAH KULTURAL SUNAN KALIJAGA (DESKRIPTIF ANALISIS)

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR SANTRI TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN MENGHAFAL AL-QUR AN SANTRI PONDOK PESANTREN AL-AZIZ LASEM REMBANG

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR GAMBAR... PEDOMAN TRANSLITERASI... ABSTRAK INDONESIA... ABSTRAK ARAB...

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat. guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam. Ilmu Pendidikan Islam. Oleh : MASLIHATUN NI MAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2013

STUDI KOMPARASI ANTARA AKHLAK ANAK NON TKI DAN TKI DI MTs NU 06 SUNAN ABINAWA PEGANDON KENDAL

KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH MANAHIJUL HUDA PENGGUNG DESA NGAGEL KEC. DUKUHSETI KAB. PATI TAHUN

PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN DALAM MENINGKATKAN COPING STRESS NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS I KEDUNGPANE SEMARANG

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Biologi. Oleh: MAKSUN NIM:

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK DI SMP N 1 WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Islam

PENGARUH PENGUASAAN MATERI AQIDAH AKHLAK TERHADAP PERILAKU SOSIAL SISWA KELAS V MI ISLAMIYAH BULUSARI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... MOTTO.. PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI..

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Matematika.

DAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TRANSLITERASI...

MAKNA MITOLOGI AHAD WAGE DI DESA JRAGUNG KECAMATAN KARANGAWEN KABUPATEN DEMAK

PELAKSANAAN MATA PELAJARAN PAI DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS II SD NEGERI LEMPUYANG KABUPATEN DEMAK

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TRANSLITRASI..

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PADA MATA PELAJARAN AL-QUR AN HADITS DI MA MA AHID KUDUS TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. Oleh :

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN POSTER SESSION

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

PENGARUH PENGAMALAN PAI TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS PESERTA DIDIK SMA N 1 DEMPET KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2015/2016

POLITIK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (Analisis Materi Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Turunannya)

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... REKOMENDASI PEMBIMBING... NOTA DINAS... HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. BAB II PERILAKU KONSUMEN PADA PERUSAHAAN JASA A. Pemasaran Pengertian Pemasaran... 23

HUBUNGAN PENGUASAAN MATERI SISTEM EKSKRESI DENGAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PRAKTIKUM KELAS XI IPA DI MADRASAH ALIYAH FUTUHIYYAH 2 MRANGGEN SKRIPSI

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG PENDIDIKAN KELUARGA TERHADAP KARAKTER SISWA KELAS IVB DI MIN SUMURREJO KOTA SEMARANG TAHUN AJARAN 2015 / 2016

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BACA TULIS AL-QUR AN MATERI POKOK IDGHOM BIGHUNNAH MELALUI PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. Oleh :

PENGARUH PENERAPAN TA ZIR TERHADAP KEDISIPLINAN SANTRI PUTRI DALAM MENAATI PERATURAN DI PONPES AL-IMAN PURWOREJO

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA MENGENAI VARIASI GAYA MENGAJAR GURU DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI MAN KENDAL

STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus di MTs Taqwal Ilah Tungu Meteseh Tembalang Semarang)

STRATEGI HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN CITRA SEKOLAH DI SMP NU 07 BRANGSONG KENDAL

ETOS KERJA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERSPEKTIF AL QUR AN SURAT AT- TAUBAH AYAT 105

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU AL-QUR AN HADITS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI MAN SEMARANG 1 TAHUN PELAJARAN

METODE REHABILITASI NON-MEDIS DI RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA H. MUSTAJAB PURBALINGGA DALAM PANDANGAN TASAWUF

TESIS. Diajukan sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Magister Studi Islam. Oleh : MUHAMADUN NIM :

PENGARUH PENGALAMAN KERJA TERHADAP KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIOLOGI MADRASAH ALIYAH DI KABUPATEN GROBOGAN TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Tarbiyah Jurusan PGMI

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING DALAM. MEMBENTUK KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS VII DI M.Ts. N.U 08 GEMUH KENDAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH GAYA BELAJAR AUDITORIAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI MA SILAHUL ULUM ASEMPAPAN PATI TAHUN PELAJARAN

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY DAN INQUIRY

PENGARUH MODALITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PAI SISWA KELAS IV-V SD SIDOREJO 03 BRANGSONG KENDAL SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Oleh : SITI SURYANI NIM:

ANALISIS KRITIS KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT DALAM BUKU PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN SEKOLAH SKRIPSI

Oleh : KHOERODIN NIM

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PERNYATAAN... PERSEMBAHAN... NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING... PENGESAHAN TESIS... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

PENGESAHAN. Telah dimunaqasyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Agama Islam Universitas Wahid Hasyim Semarang pada tanggal : Semarang, 22 januari 2016.

PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH AL-ISLĀMIYAH WITTHAYA MULNITHI PROVINSI PATANI SELATAN THAILAND (TINJAUAN MATERI DAN METODE) SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN HUKUMAN (TA ZIR) TERHADAP AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-RIZQI BABAKAN LEBAKSIU TEGAL

PEMIKIRAN POLITIK ISLAM MENURUT AHMAD HASSAN DALAM PERSPEKTIF POLITIK ISLAM INDONESIA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

SKRIPSI. Oleh : UMI ROSYIDAH NIM :

STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN ISLAM DALAM MENARIK MINAT MASYARAKAT DI MAN KENDAL

TESIS. Disusun Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Magister (S.2) Manajemen Pendidikan Islam

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VISUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK SISWA MI AL FADLIL WARUKARANGANAYAR PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh: FITRI DARMIYATI NIM: 093111394 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011

PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Fitri Darmiyati NIM : 093111394 Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya. Semarang, 6 Juni 2011 Saya yang menyatakan, Fitri Darmiyati NIM: 093111394 ii

KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH Alamat: Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang Telp.(024) 7601295 PENGESAHAN Naskah skripsi dengan: Judul : Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Visual Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi Tahun Pelajaran 2010/2011. Nama : Fitri Darmiyati NIM : 093111394 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Program Studi : Pendidikan Agama Islam Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Semarang, 14 Juni 2011 DEWAN PENGUJI Ketua Sekretaris Drs. Jasuri, M. Si. NIP. 19671014 199403 1 005 Penguji I Siti Tarwiyah, S.S. M. Hum NIP. 19721108 199903 2 001 Penguji II Dr. Suja i, M. Ag Dr. Muslih, M.A. NIP. 19700503 199603 1 003 NIP. 15027692 600000 1 000 Pembimbing Nadhifah, M.S.I. NIP. 19750827 200312 2 003 iii

NOTA PEMBIMBING Semarang, 6 Juni 2011 Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu alaikum wr.wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi naskah skripsi dengan : Judul : Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Visual Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi Tahun Pelajaran 2010/2011. Nama : Fitri Darmiyati NIM : 093111394 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Program Studi : Pendidikan Agama Islam Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu alaikum wr.wb Pembimbing I Nadhifah,M. S.I. iv

ABSTRAK Judul : Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Visual Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi Tahun Pelajaran 2010/2011. Nama : Fitri Darmiyati NIM : 093111394 Dalam penelitian ini penulis memiliki rumusan masalah; apakah ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan media pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi Tahun Pelajaran 2010 / 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis varian regresi dan analisis uji t. Subyek penelitian sebanyak 60 responden, menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan metode observasi, metode interview, metode kuesioner, dan metode dokumentasi untuk mencari informasi mengenai responden. Data tentang penggunaan media pembelajaran berbasis visual, diperoleh melalui angket. Berdasarkan data angket yang diperoleh penggunaan media pembelajaran berbasis visual termasuk kategori sedang dengan nilai mean 38,81666667. Prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dilihat dari nilai rapot semester 1 tahun pelajaran 2010/2011. Berdasarkan data yang diperoleh, prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak termasuk kategori sedang dengan nilai mean 77,08333333. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil F reg yaitu 12,65983685, maka F reg ini lebih besar dari F tabel (0,01: 7,08 dan F tabel (0,05): 4,00. Kesimpulan yang dapat diambil adalah ada pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji t-test diperoleh t hitung = 3,37, maka t hitung ini lebih besar dari t tabel (0,05: 2,00) dan (0,01 : 2,66). Jadi dapat disimpulkan hipotesis null ditolak dan Ha diterima. Ini berarti ada pengaruh yang signifikan penggunaan media pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar. v

MOTTO ãπtø.f{$# y7š/u uρù&tø%$# @,n=tã ô ÏΒ z ΣM}$# t,n=y{ t,n=y{ Ï%!$# y7în/u ÉΟó $Î/ ù&tø%$# Λs> ètƒóοs9$tβ z ΣM}$# zο =tæ ÉΟn=s)ø9$Î/ zο =tæ Ï%!$# 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q. S. al Alaq/96: 1-5) 1 1 Departemen Agama RI, Al Qur an Al Karim dan Terjemah, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1996), hlm. 479. vi

PERSEMBAHAN Karya penelitian ini saya persembahkan kepada: Suamiku tercinta Ary Hermawan yang telah mencurahkan kasih sayang dan dukungannnya serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan studi ini. Ayahanda dan Ibunda tersayang yang telah mendoakan dan memberi motivasi sehingga penulis menyelesaikan studi ini. vii

TRANSLITERASI Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No.0543 b/u/1987 tertanggal 10 September 1987 yang ditanda tangani pada tanggal 22 Januari 1988. I. Konsonan Tunggal Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan ا Alif a ب ba b Be ت ta t Te ث sa s s (dengan titik di atas) ج jim j Je ح h}ã h} ha (dengan titik di bawah) خ Khã kh ka dan ha د Dal d De ذ z\al z zet (dengan titik di atas) ر ra r Er ز z\ z Zet س Sin s Es ش Syin sy es dan ye ص s}ãd s es (dengan titik di bawah) ض d}ad d de (dengan titik di bawah) ط t}a t te (dengan titik di bawah) ظ z}a z zet (dengan titik di bawah) ع ain koma terbalik (di atas) غ Gain g Ge viii

ف Fa f Ef ق Qaf q Qi ك Kaf k Ka ل Lãm l El م Min m Em ن Nun n En و Wau w We ه ha h Ha ء Hamzah Apostrop ي ya y Ye II. Konsonan Rangkap Konsonan rangkap yang disebabkan oleh syaddah ditulis rangkap. Contoh: = nazzala نز ل = bihinna بهن III. Vokal Pendek Fathah ( ) ditulis a, kasrah ( ) ditulis i, dan dammah ( ) ditulis u. IV. Vokal Panjang Bunyi a panjang ditulis ã, bunyi i panjang ditulis î, dan bunyi u panjang ditulis ũ, masing-masing dengan tanda penghubung ( - ) di atasnya. Contoh: 1. Fathah + alif ditulis ã. فلا ditulis falã. 2. Kasrah + ya mati ditulis î. تفصيل ditulis tafs}îl. 3. Dammah + wawu mati ditulis ũ. اصول ditulis us}ũl. V. Fokal Rangkap VI. Fathah + ya mati ditulis ai. الزهيلي ditulis az-zuhayli. 1. Fathah + wawu ditulis au. الدولة ditulis ad-daulah. ix

VII. Ta marbutah di akhir kata 1. Bila dimatikan ditulis ha. Kata ini tidak diperlakukan terhadap kata Arab yang sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia seperti salat, zakat dan sebagainya kecuali bila dikehendaki kata aslinya. بداية المجتهد Contoh: 2. Bila disambung dengan kata lain (frase), ditulis t. ditulis Bidayah al-mujtahid. VIII. Hamzah 1. Bila terletak di awal kata, maka ditulis berdasarkan bunyi vokal yang mengiringinya. Seperti ان ditulis inna. 2. Bila terletak di akhir kata, maka ditulis dengan lambang apostrof ( ). Seperti شيء ditulis syai un. 3. Bila terletak di tengah kata setelah vokal hidup, maka ditulis sesuai dengan bunyi vokalnya. Seperti رباي ب ditulis rabã ib. 4. Bila terletak di tengah kata dan dimatikan, maka ditulis dengan lambang apostrof ( ). Seperti تا خذون ditulis ta khuz\ũna. IX. Kata Sandang alif + lam 1. Bila diikuti huruf qamariyyah ditulis al. البقرة ditulis al-baqarah. 2. Bila diikuti huruf syamsiyyah, huruf l diganti dengan huruf syamsiyyah yang bersangkutan. النساء ditulis an-nisã. X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat Dapat ditulis menurut bunyi atau pengucapannya dan menurut penulisannya. al-furũd}. ditulis z\awil furũd} atau z\awi ذوى الفروض as-sunnah. ditulis ahlussunnah atau ahlu اهل السنة Dalam skripsi ini dipergunakan cara pertama. x

KATA PENGANTAR Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya. Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan bahwa skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Dr. Suja i, M,Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, beserta staf yang telah memberikan pengarahan dan pelayanan dengan baik selama masa penelitian. 2. Ibu Nadhifah,M.S.I., selaku pembimbing yang telah berkenan memberikan waktu, bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini 3. Segenap Pegawai Akademik IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan layanan dan bimbingan kepada penulis untuk meningkatkan dan mengembangkan Ilmu Pengetahuan. 4. Suamiku tercinta yang selalu mendukung penulis dalam penyusunan skripsi ini. 5. Orang tuaku yang selalu mengasihi dan mendo akanku. 6. Keluarga Madrasah Ibtidaiyah Al Fadlil Warukaranganyar yang selalu mendukung penulis. 7. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi motivasi dan tempat bertukar pikiran dalam proses penulisan skripsi ini. xi

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini. Kepada semua, penulis mengucapkan terima kasih, turut serta do a semoga budi baik semuanya diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan balasan berlipat ganda dari Allah SWT. Amiin. Akhirnya, semoga apa yang telah penulis rencanakan dan penulis kerjakan mendapat ridla Allah SWT dan dapat bermanfaat bagi seluruh ummat pada umumnya dan diri penulis khususnya. Semarang, 14 Juni 2011 Penulis. xii

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN KEASLIAN... ii PENGESAHAN... iii NOTA PEMBIMBING... iv HALAMAN ABSTRAK... v HALAMAN MOTO... vi HALAMAN PERSEMBAHAN... vii HALAMAN TRANSLITERASI... viii KATA PENGANTAR... xi DAFTAR ISI... xiii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 5 BAB II: LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka... 6 B. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Visual... 8 1. Pengertian Media Pembelajaran... 8 2. Macam-macam Media Pembelajaran... 10 3. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran... 10 4. Ciri-ciri Media Pembelajaran... 11 5. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran... 12 6. Media Pembelajaran Berbasis Visual...13 C. Pengertian Prestasi Belajar... 18 1. Pengertian Hasil Belajar... 18 2. Faktor yang Mempengaruhi Belajar... 24 D. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak... 27 E. Rumusan Hipotesis... 35 xiii

BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 36 B. Waktu dan Tempat Penelitian... 36 C. Populasi dan Sampel Penelitian... 36 D. Variabel dan Indikator Penelitian... 37 E. Pengumpulan Data Penelitian... 38 F. Analisis Data Penelitian... 40 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian... 44 1. Data Hasil Peneltian...44 2. Analisis Data Hasil Peneltian...50 B. Pembahasan Hasil Penelitian... 61 C. Keterbatasan Penelitian... 61 BAB V : PENUTUP A. Simpulan... 63 B. Saran... 64 DAFTAR KEPUSTAKAAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri di mana guru atau dosen dan siswa / mahasiswanya bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa / mahasiswa, kurangnya minat dan kegairahan, dan sebagainya. 1 Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah dengan penggunaan media pembelajaran secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar,karena fungsi media dalam kegiatan tersebut di samping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. 2 Proses belajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi yaitu penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran / media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran / media dan penerima pesan adalah komponen komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum. Sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain ataupun penulis buku dan produser media. Salurannya adalah media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru. 3 1 Basyiruddin M. Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, ( Jakarta : Ciputat pers, 2002 ), Cet.1. hlm. 13. 2. Basyiruddin M. Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, hlm. 13. 3 Arief S. Sadiman, et. al., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya, ( Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2009 ), hlm. 11. 1

Ada beberapa faktor yang menjadi pemghambat atau penghalang proses komunikasi yaitu hambatan psikologis, seperti minat, sikap, pendapat, kepercayaan, intelegensi, pengetahuan dan hambatan fisik seperti kelelahan, sakit, keterbatan daya indera dan cacat tubuh. 4 Dua jenis hambatan yang lain adalah hambatan kultural seperti perbedaan adat istiadat, norma norma sosial, kepercayaan dan nilai nilai panutan; dan hambatan lingkungan yaitu hambatan yang ditimbulkan situasi dan kondisi keadaan sekitar. 5 Pada mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan pembelajaran, yaitu sebagai sarana untuk mendorong motivasi belajar siswa, memperjelas, dan mempermudah konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serap. Kemudian dengan adanya pengaruh tehnologi, lahirlah berbagai alat peraga audiovisual yang menekankan pada penggunaan pengalaman yang konkret untuk menghindari verbalisme. 6 Banyak media pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran, salah satunya adalah media pembelajaran visual, dimana dengan media pembelajaran visual ini dapat membantu memudahkan siswa dalam memahami pelajaran. Media pembelajaran visual bisa dibuat guru dengan biaya murah, lain halnya media audio visual yang memerlukan peralatan dengan biaya mahal. Levie & Lentz ( 1982 ) mengemukakan fungsi media pengajaran, khususnya media visual, yaitu (a) fungsi atensi, (b) fungsi afektif, (c) fungsi kognitif, dan (d) fungsi kompensatoris. 7 Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi 4 Arief S. Sadiman, et. al., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya., hlm. 13. 5. Arief S. Sadiman, et. al., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya, hlm. 13. 6 Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta : CV. Misaka Galiza, 2003 ), Cet. I, hlm. 117. 7 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, ( Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2003 ), Cet. V, hlm. 16. 2

pelajaran. 8 Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar ( atau membaca ) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras. 9 Fungsi kognitif visual terlihat dari temuan temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar. 10 Fungsi kompensatoris bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. 11 Aqidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan dengan pengenalan dan penghayatan terhadap al asma al husna, serta penciptaan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak terpuji dan adab islami melalui pemberian contoh contoh perilaku dan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari. Secara substansial mata pelajaran aqidah akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan al akhlakul karimah dan adab Islami dalam kehidupan sehari hari sebagai manifestasi dari keimanannya kepada Allah, Malaikat malaikat - Nya, kitab kitab - Nya, rasul rasul Nya, hari akhir, serta Qada dan Qodar. 12 Mata pelajaran aqidah akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya 8 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 16. 9 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 17. 10 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 17. 11 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 17. 12 Abdul Kholiq, Analisis Kurikulum Madrasah ( Mata Pelajaran Akidah Akhlak ), ( Semarang : Kementerian Agama RI Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010 ), Cet. I, hlm. 38. 3

yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang aqidah akhlak islam. 13 Pada umumnya peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah berusia 7 11 tahun. Pada rentang usia ini perkembangan kognitif pada tahap konkret operasional.anak anak dalam rentang usia 7 11 tahun baru mampu berpikir sistematis mengenai benda benda dan peristiwa - peristiwa konkret. 14 Untuk itu diperlukan media pembelajaran khususnya media berbasis visual. Dengan media ini materi yang abstrak bisa dikonkretkan, juga dapat menarik perhatian peserta didik. Media pembelajaran berbasis visual digunakan dalam proses belajar mengajar di MI Al Fadlil Warukaranganyar dengan tujuan menarik perhatian siswa dan mengkongkretkan materi pelajaran yang bersifat abstrak. Demikian pula materi mata pelajaran aqidah akhlak yang bersifat abstrak, maka dibutuhkan media berbasis visual. Maka penulis ingin meneliti pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis visual tersebut terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka penulis mengadakan penelitian berjudul : Pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi tahun pelajaran 2010 / 2011 B. Rumusan Masalah Setiap masalah penelitian sering dijumpai adanya permasalahan, di mana masalah yang perlu dihadapi. Rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut : Apakah ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan media pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi Tahun Pelajaran 2010 / 2011. 13 Khaeruddin, et. al., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) Konsep dan Implementasinya di Madrasah, ( Jogjakarta : Nuansa Aksara, 2007 ), Cet. I, hlm. 179. 14 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2008 ), Cet. XIV, hlm. 73. 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi tahun pelajaran 2010 / 2011. 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan agar memberi manfaat baik secara praktis, teoritis, maupun kebijaksanaan. a. Secara Praktis 1) Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan praktis di bidang penelitian dan pengalaman langsung penggunaan media berbasis visual serta pengaruhnya terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak. 2) Bagi peserta didik dapat memberikan sikap positif dan meningkatkan pemahaman materi mata pelajaran aqidah akhlak. 3) Bagi guru sebagai bahan masukan untuk menggunakan media pembelajaranyang efektif dan efisien sehingga prestasi belajar khususnya mata pelajaran aqidah akhlak dapat meningkat. 4) Dapat memberikan motivasi kepada para pendidik, dan pembaca yang concern dalam dunia pendidikan supaya lebih dapat kreatif dan inovatif. b. Secara Teoritis 1) Pengembangan terhadap teori tentang fungsi media pembelajaran. 2) Bagi pemerhati pendidikan sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan. c. Secara Kebijaksanaan Bagi sekolah / madrasah khususnya MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi, dapat memberikan masukan supaya mempergunakan media pembelajaran dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. 5

BAB II KAJIAN UMUM TENTANG PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VISUAL PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK A. Kajian Penelitian yang Relevan Dalam kajian pustaka ini terdiri atas penelitian terdahulu yang relevan dengan penulisan skripsi sebagai bahan perbandingan, penulis akan mengkaji beberapa penelitian terdahulu untuk menghindari kesamaan obyek dalam penelitian. 1. Penelitian yang dilakukan oleh Atik Yuli Suryani NIM : 02-4385 mahasiswa STAIMUS, Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas V SD Negeri 02 Warukaranganyar Purwodadi Tahun Pelajaran 2007/2008, Tujuan Penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar pendidikan agama islam siswa kelas V SD Negeri 2 Warukaranganyar Purwodadi. Hasil penelitian ini adalah adanya pengaruh yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa Pendidikan Agama Islam kelas V SD Negeri 02 Warukaranganyar. Ini dibuktikan dengan hasil perhitungan rxy diperoleh koefisien korelasi (r hitung ) = 0,469 dan setelah dikonsultasikan dengan tabel signifikan 5 % untuk N: 30, nilai rxy product moment (rtabel) = 0,361. Jadi r hitung lebih besar dari r tabel. 2. Penelitian yang dilakukan Ali Nurwakit NIM:10710469 SETIA-WS Semarang, Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Perilaku Keagamaan di MI Al Fadlil Warukaranganyar, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh antara Pendidikan Agama Islam dalam membentuk perilaku keagamaan siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. Hasil penelitiaan ini adalah adanya pengaruh yang signifikan pendidikan agama islam terhadap perilaku 6

keagamaan di MI Al Fadlil Warukaranganyar. Ini dibuktikan dengan hasil perhitungan rxy diperoleh koefisien korelasi (r hitung ) = 0,355 dan setelah dikonsultasikan dengan tabel signifikan 5 % untuk N= 57 nilai rxy product moment (rtabel) = 0,260. Jadi r hitung lebih besar dari r tabel. 3. Penelitian yang dilakukan Muhammad Habaib NIM : 3104102, Efektifitas penggunaan media pembelajaran visual dalam meningkatkan hasil belajar fisika materi pokok gerak lurus ( studi pada siswa kelas X MA YPPA Cipulus Wanayasa Purwakarta ). Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui sejauhmana efektifitas penggunaan media pembelajaran visual terhadap hasil belajar mata pelajaran fisika materi gerak lurus pada siswa kelas X MA YPPA Cipulus Wanayasa Purwakarta. Hasil penelitian ini adalah hasil tes yang telah dilakukan diperoleh rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen pre test adalah 61,43 dan post test adalah 89,30 sedangkan kelompok kontrol pre test adalah 62.48 dan post test adalah 85,38. Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji perbedaan rata-rata pihak (uji t-test) yaitu pihak kanan diperoleh t hitung = 1,781 dan t tabel =1,67 karena t hitung > t tabel berarti H o ditolak, terlihat bahwa hasil belajar kedua kelompok tersebut berbeda secara signifikan/nyata. Maka dapat dikatakan bahwa penggunaan media pembelajaran visual lebih efektif daripada pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar fisika materi gerak lurus di MA YPPA Cipulus Wanayasa. Selain meningkatkan hasil belajar siswa, pembelajaran menggunakan media visual juga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam bertanya, menjelaskan, dan berdiskusi untuk menyelesaikan suatu masalah. 4. Penelitian yang dilakukan Lathifatus Sa idah NIM :3104009, Efektivitas Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe STAD terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta Didik pada Materi Perbandingan Semester Ganjil Kelas VII MTs. NU Salafiyah Demak Tahun Pelajaran 2008/200. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD terhadap hasil belajar matematika peserta didik MTs NU Salafiyah Demak. Hasil penelitan ini adalah bahwa pembelajaran cooperative learning tipe STAD dapat 7

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perbandingan sehingga hasil belajar siswa yang diajar dengan cooperative learning tipe STAD lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa yaitu rata-rata siswa kelas eksperimen = 67,25 sedangkan rata-rata siswa kelas kontrol = 57,75. B. Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Visual 1. Pengertian Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara (وساي ل) atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. 1 Media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan audien ( siswa ) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar. 2 Salah satu pengertian media adalah yang diungkapkan oleh Gerbich dan Ely (1971), media secara garis besar adalah materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Secara khusus media dalam proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai alat grafis, photography atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. 3 Gagne dan Briggs (1975) mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape-recorder, kaset, video kamera, film, foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Media pembelajaran adalah sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau bahan pembelajaran. 4 Media pembelajaran hlm.11 1 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), Cet. 4, hlm. 3 2 Asnawir dan Usman, M. Basyirudin, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), 3 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 3 4 Bambang Warsita, Tehnologi Pembelajaran Landasan dan aplikasinya, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2008 ), Cet. 1, hlm. 121. 8

adalah media yang dirancang secara khusus untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan peserta didik sehingga terjadinya proses pembelajaran. 5 Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. 6 Kegiatan belajar mengajar dikelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering terjadi penyimpanganpenyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien. Hal ini antara lain disebabkan karena ketidaksiapan ataupun kurangnya minat siswa. Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar. Fungsi media dalam kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang meskipun sederhana tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan alatalat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan ketrampilan membuat media pengajaran yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia. Untuk itu dapat disimpulkan bahwa media belajar adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada umumnya. 5 Bambang Warsita, Tehnologi Pembelajaran Landasan dan aplikasinya, hlm. 121 6 Asnawir dan Usman, M. Basyirudin, Media Pembelajaran, hlm 13. 9

2. Macam-macam media Media pembelajaran dilihat dari jenisnya, dapat diklasifikasikan menjadi media audio, media cetak, dan media elektronik." 7 Bretz mengindentifikasi ciri utama dari media menjadi tiga unsur pokok, yaitu suara, visual dan gerak. 8 Bretz juga membedakan antara media siar ( telecommunication ) dan media rekam ( recording ) sehingga terdapat 8n klasifikasi media : 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio dan 8) media cetak. 9 Ada beberapa jenis media pendididkan yang biasa digunakan dalam proses pengajaran : 10 a. Media Grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik,dan lain lain. Media grafis sering juga disebut media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang dan lebar. b. Media tiga dimensi yaitu dalam bentuk model seperti model padat ( solid model ), model penampang, model susun, model kerja. mock up, diorama dan lain lain. c. Media proyeksi seperti slide, filmstrip, film, penggunaan OHP dan lain lain. d. Penggunaan lingkungan sebagai media pendidikan. 3. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan proses belajar mengajar. Karena beraneka ragamnya media tersebut, maka masingmasing media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Untuk itu, perlu melakukan pemilihan dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara 7 Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, ( Jakarta : CV. Misaka Galiza, 2003 ), Cet. II., hlm..110. 8 Arief S. Sadiman, et. al., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2009 ), Cet. 13, hlm..20. 9 Arief S. Sadiman, et. al., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, hlm 20. 10 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), cet. 3, hlm.237-238 10

tepat guna. Pemilihan serta pemanfaatan media perlu memperbaiki kriteria: 11 a. Tujuan Media hendaknya menunjang tujuan pengajaran yang telah dirumuskan b. Ketepatgunaan Tepat dan berguna bagi pemahaman bahan yang dipelajari c. Keadaan peserta didik Kemampuan daya pikir dan daya tangkap peserta didik serta besar kecilnya kelemahan peserta didik perlu dipertimbangkan. d. Ketersediaan Pemilihan perlu memperhatikan ada atau tidak media di perpus atau sekolah serta mudah sulitnya diperoleh. e. Mutu teknis Media harus memiliki kejelasan dan kualitas yang baik. f. Biaya Hal ini merupakan pertimbangan bahwa biaya yang dikeluarkan apakah seimbang dengan hasil yang dicapai serta ada kesesuaian atau tidak. 4. Ciri - ciri Media Pembelajaran Menurut Gerlach dan Ely yang dikutip oleh Azhar Arsyad mengemukakan 3 ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu atau kurang efisien melakukannya. Ciri-ciri media pembelajaran antara lain: 12 a. Ciri fiksatif (fixative property) Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri fiksatif ini, media memungkinkan suatu rekaman 11 Harjanto, Perencanaan Pengajaran, hlm.238-239. 12 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm.12-14. 11

kejadian atau objek yang terjadi pada satu waktu tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu. b. Ciri manipulatif (manipulative property) Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar. Misalnya bagaimana proses perubahan larva menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi. c. Ciri distributif (distributive property) Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama dengan kejadian itu. 5. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan sebagai berikut: 13 a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis. b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra, seperti misalnya: 1) Obyek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realitas, gambar, film bingkai, film, atau model. 2) Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar. 3) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photograpy. 4) Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal. 5) Obyek yang komplek (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain. 13 Harjanto,, Perencanaan Pengajaran, hlm 245. 12

6) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar,dan lain-lain. c. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap positif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk: 1) Menimbulkan kegairahan belajar. 2) Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara peserta didik dengan lingkungan dan kenyataan. 3) Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya. Sedangkan Fungsi media pembelajaran yaitu: 14 a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru b. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi konkrit) c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pelajaran tidak membosankan) d. Lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar. 6. Media Pembelajaran Berbasis Visual Media pembelajaran visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi. Visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti foto, 14 Usman, M. Basyirudin, Media Pembelajaran, hlm.24. 13

gambar/ilustrasi, sketsa/gambar garis, grafik, bagan, chart, dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Foto menghadirkan ilustrasi melalui gambar yang hampir menyamai kenyataan dari sesuatu obyek atau situasi. Sementara itu, grafik merupakan representasi simbolis dan artistik sesuatu obyek atau situasi. Keberhasilan penggunaan media berbasis visual ditentukan oleh kualitas dan efektivitas bahan-bahan visual dan grafik itu. Hal ini hanya dapat dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan seksama, dan menggunakan teknik-teknik dasar visualisasi obyek, konsep, informasi, atau situasi. Bentuk visual bisa berupa : 15 (a) gambar representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan bagaimana tampaknya suatu benda; (b) diagram yang melukiskan hubungan-hubungan konsep, organisasi, dan sruktur isi materi; (c) peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam isi materi; (d) grafik seperti tabel dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran/kecenderungan data atau antara hubungan seperangkat gambar atau angka-angka. Berikut ragam media pembelajaran berbasis visual: a. Gambar Gambar-gambar dapat dikumpulkan dari berbagai sumber seperti kalender, majalah, surat kabar, pamflet dari biro perjalanan, dan sebagainya. b. Model Model-model dapat merupakan tiruan dari benda yang sebenarnya seperti model mobil, kereta api, rumah, binatang, dan lain-lain. c. Koleksi Bermacam-macam koleksi dapat diadakan seperti macam-macam tekstil, batu-batuan, daun kering mata uang, perangko, dan sebagainya. d. Peta dan globe 15 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, hlm. 89. 14

Geografi dan pelajaran sejarah akan pincang tanpa peta. Macammacam peta harus disediakan tentang tiap bagian dunia, juga peta ekonomi, penduduk, dan sebagainya. e. Buku pelajaran Buku pelajaran merupakan alat pengajaran yang paling banyak digunakan di antara semua alat pengajaran lainnya. Keuntungan buku pelajaran antara lain: 16 1) Buku pelajaran membantu guru melaksanakan kurikulum karena disusun berdasarkan kurikulum yang berlaku. 2) Buku pelajaran juga merupakan pegangan dalam menentukan metode pengajaran. 3) Buku pelajaran memberi kesempatan bagi siswa untuk mengulangi pelajaran atau mempelajari pelajaran baru. 4) Buku pelajaran dapat digunakan untuk tahun-tahun berikutnya dan bila direvisi dapat bertahan dalam waktu yang lama. 5) Buku pelajaran yang uniform memberi kesamaan mengenai bahan dan standar pengajaran. 6) Buku pelajaran memberikan kontinuitas pelajaran di kelas yang berurutan, sekalipun guru berganti. 7) Buku pelajaran memberi pengetahuan dan metode mengajar yang lebih mantapbila guru menggunannya dari tahun ke tahun. f. Film Film harus dipilih agar sesuai dengan pelajaran yang sedang diberikan. Beberapa keuntungan film adalah: 17 1) Film sangat baik menjelaskan suatu proses, bila perlu dengan menggunakan slow motion. 2) Tiap murid dapat belajar sesuatu dari film, yang pandai maupun yang kurang pandai. 16 S.Nasution, Tehnologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1999), Cet. 2, hlm. 103. 17 S.Nasution, Tehnologi Pendidikan, hlm. 104. 15

3) Film sejarah dapat menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat. 4) Film dapat membawa anak dari negara yang satu ke negara yang lain dan dari masa yang satu ke masa yang lain. 5) Film dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan. g. Filmstrip dan slide Filmstrip dan slide diperlihatkan kepada murid-murid dengan menggunakan proyektor. Yang dilihat gambar mati jadi bukan gambar hidup seperti film. Gambar itu dapat merupakn foto, tabel, diagram karton, reproduksi lukisan, dan sebagainya. h. Overhead projector Overhead projector dapat memproyeksikan pada layar apa yang tergambar atau tertulis pada lembaran plastik transparan. Guru dapat membuat tulisan, catatan atau gambar pada lembaran transparan itu seperti yang dapat dilakukannya pada papan tulis. Overhead projector dapat digunakan tanpa menggelapkan ruangan. Ada beberapa prinsip umum yang perlu diketahui untuk penggunaan efektif media berbasis visual sebagai berikut: 18 a) Usahakan visual itu sederhana mungkin dengan menggunakan gambar garis, karton, bagan, dan diagram. Gambar realistis harus digunakan secara hati-hati karena gambar yang amat rinci dengan realisme sulit diproses dan dipelajari bahkan seringkali mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang harusnya diamati. b) Visual digunakan untuk menekankan informasi sasaran (yang terdapat teks) sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. c) Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi sebelum menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digukan oleh siswa mengorganisasikan informasi. d) Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat. Meskipun sebagian visual dapat dengan mudah diperoleh informasinya, 18 Azhar Arsyad,, Media Pembelajaran. hlm 89-91. 16

sebagian lagi memerlukan pengamatan dengan hati-hati. Untuk visual yang kompleks siswa perlu diminta untuk mengamatinya, kemudian mengungkapkan sesuatu mengenai visual tersebut setelah menganalisis dan memikirkan informasi yang terkandung dalam visual itu. Jika perlu, siswa diarahkan kepada informasi penting secara rinci. e) Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep, misalnya dengan menampilkan konsep-konsep yang divisualkan itu secara berdampingan. f) Hindari visual yang tak-berimbang g) Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual h) Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca i) Visual, khususnya diagram, amat membantu untuk mempelajari materi yang agak kompleks j) Visual yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan khusus akan efektif apabila (1) jumlah objek dalam visual yang akan ditafsirkan dengan benar dijaga agar terbatas, (2) jumlah aksi terpisah yang penting yang pesan-pesannya harus ditafsirkan dengan benar sebaiknya terbatas, dan (3) semua objek dan aksi yang dimaksudkan dilukiskan secara realistik sehingga tidak terjadi penafsiran ganda. k) Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah dibedakan dari unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan informasi. l) Caption (keterangan gambar) harus disiapkan terutama untuk (1) menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual, (2) memberi nama orang, tempat, atau objek, (3) menghubugkan kejadian atau aksi dalam lukisan dengan visual sebelum atau sesudahnya, dan (4) menyatakan apa yang orang dalam gambar itu sedang kerjakan, pikirkan atau katan. m) Warna harus digunakan secara realistik. n) Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk menarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen. 17

C. Pengertian Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya. 19 Sebelum menguraikan pengertian hasil belajar terlebih dahulu penulis akan memaparkan pengertian belajar. Belajar (learning) adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup,sejak ia masih bayi sampai ke liang lahat nanti. 20 Menurut M. Ngalim Purwanto belajar adalah suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman, dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi. 21 Belajar menurut Morris L. Bigge seperti yang dikutip Max Darsono dkk,adalah perubahan yang menetap dalam diri seseorang yang tidak dapat diwariskan secara genetis. 22 Gagne (1985) juga menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan. 23 Menurut Ilmu jiwa Gestalt, belajar ialah mengalami, berbuat, bereaksi dan berpikir secara kritis. 24 Belajar adalah proses yang terus menerus, yang tidak pernah berhenti dan tidak terbatas pada dinding kelas. 25 19 Suharso dan Ana Retnoningsih,Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Semarang : Widya Karya, 2006 ) Cet. 1, hlm..390. 20 Bambang Warsita, Tehnologi Pembelajaran Landasan dan aplikasinya, hlm..62. 21 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), Cet. 5, hlm. 84 22 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM :Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,Efektif dan Menyenangkan,( Semarang : RaSail Group, 2008 ), Cet. 1, hlm..9 23 Udin. S. Winataputra, dkk, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), Cet. 4, hlm. 1.8. 24 Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, ( Jakarta:Ciputat Pers, 2002), Cet. 1, hlm. 22. 18

Berdasarkan beberapa pengertian belajar di atas, secara umum dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses pengalaman dan latihan akibat interaksi individu dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan perilaku yang mencakup pengetahuan, pemahaman, keterampilan, sikap dan kemampuannya di bidang tertentu. Belajar bagi manusia merupakan keharusan yang mesti dijalankan karena dengan belajar ilmu pengetahuan dan jendela wawasan dunia dapat terlihat. Hal ini sebagaimana telah difirmankan Allah dalam surat al Alaq ayat 1-3 yang berbunyi: ãπtø.f{$# y7š/u uρù&tø%$# @,n=tã ô ÏΒ z ΣM}$# t,n=y{ t,n=y{ Ï%!$# y7în/u ÉΟó $Î/ ù&tø%$# Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah,bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. (Q.S. al- Alaq/96: 1-3). 26 Hasil belajar berupa perubahan perilaku atau tingkah laku. 27 Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar ialah perubahan yang dihasilkan dari pengalaman ( interaksi dengan lingkungan ), di mana proses mental dan emosional terjadi. 28 Ciri-ciri tingkah laku yang diperoleh dari hasil belajar adalah: 29 a. Terbentuknya tingkah laku baru berupa kemampuan aktual dan potensial. b. Kemampuan baru tersebut berlaku dalam waktu relatif lama. c. Kemampuan baru tersebut diperoleh melalui usaha. Berdasarkan pengertian di atas hasil belajar diartikan sebagai hasil yang telah dicapai oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar. 25 Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009), hlm. 49. 26 Departemen Agama RI, Al Qur an Al Karim dan Terjemah, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1996), hlm. 479. 27 Udin. S. Winataputra, dkk., Strategi Belajar Mengajar, ( Jakarta : Universitas Terbuka, 2004), Cet, 13, hlm.. 2.6. 28 Udin. S. Winataputra, et.al., Strategi Belajar Mengajar, hlm. 2.6. 29 Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM :Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,Efektif dan Menyenangkan, hlm. 17. 19

Menurut Benjamin S. Bloom ada tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. 30 1) Ranah Kognitif Dalam ranah kognitif dibedakan alat enam jenjang yaitu: 1) Pengetahuan Pengetahuan ( knowledge ) adalah kemampuan seseorang untuk mengingat ingat kembali ( recall ) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, gejala, rumus rumus dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan atau ingatan ini adalah merupakan proses berfikir paling rendah. 31 2) Pemahaman (comprehension) Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.dengan kata lain, memahami adalah adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. 32 3) Penerapan (application) Mencakup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah atau metode bekerja pada suatu kasus/problem yang konkret dan baru. Adanya kemampuan dinyatakan dalam aplikasi suatu rumus pada persoalan yang belum dihadapi atau aplikasi suatu metode kerja pada pemecahan problem baru. 33 4) Analisis (analysis) Analisis adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian bagian atau faktor faktor yang satu dengan faktor faktor lainnya. 34 30 Anas Sugiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm..49. 31 Anas Sugiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 50. 32 Anas Sugiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 50. 33 Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Gramedia, 1996), hlm. 24 34 Anas Sugiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 50. 20

5) Sintesis Sintesis merupakan suatu proses memadukan bagian bagian atau unsur unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yangberstruktur atau berbentuk pola baru. 35 6) Evaluasi Evaluasi menyangkut penilaian bahan dan metode untuk mencapai tujuan tertentu. Penilaian kuantitatif dan kualitatif diadakan untuk melihat sejauh mana bahan dan metode memenuhi kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan itu boleh kriteria yang ditentukan oleh siswa sendiri, boleh juga ditentukan orang lain. 36 2) Ranah Afektif. a) Menerima (receiving) Mencakup kepekaan akan adanya suatu perangsang dan kesediaan untuk memperhatikan rangsangan itu, seperti buku pelajaran atau penjelasan yang diberikan oleh guru. Kesediaan itu dinyatakan dalam memperhatikan sesuatu, seperti memandangi gambar yang dibuat di papan tulis atau mendengarkan jawaban teman sekelas atas pertanyaan guru. 37 Dipandang dari segi pengajaran jenjang ini berhubung dengan menimbulkan, mempertahankan dan mengarahkan perhatian siswa. Hasil belajarnya bahwa sesuatu itu ada sampai kepada minat khusus dari pihak siswa. b) Menjawab (responding) Kemampuan ini bertalian dengan partisipasi siswa. Pada tingkat ini, siswa tidak hanya menghadiri suatu fenomena tertentu tetapi juga mereaksi terhadapnya dengan salah satu cara. Hasil belajar jenjang ini dapat menekankan kemauan untuk menjawab/kepuasan dalam menjawab. 38 35 Anas Sugiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,hlm. 50. 36 Anas Sugiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, hlm. 31 37 Winkel, Psikologi Pengajaran, hlm. 247. 38 H. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hlm. 117 21

c) Menilai (Valuing) Mencakup kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap sesuatu untuk membawa diri sesuai dengan penilaian itu. Mulai dibentuk suatu sikap: menerima, menolak, atau mengabaikan,sikap itu dinyatakan dalam tingkah laku yang sesuai dan konsisten dengan sikap batin. Kemampuan itu dinyatakan dalam suatu perkataan atau tindakan. perkataan atau tindakan itu tidak hanya sekali saja tetapi diulang kembali bila kesempatannya timbul, dengan demikian nampaklah adanya suatu sikap tertentu. 39 d) Organisasi (organization) Tingkat ini berhubungan dengan menyatukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan/memecahkan konflik di antara nilai-nilai itu,dan mulai membentuk suatu sistem nilai yang konsisten secara internal. Jadi, memberikan penekanan pada membandingkan, menghubungkan dan mensintesiskan nilai-nilai. Hasil belajar bertalian dengan konseptualisasi suatu nilai (mengakui tanggung jawab tiap individu untuk memperbaiki hubungan-hubungan manusia) atau dengan organisasi suatu sistem nilai (merencanakan suatu pekerjaan untuk memenuhi kebutuhannya baik dalam hal keamanan ekonomi maupun pelayanan sosial). 40 3) Ranah Psikomotorik Ranah Psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan ketrampilan ( skill ) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar. 41 W.S. Winkel membagi ranah psikomotor menjadi 7 tingkatan, yaitu: 42 a) Persepsi: mencakup kemampuan untuk mengadakan diskriminasi yang tepat antara duaperangsang atau lebih, berdasarkan perbedaan antara ciriciri fisik yang khas pada masing-masing rangsangan. 39 Winkel, Psikologi Pengajaran, hlm. 247-248 40 H. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, hlm. 117 118 41 Anas Sugiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,. hlm..57 42 Winkel, Psikologi Pengajaran, hlm. 249-250 22

b) Kesiapan: mencakup kemampuan untuk menempatkan dirinya dalam keadaan akan memulai suatu gerakan atau rangkaian gerakan. c) Gerakan terbimbing: mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik, sesuai dengan contoh yang diberikan (imitasi). d) Gerakan yang terbiasa: mencakup kemampuan untuk melakukan suatu rangkaian gerak-gerik dengan lancar, karena dilatih secukupnya, tanpa memperhatikan lagi contoh yang diberikan. e) Gerakan kompleks: mencakup kemampuan untuk melaksanakan suatu ketrampilan, yang terdiri atas beberapa komponen dengan lancar, tepat dan efisien. f) Penyesuaian pola gerakan: mencakup kemampuan untuk mengadakan perubahan dan menyesuaikan pola gerak-gerik dengan kondisi setempat atau dengan menunjukkan suatu taraf ketrampilanyang telah mencapai kemahiran, misalnya seorang pemain tenis yang menyesuaikan pola permainannya dengan gaya bermain dari lawannya atau dengan kondisi lapangan. g) Kreativitas: mencakup kemampuan untuk melahirkan pola-pola gerak-gerik yang baru, seluruhnya atas dasar prakarsa dan inisiatif sendiri. Ranah psikomotor dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok utama, yakni ketrampilan motorik, manipulasi benda-benda, dan koordinasi neuromuscular. 43 Kata-kata kerja operasional yang dapat dipakai adalah: a) Ketrampilan motorik (muscular or motor skillls): memperlihatkan gerak, menunjukkan hasil (pekerjaan tangan), menggerakkan, menampilkan, melompat, dan sebagainya. b) Manipulasi benda-benda (manipulation of materials or object): menyusun, membentuk, memindahkan, menggeser, mereparasi, dan sebagainya. c) Koordinasi neuromuscular, menghubungkan, mengamati, memotong, dan sebagainya. 43 H. Daryanto, Evaluasi Pendidikan, hlm. 124. 23

2. Faktor yang Mempengaruhi Belajar Secara global faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi 3 macam yaitu: faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. a. Faktor Internal Siswa Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek yakni : 1) aspek fisiologis (yang bersifat jasmaniah), 2) aspek psikologis (yang bersifat rohaniah). 1) Aspek Fisiologis Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang/tidak berbekas. 44 2) Aspek Psikologis Menurut Ngalim Purwanto faktor psikologis yang mempengaruhi belajar antara lain : a) Minat Secara sederhana, minat ( interest ) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. 45 Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Umpamanya siswa yang menaruh minat besar pada matematika karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi itulah memungkinkan siswa belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. 44 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Rosdakarya Offset, 2002), hlm. 132 45 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 136. 24

b) Bakat Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian sebetulnya setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Bakat akan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Oleh karenanya adalah hal yang tidak bijaksana apabila orang tua memaksakan kehendaknya tanpa mengetahui bakat anaknya. 46 c) Motivasi Motivasi adalah pendorongan suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar dia bergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. 47 d) Kecerdasan (IQ) Intelijensi ialah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara yang tertentu. 48 Untuk mengukur tingkat intelijensi menggunakan tes yang disebut tes intelegensi. e) Sikap Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi / merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek orang, barang, dan sebagainya baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif, terutama kepada mata pelajaran merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya sikap negatif siswa dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut. 49 46 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 136. 47 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan,, hlm. 71 48 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, hlm. 52 49 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 135 25

b. Faktor eksternal siswa Faktor eksternal siswa terdiri atas dua macam yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial. 1) Lingkungan Sosial Kehadiran orang atau orang lain pada waktu seseorang, sedang belajar banyak kali mengganggu belajar itu. Oleh karenanya faktorfaktor sosial bersifat mengganggu proses belajar dan prestasi-prestasi belajar. Biasanya faktor-faktor tersebut mengganggu konsentrasi, sehingga perhatian tidak dapat ditujukan kepada hal yang dipelajari/ aktivitas belajar itu semata-mata. Lingkungan sosial meliputi keluarga, guru dan staf masyarakat dan teman. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua (keluarga). Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga (letak rumah). Semuanya dapat memberi dampak baik maupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa. 50 2) Lingkungan Non Sosial Kelompok faktor-faktor ini boleh dikata juga tak terbilang jumlahnya. Seperti misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat (letak gedung), alat-alat yang dipakai untuk belajar (alat tulis menulis, alat peraga dan buku-buku). Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Letak sekolah/ tempat belajar misalnya harus memenuhi syaratsyarat seperti ditempat yang tidak terlalu dekat dengan kebisingan, lalu bangunan itu harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan dalam ilmu kesehatan sekolah. c. Faktor Pendekatan Belajar Pendekatan (approach) dalam pembelajaran menurut Sanjaya (2007) memiliki kemiripan dengan strategi. Sebenarnya pendekatan berbeda baik dengan strategi dan metode.pendekatan dapat diartikan 50 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, hlm. 138. 26

sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. 51 Pendekatan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana yang sangat bermakna bagi materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan, sehingga dapat dipahami atau diserap oleh anak didik dan menjadi pengertianpengertian yang fungsional terhadap tingkah lakunya. 52 D. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak. Pendidikan Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah sebagai bagian integral dari pendidikan agama,memang bukan satu satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian peserta didik. Tetapi secara substansial mata pelajaran Aqidah Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai nilai keyakinan keagamaan ( tauhid ) dan akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari hari, meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman peserta didik tentang aqidah dan akhlak islam. 53 Pendidikan keagamaan ini berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota mayarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan/atau menjadi ahli ilmu agama. 54 Mata pelajaran Aqidah Akhlak di madrasah berfungsi untuk : 55 1. Penanaman nilai dan ajaran islam sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. 51 Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, hlm. 6. 52 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 99-100. 53 Khaeruddin, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )Konsep dan Implementasinya di Madrasah, ( Jogjakarta : Nuansa Aksara, 2007 ), Cet.1, hlm..179. 54 Sekretaris Negara Republik Indonesia, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2007), hlm. 24. 55 Direktorat Pendidikan pada Madrasah, Standar Isi Madrasah Ibtidaiyah,( Jakarta : Direktorat Jenderal kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI, 2006 ), hlm. 23 24. 27

2. Peneguhan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta pengembangan akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, melanjutkan pendidikan yang telah dahulu dilaksanakan dalam keluarga. 3. Penyesuaian diri peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial dengan bekal aqidah akhlak. 4. Perbaikan masalah masalah, kelemahan kelemahan peserta didik dalam keyakinan,pengamalan ajaran agama islam dalam kehidupan sehari hari. 5. Pencegahan peserta didik dari hal hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya asing yang dihadapi sehari hari. 6. Pengajaran tentang informasi dan pengetahuan keimanan dan akhlak, serta sistem fungsionalnya. 7. Pembekalan peserta didik untuk mendalami aqidah akhlak pada jenjang yang lebih tinggi. Ruang lingkup mata pelajaran aqidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah meliputi : 56 1. Aspek Akidah ( keimanan ), meliputi: a. Kalimat thayyibah sebagai materi materi pembiasaan, meliputi: Laa illaha illaallaah, basmalah, alhamdulillaah, subhanallaah, Allaahu Akbar, ta awwudz, maasya Allah, Assalaamu alaikum, salawat, tarji, laa haula walaa quwwata illaa billah, dan istighfaar. b. Al-asma al-husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: al-ahad, al- Khaliq, ar-rahmaan, ar-rahiim,as-samai, ar-razzaaq, al-mughnii, al-hamiid, asy-syakuur, al-qudduus, ash-shamad, al-muhaimin, al- Azhiim, al-kariim, al-kabiir, al-malik, al-baathin, al-walii, al-mujib, al-wahhiab, al- Aliim, azh-zhaahir, ar-rasyiid, al-haadi, as-salaam, al-mu min, al-latiif, al-baaqi, al-bashiir, al-muhyi, al-mumiit, al- Qawii, al-hakiim, al-jabbar, al-mushawwir, al-qodiir, al-ghafuur, al- Afuww, ash-shabuur, dan al- Haliim. 56 Abdul Kholiq, Analisis Kurikulum Madrasah Mata Pelajaran Aqidah Akhlaq, ( Semarang : Kementrian Agama Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010 ), hlm..39. 28

c. Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui kalimat thayyibah, al-asma al-husna dan pengenalan terhadap salat lima waktu sebagai manifestasi iman kepada Allah. d. Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, malaikat, kitab, rasul, dan hari akhir serta qada dan qadar Allah). 2. Aspek akhlak, meliputi: a. Pembiasaan akhlak karimah (mahmudah) secara berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat, rukun, tolong menolong, hormat dan patuh, sidik, amanah, tablig, fathanah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan, optimis, qana ah, dan tawakal. b. Menghindari akhlak tercela (madzmumah) secara berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup kotor, berbicara jorok/kasar, bohong, sombong, malas, durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis, putus asa, marah, fasik, dan murtad. 3. Aspek adab islami, meliputi: a. Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi, tidur, buang air besar/kecil, berbicara, meludah, berpakaian, makan, minum, bersin, belajar, dan bermain. b. Adab terhadap Allah, yaitu: adab di masjid, mengaji, dan beribadah. c. Adab kepada sesama, yaitu: kepada orang tua, saudara, guru, teman, dan tetangga. d. Adab terhadap lingkungan, yaitu: kepada binatang dan tumbuhan, di tempat umum, dan di jalan. 4. Aspek kisah teladan, meliputi: kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan, Nabi Sulaiman dengan tentara semut, masa kecil Nabi Muhammad SAW, masa remaja Nabi Muhammad SAW, Nabi Ismail, Kan an, kelicikan saudarasaudara Nabi Yusuf AS, Tsa labah, Masithah, Ulul Azmi, Abu Lahab, 29

Qarun, Nabi Sulaiman dan umatnya, Ashabul Kahfi, Nabi Yunus dan Nabi Ayub. Materi kisah-kisah teladan ini disajikan sebagai penguat terhadap isi materi, yaitu aqidah dan akhlak, sehingga tidak ditampilkan dalam standar kompetensi, tetapi ditampilkan dalam kompetensi dasar dan indikator. Berikut ini contoh-contoh media pembelajaran berbasis visual mata pelajaran aqidah akhlak dengan materi: Gambar a: Pembiasaan akhlak karimah (dermawan) Gambar b: Pembiasaan akhlak karimah (tolong menolong) 30

Gambar c: Pembiasaan akhlak karimah (kebersihan badan) Gambar d: Pembiasaan akhlak karimah (kebersihan pakaian) 31

Gambar e: Adab terhadap Allah (mengaji) Gambar f: Adab terhadap Allah (ibadah salat) Gambar g: adab terhadap diri sendiri (akan tidur) 32

Gambar g: Adab terhadap diri sendiri (akan tidur/membaca doa) Gambar h: Adab terhadap diri sendiri (keluar masuk kamar mandi) 33

Gambar i: Adab terhadap orang tua Gambar j: Adab terhadap lingkungan 34

E. Rumusan Hipotesis Hipotesis secara terminologis terdiri dari dua kata hipo dari bahasa Yunani yang berarti kurang atau lemah, dan thesa berasal dari bahasa Yunani yang berarti teori atau proporsi yang disajikan. Jadi Hipotesa adalah Jadi Hipotesis adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atau terkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahaminya. 57 Hipotesis kerja atau disebut dengan hipotesis alternatif disingkat Ha. Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok : 58 Rumusan hipotesis kerjanya adalah ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan media pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi. 57 S. Nasution, Metode Research ( Penelitian Ilmiah ), ( Jakarta : Bumi Aksara, 2009 ), Cet. II, hlm.39. 58 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), Cet. XI, hlm. 70. 35

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara penggunaan media pembelajaran berbasis visual (variabel pengaruh/independent) terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar (variabel terpengaruh/dependent). B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian skripsi ini dilaksanakan mulai tanggal 5 Maret s.d. 5 Mei 2011 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Al Fadlil Warukaranganyar Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 1 Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa MI MI Al Fadlil Warukaranganyar Kecamatan Purwodadi yang berjumlah 60. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. 2 Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel merupakan teknik untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. 3 Teknik pengambilan sampel 1 Sugiyono, Metode Penelitian pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.60. 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), Cet. XI, hlm. 117. 36

yang digunakan peneliti adalah teknik Probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. 4 Menurut Suharsimi Arikunto, untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10% - 15%, atau 20% - 25% lebih. 5 Berdasarkan petunjuk teori di atas, peneliti mengambil sampel seluruh siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar yang berjumlah 60. D. Variabel dan Indikator Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 6 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independent atau pengaruh (X) dan variabel dependent atau terpengaruh (Y). 1. Variabel pengaruh (independent) Kata variabel berasal dari bahasa Inggris variable dengan arti: ubahan, faktor yang tidak tetap, atau gejala yang dapat diubah-ubah. 7 Variabel pengaruh (X) yaitu variabel yang berperan memberikan pengaruh. Variabel pengaruhnya adalah penggunaan media pembelajaran visual pada pembelajaran mata pelajaran aqidah akhlak. Indikatornya adalah media pembelajaran visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar mata pelajaran aqidah akhlak. 2. Variabel terpengaruh (dependent) Variabel terpengaruh (Y) yaitu variabel yang mendapatkan pengaruh. Variabel terpengaruhnya adalah prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak. 3 Sugiyono, Metode Penelitian pendidikan, hlm.118. 4 Sugiyono, Metode Penelitian pendidikan, hlm.120. 5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, hlm. 118. 6 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 60. 7 Anas Sudiyono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta, Rajawali Pers, 2004), hlm. 36 37

Indikator variabel ini adalah meningkatnya prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak karena penggunaan media pembelajaran berbasis visual. E. Pengumpulan Data Penelitian Dalam pengumpulan data penulis mengunakan dengan berbagai teknik diantaranya : 1. Library Research Penelitian dengan jalan mencoba atau mempelajari buku buku yang berkaitan dengan pembahasan, kemudian dijadikan landasan dan alasan dalam penyusunan skripsi ini. 2. Field Research Metode ini digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data data dari lapangan penelitian, dalam hal ini adalah siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi. Metode metode penelitian yang penulis pergunakan untuk mengumpulkan data data yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Metode Observasi Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti. 8 Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomenafenomena yang diteliti. 9 Observasi sebagai suatu teknik untuk mengamati secara langsung terhadap kegiatan kegiatan yang sedang berlangsung baik di dalam maupun di luar kelas. 10 Jenis jenis observasi yang dipakai dalam penelitian yaitu: a. Observasi berperan serta (Participant Observation) Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. b. Observasi non-partisipan Peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. 8 Sutrisno Hadi, metodologi Research jilid 2, (Yogyakarta: Andi, 2004), hlm. 151. 9 Sutrisno Hadi, metodologi Research jilid 2, hlm. 151. 10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, hlm. 203. 38

Kedua metode tersebut penulis pergunakan terhadap obyek meliputi keadaan umum sekolah siswa-siswa dan prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak serta penggunaan media berbasis visual di MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi. 2. Metode Interview (Wawancara) Interview yang sering juga disebut wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara ( interviewer ) untuk memperoleh informasi dari terwawancara ( interviewee ). 11 Interviu, sebagai suatu proses tanya jawab lisan dalam mana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan suaranya dengan telinga sendiri, merupakan alat pengumpul informasi langsung untuk berbagai jenis data sosial, baik yang terpendam (latent) maupun yang memanifes. 12 Interview yang penulis gunakan disini adalah bentuk interview langsung atau terbuka yaitu pada waktu mengadakan wawancara terhadap responden, penulis menyiapkan daftar pertanyaan yang telah disusun sedemikian rupa, dan responden diberi kesempatan atau kebebasan untuk menjawab. 3. Metode Kuesioner ( Angket ) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 13 Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan keadaan guru dalam penggunaan media pembelajaran berbasis visual pada proses belajar mengajar untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi. 11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, hlm. 145. 12 Sutrisno Hadi, metodologi Research jilid 2, hlm. 217. 13 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan., hlm. 199. 39

4. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda, dan sebagainya. 14 Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data mengenai data nama siswa yang termasuk populasi dan sampel penelitian, data nilai prestasi belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak dan data lain yang berkaitan dengan penelitian. F. Analisis Data Penelitian Untuk menganalisis data yang telah terkumpul dari hasil penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka penulis menggunakan analisis statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Analisis Pendahuluan a. Penskoran Dalam analisis ini dilakukan penskoran hasil angket kemudian dimasukkan dalam daftar distribusi frekuensi dari masing-masing variabel. Data yang telah terkumpul melalui angket diberi skor sesuai dengan ketentuan jawaban sebagai berikut: 1) Alternatif jawaban A diberi skor 3. 2) Alternatif jawaban B diberi skor 2. 3) Alternatif jawaban C diberi skor 3 b. Menentukan Kualifikasi dan interval nilai. 1) Mencari mean Mean adalah jumlah keseluruhan angka dibagi dengan banyaknya data. a) Mean dari variabel X (hasil angket tentang penggunaan media berbasis visual), digunakan rumus: 15 M x : N fx 14 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, hlm. 236. 15 Hartono, Statistik untuk Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 34. 40

b) Mean dari variabel Y (prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak), digunakan rumus: M y : N fy 2) Membuat interval Pembuatan interval ini untuk menentukan kategori nilai mean angket tentang penggunaan media berbasis visual dan nilai prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak. Dalam menentukan interval ini, peneliti menentukan lebar kelas sejumlah 3 meliputi kategori tinggi, sedang dan rendah. Dalam menentukan interval, peneliti menggunakan rumus: 16 R = H L + 1 R = 3 i 2. Analisis Uji Hipotesis Analisis ini untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan melalui pengolahan data untuk mencari apakah ada pengaruh antara variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y) dengan teknik analisis regresi linear satu prediktor dengan langkah-langkah: a. Mencari korelasi antara prediktor (X) dengan Kriterium (Y) dengan menggunakan teknik korelasi moment tangkar dari Pearson. 17 rxy = xy 2 2 { x }{ y } b. Uji signifikan korelasi melalui uji t, dengan rumus: 18 t o = r n 2 1 r 2 hlm. 52. 16 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2009), 17 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, (Yogyakarta: Andi, 2004), hlm. 4. 18 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek, hlm. 283. 41

c. Mencari persamaan garis regresi menggunakan rumus regresi sederhana sebagai berikut: 19 Y = ax + K Dengan metode skor deviasi harga-harga a dan K dapat kita cari dari persamaan : y = ax dalam mana y = Y Y, x = X - X, dan a d. Mencari varian regresi menggunakan rumus sebagai berikut: Untuk menghitung uji signifikansi persamaan regresi menggunakan rumus sebagai berikut: 20 Sumber db JK RK F reg variasi xy x 2 Regresi (reg) 1 ( Σxy) x 2 2 JK db reg reg RK RK reg res Residu (res) N-2 ( xy Σy 2 x 2 ) 2 JK db res res - Total (T) N-1 2 Σ y 3. Analisis Lanjutan Berdasarkan pengolahan data, Freg menguji hipotesis yang telah ada (signifikansi regresi kriterium Y terhadap prediktor X). Teknik pengujiannya adalah jika F reg lebih besar dari F t (0,01) dan F t (0,05), maka ada pengaruh yans signifikan penggunaan media berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak dan jika F reg lebih kecil dari F t (0,01) dan F t 19 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, hlm. 5. 20 Sutrisno Hadi, Analisis Regresi, hlm. 16. 42

(0,05), maka tidak pengaruh penggunaan media berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak. Uji signifikansi hipotesis dengan uji t-test, yaitu apabila t hitung > t tabel berarti rumusan hipotesis tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan media berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak (H o ) ditolak sebaliknya rumusan hipotesis ada pengaruh yang signifikan penggunaan media berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak (Ha) diterima. Sebaliknya apabila t hitung < t tabel berarti Ho diterima dan Ha ditolak.. 43

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitia 1. Data Hasil Penelitian Data hasil penelitian bisa dilihat dengan jelas pada diskripsi data sebagai berikut: a) Data hasil angket tentang penggunaan media pembelajaran berbasis visual (variabel X). Diskripsi data tentang penggunaan media pembelajaran berbasis visual diperoleh dari hasil angket yang diberikan kepada siswa sebagai responden yang berjumlah 60 siswa Peneliti menentukan nilai kuantitatif tentang penggunaan media pembelajaran berbasis visual dengan menjumlah skor jawaban angket dari responden. Angket tentang penggunaan media pembelajaran berbasis visual terdiri dari 15 soal, dari masing-masing butir angket tersebut ada 3 alternatif jawaban yaitu berturut-turut a, b, dan c dengan skornya berturutturut 3, 2, dan 1. Hasil angket tentang penggunaan media pembelajaran berbasis visual (variabel X) bisa dilihat dari tabel berikut: Tabel 1 Hasil Angket Penelitian Tentang Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Visual No. Nilai Pertanyaan Jmlh Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 3 2 3 2 3 1 3 3 1 2 3 3 2 3 3 37 2 3 1 2 3 2 1 3 2 3 2 1 3 2 3 1 32 3 3 1 2 3 3 3 3 3 1 1 1 2 3 3 3 35 4 3 2 2 3 2 1 3 2 3 2 1 3 2 3 1 33 5 3 1 2 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 2 37 6 3 1 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 38 44

7 3 3 3 3 1 3 2 2 3 2 1 3 3 3 3 38 8 3 1 2 3 3 3 3 3 1 1 1 2 3 3 3 35 9 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 1 2 3 2 3 39 10 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3 3 3 3 41 11 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 41 12 2 1 3 2 1 3 2 3 3 3 2 2 2 1 1 31 13 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 2 3 1 2 36 14 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 15 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 41 16 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 42 17 1 1 3 3 2 3 2 2 2 1 3 1 2 3 3 32 18 2 1 2 3 1 2 1 3 2 2 3 3 2 3 1 31 19 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 1 3 1 36 20 3 3 3 1 2 3 2 3 1 2 3 1 2 3 3 35 21 2 3 3 3 2 3 1 1 3 1 3 3 2 2 2 34 22 2 1 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 37 23 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 24 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 25 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 27 3 3 1 1 3 3 3 3 1 1 3 2 3 2 3 35 28 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 42 29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 43 30 3 3 3 3 1 3 2 2 1 2 1 3 3 3 3 36 31 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 40 32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 40 33 2 3 1 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 39 34 3 1 3 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 1 36 35 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 42 36 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 41 37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 38 3 1 3 3 3 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 39 39 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 3 1 38 40 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 41 41 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 2 37 42 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 42 43 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 44 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 42 45 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 41 45

46 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 41 47 3 3 3 3 1 3 3 2 3 2 1 2 3 3 3 38 48 3 3 2 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 38 49 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 40 50 3 3 2 1 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 38 51 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 40 52 1 3 1 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 38 53 2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 39 54 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 55 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 56 3 2 3 3 1 2 3 2 3 2 1 2 1 3 2 33 57 3 2 2 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 38 58 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 2 1 2 3 3 37 59 3 3 2 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 40 60 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 39 b) Data tentang prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak Nilai sebelum penelitian yang diambil dari nilai tengah semester 1 mata pelajaran aqidah akhlak dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 2 Nilai Tengah Semester 1 Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Tahun Pelajaran 2010/2011 NO NAMA NILAI 1 Erma Fita Widiyaningtyas 78 2 Rima Sri Waryanti 70 3 Anisa safitri 78 4 Astrit Violita 70 5 Ayu Savitri 80 6 Iin Lestari 72 7 Muhammad Soni 75 8 Siti Nur Fadilah 81 9 Slamet Rifai 70 10 Tri Novita Sari 74 11 Wanda Hamidah 80 12 Tri Wahyuningsih 70 13 Ahmat Syahabudin 75 14 Andri Yuwono 80 46

15 Arief Faturachman 80 16 Dela Puspita 78 17 Dian Vindi Saputri 77 18 Dini Ari Anggaini 79 19 Fitrian Agus Setiawan 68 20 Gudel Slamet Riyanto 78 21 Imala Wahyu Rahmita 75 22 Raka Adit Pratama 68 23 Rizky Maulana 80 24 Vian Irmawati 78 25 Yudi Hartanto 71 26 Zainal Abidin 69 27 M. Ali Rosidi 68 28 Denni Setiawan 70 29 Galih Rizqi Fradika 70 30 Tukul Hartanto 68 31 Ana Saifitri 74 32 Christianto Setyawan 69 33 Fitri Wulandari 69 34 Luki Irwanto 70 35 Maslikhatun khasanah 78 36 Mustaqim 77 37 Bajang Nur Cholis 78 38 Panut Nur Huda 70 39 Gudel Vitriana 70 40 Laila Nur Hidayati 75 41 Lani Kusumaningrum 75 42 Lestari 77 43 Lilik Widyawati 75 44 Nur Rahma Arum 80 45 Suci Sulistyowati 78 46 Dita Supriyani 74 47 Ahmad Irfani 70 48 Bayu Setyawan 70 49 Lindha Utami 77 50 Nur Rokhim 70 51 Selvia Pebriyanti 73 52 Leo Utomo 75 53 Dwi Oktavia 79 47

54 Lidiya Rahayu 81 55 Nurul Istianah 82 56 Nur Waqidah 70 57 Slamet Riyanto 73 58 Totok 72 59 Vina Amelia 77 60 Ady Prabowo 70 JUMLAH 4458 RATA-RATA 74,4 mata Prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak diperoleh dari nilai rapot pelajaran aqidah akhlak semester 1 tahun ajaran 2010/2011. Data prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar tahun pelajaran 2010/2011 No Nama Siswa Nilai rapot semester II 1 Erma Fita Widiyaningtyas 80 2 Rima Sri Waryanti 72 3 Anisa safitri 80 4 Astrit Violita 75 5 Ayu Savitri 82 6 Iin Lestari 77 7 Muhammad Soni 81 8 Siti Nur Fadilah 80 9 Slamet Rifai 79 10 Tri Novita Sari 78 11 Wanda Hamidah 85 12 Tri Wahyuningsih 70 13 Ahmat Syahabudin 80 14 Andri Yuwono 86 15 Arief Faturachman 84 16 Dela Puspita 86 17 Dian Vindi Saputri 75 18 Dini Ari Anggaini 83 48

19 Fitrian Agus Setiawan 70 20 Gudel Slamet Riyanto 69 21 Imala Wahyu Rahmita 75 22 Raka Adit Pratama 70 23 Rizky Maulana 88 24 Vian Irmawati 85 25 Yudi Hartanto 73 26 Zainal Abidin 70 27 M. Ali Rosidi 68 28 Denni Setiawan 70 29 Galih Rizqi Fradika 73 30 Tukul Hartanto 68 31 Ana Saifitri 78 32 Christianto Setyawan 69 33 Fitri Wulandari 70 34 Luki Irwanto 70 35 Maslikhatun khasanah 78 36 Mustaqim 85 37 Bajang Nur Cholis 87 38 Panut Nur Huda 70 39 Gudel Vitriana 70 40 Laila Nur Hidayati 76 41 Lani Kusumaningrum 77 42 Lestari 80 43 Lilik Widyawati 80 44 Nur Rahma Arum 82 45 Suci Sulistyowati 79 46 Dita Supriyani 74 47 Ahmad Irfani 75 48 Bayu Setyawan 75 49 Lindha Utami 81 50 Nur Rokhim 74 51 Selvia Pebriyanti 78 52 Leo Utomo 80 53 Dwi Oktavia 79 54 Lidiya Rahayu 84 55 Nurul Istianah 82 56 Nur Waqidah 70 57 Slamet Riyanto 77 49

58 Totok 75 59 Vina Amelia 80 60 Ady Prabowo 78 2. Analisis Data Hasil Peneltian a. Analisis Pendahuluan Dari hasil angket tersebut diatas, peneliti membuat tabel perhitungan untuk mencari mean penggunaan media pembelajaran berbasis visual sebagai berikut: Tabel 4 Tabel Perhitungan untuk Mencari Mean Nilai angket tentang Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Visual No Nilai (X) frekuensi (f) fx 1 45 2 90 2 44 4 176 3 43 4 172 4 42 5 210 5 41 7 287 6 40 5 200 7 39 5 195 8 38 8 304 9 37 5 185 10 36 4 144 11 35 4 140 12 34 1 34 13 33 2 66 14 32 2 64 15 31 2 62 Jumlah 60 2329 Dari tabel di atas penulis peroleh: N = 60 fx = 2329 Selanjutnya dimasukkan dalam rumus: 50

M x = M x = N fx 2329 60 M x = 38,81667 Dari hasil tersebur diatas, kemudian penulis membuat tabel kategori nilai dengan rumus: H L+ I Interval = N Berdasarkan data di atas maka: H (highest score) : 45 L (Lowest score) : 31 1 : bilangan konstan N : jumlah kategori Hasil yang diperoleh adalah: Interval = = = 5 45 31+ 1 3 15 3 Hasil interval yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 5 Kategori Nilai Angket tentang Penggunaan Media Pembelajaran berbasis Visual No Interval Nilai Kategori 1 41-45 Tinggi 2 36-40 Sedang 3 31-35 Rendah 51

Berdasarkan tabel kategori nilai di atas maka dapat diketahui bahwa penggunaan media berbasis visual di MI Al Fadlil Warukaranganyar termasuk kategori sedang yaitu dengan mean 38,81667. Dari hasil observasi nilai rapot mata pelajaran aqidah akhlak semester 2 siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar tersebut diatas, peneliti membuat tabel perhitungan untuk mencari mean nilai mata pelajaran aqidah akhlak sebagai berikut: Tabel 6 Tabel Perhitungan untuk Mencari Mean Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak No Nilai (Y) frekuensi (Y) fy 1 88 1 88 2 87 1 87 3 86 2 172 4 85 3 255 5 84 2 168 6 83 1 83 7 82 3 246 8 81 2 162 9 80 8 640 10 79 3 237 11 78 5 390 12 77 3 231 13 76 1 76 14 75 6 450 15 74 2 148 16 73 2 146 17 72 1 72 18 71 0 0 19 70 10 700 20 69 2 138 21 68 2 136 Jumlah 60 4625 52

Dari tabel di atas penulis peroleh: N = 60 fx = 4625 Selanjutnya dimasukkan dalam rumus: M Y = M Y = N fy 4625 60 M Y = 77,0833 Dari hasil tersebur diatas, kemudian penulis membuat tabel kategori nilai dengan rumus: H L+ I Interval = N Berdasarkan data di atas maka: H (highest score) : 88 L (Lowest score) : 68 1 : bilangan konstan N : jumlah kategori Hasil yang diperoleh adalah: Interval = = 88 68+ 1 3 = 7 21 3 Hasil interval yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 7 Kategori Nilai Angket tentang Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak 53

No Interval Nilai Kategori 1 81-88 Tinggi 2 75-80 Sedang 3 68-74 Rendah Berdasarkan tabel kategori nilai di atas maka dapat diketahui bahwa prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar tahun pelajaran 2010/2011 termasuk kategori sedang yaitu dengan mean 77,0833. b. Pengujian Hipotesis Dalam hipotesis ini akan menguji apakah ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan media pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar. Untuk mempermudah pengolahan data, maka dibuat tabel kerja sebagaimana dalam tabel berikut: Tabel 8 Tabel Analisis Preditor X (Penggunaan Media Berbasis Visual) terhadap Kriterium Y (Prestasi Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak) No.Resp Prediktor(X) Kriterium(Y) X 2 Y 2 XY 1 37 80 1369 6400 2960 2 32 72 1024 5184 2304 3 35 80 1225 6400 2800 4 33 75 1089 5625 2475 5 37 82 1369 6724 3034 6 38 77 1444 5929 2926 7 38 81 1444 6561 3078 8 35 80 1225 6400 2800 9 39 79 1521 6241 3081 10 41 78 1681 6084 3198 11 41 85 1681 7225 3485 12 31 70 961 4900 2170 13 36 80 1296 6400 2880 54

14 44 86 1936 7396 3784 15 41 84 1681 7056 3444 16 42 86 1764 7396 3612 17 32 75 1024 5625 2400 18 31 83 961 6889 2573 19 36 70 1296 4900 2520 20 35 69 1225 4761 2415 21 34 75 1156 5625 2550 22 37 70 1369 4900 2590 23 44 88 1936 7744 3872 24 43 85 1849 7225 3655 25 44 73 1936 5329 3212 26 45 70 2025 4900 3150 27 35 68 1225 4624 2380 28 42 70 1764 4900 2940 29 43 73 1849 5329 3139 30 36 68 1296 4624 2448 31 40 78 1600 6084 3120 32 40 69 1600 4761 2760 33 39 70 1521 4900 2730 34 36 70 1296 4900 2520 35 42 78 1764 6084 3276 36 41 85 1681 7225 3485 37 45 87 2025 7569 3915 38 39 70 1521 4900 2730 39 38 70 1444 4900 2660 40 41 76 1681 5776 3116 41 37 77 1369 5929 2849 42 42 80 1764 6400 3360 43 43 80 1849 6400 3440 44 42 82 1764 6724 3444 45 41 79 1681 6241 3239 46 41 74 1681 5476 3034 47 38 75 1444 5625 2850 48 38 75 1444 5625 2850 49 40 81 1600 6561 3240 50 38 74 1444 5476 2812 51 40 78 1600 6084 3120 52 38 80 1444 6400 3040 55

53 39 79 1521 6241 3081 54 44 84 1936 7056 3696 55 43 82 1849 6724 3526 56 33 70 1089 4900 2310 57 38 77 1444 5929 2926 58 37 75 1369 5625 2775 59 40 80 1600 6400 3200 60 39 78 1521 6084 3042 2329 4625 91167 358295 180021 Dari tabel di atas dapat diketahui: N = 60 X 2 = 91167 X = 2329 Y 2 = 358295 Y = 4625 XY = 180021 Untuk membuktikan hipotesis, penelitian ini menggunakan uji hipotesis teknik analisis regresi linear 1 prediktor. Adapun langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut: 1. Mencari korelasi antara prediktor (X) dengan Kriterium (Y) dengan menggunakan teknik korelasi moment tangkar dari Pearson, dengan rumus: r xy = xy 2 2 { x }{ y } Sebelum mencari r xy harus mencari nilai x 2, y 2, dan xy, dengan rumus: x 2 = X 2 - = 91.167 - = 91.167 - ( N x) 2 2 (2329) 60 5424241 60 = 91.167 90404,01667 56

x 2 = 762,9833333 y 2 = Y 2 - ( = 358.295 - = 358.295 - N y) 2 2 (4625) 60 21390625 60 = 358.295 356510,4167 y 2 = 1784,5833333 xy = XY - = 180021 - =180021 - ( x ) ( y) N 2329. 4625 60 10.771.625 60 = 180.021 179527,0833 xy = 493,9166667 rumus: r xy = = = Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka r xy dapat dicari dengan xy 2 2 { x }{ y } 493.9166667 762,9833333.1784,5833333 493.9166667 1229.79489 = 0,40562524 2. Uji signifikan korelasi melalui uji t, dengan rumus: t = ( N 1) 2 r 1 r 2 dengan d. b = N 2 57

t = t = t = 0,40562524 1 2 ( 60 1) 0,40562524 ( 0,161302833.59). 1 2 0,161302833 9,516867172 0,838697167 t = 11, 3472032 t = 3,3685609984 dibulatkan 3,37 Hasil t hitung ini dianalisis dengan t tabel, Karena t hitung : 3,37 lebih besar dari t tabel (0,05: 2,00) dan (0,01 : 2,66), jadi hipotesis kerja dapat diterima. 3. Mencari persamaan garis regresi Untuk persamaan garis regresi dengan menggunakan rumus regresi sederhana satu prediktor dengan metode skor deviasi yaitu: Y = ax + K Harga a dan K dapat kita cari dari persamaan: y = ax, yang mana y = Y Y, x = X - X, dan a = xy = 493,9166667 x 2 = 762,9833333 a = 493,9166667 762,933333 a = 0,647349221 dibulatkan 0,647 y = 0,647x Dari data yang dikumpulkan dapat dicari: xy x 2 Y = N Y 4625 = 60 58

= 77,08333333 dibulatkan 77,083 X = N X = 2329 60 = 38,81666667 dibulatkan 38,817 Karena persamaan garis regresi y = ax atau Y - Y = a ( X - X ) dapat diselesaikan dengan cara: Y 77,083 = (0,647)(X 38,817) Y = 0,647X 25,11 + 77,083 Y = 0,647X 102.19 4. Mencari varian regresi menggunakan rumus sebagai berikut: F reg = Untuk menganalisis regresi menggunakan rumus: RK RK reg res Adapun langkah-langkah menghitung uji signifikansi persamaan regresi dengan data yang sudah dihasilkan yaitu: x 2 = 762,9833333 y 2 = 1784,5833333 xy = 493,9166667 N = 60 RK reg = JK db reg reg ( JK reg = xy) x 2 2 = 2 (493,9166667) 762,9833333 59

= 243953,6736 762,9833333 JK reg = 319,7365695 RK reg = RK res = 319,7365695 1 = 319,7365695 JK db res res JK res = y2 - ( xy) JK res = 1784,5833333 - x = 1784,5833333-2 2 2 (493,9166667) 762,9833333 243953,6736 762,9833333 = 1784,5833333-319,7365695 = 1464,846764 RK res = 1464,846764 58 = 25,25597869 F reg = = RK RK reg res 319,7365695 25,25597869 = 12,65983685 c. Analisis lanjutan Berdasarkan pengolahan data, diketahui F reg : 12,65983685, maka F reg lebih besar dari F tabel (0,01: 7,08) dan F tabel (0,05): 4,00. Pengolahan data di atas juga menghasilkan nilai t untuk menguji signifikansi hiptesis yaitu 3,37. Ini 60

berarti t hitung > t tabel yaitu 2,00 untuk taraf kesalahan 5% dan 2,66 untuk taraf kesalahan 1%. B. Pembahasan Hasil Penelitian Dengan membandingkan rata-rata nilai sebelum penelitian (74,4) dan rata-rata nilai rapot mata pelajaran aqidah akhlak semester 1 tahun pelajaran 2010/2011 (77,0833) dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak karena penggunaan media berbasis visual. Berdasarkan pengolahan data, hasil F reg ini digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ada (signifikansi regresi kriterium Y terhadap prediktor X). Berdasarkan perhitungan diketahui F reg adalah 12,65983685, maka F reg lebih besar dari F tabel (0,01: 7,08 dan F tabel (0,05): 4,00, maka berarti ada pengaruh yang signifikan penggunaan media berbasis visual terhadap prestasi belajar aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi. Berdasarkan pengolahan data, hasil perhitungan t adalah 3,37. apabila t hitung > t tabel berarti rumusan hipotesis tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan media berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak (H o ) ditolak, sebaliknya sebaliknya rumusan hipotesis ada pengaruh yang signifikan penggunaan media berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak (Ha) diterima. C. Keterbasan Penelitian Penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti secara optimal sangat disadari adanya kendala/hambatan. Hal tersebut karena adanya keterbatasan yang dialami oleh penulis. Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain : 1. Keterbatasan Tempat Penelitian Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat, yaitu MI Al Fadlil Warukaranganyar. Namun demikian, tempat ini dapat mewakili MI untuk dijadikan tempat penelitian dan kalaupun hasil penelitian di tempat lain akan berbeda, tetapi kemungkinannya tidak jauh menyimpang dari hasil penelitian yang penulis lakukan. 61

2. Keterbatasan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi dan pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Waktu yang singkat inilah yang dapat mempersempit ruang gerak penelitian. Sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang penulis lakukan. 3. Keterbatasan Responden Responden kelas 1 yang belum mengerti angket penulis, jadi dalam pengisian angket masih dipandu langsung oleh penulis. Dan berbagai keterbatasan yang penulis paparkan di atas maka dapat dikatakan dengan sejujurnya, bahwa inilah kekurangan dan penelitian ini yang penulis lakukan di MI Al Fadlil Warukarangayar. Meskipun banyak hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam melakukan penelitian ini, penulis bersyukur bahwa penelitian dapat selesai dengan lancar. 62

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Data penggunaan media pembelajaran berbasis visual diperoleh dengan metode kuesioner (angket) dengan jumlah responden 60. Berdasaran analisis data yang diperoleh, disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis visual digunakan dalam proses belajar mengajar di MI Al Fadlil Warukanganyar. Hal ini dibuktikan dengan masuknya nilai mean dalam kategori sedang yaitu 38,81667. Data prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak diperoleh dengan metode observasi nilai rapot semester 2 siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar tahun pelajaran 2010/2011. Berdasarkan analisis data yang diperoleh, prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak masuk dalam kategori sedang, yang dibuktikan dengan nilai mean 77,0833. Berdasarkan data-data yang terkumpul dan telah dianalisis maka kesimpulan yang dapat diambil adalah ada pengaruh yang signifikan penggunaan media berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi tahun pelajaran 2010/2011. Hal dibuktikan dengan hasil perhitungan F reg = 12,65983685 yang lebih besar dari F tabel F tabel (0,01: 7,08 dan F tabel (0,05): 4,00. Uji signifikansi hipotesis dengan uji t-test. Berdasarkan data-data yang telah dianalisis diperoleh t hitung = 3,37. Setelah melihat tabel t dengan n: 60 diperoleh 2,00 untuk taraf kesalahan 5% dan 2,66 untuk taraf kesalahan 1%, maka t hitung > t tabel berarti rumusan hipotesis tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan media berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak (H o ) ditolak sebaliknya rumusan hipotesis ada pengaruh yang signifikan penggunaan media berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak (Ha) diterima. 63

B. Saran Penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Kepada guru, penulis sangat mengharapkan upaya peningkatan prestasi belajar melalui penggunaan media berbasis visual dalam pembelajaran. 2. Bagi sekolah, penggunaan media berbasis visual dalam pembelajaran tidak terbatas hanya pada materi belajar mata pelajaran aqidah akhlak, namun bisa digunakan untuk pelajaran atau materi yang lain. 3. Bagi peneliti berikutnya yang akan mendalami penelitian ini supaya dikembangkan lagi kelebihan- kelebihan penggunaan media berbasis visual agar peningkatan prestasi tidak terbatas pada belajar mata pelajaran aqidah akhlak saja. 64

DAFTAR PUSTAKA Abdul Kholiq, Analisis Kurikulum Madrasah ( Mata Pelajaran Akidah Akhlak ), Semarang : Kementerian Agama RI Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2010, Cet. I. Al-Imam Abu Abdullah Muhammad bin Ismail, Shahih Al-Bukhari, Semarang: Thoha Putra, t.th. Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), Cet. XI. Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2002. Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2003, Cet. V. Asnawir dan Usman, M. Basyirudin, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta:Ciputat Pers, 2002, Cet. 1. Daryanto, H. Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Direktorat Pendidikan pada Madrasah, Standar Isi Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta : Direktorat Jenderal kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI, 2006. Hadi, Sutrisno. metodologi Research jilid 2, Yogyakarta: Andi, 2004. Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009. Harjanto, Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2003, cet. 3. Hartono, Statistik untuk Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008. Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM :Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,Efektif dan Menyenangkan, Semarang : RaSail Group, 2008, Cet. 1. 65

Khaeruddin, et. al., Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) Konsep dan Implementasinya di Madrasah, Jogjakarta : Nuansa Aksara, 2007, Cet. I. Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta : CV. Misaka Galiza, 2003, Cet. I. M. Usman Basyiruddin dan Asnawir, Media Pembelajaran,Jakarta : Ciputat pers, 2002, Cet.1. Purwanto. M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990), Cet. 5. Sadiman. Arief S., et. al., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan pemanfaatannya, Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2009. Syah. Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2008, Cet. XIV. Warsita. Bambang, Tehnologi Pembelajaran Landasan dan aplikasinya, Jakarta : Rineka Cipta, 2008, Cet. 1. Sekretaris Negara Republik Indonesia, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2007. Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta, Rajawali Pers, 2004. Sugiyono, Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2009. Sugiyono, Metode Penelitian pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2009. Suharso dan Ana Retnoningsih,Kamus Besar Bahasa Indonesia, Semarang : Widya Karya, 2006, Cet. 1. Syah. Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosdakarya Offset, 2002. S. Nasution, Metode Research ( Penelitian Ilmiah ), Jakarta : Bumi Aksara, 2009 ), Cet. II. S. Winataputra, Udin, dkk, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, Cet. 4. ---------------., Strategi Belajar Mengajar, Jakarta : Universitas Terbuka, 2004, Cet, 13. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia, 1996. 66

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Hasil nilai angket penelitian tentang penggunaan media pembelajaran berbasis visual... 44 Tabel 2. Nilai Tengah Semester 1 Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Tahun Pelajaran 2010/2011...46 Tabel 3. Prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar tahun pelajaran 2010/2011... 48 Tabel 4. Nilai perhitungan untuk mencari mean nilai angket tentang penggunaan media pembelajaran berbasis visual... 50 Tabel 5. Kategori nilai angket tentang penggunaan media pembelajaran berbasis visual... 51 Tabel 6. Perhitungan untuk mencari mean prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak... 52 Tabel 7. Kategori nilai tentang prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak. 53 Tabel 8. Analisis prediktor X (penggunaan media berbasis visual) terhadap kriteriumy (prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak... 54

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar a: Pembiasaan akhlak karimah (dermawan)...30 Gambar b: Pembiasaan akhlak karimah (tolong menolong)...30 Gambar c: Pembiasaan akhlak karimah (kebersihan badan)...31 Gambar d: Pembiasaan akhlak karimah (kebersihan pakaian)...31 Gambar e: Adab terhadap Allah (mengaji)...32 Gambar f: Adab terhadap Allah (ibadah salat)...32 Gambar g: Adab terhadap diri sendiri (akan tidur/membaca doa)...33 Gambar h: Adab terhadap diri sendiri (keluar masuk kamar mandi)...33 Gambar i: Adab terhadap orang tua...34 Gambar j: Adab terhadap lingkungan...34

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Instrumen Kuesioner Berupa Daftar Pertanyaan Lampiran 2: Surat Keterangan Penelitian Lampiran 3: Penunjukkan Pembimbing Skripsi Lampiran 4: Hasil Frekuensi Dalam SPPS

Soal angket pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak di MI Al Fadlil Warukaranganyar, Purwodadi tahun pelajaran 2010 / 2011 Nama Siswa :... Kelas :... Petunjuk Pengerjaan 1. Tulislah nomor pada lembar jawab sesuai nomor soal! 2. Jawablah dengan jujur,dengan memberi tanda silang pada huruf a, b atau c A N G K E T 1. Menurut kamu, manakah yang lebih menarik guru mengajar menggunakan media atau tanpa media? a. Lebih menarik menggunakan media b. Lebih menarik tanpa menggunakan media c. Tidak menarik meskipun telah menggunakan media 2. Menurut anda, belajar adalah suatu kebutuhan yang... a. Harus selalu dikerjakan secara kontinyu b. Tidak perlu c. Perlu dilakukan jika akan ujian 3. Anda dalam menerima materi mata pelajaran aqidqh akhlak,cenderung... a. Memperhatikan bila guru menggunakan media berbasis visual b. Memperhatikan messkipun tanpa media c. Tidak memperhatikan 4. Belajar aqidah akhlak, menurut anda... a. Sangat menyenangkan b. Tidak menyenangkan c. Kurang menyenangkan 5. Apabila belajar aqidah akhlak menyenangkan, maka saya... a. Dapat memperoleh nilai yang tinggi b. Meremehkan nilai pelajaran yang lain c. Nilai apa adanya

6. Dalam belajar saya... a. Lebih mempersiapkan diri b. Kurang mempersiapkan diri c. Tidak pernah persiapan 7. Dalam menerima pelajaran saya lebih menyukai... a. Guru yang pandai dan punya etika yang baik b. Guru yang sedang sedang saja c. Guru yang tidak sesuai bidangnya. 8. Dalam belajar aqidah akhlak saya selalu... a. Mempunysi tujuan yang jelas b. Mau mempunyai tujuan karena perintah orang tua c. Mempunyai tujuan karena dipaksa orang lain. 9. Nilai mata pelajaran aqidah akhlak saya bagus, maka saya... a. Meninggalkan kebiasaan buruk saya b. Sama saja tidak berubah c. Meningkat kebiasaan buruk saya. 10. Dalam belajar, saya... a. Ada kemauan dan hasrat b. Ada kemauan bila diperintah orang tua c. Tidak mempunyai kemauan dan hasrat. 11. Apakah dalam belajar mata pelajaran aqidah akhlak, anda membutuhkan orang lain? a. Butuh b. Kurang butuh c. Tidak butuh 12. Prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak saya akan meningkat, apabila saya selalu... a. Belajar dan mengamalkan b. Belajar dan tidak pernah mengamalkan c. Tidak pernah belajar

13. Agar prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak saya baik, maka saya... a. Perlu latihan dan ulangan b. Perlu latihan tanpa ulangan c. Tidak perlu latihan dan ulangan 14. Menurut anda, guru menggunakan media pembelajaran berbasis visual dalam prases belajar mengajar adalah... a. Penting b. Kurang penting c. Tidak penting 15. Nilai mata pelajaran aqidah akhlak akan lebih baik, apabila guru dalam mengajar... a. Menggunakan media pembelajaran berbasis visual b. Tanpa menggunakan media pembelajaran berbasis visual c. Menggunakan media pembelajaran berbasis visual yang tidak sesuai.

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL FADLIL MADRASAH IBTIDAIYAH AL FADLIL Alamat : Pencol Rt 01 Rw 03 Desa Warukaranganyar Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan SURAT KETERANGAN PENELITIAN Nomor: 183 /MI AF/V/2011 Yang bertanda tangan di bawah ini kepala MI Al Fadlil Warukaranganyar Kec. Purwodadi kab. Grobagan menerangkan Dengan sesungguhnya bahwa: Nama : Fitri Darmiyati NIM : 093111394 Fakultas : Tarbiyah Jurusan/Prodi : Pendidikan Agama Islam Telah mengadakan riset penelitian di MI Al Fadlil Warukaranganyar Kecamatan Purwodadi mulai tanggal 5 Maret 2011 sampai 5 Mei 2011 guna menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis visual terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa MI Al Fadlil Warukaranganyar Purwodadi tahun pelajaran 2010/2011. Demikian surat keterangan ini kami buat, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Warukaranganyar, 30 Mei 2011 Kepala MI Al Fadlil Fitri Darmiyati, A. Ma.