BAB II DESKRIPSI UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. pemerintah pusat menyerahkan wewenang untuk melakukan pemungutan,

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTAMADYA KEPALA DARRAH TINGKAT II YOGYAKARTA

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Perda No. 5/1991 tentang Susunan Organisasi dan tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Dati II Magelang.

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 14 TAHUN

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANDAK

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

TUGAS, POKOK DAN FUNGSI BADAN PENDAPATAN DAERAH KAB. SERDANG BEDAGAI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 9 TGL. 21 MEI 1992 SERI D NO. 7

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 7 TAHUN : 1992 SERI : D2

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT A. SEJARAH SINGKAT DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN

Evaluasi penerimaan pajak hotel dan restoran terhadap pendapatan asli daerah kab. Wonogiri (Tahun Anggaran 1999/2000, 2000/2001, dan 2002)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Berdirinya Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kuantan

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN BUPATI TASIKMALAYA B U P A T I TASIKMALAY A

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 63 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENDAPATAN KOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUBANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 25 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KABUPATEN BANYUWANGI

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

1 of 6 02/09/09 11:59

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASSET DAERAH (BPKAD) KABUPATEN TAPANULI SELATAN

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah singkat Dinas Pendapatan Daerah kota Medan

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KERINCI PERATURAN BUPATI KERINCI NOMOR 5 TAHUN

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

Analisis retribusi pelayanan kesehatan sebagai salah satu bagian dari pendapatan asli daerah di kabupaten Sragen. Oleh: Vivi Ika Maruti BAB I

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI NOMOR 23 TAHUN 2000 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH WALIKOTA MADIUN,

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR 21 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1991 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 4 TAHUN 1998 SERI D.4

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN KOTA BATU

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PPK A. GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KABUPATEN SERDANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDAPATAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SUMBAWA

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 2 TAHUN 1991 SERI D NO : 2 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

BAB IV GAMBARAN UMUM Sekilas Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandar Lampung. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan antara pemerintah pusat dan

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 1989 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN

DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama. Dinas. Pasal 172

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Berdirinya Dinas Pendapatan Kota Medan

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 84 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERIJINAN KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Binjai

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT. A. Sejarah Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 05 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENGELOLAAN PASAR

BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSI. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999;

Paragraf 2 Bagian Kesatu Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah Pasal 22. Pasal 23

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR BADAN PENDAPATAN DAERAH Jl. Wr. Soepratman No. 9 Telp. (0342) B L I T A R

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN KANTOR DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH KABUPATEN KARO

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH

GUBERNUR BALI, Mengingat

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PASAR KABUPATEN DELI SERDANG. A. Sejarah Singkat Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 44 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-N TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 4 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 4

-2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 10 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 10 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. SEJARAH SINGKAT ORGANISASI Karena belum terbentuknya kantor IPEDA di Daerah TK II Simalungun maka pemerintah pusat menyerahkan wewenang untuk melakukan pemungutan, pengelolaan, dan penerimaan pendapatan daerah kepada Pemerintah TK II Simalungu n berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 tahun 1956, yang mana pelaksanaannya dimulai sejak bulan Mei 1975 yang disebut dengan Sub Directorat Pendapatan. Namun dengan makin berkembangnya volume pekerjaan yang harus dilaksanakan dibidang pendapatan daerah dan makin mendesaknya kebutuhan dana yang harus digali dari pendapatan daerah maka sudah tentu tugas tersebut dirasakan tidak cukup jika hanya dilakukan oleh suatu sub bagian yang khusus untuk menangani pendapatan daerah tersebut yang terpisah dari bagian keuangan. Dengan melihat tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam pengelolaan pendapatan daerah lebih cenderung bersifat teknis, bukan hanya unsur pelayanan, maka status Sub Direktorat Pendapatan dirubah menjadi Dinas Pendapatan Daerah TK II Simalungun. Perubahan status Sub Direktorat Pendapatan menjadi Dinas Pendapatan Daerah TK II Simalungun didasarkan pada Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah TK II Simalungun Nomor 70/II SIM/1977 yang disesuaikan dengan isi Perda Kabupaten Daerah TK II Simalungun Nomor 4 tahun 1978, tentang susunan Organisasi dan Tata Dinas Pendapatan Kabupaten Daerah TK II Simalungun.

Selanjutnya diperjelas dalam Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah TK II Siamalungun Nomor 27/II Sim-1979 tentang Perubahan Ketentuan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah TK II Simalungun. Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 363 tahun 1977, tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah dan Nomor KUPD 7/12/41-101, tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah TK II maka untuk itu, Kabupaten Daerah TK II Simalungun telah diatur dalam Perda TK II Simalungun Nomor 4 tahun 1976 jo Perda TK II Simalungun Nomor 4 tahun 1978 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Daerah TK II Simalungun. Sistem dan prosedur pengelolaan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya yang menjadi tugas pokok dari pada Dinas Pendapatan Daerah adalah berpedoman pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 970-893 tahun 1981, tentang Manual Administrasi Pendapatan Daerah (MAPENDA). Akan tetapi sejak tahun 1989, sistem dan prosedur perpajakan retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya didasarkan kepada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 973-442 tahun 1988 tentang Manual Pendapatan Daerah (MAPATDA). Untuk penyempurnaan dan kesamaan Gerak Pengelola Pendapatan Daerah TK II, sesuai dengan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 970/1476/PUOD, 14 April 1989, menetapkan 8 (delapan) Kabupaten di daerah TK I Sumatera Utara, yang diikut sertakan dalam sistem dan prosedur Manual Pendapatan Daerah (Sisdur-Mapatda) termasuk Dati II Simalungun.

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan dan kelengkapan operasionalnya, maka secara bertahap akan ada perubahan susunan dan struktur organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah (Mapenda), sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 tahun 1978 beralih kepada Sisdur Mapatda. Dalam peralihan dimaksud, susunan dan struktur organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan, diubah kepada Sisdur Mapatda, dengan berpedoman kepada Surat Keputusan Nomor 23 tahun 1989, tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah TK II dengan peraturan Daerah TK II Simalungun Nomor 5 tahun 1991 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Daerah TK II Simalungun. Untuk pedoman pelaksanaan tugas dan tata kerja serta Susunan Organisasi Dinas Pendapatan TK II Simalungun mengacu pada peraturan daerah (perda) TK II Simalungun Nomor 5 tahun 1991 tanggal 6 April 1991. B. Struktur Organisasi Untuk mencapai tujuan diperlukan sarana dan prasarana agar tugas yang diemban dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Oleh sebab itu diperlukan sarana yang tepat, yang satu diantaranya adalah organisasi. Struktur organisasi merupakan faktor yang amat penting bagi suatu instansi pemerintahan dalam menjalankan usahanya untuk mencapai suatu tujuan dan menjadi pedoman dalam melaksanakan pekerjaan. Karena dengan adanya struktur organisasi,

dapat dilihat pembagian kerja dan wewenang diantara individu yang akan menjalankan tugasnya. Struktur organisasi dapat diartikan sebagai serangkaian hubungan diantara individu-individu dalam suatu kelompok.struktur ini kemudian digambarkan kedalam bagan organisasi atau diagram. Diagram tersebut akan memperlihatkan garis-garis besar hubungan antara fungsi-fungsi dalam organisasi, arus tanggung jawab dan wewenang. Dalam pengertian yang luas dapat dikatakan struktur oganisasi itu tergantung pada tugas-tugas yang dilaksanakan dan wewenang yang dipergunakan oleh individuindividu dan kelompok dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten TK II Simalungun berbentuk Organisasi Garis dan Staff. Juga terlihat adanya satuan komando, pimpinan juga didampingi pembantu pimpinan atau Kepala Seksi. Masing-masing bertugas dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Disamping itu, Kepala Dinas dibantu oleh Sub Bagian Tata Usaha yang bertugas membantu Kepala Dinas dalam memimpin dan menyelenggarakan bidang administrasi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Kabupaten Daerah TK II Simalungun Nomor 5 tahun 1991, tentang Susunan Organisasi dan Tata kerja Dinas Pendapatan Daerah TK II Siamalungun, Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah TK II Simalungun digambarkan sebagai berikut:

a. Uraian Umum Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Simalungun 1. Daerah adalah Kabupaten Simalungun 2. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom 3. Kepala Daerah adalah Bupati Simalungun 4. Pemerintah Daerah adalah Penyelenggara Pemerintah Daerah Otonom oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut azas Desentralisasi 5. Dinas adalah Dinas Pendapatan Kabupaten Simalungun 6. Kepala Dinas adalah Kepala Pendapatan Kabupaten Simalungun 7. Cabang Dinas adalah Cabang Dinas Pendapatan Kabupaten Simalungun sebagai unsur pelaksana yang meaksanakan urusan-urusan pemerintahan yang menjadi tanggung jawab dan kewenangan 8. Unit Pelaksana teknik Dinas (UPTD) adalah sebagai Unsur Pelaksana Operasional Dinas dilapangan 9. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian/atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi 10. Kewenangan adalah hak dan kewajiban untuk menentukan atau mengambil kebijaksanaan dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan b. Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Kabupaten Simalungun Berdasarkan Keputusan Bupati Simalungun Nomor 180-45/1516tentang susunan dan Tata kerja Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Simalungun terdiri atas:

Kepala Dinas 1. Bagian Tata Usaha 2. Sub Bagian Pendaftaran dan Penetapan 3. Sub Dinas Pembukuan dan Pelaporan 4. Sub Dinas Sanksi Pajak dan Retribusi Daerah 5. Sub Dinas Perencanaan dan Pengendalian Operasional 6. Sub Dinas Pembinaan Sumber Penghasilan 7. Cabang Dinas 8. Unit Pelaksana Teknis Dinas 9. Kelompok Jabatan Fungsional Bagian Tata Usaha membawahi 1. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan /Peralatan 2. Sub Bagian Keuangan 3. Sub Bagian Kepegawaian 4. Sub Dinas Pendapatan dan Penetapan membawahi: - Seksi Pendaftaran - Seksi Registrasi dan Pemeriksaan - Seksi Dokumentasi dan Penyajian Data - Seksi Penetapan 5. Sub Dinas Pembukuan dan Pelaporan membawahi : - Seksi Pembukuan dan Penerimaan - Seksi Pembukuan dan Persediaan

- Seksi Pelaporan 6. Sub Dinas Pengenaan Sanksi Pajak dan Retribusi Daerah membawahi: - Seksi Penagihan dan kebertan - Seksi Angsuran - Seksi Peraturan dan Perundang-undangan 7. Sub Dinas Perencanaan Pembukuan dan Pengendalian Operasional membawahi: - Seksi Penyusunan Program dan Pengembangan - Seksi Pemantauan dan Pengendalian - Seksi Analisis dan Evaluasi 8. Sub Dinas Pembinaan Sumber Penghasilan membawahi: - Seksi Pajak dan Retribusi Daerah - Seksi Bagi hasil Pajak lainnya - Seksi pengelolaan sumber lain-lain - Seksi Pelayanan dan Bimbingan Masyarakat C. Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Pendapatn Kabupaten Simalungun merupakan unsur pelaksana Pemerintahan Kabupaten, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Pendapatan Kabupaten Simalungun mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten dalam bidang pendapatan.

Untuk menyelenggarakan tugas diatas, Dinas Pendapatan mempunyai fungsi: - Pelaksanaan penyusunan rencana dan program peningkatan Pendapatan asli daerah serta pengembangan, pemantauan dan pengendalian operasional pajak pendapatan daerah. - Pelaksanaan pendaftaran, pendataan, registrasi dan pemeriksaan objek pajak. - Pelaksanaan pemeriksaan dokumen pajak untuk penyediaan data. - Pelaksaan penetapan, perhitungan dan penerbitan Surat Keterangan Pajak. - Melaksanakan pembukaan, penerimaan dan penagihan pajak dan pembinaan sumber penghasilan yang terdiri atas pajak dan retribusi, pendapatan bagi hasil PBB, BPHTB dan pelaksanaan pengelolaan sumber-sumber lainnya. - Pelayanan dan bimbingan terhadap masyarakat dan wajib pajak. - Pelaksanaan koordinasi teknis pemungutan seluruh usaha dibidang pemungutan retribusi daerah dan pungutan lainnya berdasarkan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. - Pengelolaan administrasi Umum yang meliputi ketata usahaan, Kepegawaian, Keuangan, Perlengkapan, Organisasi dan ketatalaksanaan Dinas. - Pengelolaan Cabang Dinas dan UPTD Dinas. a. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi 1. Bagian Tata Usaha - Bagian Tata Usaha merupakan unsur staf yang dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang dalam melakukan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas.

- Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan umum dan perlengkapan/peralatan-keuangan, Kepegawaian dan Organisasi, serta memberikan pelayanan kondusif pimpinan dan seluruh Unit kerja dilingkungan Dinas Pendapatan Kabupaten Simalungun Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, Bagian Tata Usaha mempunyai Fungsi: 1. Melaksanakan kegiatan ketata usahaan meliputi kegiatan surat menyurat, menelaah dan mendistribusikan surat-surat, membubuhkan paraf surat keseluruh unit kerja dilingkungan dinas. 2. Melaksanakan pembinaan administrasi keuangan berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. 3. Melaksanakan administrasi kepegawaian, ketata laksanaan dan penataan organisasi. 4. Melaksanakan dan memelihara administrasi peralatan dan perlengkapan. 5. Mengkoordinasikan penyusunan program dan laporan kerja dinas. a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan/peralatan mempunyai tugas: - Menyusun rencana dan program kerja tahunan Sub Bagian - Melaksanakan urusan surat menyurat yang meliputi surat masuk, surat keluar, kearsipan, dan dokumentasi. - Menyusun rencana pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, penggunaan, inventarisasi barang/perlengkapan. - Melaksanakan ketatausahaan Kepala Bagian, Sub Dinas, Sub Bagian, dan Seksi.

- Melaksanakan kegiatan penggandaan dokumentasi dan kearsipan - Melaksanakan perencanaan dan penyimpanan barang perlengkapan yang meliputi gudang perabot, peralatan teknis, alat kantor dan mobiler. - Melaksanakan inventarisasi barang milik negara dilingkungan Dinas Pendapatan. - Menyusun laporan kerja tahunan Sub Bagian - Melaksanakan tugas lain yang diberikan langsung oleh atasan. b. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas: - Menyusun rencana dan program kerja tahunan Sub Bagian. - Menghimpun data untuk bahan penyuisunan angaran rutin dan pembangunan - melaksanakan pengelolaan keuangan Dinas Pendapatan yang meliputi penerimaan penyimpanan, penyaluran, pertanggung jawaban dan pembukuan. - Melaksanakan administrasi pelaksanaan anggaran rutin dan pembangunan. - Meneliti dan menguji kebenaran setiap dokumen dan bukti penerimaan, penyimpanan dan penyaluran uang. - Melaksanakan pembayaran gaji - Melaksanakan pembayaran biaya perjalanan dinas. - Memonitor pelaksanaan anggaran dan menyiapkan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. - Menghimpun peraturan erundang-undangan dibidang keuangan. - Menyusun laporan kerja Sub Bagian. - Melaksanakan tugas lain yang diberikan langsung oleh atasan.

c. Sub Bagian Kepegawaian dan Organisasi mempunyai tugas: - Menyusun rencana dan program kegiatan Sub Bagian.Mempersiapkan rencana pengadaan, penempatan dan pemerataan pegawai, mutasi dan pengembangan karir pegawai administrasi serta merencanakan formasi pegawai - Mengurus administrasi pegawai dinas dan UPTD dinas. - Menyusun daftar urut kepangkatan pgawai. - Melaksanakan tugas lain yang diberikan langsung oleh atasan. 2. Sub Dinas Pendaftaran dan Penetapan - Sub Dinas Pendaftaran dan penetapan merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada langsung dibawah dan bertanggung jawab langsung keapada Kepala Dinas. - Sub Dinas Pendaftaran dan Penetapan mempunyai tugas melaksakan pendataan, melaksanakan registrasi dan pemeriksaan, membuat dokumentasi dan penyajian data serta melaksanakan penetapan. Untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut Sub Dinas Pendaftaran dan Penetapan mempunyai tugas: - Menyusun konsep kebijakan pelaksanaan pendaftaran, pendataan, pemeriksaan data, menghitung dan menetapkan jumlah pajak/retribusi terhutang. - -Menata usahakan hasil pendaftaran, pendataan dan penetapan.

- Mengolah dan menghimpun data objek dan subjek wajib pajak dan retribusi daerah. - Memberikan NPWPD/NPWRD. - Menghitung dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak/Retribusi Daerah. - Melaksanakan tugas lain yang diberikan langsung oleh atasan a.seksi Pendataan mempunyai tugas: - Melaksanakan pendataan Wajib Pajak dan Wajib Retribusi Daerah. - Melakukan pemeriksaan data. - Pencatatan data kedalam kartu dan diserahkan kepada Unit kerja yang membidangi penetapan. - Melaksanakan tugas lain yang diberikan langsung oleh atasan. b.seksi Registrasi dan Pemeriksaan mempunyai tugas: - Mengajukan pendaftaran, pemeriksaan objek dan subjek pendapatan daerah. - Mendistribusikan dan menerima kembali formulir pendaftaran dari wajib pajak/wajib retribusi. - Menetapkan Nomor Pokok Wajib Pajak sdaerah (NPWPD) c. Seksi Dokumentasi dan Penyajian Data mempunyai tugas: - Membuat dan memelihara daftar induk wajib pajak dan wajib retribusi daerah. - Memberikan kartu pengenal NPWPD. - Menyiapkan dokumen data yang berkaitan dengan pendaftaran dan penetapan pajak/retribusi daerah. - Melaksanakan tugas lain yang diberikan langsung oleh atasan.

d.seksi Penetapan mempunyai tugas: - Melaksanakan perhitungan dan penetapan jumlah pajak dan retribusi daerah yang terutang. - Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. - Memberikan SKPDKB, SKRDKB, SKPDN dan SKPDKBT. - Menata usahakan tugas lain yang diberikan langsung oleh atasan. 3.Sub Dinas Pembukuan dan Pelaporan 1. Sub Dinas Pembukuan dan Pelaporan merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. 2. Sub Dinas Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan pembukuan dan penerimaan, melaksanakan pembukuan persediaan dan mengkoordinasikan laporan. Dalam melaksanakan tugasnya,sub Dinas Pembukuan dan Pelaporan mempunyai fungsi: - Menyusun konsep kebijakan dan fasilitas pembukuan mengenai penetapan dan penerimaan tunggakan pendapatan daerah, pembukuan, pembayaran, penyetoran pendapatan Daerah serta menerbitkan surat fiskal. - Menyusun konsep kebijakan tentang penata usahaan benda berharga penerimaan berharga. - Mengkoordinasikan pembuatan laporan Registrasi Pendapatan Daerah, realisasi penerimaan.

- Menyusun konsep kebijakan tentang pencatatan penerimaan lain-lain diluar pajak dan retribusi Daerah, PBB dan BPHTB. 1.Seksi Pembukuan dan Penerimaan - Melaksanakan pencatatan Surat Ketetapan Pendapatan Daerah - Melaksanakan penerimaan pendapatan daerah. - Menerbitkan surat keterangan fiskal - Menyimpan seluruh dokumen yang telah dicatat - Melaksanakan tugas lain yang diberikan langsung oleh atasan. 2. Seksi Pembukuan Persediaan - Melaksanakan penata usahaan penerimaan dan pengeluaran benda berharga. - Melaksanakan pembukuan penerimaan uang tunai dari hasil pemungutan pendapatan daerah dengan benda berharga. - Melaksanakan pembukuan persediaan benda berharga. - Melaksanakan tugas lain yang diberikan langsung oleh atasan. 3. Seksi Pelaporan - Menyiapkan laporan realisasi penerimaan pendapatan daerah. - Menyiapkan laporan secara mingguan, bulanan, triwulan, maupun tahunan. - Menagih tunggakan pendapatan daerah. - Melaksanakan tugas lain yang diberikan langsung oleh atasan. 4.Sub Dinas Pengenaan Sanksi Pajak dan Retribusi Daerah 1. Sub Dinas Pengenaan Sanksi Pajak dan Retribusi Daerah merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang dalam

melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas. 2. Sub Dinas Pengenaan Sanksi Pajak dan Retribusi Daerah mempunyai tugas melaksanakan penagihan pendapatan daerah, melayani keberatan daerah wajib pajak /wajib retribusi, menyelesaikan proses permohonan angsuran pendapatan daerah, serta penetapan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan pajak daerah dan retribusi daerah. Untukmelaksanakan tugasnya tertsebut, Sub Dinas pengenaan Sanksi Pajak dan Retribusi daerah mempunyai fungsi: - Menyiusun konsep dan kebijakan dan retribusi daerah mempunyai fungsi. - Menyusun konsep kebijakan dan fasilitas penangguhan pendapatan daerah. - Melaksanakan pelayanan bimbingan kepada masyarakat atas pemungutan pendapatan daerah secara aktif maupun secara pasif. a. Seksi Penagihan dan Keberatan - Melaksanakan Penagihan atas Pendapatan daerah. - Menerbitkan Surat tegoran dan surat lainnya yang berhubungan dengan penagihan. - Melayani permohonan keberatan wajib pajak / wajib retribusi. - Melaksanakan tugas lain diberikan langsung oleh atasan b.seksi Angsuran - Mempersiapkan formulir angsuran/keberatan wajib pajak - Melaksanakan pelayanan atas permohonan keberatan wajib pajak

- Memproses banding dari wajib pajak / retribusi - Melaksanakan Tugas lain yang diberikan langsung oleh atasan c. Seksi peraturan dan perundang-undangan - Melaksanakan penetapatan peraturan kepada wajib pajak / wajib retribusi yang mempunyai batas jatuh tempo berupa penerbitan surat tagihan pajak. - Melaksanakan penetapan sanksi administrasi - Melaksanakan tugas lain yang diberikan langsung oleh atasan 5. Sub Dinas Perencanaan dan Pengendalian Operasional 1. Sub dinas perencanaan dan pengendalian operasional merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Dinas yang dalam pelaksanaan Tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Dinas 2. Sub Dinas Perencanaan dan Program kerja, mengkoordinasikan pengembangan pendapatan, pemantauan dan pengendalian operasional pemungutan, dan pengadaan analisa dan evaluasi. Untuk melaksanakan Tugasnya, Sub Dinas Perencanaan dan Pengendalian operasional mempunyai fungsi: - Pengelola data, analisa informasi dan pelaporan informasi - Penyusunan rencana dan program kerja - Menyusun konsep kebijakan dalam rangka pengembangan pemungutan pendapatan Daerah - Pemantauan teknis pemungutan dan teknis operasional

1. Seksi Penyusunan Program dan Pengembangan - Menghimpun Data untuk Pengembangan Pendapatan Daerah - Mengintensifikasikan Pembinaan Penggunaan Sarana dan Prasarana pendapatan Daerah. - Menghimpun Bahan-bahan untuk penyusunan Naskah Rancangan Peraturan Daerah. - Melaksanakan Tugas lain yang diberikan langsung oleh Atasan 2. Seksi Pemantauan dan Pengendalian - Memantau Pelaksanaan Pengelola Pemungutan Pendapatan Daerah - Pengendalian Operasional Pelaksanaan Pemungutan Pendapatan Daerah - Melaksanakan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku mengenai pemungutan tersebut. 3.Seksi Analisis dan Evaluasi - Melakukan, mengumpulkan, data dan informasi mengenai semua aspek yang berhubungan dengan Pemungutan Pendapatan Daerah untuk dianalisis. - Mengadakan Evaluasi mengenai Pemungutan Pendapatan Daerah - Menyiapkan Laporan tentang hasil Pemeliharaan dan Evaluasi. 6. Sub Dinas Pembinaan Sumber Penghasilan 1. Sub Dinas Pembinaan Sumber Penghasilan merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh Kepala Sub Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas.

2. Sub Dinas Pembinaan Sumber Penghasilan mempunyai tugas pembinaan, monitoring, dan evaluasi atas penerimaan dan penghasilan pendapatan daerah, yang bersumber dari pajak daerah/retribusi daerah, bagi hasil pajak maupun sumber pendapatan lainnya serta memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat. Untuk melaksanakan tugas-tugasnya, Sub Dinas pembinaan sumber penghasilan mempunyai fungsi: - Pengelolaan Data dan Analisis Informasi - Penyusunan rencana dan program kerja Sub Dinas - Pengkajian sumber penerimaan lainnya - Memantau pemungutan sumber penghasilan lain - Memantau dan mengevaluasi penerimaan bagi hasil pajak (PBB-BPHTB) a. Seksi Pajak dan Retribusi Daerah mempunyai fungsi: - Mengumpulkan dan mengevaluasi data Wajib Pajak dan Wajib Retribusi - Melaksanakan pengelolaan data untuk bahan informasi - Membina Wajib Retribusi Daerah yang menjadi wewenang camat - Melaksanakan tugas lain yang diberikan langsung oleh atasan b. Seksi bagi hasil pajak lainnya mempunyai tugas: - Mengumpulkan data, mengolah data sumber penghasilan dari bagi hasil pajak - Memungut hasil PBB dan BPHTB - Mengumpulkan bahan informasi - Melaksanakan tugas lain yanf diberikan langsung oleh atasan

c. Seksi pengelolaan sumber lain-lain mempunyai tugas: - Melaksanakan pembinaan dan pengumpulan data - Mengelola sumber penerimaan diluar pajak dan retribusi daerah - Memungut hasil PBB dan BPHTB - Melaksanakan tugas lain yang diberikan langsung oleh atasan. Seksi pelayanan melaksanakan bimbingan berupa penyuluhan kepada masyarakat mengenai pajak - Memberikan pelayanan berupa penjelasan untuk peningkatan pendapatan daerah. 7. Cabang Dinas a. Cabang Dinas Pendapatan berkedudukan di Kecamatan, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas-tugas Dinas Pendapatan kabupaten Simalungun. b. Pembentukan, kedudukan, tugas pokok dan fungsi serta susunan organisasi ditetapkan kemudian dalam keputusan Bupati sesudah mendapat persetujuan Pimpinan DPRD. 8. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas a. Unit Pelaksanaan Teknis dinas berkedudukan dikecamatan mempunyai tugas yang sifatnya teknis pada Dinas Pendapatan kabupaten Simalungun. b. Pembentukan kedudukan, tugas dan funsi serta susunan organisasi ditetapkankemudian dalam keputusan Bupati setelah mendapat persetujuan pimpinan DPRD.

9. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga terampil, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. 10. Tata Kerja a. Dalam melaksanakan tugas, Kepala Dinas, Tata Usaha, Kepala Sub Dinas dan Kepala Seksi Dinas menetapkan prinsip koordinasi, integrasi sinkronisasi secara Vertikal Horizontal dan Diagonal. b. Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan dinas pendapatan bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masingmasing serta memberikan bimbingan dan bagi pelaksanaan tugas bawahannya. c. Setiap pimpinan satuan organisasi mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing serta menyampaikan laporan pada waktunya. d. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan memberikan petunjuk kepada bawahan. e. Para kepala Sub Bagian menyampaikan laporan pada waktunya kepada kepala bagian dan para kepala seksi menyampaikan laporan pada waktunya kepada kepala sub dinas sesuai dengan tugasnya masing-masing dan kepala bagian serta kepala sub dinas menampung laporan tersebut serta menyusun laporan untuk disampaikan kepada kepala dinas.

f. Dalam menyampaikan laporan kepada pimpinan, tenbusan laporan disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. g. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh pimpinan organisasi dibawahnya dalam rangka penberian bimbingan kepada bawahannya masing-masing, mengadakan rapat secara berkala.