BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi di zaman sekarang merupakan kebutuhan yang paling utama dalam suatu kegiatan bisnis, guna menghasilkan keputusan yang tepat. Winarno (2006) menyatakan bahwa informasi adalah data yang sudah diolah sehingga berguna untuk pembuatan keputusan. Untuk menghasilkan sebuah informasi yang andal dan relevan tentu membutuhkan suatu prosedur atau sistem yang di desain sesuai dengan apa yang dibutuhkan suatu instansi atau lembaga. Dengan terciptanya sistem informasi yang berdaya guna dan tepat guna, serta di dukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni maka akan terwujudnya peningkatan produktifitas dan efisiensi suatu instansi atau lembaga. Pasal 33 UUD 1945 (1) menyebutkan bahwa perekonomian disusun segabai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Berdasarkan pasal tersebut maka bentuk perekonomian yang cocok untuk indonesia adalah koperasi. Menurut UU No. 25 tahun 1992 koperasi didefiniskan sebagai suatu badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasar prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar pada asas kekeluargaan. Jenis koperasi ada beberapa macam, salah satunya adalah koperasi simpan pinjam. Secara umum ruang lingkup kegiatan usaha 1
koperasi simpan pinjam adalah penghimpunan dan penyaluran dana yang berbentuk penyaluran pinjaman terutama dari dan untuk anggota. Adapun bentuk penghimpunan dana ini dapat berupa tabungan dan simpanan. Swasono (1985) menyebutkan bahwa koperasi pegawai negeri adalah koperasi golongan konsumen. Koperasi Pegawai Negeri (KPN) yang sekarang berganti nama menjadi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ini merupakan salah satu jenis koperasi berdasarkan keanggotaanya. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Guru-Guru Wilayah Slawi ialah koperasi yang beranggotakan guru-guru di daerah kecamatan Slawi Kabupaten Tegal Jawa Tengah. Dengan ditingkatkannya pelayanan terhadap guru-guru yang tergabung sebagai anggota koperasi, diharapkan akan menumbuhkan kredibilitas lembaga koperasi sebagai pelayan guru di bidang keuangan. Edilius dan Sudarsono (1993) menyatakan bahwa koperasi dapat pula menambah modalnya yang berasal dari sumber ekstern yang berasal dari pinjaman dan atau simpanan-simpanan/deposito dari luar keanggotan koperasi termasuk pula dalam sumber ekstern ini misalnya berbagai fasilitas yang berasal dari pemerintah. Dengan struktur permodalan yang mumpuni dan didukung oleh semua pihak, maka keberhasilan-keberhasilan koperasi akan terwujud. Selain itu sistem informasi yang akurat dan relevan juga dapat menunjang keberhasilan suatu lembaga koperasi. Di mana tujuan koperasi untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin guna mempertahankan kelangsungan hidup dan meningkatkan pertumbuhan 2
usahanya serta menyejahterakan anggotanya. Dalam kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana tentu dibutuhkan kegiatan administrasi pengolahan dan pengelolaan data masyarakat. Kegiatan-kegiatan ini tentunya sangat kompleks dan sangat sensitif, karena terkait dengan pengelolaan keuangan anggota koperasi sehingga membutuhkan ketelitian ekstra dan juga memberikan pelayanan yang cepat. Agar koperasi dapat menjalankan fungsinya secara tepat guna, dibutuhkan sistem yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Guru-Guru Wilayah Slawi saat ini dalam hal administrasi simpan pinjam masih menggunakan cara yang sangat sederhana dalam memberikan pinjaman dan belum adanya prosedur operasional yang baik dan jelas pada kegiatan simpan pinjam. Hal ini berdampak langsung pada pengurus yang kesulitan dalam mencatat transaksi simpan pinjam, dikarenakan slip transaksi pinjaman tidak diarsipkan dengan baik dan terkadang hilang. Oleh karena itu ketika membukukan transaksi pinjaman seringkali jumlah yang disetorkan oleh peminjam tidak sesuai dengan jumlah yang tercatat di pembukuan koperasi. Dan pada akhirnya laporan keuangan yang dihasilkan cenderung tidak relevan. Hal ini tentu akan berakibat pada menurunnya tingkat kepercayaan anggota koperasi. Karena hal tersebut maka Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) KPRI Guru-Guru Wilayah Slawi dituntut untuk dapat mengelola kegitan simpan pinjam agar lebih efektif dan efisien. Hal ini dapat 3
meningkatkan kinerja koperasi khususnya dalam hal pengelolaan data transaksi, sehingga dalam pengolahan data transaksi tidak ditemukan kesalahan yang berarti dan dapat mempermudah dalam pencatatan transaksi. Oleh karena itu sangat dibutuhkan sistem informasi berupa prosedur simpan pinjam yang baik untuk memperoleh informasi yang relevan, yang kemudian dapat menyusun laporan keuangan yang andal. Yang mana dapat memberikan pelayanan yang prima kepada seluruh anggota koperasi dan masyarakat luas. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Sistem dan Prosedur Simpan Pinjam pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Guru-Guru Wilayah Slawi Kabupaten Tegal 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan rumusan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah bagaimana sistem dan prosedur operasional kegiatan simpan pinjam yang diterapkan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Guru-Guru Wilayah Slawi. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui sistem dan prosedur operasional kegiatan simpan pinjam pada koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Guru-Guru Wilayah Slawi. 4
1.4 Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis a. Membandingkan teori yang di pelajari di kampus dengan realita yang ada pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Guru-Guru Wilayah Slawi. b. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang dunia kerja yang akan kita hadapi di masa yang akan datang. c. Sebagai persyaratan dalam mencapai gelar ahli madya sekaligus telah menyelesaikan pendidikan di Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. 2. Bagi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Guru-Guru Wilayah Slawi. a. Dapat menjadi penyempurna prosedur yang telah dijalankan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Guru-Guru Wilayah Slawi. 3. Bagi Pembaca a. Memberikan informasi dan pengetahuan mengenai prosedur simpan pinjam pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Guru-Guru Wilayah Slawi. b. Sebagai bahan referensi penulisan yang dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada mahasiswa D3 Akuntansi Universitas Gadjah Mada. 5
1.5 Kerangka Penulisan Kerangka penulisan merupakan urutan kegiatan yang akan dilaksanakan guna menyelesaikan Tugas Akhir. Adapun kerangka penulisan adalah sebagai berikut. Gambar 1 : Kerangka Penulisan 6
1.6 Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang pengambilan judul, identifikasi masalah, tujuan penulisan tugas akhir, manfaat tugas akhir, kerangka penulisan dan skema penulisan tugas akhir. BAB II : GAMBARAN UMUM PENULISAN Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan meliputi sejarah, visi misi, dan struktur organisasi. Serta membahas tentang pengertian sistem, pengertian koperasi, prosedur pinjaman, jenis-jenis koperasi dan jenis simpanan pada koperasi. BAB III : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas analisis deskripsi mengenai sistem dan prosedur simpan pinjam menurut teori dengan fakta di lapangan. Apakah sistem dan prosedur simpan pinjam sudah sesuai dengan teori, apa saja kelebihan dan kekurangan dari prosedur simpan pinjam yang diterapkan pada koperasi KPRI Guru-Guru Wilayah Slawi. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini membahas tentang kesimpulan yang dapat diambil terkait pembahasan sistem dan prosedur simpan pinjam pada Koperasi (KPRI) Guru-Guru Wilayah Slawi, serta saran yang disampaikan oleh penulis pada prosedur simpan pinjam pada Koperasi (KPRI) Guru-Guru Wilayah Slawi. 7
8