LAPORAN PERJALANAN EKSKURSI WADUK CIRATA DAN JATILUHUR Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Perancangan Infrastruktur Keairan Dosen Pengampu: Dr. Ing. Ir. Dwita Sutjiningsih, Dipl. HE Evi Anggraheni, S.T., M.T. Oleh: Alvina Mayora Nilasari 1206237580 Alexander Kevin 12062 Kasihisa Hervani 12062 Martha Veraida 1206240133 Penny Dwiadhiputri 1206218064 Shabrina Nadhila 1206239440 Sri Rejeki 1206240360 DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
2014 I. KEBERANGKATAN Kegiatan ekskursi dilaksanakan pada Kamis, 13 November 2014. Rombongan berangkat dari Fakultas Teknik UI, Depok pukul 06.15 WIB dan tiba di destinasi pertama yaitu PLTA Cirata pada pukul 11.00 WIB. Kemudian rombongan langsung menuju powerhouse Cirata. Di sana rombongan diberikan penjelasan mengenai powerhouse Cirata dan mekanisme kerja PLTA Cirata. II. HASIL PENGAMATAN 1. PLTA CIRATA Struktur bangunan Power House dibangun menyerupai telur untuk dapat menahan beban karena bangunan menembus gunung. Proses perubahan energi yang terjadi: Energi potensial waduk dari air yang masuk ke gunung. Dengan kecepatan air menggunakan penstock energy potensial diubah menjadi energy kinetic. Energy tersebut digunakan untuk menggerakkan turbin, dimana terjadi perubahan menjadi energy mekanik. Putaran turbin tersambung ke poros dan tersambung dengan rotor sehingga terjadi GGL induksi listrik. Dengan melakukan step up, 16kV menjadi 500 kv. Bendungan bertipe urugan batu dengan 4 pintu air masuk dicabang menjadi dua penstock. Inlet utama seperti keran Aliran sungai dan pola sharing yang dilalui: Saguling Cirata, Jatiluhur (Waduk Jatilihur sebagai penampung dengan volume lebih banyak) Pola operasi basah, normal, dan kering. Dengan menggunakan elevasi inflow dan outflow. Hulu sungai citarum di Gunung Wayang Pengisian dilakukan pada bulan November Mei (Pola Kering)
Tunnel sepanjang 640 meter dengan diameter 8,4 m concrete dicabang dengan masing-masing diameter 5,4 m menghasilkan 126 MW. Governor, alat pengatur debit air yang masuk dan keluar untuk disesuaikan dengan frekuensi ke turbin (beban pemakaian). Beban pemakaian dipengaruhi oleh waktu pemakaian (biasa 23000 MW/hari, istirahat 22000 MW/hari). Dan frekuensi system 150 Hz harus tetap. Jika kurang dari 50 Hz, maka daya harus dinaikkan sehingga generator otomatis turun Panjang bangunan powerhouse 235 m, Luas bangunan 35 m, Tinggi bangunan 47,5 (4lantai). Control room untuk monitoring (temperature tiap segmen dipengaruhi oleh cuaca dan Muka air, gesekan, bearing, eksitasi (injeksi untuk listrik)) Kelebihan cirata: frekuensi dan black out (waktu yang diperlukan untuk start up/sinkron hanya kurang lebih lima menit) Maintenance yang dilakukan terdiri dari maintenance listrik, mesin, dan jobdesk. Minimum elevasi muka air Cirata 205 m, jika kurang maka PLTA tidak bisa beroperasi Saat ekskursi, elevasi muka air = 208.66 m dengan 4 unit turbin yang aktif. Seharusnya saat ekskursi, Cirata hanya memperoleh jatah untuk aktivasi 1 turbin, akan tetapi karena sedang dilakukan Program pemeliharaan Pelindo (untuk membuka pintu air / spill way= 208.36 m), maka air dilimpahkan ke Cirata. 208.36 m di bawah bibir pintu air, jika di atasnya tidak bisa. Daripada pada dibuang percuma, air dipakai untuk Cirata.
2. BENDUNGAN IR H. JUANDA Aliran Sungai yang dilalui: Citarum, Ciliwung, Cisadane Bendungan Ir. H. Juanda yang lebih akrab disebut bendungan Jatiluhur ini dibangun sejak 1957 namun baru beroperasi pada tahun 1967 Bendungan ini dibangun atas dasar pemanfaatan potensi sungai Citarum Awalnya direncanakan untuk ada transportasi air Sungai Citarum memiliki aliran rata-rata 5.5 milyar m 3 /tahun dengan debit 175 m 3 /detik Pada tahun 2010 alirannya mencapai 10 milyar m 3 /tahun Bendungan utama berjenis urugan batu dengan inti tanah liat miring Tinggi bendungan 105 m, Lebar bendungan 1220 m Menara bergabung sebagai power house berfungsi sebagai bangunan pelimpah (tipe morning glory). Dengan: Fungsi: Pembangkit tenaga listrik, pengaturan air ke bagian hilir. Diameter silinder 90 dan tinggi 110 m Elevasi puncak pelimpah + 107 m dari permukaan laut Kapasitas pelimpah 3000 m 3 /s dengan dua pintu hollow jet masing-masing berkapasitas 270 m 3 /s dengan diameter 3.85 m Mempunyai 6 buah pintu pengambilan untuk menggerakkan turbin 187 MW Tanggul-tanggul penutup (saddle dam) 4 buah, berada di: Pasir gombong barat 1.950 m Pasir gombong timur 400 m Ciganea 330 m Ubrug 530 m (ada pelimpah banjir)
Tahun 1962, menara, failrace and access gallery selesai dibangun, terlihat pergeseran point 1 dan 2 ke arah hilir makanya dilakukan peng-anker-an lapisan pondasi Kondisi kolam waduk Ls genangan TMA +107 m dari permukaan laut Kapasitas tampungan kurang lebih 3 m Manfaat antara lain: Penyediaan air untuk pengairan sawah 24299 m 2 Pembangkit listrik Penyediaan air baku untuk air minum, air industri, dan penggelontoran kota Pencegahan banjir di daerah karawang Perikanan air tawar Pengembangan pariwisata dan olahraga air Eksploitasi dan pemeliharaan Teknis SDM Pembiayaan Hulu ke hilir 124 titik pantau Waduk 12 titik pantau Saguling septic tank terbesar di dunia Pemeliharaan bendungan, tanggul dan menara Konfigurasi potensi dan pemanfaatan sumber air (74 sungai dan anak sungai; jumlah potensi sumber daya alam Kurang lebih 12.95 Mm 3 /tahun 3. KEPULANGAN Karena kondisi jalanan menuju Curug yang rusak dan cuaca tidak mendukung, maka rombongan tidak dapat melanjutkan perjalanan ke Curug. Sehingga pukul 18.30 WIB rombongan
melanjutkan perjalanan kembali ke Depok dan tiba kembali di Depok pukul 20.30 WIB.