ANALISIS KEBUTUHAN LAYANAN BIRO PERJALANAN UMRAH MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL DAN MODEL KANO DI PT XYZ

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN BERDASARKAN ANALISIS KEBUTUHAN PELANGGAN POSPAY KOTA BANDUNG MENGGUNAKAN SERVQUAL, MODEL KANO, DAN TEKNIK TRIANGULASI

ANALISA KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN PADA PELANGGAN SEMEN PADANG MENGGUNAKAN MODEL KANO BERDASARKAN DIMENSI SERVQUAL

Kota Bandung Kab. Bandung Kab. Bandung Barat (Sumber: Kementerian Agama Republik Indonesia)

PERANCANGAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA BIRO JASA PERJALANAN UMRAH PT. XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT)

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 946

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

MEMINIMALKAN GAP KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE SERVQUAL DAN BASIS IPA PADA SUPERMAKET DI PT X

MODEL KANO DALAM MENGUKUR KEPUASAN PELANGGAN DI RESTAURAN CEPAT SAJI

PENGEMBANGAN KUALITAS PRODUK DODOL RUMPUT LAUT UKM AULIA SARI MENGGUNAKAN INTEGRASI DIMENSI KUALITAS PRODUK DAN MODEL KANO

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4353

ANALISIS KEBUTUHAN PELANGGAN APLIKASI EMMA SMART HOME MENGGUNAKAN INTEGRASI PRODUCT QUALITY dan MODEL KANO

Kata Kunci: Atribut Kebutuhan, Integrasi Product Quality dan Model Kano, True Customer Needs

USULAN RANCANGAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN MODEL INTEGRASI SERVQUAL KANO

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2796

* Agus Mansur, ** Intan Wahyu WD Jurusan Teknik Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta * **

BAB I PENDAHULUAN. domestik maupun di pasar internasional. Fenomena ini semakin menyadarkan para

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2768

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4214

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN MODEL KANO

Keuntungan yang didapat dengan menggunakan Model Kano dalam penelitian ini:

ANALISIS KEBUTUHAN LAYANAN PENDIDIKAN TAMAN KANAK- KANAK SANDHY PUTRA TELKOM MENGGUNAKAN INTEGRASI EDUCATION QUALITY DAN REFINE KANO

Analisis Kepuasan Konsumen Gula Rafinasi Dengan Pendekatan Model Kano Berdasarkan Dimensi Supply Chain Operation Reference

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

ANALISIS SISTIM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN MODEL KANO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 4 NO. 1 FEBRUARI 2017

USULAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PT. X DENGAN MODEL SERVQUAL DAN KANO

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

ANALISIS PERSEPSI JASA PELAYANAN PENDIDIKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN IPA PADA PERGURUAN XYZ

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2485

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

ANALISIS KEBUTUHAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK TAS RANSEL ESGOTADO TIPE CORDURO SEGUNDO MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE PRODUCT QUALITY DAN MODEL KANO

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. Instruksi-instruksi tersebut berbentuk perangkat lunak (software).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci: Kualitas Jasa, Perbaikan layanan, SERVQUAL, Importance Performance Analysis (IPA), Kano, Integrasi IPA-Kano. xvi

Kata kunci: kano, kualitas layanan, layanan penerbangan, QFD

BAB V HASIL DAN ANALISA

Analisis Kualitas Layanan Dengan Metode KANO Berdasarkan Dimensi SERVQUAL Pada PT. AKR

Analisis Kualitas Layanan Perpustakaan Menggunakan Metode Kano Di Perpustakaan Universitas Kadiri

ANALISIS KEBUTUHAN PRODUK ABON AYAM ASEP POS MENGGUNAKAN INTEGRASI MODEL KANO DAN PRODUCT QUALITY PADA UKM RIZKY JAYA ABADI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN SERVICE BLUEPRINT LAYANAN JASA PABRIK GENTENG RHM SOKKA MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY DAN KANO

METODE KANO (STUDI KASUS PADA MAHASISWA S1 TELKOM UNIVERSITY ANGKATAN

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4393

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui. Kotler, 2000) dalam bukunya (Tjiptono, 2007:2)

Mengukur Kualitas Layanan Dengan SERVQUAL

Kris Setyaningsih Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang

PERANCANGAN KEBUTUHAN KONSUMEN JASA LAYANAN LAUNDRY DEEP CLEANING SEPATU MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVICE QUALITY DAN MODEL KANO

PERANCANGAN KEBUTUHAN PROGRAM PRIME TIME SORE PADA RADIO K-LITE BANDUNG DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVICE QUALITY MODEL DAN MODEL KANO

UPAYA PENINGKATAN PENJUALAN DENGAN PENDEKATAN METODE SEVICE QUALITY DAN FOCUS GROUP DISCUSSION PADA KAFE HOUSE OF PADMANING SURABAYA

ANALISIS KEBUTUHAN PRODUK BROWNIES ZEBRA DI VANNISA BROWNIES DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI PRODUCT QUALITY DAN MODEL KANO

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

Jurnal Ilmiah INTEGRITAS Vol. 3 No. 2 Desember 2017

BAB II LANDASAN TEORI. terlebih dahulu dasar-dasar yang akan digunakan nantinya. Dasar-dasar teori

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER SATISFACTION INDEX DAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSISSERTA SERVICE QUALITY

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI UI MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL RAZAK MUCHTAR SYAHMI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Faizah, Nadia Rizqiyatul. & Suryoko, Sri. & Saryadi. Dengan judul Pengaruh

ANALISIS KUALITAS LAYANAN RESTORAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO-PRCA DAN AIM

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

Analisis Kepuasan Peserta Sertifikasi K3 Terhadap Pelayanan LSP PPT Migas di Pusdiklat Migas dengan Integrasi IPA-Kano

OPTIMASI KUALITAS PELAYANAN PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS PT. BANK XYZ)

BAB I PENDAHULUAN. Industri restoran memang dapat dikatakan tidak pernah sepi, meskipun

Bab VI Kesimpulan dan Saran

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DENGAN MENGGUNAKAN FUZZY SERVQUAL, KUADRAN IPA, DAN INDEKS PGCV SKRIPSI. Oleh: HANIK ROSYIDAH JURUSAN STATISTIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan perpindahan

Analisis Kualitas Tokopedia Menggunakan Metode ServQual

3

ANALISIS KEBUTUHAN PRODUK KERUPUK KENTANG MENGGUNAKAN INTEGRASI KUALITAS PRODUK DAN MODEL KANO PADA UKM KERUPUK KENTANG IBU RISTY

BAB I PENDAHULUAN. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan agar dapat mencapai

Analisis Kebutuhan Layanan Website E-commerce Pinkemma Menggunakan E-Service Quality

Kata kunci: kualitas pelayanan, loyalitas pelanggan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan seseorang baik dalam aspek sosial, ekonomi, lingkungan, masyarakat agar beralih ke sarana jasa angkutan umum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

INTEGRASI METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS DAN MODEL KANO DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS ANDALAS)

PERANCANGAN KEBUTUHAN PENDENGAR SPECIAL PROGRAM PRIME TIME MALAM RADIO ZORA DENGAN MENGGUNAKAN SERVICE QUALITY DAN MODEL KANO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

#13 KEPUASAN PELANGGAN

KEPUASAN PELANGGAN #12

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN UIN SUSKA RIAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE KANO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Rahmi, 2012:1 ) (Rahman, 2005:1)

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN PENGIRIMAN BARANG ATAU PAKET MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY *

SISTEM INFORMASI EVALUASI KUALITAS LAYANAN e-learning MENGGUNAKAN DIMENSI SERVQUAL DAN FUZZY KANO MODEL UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN MAHASISWA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

#14 KEPUASAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perubahan teknologi informasi berlangsung dan berkembang

USULAN PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

ANALISIS KUALITAS JASA KANGAROO PREMIER SHUTTLE TRAVEL SAMARINDA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO DAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA)

BAB II LANDASAN TEORI

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Terutama tentang suka atau tidaknya konsumen terhadap barang dan jasa. yang ditawarkan dan alasan yang mendasarinya.

PENGEMBANGAN DESAIN KEMASAN PUPUK ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN METODE KANO DAN QFD

Transkripsi:

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4286 ANALISIS KEBUTUHAN LAYANAN BIRO PERJALANAN UMRAH MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL DAN MODEL KANO DI PT XYZ NEEDS ANALYSIS OF SERVICES IN UMRAH TRAVEL BIRO USING INTEGRATION OF SERVQUAL AND KANO MODEL IN PT XYZ Alfiska Reva Supena 1, Agus Achmad Suhendra 2, Adhya Rare Tiara 3 1,2,3 Prodi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom 1 alfiskareva@gmail.com, 2 agus@telkomuniversity.ac.id, 3 adhyartiara@gmail.com Abstrak Tingginya pertumbuhan angka jemaah umrah di Kota Bandung menunjukkan semakin besar kebutuhan akan penyedia jasa pelayanan umrah. PT XYZ merupakan salah satu biro perjalanan wisata di Kota Bandung yang berfokus melayani jasa perjalanan wisata umrah. Perusahaan terus melakukan peningkatan dari adanya kekurangan layanan umrah maupun ketidaktercapaian revenue, agar tetap dapat menjaga kepercayaan dan selalu berupaya memberikan kualitas dan pelayanan yang baik sesuai kebutuhan jemaah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi true customer needs layanan umrah di PT XYZ sehingga dapat diketahui kebutuhan jemaah yang perlu diprioritaskan untuk meningkatkan kualitas layanan umrah di perusahaan. Dalam penelitian diperoleh 27 atribut kebutuhan dari jemaah umrah PT XYZ. Berdasarkan hasil pengolahan data pada kuesioner SERVQUAL, terdapat 17 atribut kuat dimana atribut ini sudah memenuhi harapan dari jemaah umrah dan 10 atribut lemah dimana atribut ini belum memenuhi harapan dari jemaah umrah. Selanjutnya, berdasarkan hasil pengolahan kuesioner Model Kano terdapat 14 atribut yang termasuk ke dalam kategori Must be, 8 atribut dalam kategori One dimensional, 4 atribut dalam kategori Attractive, dan 1 atribut dalam kategori Indifferent. Setelah itu dilakukan pengintegrasian SERVQUAL dan Model Kano sehingga diperoleh kategori kebutuhan yang harus dipertahankan, ditingkatkan, dan diabaikan oleh PT XYZ. Kebutuhan yang ditingkatkan ini merupakan true customer needs. Kata kunci : Analisis Kebutuhan, Layanan Umrah, SERVQUAL, Model Kano, dan true customer needs. Abstract The high growth of Umrah congregation figures in Bandung shows the greater the need for Umrah service providers. PT XYZ is one of the travel bureau in Bandung that focuses on travel services Umrah travel. The Company keeps improving from the lack of Umrah services and non-achievement of revenue, in order to maintain confidence and always strive to provide good quality and service according to the needs of the congregation. This study aims to identify true customer needs umrah service in PT XYZ so it can be known needs of pilgrims who need to be prioritized to improve the quality of umrah service in the company. In the study, 27 attributes of the needs of umrah PT XYZ pilgrims were obtained. Based on the results of data processing on the SERVQUAL questionnaire, there are 17 strong attributes where this attribute has met the expectations of the umrah congregation and 10 weak attributes where this attribute has not met the expectations of the umrah congregation. Furthermore, based on the results of the Kano Model questionnaire processing there are 14 attributes belonging to the must-be category, 8 attributes in the one dimensional category, 4 attributes in the attractive category, and 1 attribute in the indifferent category. After that, the integration of SERVQUAL and Kano Model was done to obtain the needs category that must be maintained, upgraded, and ignored by PT XYZ. This enhanced need is a true customer needs. Key words : Needs Analysis, Umrah Service, SERVQUAL, Kano Model, and true customer needs. 1. PENDAHULUAN Sektor pariwisata dalam beberapa tahun terakhir merupakan bidang industri dengan pertumbuhan yang cukup signifikan. Pesatnya perkembangan industri pariwisata ini menjadi peluang besar bagi pengusaha di berbagai sektor pariwisata seperti hotel, restoran, kawasan wisata, tempat hiburan atau rekreasi, dan biro perjalan wisata (BPW). PT XYZ sebagai salah satu biro perjalanan wisata di Kota Bandung yang berfokus melayani jasa perjalanan wisata religi umat Muslim, yaitu perjalanan wisata umrah dan haji. Meningkatnya permintaan umrah di Kota Bandung semakin menunjukan kebutuhan akan penyedia jasa pelayanan umrah yang besar. Melalui peranannya yang bergerak dalam bidang penyedia layanan umrah, PT XYZ menunjukan sepak terjang perusahaan dalam 5 tahun terakhir yang dapat diketahui pada data berikut:

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4287 Jumlah jemaah umrah PT XYZ 350 300 250 200 318 300 300 300 300 300 272 254 235 212 150 100 50 0 2012 2013 2014 2015 2016 Jumlah jemaah Target Gambar 1 Grafik jemaah umrah PT XYZ tahun 2012-2016 1 Pada gambar 1 menunjukan bahwa jumlah jemaah umrah diperusahaan mengalami kenaikan pada tahun 2013. Kemudian adanya jumlah penurunan jemaah umrah dari tahun 2014 sampai tahun 2016, dengan tahun 2015 adalah jemaah umrah yang paling rendah. Angka tersebut semakin jauh dari target yang ditetapkan oleh pihak PT XYZ sebesar 300 jemaah umrah setiap tahunnya. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penelitian pendahuluan pada 12 orang jemaah yang sudah pernah menggunakan layanan umrah di PT XYZ dengan melakuakan wawancara. Diperoleh beberapa keluhan pada gambar 2 berikut: Keluhan Jemaah Umrah PT XYZ 8% 8% 25% 42% 17% Gambar 2 Keluhan Jemaah Umrah Oleh karena itu, perlu dilakukan identifikasi permasalahan dengan mengetahui atribut kebutuhan jemaah umrah yang dapat dievaluasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengitegrasikan metode Kano dan SERVQUAL agar dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas jemaah terhadap layanan umrah di perusahaan. 2. TINJAUAN PUSTAKA Ruang Manasik Kurang Nyaman Koper & tas tidak berfungsi dengan baik Lamanya respon karyawan terhadap kebutuhan jemaah Kurangnya kejelasan informasi jika terjadi sesuatu (delay, bagasi tertukar) Tidak ada kompensasi atas kesalahan yang dilakukan oleh perusahaan 2.1 Analisis Kebutuhan Tahapan yang harus dilalui dalam merencanakan suatu produk atau layanan, salah satunya adalah menganalisa kebutuhan yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap suatu layanan. Analisis kebutuhan merupakan kegiatan untuk memahami kebutuhan konsumen dan mengkomunikasikannya kepada pihak yang memberikan layanan secara efektif.. 2.2 Service Quality Service Quality (SERVQUAL) merupakan ukuran dari seberapa baik tingkat layanan yang disampaikan sesuai harapan pelanggan. 3 Sumber lain mengatakan bahwa Service Quality adalah sebuah model untuk mendefinisikan

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4288 kualitas jasa, mengukur gap antara ekspektasi pelanggan dengan pengalaman yang mereka dapatkan setelah menggunakan suatu produk atau jasa, hal ini diukur dengan mengacu pada 10 dimensi kualitas jasa. 4 Terdapat 5 gap yang dapat mengakibatkan kegagalan penyampaian service sebagai berikut 5 : 1. Gap antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen (Knowledge Gap). Hal ini muncul akibat kurangnya pemahaman tentang apa yang diekspektasikan pelanggan dan service yang kita berikan. 2. Gap antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi Service Quality (Standards Gap). Gap ini muncul saat adanya ketidaksesuaian antara persepsi manajemen kepada ekspektasi pelanggan dan spesifikasi dari Service Quality yang sebenarnya disusuri. 3. Gap antara spesifikasi Service Quality dan penyampaian Service (Delivery Gap). Meskipun telah ada spesifikasi yang dibuat untuk emnghasilkan service yang sempurna, penyampaian itu sendiri terkadang yang tidak sesuai standart. Terkadang performansi pegawai yang buruk yang dapat menyebabkan munculnya gap ini. 4. Gap antara penyampaian service dan komunikasi eksternal (Communications Gap. Ekspektasi pelanggan muncul karena adanya janji yang terbentuk dari promosi. Gap inilah yang akan digunakan untuk mengukur konsistensi antara image quality pada promosi dengan quality service yang diberikan sebenarnya. 5. Gap antara service yang dirasakan dan service yang disampaikan. Gap inimuncul saat salah satu gap atau beberapa gap sebelumnya muncul. Terdapat 5 dimensi SERVQUAL yaitu: 5 1. Tangible (bukti fisik) : kemampuan dalam menunjukkan eksistensinya seperti fasilitas, fisik, peralatan, pegawai, dan materi komunikasi pada pihak eksternal 2. Reliability ( keandalan) : kemempuan dalam memberikan jasa dengan cepat dan memuaskan pelanggannya 3. Responsiveness (ketanggapan) : suatu kemampuan untuk membantu dan memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat kepada pelanggan 4. Emphaty : Kemampuan dalam memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi kepada pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen 5. Assurance ( jaminan dan kepastian) : kemampuan yang dimiliki pegawai untuk menumbuhkan rasa percaya terhadap konsumen kepada perusahaan yang terdiri dari komponen komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi dan sopan santun Penilaian SERVQUAL digunakan untuk mengevaluasi kualitas layanan adalah dengan melihat nilai customer satissfaction (kepuasan pelanggan) terhadap layanan. Ringkasan perhitungan digunakan untuk mencari nilai NKP ( Nilai Kepuasan Pelanggan) pada tabel sebagai berikut : No. Tabel 1 Tabel Perhitungan Servqual Rumus 1. Gap = Perceived Expected 2. NKP = Gap x Adjustment Importance 2.2 Model Kano Metode Kano adalah metode yang bertujuan untuk mengkategorikan atribut-atribut dari produk ataupun layanan berdasarkan seberapa baik produk/ layanan tersebut mampu memuaskan kebutuhan pelanggan. Fungsi dari metode Kano itu sendiri adalah untuk menentukan atribut dari suatu produk/ layanan yang memiliki pengaruh besar terhadap kepuasan pelanggan. 6 Dalam perkembangannya, Kano mengkategorikan atribut kualitas kedalam enam kategori sebagai berikut 6 : 1. Kategori Must-be Adalah atribut kualitas yang perlu dipenuhi. Apabila atribut ini tidak ada/ tidak dipenuhi maka pelanggan akan menjadi sangat tidak puas. Pada kategori must be atau basic needs ini, pelanggan menjadi tidak puas apabilakinerja dari atribut yang bersangkutan rendah. Akan tetapi kepuasan pelanggan tidak akan meningkat jauh di atas netral meskipun kinerja dari atribut tersebut tinggi. 2. Kategori One dimensional Requirement Ada atau tidaknya atribut tertentu secara proposional berpengaruh pada level kepuasan pelanggan. Pada kategori one dimensional atau performance needs ini, tingkat kepuasan pelanggan berhubungan linier dengan kinerja atribut, sehingga kinerja atribut yang tinggi akan mengakibatkan tingginya kepuasan pelanggan pula 3. Kategori Attractive Atribut kualitas tertentu yang dapat memberikan kepuasan lebih pada pelanggan. Pada kategori attractive atau excitement needs ini, tingkat kepuasan pelanggan akan meningkat sangat tinggi dengan meningkatnaya kinerja atribut. Akan tetapi penurunan kinerja atribut tidak akan menyebabkan penurunan tingkat kepuasan. Pemberian atribut pada kategori ini akan memberikan efek positif yang lebih kepada pelanggan dan meningkatkan image produk dibenak pelanggan jika dibandingkan dengan produk/jasa pesaing.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4289 4. Kategori Indifferent Atribut dengan kategori ini dipandang sebagai atribut dengan kebutuhan yang netral bagi pelanggan, sehingga tidak akan memberikan pengaruh pada perubahan peningkatan atau enurunan kepuasan pelanggan. 5. Kategori Reverse Pelanggan akan merasa tidak puas apabila atribut yang berada pada kategori ini diberikan, sebaliknya kepuasan pelanggan akan muncul jika atribut tersebut tidak ada. Atribut yang dimaksud adalah atribut yang tidak diinginkan pelanggan. 6. Kategori Questionable Adanya kesalahpahaman pelanggan atau kesalahan interpretasi dalam mengikuti survey menyebabkan kesalahan dalam survey tersebut, respon yang diberikan pelanggan terhadap atribut tertentu daat menimbulkan kontradiksi yang masih dapat dipertanyakan. Berikut adalah diagram pengelompokan untuk kategori Kano : Gambar 3 Model Kano Penentuan kategori Kano pada setiap atribut dengan Blauth s formula yang ditunjukan dengan deskripsi aturan sebagai berikut: 7 1. Jika jumlah (One dimensional + Attractive + Must-be) > jumlah (Indifferent + Reverse + Questionable) maka grade didapatkan dari nilai yang paling maksimum dari (One dimensional, Attractive, Must-be) 2. Jika jumlah (One dimensional + Attractive + Must-be) < jumlah (Indifferent + Reverse + Questionable) maka kategori Kano didapatkan dari nilai yang paling maksimum dari (Indifferent, Questionable, Reverse) 3. Jika jumlah (One dimensional + Attractive + Must-be) = jumlah (Indifferent + Reverse + Questionable) maka kategori Kano didapatkan dari nilai yang paling maksimum diantara semua kategori Kano yaitu (One dimensional, Attractive, Must-be, Indifferent, Questionable dan Reverse) Pengkategorian atribut kano dihitung berdasarkan ketentuan di atas untuk mengetahui setiap atribut masuk ke dalam kategori tertentu untuk selanjutnya di integrasikan dengan Service Quality apakah atribut perlu ditingkatkan maupun dipertahankan. 3. MODEL KONSEPTUAL Model konseptual penelitian ini merupakan integrasi antara Model Kano dan SERVQUAL yang akan mengidentifikasi true customer needs. Tujuan dari model konseptual itu sendiri adalah untuk menggambarkan hubungan antar varibel yang digunakan dalam penenlitian. Berikut adalah model konseptual untuk penelitian ini. Gambar 4 merupakan model konseptual dari penelitian ini.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4290 Voice of Customer Service Quality Dimensi -Tangibles - Assurance -Reliability - Empathy - Responsive Model Kano Functional dan Dysfungctional Statement Kenyataan Harapan Kepentingan GAP Dimensi Kano -Must be -One Dimensional -Attractive -Indifferent -Reverse -Questionable Nilai Kepuasan Pelanggan Atribut Kuat Atribut Lemah INTEGRASI Atribut Lemah Must Be One- Dimensional Attractive Ditingkatkan True Customer Needs Gambar 4 Model Konseptual Penelitian ini dimulai dengan menggali Voice of Customer (VoC) yang berfungsi untuk mendapatkan informasi apa yang dirasakan atau yang diinginkan oleh jemaah terhadap layanan umrah di PT XYZ. Dari VoC tersebut didapatkan atribut-atribut kebutuhan yang selanjutnya akan digolongkan berdasarkan dimensi SERVQUAL. Kemudian akan dilakukan dua pengukuran kepada jemaah yaitu menggunakan SERVQUAL dan model Kano. Kuesioner SERVQUAL bertujuan untuk mendapatkan atribut lemah dan atribut kuat yang diterima jemaah saat ini. Sedangkan kuesioner Kano bertujuan untuk mendapatkan atribut lemah dan atribut kuat dengan cara menkategorikan atribut kedalam enam kategori kano. 4. PEMBAHASAN 4.1 Atribut Kebutuhan Atribut kebutuhan didapatkan dengan menggali Voc dari jemaah umrah PT XYZ dengan melakukan wawancara kepada sebelas jemaah. Dari wawancara terdapat atribut kebutuhan seperti pada Tabel 2 Tabel 2 Atribut Kebutuhan No Atribut Kebutuhan Kode 1 Kemudahan menjangkau lokasi PT XYZ TAN 1 2 Kecukupan tempat parkir yang tersedia TAN 2 3 Desain kantor PT XYZ (co: ruang tunggu, toilet) TAN 3

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4291 Tabel 2 Atribut Kebutuhan (Lanjutan) No Atribut Kebutuhan Kode 4 Kondisi ruang manasik PT XYZ TAN 4 5 Kondisi peralatan (kain ihram, koper, tas, buku panduan) TAN 5 6 Kerapihan penampilan karyawan PT XYZ TAN 6 7 Kesesuaian keberangkatan umrah dengan yang ditawarkan REL 1 8 Kesesuaian durasi umrah dengan yang ditawarkan REL 2 9 Layanan airport handling di Soekarno Hatta mudah REL 3 10 Layanan airport handling di Jeddah mudah REL 4 11 Kondisi transportasi (bus) dari Bandung ke Bandara Soekarno Hatta REL 5 12 Kondisi transportasi (bus) dari Madinah ke Mekah REL 6 13 Kesesuaian hotel selama tinggal di Madinah dengan yang ditawarkan REL 7 14 Kesesuaian hotel selama tinggal di Mekkah dengan yang ditawarkan REL 8 15 Kualitas makanan yang disajikan selama tinggal di Madinah REL 9 16 Kualitas makanan yang disajikan selama tinggal di Mekah REL 10 17 Kecepatan respon karyawan terhadap kebutuhan jemaah RES 1 18 Kecepatanggapan karyawan dalam menghadapi keluhan jemaah RES 2 19 Kecepatan pembimbing ibadah dalam menanggapi pertanyaan dari jemaah RES 3 20 Keramahan yang ditunjukan karyawan kepada jemaah EMP 1 21 Kemampuan pembimbing ibadah dalam memberikan siraman rohani EMP 2 22 Pembimbing ibadah mengenal jemaah secara individu EMP 3 23 Kesabaran pembimbing ibadah terhadap jemaah EMP 4 24 Perusahaan berusaha menampung aspirasi dari jemaah EMP 5 25 Kemampuan petugas dalam mengecheck kembali kesiapan jemaah ASS 1 26 Materi manasik yang disampaikan membantu dalam pelaksanaan ibadah ASS 2 27 Ketersediaan kompensasi untuk jemaah atas kesalahan yang dilakukan perusahaan ASS 3 4.2 Pengolahan Kuesioner SERVQUAL Pengolahan data kuesioner diawali dengan mencari nilai gap dengan mencari rata-rata dari setiap indikator lalu mencari nilai selisih antar tingakat kenyataan dan tingkat harapan. Selanjutnya mencari NKP dilakukan dengan melakukan pencarian rata-rata pada tingkat kepentingan. Kemudian nilai rata-rata tingkat kepentingan dikalikan dengan nilai gap yang sebelumnya sudah dicari. NKP mengahasilkan nilai positif yang menandakan atribut kuat dan nilai negatif yang menandakan nilai atribut yang lemah. nilai NKP positif dan atribut yang memiliki nilai atribut negatif. NKP positif berjumlah 17 yaitu TAN-1, TAN-3, TAN-6, REL-1, REL-2, REL-3, REL-4, REL-6, REL-7, REL-9, RES-1, EMP-1, EMP-2, EMP-4, EMP-5, ASS-1, dan ASS-2. Sedangkan NKP negatif berjumlah sepuluh yaitu TAN-2, TAN-4, TAN-5, REL-5, REL-8, REL-10, RES-2, RES-3, EMP-3, dan ASS-3. 4.3 Pengolahan Kuesioner Model Kano Pengolahan data yang dilakukan pada kuesioner Model Kano yang pertama adalah dengan mengelompokkan atribut kebutuhan ke dalam kategori Kano menggunakan Blauth s formula. Klasifikasi yang dilakukan adalah berdasarkan dari jawaban responden dari pertanyaan fungsional dan disfungsioal pada setiap atribut. Atribut kebutuhan dikelompokkan menjadi enam kategori yaitu must-be (M), one dimensional (O), indifferent (I), reverse (R), dan questionable (Q). Hasil dari kuisioner Model kano dapat diketahui bahwa terdapat 14 kategori must-be yaitu Tan-5, Rel-1, Rel-2, Rel-5, Rel-6, Rel-7, Rel-8, Rel-9, Rel-10, Res-1, Res-2, Emp-2, Ass-1, dan Ass-2. Terdapat delapan atribut berkategori One dimensional, yaitu: Tan-4, Tan-6, Rel-3, Rel-4, Res-3, Emp-3, Emp-5, dan Ass-1. Selanjutnya terdapat empat atribut yang berkategori attractive, yaitu: TAN-1, TAN-3, EMP-1, dan EMP-4. Terakhir terdapat satu kategori indifferent, yaitu: Tan-2. 4.4 Integrasi SERVQUAL dan Model Kano Pada tahap ini mengintegrasikan hasil pengolahan data kuisioner SERVQUAL dengan hasil pengolahan data kuesioner Model Kano. Pada hasil kuisioner SERVQUAL diperoleh NKP untuk masing-masing atribut kebutuhan. NKP tersebut ada yang masuk dalam kategori kuat dan ada pula dalam kategori lemah. Sedangkan pada hasil kuisioner Model Kano diperoleh kategori kano yaitu attractive, must-be, one dimentional, dan indifferent. Integrasi SERVQUAL dan Model Kano adalah dengan menghasilkan atribut-atribut yang akan diabaikan, dipertahankan, dan ditingkatkan. Implementasi dari integrasi ini dilakukan pada setiap atribut kebutuhan seperti ditunjukkan tabel 3 berikut. Tabel 3 Integrasi SERVQUAL dan Model Kano No Kode Atribut NKP Keterangan Kategori Rekomendasi Kano 1 Tan-1 0.87 Kuat A Dipertahankan 2 Tan-2-2.06 Lemah I Diabaikan

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4292 Tabel 3 Integrasi SERVQUAL dan Model Kano (Lanjutan) No Kode Atribut NKP Keterangan Kategori Rekomendasi Kano 3 Tan-3 1.46 Kuat A Dipertahankan 4 Tan-4-0.57 Lemah O Ditingkatkan 5 Tan-5-0.35 Lemah M Ditingkatkan 6 Tan-6 1.01 Kuat O Dipertahankan 7 Rel-1 2.03 Kuat M Dipertahankan 8 Rel-2 0.75 Kuat M Dipertahankan 9 Rel-3 0.68 Kuat O Dipertahankan 10 Rel-4 1.24 Kuat O Dipertahankan 11 Rel-5-0.90 Lemah M Ditingkatkan 12 Rel-6 1.46 Kuat M Dipertahankan 13 Rel-7 1.65 Kuat M Dipertahankan 14 Rel-8-2.04 Lemah M Ditingkatkan 15 Rel-9 2.37 Kuat M Dipertahankan 16 Rel-10-1.05 Lemah M Ditingkatkan 17 Res-1 1.66 Kuat M Dipertahankan 18 Res-2-0.60 Lemah M Ditingkatkan 19 Res-3-2.23 Lemah O Ditingkatkan 20 Emp-1 1.61 Kuat A Dipertahankan 21 Emp-2 1.04 Kuat M Dipertahankan 22 Emp-3-2.45 Lemah O Ditingkatkan 23 Emp-4 0.52 Kuat A Dipertahankan 24 Emp-5 0.51 Kuat O Dipertahankan 25 Ass-1 1.93 Kuat O Dipertahankan 26 Ass-2 0.03 Kuat M Dipertahankan 27 Ass-3-0.87 Lemah M Ditingkatkan 4.5 True Customer Needs Penentuan true customer needs dilakukan dengan menggabungkan atribut lemah pada SERVQUAL dengan kategori Must be, One dimensional dan Attractive pada kategori Kano. Sedangkan kebutuhan jemaah yang tergolong dalam atribut kuat, cukup dipertahankan kinerjanya oleh PT XYZ. Berdasarkan hasil integrasi SERVQUAL dan Model Kano maka diperoleh sembilan kategori atribut yang menjadi true customer needs seperti pada tabel 4. Tabel 4 True Customer Needs No Kode True Customer Needs NKP Kategori Atribut Kano 1 Tan-4 Kondisi ruang manasik PT XYZ -0.567 O 2 Tan-5 Kondisi peralatan (kain ihram, koper, tas, buku panduan) -0.349 M 3 Rel-5 Kondisi transportasi (bus) dari Bandung ke Bandara Soekarno -0.895 M Hatta 4 Rel-8 Kesesuaian hotel selama tinggal di Mekkah dengan yang -2.041 M ditawarkan 5 Rel-10 Kualitas makanan yang disajikan selama tinggal di Mekah -1.05 M 6 Res-2 Kecepatanggapan karyawan dalam menghadapi keluhan jemaah -0.599 M 7 Res-3 Kecepatan pembimbing ibadah dalam menanggapi -2.235 O pertanyaan dari jemaah 8 Emp-3 Pembimbing ibadah mengenal jemaah secara individ -2.448 O 9 Ass-3 Ketersediaan kompensasi untuk jemaah atas kesalahan yang dilakukan perusahaan -0.868 M 5. Kesimpulan Berikut merupakan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan: 1. Terdapat 27 atribut kebutuhan layanan umrah di PT XYZ yang dapat diidentifikasi berdasarkan dimensi SERVQUAL yaitu Tangibles, Reliability, Responsiveness, Emphaty, dan Assurance.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4293 2. Kepuasan jemaah terhadap layanan umrah di PT XYZ berdasarkan hasil pengolahan data kuesioner SERVQUAL dan Model Kano terdapat 17 atribut yang telah memenuhi kepuasan jemaah dan terdapat sepuluh atribut yang belum memenuhi kepuasan jemaah terhadap layanan umrah di PT XYZ. 3. Berdasarkan hasil klasifikasi atribut kebutuhan jemaah umrah menggunakan model Kano, terdapat 14 atribut yang merupakan kebutuhan dasar layanan umrah di PT XYZ atau berkategori Must be. Selain itu terdapat delapan atribut dalam kategori One dimensional yang bersifat linear terhadap pemenuhannya, empat atribut termasuk dalam kategori Attractive, dan satu atribut kategori Indifferent. 4. Berdasarkan pengolahan data menggunakan SERVQUAL dan model Kano, diperoleh sembilan atribut kebutuhan jemaah terhadap layanan umrah di PT XYZ yang perlu dipriorotaskan. Atribut tersebut didapat dari hasil pengolahan data menggunakan integrasi SERVQUAL dan model Kano yaitu kondisi ruang manasik, kondisi peralatan, kondisi transportasi (bus) dari Bandung ke Bandara Soekarno Hatta, kesesuaian hotel selama tinggal di Mekkah dengan yang ditawarkan, kualitas makanan yang disajikan selama tinggal di Mekah, kecepatanggapan karyawan dalam menghadapi keluhan jemaah, kecepatan pembimbing ibadah dalam menanggapi pertanyaan dari jemaah, pembimbing ibadah mengenal jemaah secara individu, dan ketersediaan kompensasi untuk jemaah atas kesalahan yang dilakukan perusahaan. Daftar Pustaka [1] PT XYZ. (2016). Jumlah jemaah umrah PT XYZ tahun 2012-2016. Bandung : Laporan Manager PT XYZ Tahun 2016 [2] Ulrich, Karl T., & Eppinger, Steven D. (2006). Product Design and Development. Mc Graw- Hill [3] Parasuraman, dkk (1985). SERVQUAL : A Multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Journal of Retailing, 64, 12-40 [4] Parasuraman, et.al, 1985. A Conceptual Model of Service Quality and it s Implication For Future Research. Journal of Mareting, vol.49. No.3, 41-50 [5] Pawitra, Theresia A., dan Tan, Kay C (2001). Integration SERVQUAL and Kano s Model into QFD for Service Excellence Development. Managing Service Quality, 11 (6), pp. 418-430 [6] Kano, N., Seraku, N., Takahashi, F., & Tsuji, S. (1984). Attractive Quality And Must-Be Quality. The Journal of Japanese Society for Quality Control, 39-48 (14), 39-48 [7] Walden, D. (1993). A Special Issue on Kano s Methods for Understanding Customer Defined Quality. The Center for Quality of Management Journal, 2 (4), 3-35