ANALISIS DINAMIKA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR DI KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

dokumen-dokumen yang mirip
Farmers Group Dynamics Dumbo Catfish (Clarias Geriepenus) In The Hangtuah Village Of Perhentian District Kampar Regency Riau Province ABSTRACT

ABSTRACT. Keywords : Sago, Farmers Group Dynamics

DINAMIKA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN MAWAR DI KECAMATAN BERINGIN KABUPATEN DELI SERDANG PROVINSI SUMATERA UTARA

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

Hubungan antara Dinamika Kelompok dengan Keberdayaan Peternak Ade Triwahyuni


Fishermen's Perceptions About Business Fishing in The Kepenghuluan Parit Aman Bangko Subdistrict Rokan Hilir District Riau province ABSTRACT

DINAMIKA KELOMPOKTANI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DI KECAMATAN BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR

ABSTRACT. Keywords: Perceptions, Agricultural Extension Field, Farmers, The Importance of Role Extension

Pemasaran Ikan Hias pada Usaha Kelompok Diamond Fish Club di Kelurahan Tampan Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

EFEKTIVITAS DAN TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP) DI KOTA BANDAR LAMPUNG

Elsa Christyn Gultom¹, Ridar Hendri², Kusai ² ABSTRACT

III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran dan Klasifikasi Variabel Batasan definisi operasional ini mencakup semua pengertian yang

DINAMIKA KELOMPOK TANI TERNAK SAPI LM3 DI DESA PINAPALANGKOW KECAMATAN SULUUN TARERAN

HUBUNGAN ANTARA PERANAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK DENGAN MOTIVASI ANGGOTA PETERNAK SAPI PERAH

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

By: ABSTRACT. Kata Kunci : Attitude, Government assistance, Aquaculture.

III. METODE PENELITIAN. digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dan diuji sesuai

MOTIVASI PETANI UNTUK BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI DESA PAGARAN TAPAH KECAMATAN PAGARANTAPAH DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU

M. Zulkarnain Yuliarso 1. Abstract

PERSEPSI DAN DINAMIKA KELOMPOK PENGRAJIN DALAM PENGEMBANGAN USAHA AGROINDUSTRI BERBASIS NENAS DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

MOTIVASI PETANI KAKAO BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI KELURAHAN KAPALO KOTO KECAMATAN PAYAKUMBUH SELATAN (Studi Kasus Kelompok Tani Tanjung Subur)

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, Klasifikasi. Batasan operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :

HUBUNGAN DINAMIKA GAPOKTAN DENGAN KEBERHASILAN PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN

ANALISIS DINAMIKA KELOMPOKTANI KARET (Hevea brasiliensis) DI KECAMATAN XIII KOTO KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

Peranan Fasilitator Kecamatan dalam Mendinamiskan Kelompok Masyarakat pada Program GSMK Kabupaten Tulang Bawang

ABSTRACT. Hendra Saputra 1) dan Jamhari Hadipurwanta 2) ABSTRAK

Agriekonomika, ISSN e ISSN Volume 5, Nomor 1 ANALISIS DINAMIKA KELOMPOK TANI NELAYAN DI PESISIR KOTA BONTANG

Dinamika Kelompok Peternak Sapi Potong Binaan Universitas Gadjah Mada di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

TINGKAT EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENYULUHAN PENGEMBANGAN TERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN TANJUNGSARI

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOKTANI DALAM PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOK/RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOK

281 ZIRAA AH, Volume 32 Nomor 3, Oktober 2011 Halaman ISSN

PERANAN PENYULUH PERTANIAN PADA KELOMPOK TANI DI KOTA PEKANBARU

DINAMIKA KELOMPOK BAB I PENDAHULUAN

SKRIPSI. Oleh : Puji Nurcahyanti H

ABSTRACT

BIAYA PRODUKSI IKAN PATIN (Pangasius pangasius) (Kasus :Desa Kuok, Kecamatan Kuok, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2013, hlm ISSN

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

III. METODE PENELITIAN

ABSTRACT. Keyword : contribution, coal, income

KATA KUNCI: PUAP, Dinamika Organisasi dan Karakteristik Sosial Ekonomi Pertanian

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PADA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

PERAN GURU BK DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DI SMP NEGERI 12 PADANG

HUBUNGAN DINAMIKA KELOMPOK TANI DENGAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHA BUDIDAYA IKAN GURAMI

Betti L Sianturi 1), Hendrik 2), and Ridar Hendri 2)

ABSTRACT. Keyword: Perception, Tanjung Rambutan Village, Ex quarry land (Quarri)

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever

Ilham Drizal 1), Kusai 2), and Lamun Bathara 2) Fisheries and Marine Science Faculty Riau University ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

DINAMIKA KELOMPOK TANI MAESAAN WAYA DI DESA MANEMBO, KECAMATAN LANGOWAN SELATAN. Juwendi Poluan Ventje V. Rantung Charles R.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

PERAN ORANG TUA DALAM MEMBANTU PENCAPAIAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SIGUHUNG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM.

KEPEMIMPINAN PENGURUS KOPERASI DALAM MENDINAMISKAN ORGANISASI KOPERASI (KASUS PADA KOPERASI SERBA USAHA (KSU) TANDANGSARI, SUMEDANG)

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMA KALAM KUDUS MEDAN. Charles Fransiscus Ambarita Surel :

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN BELLBOY DENGAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL ROCKY PLAZA PADANG FAPENTA WASISTO /2011

KORELASI SIKAP PETANI PLASMA KELAPA SAWIT TERHADAP PELAYANAN KOPERASI UNIT DESA DI KABUPATEN LAMANDAU. Trisna Anggreini 1)

DISIPLIN KERJA SATUAN PENGAMANAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PERSEPSI PETANI TERHADAP KINERJA KEMITRAAN KELOMPOK TANI DENGAN PERUSAHAAN EKSPORTIR PD RAMA PUTRA

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI

BAGI HASIL KEMITRAAN AYAM PEDAGING PADA PT. X DI KABUPATEN MAROS, PROPINSI SULAWESI SELATAN

THE CONDITION OF MAIN FACILITY IN THE VILLAGE OF FISH MARKETING PAKNINGASAL BUKITBATU DISTRICT OF BENGKALIS REGENCY IN RIAU PROVINCE

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

ANALISA DINAMIKA KELOMPOK PADA KELOMPOK TANI SAIYO DIKAMPUNG JAMBAK KELURAHAN KOTO LALANG KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG OLEH

TINGKAT KEBERHASILAN PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (STUDI KASUS: KABUPATEN KENDAL DAN KOTA PEKALONGAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Penelitian quasi

TINGKAT KEPUASAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KUD WERDHI MENDALA DESA SINGAPADU GIANYAR. * HP : ABSTRACT

KAJIAN PEMBINAAN KELOMPOKTANI MELALUI PROGRAMA PENYULUHAN DI DESA BUKIT BATU KECAMATAN BUKIT BATU KABUPATEN BENGKALIS

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PETANI DENGAN KOMPETENSI AGRIBISNIS PADA

PARTISIPASI PETANI DALAM PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT (Kasus di Kecamatan Kertanegara Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah) AMIN FAUZI

ANALISIS USAHA BUDIDAYA IKAN HIAS DI KELURAHAN SIMPANG TIGA KECAMATAN BUKIT RAYA KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU. Oleh ABSTRAK

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province

1 SIKAP NELYAN TERHADAP TENAGA PENYULUH PERIKANAN LAPANGAN (Kasus Pada Nelayan Di Desa Sejangat Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau

V. GAMBARAN UMUM Gambaran Lokasi Penelitian

PEMANFAATAN MEDIA INTERNET SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN PETANI DI DESA PONCOKUSUMO KECAMATAN PONCOKUSUMO

ADOPSI INOVASI PETANI KELAPA SAWIT RAKYAT TERHADAP PUPUK KOMPOS BIOTRIKOM DI DESA RANTAU BAIS KECAMATAN TANAH PUTIH KABUPATEN ROKAN HILIR

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS, FASILITAS KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PERTANIAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB III METODE KAJIAN

PERUMUSAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU TEKNIK PRODUKSI IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) BERDASARKAN METODE FORCE FIELD ANALYSIS (FFA)

MOTIVASI DAN KINERJA PENYULUH TERHADAP PETANI KARET DI KABUPATEN KAMPAR

Peran Modal Sosial dalam Menunjang Dinamika Kelompok Peternak Sapi Perah (Studi Kasus di Kelompok 3 TPK Pulosari Pangalengan)

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM PENERAPAN SAPTA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BUNGA JADI KECAMATAN MUARA KAMAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS I, II DAN III KECAMATAN BATANG CENAKU KABUPATEN INDRAGIRI HULU RIAU

SEMANGAT KERJA GURU DI SMK NEGERI KABUPATEN SOLOK SELATAN

Analysis of Ornamental Fish Farming Member Of Group Diamond Fish Club In Tampan Village Districts Payung Sekaki Pekanbaru City Riau Province

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

Hubungan antara Karakteristik Petani dan Dinamika Kelompok Tani dengan Keberhasilan Program PUAP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

ANALISIS PENDAPATAN NELAYAN JARING INSANG TETAP DAN BUBU DI KECAMATAN MEMBALONG KABUPATEN BELITUNG

Elvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep Agus Handaka Suryana Universitas Padjadjaran

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETANI DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI DI DESA BUNGARAYA KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tugusari Kecamatan Sumberjaya

Transkripsi:

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2017, hlm 35 47 ISSN 0126-4265 Vol. 45. No.1 ANALISIS DINAMIKA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR DI KOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU Siha Simbolon 1), Viktor Amrifo 1), Kusai 1) Email: Siha.simbolon@yahoo.co.id Diterima : 03 Desember 2016 di Setujui : 13 Januari 2017 ABSTRACT This research was conducted on 27 February - 23 March 2016 for the city of Pekanbaru in Riau Province. The research objective to describe groups of farmers of freshwater fish, to compare the dynamics between groups of farmers ornamental fish are nurtured and is not fostered Department of Agriculture and analyze the elements of group dynamics farmers freshwater fish are nurtured and is not supervised by the Department of Agriculture. Determination of the respondents were proportional sampling with the taking of respondents as many as 18 people from the group of respondents ornamental fish farmers who belong to a group that fostered and nurtured a group that is not the Department of Agriculture. Analysis of the dynamics of the group performed that the group fostered by the Department of Agriculture has a score of 122.2 which is the level of dynamics in the dynamic category, while the ornamental fish farmers do not fostered scores 89.2 dynamics that are in the category of dynamic enough. this is because the group is fostered by the department of agriculture has a role in fostering a more ornamental fish farmers groups, and all elements of the group have a desire to grow their businesses as seen from the effectiveness of the groups that affect the dynamics of the group as the elements of goal attainment and satisfaction of group members. Key words : Group dinamics analysis, Ornamental fish group, Pekanbaru City PENDAHULUAN 1 Kota Pekanbaru adalah Ibu Kota Propinsi Riau yang merupakan pusat pemerintahan Propinsi Riau. Kota Pekanbaru dihubungkan oleh jaringan jalan yang tersambung dari arah Padang di sebelah barat, Medan di sebelah utara, dan Jambi di sebelah selatan. Kota Pekanbaru memiliki wilayah dengan luas 632.266 Km 2 yang terdiri dari 12 1) Fakultas Perikanan Dan Kelautan Universitas Riau Kecamatan. Kota Pekanbaru merupakan salah satu kota yang memiliki potensi dibidang perikanan ikan hias, BPS Kota Pekanbaru (2015). Dinamika kelompok pembudidaya ikan hias yang ada di Kota Pekanbaru banyak terjadi perbedaan, seperti tiap-tiap anggota anggota memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam membentuk sebuah kelompok. Setiap kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian mendapatkan bantuan dengan jumlah yang sama, informasi yang diterima 35

setiap kelompok juga tidak pernah berbeda-beda, hingga pelatihan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian. Sedangkan untuk kelompok yang tidak dibina oleh Dinas terkait tidak mendapatkan seperti halnya kelompok pembudidaya ikan hias yang dibina oleh Dinas Pertanian. Dengan adanya binaan dari Dinas terkait ini seharusnya berdampak positif, karena kelompok yang dibina oleh Dinas terkait telah memiliki penyuluh yang mendampingi, baik dalam hal pemberdayaan setiap kelompok, bantuan modal kelompok dan pembinaan kelompok, namun demikian hal tersebut masih belum bisa berjalan baik dikarenakan perbedaan dinamika yang terjadi dalam kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian tidak berbeda jauh dengan kelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, penulis melakukan penelitian tentang Analisis Dinamika Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Air Tawar di Kota Pekanbaru Provinsi Riau. METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2016 yang berlokasi di Kota Pekanbaru Provinsi Riau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, yaitu pengamatan secara langsung kelokasi penelitian untuk memperoleh fakta-fakta dari gejalagejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual tentang objek yang diteliti. Penentuan Responden Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok pembudidaya Ikan Hias yang dibina oleh Dinas Pertanian yang berjumlah tiga kelompok pembudidaya dan yang tidak dibina oleh Dinas Perikanan yang berjumlah tiga kelompok. Metode yang digunakan dalam penentuan responden menggunakan metode proporsional Sampling, dimana pengambilan responden diambil minimal 25 % dari jumlah responden dalam kelompok. Penentuan responden ini dilakukan dengan mengambil minimal 3 orang responden dari jumlah responden dalam kelompok, dimana ketiga responden tersebut diyakini telah mewakili data dari keseluruhan dalam kelompok. Pengumpulan Data Dalam tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa teknik yang dapat mendukung analisis data dalam penyusunan laporan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dengan wawancara langsung dengan responden yang berpedoman kepada kuisioner yang telah disediakan, data primer yang dikumpulkan berupa tingkat pendidikan formal dan non formal, tingkat pendapatan, usia, dan tinjauan terhadap unsurunsur yang mempengaruhi dinamika setiap kelompok tersebut. Analisis Data Analisis terhadap dinamika kelompok pembudidaya (pembudidaya dan pemasaran) dilakukan dengan pendekatan psikososial, yaitu dengan menganalisis hasil respon anggota 36

terhadap unsur-unsur dinamika yang ada dalam kelompoknya. Untuk mencari nilai dinamika masing- respon anggota kelompok terhadap pertanyaan maupun pernyataan yang berhubungan dengan unsur dinamika yang ada dalam kelompoknya. Pengukuran yang digunakan mengacu pada model Skala Likert dalam Walgito (2003). Dalam penelitian ini subjek disuruh memilih satu dari lima alternatif jawaban. Kelima alternatif jawaban tersebut mengandung pernyataan-pernyataan yang bersifat : A. Sangat Baik B. Baik C. Cukup Baik D. Kurang Baik E. Tidak Baik Untuk pokok-pokok skala yang dinyatakan secara positif maka diberikan skor sesuai dengan kategori diatas, yaitu : A. 5 B. 4 C. 3 masing kelompok pembudidaya ikan dilakukan dengan pengukuran D. 2 E. 1 Untuk pokok-pokok skala yang dinyatakan secara negatif maka diberikan skor kebalikannya yaitu : A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 Nilai dinamika adalah ratarata total skor, atau jumlah total skor unsur-unsur kelompok dibagi banyaknya jumlah responden dimasing-masing kelompok. Untuk mengetahui bagaimana perbandingan dinamika maka perlu diketahui kisaran kategori dari nilai dinamika kelompok. - Skor tertinggi 5, dan terendah 1 - Jumlah total sub unsur 33 - Jumlah kategori 5 (tidak baik, kurang baik, cukup baik, baik dan sangat baik) Rumus besar kisaran : skor maksimum skor minimum _ 1 Jumlah Kategori Skor maksimum = 5 x 33 = 165 Skor minimum = 1 x 33 = 33 Maka besaran kisarannya adalah : 165 33 5 : 26,4 Kisaran kategori dimulai dari: 33 (data terkecil atau total sub unsur) 0,5 = 32,5. Hal ini dilakukan karena data (nilai dinamika) yang diperoleh adalah dalam bentuk satuan desimal sehingga untuk dapat mengkategorikannya diperlukan kisaran kategori dalam bentuk desimal pula. Maka kisaran kategori untuk nilai dinamika kelompok adalah :Skor 32,5 58,9 : Tidak baik (kelompok tidak dinamis) 37

HASIL DAN PEMBAHASAN Latar Belakang Terbentuknya Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Yang Dibina Oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru. Kelompok pembudidaya ikan hias yang dibina oleh Dinas Pertanian merupakan kelompok yang terdiri dari 3 kelompok pembudidaya ikan hias. Kelompok tersebut tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru, seperti Kelompok Ikan Hias Diamond Fish Club terdapat di Kecamatan Payung Sekaki, Kelompok Ikan Hias Hias Jaya Bukit Raya terdapat di Kecamatan Bukit Raya, dan Kelompok Ikan Hias Tampan Mandiri yang terdapat di Untuk kelompok pembudidaya ikan hias ini sendiri mulai diperhatikan pemerintah sejak tahun 2013, padahal sebagian kelompok pembudidaya telah terbentuk sejak tahun 2009. Dengan adanya campur tangan Dinas Pertanian dapat membawa perubahan positif pada Kecamatan Tampan. Setiap kelompok awalnya tidak secara langsung masuk kategori dalam binaan Dinas terkait, karena setiap kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian Kota memiliki kriteria atau syarat yang harus dipenuhi setiap kelompok. Syarat yang harus dipenuhi adalah: kelompok minimal terdiri dari 10 orang pembudidaya, dan harus memiliki struktur yang jelas dalam setiap kelompok. Sehingga kelompok pembudidaya ikan hias yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru segera mendaftarkan kelompok mereka untuk masuk dalam binaan Dinas Pertanian Kota Pekanbaru. setiap kelompok yang masuk dalam kelompok binaan. Untuk melihat kondisi secara fisik maupun teknis pelaksanaan dalam setiap kelompok pembudidaya ikan hias yang dibina oleh Dinas Pertanian dapat dilihat pada Tabel 1. halaman berikut ini: Tabel 1. Kondisi Fisik Kelompok Pembudidaya Ikan Hias yang Dibina Oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru Kelompok Diamond Fish Club Hias Jaya Bukit Raya Hias Tampan Fish Club Sebaran Pemasaran Dalam Kota Luar Kota Dalam Kota Luar Kota Dalam Kota Luar Kota Jumlah Aquarium -260 Buah -3 Rusak -240 Buah -8 Rusak -300 Buah -5 Rusak Jml Jenis Jenis Ikan Pakan 10 Jenis alami dan buatan 9 Jenis alami dan buatan 12 Jenis alami dan buatan Jenis Kolam Sterofoam, dan Semen Sterofoam, dan terpal Sterofoam, dan terpal Luas lahan 300 M 2 250 M 2 310 M 2 Jumlah 800 Buah 12 Jenis 860 M 2 Sumber: Data Primer 2016 adalah kelompok Hias Tampan Dari Tabel 1 dapat dilihat Fish Club dengan luas lahan sebesar bahwa setiap kelompok 310 m 2, dengan jumlah aquarium pembudidaya ikan hias yang sebanyak 300 buah dan jumlah jenis memiliki luas lahan paling luas ikan hias yang dibudidayakan berjumlah 12 jenis ikan hias. Sedangkan kelompok yang memiliki 38

lahan yang paling kecil adalah kelompok Hias Jaya Bukit Raya dengan luas lahan sebesar 250 m 2, dengan jumlah aquarium sebanyak 240 buah dan jumlah jenis ikan hias yang dibudidayakan sebanyak 9 jenis ikan hias. Kelompok Pembudidaya Ikan Hias Yang Tidak Dibina Oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru. Kelompok pembudidaya ikan hias yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Kota Pekanbaru, seperti Kelompok Ikan Hias Global Fish terdapat di Kecamatan Tampan Kelurahan Simpang Baru, Kelompok Ikan Hias Cahaya Fish Aquarium terdapat di Kecamatan Tampan, dan Kelompok Ikan Hias Betta Mandiri terdapat di Kecamatan Payung Sekaki. Sebagian besar kelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian ini terbentuk karena dilatarbelakangi oleh beberapa hal, (1). karena keinginan seseorang untuk saling bertukar pikiran dalam hal menciptakan jenis-jenis baru ikan hias, (2). Ingin meningkatkan produksi ikan hias, dengan saling memberikan informasi-informasi dalam proses budidaya ikan hias, (3). Ingin melakukan pemasaran dengan menggabungkan produk sesama sehingga dapat melakukan pemasaran dengan jumlah yang besar, sehingga dapat menembus pasar diluar pekanbaru, dan yang ke (4). Adalah keinginan masyarakat mendaptkan perhatian dari Dinas Pertanian, baik dalam hal penyuluhan dan pembinanaanpembinaan. Tujuan Kelompok Tujuan merupakan suatu keinginan, suatu tempat yang ingin dituju orang-orang yang bekerja, suatu pernyataan yang mempunyai nilai. Tujuan individu berkaitan dengan saling ketergantungan sosial. Dari hasil penelitian secara umum pembentukan kelompok yang terjadi dalam setiap kelompokkelompok yang ada, baik itu kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian maupun kelompokkelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian, bahwa pembentukan kelompok memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Membantu anggota dalam mengembangkan usaha budidaya ikan hias (budidaya dan pemasaran), mengatur atau mengusahakan agar ikan hias memiliki nilai tambah dalam hal bentuk dan jenis ikan hias yang beragam, serta saling membantu dalam pemasarannya. 2. Dalam kelompok dapat saling bertukar pikiran untuk memberikan jalan keluar setiap masalah yang dihadapi setiap anggota. 3. Dengan adanya kelompok dapat membantu anggota dalam penggunaan sarana yang diinginkan anggota untuk mengembangkan usahanya. 4. Dengan adanya kelompok, persaingan harga pasar ikan hias menjadi stabil, sehingga tidak banyak lagi yang merusak harga pasar ikan hias, sehingga harapan persaingan harga dapat teratasi. 5. Dengan adanya kelompok, pembudidaya ikan hias semakin cepat dapat berbagai informasi penting, baik dari harga pasar, jenis ikan hias yang baru, serta 39

cara-cara budidaya yang lebih baik dan efisien. 6. Serta dengan adanya kelompok terkhusus untuk yang dibina oleh Dinas Pertanian, kelompok dapat menerima bantuan modal untuk mengembangkan usahanya, dapat melakukan pemasaran ikan hias hingga ekspor keluar negri, serta kelompok akan mendapatkan pembinaan dan pelatihan mengenai usaha yang dilakukanya sehingga semakin bertambahnya pengetahuan pembudidaya ikan hias. Kegiatan Kelompok-kelompok Pembudidaya Ikan Hias yang Dibina Oleh Dinas Pertanian Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok pembudidaya ikan hias yang dibina oleh Dinas Pertanian tidaklah berbeda. Seperti halnya kegiatan proses budidaya dan pemasaran yang dilakukan setiap kelompok tidaklah jauh berbeda. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Melakukan kegiatan pembenihan, pembesaran dan pemasaran ikan hias 2. Melakukan kegiatan rapat bulanan kelompok 3. Mengadakan kegiatan perlombaan kontes ikan hias 4. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Kegiatan Kelompok-kelompok Pembudidaya Ikan Hias yang Tidak Dibina Oleh Dinas Pertanian Adapun kegiatan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok pembudidaya ikan hias yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian adalah sebagai berikut: 1. Rapat bulanan kelompok 2. Kegiatan pembenihan, pembesaran, dan pemasaran ikan hias. 3. Pencarian pakan alami Ikan Hias (Pembudidaya dan Pemasaran) di Kota Pekanbaru Perbedaan dinamika tersebut secara signifikan terlihat antara kelopok yang masuk dalam binaan Dinas Pertanian dengan kelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian, untuk melihat perbandingan tingkat dinamika antara kedua kelompok tersebut dapat dilihat pada (Tabel 2). Tabel 2 Skor Kategori Ikan Hias yang Dibina dan yang Tidak Dibina Dinas Pertanian di Kota Pekanbaru. Perbandingan Dinamika (Rata-rata Skor) No. Kisaran Kategori Kel. Yang Dibina Kel. Yang Tidak Dibina A B C A B C 1. Sangat Baik (138,5 164,9) - - - - - - 2. Baik (112,0 138,4) 114,7 130 122 - - - 3. Cukup Baik (85,5 111,9) - - - 89 90,3-4. Kurang Baik (59,0 85,4) - - - - - 83 5. Tidak Baik (32,5 58,9) - - - - - - Pada Tabel 2 diketahui bahwa tingkat dinamika kelompok yang dibina Dinas Pertanian berada dalam kategori dinamika baik, sedangkan 40

pada kelompok-kelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian berada pada kategori dinamika cukup baik dan satu kelompok berada pada kategori dinamika kurang baik. Penilaian secara keseluruhan pada kelompok-kelompok yang dilakukan penelitian ini dimaksudkan untuk memperlihatkan keadaan kelompok secara umum, artinya apakah kelompok mempunyai kelangsungan hidup sesuai kategori yang ditetapkan pada Tabel 4.4 diatas. Ikan Hias yang Dibina Oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru. Kelompok pembudidaya ikan hias yang dibina oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru terdiri dari 3 kelompok pembudidaya, dimana setiap kelompok pembudidaya memiliki latar belakang pembentukan yang berbeda, sehingga akan mempengaruhi dinamika yang terjadi pada kelompok-kelompok pembudidaya ikan hias. Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang dinamika yang terjadi pada kelompok-kelompok pembudidaya ikan hias yang dibina oleh Dinas Pertanian dapat kita lihat pada pembahasan sub bab halaman berikut ini: Ikan Hias Hias Jaya Bukit Raya Melihat dari beberapa hasil dari unsur dinamika yang dijelaskan diatas sangat jelas akan mempengaruhi efektifitas suatu kelompok dimana kelompok Hias Jaya Bukit Raya memiliki pencapaian tujuan yang cukup baik dan tingkat kepuasan anggota juga dapat dirasakan oleh sebagian anggota Hias Jaya Bukit Raya. Selain dari unsur yang dijelaskan diatas, suatu kelompok juga memiliki agenda terselubung. Dalam agenda terselubung tersebut sebisanya memiliki peranan penting untuk mencapai suatu tujuan kelompok maupun tujuan individu seperti dalam hal strategi-strategi kelompok baik dalam hal peningkatan skil pembudidaya dan strategi pemasaran yang berbeda dari kelompok lain dimana sebagian dari kelompok Hias Jaya Bukit Raya melakukan pemasaran lewat media online. Ikan Hias Diamond Fish Club Melihat dari beberapa hasil dari sub unsur dinamika yang dijelaskanpada tabel diatas sangat jelas akan mempengaruhi efektifitas suatu kelompok dimana kelompok Diamond Fish Club memiliki pencapaian tujuan yang baik dan kepuasan anggota juga dapat dirasakan setiap anggota Diamond Fish Club. Selain dari unsur yang dijelaskan diatas, suatu kelompok juga memiliki agenda yang tidak diketahui oleh kelompok lain. Ikan Hias Tampan Mandiri Melihat dari latarbelakang tujuan pembentukan kelompok Hias Jaya Bukit Raya, maka tidak heran bila kelompok tersebut berada dalam kategori cukup dinamis, hal lain yang juga mendukung rendahnya nilai dinamika kelompok adalah ketidak samaan tujuan kelompok dengan tujuan individu dari pembudidaya yang ada didalam kelompok Tampan Mandiri. Melihat dari beberapa hasil dari unsur dinamika yang dijelaskan diatas sangat jelas akan mempengaruhi efektifitas suatu 41

kelompok dimana kelompok Tampan Mandiri memiliki pencapaian tujuan yang cukup baik dan tingkat kepuasan anggota juga dapat dirasakan oleh sebagian anggota Tampan Mandiri. Ikan Hias yang Tidak Dibina Oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru Jika dibandingkan dengan kelompok pembudidaya ikan hias yang dibina oleh Dinas Pertanian, kelompok-kelompok pembudidaya ikan hias yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru lebih banyak dilatarbelakangi oleh keinginan masyarakat untuk mendapatkan bantuan dana dari Dinas Pertanian melalui usaha kelompok yang yang dilakukan oleh pembudidaya ikan hias yang ada di Kota Pekanbaru. Ikan Hias Global Fish Dinamika kelompok yang terjadi pada kelompok Global Fish tidak terlepas dari pengaruh unsur tekanan didalam kelompok, tekanan kelompok adalah segala sesuatu yang bersifat mengikat atau yang dapat memberikan efek psikologis terhadap anggota. Tekanan yang ada didalam kelompok dapat berasal dari dalam maupun dari luar kelompok itu sendiri. Tekanan dari luar maupun dari dalam tidak lagi ditaati sebagaimana mestinya sesuai dengan kesepakatan bersama. Ikan Hias Cahaya Fish Aquarium Dilihat dari nilai skor unsurunsur dinamika yang terjadi pada kelompok Cahaya Fish Aquarium, ada beberapa unsur yang sangat berpengaruh dalam kedinamisan kelompok Cahaya Fish Aquarium. Dari hasil penelitian serta pengolahan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kelompok Cahaya Fish Aquarium masih belum maksimal dalam mencapai tujuannya Dinamika kelompok yang terjadi pada kelompok Cahaya Fish Aquarium juga tidak terlepas dari pengaruh unsur tekanan didalam kelompok. Ikan Hias Betta Mandiri Dinamika kelompok yang terjadi pada kelompok Betta Mandiri juga tidak terlepas dari pengaruh unsur tekanan didalam kelompok, tekanan kelompok yang ada didalam kelompok Betta Mandiri lebih banyak berasal dari luar jika dibandingkan tekanan dari dalam kelompok itu sendiri. Keberhasilan suatu kelompok dalam mencapai kedinamisan juga sangat dipengaruhi oleh agenda terselubung yang ada didalam kelompok tersebut. Maka sesuai dengan analisis yang dilakukan dari berbagai unsur dapat disimpulkan bahwa kelompok Betta Mandiri memiliki nilai kisaran kategorial tidak baik. Perbandingan Tingkat Kedinamisan Kelompok yang Dibina Oleh Dinas Pertaian dengan Kelompok yang Tidak Dibina Oleh Dinas Pertanian di Kota Pekanbaru Berdasarkan dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan terhadap nilai-nilai unsur yang mempengaruhi dinamika pada kelompok pembudidaya ikan hias yang ada di Kota Pekanbaru dan beberapa penjelasan-penjelasan setiap kelompok diatas, baik kelompok 42

yang dibina dan yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian telah disimpulkan bagaimana perbandingan dinamika antara kelompok pembudidaya yang dibina oleh Dinas Pertanian dengan kelompok pembudidaya yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian, dimana skor perbandingan nilai dinamika pada kelompok yang dibina Dinas Pertanian memiliki skor 122,2 dengan kategori penilaian Dinamis sedangkan kelompok yang tidak dibina Dinas Pertanian memiliki skor 89,2 dengan ketegori penilaian cukup dinamis, hal ini menunjukkan bahwa kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian memiliki tingkat dinamika yang lebih baik daripada kelompokkelompok pembudidaya yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian. Struktur Kelompok Struktur kelompok yang terdapat di kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian lebih baik dari pada kelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor pada kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian lebih baik dari pada kelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut : struktur kekuasaan, pengambilan keputusan, struktur tugas, kejelasan struktur dan struktur komunikasi dengan skor masing-masing sesuai urutan diatas dan berdasarkan pada kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian memiliki rata-rata skor 3,9; 3,2; 3,9; 3,8; 3,4; dan 3 dengan jumlah rata-rata skor 21,2. Sedangkan untuk kelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian memiliki rata-rata skor 3,6; 3,3; 3,3; 3,6; 3,1; dan 2,7 dengan jumlah ratarata skor 19,6. (lihat pada lampiran 5 dan 6). Kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian memiliki kegiatan yang lebih baik dibandingkan dengan kegiatan kelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian, diman kegiatan dapat meliputi tingkat nasional seperti lomba ikan cupang yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru yang bekerja sama dengan Dinas Perikanan Provinsi Riau. Sedangkan kelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian lebih sedikit dilakukan dalam kegiatan budidaya ikan hias, hal ini dikarenakan tidak seluruhnya anggota kelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian yang melakukan budidaya sebagai pekerjaan utama. Fungsi Tugas Fungsi tugas dalam kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian lebih baik dari pada kelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi unsur fungsi tugas pada kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian lebih baik dari pada kelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian. Adapun faktorfaktor tersebut adalah mencari informasi, mengadakan koordinasi, mengajak partisipasi, dan partisipasi anggota. Untuk nilai rata-rata skor pada kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian sesuai urutan diatas adalah 3,2; 3,3; 3,9 dan 3,7. Sedangkan untuk kelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian memiliki nilai rata-rata skor 2,3; 3; 2,4 dan 3,2. (lihat pada lampiran 5 dn 6). Pada kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian sebagian besar anggota kelompoknya lebih aktif 43

untuk mencari informasi jika dibandingkn dengan kelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian, sehingga didalam kelompok selalu ada informasi yang positif maupun negatif. Tersebarnya berbagai informasi tersebut, membuat beberapa anggota yang aktif dan bijaksana menjadikan suatu kreatifitas bagi sebagian besar anggota kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian dalam mencari informasi. Pembinaan dan Pemeliharaan Kelompok Unsur pembinaan dalam pemeliharaan kelompok yang ada dalam kelompok pembudidaya ikan hias yang dibina oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru masih lebih baik jika dibandingkan dengan kelompok pembudidaya ikan hias yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi unsur-unsur pembinaan dan pemeliharaan kelompok, diantaranya adalah sebagai berikut: fasilitas, aktifitas, koordinasi, sosialisasi, dan komunikasi. Untuk kelompok yang dibina Dinas Pertanian memiliki nilai rata-rata skor 4; 4; 4; 3,9 dan 3,9. Sedangkan pada kelompok yang tidak dibina Dinas Pertanian memiliki nilai rata-rata skor 2,8; 2,8; 2,8; 2,4 dan 2,4. Dimana rata-rata skor jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata skor pada kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian. Di dalam kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru berdasarkan data skor yang disajikan dalam Tabel 4.5.4 menunjukkan kelompok yang dibina terlihat lebih baik dibandingkan kelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian. Kekompakan Kelompok Unsur kekompakan kelompok yang ada dalam kelompok pembudidaya ikan hias yang dibina oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru masih lebih baik jika dibandingkan dengan kelompok pembudidaya ikan hias yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi unsur-unsur kekompakan kelompok, diantaranya adalah sebagai berikut: kepemimpinan, keanggotaan, homogenitas, dan kerja sama. Untuk kelompok yang dibina Dinas Pertanian memiliki nilai rata-rata skor 3,8; 3,8; 3,3; dan 3,4. Sedangkan pada kelompok yang tidak dibina Dinas Pertanian memiliki nilai rata-rata skor 2,6; 3,1; 2; dan 3. Dimana jumlah rata-rata skor jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata skor pada kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian. Suasana Kelompok Unsur suasana kelompok yang ada dalam kelompok pembudidaya ikan hias yang dibina oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru masih lebih baik jika dibandingkan dengan kelompok pembudidaya ikan hias yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi unsur-unsur suasana kelompok, diantaranya adalah sebagai berikut: hubungan antar anggota, kebebasan berkreasi, lingkungan fisik, dan demokratisasi. Untuk kelompok yang dibina Dinas Pertanian memiliki nilai rata-rata skor 4,2; 4,1; 3,7; dan 4,4. Sedangkan pada kelompok yang tidak dibina Dinas Pertanian memiliki nilai rata-rata skor 3; 2,4; 3; dan 2,2. Dimana jumlah rata-rata 44

skor jauh lebih rendah dibandingkan dengan jumlah rata-rata skor pada kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian. Tekanan Kelompok Unsur tekanan kelompok yang ada dalam kelompok pembudidaya ikan hias yang dibina oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru masih lebih baik jika dibandingkan dengan kelompok pembudidaya ikan hias yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi unsur-unsur tekanan kelompok, diantaranya adalah sebagai berikut: tekanan dari luar, dan tekanan dari dalam. Untuk kelompok yang dibina Dinas Pertanian memiliki nilai rata-rata skor 3,6; dan 4,2. Sedangkan pada kelompok yang tidak dibina Dinas Pertanian memiliki nilai rata-rata skor 2,8 dan 2,7. Dimana rata-rata skor jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata skor pada kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian. Untuk kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian, tekanan dari dalam masih dapat teratasi dari pendapatan hasil budidaya ikan hias, meskipun sebagian besar dari pembudidaya menjadikan usaha budidaya ikan hias adalah pekerjaan utama mereka. Berbeda dengan kelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian dimana sebagian besar mereka memiliki usaha lain untuk mencukupi kebutuhan mereka, sebab hanya sabagian keci saja pembudidaya yang fokus melakukan usaha budidaya sebagai pekerjaan utama mereka. Keefektifan Kelompok Unsur keefektifan kelompok yang ada dalam kelompok pembudidaya ikan hias yang dibina oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru masih lebih baik jika dibandingkan dengan kelompok pembudidaya ikan hias yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi unsur-unsur keefektifan kelompok, diantaranya adalah sebagai berikut: pencapaian tujuan, dan tingkat kepuasan anggota. Seperti yang diungkapkan Soedijanto (1980) keefektifan suatu kelompok adalah tingkat efektivitas yang dapat diukur dari tercapainya tujuan kelompok dan besarnya kepuasan anggota setelah tercapainya tujuan tersebut. Untuk kelompok yang dibina Dinas Pertanian memiliki nilai rata-rata skor 3,6 dan 3,3. Sedangkan pada kelompok yang tidak dibina Dinas Pertanian memiliki nilai rata-rata skor 2,2 dan 1,8. Dimana jumlah rata-rata skor lebih rendah dibandingkan dengan jumlah rata-rata skor pada kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian. Agenda Terselubung Unsur agenda terselubung yang ada dalam kelompok pembudidaya ikan hias yang dibina oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru masih lebih baik jika dibandingkan dengan kelompok pembudidaya ikan hias yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian Kota Pekanbaru. Hal ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi unsur-unsur agenda terselubung, diantaranya adalah sebagai berikut: agenda terselubung kelompok, dan agenda individu. Untuk kelompok yang dibina Dinas Pertanian memiliki nilai rata-rata skor 3,2 dan 3,1. Sedangkan pada kelompok yang tidak dibina Dinas Pertanian memiliki nilai ratarata skor 1,7 dan 2,3. Dimana rata- 45

rata skor jauh lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata skor pada kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kelompok pembudidaya ikan hias yang ada di Kota Pekanbaru memiliki anggota kelompok sebanyak 8 10 orang, yang terdiri dari ketua, sekretaris, pengawas dan anggota. Jenis usaha yang dilakukan adalah budidaya dan pemasaran ika hias air tawar. Kelompok yang dibina oleh Dinas Pertanian berada dalam kategori baik dengan skor 122,2 atau dapat dikatakan kelompok yang dinamis, sedangkan kelompok yang tidak dibina oleh Dinas Pertanian berada dalam kategori cukup baik dengan skor 89,2 atau cukup dinamis. Unsur-unsur antara kedua kelompok memiliki perbedaan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi kedua unsur kelompok tersebut. Sehingga sebagian besar faktor-faktor yang mempengaruhi unsur kelompok yang dibina berada dalam keadaan baik jika dibandingkan dengan kelompok yang tidak dibina. Saran Perlu dilakukan pembinaan dan pengawasan lewat petugas penyuluh yang ditentukan setiap kelompoknya. Penerapan pendampingan kepada setiap kelompok pembudidaya ikan hias yang ada di Kota Pekanbaru Program bantuan dari Dinas Pertanian yang diberikan kepada pembudidaya perlunya dilakukan sistem seleksi yang baik terhadap kelompok yang mendapatkan bantuan, karena masih banyak kelompok yang yang seharusnya berhak mendapatkan bantuan namun tidak mendapatkannya. DAFTAR PUSTAKA BPS, Kota Pekanbaru. 2015, Pekanbaru dalam Rangka, Pekanbaru In Figures, Pekanbaru. 664 hal. Danim, S. 2004. Motivasi, Kepemimpinan, dan Efektivitas Kelompok. PT.Rineka Cipta. Jakarta. 161 hal. David W. Johnson., dan Frank P. Johnson., 2012. Dinamika Kelompok. Teori dan Kerampilan. Penertbit PT. Indeks. Jakarta Barat. 595 hal. Mardikanto, T. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press, Surakarta. 326 Hal. Salladien, 1994. Konsep Dasar Demografi. PT Bina Ilmu. Surabaya. Soedijanto. 1980. Organisasi Kelompok dan Kepemimpinan. Pendidikan Guru Pertanian, IPLP Ciawi, Bogor. 89 hal. Soekanto, S. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali, Jakarta. 447 hal. Syamsu, S., Yusril, M., dan Suwarto, FX., 1990. Dinamika Kelompok dan Kepemimpinan. Sebuah Pengantar. Penerbitan 46

Universitas Atma Jaya Yokyakarta. Yogyakarta. 158 hal. Walgito, B. 2003. Psikologi Sosial. Penerbit CV. Andi Offset, Yogyakarta. 150 hal. 47