BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Ruang 3.1.1. Data tekniks Judul Perancangan Tema Perancangan Lokasi Tapak : Rumah Sakit Pendidikan di jati samporna, Kota Bekasi : Green Architecture and sustainable Architecture : Jati samporna, Kota Bekasi KLB : 4 Luas Tapak Luas Bangunan KDB : 10.774 sqm : 45.250,8 m2 : 60% dari lahan = 6.464,4 m2 KDH : 10 % Jumlah Lantai Basement : 6 Lantai : 1 Lantai Batas Lahan - Utara - Timur - Selatan - Barat Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 100
3.1.2. Kebutuhan ruang Dalam perencanaan dan perancangan Rumah sakit Pendidikan kelas satelit milik swasta harus memperhatikan beberapa macam kondisi terutama memiliki acuan kebutuhan ruang secara spesifik sehingga mendapatkan hasil perancangan yang sesuai dan tepat guna. Bangunan rumah sakit pendidikan harus menyesuaikan dengan tipologi bangunan rumah sakit, berikut kebutuhan ruang yang telah di tetapkan sebagai acuan selama merancang rumah sakit pendidikan : Office (529.6 m2) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 101
Penunjang (2.371 m2) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 102
Fasalitas Utama Rawat Jalan (6.867 m2) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 103
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 104
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 105
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 106
Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 107
Fasalitas Rawat Inap (2.921 m2) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 108
Service (780.8 m2) Utilitas (1.101 m2) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 109
3.1.3. Analisa Alur kegiatan Alur Sirkulasi Pasien dalam Rumah Sakit adalah sebagai berikut: Gambar 70. Alur Sirkulasi Pasien dalam Rumah Sakit (Sumber : Pedoman Teknis Rumah Sakit Kelas B, 2012) 1. Pasien masuk rumah sakit melakukan pendaftaran/ admisi pada instalasi rawat jalan (poliklinik) atau pada instalasi gawat darurat apabila pasien dalam kondisi gawat darurat yang membutuhkan pertolongan medis segera/ cito. 2. Pasien yang mendaftar pada instalasi rawat jalan akan diberikan pelayanan medis pada klinik-klinik tertentu sesuai dengan penyakit/ kondisi pasien. - Pasien dengan diagnosa penyakit ringan setelah diberikan pelayanan medis selanjutnya dapat langsung pulang. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 110
- Pasien dengan kondisi harus didiagnosa lebih mendetail akan dirujuk ke instalasi radiologi dan atau laboratorium. Setelah mendapatkan hasil foto radiologi dan atau laboratorium, pasien mendaftar kembali ke instalasi rawat jalan sebagai pasien lama. - Selanjutnya apabila harus dirawat inap akan dikirim ke ruang rawat inap. Selanjutnya akan didiagnosa lebih mendetail ke instalasi radiologi dan atau laboratorium. Kemudian jika pasien harus ditindak bedah, maka pasien akan dijadwalkan ke ruang bedah. Pasca bedah, untuk pasien yang kondisinya belum stabil akan dikirim ke ruang Perawatan Intensif, pasien yang kondisinya stabil akan dikirim ke ruang rawat inap. Selanjutnya pasien meninggal akan dikirim ke instalasi pemulasaraan jenazah. Setelah pasien sehat dapat pulang - Pasien kebidanan dan penyakit kandungan tingkat lanjut akan dirujuk ke instalasi kebidanan dan penyakit kandungan. Apabila harus ditindak bedah, maka pasien akan dikirim ke ruang bedah. Pasca bedah, untuk pasien yang kondisinya belum stabil akan dikirim ke ruang Perawatan Intensif, pasien yang kondisinya stabil akan dikirim ke ruang rawat inap kebidanan. Selanjutnya pasien meninggal akan dikirim ke instalasi pemulasaraan jenazah. Setelah pasien sehat dapat pulang. 3. Pasien melalui instalasi gawat darurat akan diberikan pelayanan medis sesuai dengan kondisi kegawat daruratan pasien. - Pasien dengan tingkat kegawatdaruratan ringan setelah diberikan pelayanan medis dapat langsung pulang. - Pasien dengan kondisi harus didiagnosa lebih mendetail akan dirujuk ke instalasi radiologi dan atau laboratorium. Selanjutnya apabila harus ditindak bedah, maka pasien akan dikirim ke ruang bedah. Pasca bedah, untuk pasien yang kondisinya belum stabil akan dikirim ke ruang Perawatan Intensif, pasien yang kondisinya stabil akan dikirim ke ruang rawat inap. Selanjutnya pasien meninggal akan dikirim ke instalasi pemulasaraan jenazah, pasien sehat dapat pulang. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 111
Alur kegiatan pada instalasi rawat jalan dapat dilihat pada bagan alir berikut : Gambar 2.3 Alur Kegiatan Pada Instalasi Rawat Jalan (Sumber : Pedoman Teknis Rumah Sakit Kelas B, 2012) Alur kegiatan Pada Instalasi Gawat Darurat dapat dilihat pada bagan alir berikut: qw gambar 71. Alur kegiatan Pada Instalasi Gawat Darurat (Sumber : Pedoman Teknis Rumah Sakit Kelas B, 2012) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 112
Alur kegiatan Pada Instalasi Rawat inap dapat dilihat pada bagan alir berikut : gambar 72. Alur kegiatan Pada Rawat inap (Sumber : Pedoman Teknis Rumah Sakit Kelas B, 2012) Alur kegiatan pada ruang instalasi ICU di tunjukan pada bagan alu berikut : gambar 73. Alur kegiatan pada ruang instalasi ICU (Sumber : Pedoman Teknis Rumah Sakit Kelas B, 2012) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 113
Alur kegiatan pada instalasi Bedah Sentral di tunjukan pada bagan alur berikut : gambar 74. Alur kegiatan pada instalsi Bedah Sentral (Sumber : Pedoman Teknis Rumah Sakit Kelas B, 2012) Alur kegiatan pada instalasi kebidanan dan penyakit kandungan di tunjukan pada bagan alur berikut : gambar 75. Alur kegiatan pada instalsi kebidanan dan penyakit kandungan (Sumber : Pedoman Teknis Rumah Sakit Kelas B, 2012) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 114
Alur kegiatan petugas instalasi Farmasi di tunjukan pada bagan alur berikut : gambar 76. Alur kegiatan petugas farmasi (Sumber : Pedoman Teknis Rumah Sakit Kelas B, 2012) Alur distribusi barang di tunjukan pada bagan alur berikut : gambar 77. Alur distribusi barang (Sumber : Pedoman Teknis Rumah Sakit Kelas B, 2012) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 115
Alur distribusi makanan di tunjukan pada bagan alu tersebut : gambar 78. Alur kegiatan distribusi makanan (Sumber : Pedoman Teknis Rumah Sakit Kelas B, 2012) Alur Pencucian linen/laundry di tunjukan pada bagan alur tersebut : gambar 79. Alur pencucian linen / laundry (Sumber : Pedoman Teknis Rumah Sakit Kelas B, 2012) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 116
3.1.4. Analisa Organisasi Ruang ruang. Berikut ini merupakan gambar bagan terkait dengan organisasi ruang dari program Area Parkir IGD Administrasi Farmasi Radiologi Lobby VK IRJA IRNA Perinatologi Lab Sentral ICU OK Ruang diskusi Kamar Jenazah Ruang Dosen Auditorium Khusus staff, Dokter, mahasiswa Dapur Gizi Office Power house Khusus Pengunjung Ruang linen IPAL Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 117
3.1.5. Hubungan Ruang gambar 80 : Basemant gambar 81 : Lantai 1 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 118
gambar 82 : Lantai 2 gambar 83 : Lantai 3 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 119
gambar 84 : Lantai 4 gambar 85 : Lantai 4 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 120
3.2. Analisa Tapak 3.2.1. Analisa Lingkungan Berikut ini merupakan analisa lingkungan pada proyek perancangan Rumah Sakit Pendidikan satelit kelas B di jati samporna Kota Bekasi. Terdiri dari beberapa kriteria, antara Lain : a) Analisa Makro gambar 86. Analisa Makro sumber : Data pribadi Pada analisa lingkungan makro diketahui bahwa letak site brada tidak jauh dari Universitas mercu buana kranggan yang berada di barat site. Sebelah selatan site terdapat perkebunan yang ada di jatiraden, sedangkan sisi utara site tidak jauh dari sekolah Labs School.dan di sebelah utara site tidak jauh dari Plaza Cibubur. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 121
b) Analisa Mezo gambar 87. Analisa Mezo sumber : data pribadi keterangan Pemukiman warga Persawahan warga Galeri maharani Labschool kranggan Yayasan KDM kranggan Perumahan Biduri Residance c) Analisa mikro Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 122
POOL TAXI Pemukiman Jl.Rawa Dollar Entrance Jl.Rawa Dollar Kantor SITE Perumahan Pesantren Makam gambar 88. Analisa Mikro sumber : Data pribadi Site di ketahui mempunyai satu akses yaitu jalan Rawa Dollar dan tidak jauh dari jalan utama kranggan sekitar 500 meter jaraknya, di sebelah barat terdapat bangunan Kantor yang tidak terlalu padat. Di sebelah Timur terdapat perkebunan penduduk Jati Raden. Bagian Utara terdapat pemukiman penduduk yang tidak terlalu padat dan di depan site terdapat Poll Taxi yang cukup luas. Diketahui di bagian belakang Site terdapat perumahan Arya Town House 3 yang tidak terlalu luas. Dan di belakang juga terdapat makam kramat KH.abdul Kosim dan juga terdapat juga Pondok pesantren Al Kosimiyyah yang tidak terlalu luas. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 123
3.2.2. Analisa Kebisingan Berikut ini merupakan analisa kebisingan eksisting pada proyek perancangan Rumah Sakit Pendidikan satelit kelas B di Jati Sampurna Kota Bekasi. Suasan Sumber Kebisingan Keterangan gambar 89. Analisa Kebisingan sumber : Data pribadi Area bising sedang, Bersumber dari aktivitas kantor yang tidak terlalu padat. Area bising sedang, Bersumber dari aktivitas perumahan yang tidak terlalu padat Area bising sedang, bersumber dari pesantren dan perkebunan. Area bising, Bersumber dari jalan rawa dollar dan pemukiman penduduk Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 124
Tanggapan gambar 90. Tanggapan site sumber: data pribadi - Kebisingan dominan berasal dari aktivitas jalan di depan site di jalan rawa dollar dan penduduk di sekitar site ada baiknya di area depan di peruntukan untuk area parker - Peletakan area rawat inap harus berada di zona non bising yang letaknya di tenah bangunan, agar tidak menggangu pasien yang sedang di rawat. - Pada zona bising ada baiknya menempatkan beberapa pepohonan sebagai buffer pada bangunan sehingga mengurangin tingkat kebisingan. - Pemilihan matrial yang baik pada bangunan akan dapat meredam kebisingan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 125
3.2.3. Analisa Panas Matahari Berikut ini merupakan analisa panas matahari eksisting pada proyek Rumah Sakit Pendidikan satelit kelas B di jati samporna kota bekasi. gambar 91. Analisa panas mata hari sumber: data pribadi keterangan Area panas matahari terbuffer oleh banyak pepohonan vegetasi eksisting Area dengan panas matahari yang terbuffer oleh beberapa pepohonan Area dimana tidak meiliki buffer matahari, panas matahari akan dirasakan secara langsung Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 126
Tanggapan - Membuat orientasi massa kea rah utara selatan - Membuat pepohonan pada sisi area tapak sebagai buffer panas - Meletakan massa bangunan dekat dengan vegetasi pada tapak sebagai peneduh bangunan - Membuat skylight dalam gubahan massa - Membuat bukaan passive pada fasad bangunan untuk pemaksimalan cahaya alami - Menaruh zona service dan ME pada sisi barat dan timur tapak 3.2.4. Analisa Angin Berikut ini merupakan analisa angin eksisting pada proyek Rumah Sakit Pendidikan satelit kelas B di jati samporna kota bekasi. gambar 92. Analisa Angin sumber : data pribadi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 127
Angin ke daerah Bekasi (Muson Barat/Barat laut-muson Timur/tenggara ) Arah angin dari jalan Rawa Dollor Angin ke dalam tapak Tanggapan - Memecah massa banguna menjadi beberapa bagian memungkinkan dapat memperlancar arus sirkulasi angina - Membuat beberapa bukaan pada massa bangun - Pemanfaatan sirkulasi angina terhadap suhu bangunan - Membuat orientasi massa bangunan ke datangnya angina 3.2.5. Analisa Vegetasi Berikut ini merupakan analisa Vegetasi eksisting pada proyek Rumah Sakit Pendidikan satelit kelas B di jati samporna kota bekasi. gambar 93. Analisa vegetasi Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 128
sumber : data pribadi Tanggapan - Mempertahankan banyak pepohonan eksisting sehinga bisa meredam polusi kebinsingan dan polusi udara - Menambah pepohonan barrier pada tapak yang tidak ada atau kurangperdu dan semak hias untuk menfilter polusi udara. - Menambahkan vegetasi tepat berada dekat dengan bangunan perancangan sebagai pendingin suhu bangunan alami. - Mengelola vegetasi sebagi entrey approach dan permainan ruang/space khusus gambar 94. jalur tanaman tepi penyerap polusi udara sumber : data pribadi ada beberapa manfaat tanaman tepi penyerap polusi udara yaitu : - Peredam kebisingan; - Mengurangi efek pemanasan yang diakibatkan oleh radiasi energi matahari; - Penapis cahaya silau; - Mengatasi penggenangan; daerah rendah dengan drainase yang kurang baik sering tergenang air hujan yang dapat mengganggu aktivitas kota serta menjadi sarang nyamuk. - Penahan angin; untuk membangun sabuk hijau yang berfungsi sebagai penahan angin perlu diperhitungkan beberapa faktor yang meliputi panjang jalur, lebar jalur. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 129
- Mengatasi intrusi air laut; RTH hijau di dalam kota akan meningkatkan resapan air, sehingga akan meningkatkan jumlah air tanah yang akan menahan perembesan air laut ke daratan. - Penyerap dan penepis bau; - Mengamankan pantai dan membentuk daratan; - Mengatasi penggurunan. 3.2.6. Analisa Entrance dan sirkulasi Lebar jalan 6m 2 jalur mobil Parkir ekisting Lebar jalan 3m 1 jalur mobil Lebar jalan 2m 2 jalur motor gambar 95. Analisa sirkulasi sumber : data pribadi + Jalur utama Jl.Rawa dollar, jalan cukup lebar dan efektif untuk sirkulasi tidak padat, cukup untuk 2 mobil - jalan yang tidak terlalu besar bisa menyulitkan datangnya ambulance, dan ketika waktu sore kepadatan cukup lumayan padat. + jalur menuju kampong jati raden, jalur yang tidak terlalu padat -jalan menuju kampung jati raden, jalanyang cukup untuk 1 mobil sangat menyulitkan sirkulasi pengunjung untuk menuju rumah sakit + jalur menuju pondok pesantren dan makam yang cukup untuk 2 motor -Tidak bisa di akses dengan mobil hanya bisa di lalui kendaraan roda dua Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 130
3.3. Analisa Bangunan 3.3.1. Analisa Gubahan Masa Zona medik Zona Medik terdiri dari fungsi ruang IGD, ICU, IRNA, IRJA, OK, VK, perinatologi Zona Akademik Zona Akademik terdiri dari ruang kelas, ruang diskusi, ruang dosen, lab sentral Zona Penunjang Zona Penunjang terdiri dari dapur Gizi, ruang linen, office, Power House, IPAL gambar 96.Analisa Gubahan Massa sumber : data pribadi Zonasi atau pemintakatan akan direncanakan sebagai berikut: Zona Medik Zona ini merupakan area yang berfungsi sebagai layanan medik, bagi pasien. Terdiri dari unit layanan medik, seperti IGD, Radiologi, IRJA, IRNA, OK, ICU, VK, perinatologi dan unit layanan pendukung antara lain farmasi dan rekam medik.. Zona Akademik Zona ini merupakan area yang berfungsi untuk kegiatan akademik dari mahasiswa dan dosen dalam proses pembelajaran dan bimbingan praktek Koas. Zona akademik memiliki akses langsung menuju zona medik, karena fungsinya yang erat sebagai kesatuan Rumah Sakit Pendidikan. Zona Penunjang Zona ini merupakan area yang berfungsi sebagai penunjang fungsi layanan medik Rumah Sakit. Beberapa fungsi penunjang tersebut antara lain dapur gizi, laundry, kantor, power house, dan IPAL. 3.3.2. Analisa View Berikut ini merupakan analisa Vegetasi eksisting pada proyek Rumah Sakit Pendidikan satelit kelas B di jati samporna kota bekasi. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 131
Perkebunan Perkampungan Perumahan gambar 97. Analisa View sumber : Data pribadi Permasalahan pada jarak padang - Tapak berada di tikungan dan depan tapak menghadap ke warga bukan ke jalan besar - Tidak bisa terlihat dengan jelas dari jalan besar tampak depan bangunan - Terdapat View yang kurang baik pada samping bangunan terdapat perkantoran Tanggapan - Membuat aksen view terhadap jalan besar sehingga walaupun di tikungan jalan masih bisa terlihat dengan jelas - Pada view yang kurang berpotensi dapat di aplikasikan penambahan pepohonan sebagai layer - Merespon titik view dari luar site dengan mengolah bentuk massa bangunan menjadi bentuk yang memiliki daya tarik tersendiri (point of view) Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 132