BAB I PENDAHULUAN. dari lingkungan, politik, budaya serta bisnis. Griffin dan Ebert dalam Solihin

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti

BAB I PENDAHULUAN. yang jumlahnya relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajernen,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi, perusahaan dituntut untuk mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama berdirinya sebuah perusahaan adalah untuk. dipastikan perusahaan beroperasi secara maksimal. Profitabilitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku bisnispun secara cepat terus berubah sehingga berbagai parameter serta

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Modal merupakan komponen yang pentingdalam membiayai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat efisiensi dari

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. masalah-masalah rumit dalam rangka mencapai tujuan yang optimal. Proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan pembangunan nasional yang dilaksanakan dalam rangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Seiring bertambah dewasanya perusahaan, mereka harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya, yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penggabungan usaha (business combination) adalah pernyataan dua atau lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya selalu diarahkan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Modal kerja yang berasal dari penjualan produk tersebut akan segera

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah kebijaksanaan keuangan yang dihadapi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendanai operasional perusahan maupun untuk membiayai investasi jangka UKDW

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan semakin berkembangnya dunia usaha dewasa ini, maka persaingan antar perusahaan akan semakin kuat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha yang semakin cepat dewasa ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2016

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998). Besarnya laba digunakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Adapun tujuan akhir yang ingin

ANALISIS RASIO KEUANGAN PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY TBK. BERDASARKAN LAPORAN KEUANGAN PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha, keputusan melakukan investasi sangat penting untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimiliki. Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral dari seluruh pelaku

PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT.MAYORA INDAH Tbk,PERIODE E-Journal. Dibuat Oleh : Rifka Khorrunisa FAKULTAS EKONOMI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari peran serta industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. refrensi penulisan pada penelitian sekarang. Berikut ini adalah uraian penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB V PENUTUP. PMDN yang Terdaftar di BEI Periode dapat diperoleh kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pengguna informasi. Akuntansi menghasilkan informasi

RASIO LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan. Aktivitas-aktivitas tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. resiko. Modal kerja dipergunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat transaksi

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi memberikan dampak yang cukup signifikan kepada aspek lainnya mulai dari lingkungan, politik, budaya serta bisnis. Griffin dan Ebert dalam Solihin (2006:4) mengatakan bahwa : bisnis merupakan aktivitas penyediaan barang dan jasa yang bertujuan untuk menghasilkan profit. Pada dasarnya setiap perusahaan berupaya untuk menberikan laba yang maksimal dan keuntungan yang berlipat bagi setiap stakeholders mereka. Hal ini dilakukan agar para stakeholders puas dan akhirnya loyal kepada perusahaan. Frederick, Post dan Davis dalam Gugup Kismono (2001:6) mengatakan bahwa : stakeholders adalah semua pihak yang dipengaruhi oleh aktivitas bisnis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Stakeholders dapat dibagi menjadi 2 yaitu Primary stakeholders dan Secondary stakeholders. Primary stakeholders merupakan pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh kebijakan, produk, dan aktivitas perusahaan. Primary stakeholders juga sering disebut sebagai market driven. Mereka terdiri dari para pelanggan atau konsumen, pemasok, karyawan, investor, pesaing. Secondary stakeholders adalah pihak-pihak atau kelompok yang dipengaruhi oleh aktivitas kedua perusahaan. Cara yang paling dasar digunakan sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan meningkatkan keuntungan. Untuk meningkatkan keuntungan maka sebuah perusahaan dapat meningkatkan produksi 1

2 supaya penjualan atas produk tersebut juga meningkat disamping itu perusahaan juga dapat meningkatkan keuntungan melalui ketepatan penggelolaan perusahaan dalam menggunakan dana. Dana memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan. Dana sebagai modal kerja diperlukan perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Bahkan modal kerja juga bisa dikatakan sebagai nafas dan dasar kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Perusahaan tidak akan bisa menjalankan usahanya tanpa ada modal kerja yang cukup. Modal kerja tersebut diperoleh dari berbagai sumber misalnya harta atau kekayaan perusahaan yang dialokasikan untuk periode tertentu dan setiap watu modal kerja itu akan terus berputar. Modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat-surat berharga, piutang, sediaan dan aktiva lancar lainnya (Kashmir, 2008:250). Modal kerja tersebut digunakan perusahaan untuk membiayai keperluan operasionalnya sehari-hari dan untuk membiayai investasi jangka panjang serta untuk menunjukkan tingkat keamanan atau margin of safety terutama kreditur jangka pendek melalui aktiva lancar yang cukup besar. Modal kerja yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya. Pengelolaan modal kerja sangat penting untuk diperhatikan dan diawasi oleh pihak-pihak yang ada dalam perusahaan khususnya manajer keuangan atau kepala bagian keuangan yang ada di perusahaan tersebut. Pengelolaan modal kerja berkaitan dengan berapa jumlah aktiva atau komposisi aktiva lancar, jadi jika perusahaan perusahaan menetapkan modal kerja 2

3 dengan jumlah yang terlalu besar tanpa melakukan pertimbangan terlebih dahulu maka akan terjadi overlikuid dan ketidakefisienan pada perusahaan tersebut, karena banyak modal atau dana yang tidak digunakan dan tertimbun di dalam kas perusahaan, sehingga kesempatan untuk memperoleh laba yang maksimal akan berkurang. Besarnya jumlah modal kerja sangat tergantung kepada kebijakan dari kebutuhan perusahaan dan pertimbangan manajer perusahaan. Disisi lain jika perusahaan memutuskan untuk menggunakan lebih banyak hutang daripada modal, maka akan terjadi pengurangan keuntungan karena beban bunga yang harus dibayar oleh kreditur ikut meningkat dengan pesat. Untuk itu, seorang manajer tidak hanya dituntut memikirkan dari mana sumber dana diperoleh agar dapat digunakan menjadi modal perusahaan tetapi juga harus mengatur dan mengawasi serta mengelola penggunaan modal kerja. Disamping itu manajer juga perlu mengetahui bagaimana perputaran modal kerja dan mampu mengambil keputusan yang tepat agar tidak terjadi hal buruk yang dapat mengganggu perusahaan khususnya dalam hal keuangan. Dari hasil pengamatan dan pengawasan itu, maka manajer akan mampu menyusun rencana strategis (renstra) untuk keuangan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga tujuan peusahaan akan tercapai. Selain manajer kreditor jangka pendek dalam internal perusahaan juga perlu mengawasi pengelolaan modal kerja untuk mendapatkan informasi bagaimana tingkat likuiditas perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek perusahaan kepada pihak lain. Jika perusahaan dapat mengelola modal kerja dengan baik maka,hal itu akan meningkatkan efisiensi 3

4 dalam perusahaan yangpada akhirnya laba juga meningkat sehingga perusahaan tersebut dapat berkembang dengan baik. Tetapi sebaliknya jika perusahaan tidak dapat mengelola modal kerja dengan baik, maka akan terjadi kerugian yang besar dan dapat mengancam keberlangsungan usaha tersebut serta tidak tercapainya efisiensi modal kerja yang diharapkan. Efisiensi modal kerja dapat dilihat melalui inventories tunover dan total assets turnover. Efisiensi modal kerja adalah ketepatan organisasi atau perusahaan dalam menggunakan modal kerja yang ada, dengan kata lain tidak kurang dan tidak lebih. Dan untuk mengetahui efisiensi modal kerja, maka kita dapat mengukurnya melalui elemen modal kerja terlebih dahulu. Menurut Esra dan Apriweni dalam pramudita (2013), dalam pengelolaan modal kerja perlu diperhatikan tiga elemen utama modal kerja, yaitu kas, piutang dan persediaan. Jika ditemukan bahwa tingkat perputaran elemen modal kerja tinggi maka dapat dikatakan bahwa penggunaan dan pengelolaan modal kerja efisien, tetapi sebaliknya jika perputaran elemen modal lambat maka dapat dikatakan penggunaan dan pengelolaan modal kerja tidak efisien. Efisiensi Modal Kerja (Handoko, 1999) adalah ketepatan cara (usaha dan kerja) dalam menjalankan sesuatu yang tidak membuang waktu, tenaga, biaya dan kegunaan berkaitan penggunaan modal kerja yaitu mengupayakan agar modal kerja yang tersedia tidak kelebihan dan tidak juga kekurangan. Untuk dapat menentukan jumlah modal kerja yang efisien, terlebih dahulu diukur dari elemenelemen modal kerja. Dalam penelitian ini, elemen modal kerja yang akan dibahas adalah kas dan persediaan serta perputaran modal kerja itu sendiri. 4

5 Kas merupakan salah satu unsur modal kerja yang memiliki pengaruh yang kuat terhadap likuiditas sebuah perusahaan, karena semakin banyak kas yang dimiliki perusahaan maka perusahaan tersebut memiliki likuiditas yang tinggi. Tetapi disisi lain, perusahaan juga harus menentukan kas minimun yang proposional, karena jika perusahaan menyimpan kas dalam jumlah banyak, maka tingkat perputaran modal perusahaan akan kecil, sehingga profitabilitas yang dihasilkan perusahaan akan rendah. Selain kas, ada unsur modal kerja lainnya adalah persediaan. Persediaan adalah elemen penting dari modal kerja yang selalu berputar dan jumlahnya selalu berubah-ubah setiap waktu. Persediaan perusahaan dapat dikelompokan menjadi 3 jenis, yaitu persediaan barang mentah(bahan baku), barang setengah jadi (barang dalam proses) dan barang jadi. Perputaran modal kerja diperlukan, karena perputaran modal kerja itu berpengaruh terhadap aktivitas operasional perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi pendapatan perusahaan. Pendapatan yang diperoleh perusahaan akan dikurangi beban operasional sehingga menghasilkan laba bersih (profitabilitas). Laba bersih merupakan salah satu komponen pembentuk dari ROI (Return On Investment) yang dimana ROI menunjukkan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Jumlah keuntungan yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan keuntungan yang meningkat merupakan faktor yang sangat penting dalam menilai rentabilitas atau profitabilitas suatu perusahaan. Bagi 5

6 manajer, profitabilitas dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahuiberhasil atau tidaknya suatu perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan bagi penanam modal dapat digunakan sebagai tolok ukur prospek modal yang ditanamkan dalam perusahaan tersebut. Industri dasar dan kimia merupakan industri yang sangat strategis dan sangat dibutuhkan, karena industri ini memproduksi bahan mentah menjadi barang-barang baku dan barang setengah jadi yang kemudian akan diolah kembali oleh perusahaan lain. Disamping itu perusahan-perusahan yang ada dalam industry dasar dan kimia pada dasarnya memiliki modal kerja yang cukup besar untuk membiayai kegiata operasionalnya, sebagai contoh industri metal and allied product yang memerlukan biaya besar untuk mengeruk isi perut bumi yang kemudian diolah menjadi besi, baja dan produk turunannya yang pada proses tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar sehinga peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana perusahaan dalam industri dasar dan kimia memanajemenkan modal kerja tersebut agar mendapatkan laba dan melihat apa pengaruh dari modal kerja terhadap Return On Investmen (ROI). Adapun jumlah perusahaan manufaktur sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar tahun 2010-2012 dalam BEI dan mengeluarkan laporan keuangan pada tanggal 31 desember 2012 berjumlah, hanya berjumlah 58 perusahaan. Berikut data rata-rata Current Ratio, Inventory Turnover dan Working Capital Turnover periode 2010-2012 : 6

7 Tabel 1.1 Rata-rata ROI, Current Ratio, Inventory Turnover dan Working Capital TurnOver Variabel Tahun 2010 2011 2012 Return On Investment (ROI) 0,047 0,067 0,055 Current Ratio (CR) 363,463 286,23 229,1 Inventory Turn Over (ITO) 9,31 8,22 6,21 Working Capital Turn Over (WCTO) (45,83) 17,96 4,54 Sumber : www.idx.co.id (diolah peneliti 2013) Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui ROI perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012. Perubahan ROI perusahaan terjadi karena berfluktuasi beberapa variabel, diantaranya current ratio, inventory turnover, dan working capital turnover. Perputaran modal kerja pada tahun 2011 mengalami peningkatan dan ROI juga meningkat, sedangkan pada tahun 2012 perputaran modal mengalami penurunan yang diikuti juga oleh variabel ROI juga mengalami penurunan yang dimana dapat disimpulkan bahwa perputaran modal memiliki pengaruh terhadap profitabilitas, hal ini berbeda dengan penelitian Rio (2011) yang mengatakan bahwa perputaran modal kerja tidak memiliki pengaruh terhadap profitabilitas. Current ratio pada tahun 2011 mengalami penurunan sedangkan Return On Investment mengalami peningkatan dan pada tahun 2012 Current Ratio mengalami penurunan kembali yang kemudian diikuti oleh ROI yang juga mengalami penurunan yang dimana dapat disimpulkan bahwa current ratio tidak memiliki pengaruh terhadap ROI, sedangkan menurut penelitian Relani (2008) mengatakan bahwa Current Ratio memiliki pengaruh terhadap tingkat profitabilitas. 7

8 Inventory Turnover pada tahun 2011 mengalami penurunan sedangkan ROI mengalami peningkatan. Dan pada tahun 2012, Inventory Turnover juga mengalami penurunan yang juga diikuti oleh ROI yang juga mengalami penurunan pada tahun 2012, sehingga dapat dilihat bahwa Inventory Turnover tidak memiliki pengaruh terhadap Profitabilitas. Sedangkan menurut penelitian oleh Ririn (2009) mengatakan bahwa Inventory Turnover memiliki pengaruh terhadap profitabilitas. Adapun penelitian terdahulu yang digunakan dalam penelitian ini yang membahas pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas dilakukan oleh Ririn (2009) dengan judul Analisis Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menggunakan variabel antara lain: sales growth ratio, financial debt ratio, fixed financial assets ratio, inventory turnover ratio, receivable turnover ratio yang memberikan pengaruh terhadap profitabilitas (ROA) sebagai variabel tidak bebas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dan hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial kelima variabel penelitian berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan variabel yang paling dominan mempengaruhi ROA adalah financial debt ratio karena mempunyai t statistik paling besar dan probabilitas yang paling kecil. Penelitian lainnya dilakukan oleh Relani (2008) yang berjudul Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada Hotel Internasional Sibayak Berastagi dengan variabel yang digunakan adalah rasio lancar, rasio cepat dan 8

9 rasio perputaran modal kerja sebagai variabel bebas serta ROI sebagai variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio lancar, rasio cepat dan rasio perputaran modal kerja memiliki hubungan yang searah dengan ROI, namun tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap ROI. Penelitian yang dilakukan oleh Fatma (2006) yang berjudul Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas PT Goodyear Sumatra Plantations Dolok Merangir dengan variabel cash turnover, receivables turnover, inventory turnover sebagai variabel bebas dan Return on Investment (ROI) sebagai variabel terikat dan metode analisis yang digunakan adalah regresi berganda linear menunjukkan hasil bahwa secara simutan variabel cash turnover, receivables turnover, dan inventory turnover tidak memiliki pengaruh yang signikan terhadap return on investment (ROI). Secara parsial hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel cash turnover yang berpengaruh signifikan terhadap return on invetment (ROI) PT Goodyear Sumatra Plantations Dolok Merangir. Penelitian lainnya dilakukan oleh Pramudita (2013) dengan judul Pengaruh Pengelolaan Modal Kerja dan Struktur Modal Kerja Terhadap Profitailitas Perusahaan (Analisis pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri dan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011). Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah perputaran kas, perputaran persediaan, rasio lancar dan rasio hutang terhadap ekuitas dan variabel terikat ROI. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling, dan didapat 26 perusahaan yang terdiri dari 14 perusahaan manufaktur sektor aneka industri dan 12 perusahaan manufaktur 9

10 sektor industri barang konsumsi. Data dianalisis memakai analisis regresi berganda yang meliputi uji statistik deskriptif, uji penyimpangan asumsi klasik, uji goodness of fit, dan menggunakan uji beda (Chow Test). Hasil analisis menunjukkan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri bahwa variabel perputaran kas, dan rasio hutang terhadap ekuitas berpengaruh signifikan terhadap ROI. Sedangkan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi hanya variabel perputaran persediaan yang berpengaruh signifikan terhadap ROI. Penelitian yang dilakukan oleh Rio (2011) dengan judul Pengaruh Efektivitas Modal Kerja Terhadap Laba Usaha Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Working Capital Turnover (WCTO), Receivabel Turnover (RTO), Inventory Turnover (ITO) sedangkan variabel terikatnya adalah Return On Investment (ROI) yang dimana variabel-variabel independen dan dependen diuji dengan menggunakan analisis statisktik SPSS 18.00 dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel-variabel independen dengan dependen baik secara simultan maupun parsial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel working capital turnover, receivable turnover dan inventory turnover memiliki pengaruh secara simultan terhadap return on investment. Sedangkan secara parsial hanya variabel inventory turnover yang memiliki pengaruh terhadap return on investment. Penelitian yang dilakukan oleh kumala (2012) dengan judul Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Rokok Di Indonesia(Studi Kasus Pada Industri RokokGo-Public Yang Listing Di Bursa 10

11 Efek Indonesia (BEI) Tahun 2004-2011) dengan variabel bebas modal kerja, Tingkat perputaran modal kerja, rasio lancar, rasio kecukupan kas, dan variabel terikat return on investment (ROI). Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 18. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa variabel modal kerja yang terdiri atas Tingkat Perputaran Modal Kerja, Rasio Lancar, dan Rasio Kecukupan Kas secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas untuk industri rokok Go-public yang terdaftar di BEI tahun 2004-2011. Sedangkan secara parsial, variabel modal kerja yang berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap profitabilitas yaitu Tingkat Perputaran Modal Kerja. Sedangkan Rasio Lancar dan Rasio Kecukupan Kas tidak berpengaruh. Penelitian lainnya dilakukan oleh Aulia (2011) dengan judul Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur PMA dan PMDN Yang Terdaftar Di BEI Periode 2004-2008)dengan variabel bebas perputaran modal kerja, perputaran kas, perputaran persediaan, perputaran piutang dan status perusahaan terhadap Return On Investment (ROI) perusahaan manufaktur. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan variabel dummy. Hasil kesimpulan penelitian ini adalah perputaran kas dan status perusahaan berhubungan positif dan signifikan terhadap ROI. Sedangkan perputaran modal kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROI. 11

12 Dengan adanya perbedaan hasil penelitian yang dilakukan peneliti terdahulu, maka penelitian ini akan mencoba menguji kembali variabel yang sebelumnya pernah diteliti. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012) 1.2 Batasan dan Rumusan Masalah 1.2.1 Batasan Masalah Dalam penelitian ini pengelolaan modal kerja yang dianggap berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan terdiri dari rasio likuiditas yaitu Current Ratio (CR), rasio aktivitas yaitu Working Capital Turnover (WCTO) dan Inventory Turnover (ITO) baik secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap Return On Investment (ROI) perusahaan industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. 1.2.2 Rumusan Masalah 1. Apakah pengelolaan modal kerja Current Ratio (CR) secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas (ROI) perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2010-2012? 2. Apakah pengelolaan modal kerja Inventory Turnover (ITO) secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas (ROI) perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2010-2012? 12

13 3. Apakah pengelolaan modal kerja Working Capital Turnover (WCTO) secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas (ROI) perusahaan manufaktur sektor industri dasar kimia yang terdaftar di BEI periode 2010-2012? 4. Apakah pengelolaan modal kerja Current Ratio, Inventory Turnover dan Working Capital Turnover secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan (ROI) manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2010-2012? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh pengelolaan modal kerja Current Ratio secara parsial terhadap profitabilitas (ROI) perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2010-2012 2. Mengetahui pengaruh pengelolaan modal Inventory Turnover (ITO) secara parsial terhadap profitabilitas (ROI) perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. 3. Mengetahui pengaruh pengelolaan modal Working Capital Turnover (WCTO) secara parsial terhadap profitabilitas (ROI) perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2010-2012. 4. Mengetahui pengaruh pengelolaan modal kerja Current Ratio, Inventory Turnover dan Working Capital Turnover secara simultan terhadap profitabilitas (ROI) perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2010-2012 13

14 1.4 Manfaat Penelitian Dari tujuan penelitian tersebut, maka diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak: 1. Bagi Peneliti a. Untuk memenuhi tugas akhir untuk mendapatkan gelar Sarjana Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU b. Untuk mengetahui pengaruh pengelolaan modal kerja terhadap profitabilitas (ROI) perusahaan pada perusahaan industri dasar dan kemasan subsektor plastik dan kemasan yang terdaftar di BEI periode 2010-2012 sehingga mengetahui bagaimana cara mengelola modal kerja secara lebih efisien untuk menjalankan suatu usaha yang nantinya dapat diterapkan jika ingin membuat usaha sendiri. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian tentang pengelolaan modal kerja ini dapat dijadikan bahan sebagai gambaran bagaimana kinerja perusahaan industri dasar dan kimia sehingga dapat dijadikan bahan masukan untuk dipertimbangkan dalam pembuatan kebijakan baru di dalam perusahaan daam rangka peningkatan profitabilitas perusahaan tersebut. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan refrensi dan studi pustaka bagi peneiti selanjutnya, yang ingin meneliti pengaruh pengelolaan modal kerja terhadap profitabilitas. 14