BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional identik dengan pembangunan daerah karena

BAB I PENDAHULUAN. pasar lokal dari yang terpengaruh oleh volatilitas harga di pasar dunia, dan

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi dibutuhkan peran pemerintah, tingkat

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat berkembang dengan baik hal terburuk yang akan muncul salah. satunya adalah masalah pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. dan penerimaan (atau pendapatan) dimasa yang akan datang. Umumnya

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya. pertumbuhan penduduk yang cepat dan dinamis (Sadhana, 2013).

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan hipotesa. Jenis penelitian ini adalah penelitian sebab akibat

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi nasional. Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PDB) tahun tertentu dengan tahun sebelumnya. Perekonomian

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. masa depan perekonomian dunia. Menurut Kunarjo dalam Badrul Munir (2002:10),

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibandingkan dengan produksi sub-sektor perikanan tangkap.

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam mengelola sumber daya daerah tersebut. menentukan kebijakan untuk masa mendatang.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Variabelnya dapat diidentifikasi dan diukur dengan alat-alat yang objektif.

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data yang digunakan terkait dengan penelitian tentang pengaruh jumlah penduduk

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Lampung, Disperindag Provinsi Lampung, jurnal-jurnal ekonomi serta dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah adalah kuantitatif. Penelitian

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dalam penelitian ini adalah Kontribusi Usaha Kecil Menengah (UKM)

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SRAGEN TAHUN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan peningkatan kemampuan suatu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh promosi

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. wisata, jumlah wisatawan dan Produk Domestik Regional Bruto terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat tahun 2007 sampai dengan 2012.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi pada hakikatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka diperlukan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi pendapatan yang lebih merata. Pembangunan ekonomi pada umumnya dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11) Dalam pelaksanaan pembangunan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan sasaran utama bagi negara berkembang. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama suatu periode tertentu tidak terlepas dari perkembangan masing-masing sektor atau subsektor yang ikut membentuk nilai tambah perekonomian suatu daerah. Produk domestik regional bruto (PDRB) sebagai suatu indikator punya peran penting dalam mengukur keberhasilan pembangunan yang telah dicapai dan juga dapat dijadikan sebagai suatu ukuran untuk menentukan arah pembangunan suatu daerah di masa yang akan datang. Pertumbuhan ekonomi mutlak harus ada, sehingga pendapatan masyarakat akan bertambah, dengan demikian tingkat kesejahteraan masyarakat yang diharapkan akan tercapai. Agar pertumbuhan ekonomi tetap 1

2 meningkat dan dapat dipertahankan dalam jangka panjang maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan faktor apa yang harus dihindari agar tidak menghambat pertunbuhan ekonomi. Sebagaimana kita ketahui bahwa pemerintah mempunyai peran yang sangat penting dalam perekonomian. Pemerintah mempunyai kekuatan dan kemampuan untuk mengatur dan mengawasi perekonomian, disamping itu juga mampu melaksanakan kegiatan ekonomi yang tidak dapat dilaksanakan oleh unit lainnya seperti rumah tangga dan perusahaan. Bagi negara berkembang campur tangan pemerintah relatif besar sehingga peranan pemerintah juga relatif besar dalam perekonomian. Pengeluaran pemerintah praktis dapat mempengaruhi aktivitas ekonomi pada umumnya, yang juga sebagai prasarana dalam pembangunan ekonomi. Selain pengeluaran pemerintah, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan jumlah penduduk juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi di wilayah Karesidenan Surakarta diprediksi meningkat dari tahun sebelumnya. Yakni diproyeksikan sebesar 4,9-5,4 persen, atau naik 0,1 persen dibanding semester kedua tahun 2012. Terkait pertumbuhan ekonomi wilayah eks Karesidenan Surakarta pada semester II- 2012 sebesar 4,8-5,3 persen juga mengalami peningkatan dibandingkan 2011, yang tercatat sebesar 4,61 persen. Sejalan dengan pemerataan dan penyebaran pembangunan di Indonesia, peranan pemerintah daerah menjadi sangat penting. Pemerintah daerah perlu

3 meningkatkan pendapatan daerah guna membiayai pembangunan. Pasar tradisional di Surakarta ikut menyumbang pendapatan asli dareah (PAD) sebesar Rp 20,3 milliar untuk tahun 2011. Sumber setoran dari pasar tradisional antara lain berasal dari retribusi para pedagang, penjualan kios, dan perpanjangan surat hak penempatan. Hal ini membuktikan bahwa kehadiran 43 pasar tradisional di Surakarta tidak bisa dianggap remeh karena mampu menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) cukup besar. Kota Surakarta (juga disebut Kota Solo atau Sala) merupakan kota peringkat kesepuluh terbesar (setelah Yogyakarta). Kota Solo terletak sekitar 65 km timur laut Yogyakarta. Penduduk Kota Surakarta sampai dengan tahun 2013 adalah 557.251 jiwa. Dengan luas wilayah 44,04 km2 maka kepadatan penduduk per kilometer persegi adalah 12.683 jiwa. Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar diwilayah Jawa Tengah, dan sedang mengalami perkembangan pesat dari segi ekonomi, pariwisata lingkungan dan sumber daya manusia. Maka dari itu penulis tertarik untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi kota Surakarta dalam skripsi yang berjudul ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA SURAKARTA TAHUN 1994-2013 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah sebagai berikut:

4 1. Apakah jumlah penduduk berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kota Surakarta tahun 1994-2013? 2. Apakah Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kota Surakarta tahun 1994-2013? 3. Apakah Pengeluaran Pemerintah berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kota Surakarta tahun 1994-2013? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dengan adanya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menguji pengaruh pengeluaran pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi kota Surakarta tahun 1994-2013. 2. Untuk menguji pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap pertumbuhan ekonomi kota surakarta tahun 1994-2013. 3. Untuk menguji pengaruh jumlah penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi kota Surakarta tahun 1994-2013. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberi manfaat. Antara lain: 1. Sebagai bahan pertimbangan pemerintah, khususnya pemerintah Kota Surakarta dalam menentukan kebijakan pembangunan di Kota Surakarta. 2. Menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi.

5 3. Sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya yang akan meneliti mengenai pertumbuhan ekonomi. E. Metode Penelitian 1. Sumber data Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan data yang diambil dari badan pusat statistik kota Surakarta dari berbagai terbitan tahun 1994-2013. Data yang digunakan ini adalah data sekunder, yaitu data yang diambil dari dokumen-dokumen atau catatan-catatan yang dikeluarkan oleh instansi atau badan-badan tertentu. 2. Jenis data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series yang diambil dari kota Surakarta sebagai populasinya. Data yang digunakan meliputi data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), pengeluaran pemerintah, Pendapatan Asli Daerah (PAD). 3. Metode Analisis data Dalam penelitian ini menggunakan alat analisis kuantitatif untuk mencapai tujuan penelitian. Analisis kuantitatif digunakan untuk menguji dan yang diambil dari buku literature yang mengupas tentang teori- teori yang bersangkutan. Data kuantitatif ini dinyatakan dalam bentuk angkaangka. Untuk hipotesisnya akan dianalisis menggunakan alat analisis regresi linier dengan metode Ordinary Least Square (OLS).

6 Analisis ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independent terhadap variabel dependen. Apabila persamaan regresi sudah terbentuk maka dilakukan uji untuk membuktikan persamaan regresi Classical Normal Linier Regression Model (CNLRM). Uji tersebut meliputi beberapa uji diantaranya uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas residual, uji spesifikasi model dan uji autokorelasi. Selanjutnya persamaan regresi yang memenuhi asas CNLRM dilakukan uji t dan uji F untuk mengetahui signifikansi pengaruh masingmasing variabel secara sendiri-sendiri dan secara bersama-sama. Persamaan regresi ini sebagai berikut (Djarwanto PS,1993): Y = 0 + 1 X 1 + 2 X 2 +. β t X t Adapun regresi yang digunakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = Y = 0 + 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 + ut Keterangan : Y X 1 X 2 X 3 β β 1 β 2 : Petumbuhan Ekonomi Menggunakan Data (PDRB) : Pengeluaran Pemerintah : Pendapatan Asli Daerah (PAD) : Jumlah Penduduk : Kostanta : Koefisien Regresi Pengeluaran Pemerintah : Koefisien Regresi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

7 β 3 ut : Koefisien Regresi Jumlah Penduduk : Variabel Pengganggu Dalam menggunakan metode analisis Classical Normal Linier Regression Model (CNLRM) untuk mendapatkan hasil yang terbaik harus dilakukan dengan beberapa uji asumsi sebagai berikut: a. Pengujian Normalitas Pengujian normalitas untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Uji normalitas residual menggunakan uji Jarque Bera yaitu dengan membandingkan nilai probability dari nilai Jarque bera dengan α yang digunakan. 1) Formulasi Hipotesis H 0 H a : distribusi u t normal : distribusi u t tidak normal 2) Kriteria pengujian sebagai berikut: H 0 diterima bila signifikansi statistik JB > α artinya distribusi u t normal. H 0 ditolak bila signifikansi JB α artinya distribusi u t tidak normal. b. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas diartikan sebagai adanya hubungan linier yang baik, yang pasti maupun yang mendekati pasti diantara variabel

8 independen dalam model. Multikolinieritas terjadi bila nilai koefisien korelasi (r xy ) > 0,8. b. Uji Heteroskedastisidas Heteroskedastisitas terjadi apabila variasi U t tidak konstan atau berubah-ubah seiring dengan berubahnya nilai variabel independen (Gujarati, 1995:61). Konsekuensi dari keberadaan dari heteroskedastisitas adalah metode regresi OLS akan menghasilkan estimator yang bias untuk nilai variasi U t dan dengan demikian variasi dari koefisien regresi. Akibatnya uji t, uji F dan estimasi nilai variabel dependen menjadi tidak valid (Gujarati, 1995: 366). Uji heteroskedastisitas menggunakan uji korelasi rank spearman. 1) Formulasi Hipotesis H 0 : Variabel independen ke i tidak menyebabkan terjadinya masalah heteroskedastisitas H a : Variabel independen ke i menyebabkan terjadinya masalah heteroskedastisitas 2) Kriteria Pengujian H 0 diterima bila signifikansi dua sisi koefisien korelasi rank spearman > α artinya tidak terjadi masalah heteroskedastisitas H 0 ditolak bila signifikansi dua sisi koefisien korelasi rank spearman α artinya terjadi masalah heterokedastisitas.

9 c. Uji Autokorelasi (Uji Breusch Godfrey) Satu asumsi penting dalam model regresi linier klasik ialah bahwa tidak ada autokorelasi, yaitu korelasi antara anggota serangkaian observasi runtut waktu (data time series) dan data silang waktu (data cross section). Autukorelasi terjadi apabila nilai variabel masa lalu memiliki pengaruh terhadap nilai masa kini, atau masa datang Pengujian Statistik. 1) Formulasi Hipotesis H 0 : Tidak terdapat masalah autokorelasi dalam model. H a : Terdapat masalah autokorelasi dalam model. 2) Kriteria pengujian H 0 diterima bila signifikansi x 2 hitung atau statistik x 2 > α artinya tidak terdapat masalah autokorelasi dalam model. H 0 ditolak bila signifikansi x 2 hitung atau statistik x 2 α artinya tedapat masalah autokorelasi dalam model. c. Uji Statistik Uji Eksistensi model (Uji Statistik F) Uji eksistensi model dilakukan dengan melihat tabel anova dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Ho : β 1,2,3,4 = 0 artinya model yang dipakai tidak eksis Ha : β 1,2,3,4 0 artinya model yang dipakai eksis Ho ditolak bila signifikansi statistik F α artinya model yang dipakai eksis.

10 Ho diterima bila signifikansi statistik F > α. artinya model yang dipakai tidak eksis. d. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel dependent. a. Formulasi hipotesis H 0 : βi = 0; variabel independen ke i tidak memiliki pengaruh signifikan H A : βi 0; variabel independen ke i memiliki pengaruh signifikan. b. Kriteria pengujian sebagai berikut: H 0 ditolak bila signifikansi statistik t i α artinya variabel independen ke i memiliki pengaruh signifikan H 0 diterima bila sinifikansi statistik t i > α artinya variabel independen ke i tidak memiliki pengaruh signifikan. e. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (R 2 ) dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2009: 15). Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan satu (0 < R 2 < 1). Secara sistematis dirumuskan sebagai berikut: 1) Jika nilai R 2 kecil (mendekati nol), berarti kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas.

11 2) Jika nilai R 2 mendekati satu, berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut: ESS R 2 = ----------- TSS Di mana: R 2 = Koefisien Determinasi ESS = Jumlah kuadrat yang bisa dijelaskan TSS = Jumlah kuadrat secara keseluruhan F. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, metodologi penelitian serta Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI Berisi penjabaran dari teoristik yang terdapat pada usulan penelitian serta teori-teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan, tinjauan terhadap penelitian-penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya.

12 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini memuat identifikasi variabel-variabel penelitian, definisi operasional dan pengukuran variabel, subyek penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data. BAB IV ANALISIS DATA Menguraikan tentang gambaran umum hasil penelitian, pengujian dan hasil pengujian menggunakan Analysis metode Ordinary Least Square (OLS) BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisi tentang simpulan dari serangkaian pembahasan skripsi pada bab IV serta saran-saran yang perlu disampaikan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN